HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI DPT PADA BAYI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DI DESA CIBINONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBINONG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2016 BETI SARTIKA ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dengan pentingnya pengetahuan Ibu tentang efek samping imunisasi terutama efek samping imunisasi DPT untuk mencegah terjadi kecemasan. dan untuk mengetahui tindakan apa yang di lakukan ibu kepada bayi untuk mengatasi atau merespon efek samping imunisasi DPT, kurangnya pengetahuan tentang efek samping imunisasi DPT akan mengakibatkan persepsi yang salah terhadap imunisi dan mengakibatkan kecemasan sehingga menjadi faktor penyebab ketidaktepatan pemberian imunisasi sesuai jadwal . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT pada bayi dengan tingkat kecemasn ibu di Desa Cibinong wilayah kerja Puskesmas Cibinong. Jenis penelitian ini menggunakan survey analitik cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan non random sampling dengan teknik Quota sampling yakni 60 orang responden di Desa Cibinong wilayah kerja Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan excel dan SPSS 15.0 for windows. Hasil analisa univariat tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT komulatif terbayak kategori pengetahuan Cukup 30 orang dengan tingkat kecemasan terbayak tidak ada kecemasan sebayak 32 orang. Dari hasil uji statistik analisa bivariat korelasi Spearman Rank. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil significancy (p) 0.001 berarti< nilai α 0,05 Maka Ho di tolak dan Ha di terima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT dengan tingkat kecemasan ibu. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan upaya pendidikan kesehatan terhadap ibu yang mempunyai bayi yang menerima imunisasi DPT dalam pencegahan efek samping imunisasi terutama efek samping imunisasi DPT. Kata Kunci Referensi Website : Pengetahuan tentang Efek Samping Imunisasi DPT,Tingkat kecemasan. : 15 (2007-2016) :2 JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 72 A. LATAR BELAKANG Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi yang lengkap dan wajib pada bayi diantaranya hepatitis B, Polio, BCG, DPT, Hib, Campak, tetanus/DPT, MMR dan polio oral. Salah satu imunisasi yang menimbulkan kejadian pasca imunisasi (KIPI)/ efek samping yaitu imunisasi DPT. Imunisasi DPT merupakan vaksin untuk mencegah penyakit Diteri pertusis dan tetanus pada bayi yang di berikan pada umur 2-6 bulan. Efek samping dari imunisasi DPT antara lain Reaksi lokal di tempat penyuntikan, berupa kemerahan, bengkak serta nyeri, Demam tinggi lebih dari 38,5oC, Rewel dan menangis dengan nada tinggi, Kejang demam pernah dilaporkan yaitu sebanyak 0,008%. Reaksi alergi sistemik(1). Pengetahuan ibu sangat berpengaruh untuk merespon efek samping imunisasi DPT, jika pengetahuan ibu baik maka akan tepat dalam merespon efek samping imunisasi DPT tersebut. Pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT penting karena untuk mengetahui cara mengatasi dan tindakan apa yang di lakukan ibu kepada bayi untuk mengatasi atau merespon efek samping imunisasi DPT. Pengetahuan ibu yang kurang terhadap imunisasi dan vaksinasi, akan mengakibatkan persepsi yang salah terhadap imunisasi, misalnya takut terhadap efek samping setelah pasca imunisasi, dan cemas setelah pemberian imunisasi dengan karakteristik seperti kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat dan panik. Kecemasan akan menjadi faktor penyebab ketidaktepatan pemberian imunisasi sesuai jadwal. Pemberian imunisasi sesuai jadwal dan imunisasi secara lengkap agar bayi terhindar dari penyakit TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru.Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Dari data Capaian indikator munisasi di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 86,9%. Angka ini belum mencapai target Renstra pada tahun 2014 yang sebesar 90%. JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 73 Sedangkan menurut provinsi, terdapat sembilan provinsi (27,27%) yang mencapai target Renstra tahun 2014. Tiga provinsi dengan capaian imunisasi dasar lengkap pada bayi yang tertinggi pada tahun 2014 yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Lampung, dan DKI Jakarta. Sedangkan tiga provinsi dengan capaian terendah yaitu Papua Barat sebesar 44,95%, diikuti oleh Papua sebesar 47,95%, dan Kalimantan Tengah sebesar 57,01%. Kurangnya capaian imunisasi karena beberapa bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Kelompok inilah yang disebut dengan drop out (DO) imunisasi. Bayi yang mendapatkan imunisasi DPT/HB1 pada awal pemberian imunisasi, namun tidak mendapatkan imunisasi campak, disebut angka drop out. Angka drop out imunisasi DPT/HB1-Campak pada tahun 2014 sebesar 3,1%. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 3,3%. Angka drop out imunisasi DPT/HB-1 Campak menunjukkan kecenderungan penurunan sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 yang asumsinya semakin sedikit bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Pada Desa Cibinong mempuyai 9 posyandu dengan cakupan imunisasi DPT pada bulan Maret 2016 dengan sasaran 149 bayi, yang mendapat imunisasi DPT-1, DPT-2 dan DPT-3 sebayak 124 bayi, sebayak 25 bayi di Desa Cibinong tidak mendapat imunisasi DPT, salah satu faktor utama yang menimbulkan tidak lengkapnya imunisasi DPT salah satunya yaitu efek samping imunisasi DPT, Pengetahuan ibu menjadi dasar utama dalam merespon efek samping imunisasi DPT karena jika pengetahuan ibu kurang maka akan menimbulkan kecemasan. Berdasarkan Studi pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor berdasarkan hasil wawancara kepada 10 ibu sebagai ibu didapatkan ada 2 ibu (20%) yang mengatakan tidak cemas dengan efek samping yang terjadi pada bayi setelah mendapatkan imunisasi DPT, selebihnya sebanyak 8 ibu (80%) mengatakan cemas. Hal ini menunjukkan banyak ibu balita merasakan kecemasan meskipun dalam survey ini belum dilakukan identifikasi tingkat kecemasannya (kategori cemas ringan, sedang, berat atau panik) JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 74 Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor utama dalam pemberian imunisasi, Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jika pengetahuan ibu kurang terhadap efek samping imunisasi DPT akan memberikan dampak pada persepsi yang salah pada orang tua sehingga akan timbul kecemasan serta penolakan untuk dilakukan imunisasi dan menyebabkan ketidakaktifan dalam mengikuti jadwal imunisasi. Maka berdasarkan hal di atas sangat menarik untuk lebih lanjut sejauh mana tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT dengan kecemasan ibu di posyandu Desa Cibinong. Dari penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Imunisasi Dpt Pada Bayi Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor” B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan survey analitik cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan non random sampling dengan teknik Quota sampling yakni 60 orang responden di Desa Cibinong wilayah kerja Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan excel dan SPSS 15.0 for windows. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingakat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Imunisasi DPT Di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Tahun 2016 Pengatahuan Kurang Cukup Baik Total Jumlah 9 30 21 60 JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI Presentase(%) 15 50.0 35 100 75 BerdasarkanTabel 1 terlihat bahwa dari 30 responden paling banyak pada kategori Pengetahuan cukup yaitu sebanyak 30 orang (50.0%), kemudian kategori baik 21 orang (35) dan yang kategori pengetahuan kurang 9 orang (15%) 1. Tingkat Kecemasan Ibu Terhadap Efek Samping Imunisasi DPT Pada Bayi Mengetahui ringkat kecemasan ibu terhadap efek samping imunisasi DPT pada bayi di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Tahun 2016 dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingakat Kecemasan Ibu Terhadap Efek Samping Imunisasi DPT Pada Bayi Di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Tahun 2016 Tingkat Kecemasan Jumlah Presentase(%) Tidak cemas Kecemasan Ringan Kecemasan Sedang Kecemasan berat Total 32 23 5 0 60 53.3 38.3 8.3 0 100 Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa dari 60 responden komulatif paling banyak pada kategori tidak cemas 32 orang (53,3%), kecemasan ringan sebayak 23 orang (38.3%), dan kecemasan sedang sebayak 5 orang (8.3%) dan komulatif terkecil tidak satupun responden atau (0%) yaitu kecemasan berat. Tabel 3 Tabel Silang Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Imunisasi DPT Pada Bayi Dengan Tingkat Tingkat Kecemasan Ibu Di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Tahun 2016 JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 76 Kecemasan kecemasan Ringan 4 Tidak Ada Kecemasan 3 Total Kurang kecemasan Sedang 2 Cukup 3 15 12 30 Baik 0 4 17 21 Total 5 23 32 60 Pengetahuan 9 Berdasarkan Tabel 3 dari 60 Responden, Kategori pengetahuan Kurang paling banyak mengalami kecemasan ringan sebanyak 4 orang, tidak ada kecemasan 3 orang dan kecemasan sedang 2 orang. Responden kategori pengetahuan cukup paling banyak mengalami kecemasan ringan yaitu sebayak 15 orang. Tidak ada kecemasan 12 orang, kecemasan Sedang 3 orang. Responden kategori pengetahuan baik paling bayak tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 17 orang. Kecemasan Ringan 4 Orang dan tidak satupun responden dengan kecemasan Sedang. Tabel 4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Imunisasi DPT DenganTingkat Kecemasan Ibu Di Desa Limbanagan Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor Tingkat Kecemasan Tingkat r 0.411 Pengetahuan p 0.001 N 60 Berdasarkan tabel 4 dapat di ketahui bahwa dari 60 orang responden dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasn di atas di peroleh nilai significancy (p) 0.001 berarti<0,05 yang menunjukan bahwa korelasi antara tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT dengan tingkat kecemasan Ibu adalah bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,411 menunjukan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang. JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 77 Pembahasan Dari Hasil Penelitian bahwa dari 60 responden sebanyak 23orang responden pengetahuan baik sebayak 21 orang responden (35%), pengetahuan cukup 30 orang responden (50,0%)dan 9 orang responden (15%) pengetahuan kurang. Hal tersebut diatas memberikan gambaran mengenai pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi, pengetahuan sangat berpengaruh terhadap persepsi dan kecemasan seseorang, menurut teori pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya, pengetahuan di pengaruhi oleh umur, pendidikan dan pekerjaan. Umur mempengaruhi pengetahuan, karena Umur/Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnyasehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Dari Karakteristik responden berdasarkan sebagian besar usia responden umur diperoleh data bahwa berada dalam kategori umur 17-25 tahun yakni 31orang (71,7%),dan 29 orang (28.3%) dalam kategori 26-35 tahun. Pendidikan mempengaruhi pengetahuan, makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat mengenai efek samping imunisasi DPT.karakteristik responden berdasakan pendidikan diperoleh data bahwa sebagian besar responden adalah lulusan SD sebanyak 22 responden(36,7%) lulusan SMP sebanyak 21 responden (35.0%), lulusan SMA 14 respoden (23,3%) Lulusan Perguruan Tinggi 3 responden (5.0%), maka dengan pendidikan lulusan Perguruan Tinggi dan SMA akan semakincenderung untuk mendapatkan informasi semakin banyak di bandingkan dengan lulusan SMP dan SD. Pekerjaan mempengaruhi pengetahuan karena Seseorang yang bekerja di sektor formal memiliki akses yang lebih baik, terhadap berbagai informasi, termasuk efek samping imunisasi DPT. Karakteristik pekerjaan responden paling bayak kategori JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 78 ibu rumah tangga/tidak bekerja yaitu sebanyak 43 orang (71.7%), pegawai swasta 10 orang (16.7%) dan pegawai negeri 7 orang (11.7%). Dari uraian karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT maka petugas posyandu atau kader posyandu harus berperan aktifdalam memberikan informasi dan tindakan apa yang dilaukan ibu terhadap bayi yang mengalami efek samping imunisasi DPT. Maka dari itu, dilakukan konseling atau penyuluhan kepada ibu yang memiliki bayi agar dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana cara mengatasi efek samping imunisasi DPT, Pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT sangat penting karena untuk mengetahui cara mengatasi dan tindakan apa yang dilakukan ibu kepada bayi untuk mengatasi atau merespon efek samping imunisasi DPT. Tingkat Kecemasan Ibu Terhadap Bayi Yang Mengalami Efek Samping Imunisasi DPT. Berdasarkan tabel diatas dari 60 responden, diketahui data proporsi komulatif terbesar terdapat lebih dari setengah responden sebayak 32 orang responden atau 53,3% tidak mengalami kecemasan. Kecemasan ringan sebayak 23 responden atau 38.3 %, kecemasan sedang sebayak 5 atau 8.3% dan komulatif terkecil tidak satupun responden atau (0%) yaitu kecemasan berat. Adapun kecemasan di tandai dengan keluhan-keluhan yang sering muncul pada orang yang mengalami ansietas antara lain cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikiranya sendiri, mudah tersinggung,merasa tegang, tidak tenang, gelisah, dan mudah terkejut,takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang,gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan,gangguan konsentrasi dan daya ingat,keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak napas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan sebagainya. JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 79 Sebagian besar ibu beranggapan efek samping imunisasi DPT merupakan berbahaya, reaksi cemas ini akan berlanjut bila ibu bayi tidak pernah atau kurang mendapat informasi yang berhubungan dengan efek samping imunisasi DPT pada bayi, dan akan mempengaruhi respon atau tindakan ibu untuk mencegah efek samping imunisasi DPT. Oleh sebab itu, petugas posyandu atau kader posyanduharus berperan aktif dalam pemberian informasi tentang tindakan apa yang dilakukan ibu sehingga tidak menimbulkan kecemasan. Maka dari itu, dilakukan penyuluhan dan diskusi dari kader terhadap ibu yang memiliki bayi tentang tata cara dan bagaimana cara mengatasi efek samping imunisasi DPT agar terhindar dari kecemasan berat. Hasil penelitian hubungan tingakat pengetahunan ibu tentang efek samping imunisasi DPT pada bayi dengan tingakat kecemasan ibu di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 26 Mei sampai dengan 1 Juni 2016 dari 60 responden didapatkanberpengetahuan kurang paling banyak mengalami kecemasan ringan yaitu sebayak 4 orang. Responden berpengetahuan cukup paling bayak mengalami kecemasan ringan yaitu sebayak 15 orang. Responden berpengetahuan baik paling bayak tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 17 orang. Berdasarkan hasil pengelolaan data dengan menggunakan perhitungan korelasi Spearman Rank, dengan bantuan SPSS 15.0 for windows di dapatkan hasil nilai korelasi spearman (r) =0,411 artinya menunjukan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sedang dan hasil probabolitas (p) sebesar 0,001 kurang dari nilai a=0,05. Maka dapat disimpulkan Ho di tolak dan Ha di terima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT dengan tingkat kecemasan ibu. Hal ini dapat di sebabkan karena sebagian responden berpendidikan terakhir SD. Sehingga meraka mempunyai pengetahuan yang kurang namun masih dapat saling berinteraksi satu sama lain dan saling memberikan masukan walaupun sebagian besar tidak bekerja atau sebagian Ibu Rumah Tangga. Peningkatan pengetahuan seseorang didapat dari hasil informasi apabila penerimaan informasi baru atau adopsi informasi melalui proses yang di dasari oleh JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 80 pengetahuan, kesadaran dan sikap maka informasi tersebut tidak akan menimbulkan kesalahan, sebaiknya apabila informasi ini tidak di dasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka akan menimbulkan kesalahan yang berdampak pada kekhawatiran atau meningkatnya rasa kecemasan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Dede Nuraeni (2012) dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Imunisasi Lengkap Di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong menyatakan pengetahuan kurang dikarenakan ibu tidak tahu efek samping dari imunisasi, serta ibu kurang aktif bertaya kepada petugas kesehatan menanyakan efek samping imunisasi, hal ini dapat menimbulkan kecemasan pada ibu bayi yang sudah melakukan imunisasi. Dadang Hawari (2011) menyebutkan bahwa tingkat kecemasan di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, faktor internal antara lain ancaman terhadap integritas biologis seperti penyakit, efek samping, trauma fisik. Faktor eksternal antara lain pendidikan. Sebagian besar dari responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar atau SD yaitu 22 orang (36,7%) sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan tentang efek samping imunisasi kategori pengetahuan cukup yaitu 30 responden (50%). Pengetahuan di pengaruhi oleh faktor pendidikan, karena pendidikan dan tingkat pengetahuan responden dalam penelitian ini cukup. Maka hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT dengan tingakt kecemasan ibu. Hasil penelitian Susanti 2012 dengan judul hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT, Campak dengan kecemasan ibu terhadap efek samping imunisasi mengemukakan bahwa didapatkannya ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan ibudalam menghadapi efek samping imunisasi menunjukkan dengan kurangnya pengetahuan tentang efek samping dari sebagian besar responden, maka sebagian besar responden merespon efek samping imunisasi sebagai suatu ancaman terhadap sistem dirinya yang dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 81 sebagai akibat penurunan kesehatannya. Pada akhirnya otak memberikan respons negatif berupa rasa cemas dengan dasar persepsi ancaman terhadap kondisi fisiknya tersebut. Dengan demikian semakin kurang pengetahuan seseorang mengenai efek samping imunisasi maka semakin salah persepsi sehingga semakin cemas dalam menghadapi efek samping imunisasi DPT. Notoatmodjo (2012), Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut menerima informasi, dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan semakin cenderung untuk mendapatkan informasi baik informasi formal maupun informal. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat mengenai kesehatan. Pengetahuan seseorang mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang atau respon seseorang terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami seluruh makluk hidup yang dinakaman cemas atau asietas. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Seseorang yang telah mengetahui tentang efek samping imunisasi DPT maka akan membuat ibu bayi mengerti tentang penanganan pada saat terjadi efek samping imunisasi DPT dan ibu bayi tidak akan mengalami kecemasan. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT dengan tingkat kecemasan ibu di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong sampel yang digunakan sebanyak 60 orang dengan menggunakan Non Random Sampling dengan teknik Quota sampling penelitian ini di sajikan dalam bentuk analisis Univariat dan Bivariat dari hasil penelitian tersebut maka sesuai dengan tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut: JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 82 1. Sebagian besar ibu bayi mengetahui pengetahuan tentang efek samping imunisasi DPT di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor masuk dalam kategori pengetahuan cukup berjumlah 30 orang responden (50.0%). 2. Sebagian besar tingkat kecemasan ibu bayi di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Kabupaten Bogor yang masuk kategori tidak ada kecemasan 32 orang responden (53.3%). 3. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT dengan tingkat kecemasan ibu di Desa Cibinong Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong dengan nilai (p)=0.001 kurang dari<0,05. Saran Bagi Institusi Pendidikan AKBID BI Bogor Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah daftar pustaka terhadap matakuliah keperawatan komunitas dan di harapakan dapat menambah referansi mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT dengan tingkat pengetahuan ibu. Bagi Peneliti 1. Diharapkan agar mengembangkan pengetahuan tentang efek samping imunisasi DPT pada bayi dengan tingkat kecemasan 2. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang di dapat dari penelitian ini Bagi Responden 1. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada ibu yang mempunyai bayi tentang efek samping imunisasi DPT. JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 83 2. Diharapkan dapat mendapatkan persepsi dan respon positif terhadap efek samping imunisasi DPT dan menurunkan tingkat kecemasan ibu terhadap imunisasi dan efek samping imunisasi DPT. Bagi Desa Cibinong 1. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi Desa Cibinong betapa pentingnya pengetahuan tentang efek samping imunisasi DPT pada bayi sehingga dapat menurunkan angka kejadian pasca imunisasi (KIPI) khsusnya di Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong. 2. Di harapkan selalu melalukan evaluasi mengenai efek samping imunisasi DPT guna meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas maupun di setiap Posyandu. Bagi Profesi Diharapkan sebagai salah satu masukan dan dokumen yang dapat digunakan oleh profesi perawat mengenai imunisasi DPT dan efek samping imunisasi DPT pada bayi. DAFTAR PUSTAKA 1. Alodokter. Imunisasi DPT: Mamfaat dan efek sampingnya. [diunduh 06April]. Tersedia dari : www.alodoter.com. 2016 2. Depkes RI. Profil kesehatan indonesia 2014. [diunduh 14 april ].Tersedia dari : http://www.depkes.go.id/. 2014 3. Dede nuraeni. Gambaran pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi lengkapdi Desa Langensari Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. Karya Tulis Ilmiah. Kota Sukabumi: Politeknik Kesehatan Yapkesbi: 2012 4. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi penelitian kesehatan.Jakarta:Rineka cipta. 2012 JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 84 5. Agus, Riyanto dan Budiman. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuandan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. 2013 6. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Panduan imunisasi anak. Jakarta:Buku Kompas. 2014. 7. Ismail, siti aisyah, dkk. Kontroversi imunisasi. Jakarta: Al-Kautsar. 2014. 8. Suliswati. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.2007 9. Hawari, dadang. Manajemen stres, cemas dan defresi. Jakarta : Fakultas.Kedokteran Universitas Indonesia. 2011 10. Arikuto, S. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. 2010. Jakarta:Rineka Cipta. 11. Sunyono, dadang. Ari Setiawan. Buku ajar statistik Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika. 2013 12. Dahlan, M.Sopiyudin. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. 2011Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika. 13. Sugiyono. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. 2011. 14. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen PenelitianKeperawatan. Salemba Medika: Jakarta. 2011. 15. Susilo, wihelmus harry. Nandan limakrisna. Cermat menyusunKuisioner Penelitian Ilmu keperawatan. Jakarta: Trans Info Medika 2012 JURNAL EDISI 10 ||POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI 85