Uploaded by User29522

lapkas agung one shoot

advertisement
LAPORAN KASUS UJIAN PSIKIATRI
Pembimbing :
Dr. dr. H. Iwan Arijanto, Sp.KJ, M.Kes
oleh :
Agung Nugraha Ramadhan
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RSUD CIAMIS
2018
DATA PASIEN
:
Nama Pasien
: Ujang Nurohman
Nama Kecil
: Ujang
Umur
: 20 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jalan Nagrog RT 006 / RW 002, Kec.Sindangkasih,
Ciamis
Agama
: Islam
Status
: Belum menikah
Pendidikan Terakhir
: SMP
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Penanggung Jawab Pasien :
Nama
: Ny. Maemanah
Hubungan
: Ibu kandung
Alamat
: Jalan Nagrog RT 006 / RW 002, Kec.Sindangkasih, Ciamis
Keterangan Diperoleh Dari :
Nama
: Ny. Maemanah
Hubungan
: Ibu kandung
Alamat
: Jalan Nagrog RT 006 / RW 002, Kec.Sindangkasih, Ciamis
Kebenaran Anamnesa : Dapat dipercaya
A. Keluhan Utama :
Pasien sering murung.
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 1 tahun yang lalu pasien sering murung, sering menangis (afek
depresi, gejala utama depresi), sering menyendiri dan mengurung diri di
kamar (solitary). Pasien tidak mau bekerja dan beraktifitas seperti biasanya
(disabilitas berat, gejala utama depresi). Pasien juga mengeluh tidak bisa tidur
(insomnia) dirasakan hampir setiap malam (gejala penyerta depresi). Karena
waktu tidur yang kurang pasien merasa mudah lelah dan aktivitasnya
menurun (fatigue/gejala utama depresi). Ibu pasien sering melihat pasien
senyum-senyum sendiri (self-absorbed smiling). Ibu pasien bercerita hal ini
dirasakan setelah Ayah pasien meninggal dunia (faktor presipitasi).
Pasien kurang memperhatikan dan tidak konsentrasi ketika diajak
berbicara, sehingga setiap pertanyaan yang diajukan oleh ibunya pasien selalu
meminta mengulangi pertanyaan tersebut (inatensi/gejala penyerta depresi).
Pasien kehilangan kepercayaan diri sehingga tidak mau bersosialisasi dengan
teman-teman sebayanya (gejala penyerta depresi). Pasien tidak mau makan
(anoreksia, gejala penyerta depresi). Pasien juga merasa orang-orang
sekitarnya sering membicarakan tentang dirinya, padahal hal tersebut tidak
sesuai dengan kenyataan, sehingga pasien mudah tersinggung (waham
curiga). Pasien merasa dirinya tidak berguna sehingga pasien sempat ingin
mengakhiri hidupnya (gejala penyerta depresi). Ibu pasien mengatakan sering
melihat pasien melamun (autistik) dan berbicara sendiri.
Pasien tidak merasa sakit kepala, mual, muntah, nyeri pada bagian
perut dan jantung, (tidak ada gejala cemas dan gejala somatik). Pasien tidak
pernah mendengar bisikan-bisikan (halusinasi auditorik). Pasien tidak pernah
melihat sesuatu yang aneh (halusinasi visual).
Sejak ayahnya meninggal pasien sudah tidak mau mengerjakan
pekerjaan rumah sama sekali (disabilitas berat). Pasien hanya berdiam diri di
rumah. Pasien juga sudah pernah berobat sebelumnya di RSUD Tasikmalaya
namun karena jarak yang cukup jauh dari rumah pasien Ibu pasien meminta
agar dirujuk ke RSUD Ciamis.
C . Riwayat Penyakit Dahulu :
1. Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelumnya
Tidak ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya.
2. Riwayat Gangguan Medis
Pasien tidak pernah memiliki gangguan medis lainnya.
3. Riwayat Gangguan Zat Psikoaktif dan Penggunaan Alkohol
Pasien tidak memiliki riwayat menggunakan zat-zat psikoaktif dan alkohol.
D. Riwayat Keluarga :
Tidak ada keluhan yang sama pada keluarga pasien.
E. Riwayat Hidup Penderita :
Riwayat Perkembangan Kepribadian
a) Masa Prenatal dan Perinatal
Setelah lahir pasien merupakan anak yang diinginkan. Pasien lahir normal
dan cukup bulan, dibantu oleh bidan dengan berat lahir 2800 gram. Pada saat
hamil usia Ibu pasien 32 tahun. Ibu pasien tidak merokok dan meminum alkohol.
Tidak ditemukan kelainan dan cacat bawaan serta riwayat imunisasi dasar
lengkap. Pasien mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 2 tahun. Pasien di
gendong oleh ibunya ketika pasien sedang di berikan ASI (fase oral tidak
terdapat kegagalan).
b) Masa Kanak Awal (usia 0-3 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarganya. Pasien tinggal
bersama ayah, ibu, dan kakak kandung. Pasien memiliki empat saudara tiri lakilaki dari ayahnya akan tetapi hubungan pasien kurang dekat kepada keempat
kakak tirinya karena pasien tinggal terpisah dan pasien terpaut usia yang jauh
dengan keempat kakak tirinya (faktor pedisposisi). Semasa kecil pasien sering
dilarang berlama-lama di kamar mandi karena ibunya tidak mau menunggu
pasien (faktor predisposisi, kegagalan fase anal).
c) Masa Kanak Pertengahan (usia 3-7 tahun)
Pasien masih mendpatkan perhatian dari Ayah dan Ibunya meski pun mereka
sibuk bekerja untuk memenuhi ekonomi keluarganya sebagai seorang pedagang
sayur di pasar. Pasien lebih sering bermain sendirian di rumah karena pasien
kurang aktif bergaul dengan teman seusianya (faktor predisposisi). Pada saat
mencorat-coret sesuatu pasien sering dilarang ibunya (faktor predisposisi,
kegagalan fase phalik).
d) Masa Kanak Akhir dan Remaja (usia 7-12 tahun)
Perkembangan fisik pasien sama dngan teman sebayanya. Pasien dikenal baik
di lingkungan sekitarnya, tidak pernah melanggar peraturan sekolah. Akan tetapi
pasien dikenal sebagai seorang yang pemalu dan kurang dalam pergaulan dengan
teman sebayanya (faktor predisposisi). Prestasinya di sekolah biasa-biasa saja
tidak ada yang menonjol di bidang akademik maupun non akademik (faktor
predisposisi, kegagalan fase laten).
e) Masa Remaja Akhir (usia 13-20 tahun)
Semasa pasien duduk dibangku SMP prestasi pasien biasa-biasa saja tidak
ada yang menonjol baik di bidang akademik maupun non akademik (faktor
predisposisi). Pasien tidak memiliki cita-cita karena pasien menyadari ekonomi
keluarganya yang pas-pasan (faktor predisposisi). Pasien tidak memiliki banyak
teman dan pasien tidak pernah berpacaran karena minder dan tidak percaya diri
(faktor predisposisi, kegagalan fase genital).

Riwayat pendidikan
Pasien menamatkan SMP namun
menyadari
ekonomi
pasien
yang
tidak melanjuktan SMA karena
tidak
memungkinkan
(faktor
predisposisi).

Riwayat perkawinan
Pasien belum menikah.

Aktifitas sosial
Pasien dikenal baik di lingkungan sekitarnya, tidak mempunyai masalah
dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Namun pasien tidak
mudah bergaul dan lebih sering berdiam diri di dalam rumah
(solitary/gejala depresi).

Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.

Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal bersama ibu dan kakak kandungnya.

Riwayat keluarga
Pasien anak bungsu dari dua bersaudara, dengan jarak dari kakaknya 5
tahun. Pasien memiliki empat saudara tiri laki-laki dari ayahnya akan
tetapi hubungan pasien kurang dekat kepada keempat kakak tirinya
karena pasien tinggal terpisah dan pasien terpaut usia yang jauh dengan
keempat kakak tirinya (faktor pedisposisi).
F. Genogram
I
II
Keterangan :
= Laki – laki
= Perempuan
= Pasien
G. Kepribadian Sebelum Sakit
Pasien dikenal sebagai anak yang pendiam, penurut, rajin beribadah,
serta tidak banyak keinginan yang berlebihan. Pasien hampir selalu memilih
aktivitas yang dilakukan sendiri karena pasien memang senang sendiri,
pasien tidak mempunyai teman dekat atau pun hubungan pribadi yang akrab
dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu, pasien lebih
senang melakukan segala sesuatunya sendiri dan sangat jarang meminta
bantuan orang lain, selain itu pasien juga kurang peduli dengan keadaan yang
terjadi di lingkungan rumahnya (gangguan kepribadian skizoid).
Ketika sedang menghadapi masalah pasien lebih memilih untuk diam
tanpa pernah mencoba mengungkapkannya (mekanisme pertahanan jiwa
represi). Pasien juga sering melempar-lemparkan barang untuk mengganti
objek kemarahannya (mekanisme pertahanan jiwa displacement).
H. Status Fisik

Tanda Vital
Tensi
: 120/80 mm Hg.
Nadi
: 82x/menit.
RR
: 23x/menit.
Suhu
: 36,3°C.

Keadaan Gizi : Baik.

Keadaan Fisik Lain
a) Kepala
o Bentuk
: Normocephali.
o Rambut
: Hitam.
o Mata
: Sklera ikterik (-), konjungtiva anemis (-),
pupil isokor
(+/+).
o Telinga
: Nyeri tekan aurikular (-/-), massa (-).
o Hidung
: Septum deviasi (-).
o Mulut
: Tidak ada kelainan, letak uvula medial,
pembesaran tonsil
(T1/T1) (-).
b) Leher
o JVP
: Tidak meningkat.
o Tiroid
: Tidak membesar.
o KGB
: Tidak teraba.
c) Thorax
o Inspeksi
: Massa (-), bentuk dan gerak simetris, retraksi
interkostalis (-)
o Palpasi
: Masa (-), nyeri tekan (-), ICS tidak
melebar,Vocal Fremitus (dextra = sinistra).
o Perkusi
: Sonor di seluruh lapang paru (dextra =
sinistra)
o Auskultasi
:
Vocal
Breathing
Sound
normal
(dextra=sinistra), Ronki (-/-), Wheezing (-/-).
d) Jantung
o Inspeksi
: Tidak tampak iktus kordis
o Palpasi
: Tidak teraba iktus kordis
o Perkusi
: Batas jantung kanan : linea sternalis dextra
Batas jantung kiri: ICS 4 linea midklavikula
sinistra
o Auskultasi
: Bunyi jantung murni dan regular, gallop (-),
murmur (-)
e) Abdomen
o Inspeksi
: Datar, tidak tampak benjolan.
o Palpasi
: Lembut, datar, nyeri tekan (+), distensi otot
perut/ defans muscular (-), hepar tidak teraba, lien tidak
teraba.
o Perkusi
: Tympani di seluruh lapang perut, pekak
samping (-).
o Auskultasi
: Bising usus normal.
f) Genitalia
o Tidak dilakukan pemeriksaan.
g) Ekstremitas
o Ekstremitas atas
: Dalam batas normal.
o Ekstremitas bawah
: Dalam batas normal.
I. Status Neurologis
GCS
: E4 V5 M6 = 15.
Meningeal Sign
: (-) Negatif.
Saraf Kranial I-XII
: Dalam Batas Normal.
Fungsi motorik
Kekuatan otot
:
5
5
5
Fungsi sensorik
: Dalam batas normal.
Refleks Fisiologis
: (+/+).
Refleks patologis
: (-/-).
J. Status Psikiatrikus
-
5
Kesadaran
: Komposmentis.
-
Roman Muka
: Datar.
-
Kontak
: Ada.
-
Rapport
: Inadekuat.
-
Orientasi
Tempat
: Baik.
Waktu
: Baik.
Orang
: Baik.
-
Perhatian
-
Ingatan
-
Immediate
: Tidak terganggu.
Recent
: Tidak terganggu.
Recent Past
: Tidak terganggu.
Remote
: Tidak terganggu.
Intelegansia


: Inatensi.
: Sesuai dengan pendidikan SMP.
Persepsi
Halusinasi
: Tidak ada.
Ilusi
: Tidak ada.
Pikiran
Bentuk Pikir : Autistik.
Jalan Pikiran : Koheren, blocking.
Isi Pikiran
: Wahan curiga dan waham menyalahkan diri sendiri.

Emosi
Mood
: Depresif, Self absorbed smilling.
Gangguan yang Menyertai Gangguan Mood
1. Anoreksia.
2. Insomnia.
3. Kelelahan (Fatigue).
Afek

: Blunted affect.
Dekorum
Penampilan
: Baik.
Sopan Santun : Baik.
Kebersihan
: Baik.

Sikap
: Kurang kooperatif.

Bicara
: Sedikit bicara, mutism.

Tingkah laku : Hipoaktif, solitary.

Tilikan
: Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh pengobatan.

Daya nilai
: Tidak terganggu.
K. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
:
Tes HDRS (Hamilton Depression Rating Scale) : skor 25 (Depresi berat).
Tes BPRS (Brief Psychiatric Rating Scale) : skor 46.
L. PSIKODINAMIKA
:
Setelah lahir pasien merupakan anak yang diinginkan. Pasien lahir
normal dan cukup bulan, dibantu oleh bidan dengan berat lahir 2800 gram.
Pada saat hamil usia Ibu pasien 32 tahun. Ibu pasien tidak merokok dan
meminum alkohol. Tidak ditemukan kelainan dan cacat bawaan serta riwayat
imunisasi dasar lengkap. Pasien mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 2
tahun. Pasien di gendong oleh ibunya ketika pasien sedang di berikan ASI
(fase oral tidak terdapat kegagalan).
Pasien tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarganya. Pasien
tinggal bersama ayah, ibu, dan kakak kandung. Pasien memiliki empat
saudara tiri laki-laki dari ayahnya akan tetapi hubungan pasien kurang dekat
kepada keempat kakak tirinya karena pasien tinggal terpisah dan pasien
terpaut usia yang jauh dengan keempat kakak tirinya (faktor pedisposisi).
Semasa kecil pasien sering dilarang berlama-lama di kamar mandi karena
ibunya tidak mau menunggu pasien (faktor predisposisi, kegagalan fase anal).
Pasien masih mendpatkan perhatian dari Ayah dan Ibunya meski pun
mereka sibuk bekerja untuk memenuhi ekonomi keluarganya sebagai seorang
pedagang sayur di pasar. Pasien lebih sering bermain sendirian di rumah
karena pasien kurang aktif bergaul dengan teman seusianya (faktor
predisposisi). Pada saat mencorat-coret sesuatu pasien sering dilarang ibunya
(faktor predisposisi, kegagalan fase phalik).
Perkembangan fisik pasien sama dngan teman sebayanya. Pasien
dikenal baik di lingkungan sekitarnya, tidak pernah melanggar peraturan
sekolah. Akan tetapi pasien dikenal sebagai seorang yang pemalu dan kurang
dalam pergaulan dengan teman sebayanya (faktor predisposisi). Prestasinya
di sekolah biasa-biasa saja tidak ada yang menonjol di bidang akademik
maupun non akademik (faktor predisposisi, kegagalan fase laten).
Semasa pasien duduk dibangku SMP prestasi pasien biasa-biasa saja
tidak ada yang menonjol baik di bidang akademik maupun non akademik
(faktor predisposisi). Pasien tidak memiliki cita-cita karena pasien menyadari
ekonomi keluarganya yang pas-pasan (faktor predisposisi). Pasien tidak
memiliki banyak teman dan pasien tidak pernah berpacaran karena minder
dan tidak percaya diri (faktor predisposisi, kegagalan fase genital).
Pasien dikenal sebagai anak yang pendiam, penurut, rajin beribadah,
serta tidak banyak keinginan yang berlebihan. Pasien hampir selalu memilih
aktivitas yang dilakukan sendiri karena pasien memang senang sendiri,
pasien tidak mempunyai teman dekat atau pun hubungan pribadi yang akrab
dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu, pasien lebih
senang melakukan segala sesuatunya sendiri dan sangat jarang meminta
bantuan orang lain, selain itu pasien juga kurang peduli dengan keadaan yang
terjadi di lingkungan rumahnya (gangguan kepribadian skizoid).
Ketika sedang menghadapi masalah pasien lebih memilih untuk diam
tanpa pernah mencoba mengungkapkannya (mekanisme pertahanan jiwa
represi). Pasien juga sering melempar-lemparkan barang untuk mengganti
objek kemarahannya (mekanisme pertahanan jiwa displacement). Ibu pasien
bercerita hal ini dirasakan setelah Ayah pasien meninggal dunia (faktor
presipitasi). Sehingga terjadi dekompensasi ego yang menimbulkan gejalagejala psikotik.
M. DIAGNOSA MULTIAKSIAL

Aksis I
:
: F32.3 Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik
DD
F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
F32.2 Episode Depresi Berat Tanpa Gejala Psikotik

Aksis II
: F60.1 Gangguan kepribadian skizoid

Aksis III
: Z03.2 Tidak ada diagnosis aksis III

Aksis IV
: Ayah pasien meninggal dunia (Faktor presipitasi).

Aksis V
: GAF Scale 50 – 41 Gejala berat (serious), disabilitas
berat.
N. PENGOBATAN
:
Psikofarmaka
:

R/ Risperidon
2 mg
2x1

R/ Haloperidol
1,5 mg
2x1

R/ Amitriptilin
25 mg
2x1
Psikoterapi
:
 Psikoterapi Suportif
Memberikan dukungan kepada pasien
 Konseling Keluarga
Memberikan informasi dan penjelasan mengenai kondisi pasien serta
kesadaran akan kewajiban menjalankan pengobatan dan pemeriksaan
teratur demi kesembuhan pasien, memberi pengawasan terhadap pasien
minum obat secara teratur setiap hari.
O. USULAN PEMERISAAN :

MMPI-2 (Minnesota Muliphasic Personality Inventory) bila pasien
sudah realistik.
P. PROGNOSA
:

Quo ad Vitam
: Ad Bonam

Quo ad Functionam
: Dubia ad malam
Ke arah baik:

Mendapatkan dukungan penuh dari keluarga untuk berobat.

Pasien mau minum obat sesuai aturan dokter.
Ke arah buruk :

Usia muda saat pertama timbul gejala.

Pasien tidak mampu sekolah.

Pasien tidak beraktivitas seperti biasanya.

Kepercayaan diri pasien berkurang.

Ada gejala psikotik.
PEMERIKSAAN HDRS
(HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE)
Nama Pasien: Ujang
Usia: 20 tahun
Gejala-gejala pada saat depresi
1.
SCORE
Perasaan depresi (sedih,putus asa,tak berdaya, tak berguna)
0.
Tidak ada
1.
Perasaan ini hanya dinyatakan bila ditanya
2.
Perasaan ini dinyatakan secara verbal secara spontan
3.
Perasaan yang nyata tanpa komunikasi verbal (ekspresi, bentuk
3
muka, suara dan kecenderungan menangis)
4.
Pasien menyatakan perasaan yang sesungguhnya ini dalam
komunikasi baik verbal maupun non verbal secara spontan
2.
Perasaan bersalah
0.
Tidak ada
1.
Menyalahkan diri sendiri, merasa sebagai penyebab penderitaan
orang lain
2.
Ide – ide bersalah atau renungan tentang kesalahan – kesalahan
masa lalu
3.
Sakit ini sebagai hukumannya, waham bersalah.
4.
Suara – suara kejaran atau tuduhan – tuduhan dengan dan
1
halusinasi penglihatan tentang hal – hal yang mengancamnya
3.
Bunuh diri
0.
Tidak ada
1.
Merasa hidup tidak ada gunanya
2.
Mengharapkan kematian atau pikiran – pikiran lain ke arah hal itu
3.
Ide – ide bunuh diri atau langkah – langkah ke arah itu
4.
Percobaan bunuh diri
0
4. Insomnia (initial)
0.
Tidak ada kesukaran masuk tidur
1.
Keluhan kadang – kadang sukar masuk tidur, misalnya lebih dari
2
setengah jam baru dapat tidur
2.
Keluhan tiap malam sukar masuk tidur
5. Insomnia (middle)
0.
Tidak ada kesukaran untuk mempertahankan tidur
1.
Pasien mengeluhkan gelisah dan terganggu sepanjang malam
2.
Terjaga sepanjang malam ( bangun dari tempat tidur, kecuali
2
malam)
6. Insomnia (late)
0.
Tidak ada kesukaran atau keluhan bangun terlalu pagi
1.
Bangun di waktu fajar, tetapi tidur lagi
2.
Bila telah bangun tidak bisa tidur lagi di waktu fajar
1
7. Kerja dan kegiatan kegiatannya
0.
Tidak ada kesukaran
1.
Pikiran – pikiran dan perasaan - perasaan ketidak mampuan
2.
Hilangnya minat akan kegiatan – kegiatan
3.
Berkurang waktu untuk aktifitas sehari – hari atau kurang
3
produktivitas
8. Kelambatan (lambat dalam berfikir dan berbicara, gagal bberkonsentrasi,
aktivitas motorik menurun)
0.
Normal
1.
Kegelisahan ringan
2.
Jelas lamban dalam wawancara
3.
Sukar di wawancarai
4.
Stupor
9. Kegiatan / Agitasi
0.
Tidak ada
2
1.
Kegelisahan ringan
2.
Memainkan tangan, rambut, dan sebagainya
3.
Bergerak terus, tidak bisa duduk tenang
4.
Meremas –remas tangan, menggigit kuku, menarik narik rambut,
2
menggigit bibir
10. Ansietas psikis
0.
Tidak ada kesukaran
1.
Ketegangan subyektif dan mudah tersinggung
2.
Mengkhawatirkan hal – hal kecil
3.
Sikap kekhawatiran yang tercermin di wajah atau pembicaraannya
4.
Ketakutan yang diutarakan tanp ditanya
1
11. Ansietas somatic (ansietas berhubungan dengan faal tubuh seperti :
mulut kering, diare, palpitasi, sakit kepala, sering buang air kecil,
berkeringat, dll)
0.
Tidak ada
1.
Ringan
2.
Sedang
3.
Berat
4.
Sangat berat
2
12. Gejala somatik gastrointestinal
0.
Tidak ada
1.
Nafsu makan berkurang tapi dapat makan tanpa dorongan teman,
merasa perutnya penuh
2.
1
Sukar makan tanpa dorongan teman, membutuhkan pencahar BAB,
atau obat – obat untuk saluran pencernaan
13. Gejala somatik umum
0.
Tidak ada
1.
Anggota geraknya, punggung atau kepla berat, sakit punggung,
kepala dan otot – otot, hilangnya kemampuan dan kekuatan
0
2.
Gejala – gejala diatas yang jelas
14. Gejala – gejala genital dan libido
0.
Tidak ada
1.
Ringan
2.
Berat
0
15. Hipokondriasis
0.
Tidak ada
1.
Dihayati sendiri
2.
Preokupasi mengenal kesehatan sendiri
3.
Sering mengeluh, membutuhkan pertolongan dll
2
16. Kehilangan berat badan
0. Tidak ada
1. Kemungkinan BB berkurang dengan sakit sekarang
1
2. Jelas berkurang BB-nya
3. Tidak terjelaskan lagi penurunan BB-nya
17. Tilikan / insight
0.
Mengetahui sedang depresi
1.
Mengetahui sakit, tapi berhubungan dengan penyebab – penyebab
iklim, makanan, bekerja berlebihan, virus, perlu istirahat, dll
2.
0
Menyangkal sakit
18. Variasi harian (catat mana yang berat, pagi atau malam)
0.
Tidak ada perubahan
1.
Lebih berat waktu malam
2.
Lebih berat waktu pagi
Jika ada perubahan, tandai derajat perubahan tersebut
0.
Tidak ada
1.
Ringan
19. Depersonalisasi dan derealisasi (merasa tidak realistik, ide – ide
nihilistik)
1
0.
Tidak ada
1.
Ringan
2.
Sedang
3.
Berat
4.
Berat sekali (tidak dapat bekerja karena gangguan)
0
20. Gejala – gejala paranoid
0.
Tidak ada
1.
Kecurigaan
2.
Waham kejaran
1
21. Gejala – gejala obsesi konpulsi
0.
Tidak ada
1.
Ringan
2.
Berat
0
Jumlah
KETERANGAN :
<6
: Tidak ada depresi
6-17
: Depresi ringan
18-24 : Depresi sedang
>24
: Depresi berat
25
Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS)
Nama Pasien: Ujang
Usia: 20 tahun
1
Perhatian somatic
NA
1
2
3
4
5
6
7
2
Kecemasan
NA
1
2
3
4
5
6
7
3
Depresi
NA
1
2
3
4
5
6
7
4
Bunuh diri
NA
1
2
3
4
5
6
7
5
Rasa bersalah
NA
1
2
3
4
5
6
7
6
Suasana hati gembira
NA
1
2
3
4
5
6
7
7
Permusuhan
NA
1
2
3
4
5
6
7
8
Kebesaran
NA
1
2
3
4
5
6
7
9
Kecurigaan
NA
1
2
3
4
5
6
7
10
Halusinasi
NA
1
2
3
4
5
6
7
11
Isi fikiran yang tidak biasa
NA
1
2
3
4
5
6
7
12
Perilaku aneh
NA
1
2
3
4
5
6
7
13
Self-mengabaikan
NA
1
2
3
4
5
6
7
14
Disorientasi
NA
1
2
3
4
5
6
7
15
Disorganisasi konseptual
NA
1
2
3
4
5
6
7
16
Tumpul mempengaruhi
NA
1
2
3
4
5
6
7
17
Penarikan emosional
NA
1
2
3
4
5
6
7
18
Retardasi motoric
NA
1
2
3
4
5
6
7
19
Ketegangan
NA
1
2
3
4
5
6
7
20
Uncooperativeness
NA
1
2
3
4
5
6
7
21
Semangat
NA
1
2
3
4
5
6
7
22
Distractibility
NA
1
2
3
4
5
6
7
23
Motor hiperaktif
NA
1
2
3
4
5
6
7
24
Laku dan sikap
NA
1
2
3
4
5
6
7
Total penilaian berjumlah: 46.
Download