Uploaded by eldrianfarder

contoh

advertisement
ANALISIS MORFOGENESA MELALUI KENAMPAKAN
CITRA SATELIT MORFOLOGI KABUPATEN PADANG
PARIAMAN, SUMATRA BARAT
RARA FATMA ANGRAINI
21100119140063
[email protected]
Teknik Geologi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Abstrak
Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, ketinggian, yang proses morfogenesanya
dipengaruhi oleh gelombang, pasang surut serta proses tektonik dan kegunung apian. Pembuatan paper ini
dimaksudkan untuk menganalisis morfologi-morfologi yang terdapat pada sepanjang pantai kabupaten
Padang Pariaman, Sumatra Barat, Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui proses terbentuknya pantai
tersebut. Morfologi pantai seringkali dikaitkan dengan proses-proses pembentuknya seperti aktivitas laut
dan erosional. Faktor pembentuk morfologi pantai tentunya saling berkaitan satu sama lain, namun pasti
ada salah satu factor pengontrol yang dominan. Kawasan pantai Padang Pariaman perlu dikaji sebagai
kawasan pantai yang perlu dikaji mengenai garis pantai dan morfologinya karena pantai merupakan
daerah industri pariwisata dan pemukiman yang dapat memicu perubahan garis pantai. Dengan melihat
garis pantai melalui citra satelit, maka dapat di interpretasi melalui citra satelit yang memuat informasi
spasial sehingga dapat dianalisis morfogenesisnya.
Kata
kunci
:
Padang
Pariaman,
pantai,
I. Pendahuluan
Penulisan paper ini memiliki maksud
untuk menganalisis morfologi-morfologi
bentuk lahan pantai Padang Pariaman
melalui citra satelit yang di interpretasi
guna mengetahui morfogenesa.
Hal ini dapat diimplementasikan
kepada pembuat kiebijakan pembangunan
infrastruktur dan konservasi wilayah
pantai. Tidak serta merta ditujukan kepada
pembuat kebijakan tetapi untuk wawasan
mengenai morfogenesa suatu tempat.
II. Geologi Regional
Formasi Batuan
Menurut Kastowo, dkk (1996) dalam
Peta Geologi Lembar Padang,
Sumatera. Formasi batuan yang
menyusun daerah penelitian dan
sekitarnya didominasi oleh Endapan
Aluvium yang terdiri dari lanau, pasir
dan kerikil. Endapan tersebut tersebar
morfologi,
citra,
satelit,
morfogenesa.
luas hampir di seluruh pesisir Padang
Pariaman, kecuali di bagian utara
sebarannya agak sempit karena
terdapat teras Tuf Batuapung yang
berasal dari erupsi terakhir Kaldera
Maninjau dan Andesit Basal yang
berasal dari gunungapi strato berumur
Plistosen sampai Holosen (Gambar 2).
Informasi mengenai litologi atau jenis
batuan
penyusun
berpengaruh
terhadap resistensi (daya tahan) garis
pantai terhadap proses pengikisan
oleh gelombang, arus dan pasang
surut. Dolan, et al (1975) membagi 5
(lima) variabel klasifikasi pantai
berdasarkan
tipe
batuan
dan
kekerasan mineral yang terkandung
dalam batuan. Faktor erodibilitas
(nilai kepekaan suatu jenis batuan
terhadap
proses
pelapukan)
tergantung kepada kandungan mineral,
sementasi (terutama pada batuan
sedimen), besar butir (untuk sedimen
tak padu) dan kehadiran struktur
batuan seperti perlapisan (bedding),
pecahan (cleavage), dan retakan
(fracture).
Berdasarkan
litologi
penyusun yang didominasi oleh
Endapan Aluvium, maka daerah
pesisir Padang Pariaman memiliki
resistensi rendah terhadap proses
pengikisan oleh gelombang, arus dan
pasang surut berdasarkan klasifikasi
Dolan, et al (1975). Oleh karena itu,
dalam pengelolaan dan perencanaan
wilayah pesisir harus sangat hati-hati
dan
dianjurkan
memperhatikan
AMDAL. Morfologi Dilihat dari
topografi wilayah, Kabupaten Padang
Pariaman terdiri dari 40% dataran
rendah dan 60% daerah bukit
bergelombang.
Dataran
rendah
terdapat di sebelah barat yang
terhampar sepanjang pantai dengan
ketinggian 0–10 mdpl, sedangkan
daerah bukit bergelombang terdapat
di sebelah timur hingga ke Bukit
Barisan dengan ketinggian 10–1.000
mdpl seperti tersaji pada Gambar 3
(Kabupaten Padang Pariaman, 2008).
Informasi mengenai morfologi atau
bentang alam memberikan gambaran
mengenai kriteria geomorfologi dan
tutupan lahan (landcover) daerah
penelitian.
Berdasarkan
kondisi
morfologi, dataran rendah yang
menempati sekitar 40% wilayah
Kabupaten
Padang
Pariaman
merupakan Satuan Pedataran Fluvial
dengan bentuk lereng cekung,
morfogenesis eksogen (aliran sungai),
kemiringan lereng 0–2%, dan
pemanfaatan lahan untuk permukiman,
pertanian, serta perkebunan rakyat.
Morfologi perbukitan bergelombang
yang menempati sekitar 60% wilayah
Kabupaten
Padang
Pariaman
merupakan Satuan Perbukitan dengan
bentuk lereng cembung, morfogenesis
endogen (vulkanik dan struktur
antiklin), kemiringan lereng 8–13%,
dan pemanfaatan lahan untuk
perkebunan, huma/ ladang serta hutan.
Angin dan Gelombang
Data angin diperoleh dari BMKG
Stasiun Meteorologi Padang Tabing
selama 10 tahun (1995–2005).
Walaupun kurang begitu mewakili
karena jaraknya agak jauh dengan
lokasi penelitian, tetapi secara umum
dapat memberikan gambaran dalam
menentukan pola arah umum angin
pembentuk gelombang. Berdasarkan
data tersebut (Tabel 1), arah angin
dominan berasal dari arah barat
dengan persentase kejadian angin
sebanyak
8,49%.
Sementara
persentase minimum dicapai oleh
angin dari arah selatan dengan
persentase kejadian sebanyak 0,04%.
Formasi Batuan Menurut Kastowo,
dkk (1996) dalam Peta Geologi
Lembar Padang, Sumatera. Formasi
batuan yang menyusun daerah
penelitian dan sekitarnya didominasi
oleh Endapan Aluvium yang terdiri
dari lanau, pasir dan kerikil. Endapan
tersebut tersebar luas hampir di
seluruh pesisir Padang Pariaman,
kecuali di bagian utara sebarannya
agak sempit karena terdapat teras Tuf
Batuapung yang berasal dari erupsi
terakhir Kaldera Maninjau dan
Andesit Basal yang berasal dari
gunungapi strato berumur Plistosen
sampai
Holosen
(Gambar
2).
Informasi mengenai litologi atau jenis
batuan
penyusun
berpengaruh
terhadap resistensi (daya tahan) garis
pantai terhadap proses pengikisan
oleh gelombang, arus dan pasang
surut. Dolan, et al (1975) membagi 5
(lima) variabel klasifikasi pantai
berdasarkan
tipe
batuan
dan
kekerasan mineral yang terkandung
dalam batuan. Faktor erodibilitas
(nilai kepekaan suatu jenis batuan
terhadap
proses
pelapukan)
merupakan Satuan Perbukitan dengan
tergantung kepada kandungan mineral,
bentuk lereng cembung, morfogenesis
sementasi (terutama pada batuan
endogen (vulkanik dan struktur
sedimen), besar butir (untuk sedimen
antiklin), kemiringan lereng 8–13%,
tak padu) dan kehadiran struktur
dan pemanfaatan lahan untuk
batuan seperti perlapisan (bedding),
perkebunan, huma/ ladang serta hutan.
pecahan (cleavage), dan retakan
Angin dan Gelombang Data angin
(fracture).
Berdasarkan
litologi
diperoleh dari BMKG Stasiun
penyusun yang didominasi oleh
Meteorologi Padang Tabing selama
Endapan Aluvium, maka daerah
10 tahun (1995–2005). Walaupun
pesisir Padang Pariaman memiliki
kurang begitu mewakili karena
resistensi rendah terhadap proses
jaraknya agak jauh dengan lokasi
pengikisan oleh gelombang, arus dan
penelitian, tetapi secara umum dapat
pasang surut berdasarkan klasifikasi
memberikan
gambaran
dalam
Dolan, et al (1975). Oleh karena itu,
menentukan pola arah umum angin
dalam pengelolaan dan perencanaan
pembentuk gelombang. Berdasarkan
wilayah pesisir harus sangat hati-hati
data tersebut (Tabel 1), arah angin
dan
dianjurkan
memperhatikan
dominan berasal dari arah barat
AMDAL. Morfologi Dilihat dari
dengan persentase kejadian angin
topografi wilayah, Kabupaten Padang
sebanyak
8,49%.
Sementara
Pariaman terdiri dari 40% dataran
persentase minimum dicapai oleh
rendah dan 60% daerah bukit
angin dari arah selatan dengan
bergelombang.
Dataran
rendah
persentase kejadian sebanyak 0,04%.
terdapat di sebelah barat yang
terhampar sepanjang pantai dengan
ketinggian 0–10 mdpl, sedangkan III.
Metode Penelitian
Penelitian
pantai
Padang
daerah bukit bergelombang terdapat
Pariaman,
di sebelah timur hingga ke Bukit
Barisan dengan ketinggian 10–1.000
mdpl seperti tersaji pada Gambar 3
(Kabupaten Padang Pariaman, 2008).
IV.
Hasil dan Pembahasan (Judul ”Hasil
Informasi mengenai morfologi atau
dan Pembahasan” ditulis dengan Times new
bentang alam memberikan gambaran
roman, ukuran 12, Spasi 1, Bold, justify)
mengenai kriteria geomorfologi dan
Hasil penelitian sebaiknya dituliskan
tutupan lahan (landcover) daerah
secara jelas dan padat. Diskusi hendaknya
penelitian.
Berdasarkan
kondisi
menguraikan arti pentingnya hasil penelitian,
morfologi, dataran rendah yang
bukan mengulanginya. Hindari penggunaan
sitasi dan diskusi yang berlebihan tentang
menempati sekitar 40% wilayah
literatur yang telah dipublikasikan. (Isi Hasil
Kabupaten
Padang
Pariaman
dan Pembahasan ditulis dengan Times new
merupakan Satuan Pedataran Fluvial
roman, ukuran 11, Spasi 1, justify)
dengan bentuk lereng cekung,
morfogenesis eksogen (aliran sungai),
kemiringan lereng 0–2%, dan V. Kesimpulan (Judul ”Kesimpulan” ditulis
dengan Times new roman, ukuran 12, Spasi 1,
pemanfaatan lahan untuk permukiman,
Bold, justify)
pertanian, serta perkebunan rakyat.
Bagian ini menjelaskan kesimpulan dari
Morfologi perbukitan bergelombang
isi paper. Kesimpulan berisi tentang poin-poin
yang menempati sekitar 60% wilayah
utama artikel. Kesimpulan hendaknya tidak
Kabupaten
Padang
Pariaman
mengulangi yang sudah dituliskan di bagian
Intisari, akan tetapi membahas hasil-hasil yang
penting, penerapan maupun pengembangan
dari penelitian yang dilakukan. Bagian ini
hendaknya juga dapat menunjukkan apakah
tujuan penelitian dapat tercapai. Kesimpulan
ditulis dalam bentuk paragraf uraian. Hindari
penggunaan bulleted list. (Isi Kesimpulan
ditulis dengan Times new roman, ukuran 11,
Spasi 1, justify)
VI.
Ucapan Terima Kasih (Judul ditulis
dengan Times new roman, ukuran 12, Spasi 1,
Bold, justify)
Bagian ini memberikan apresiasi kepada
perorangan
maupun
organisasi
yang
memberikan bantuan kepada penulis. Ucapan
terima kasih kepada pihak sponsor maupun
dukungan finansial juga dituliskan di bagian
ini. (Isi ditulis dengan Times new roman,
ukuran 11, Spasi 1, justify)
REFERENSI (Judul ditulis dengan Times new
roman, ukuran 12, Spasi 1, justify, Uppercase)
Setiap dokumen/pustaka yang disitasi di
paper ini harus dituliskan di bagian ini.
Disarankan pada referensi berupa acuan
primer yaitu berupa artikel jurnal, book
chapter, paten, paper seminar/prosiding.
Judul pada bagian referensi tidak boleh
bernomor. Semua item referensi dalam 10 pt
font. Silakan gunakan Italic Reguler dan gaya
untuk membedakan berbagai bidang seperti
ditunjukkan pada bagian Referensi. Nomor
referensi harus ditulis berurutan di dalam
tanda
kurung siku
(misalnya
[1]).
Ketika mengacu pada item referensi, silakan
menggunakan nomor referensi saja, seperti
dalam [2], jangan menggunakan "Ref. [3]"
atau "Referensi [3]". Beberapa contoh item
referensi dengan kategori yang berbeda
ditampilkan dalam bagian Referensi meliputi:
 contoh untuk buku pada [1]
 contoh sebuah buku dalam seri dalam [2]
 contoh artikel jurnal di [3]
 contoh paper seminar di [4]
 contoh paten dalam [5]
 contoh website di [6]
 contoh dari suatu halaman web di [7]
 contoh manual databook dalam [8]
 contoh datasheet di [9]



contoh tesis master di [10]
contoh laporan teknis [11]
contoh standar dalam [12]
Contoh Referensi :
[1] A. Bonnaccorsi, “On the Relationship between
Firm Size and Export Intensity,” Journal of
International Business Studies, XXIII (4), pp.
605-635, 1992. (journal style)
[2] R. Caves. 1982. Multinational Enterprise and
Economic Analysis. England : Cambridge
University Press, Cambridge. (book style)
[3] M. Clerc, “The Swarm and the Queen: Towards a
Deterministic and Adaptive Particle Swarm
Optimization,” In Proceedings of the IEEE
Congress on Evolutionary Computation (CEC),
pp. 1951-1957, 1999. (conference style)
Keterangan Tambahan
Format Penulisan
Ukuran kertas harus sesuai dengan ukuran halaman A4, yaitu 210 mm (8,27") lebar dan 297
mm (11,69") panjang. Batas margin ditetapkan sebagai berikut:
 Atas
= 3 cm (1,18")
 Bawah
= 3 cm (1,18")
 Kiri
= 3 cm (1,18")
 Kanan
= 2 cm (0,79”)
Artikel penulisan harus dalam format dua kolom. Paragraf harus teratur. Semua paragraf
harus rata, yaitu sama-sama rata kiri dan dan rata kanan.
A.
Jumlah Halaman
Jumlah halaman paper yang adalah maksimal 10 halaman yang telah mencakup isi paper
hingga lampiran (data, gambar, grafik, peta, atau sejenisnya).
B.
Huruf-Huruf Dokumen
Seluruh dokumen harus dalam Times New Roman atau Times font. Type 3 font tidak boleh
digunakan. Jenis font lain dapat digunakan jika diperlukan untuk tujuan khusus.
C.
Judul dan Penulis
Judul dan pengarang harus dalam format kolom tunggal dan harus terpusat. Setiap awal
kata dalam judul harus huruf besar kecuali untuk kata-kata pendek seperti, "sebuah", "dan",
"di",
"oleh",
"untuk",
"dari",
,
"pada",
"atau",
dan
sejenisnya.
Penulisan penulis tidak boleh menunjukkan nama jabatan (misalnya Dosen Pembimbing),
apapun gelar akademik (misalnya Dr) atau keanggotaan dari setiap organisasi profesional
(misalnya Senior Member IEEE).
Agar tidak membingungkan, nama keluarga ditulis di bagian terakhir dari masing-masing
nama pengarang (misalnya Samuel EMQ Siahaan). Setiap afiliasi harus termasuk, setidaknya,
nama perusahaan dan nama negara tempat penulis didasarkan (misalnya Kausal Productions
Pty Ltd, Australia).
D.
Gambar dan Keterangan Gambar
Gambar harus terletak di tengah (centered). Gambar yang besar bisa direntangkan di kedua
kolom. Setiap gambar yang mencakup lebih dari 1 kolom lebar harus diposisikan baik di
bagian atas atau di bagian bawah halaman. Gambar tidak diberi bingkai (border) di luar
bidang gambar.
Gambar grafik dimungkinkan berwarna. Untuk grafik berwarna, pastikan warna cukup
kontras untuk membedakan garis yang satu dengan yang lain. Untuk grafik hitam putih,
gunakan jenis garis yang berbeda (misalnya garis utuh, garis putus-putus, garis titik-titik, dan
sebagainya).
E.
Gambar 1. Contoh grafik garis menggunakan hitam-putih. Perhatikan penulisan label dan satuan pada sumbu horisontal
maupun vertikal.
Label pada sumbu horisontal maupun vertikel sering kali dapat membingungkan. Oleh
karena itu sedapat mungkin gunakan kata-kata, dan bukan hanya simbol. Berikan satuan di
dalam tanda kurung, namun penulisan label jangan hanya berupa satuan tanpa keterangan
secukupnya. Contoh penulisan label yang tepat adalah ”Suhu (K)” atau ”Suhu, Tmax (K)”.
Contoh penulisan label yang keliru adalah ”Tmax” atau ”(K)”.
Gunakan font yang konsisten dan seragam pada grafik. Font yang disarankan adalah Times
New Roman (atau Times), Arial (atau Helvetica), Symbol dan Courier. Contoh grafik dapat
dilihat pada Gambar 1.
Pastikan bahwa resolusi gambar cukup untuk mengungkapkan rincian penting pada gambar
tersebut. Untuk gambar yang bersumber dari file JPG, pastikan mempunyai resolusi sebesar
300 dpi. Gambar 2 menunjukkan contoh sebuah gambar dengan resolusi rendah yang kurang
sesuai ketentuan, sedangkan Gambar 3 menunjukkan contoh dari sebuah gambar dengan
resolusi yang memadai.
Keterangan gambar diletakkan di bagian bawah gambar. Keterangan gambar menggunakan
9 pt Reguler font dan diberi nomor dengan menggunakan angka Arab. Keterangan gambar
dalam satu baris (misalnya Gambar 2) diletakkan di tengah (centered), sedangkan keterangan
gambar yang lebih dari satu baris harus dirata kiri (misalnya Gambar 1). Keterangan gambar
dengan nomor gambar harus ditempatkan sesuai dengan poin-poin yang relevan, seperti
ditunjukkan pada Gambar 1 – 3, kecuali jika gambar berukuran besar melebihi satu kolom.
Gambar 2. Contoh gambar dengan resolusi kurang
Gambar 3. Contoh gambar dengan resolusi cukup
Tabel dan Keterangan Tabel
Tabel harus diletakkan di tengah (centered). Tabel yang besar bisa direntangkan di kedua
kolom atau diputar menjadi vertikal. Setiap tabel atau gambar yang mencakup lebih dari 1
kolom lebar harus diposisikan baik di bagian atas atau di bagian bawah halaman.
Tabel dan judul tabel ditulis dengan font 8 atau 9 pt Reguler. Tabel diberi nomor
menggunakan angka Romawi huruf besar. Isi tabel ditulis rata tengah. Contoh tabel dapat
dilihat di Tabel I.
F.
TABEL I
POTENSI KONVERSI BEBERAPA RADIONUKLIDA
Nuklida
Pu-239
U-233
U-235
Termal
1,09
1,20
1,07
Energi Neutron
Epitermal
0,9
1,3
0,8
Cepat
1,9
1,5
1,3
Persamaan
Persamaan ditulis rata tengah. Gunakan Microsoft Equation Editor atau MathType add-on.
Jangan copy paste persamaan dari file lain yang berbentuk pdf atau jpg. Penomoran
persamaan ditulis rata kanan dengan angka arab di dalam tanda kurung. Contoh penulisan
persamaan dapat dilihat di Persamaan (1) berikut ini.
G.
 
2 n 2
 A
(1)
Nomor halaman, headers dan footers tidak dipakai.
Download