Pendidikan Pancasila

advertisement
Pendidikan Pancasila 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
................................................................ 1
BAB I PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
................................................................ 2
Pembahasan
................................................................ 3
BAB II PENUTUP
2.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
................................................................ 11
................................................................ 12
1
Pendidikan Pancasila 2015
PENDAHULUAN
BAB I
1.1 Latar Belakang
Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam
bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap
setiap individu. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan
sifat yang berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan
perbedaan budaya. Perubahan sosial dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk
meninggalkan unsur-unsur yang mesti ditinggalkan, berorientasi pada
pembentukan unsur baru, serta berorientasi pada nilai-nilai yang telah ada pada
massa lampau.
Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada pola budaya
yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat. Perubahan
pola tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup dan aspek ini
paling kelihatan dalam lingkungan generasi muda. Dampak yang ditimbulkan
media massa beraneka ragam, diantaranya: terjadinya perilaku menyimpang dari
norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang mana perilaku menyimpang
tersebut dianggap sebagai bagian dari trend masa kini. Dampak lainnya yaitu
kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme yang menuntut
gaya hidup serba instant serta membuat menurunnya minat belajar dikalangan
generasi muda.
2
Pendidikan Pancasila 2015
BAB I
PEMBAHASAN
1. Pengertian Media Massa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada
tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain
untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari,
istilah ini sering disingkat menjadi media.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan
kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan
tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan
tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak
media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan
mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.
2. Fungsi & Peranan Media Massa
A. Peranan media massa bagi masyarakat antara lain:




Sebagai sarana untuk mengidentifikasi diri nilai – nilai lain di dalam
media
Media dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman diri melalui
orang lain
Media terkait mempromosikan pendekatan – pendekatan alternative
terhadap kegiatan kemasyarakatan
Sebagai suatu hiburan, artinya media massa dapat menampilkan berbagai
hiburan yang bisa melepaskan rasa jenuh masyarakat.
B. Media massa di dalam pendidikan:





Peran media massa di dunia pendidikan yng terpenting adalah dapat
memperluas wawasan dan pengetahuan
Sebagai penyedia informasi bagi pelajar
Media massa dapat membantu pelajar dalam menyelesaikan tugas –
tugasnya
Dengan adanya media massa dapat mendorong pelajar untuk lebih aktif
mencari ilmu pengetahuan dan informasi
Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan
3
Pendidikan Pancasila 2015
C. Media massa dalam bidang ekonomi:



Media massa menyampaikan berbagai informasi seputar perkembangan
ekonomi saat ini
Secara ekonomis, media massa adalah akses untuk mempermudah
transaksi suatu barang atau proses jual beli antara penyedia barang dan
pembeli dalam hal ini konsumen
Mempercepat informasi mengenai perkembangan bursa efek maupun
masalah perkembangan saham di pasar.
D. Peran media massa terhadap psikologi, agama, & moral:




Nilai positif terhadap perkembangan psikologi, agama, & moral
Media sebagai sarana penghubung dalam menyampaikan berbagai
informasi dan pembahasan mengenai moral dan etika serta hal – hal yang
bersifat reliji kepada orang lain atau masyarakat luas
Media massa khususnya televisi dapat dijadikan alat untuk menampilkan
nilai – nilai etika moralitas agama
Media massa berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang, hal ini
berarti media dapat merubah kondisi psikologis seseorang untuk selalu
konsisten melakukan hal – hal yang bernilai positif.
Dampak negatif media massa mengenai psikologi, agama, & moral

Bagi remaja maupun anak – anak, pada dasarnya masih mempunyai jiwa
yang labil, tidak mempunyai pendirian yang teguh dan biasanya susah
dalam hal pengendalian diri sehingga pengaruh – pengaruh negatif seperti
perilaku – perilaku menyimpang akibat dari pergeseran nilai mudah
mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan gejala baru berupa krisis
ahlak.
E. Media massa di dalam persaudaraan & persahabatan:



Media massa diartikan sebagai medium atau saluran yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain dalam hal mempererat tali persaudaraan
Mempermudah akses untuk berinteraksi dengan orang lain
Sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada teman lain, dll.
F. Bagi orang tua:

Peranan orang tua tidak terlepas dalam mengontrol sikap anak – anaknya
sehingga tidak terjerumus untuk melakukan hal – hal yang negatif. Orang
tua sangat berperan dalam mendukung dan mewaspadai segala hal yang
bisa menjerumuskan masa depan anaknya.
4
Pendidikan Pancasila 2015
3.Konsep Massa
Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu:
Terdiri dari sekelompok masyarakat dalam jumlah yang sangat besar, yang
menyebar dimana-mana dan satu dengan lainnya tidak saling mengenal atau
pernah bertemu atau berhubungan secara personal.
Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak dapat dibedakan satu dengan
lainnya. Misalnya penonton RCTI dengan Anteve. Karenanya konsep massa dari
segmentasi sulit diprediksi dengan angka-angka pasti (akurat).
Karena jumlah yang besar maka massa juga sukar diorganisir. Jumlah massa
yang besar itu cenderung bergerak sendiri-sendiri berdasarkan sel-sel massa yang
dapat dikendalikan oleh orang-orang dalam sel itu. Gerakan-gerakan massa akan
semakin besar apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat
yang terjadi di lapangan. Interaksi yang terjadi biasanya bersifat emosional.
Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk
kehidupan sosial merefleksikan suatu kondisi masyarakat secara keseluruhan.
4. Proses Komunikasi Massa
Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang
bersifat kompleks dan rumit. Menurut McQuail (1999) proses komunikasi massa
terlihat berproses dalam bentuk:
melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses
komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala
yang besar, sekali siaran atau pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan
besar.
proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari
komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak. Interaksi yang
terjadi sifatnya terbatas.
proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator
dengan komunikan. Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung
datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional sifatnya sementara
dan tidak permanen.
proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan
anonim.
proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhankebutuhan di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang
dibutuhkan pemirsa. Dengan demikian media massa juga ditentukan oleh rating
yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang sama di tonton oleh sejumlah
khalayak massa.
5
Pendidikan Pancasila 2015
5. Budaya Massa
Komunikasi massa berproses pada level budaya massa sehingga sifat-sifat
komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh budaya massa yang berkembang di
masyarakat di mana proses komunikasi itu berlangsung. Dengan demikian, maka
budaya massa dalam dalam komunikasi massa memiliki karakter sebagai berikut:
non-tradisonal, yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya
populer. Acara-acara infoteiment, variety show, Indonesian idol merupakan
contohnya.
budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehingga tidak
mengerucut pada tingkat elit, namun apabila ada elit yang terlibat dalam proses
ini, maka itu bagian dari proses dari basis massa itu sendiri.
budaya massa juga memproduksi produk-produk massa.
memanfaatkan sebagai hiburan umum.
Semua orang dapat
budaya massa sangat berhubungan dengan budaya populer sebagai sumber budaya
massa. Bahkan secara tegas dikatakan bahwa bukan populer kalau bukan budaya
massa, artinya budaya tradisional juga dapat menjadi populer apabila menjadi
budaya massa. Misalnya srimulat, campursari atau ludruk. Pada mulanya
kesenian tradisional ini berkembang di masyarakat tradisional dengan karakterkarekter tradisional, namun ketika kesenian ini dikemas di media massa maka
sentuhan-sentuhan populer mendominasi seluruh kesenian itu baik cerita, kostum,
latar dan tidak lagi menjadi sebatas konsumsi masyarakat pedesaan.
budaya massa terutama diproduksi oleh media massa dengan biaya yang cukup
besar dengan harapan menghasilkan keuntungan yang lebih besar sebagai
kelanjutan budaya massa itu sendiri. Karena itu budaya massa diproduksi secara
komersial agar tidak saja menjadi jaminan keberlangsungan budaya massa namun
juga menghasilkan keuntungan bagi kapital yang diinvestasikan pada kegiatan
tersebut.
budaya massa juga diproduksi secara eksklusif dengan simbol-simbol kelas sosial
atas sehingga terkesan modern dan prestisius, namun sebenarnya budaya massa
untuk siapa saja yang ingin menikmatinya. Syarat utama dari ekslusifitas budaya
massa ini adalah keterbukaan dan kesediaan terlibat dalam budaya secara massal.
6. Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah salah satu aktivitas sosial yang berfungsi di
masyarakat. Robert K.Merton mengemukakan bahwa fungsi aktivitas sosial
memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata
yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function),
yaitu fungsi tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial dalam
masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional.
Selain manifest function dan latent function, setiap aktivitas sosial juga berfungsi
melahirkan (beiring function) fungsi-fungsi sosial lain, bahwa manusia memiliki
kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna. Sehingga setiap fungsi sosial
6
Pendidikan Pancasila 2015
yang dianggap membahayakan dirinya, maka ia akan mengubah fungsi-fungsi
sosial yang ada. Contohnya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh
pemerintah, disatu sisi adalah untuk membersihkan masyarakat dari praktik
korupsi, namun di sisi lain tindakan pemberantasan korupsi yang tidak diikuti
dengan perbaikan sistem justru akan menimbulkan ketakutan bagi aparatur
pemerintah secara luas tentang masa depan mereka karena merasa tindakannya
selalu diawasi, ditakuti dan ditindak. Tak adanya perbaikan sistem yang baik dan
ketakutan justru akan melahirkan (beiring) model-model korupsi baru yang lebih
canggih. Dengan demikian, aktivitas sosial lama itu ketika mendapat tekanan
sosial, kemudian mengalami metamorfosa dan kemudian melahirkan aktivitas
sosial.
Begitu pula dengan fungsi komunikasi media massa, sebagai aktivitas sosial
masyarakat, komunikasi media massa juga mengalami hal yang serupa. Seperti
pemberitaan bahaya Tsunami terhadap kehidupan masyarakat pantai. Di satu sisi
pemberitaan tersebut adalah informasi mengenai bagaimana masyarakat pantai
dapat menghindari bahaya Tsunami ketika bencana itu datang, tapi pemberitaan
itu juga sekaligus menciptakan ketakutan dan kecemasan yang amat sangat bagi
masyarakat yang hidup di pesisir pantai. Bahkan pemberitaan itu juga berdampak
buruk bagi orang-orang pegunungan yang akan merencanakan pindah tempat
tinggal ke daerah pesisir.
a) Fungsi pengawasan
Media massa merupakan sebuah medium di mana dapat digunakan untuk
pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan
ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif.
Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti, pemberitaan bahaya
narkoba bagi kehidupan manusia yang dilakukan melalui media massa dan
ditujukan kepada masyarakat, maka fungsinya untuk kegiatan preventif agar
masyarakat tidak terjerumus dalam pengaruh narkoba. Sedangkan fungsi
persuasif sebagai upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat
sesuai dengan apa yang dilakukannya. Medai massa dapat memberi reward
kepada masyarakat yang bermanfaat dan fungsional bagi anggota masyarakat
lainnya, namun sebagainya akan memberikan punishment apabila aktivitasnya
tidak bermanfaat bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial lainnya di masyarakat.
b) Fungsi social learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah
melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media
massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat di
mana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa itu dimaksukan agar
proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara
bersamaan di masyarakat secara luas. Fungsi komunikasi massa ini merupakan
sebuah andil yang dilakukan untuk menutupi kelemahan fungsi-fungsi paedogogi
yang dilaksanakan melalui komunikasi tatap muka, di mana karena sifatnya, maka
fungsi paedogogi hanya dapat berlangsung secara eksklusif antara individu
tertentu saja.
7
Pendidikan Pancasila 2015
c) Fungsi penyampaian informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, emiliki fungsi
utama, yaitu menjadi proses penyampaian informai kepada masyarakat luas.
Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan
kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informasi
tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
d) Fungsi transformasi budaya
Fungsi informatif adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namun fungsifungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya. Komunikasi
massa sebagaimana difat-sifat budaya massa, maka yang terpentin adalah
komunikasi massa menjadi proses transormai budaya yang dilakukan bersamasama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang dilakukan oleh
media massa.
Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsifungsi lainnya terutama fungsi social learning, akan tetapi fungsi transformasi
budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari bidaya global.
Sebagaimana diketahui bahwa perubahan-perubahan budaya yang disebabkan
karena perkembangan telematika menjadi perhatian utama semua masyarakat di
dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk pendidikan juga dapat
dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya, seperti politik, perdagangan, agama,
hukum, militer, dan sebagainya. Jadi, tidak dapat dihindari bahwa komunikasi
massa memainkan peran penting dalam proses ini di mana hampir semua
perkembangan telematika mengikut-sertakan proses-proses komunikasi massa
terutama dalam proses transformasi budaya.
e) Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsifungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama
karena komuniasi massa menggunakan media massa, adi fungsi-fungsi hiburan
yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi
massa.
Transformasi budaya yang dilaksanakan oleh komunikasi massa mengikutsertakan fungsi hiburan ini sebagai bagian penting dalam fungsi komunikasi
massa. Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak
terlepas dari tujuan transformasi budaya. Dengan demikian, maka fungsi hiburan
dari komunikasi massa saling mendukung fungsi-fungsi lainnya dalam proses
komunikasi massa.
8
Pendidikan Pancasila 2015
7. Pengaruh media massa terhadap perubahan sosial masyarakat
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media
massa, menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimana-mana. Media massa
sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu pola budaya yang baru
dan mulai menentukan pola pikir serta budaya perilaku masyarakat. Tanpa
disadari media massa telah ikut mengatur jadwal hidup kita serta menciptakan
sejumlah kebutuhan.
Keberadaaan media massa dalam menyajikan informasi cenderung memicu
perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola hidup
masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh
yang berwujud positif dan negatif. Secara perlahan-lahan namun efektif, media
membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat
pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia
sehari-hari.
Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup layak bagi
seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat
menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia telah memenuhi
standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat,
didengar dan dibaca dari media. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media
bisa jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa
senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan
kepercayaan dirinya atau merasa rendah dari yang lain.
Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di
lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Wujud
perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Perubahan gaya hidup
dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap diri seorang firgur
yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari media.
Biasanya seseorang akan meniru segala sesuatu yang berhubungan dengan
idolanya tersebut baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan rambutnya
ataupun cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya (Trimarsanto, 1993:8).
Hal tersebut diatas cenderung lebih berpengaruh terhadap generasi muda.
Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa kehidupan kita akan
menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa, khususnya untuk
anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demi sedikit dipengaruhi
oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari tahap perkembangan
jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat terjadi bila taayangan atau
informasi yang mestinya di konsumsi oleh orang dewasa sempat ditonton oleh
anak-anak (Amini, 1993).
Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam diantaranya
terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial atau nilai-nilai
budaya. Di jaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut
bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa
9
Pendidikan Pancasila 2015
kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat
dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.
Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup
konsumerisme. Dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya
media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyak membuat
masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba
instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh kreatifitas yang ada
dalam diri kita dikemudian hari.
Rubrik dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsurunsur kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat menurunnya minat
belajar dikalangan generasi muda. Dari hal tersebut terlihat bahwa budaya dan
pola tingkah laku yang sudah lama tertanam dalam kehidupan masyarakat mulai
pudar dan sedikit demi sedikit mulai diambil perannya oleh media massa dalam
menyajikan informasi-informasi yang berasal dari jaringan nasional maupun dari
luar negeri yang terkadang kurang pas dengan budaya kita sebagai bangsa timur.
10
Pendidikan Pancasila 2015
BAB II
KESIMPULAN
Media massa pada umunya merupakan sektor pranata modern, yang
sampai batas tertentu adalah asing untuk negara dan kebudayaan negara ketiga.
Untuk memasukkannya diperlukan baik oleh alih teknologi maupun kemampuan
adaptasinya terhadap kebutuhan dunia ketiga ( Tharpe, 1992). Secara umum
media massa merupakan sarana penyampaian informasi dari sumber informasi
(komunikator) kepada penerima informasi (komunikan).
Masuknya informasi oleh media massa membawa dampak perubahan sosial dalam
kehidupan masyarakat. Dengan demikian Informasi memiliki kekuatan baik yang
membangun dan merusak ( Wahyudi, 1992). Artinya media massa dalam hal ini
berwajah ganda. Informasi yang sampai kemasyarakat dapat ditanggapi berbedabeda oleh setiap individu tergantung pada kepentingannya masing-masing serta
tergatung dari kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan informasi yang
datang secara proporsional.
Dampak yang paling kontras dirasakan dikalangan masyarakat ialah perubahan
gaya hidup dan pola tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba
instant sehingga menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam
kehidupan masyarakat. Media massa mempengaruhi gaya hidup masyarakat untuk
menjadi serupa dengan apa yang disajikan oleh media. Sadar atau tidak
masyarakat pun masuk kedalamnya bahkan menuntut lebih dari itu. Kehadiran
media massa dirasakan lebih berpengaruh terhadap generasi muda yang sedang
berada dalam tahap pencarian jati diri.
Informasi-informasi yang diterima dari media tersebut mempengaruhi kehidupan
sosial budaya suatu masyarakat baik dalam persepsi sikap serta perilaku hidupnya.
Dari pejelasan-penjelasan diatas, secara tersirat kehadiran media massa telah
memunculkan suatu budaya baru yang menginginkan masyarakat dapat
menyesuaikan diri terhadap budaya tersebut. Budaya ini dikenal dengan sebagai
budaya populer atau budaya pop (Sugihin, 1991). Penyesuaian sikap masyarakat
terhadap budaya populer ini menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam
seluruh dimensi kehidupan masyarakat dan menuntut masyarakat untuk beralih
dari masyarkat tradisional menuju ke masyarakat dengan pola hidup modern.
11
Pendidikan Pancasila 2015
DAFTAR PUSTAKA
Agustriono, et.al. 1996. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi Terhadap
Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Di Daerah Sumatera Utara. Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan
Mappiare, Syahrir, et.al. 1996. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi
Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Di Sulawesi Tengah.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Murniatmo, gatut, et.al. 1997. Dampak Globalisasi Informasi Terhadap
Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan: Yogyakarta
Pratikto, Riyono. 1997. Komunikasi Pembangunan Edisi I. Bandung.
Purwasito, Andrik. 1993. Pengaruh TV dan Cara Menyikapinya. Kedaulatan
Rakyat: Sabtu, 6 november
12
Download