Uploaded by User26644

Arsitektur Post Modern

advertisement
Sejarah dan Teori Arsitektur
Arsitektur Postmodern
Awal Mula Postmodern
Menjelang tahun 1960-an, gerakan arsitektur (pada masa itu dikenal sebagai Modern
Movement) mulai mengalami kemunduran. Gerakan yang berlangsung selama tiga generasi
ini telah melewati tiga tahap perkembangan yaitu Early Modernism, High Modernism, dan
Late Modernism.
Berakhirnya gerakan ini diawali
dengan hancurnya Pruitt-Igoe Housing
di kota St.louis, Negara bagian Missouri,
Amerika Serikat, pada tanggal 15 juli
1972, yang merupakan lambang dari
arsitektur
modern.
Kemunduran
arsitektur modern yang lahir pada tahun
1890-an ini sangat ironis, karena perumahan Pruitt-Igoe Housing dibangun berdasarkan ide
CIAM (The Congrès internationaux d'architecture modern – International Congresses of
Modern Architecture). Ketika pertama kali didirikan, proyek ini menjadi gambaran
modernisme, yang menggunakan teknologi untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Alih-alih apartemen ini menjadi model perumahan yang nyaman dengan sewa murah , tetapi
kenyataannya apartemen ini menjadi sarang kejahatan dan para perusuh.
Kegagalan bangunan tersebut membuktikan bahwa dasar filosofi dan teori arsitektur
Modern sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman. Doktirn-doktrin seperti
Rasionalisme, Behaviorisme, dan Pragmatisme yang mendasari pertumbuhan Arsitektur
Modern dianggap sudah tidak rasional lagi.
Charles Jenks memaparkan, peristiwa peledakan ini menandai kematian dan akhir
dari modernism dan menjadi awalmula kelahiran arsitektur postmodenisme yang dimana
dianggap sebagai era arsitektur yang paling berpengaruh.
Latar Belakang
Charles Jenks, yang merupakan seorang tokoh
pencetus lahirnya post-modern menyebutkan 3 alasan
yang mendasari lahirnya periode post-modernisme,
yaitu:
1. Kehidupan kita saat ini sudah beralih dari era
dunia yang serba terbatas menuju era dunia yang tanpa
batas. Perkembangan ini disebabkan oleh cepatnya
informasi serta komunikasi dan tinggi daya tiru manusia
(instant electism) akan suatu hal.
2. Canggihnya
teknologi
memungkinkan
dihasilkannhya produk –produk yang bersifat pribadi,
lebih dari sekedar produksi missal dan tiruan missal (mass production and mass
repition) yang merupakan ciri khas era modernism
3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional atau daerah, yang
dimana dalam era modern nilai-nilai tradisional sudah banyak ditinggalkan bahkan
mulai dilupakan.
Postmodern secara Global
Menurut beberapa literatur, kata Postmodern sudah muncul pada tahun 1934 yang
dipakai oleh Federico de Oniz untuk menyebut suatu periode pendek dalam bidang sastra,
khususnya puisi spanyo dan amerika latin.
Pada tahun 1947, Arnold Toynbee seorang ahli sejarah, dalam bukunya yang berjudul
A study of History memakai kata Post – modern untuk menyebut tahap kontemporer dan
kebudayaan barat yang dimulai tahun 1875, dengan ciri peralihan politik dan pola pemikiran
Negara nasional ke interaksi global.
Latar Belakang
Dalam bahasa Indonesia post modern disebut juga pasca modern.
Pasca menunjukkan apa yang telah kita tinggalkan dan lalui tetapi belum
menerangkan dimana kita akan tiba.
Pasca modern adalah belum sampai pada tujuannya yang baru tetapi juga
belum melepaskan semua makna modernnya.
Postmodernisme
merupakan merupakan suatu sikap dimana citra – citra
manusia akan kembali kepada dirinya sendiri dan ia bebas bersikap namun
harus mempertanggungjawabkan segala yang ia lakukan. Modernisme
membentuk masyarakat bergantung pada segala hal yang bersifat otomatis
yang merupakan hasil dari teknologi. Akibatnya modernisme menciptakan
masyarakat yang mekanis. Namun seorang postmodernist sangat mandiri.
Pengertian
Postmodern Menurut Beberapa Tokoh
Charles Jencks
“ Post-modernisme adalah campuran antara macam-macam
tradisi dan masa lalu. Post – Modernisme adalah kelanjutan dari
modernisme, sekaligus melampaui modernisme. Ciri khas karyakaryanya adalah makna ganda,ironi, banyaknya pilihan, konflik,
dan terpecahnya berbagai tradisi, karena heterogenitas sangat
memadai bagi pluralisme. “
Robert Venturi
“Arsitek dapat diratapi atau kita dapat mencoba untuk mengabaikan
mereka (mengacu pada unsur-unsur hias dan dekoratif pada
bangunan) atau bahkan mencoba untuk menghilangkan mereka,
tetapi mereka tidak akan pergi. Atau mereka akan pergi tapi tidak
untuk waktu yang lama, karena arsitek tidak memiliki kekuatan untuk
menggantikan mereka (juga mereka tidak tahu apa yang harus
menggantikannya dengan apa)”
Pengertian
Double-coding of Style : Gabungan unsur-unsur modern dengan unsur lain
(vernacular, local, komersial, konstektual); memperhatikan nilai-nilai yang
dianut arsitek dan penghuni atau masyarakat awam juga nilai nilai sejarah
Popular and Popularist: Tidak terikat oleh aturan atau kaidah tertentu,
mempunyai tingkat fleksibilitas tinggi, sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
Semiotic Form : Bentuknya mempunyai tanda makna dan tujuan sehingga
penampilannya sangat mudah dipahami.
Tradition and Choice : Mengandung nilai-nilai tradisi yang penerapannya
disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang.
Artist / Client : mengandung dua hal pokok yang menjadi tuntutan perancang
yaitu bersifat seni (intern) dan bersifat umum (ekstern) sehingga mudah
dipahami.
Elitist and Participative: menonjolkan kebersamaan serta mengurangi sikap
keangkuhan.
Piecemeal : penerapan unsur-unsur dasar (history, vernacular, lokasi, dll)
Architect as representative and activist : Arsitek berfungsi sebagai wakil
penerjemah ide kepada perencana dan secara aktif berperan serta dalam
perancangan
Klasifikasi dan Ciri-Ciri
Double-coding of Style
Terdapat pada gedung Sony Building di New York.
Bangunan berupa gedung pencakar langit yang
merupakan konotasi dari teknologi arsitektur modern.
Tetapi pada bagian puncaknya gedung nya terdapat
elemen klasik. Ini merupakan salah satu ciri – ciri dari
bangunan post modern dimana selain memasukan
unsure modern, juga memasukan unsur lain seperti
Sony Building New York
elemen klasik untuk menunjang estetika gedung
tersebut.
Piecemeal dan Tradition and Choice
Kedua
ciri
ini
diterapkan
pada
bangunan
perkuliahan Cambridge Judge Business School karya
John Outram, dimana bangunan ini mengambil
unsur unsur sejarah seperti bentukan portico yang
sudah jarang ditemukan pada era arsitektur modern
Judge Business School
Cambridge UK
Beberapa Contoh Bangunan dengan
Kriteria Post-Modern
Elektisisme-Postmodern
Kinsey dan prinsip desain eklektisisme atau yang disebut post modernism
Seperti dalam bidang filsafat dan seni ekletisisme dalam arsitektur juga berpijak dalam pada
referensi historis sebagai titik awaluntuk membangun pemikiran baru . Berdasarkan fenomena teks
yang telah dikategorisasikan sebelumnya, landasan yang dipakai dalam desain eklektisisme ini berupa
landasan filosofis, teoritik, gaya, dan lawan pemikiran.
Penganut gaya ekletisisme terpengaruh oleh pemikiran yang berkembang dalam filsafat
keindahan yang bersumber dari pemikiran para filsuf Eropa, seperti filsafat Plato dan Aristoteles.
Filsafat yang paling memepengaruhi ini umumnya didominasi oleh pemikiran idealism, rasionalisme,
positivism, historisme, pluralism, dan pragmatism.
Idealisme pertama kali diperkenalkan oleh Leibniz pada awal abad ke- 18. Idealism ini bila
dikaitkan dengan karya – karya arsitektur yang lahir dari pemikiran eklektisisme, dimana
pengolahsebagan elemen bangunan secara seksama dan berulang memebentuk unity atau kesatuan.
Sedangkan Rasionalisme, bila dikaitkan dengan karya-karya arsitektur artinya karya tersebut
lahir sebagai sebuah realitas (rasio) yang menghasilkan keindahan karena telah melalui tatanan atau
aturan universalitas yang logis atau rasional yang bersifat kodrati dan adanya cita rasa, yang ada di
dalam manusia itu sendiri.
Positivisme merupakan isme yang berusaha memaparkan pernyataan-pernyataan factual
yang didasarkan pencerapan (sensasi), dengan kata lain suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmuilmu alam (empiris atau kenyataan) sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan
menolak nilai kognitif (pikiran) dari filosofis atau metafisif. Bila dikaitkan dengan karya-karya
arsitektur eklektik dan dipengaruhi oleh isme ini, maka keindahan yang timbul dari komposisi suatu
karya arsitektur harusnya lahir dari hasil studi lingkungan alam dan social dimana karya tersebut
berada karena didalamnya terdapat aturan estetika yang sifatnya universal.
Historisisme, kata ini berasal dari Bahasa jerman, historismus yang menunjukan penekanan
yang berlebihan terhadap sejarah. Bila dikaitkan dengan karya-karya arsitektur eklektik maka
keindahan sebuah karya arsitektur timbul bila menggunakan bentuk-bentuk historis yang ada
sebelumnya karena telah diakui keindahannya, ini juga mengindikasikan bahwa di dalam bentukbentuk historis tersebut terdapat unsur atau tatanan koheren karena itu untuk menciptakan
harmonisasi yang indah harusnya berpijak pada unsur-unsur historis tersebut.
Pluralisme bila dikaitkan dengan karya-karya asitektur elektik yang dipengaruhi oleh isme ini,
maka keindahan suatu karya aristektur eklektik tergantung dari persepsi pengamatnya dan
pencitanya, jadi sifatnya relatif. Ini berarti bahwa karya arsitektur sebagai realitas tidak memiliki
aturan atau tatanan keindahan yang bersifat universal.
Pragmatisme adalah aliran yang menilai ilmu pengetahuan berdasarkan kegunaaan praktisnya
atau untuk kepentingan individu tertentu. Bila dikaitkan dengan keindahan maka karya-karya
arsitektur eklektik yang dipengaruhi isme ini, mendasarkan idenya kepada pengalaman estetika yang
telah diperoleh sebelumnya dan diwujudkan melalui karya arsitektur eklektik tersebut, perbedaan
dengan empirisisme adalah pragmatisme menilali sesuatu didasarkan pada “kegunaannya” secara
praktis jadi indah bila berguna, karena kegunaannyalah yang mengekspresikan keindahan itu.
Secara eksplisit bisa dinyatakan bahwa karena pengaruh isme-isme tersebut konsep-konsep dan
prinsip-prinsip desain dalam arsitektur eklektik secara filosofis terindikasi mengalamai kegeseran
dalam penerapannya dari yang bersifat sangat normative (ada aturan-aturan estetis yang sifatnya
universal) ke arah yang lebih liberal serta membuka peluang gagasan-gagasan lain (dalam hal ini
pemikiran selain klasikisme).
Dari beberapa landasan teori yang digunakan, terdapat beberapa hal yang perlu diperjelas yaitu :
1. Pada awalnya pemikiran didasrakan pada teori Vituvirus kemudian Alberti, lalu Winckelmann,
dan seterusnya. Pada abad ke 18M sampai abad ke 19M, terdapat usaha untuk kembali
melakukan keiinterpretasi terhadap pemikiran-pemikiran abad pertengahan bahkan lebih
jauh ke belakan atau revival.
2. Pada awal abad ke 20M, eklektisisme ini dipadukan dengan pendekatan ilmu pengetahuan
diluar arsitektur dan situasi abad industri dan teknologi seperti studi antropologis dan
psikologis, gestalt secara serius yang dilakukan oleh Moore atau (meskipun sebenaarnya studi
sejenis dilakukan terbatas telah dilakukan oleh Vilarate, namun pendekatannya berbeda).
3. Pendekatan ilmu pengetahuan (alam, social, dan budaya) lebih dominan dari sebelumnya.
4. Teori-teori yang cenderung sangat normative lebih didasarkan seperangkat norma atau
aturan tertentu secara ketat. Isi dari teori-teori tersebut cenderung ke pemikiran Oasi,
Yunani, Romawi, dan Gothic.
Para elektikos ini menjadikan berbagai gaya dan arsitek tertentu yang memiliki gaya tersendiri
sebagai landasan untuk menemukan gaya sendiri atau untuk menciptakan karya sendiri. Bila meneliti
kecenderungannya, maka hampir semua gaya yang ada di Eropa dan Amerika digunakan sebagai
landasan untuk menghasilkan gaya baru. Bila dikaji lebih jauh dari aspek waktu, landasan gaya yang
digunakan isme ini selalu mengikuti trend gaya yang berkembang saat itu atau populer saat itu, lintas
waktu dan lintas tempat. Selain itu dari Alberti (abad ke 15M) sampai Graves (abad ke 20M) para
eklektikos tidak pernah lepas dari gaya klasik baik yang kuno atau tua maupun revival atau neo dari
gaya kuno atau tua.
Bila dilihat sumber pertama yang jadi landasan, maka dapat dikatakan bahwa gaya-gaya tersebut
dipengaruhi oleh gaya Egyptian. Ini didasarkaan pada pendapat Fletcher yang menyatakan bahwa
sebenarnya gaya klasik Yunani dan Eropa lainnya bersumber dari gaya Egyptian.
Selain itu pada abad ke 15,18,-19 dan 20M para eklektikos ini kembali mencoba membangkitkan
gaya-gaya historis yang telah ada sebelumnya. Secara sederhana terjadi setidaknya tiga kali upaya
yang sangat fenomenal dalam membangkitkan gaya-gaya tersebut yaitu abad ke 15M atau masa
renaissmann, akhir abad ke 18 sampai pertengahan abad ke 19 atau disebut masa enlightment dan
abad ke 20M atau tepatnya sekitar 1960an disebut post modernism sampai sekarang.
Elektisisme-Postmodern
Tokoh Pengembang
1. Michael Graves
Lahir di Indianapolis dan mendalami arsitektur di
University of Cincinnati dan Havard University. Konsep Graves
adalah menafsirkan ulang gaya rasional yang diperkenalkan
oleh Le Corbusier pada tahun 1920-an menjadi gaya neoklasik
yang kemudian dia mengembangkan paham ekletik yang
mengasbtrakkan bentuk-bentuk historikal dan menekankan
penggunaan warna. Graves tidak memperdulikan akar-akar
modernisme dan menghasilkan suatu visi klasisme yang
kontras atau ironis dimana bangunan-bangunannya hanya menjadi klasik dalam hal massa
dan susunan. Dia menerapkan humor sebagai bagian dari arsitektur. Rancanganrancangannya yang terakhir dianggap oleh banyak orang tidak berselera dan banyak imitasi
belaka.
Salah satu karya Michael Graves adalah Public
Service Building (1980-1982) di Portland, Oregon.
Bangunan ini memiliki bentuk yang global, sangat
sederhana seperti kotak atau blok ada yang mengatakan
seperti sebuah kado natal raksasa dan ada yang
mengataka seperti dadu.
Kotak seperti dadu bagian utama dari The
Portland terletak di atas unit di bawahnya seolah-olah
ada sebuah tumpuan berwarna biru kehijauan, kontras
dengan warna atasnya coklat susu cerah. Di bagian atas atau atapnya yang datar terdapat
konstruksi seperti rumah-rumahan kecil mirip seperti kuil-kuil dari arthemis Yunani beratap
piramid dan pelana.
Tokoh Pengembang
2. Charles Moore
Salah satu karyanya adalah Piazza d’italia (1975-1980) sebuah taman
atau ruang terbuka dalam rangka renovasi kawasan kumuh di New
Orelans Amerika Serikat, ditujukan untuk para imigran Italia yang
mendominasi daerah tersebut.
Denah
bangunannya
berupa
lingkaran, diperkuat dengan garis-garis
melingkar pada lantai dengan warna dari bahan pada tengah
taman di buat model tanah Italia yang berbentuk seperti sepatu
tinggi, dikelilingi kolam menggambarkan laut mediterania. Unsur
modern art deco dimasukkan dalam beberapa kepala kolom di sela-sela kolom-kolom Italia
tersebut.
3. Aldo Rossi
Berasal dari Milan Italia, lahir tahun 1913. Selain sebagai
arsitek praktisi, pengajar juga banyak karya-karya tulisnya baik
mengenai arsitektur kota maupun arsitektur. Karya-karyanya adalah:

Teather Dunia I (II Teantro del mondo) 1978 di
Venesia
Venesia ini merupakan kota kuno abad pertengahan di Italia, termasyur dengan keunikannya
“terapung” di laut. Denahnya bujur sangkar 9,5 x 9,5 m2 di atas plarform semacam rakit 25 x
25 m. Bagian utamanya tingginya 11 m, di atasnya terdapat sebuah menara berdenah segi
delapan setinggi 6 m, atapnya kerucut berisi delapan.

Teater Carlo Felice (1983-1989) di Genoa Italia
Teater ini dibangun oleh Rossi bersama tiga arsitek lain yaitu
I. Gardell, F. Reinhart dan A. Sibilia, dengan menggabungkan
elemen-elemen klasik Yunani Ranaissance dengan elemen
modern. Pemakaian unsur lama ciri arsitektur Post Modern
antara lain gotic, terdapat dalam sebuah kerucut yang aneh,
karena diletakkan di dalam di atas lobby utama.
4. D. Ricardo Bofil
Merupakan arsitek kelahiran Barcelona Spanyol. Salah satu karyanya adalah:

The Palace of Abraxas (1978-1983)
Adalah sebuah apartemen modern di Marnella-la-Valle, sebuah
kota baru di pinggiran timur Kota Paris. Apartemen ini terdiri
atas dua unit dengan bentuk dan tata letak yang sangat unik,
yang satu denahnya bagian dari setengah lingkaran, yang lain
berupa blok di tengah bawah
kosong seperti arc de triomphe.
Bagian
atas
dari
apartemen
berlantai sepuluh terdapat balkon,
balustradenya di beri alur-alur
seolah-olah seperti kepal dari kolom Yunani.
Tokoh Pengembang
Cloud Gate
Artist
Anish Kapoor
Year
2006
Type
Stainless steel
Dimensions 10 m × 13 m × 20 m (33 ft × 42 ft
× 66 ft)
Location
Millennium Park, Chicago,
Illinois, United States
Millennium Park, Chicago, Illinois, Amerika Serikat
Tampak Atas
Site Plan
Tampak Depan
Tampak Samping
Bird Eye Viw
Human Eye View
Cloud Gate
di Chicago, Amerika Serikat, merupakan
gerbang masuk Millennium Park. Gerbang ini di desain oleh
Anish Kapoor dengan gaya arsitektur post modern. Anish
Kapoor mengambil inspirasi desain ini dari sebuah elemen
alami yaitu biji kacang. Bangunan ini mengambil nilai-nilai
sejarah dilihat dari filosofinya dan dari pemikiran tokohtokoh pencetus postmodern sendiri. Misalnya Robert
Venturi yang menyebutkan Less is bore dimana bangunan ini
tidak hanya mengedepankan fungsi, namun juga nilai
ekletisme yaitu penggabungan masa lama dan baru, unsur
lama (dilihat dari fungsi bangunan yang ada sejak dari dulu
yaitu sebagai pintu masuk menuju stasiun bawah tanah di
tengah pusat kota) dan unsur baru (dilihat dari segi estetika
bentuk yang tidak monoton dan rasionalis). Berikut
merupakan ciri post modern pada bangunan sederhana ini,
Interior Objek
diantaranya :
1. Dekoratif : pada siang hari bangunan ini
memantulkan matahari tapi tidak membuat silau
pengunjung sekitarnya dan pada malam hari
bangunan ini memantulkan cahaya bangunan
sekitanya sehingga menciptakan pemandangan yang
menakjubkan.
2. Popular and Popularist: Tidak terikat oleh aturan
atau kaidah tertentu, mempunyai tingkat fleksibilitas
tinggi dapat berupa public art maupun garden gate.
3. Semiotic Form : Bentuknya mempunyai tanda makna
yaitu sebagai icon taman dan tujuan sebagai gerbang
taman sehingga penampilannya sangat mudah untuk
dipahami.
4. Artist / Client : mengandung dua hal pokok yang
menjadi tuntutan perancang yaitu bersifat seni
(intern) dan bersifat umum (ekstern) sehingga
mudah dipahami. Dari sisi seni bagunan ini menjadi
sculpture taman Millenium Park, selain itu dari segi
umum berfungsi sebagai gerbang masuk taman.
Cloud Gate Malam Hari
Daftar Pustaka
http://calonarsitek.wordpress.com/2008/01/17/klasifikasi-ciri-ciri-arsitektur-modern-pascamodern-purna-modern-charles-jencks/
http://en.wikipedia.org/wiki/Anish_Kapoor
http://en.wikipedia.org/wiki/Cloud_Gate
http://en.wikipedia.org/wiki/Postmodern_architecture
http://virtualarsitek.wordpress.com/artikel/sejarah-arsitektur/tipologi-arsitektur/arsitekturpost-modern/
Download