Uploaded by User31137

Cara penanganan limbah

advertisement
CARA PENANGANAN
LIMBAH
Standart Kompetensi
: Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan
lingkungan
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan cara-cara menangani limbah
• Indikator :
1. Pemilihan metode penanganan limbah sesuai
dengan sifat dan wujud limbahnya dilakukan
dengan benar
2. Pembuatan kompos dari limbah padat industri
berbahan baku / pasar/ rumah tangga dilakukan
dengan baik.
3. Pedaurulangan kertas dilakukan dengan baik
4. Pembuatan
model
penanganan
limbah
berdasarkan hasil studi di lingkungan kerja
dilakukan dengan baik.
• Tujuan Pembelajaran :
Setelah proses pembelajaran, diharapkan siswa
mampu :
1. Memilih metode penanganan limbah sesuai
dengan sifat dan wujud limbahnya dilakukan
dengan benar
2. Mampu membuat kompos dari limbah padat
industri berbahan baku / pasar/ rumah tangga
dilakukan dengan baik.
3. Mampu mendaurulang kertas dengan baik
4. Mampu membuat model penanganan limbah
berdasarkan hasil studi di lingkungan kerja
dilakukan dengan baik.
A. Penanganan Limbah Cair
Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa
proses pengolahan secara fisika.
A.
Penyaringan (Screening)
Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring
menggunakan jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan. Metode
penyaringan merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan
bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah.
B.
Pengolahan Awal (Pretreatment)
Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki
atau bak yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat
teruspensi lain yang berukuran relatif besar. Tangki ini dalam bahasa
inggris disebut grit chamber dan cara kerjanya adalah dengan
memperlambat aliran limbah sehingga partikel – partikel pasir jatuh ke
dasar tangki sementara air limbah terus dialirkan untuk proses selanjutnya.
C.
Pengendapan
• Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan
ke tangki atau bak pengendapan. Metode pengendapan adalah
metode pengolahan utama dan yang paling banyak digunakan pada
proses pengolahan primer limbah cair. Di
tangki pengendapan,
limbah cair didiamkan agar partikel – partikel padat yang
tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki.
Enadapn partikel tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian
akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih
lanjut. Selain metode pengendapan, dikenal juga metode
pengapungan (Floation).
D. Pengapungan (Floation)
• Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan
berupa minyak atau lemak. Proses pengapungan dilakukan
dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan
gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120
mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel –
partikel minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga
kemudian dapat disingkirkan.
• Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat
disingkirkan melalui proses pengolahan primer, maka limbah
cair yang telah mengalami proses pengolahan primer tersebut
dapat langsung dibuang kelingkungan (perairan). Namun, bila
limbah tersebut juga mengandung polutan yang lain yang sulit
dihilangkan melalui proses tersebut, misalnya agen penyebab
penyakit atau senyawa organik dan anorganik terlarut, maka
limbah tersebut perlu disalurkan ke proses pengolahan
selanjutnya.
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pengolahan tahap pertama memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan
awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang
terjadi ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation,
sedimentation, dan filtration.
3.Pengolahan Tahap
Kedua (Secondary
Treatment)
•tahap kedua dirancang
untuk menghilangkan zat
terlarut dari limbah yg tak
dapat dihilangkan dgn
proses fisik. Peralatan
yang umum digunakan
pada pengolahan tahap ini
ialah activated sludge,
anaerobic lagoon, tricking
filter, aerated lagoon,
stabilization basin, rotating
biological contactor, serta
anaerobic contactor and
filter.
4.Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
•Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah
coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange,
membrane separation, serta thickening gravity or flotation. pada proses ini
dilakukan pemisahan secara kimia untuk lebih memurnikan air yang belum
sepenuhnya bersih
5.Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan
sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or
wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration,
centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.
Filtration : filtrasi atau penyaringan untuk memisahkan cairan
dengan padatan. padatan dapat berukuran besar maupun sangat kecil
tergantung dari penyaringnya
Centrifugation : sentrifugasi atau memisahkan antara cairan dan
padatan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal
Inceneration : insenerasi atau melakukan pembakaran dengan
suhu tinggi
Sedimenttation : sedimentasi atau mengendapkan zat yang yang
diinginkan daru suatu larutan dengan menambahkan suatu senyawa
lain
Coagulation: koagulagi atau penggumpalan, yaitu dengan
menggumpalkan senyawa yang tak diinginkan. zat yang
dikuagulasikan tak menjadi sekeras seperti koagulasi.
e. Zat-zat pemicu kanker
Contoh zat yang dapat menjadi penyebab kanker:
Kloroform
para-diklorobenzena
Tetrakloroetilen
Trikloroetan
radioaktif (radon)
Zat-zat tersebut umumnya merupakan jenis polutan
udara di dalam ruangan yang berpotensi menimbulkan
kanker bila dalam konsentrasi tinggi
f. Suara
Kontak dengan suara yang bising dalam waktu
yang lama dapat menimbulkan kerusakan organ
pendengaran
Suara yang bising dapat menyebabkan gangguan
pada:
• jantung
• sakit kepala
• stres secara psikologi
Download