ANTIVIRUS VIRUS DAN PERANANNYA PERTEMUAN: 11 A. PENGERTIAN UMUM Virus tidak tergolong dalam mahluk hidup dan benda mati? Virus ada tapi tidak semua memperlihatkan sifatsifat makhluk hidup Tidak mampu hidup di luar mahluk hidup. Tidak mempunyai ribosom KLASIFIKASI VIRUS BENTUK-BENTUK VIRUS HABITAT / HOSPES 1. VIRUS TUMBUHAN (TMV=PADA TEMBAKAU; PADA PISANG, DLL. 2. VIRUS HEWAN 3. VIRUS PADA BAKTERI (BAKTERIFAG=BACTERIOFAG=FAGE) ASAM NUKLEAT/BAHAN GENETIK 1. VIRUS RNA (MENGINFEKSI HEWAN-MANUSIA) -PICORNAVIRIDAE (Rhinovirus=Picorna virus) penyebab common cold -Reoviridae (Rotavirus penyebab gastroenteritis) -Togaviridae (vektor serangga=arthropoda = Alphavirus; Arbovirus) -Arenaviridae (bersifat zoonosis = Lassa fever virus – infeksi rodent) -Coronaviridae (Corona virus, penyebab SARS=severe acut respiratory syndrome, mewabah 2003=Asia-Amerika-Eropa). -Retroviridae (Retrovirus= AIDS=acquired immunodeficiency syndrome) -Bunyaviridae (Hantavirus = demam berdarah vektor nyamuk) -Orthomyxoviridae (Orthomyxovirus=influenza H1N1=hemaglutinin 1 dan neuraminidase 1) -Paramyxoviridae (Mumpsvirus, penyebab respiratory syncytial) -Rhabdoviridae (Rabies virus = penyebab rabies pada mamalia) 2. VIRUS DNA (MENGINFEKSI HEWAN-MANUSIA) -Parvoviridae ( Parvo virus menginfeksi manusia = Parvo virus B19) -Papovaviridae (Papova virus, penyebab p. papilloma (warts) -Adenoviridae (Adenovirus penyebab p. saluran pernapasan; faringitis) -Poxviridae (Variola virus, penyebab Cacar). -Herpetoviridae (Herpes simplex virus; Varicella zoster virus) -Iridoviridae (Swine Fever virus = demam dan diare pada babi) -Hepadnaviridae (Hepadnavirus=kanker hati.) Virus • Mempunyai DNA atau RNA dan Protein Mantel. Tidak ada organel lain. • Membutuhkan inang untuk mengkopi DNA dan memperbanyak dirinya. • Badan virus berupa antigen tidak hidup dan membuat antibodi menyerang virus. Bacteriophage • Barteriophage adalah virus yang menyerang bakteri. • Menyuntikkan DNA dan mengambil alih sel bakteri. • Phage: alat untuk makan atau merusak. • Phages (viruses) mempunyai dua siklus reproduksi Phage DNA 4 Cell lyses, releasing phages Bacterial chromosome (DNA) 1 Many cell divisions 7 Occasionally a prophage may leave the bacterial chromosome Lytic cycle Lysogenic cycle 2 Phage DNA circularizes Prophage 3 New phage DNA and proteins are sythesized 5 6 Lysogenic bacterium reproduces normally, replicating the prophage at each cell division Phage DNA inserts into the bacterial chromosome by recombination Virus Fase Litik • • • • • • Virus menginjeksikan DNA ke dalam inang Phage DNA menjadi bagian inang. Inang membaca virus DNA dan membuat protein Virus dan lebih banyak Virus DNA. Ribosom inang membuat partikel –partikel virus baru. Sel Inang pecah bila virus tumbuh & kembang Virus baru (Phage) menginfeksi sel-sel lain. Fase Lisogenik • • • • Virus (phage) DNA again enters host, becomes part of Hosts DNA. Host Cell copies its DNA and Virus DNA and reproduces normally but passes on Virus DNA to all its offsprings. Cell with Virus DNA but not active is called a prophage. Prophage can become active and become lytic at anytime. Virus can hide and become inactive if immune system detects it. Hides inside cells where immune system cannot see it as easily. Viruses Membranous envelope RNA Protein coat Protein spike HIV, the AIDS Virus • HIV is a retrovirus – A retrovirus is an RNA virus that reproduces by means of a DNA molecule – It copies its RNA to DNA using reverse transcriptase Envelope Protein Protein coat RNA (two identical strands) Reverse transcriptase • How HIV reproduc es inside a cell Viral RNA Reverse transcriptase 1 DNA strand Cytoplasm Nucleus Chromosomal DNA 2 3 Doublestranded DNA 4 Provirus DNA 5 Viral RNA and proteins 6 The behavior of HIV nucleic acid in an infected cell Figure 10.30b • AIDS is – Acquired immune deficiency syndrome – The disease caused by HIV infection – Treated with the drug AZT HIV infecting a white blood cell EVOLUTION CONNECTION: EMERGING VIRUSES • Many new viruses have emerged in recent years – HIV – Ebola – Hantavirus (a) Ebola virus (b) Hantavirus Demam Berdarah Dengue (DBD) Aedes aegypti Ae. albopictus * Dengue Fever Agents : Dengue virus sero type 1-4 Vectors: Aedes aegypti Ae. albopictus Struktur Virus Dengue • Tersusun atas : 1.3 struktural protein (C, M, E) 2.7 non-struktural protein. Zang, et. al., 2003 •Organisasi genom 5’–UTR–C–prM–E–NS1– NS2A–NS2B–NS3–NS4A–NS4B– NS5–UTR–3’ (UTR: untranslated region, C: capsid, prM: precursor membrane, E: envelope, NS: non structural) (Rothman, 2004; WHO, 1997). Anti - Nonretrovirus Antivirus Antivirus untuk herpes untuk herpes Antivirus untuk influenza Asiklovir Gansiklovir Foskarnet Amantadin Oseltamivir Antivirus untuk HBV & HCV Lamivudin Interferon Antiretrovirus NRTI Zidovudin Didanosin Tenofovir NNRTI Nevirapin Efavirenz PI Sakuinavir Ritonavir Viral Entry Inhibitor Enfuvirtid Bisiklam Mekanisme Kerja Antivirus Inhibitor uncoating Inhibitor sintesis RNA & DNA virus Inhibitor nucleoside RT Inhibitor nonnucleoside RT Inhibitor protease Inhibitor neuraminidase Lain-lain Inhibitor Uncoating Virus Amantadin, rimantadin Profilaksis dan terapi (dalam 48 jam munculnya gejala) influenza A Inhibitor Sintesis DNA & RNA Virus • Asiklovir, famsiklovir, valasiklovir, gansiklovir, foskarnet, ribavirin • Asiklovir, famsiklovir, valasiklovir: Terapi infeksi HSV, varicella, herpes zoster • Gansiklovir (sangat toksik) & foskarnet: CMV retinitis pada AIDS • Ribavirin: Infeksi RSV & influenza Inhibitor Nucleoside Reverse Transcriptase Zidovudin, didanosin, zalsitabin, stavudin, lamivudin, abacavir, emtrisitabin, entecavir Zidovudin, stavudin: HIV Didanosin, zalsitabin: HIV resisten zidovudin Lamivudin: hepatitis, HIV Abacavir, emtrisitabin: HIV Entecavir: Hepatitis B Inhibitor NonNucleoside Reverse Transcriptase Efavirenz, nevirapin, delavirdin, etravirin Terapi infeksi HIV Inhibitor protease • Saquinavir, ritonavir, indinavir • Untuk terapi HIV • Mudah resisten, harus dikombinasi dengan anti-HIV lain Obat ARV Lini Pertama : 2 NRTI + 1 NNRTI Zidovudine + Lamivudine + Nevirapine Zidovudine + Lamivudine + Efavirenz Tenofovir + Lamivudine (atau Emtricitabine) + Nevirapine Tenofovir + Lamivudine (atau Emtricitabine) + Efavirenz Panduan Lini Pertama Populasi Target Dewasa dan anak Perempuan hamil Ko-infeksi HIV/TBC Ko-infeksi HIV/Hepatitis B kronik aktif Pilihan Rekomendasi (Zidovudine atau tenofovir) + (lamivudine atau emtricitabine) + (efavirenz atau nevirapine) Zidovudine + lamivudine + (nevirapine) (Zidovudine atau tenofovir) + (lamivudine atau emtricitabine) + efavirenz Tenofovir + (lamivudine atau emtricitabine) + (efavirenz atau nevirapine) Obat ARV Lini Kedua : 2 NRTI + ritonavir-PI Tenofovir atau zidofudine + emtricitabine + lopinavir + ritonavir Substitusi Obat ARV Individual pada Kejadian Toksisitas dan Intoleransi Obat ARV Toksisitas yang Terjadi Anjuran Substitusi Zidovudine Anemia berat atau netropenia, intoleransi GI Tenofovir yang persisten Stavudine Asidosis laktat, lipoatrofi/sindrom metabolik, Tenofovir, zidovudine neuropati perifer Tenofovir Toksisitas renal (disfungsi tubuler) Zidovudine Efavirenz Toksisitas SSP persisten dan berat Nevirapine, bila ada riwayat hepatotoksik atau hipersensitivitas berat → PI Potensi teratogenik (kehamilan trisemester pertama atau tanpa kontrasepsi Nevirapine Hepatitis Efavirenz, bila terjadi hepatotoksik → PI Reaksi hipersensitif tidak berat (derajat 1-2) Efavirenz, bila tetap terjadi hipersensitivitas → PI Ruam kulit berat (Stevens-Johnson syndrome) Hentikan nevirapine, 7 hari kemudian hentikan NRTI, → PI
