Uploaded by Melda Graha

perencanaan pembangunan daerah tugas me

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai bahan diskusi mengenai
“Perencanaan Pembangunan Daerah”.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca khususnya mengenai apa yang kami bahas disini
adalah tentang Perencanan Pembangunan Daerah, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena masih terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Purwokerto, 26 Mei 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perencanaan, Pembangunan, dan Perencanaan
pembangunan……………….
2.2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………
3.2 Saran……………..
DAFTAR PUSTAKA………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan
perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap
pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan
bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator
yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan
indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki dimensi
waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini
kita mengenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut
sebagai rencana pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJP-D), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya. Perencanaan pembangunan daerah
seperti diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SPPN,
mewajibkan daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang
berdurasi waktu 20 (dua puluh) tahun yang berisi tentang visi, misi dan arah
pembangunan daerah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud
perencanaan, pembangunan serta perencanaan
pembangunan?
2. Bagiamana perencanaan pembangunan daerah di daerah Kabupaten
Bandung?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi perencanaan, pembangunan, serta perencanaan
pembangunan.
2. Untuk mengetahui perencanaan pembangunan yang ada di Kabupaten
Bandung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perencanaan, Pembangunan, dan Perencanaan
Pembangunan

Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai
(tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pengertian perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan
yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Dengan begitu, di dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah
pencapaian, mengkaji ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah
pencapaian, serta menentukan langkah untuk mencapainya.Perencanaan adalah salah
satu fungsi dari manajemen yang paling penting dimana di dalamnya terdapat
aktivitas mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi, serta mengembangkan
rencana kerja organisasi. Perencanaan adalah tahap awal dalam kegiatan suatu
organisasi terkait dengan pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Sedangkan menurut para ahlipengertian perencanaan adalah sebagai berikut:
Czeslaw Brobowski (Basic Problem of Planning, 1964) memberikan difinisi
tentang perencanaan yaitu “Perencanaan adalah suatu himpunan dari keputusan akhir,
keputusan awal dan dan proyeksi kedepan yang konsisten dan mencakup beberapa
periode waktu, dan tujuan utamanya adalah mempengaruhi seluruh perekonomian
suatu negara”.
Diana Conyers dan Peten Hits (An Introduction Development Planning in the
Trird Woeld, 1984) menyatakan bahwa “Perencanaan dalah proses yang
kontinyu, yang terdiri dari keputusan atau pillihan dari berbagai cara untuk
menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu
dimasa mendatang, sehingga ia mendifinisikan perencanaan teknik/cara untuk
mencapai tujuan, untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah
ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan Perencanaan
Pusat. Memperhatikan pendapat di atas dapat ditarik pengertian bahwa perencanaan
adalah suatu proses yang menghasilkan suatu rencana merupakan pemikiranpemikiran kedepan secara matang yang mewujudkan pengambil keputusan sebagai
persiapan untuk melakukan tindakan-tindakan terhadap pencapaian tujuan tersebut
dilakukan satu himpunan pengambilan keputusan.

Pengertian Pembangunan
Pada hakekatnya, pengertian pembangunan secara umum pada hakekatnya adalah
proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan
norma-norma tertentu. Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi
yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja
diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah
lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan
bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy
Supriyadi Bratakusumah, 2005).Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan pengertian
pembangunan menurut beberapa ahli .
Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha
atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara
sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (nation building)”.
Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan 17 pengertian yang lebih
sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya
yang dilakukan secara terencana”. Pembangunan (development) adalah proses perubahan
yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan,
pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994).
Portes (1976) mendefinisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial
dan budaya. Sama halnya dengan Portes.
menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan
sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan
strategi menuju arah yang diinginkan. Sedangkan dalam pengertian ekonomi murni,
pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
masyarakat meningkat dalam jangka panjang. (Sukirno, 1995 : 13). Dengan
demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat,
ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan
mikro. Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan
(progress), pertumbuhan dan diversifikasi. Sebagaimana dikemukakan oleh para para
ahli di atas, pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui
upaya-upaya secara sadar dan terencana (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah,
2005).

Pengertian Perencanaan Pembangunan
1. Riyadi dan Bratakusumah
Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai : Suatu proses perumusan
alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data-data
dan fakta-fakta
yang
akandigunakan
sebagai
bahan
untuk
melaksanakan
suatu rangkaian kegiatan/aktivitaskemasyarakatan, baik yang bersifat fisik (material)
maupun nonfisik (mental dan spiritual) dalam rangka mencapai tujuan yang lebih
baik”
2. Conyers & Hills
”suatu proses yang bersinambungan”, yang mencakup “keputusan- keputusan
ataupilihan-pilihan berbagai aiternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentupada masa yang akan datang.
3. Mohammad Hatta
Tujuan perencanaan adalah mengadakan suatu perekonomian nasional yang diatur
serta yangdirencanakan tujuannya dan jalannya.
4. Widjojo Nitisastro
Perencanaan pada dasarnya berkisar pada dua hal, yang pertama adalah penentuan
pilihansecara sadar mengenai tujuan konkret yang hendak di capai dalam jangka
waktu tertentu. Yangkedua ialah pilihan-pilihan di antara cara-cara alternatif yang
efisien serta rasional gunamencapai tujuan-tujuan tersebut.
5. Lois Yulianto
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melaluiurutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Pengertian perencanaan pembangunan secara garis besar adalah suatu upaya
untuk mengubah keadaan ekonomi suatau bangsa dari Negara berekembang menjadi
jauh lebih baik lagi dari keadaan sebelumnya
yakni dengan upaya peningkatan
pendapatan nasional dan pendapatan perkapita, tujuannya yaitu untuk menciptakan
kehidupan yang efisien, nyaman, serta sejahtera.
2.2 perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Bandung
Pembangunan daerah adalah upaya yang dilakukan secara terarah, terpadu dan
berkesinambungan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah. Oleh karena
pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pelaksanaan pembangunan
nasional, maka pengelolaannya harus dilakukan secara terpadu dan searah antara
pembangunan nasional dengan pembangunan daerah. Di dalam pembangunan daerah,
tidak akan lepas dari proses evaluasi yang merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Dimana evaluasi
mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu itu sendiri. Pelembagaan penataan ruang mencakup proses perencanaan,
pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang yang pada hakekatnya berfungsi
sebagai suatu mekanisme yang menjamin berlangsungnya penyelenggaraan penataan
ruang secara taat asas serta secara iteratif mengintegrasikan rencana tata ruang antar
daerah Kabupaten/Kota maupun secara vertikal antara Daerah Propinsi dengan
Daerah Kabupaten/Kota. Arti penting terselenggaranya pembangunan sektoral yang
terintegrasi adalah tercapainya efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya alam secara
kolektif, serta terhindarnya konflik kepentingan antar sektor. Dengan demikian,
RTRW Kabupaten Bandung diharapkan dapat berperan sebagai bagian dari proses
pelembagaan penataan ruang untuk mencapai konsistensi antara perencanaan dengan
implementasinya serta keterpaduan antara perencanaan tata ruang terkait, dan
berperan untuk mengidentifikasi prioritas pemanfaatan ruang serta menciptakan
keterhubungan antar sektor melalui prasarana dan sarana wilayah berskala kabupaten.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Bandung, terdapat berbagai persoalan yang terjadi di Kabupaten Bandung.
Diantaranya:
1. Belum optimalnya koordinasi antar SKPD dalam merumuskan perencanaan.
2.
Masih kurangnya koordinsi antara SKPD pelaksana dengan pemerintahan
desa maupun kecamatan dimana lokasi kegiatan pemeliharaan/peningkatan
ruas jalan tersebut dilaksanakan.
3. Masih ada beberapa kegiatan penanganan ruas jalan maupun jembatan yang
seharusnya bukan merupakan kewenangan kabupaten.
4. Masih ada penanganan ruas jalan tidak bersamaan dengan perbaikan saluran
drainase/kirmir yang mengakibatkan umur rencana jalan tidak terpenuhi
sesuai waktu yang ditetapkan.
5. Belum adanya kesinambungan dalam perencanaan pembangunan jembatan
dan jalan khususnya terkait dengan meksnisme musrembang sehingga
pembangunan jembatan tidak diikuti oleh pembangunan jalan.
6. Usulan
kegiatan
yang
berasal
dari
Musrenbang
seringkali
tidak
memperhatikan kesinambungan (pembangunan setengah-setengah), dan dana
yang diusulkan tidak sesuai standar sehingga pembangunan
yang
dilaksanakan kurang/tidak optimal. Selain itu, pelaksanaan pekerjaan
terkadang mengalami hambatan karena masyarakat menuntut ganti rugi atas
tanah/lahannya yang terkena pembangunan.
7. Belum konsistennya penerapan dari dokumen perencanaan : jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
8.
Belum optimalnya ketersediaan basis data untuk perencanaan
Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Bandung tahun 2005- 2025 adalah
Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Repeh, Rapih, Kertaraharja 2025 dalam
Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai upaya yang terukur
untuk tercapainya masyarakat Kabupaten Bandung yang Repeh, Rapih, Kertaraharja
2025, sasaran pokok pembangunan di Kabupaten Bandung dalam 20 tahun
mendatang yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi masyarakat adalah
sebagai berikut:
 Terciptanya Pemerataan Pembangunan dan Berkeadilan, ditandai oleh:
a. Meningkatnya peran serta lembaga masyarakat dalam pembangunan, serta
semakin terbukanya kesempatan masyarakat untuk berorganisasi dan berpolitik.
b. Meningkatnya indeks daya beli masyarakat, pendapatan perkapita
masyarakat, sehingga mampu menurunkan jumlah penduduk miskin.
c. Terpenuhinya pemerataan pembangunan prasarana jaringan jalan,
kebutuhan air baku dan jaringan irigasi, kebutuhan air bersih, kebutuhan listrik serta
berkurangnya daerah – daerah rawan banjir.
d. Terpenuhinya kebutuhan fasilitas publik di setiap Wilayah Pengembangan
(WP) sehingga mampu menurunkan tingkat kesenjangan pembangunan antar WP.
 Meningkatnya Perekonomian Masyarakat yang Berdaya Saing, ditandai oleh hal –
hal berikut:
a. Terwujudnya industri manufaktur berbasis potensi lokal dicirikan oleh
meningkatnya jumlah penggunaan bahan baku lokal sebagai pendorong
kegiatan industri manufaktur sehingga mampu menjadi basis ekonomi
masyarakat, serta memberi kontribusi bagi peningkatan PDRB.
b. Terwujudnya pusat-pusat perdagangan produk unggulan lokal dicirikan oleh
meningkatnya jumlah sentra perdagangan produk unggulan, meluasnya
jangkauan pasar ke tingkat internasional serta meningkatnya prasarana
pendukung fasilitas pusat perdagangan produk unggulan.
c. Terwujudnya produk pertanian yang berdaya saing dicirikan dengan
ketahanan pangan mandiri melalui pendorongan diversifikasi usaha tani ke
arah pengembangan agrobisnis dan agroindustri dalam rangka meningkatkan
pendapatan perkapita petani.
d. Meningkatnya penataan dan pembangunan sarana dan prasarana objek wisata
dicirikan dengan meningkatnya pangsa pasar pariwisata lokal di tingkat
internasional, berkembangnya keragaman objek – objek wisata, serta ditandai
oleh peningkatan kontribusi PDRB dari sektor pariwisata
e. Terwujudnya pelayanan investasi yang mudah, murah, cepat dan pasti
dicirikan oleh meningkatnya pertumbuhan investasi di Kabupaten Bandung.
f. Mewujudkan penyediaan infastruktur wilayah baik kuantitas maupun kualitas
secara memadai dicirikan oleh meningkatnya kondisi dan kinerja jaringan
jalan dan jembatan, terpenuhinya listrik di setiap kecamatan, tercapainya
cakupan pelayanan dan kualitas air minum, serta terpenuhinya debit andalan
air baku di setiap Daerah Irigasi (DI).
Arah Pembangunan 2005 – 2025 dalam Menciptakan pemerataan pembangunan
dan berkeadilan hendaknya menjadi keniscayaan bagi penyelenggara pemerintahan.
Pemerataan dapat bermakna luas, baik dilihat dari aspek fisik maupun non fisik.
Dalam konteks pembangunan pemerataan mengandung arti bahwa setiap wilayah
mendapatkan porsi yang sama atas hasil – hasil pembangunan. Ketimpangan atau
ketidakmerataan pembangunan berakibat pada timbulnya rasa ketidakadilan. Sasaran
pembangunan kabupaten Bandung 20 tahun mendatang diarahkan pada upaya
penciptaan pemerataan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Bandung 2011 Grand Design Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Kabupaten Bandung Hal: 51 pembangunan yang berkeadilan. Untuk mewujudkannya
dilakukan melalui peningkatan pembangunan modal sosial secara berkesinambungan,
pemerataan
terhadap
aksesibilitas
perekonomian
masyarakat,
peningkatan
pemenuhan pembangunan infrastruktur dasar di wilayah–wilayah tertinggal, serta
memberikan keleluasaan bagi masyarakat/swasta untuk berperan serta dalam
pembangunan. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mewujudkan
pemerataan pembangunan yang berkeadilan adalah:
(1) Meningkatkan hubungan/interaksi horizontal yang seimbang dan selaras
berdasarkan sikap kolektivitas dan integritas sosial dalam tatanan kemasyarakatan
(2) Menjaga hubungan yang harmonis antara penyelenggara pemerintahan
dengan masyarakat yang dilayani.
(3) Memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi kerakyatan terutama dalam
memberikan akses yang lebih luas terhadap sumber daya perekonomian seperti
modal, bahan baku, pangsa pasar, serta sumber daya manusia.
(4) Mendorong dan meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kerakyatan.
(5) Meningkatkan pemenuhan infrastruktur dasar pada daerah – daerah
tertinggal, seperti prasarana jalan, transportasi, jaringan irigasi, air bersih, fasilitas
kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perekonomian, energi listrik, dan
telekomunikasi.
(6) Mendorong keterpaduan pembangunan antar sektor dan antar wilayah
berdasarkan peran yang diembannya.
(7) Mempercepat pemenuhan penyediaan fasilitas dasar di setiap Wilayah
Pengembangan.
(8) Meningkatkan peran serta swasta dalam penyediaan infrastruktur dan fasilitas
publik
 Arah Pembangunan 2005 – 2025 dalam Meningkatkan perekonomian masyarakat
yang berdaya saing diarahkan pada Pembangunan perekonomian diarahkan untuk
menuju peningkatan perekonomian masyarakat yang mampu berdaya saing.
Perkembangan perekonomian dewasa ini mengarah pada nilai Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung 2011 Grand Design
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Hal: 52 kompetitif antar
daerah, wilayah, bahkan antar negara. Kecenderungan ini menjadi titik tolak bagi
pengembangan perekonomian daerah agar mampu bersaing dengan daerah–daerah
lainnya. Tantangan dalam membangun perekonomian di Kabupaten Bandung
hendaknya dapat memanfaatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif, dengan
memaksimalkan ketersediaan potensi sumber daya alam maupun sumber daya
manusia di kabupaten Bandung.
Sektor–sektor perekonomian yang selama ini memberikan sumbangan
terbesar bagi nilai PDRB meliputi sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan
restoran serta sektor pertanian. Ketiga sektor tersebut, mampu menyerap tenaga kerja
hingga 67,7%. Upaya untuk meningkatkan ekonomi yang berdaya saing dilakukan
melalui penguatan dan pengembangan industri manufaktur yang berbasis potensi
sumber daya lokal, pengembangan sentra–sentra perdagangan produk unggulan
lokal, pengembangan agropolitan, pengembangan kepariwisataan, pengembangan
iklim investasi yang kondusif serta peningkatan kualitas infrastruktur wilayah.
Sasaran pembangunan di bidang ekonomi pada tahun 2025 mendatang hendaknya
mampu
meningkatkan
pendapatan
per
kapita
masyarakat
sebesar
Rp.45.029.300/tahun atau setara dengan US$ 4.502 (asumsi kurs US Dollar sebesar
Rp.10.000). Pencapaian tersebut dapat dilakukan melalui beberapa strategi
diantaranya:
(1) Meningkatkan kualitas dan mutu hasil produksi industri manufaktur
berbahan baku potensi sumber daya lokal sehingga mampu bersaing di pasar global
(2) Menumbuhkembangkan sentra–sentra perdagangan produk unggulan lokal
(3) Memfasilitasi perluasan akses pemasaran produk unggulan lokal hingga
pasaran nasional maupun internasional.
(4) Meningkatkan intensifikasi usaha dan diversifikasi produk – produk
pertanian
(5) Memberi kemudahan dalam menyediakan fasilitas pendukung agrobisnis,
agroindustri hingga terbentuknya kawasan agropolitan. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung 2011 Grand Design
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Hal: 53
(6) Memperkuat daya saing produk – produk pertanian di pasaran regional
maupun nasional. Meningkatkan pengelolaan dan pengembangan pariwisata daerah.
(7) Mempermudah sistem operasional dan prosedur pelayanan investasi
daerah, dengan prinsip cepat, murah, mudah dan pasti.
(8) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan dan pemeliharaan
infrastruktur yang menunjang bagi percepatan pertumbuhan perekonomian wilayah.
(9) Membuka peluang dan kesempatan yang luas serta memberikan
kemudahan/ insentif bagi swasta untuk berinvestasi baik dalam sektor ekonomi
maupun dalam penyediaan infrastruktur yang menunjang aktivitas perekonomian.
Dari target pencapaian indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya
beli pada tahun 2025 maka target IPM Kabupaten Bandung sebesar 92,20. Lima
tahun pertama pembangunan merupakan tahapan dasar yang menentukan untuk
tahapan pembangunan selanjutnya dengan memperhatikan potensi dan permasalahan
pembangunan saat ini. Oleh karena itu dengan memperhatikan hasil capaian
pembangunan sebelumnya, penekanan pembangunan lima tahun pertama perlu
diarahkan ke pembangunan bidang-bidang yang bisa dijadikan fondasi tahapan
pembangunan selanjutnya. Tahap lima tahun pertama diorientasikan dalam upaya
meningkatkan perekonomian masyarakat yang berdaya saing dilakukan secara
simultan dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik, serta mewujudkan Kabupaten Bandung yang aman
dan tertib.
.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan
perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap
pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan
bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator
yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan
indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
Menghadapi realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan
kesejahteraan mengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan
termasuk di dalamnya para pembuat kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi
berbagai persoalan yang muncul akibat kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan
upaya pembangunan yang terencana.
Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
pembangunan yang dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai
dengan kondisi di suatu wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha
pembangunan.
Perencanaan pembangunan memiliki ciri khusus yang bersifat usaha pencapaian
tujuan pembangunan tertentu. Adapun ciri dimaksud antara lain:
1.
Perencanaan yang isinya upaya-upaya untuk mencapai perkembangan
ekonomi yang kuat dapat tercermin dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi
positif.
2.
Ada upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
3.
Berisi upaya melakukan struktur perekonomian
4.
Mempunyai tujuan meningkatkan kesempatan kerja.
5.
Adanya pemerataan pembangunan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sondang P Siagian. Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Cetakan 10, Jakarta.
1983. hlm. 18
Westra, Pariata. Ensklopedia Administrasi. Gunung Agung. Jakarta. 1982. hlm.26
Tjokroamidjojo, Bintaro, Perencanaan Pembangunan, Haji Masagung, Jakarta. 1987.
hlm. 17
Fahmi Agus Wibowo. Konsep Dasar Perencanaan. [email protected]. 2013
W. Arthur Lewis, Perencanaan Pembangunan, Rineka Cipta, Jakarta, 1994. hlm. 316
https://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/
https://www.academia.edu/38008846/Makalah_Perencanaan_Pembangunan_Daerah
http://repository.unpas.ac.id/15783/3/BAB%20I.pdf
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-perencanaan.html
http://digilib.unila.ac.id/982/8/BAB%20II.pdf
https://www.scribd.com/doc/182004872/PENGERTIAN-PERENCANAANPEMBANGUNAN-MENURUT-PARA-AHLI
http://dunsarwere.blogspot.com/2015/10/pengertian-perencanaan-pembangunan.html
https://plb.ac.id/index.php/e-journal/ab/236-de
https://plb.ac.id/images/jurnal/jurnal%20bu%20santy%20sriharyati%20atrabis%20vo
l%202%20no%202.pdf
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/126918-[_Konten_]Konten%20C8721.pdf
Download