Uploaded by Khairul Munir

Handout Pelatihan MA 22 April 2006

advertisement
KONSEP ESENSIAL KALOR DAN TERMODINAMIKA
1. Kalor atau panas adalah salah satu bentuk energi.
2. Kapasitas kalor atau kapasitas panas (C) suatu zat adalah besarnya kalor (Q) yang
diperlukan untuk menaikan suhu (T) per satu derajat. Jadi
C = Q/T.
Nilai C tidak dapat dijadikan patokan untuk mengkarakterisasi suatu zat. Nilai C tidak
memiliki arti fisis yang esensial.
3. Kapasitas kalor jenis (c) atau kapasitas panas jenis (c) yang biasa disingkat kalor jenis
(c) atau panas jenis (c) merupakan karakteristik kapasitas panas per satuan massa. Jadi
c=
Q/T
Q
C
=
=
m
m
m. T
Beberapa nilai kalor jenis zat ditunjukkan dalam Tabel 1 di bawah. Dalam tabel ini
tampak bahwa kalor jenis beberapa zat adalah berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa untuk
setiap gram zat-zat tersebut diperlukan jumlah kalor yang berbeda-beda untuk menaikan
suhu zat-zat itu sebesar satu derajat.
Nama Zat
Aluminium
Karbon
Tembaga
Timbal
Perak
Tungsten


Tabel 1
Kalor jenis (c)
(kal/gr.0C)
0,215
0,121
0,0923
0,0305
0,0564
0,0321
Apakah arti fisis dari angka-angka dalam kolom 2 pada Tabel 1 di atas?
Diantara zat-zat dalam Tabel 1 di atas, untuk massa zat yang sama, zat manakah yang
akan lebih mudah naik suhunya?
4. Berapakah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu satu derajat dari satu mol
zat? Nah, untuk hal ini berarti kita berbicara kalor jenis khusus yang kita sebut kalor jenis
molar, dan biasa diberi simbol cv. Kalor jenis molar adalah jumlah kalor yang harus
diberikan kepada satu mol zat untuk menaikan suhu zat itu sebesar satu derajat. Kalor
jenis molar (cv) untuk beberapa zat ditunjukan dalam Tabel 2 di bawah. Dalam Tabel 2
dapat dilihat, ternyata kalor jenis molar untuk setiap zat (kecuali karbon) adalah hampir
sama, yaitu mendekati 6 kal/mol.0C. Angka 6 ini sesungguhnya angka Dulong-Petit
Tabel 2
Massa Molekul
(gr/mol)
Nama Zat
Aluminium
Karbon
Tembaga
Timbal
Perak
Tungsten
27,0
12,0
63,5
207
108
184
Kalor jenis molar
(kal/mol.0C)
5,82
1,46
5,85
6,32
6,09
5,92
5. Menurut Dulong-Petit, kalor jenis molar (cv) akan bernilai tetap dan tidak bergantung
terhadap suhu. Hal ini bertentangan dengan hasil eksperimen. Ketidaksesuaian ini
disebabkan oleh anggapan bahwa atom-atom di dalam zat padat bergetar bebas secara
individual, seperti sebuah osilator klasik biasa.
6. Hasil penelitian menunjukan bahwa ternyata kalor jenis molar bergantung terhadap suhu,
dan nilainya mendekati nol ketika suhu zat mendekati nol derajat Kelvin. Tetapi ketika
suhu zat mendekati suhu kamar, ternyata nilai kalor jenis molar mendekati angka 6
kal/mol.0K. (Karena skala Kelvin sama dengan skala Celcius, perhatikan satuan suhu
diganti dgn 0K). Hasil eksperimen dapat dijelaskan oleh teori Debye.Teori Debye
menyatakan bahwa atom-atom dalam zat padat bergetar secara berpasangan (kopel)
satu atom dengan atom berdekatan disekitarnya.
Download