Uploaded by User32731

3) BAB II PNM

advertisement
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tata Tertib Sekolah
Menurut Depdikbud (1989) pengertian tata tertib sekolah adalah aturan atau peraturan
yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten (tatap azas) dari peraturan yang
ada. Menurut Mulyono (2000) tata tertib adalah kumpulan aturan-aturan yang dibuat secara
tertulis dan mengikat anggota masyarakat. Aturan-aturan ketertiban dalam keteraturan
terhadap tata tertib sekolah, meliputi kewajiban, keharusan dan larangan-larangan.
Tata tertib sekolah merupakan salah satu bentuk aturan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh siswa, sebagai satu perwujudan kehidupan yang sadar akan hukum dan
aturan. Tata tertib sekolah adalah rambu-rambu kehidupan bagi siswa dalam melaksanakan
kehidupan dalam masyarakat sekolah.
Secara umum tata tertib sekolah dapat diartikan sebagai ikatan atau aturan yang harus
dipatuhi setiap warga sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Pelaksanaan
tata tertib sekolah akan dapat berjalan dengan baik jika guru, aparat sekolah dan siswa telah
saling mendukung terhadap tata tertib sekolah itu sendiri, kurangnya dukungan dari siswa
akan mengakibatkan kurang berartinya tata tertib sekolah yang diterapkan di sekolah.
Peraturan sekolah yang berupa tata tertib sekolah merupakan kumpulan aturan-aturan
yang dibuat secara tertulis dan mengikat di lingkungan sekolah. Dari pengertian di atas dapat
dipahami bahwa tata tertib sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain sebagai aturan yang berlaku di sekolah agar proses pendidikan dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien.
B. Tujuan Tata Tertib
Menurut Hurlock (1990:85), yaitu: “peraturan bertujuan untuk membekali anak
dengan pedoman berperilaku yang disetujui dalam situasi tertentu.” Misalnya dalam
peraturan sekolah, peraturan ini memuat apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan oleh siswa, sewaktu berada di lingkungan sekolah.
Tujuan tata tertib adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang menunjang terhadap
kelancaran, ketertiban dan suasana yang damai dalam pembelajaran. Dalam informasi tentang
1
Wawasan Wiyatamandala (1993:21) disebutkan bahwa: “ketertiban adalah suatu kondisi
dinamis yang menimbulkan keserasian dan keseimbangan tata kehidupan bersama sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa”
Menurut Kusmiati (2004:22), bahwa tujuan diadakannya tata tertib salah satunya
sesuai dengan yang tercantum dalam setiap butir tujuan tata tertib, yaitu:
a) Untuk mewujudkan rasa aman dan tentram serta bebas dari rasa takut baik
lahir maupun batin yang dirasakan oleh seluruh warga, sebab jika antar
individu tidak saling menggangu maka akan melahirkan perasaan tenang
dalam diri setiap individu dan siap untuk mengikuti kegiatan sehari-hari.
b) Terciptanya suasana bersih dan sehat yang terasa dan nampak pada seluruh
warga.
c) Untuk menciptakan kondisi yang teratur yang mencerminkan keserasian,
keselarasan dan keseimbangan pada tata ruang, tata kerja, tata pergaulan
bahkan cara berpakaian.
d) untuk menciptakan lingkungan yang baik sehingga menimbulkan rasa
keindahan bagi yang melihat dan menggunakannya.
C. Peran Tata Tertib di Sekolah
Keberadaan tata tertib sekolah memegang peranan penting, yaitu sebagai alat untuk
mengatur perilaku atau sikap siswa di sekolah. Dengan adanya tata tertib itu adalah untuk
menjamin kehidupan yang tertib, tenang, sehingga kelangsungan hidup sosial dapat dicapai.
Tata tertib yang direalisasikan dengan tepat dan jelas serta konsekuen dan diawasi
dengan sungguh-sungguh maka akan memberikan dampak terciptanya suasana masyarakat
belajar yang tertib, damai, tenang dan tentram di sekolah.
Tata tertib sekolah berperan sebagai pedoman perilaku siswa, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Hurlock (1990:76), bahwa: “peraturan berfungsi sebagai pedoman
perilaku anak dan sebagai sumber motivasi untuk bertindak sebagai harapan sosial. Di
samping itu, peraturan juga merupakan salah satu unsur disiplin untuk berperilaku.
2
Tata tertib sekolah mempunyai dua fungsi yang sangat penting dala membantu
membiasakan anak mengendalikan dan mengekang perilaku yang diinginkan, seperti yang
dikemukakan oleh Hurlock (1990:85), yaitu:
a) Peraturan membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan agar
tata tertib dapat memenuhi kedua fungsi di atas, maka peraturan atau
tata tertib itu harus dimengerti, diingat, dan diterima oleh individu atau
siswa. Bila tata tertib diberikan dalam kata-kata yang tidak dapat
dimengerti, maka tata tertib tidak berharga sebagai suatu pedoman
perilaku.
b) Peraturan mempunyai nilai pendidikan, sebab peraturan
c) Memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui oleh anggota
kelompok tersebut. Misalnya anak belajar dari peraturan tentang
memberi dan mendapat bantuan dalam tugas sekolahnya, bahwa
menyerahkan tugasnya sendiri merupakan satu-satunya cara yang
dapat diterima di sekolah untuk menilai prestasinya.
3
BAB III
ANALISIS HASIL OBSERVASI
Dari hasil observasi yang dilakukan maka kami berhasil mewawancarai beberapa
guru dan siswa/i SMA.N 1 Padang Ganting diantaranya:
1. Wawancara terhadap guru
a. Nama
: Syamsuardi S.Pd
Bidang studi yang di ajarkan
: Bahasa Indonesia
Jabatan
: Wakil Kesiswaan
Hasil wawancara sebagai berikut : X : peneliti (Mahasiswa) Y : guru
X
: Pak,Apakah pernah terjadi sebuah pelanggaran baik dari
guru ataupun siswa/i sekolah ini ?
Y
: Pelanggaran pernah terjadi tapi hanya terjadi dikalangan siswa
sedangkan guru disini tidak pernah terjadi selama ini
X
: Bagaimana cara pihak sekolah menghadapi siswa/i yang tidak taat
aturan atau melakukan tindakan yang tidak baik ?
Y
: Tergantung pelanggaran yang dibuat oleh siswa, kalau pelanggaran
menjerat hukum maka pihak sekolah harus mengeluarkan siswa
tersebut kalau seandainya pelanggaran yang dilakukan masih bisa
ditoleren maka sekolah akan memberikan saran serta solusi untuk
siswa tersebut
X
: Apa saja pelanggaran yang pernah terjadi di sekolah ini bapak ?
Y
: Dulu pernah terjadi siswa yang melakukan tindakan tidak senonoh
disekolah, perkelahian antar siswa, cabut, dan lain sebagainya
b. Nama
: Rita S.Pd
Bidang studi yang di ajarkan
: Kimia
Jabatan
: Wakil Kelas XI MIA 1
Hasil wawancara sebagai berikut : X : peneliti (Mahasiswa) Y : guru
X
: Bagaimana tanggapan ibuk mengenai siswa/i yang melanggar aturan
sekolah ?
Y
: Sebenarnya pihak sekolah telah melakukan beberapa aturan yang
tegas terhadap siswa yang melanggar aturan disekolah ada yang
4
dikeluarkan dari sekolah, ada yang diberikan sebuah saran serta solusi
kepada siswa terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa.
X
: Apakah ada solusi yang ditawarkan oleh pihak sekolah terhadap
siswa/i yang melanggar aturan di sekolah ?
Y
: Tentu ada. Tapi tidak semua pelanggran yang dilakukan siswa bisa
diberikan solusi oleh pihak sekolah seperti masalah yang menyangkut
tentang menyangkut hukum dan siswa tersebut terbukti bersalah maka
terpaksa pihak sekolah harus mengeluarkan siswa dari sekolah hal ini
dilakukan ingin memberikan efek jera bagi siswa/i yang mencoba
melakukan tindakan yang tidak abmoral sedangkan masalah yang
tidak terlalu berat seperti cabut, tidak taat aturan, suka merokok di
lingkungan sekolah. Maka pihak sekolah akan memberikan sebuah
sanksi serta arahan kepada siswa seperti ; menumbuhkan kesadaran
diri pada siswa, memberikan bimbingan dan layanan konseling,
memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar aturan, melakukan
pengawasan kepada siswa/i, apresiasi terhadap siswa yang taat aturan
di sekolah.
2. Wawancara terhadap siswa/i sekolah
a. Nama : Refi Susi Susanti
Kelas : XII IIS 4
b. Nama : Comala Maivi
Kelas : XII MIA 1
c. Nama : Erlangga Chandra
Kelas : XII IIS 4
d. Nama : Hayatul Dina Mariska
Kelas : XII MIA 1
Wawancara mengenai :
1. Apakah aturan yang dibuat sekolah sudah berjalan dengan baik?
2. Faktor-faktor yang menyebabkan teman-teman adik tidak mentaati aturan
yang berlaku sekolah ?
5
3. Seperti apa pelanggran yang sering terjadi dikalangan siswa/ teman-teman
kalian ?
4. Bagaimana sekolah menghadapi siswa yang tidak taat aturan sekolah?
5. Bagaimana menurut ananda bagi teman-temannya yang tidak patuh aturan
disekolah ?
Dari wawancara yang telah kami lakukan kepada beberapa siswa/i di SMA N 1
Padang Ganting
dapat diambil kesimpulan bahwa memang ada pelanggaran yang pernah
terjadi disekolah tapi pelanggaran ini dapat diatasi oleh pihak sekolah, namun ada pelanggran
yang tidak bisa ditoleren oleh pihak sekolah sehingga pihak sekolah terpaksa mengeluarkan
pihak sekolah harus mengeluarkannya. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan siswa
melanggar aturan antara lainya adalah pengaruh yang paling banyak ini muncul dari
lingkungan tempat tinggal siswa dan juga lingkungan sekolah yang dekat dengan masyarakat
serta teman-teman yang sebaya dengan mereka yang tidak sekolah., pelanggaran yang
sering terjadi di sekolah seperti merokok dilingkungan sekolah, cabut, bolos, tidak berpakain
rapi, tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tidak disiplin, dan siswa yang sering
datang terlambat datang ke sekolah.
Dengan adanya pelanggaran tersebut sekolah sudah melakukan berbagai upaya untuk
menghadapi permasalahan yang terjadi dan juga sudah memberikan sanksiyang tegas
terhadap siswa yang telah melanggar aturan yang dibuat oleh siswa tersebut bahkan jika ada
yang tidak bisa ditoleren maka pihak sekolah akan mengeluarkan siswa tersebut dari sekolah.
6
BAB IV
DOKUMENTASI
Latihan Randai oleh siswa/i sekolah
suasana belajar dikelas XI MIA 1
Tugu patung sekolah
Staf pengajar di sekolah
suasana sholat berjama’ah oleh kelas XII
7
Arahan oleh pihak kepolsek padang ganting
kami juga melakukan observasi awal di SMP pembangunan padang
Wawancara awal pada anak SMP pembangunan kelas VII
8
Download