Uploaded by User25340

Prototype Sistem Kontrol Untuk Implement

advertisement
Volume 8 No 2, Agustus 2017
JURNAL IT
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis
Kendaraan Roda Empat
Ahmad Martani1, Andani Achmad2, Dewiani3
1
Universitas Islam Makassar
2,3
Teknik Elektro Universitas Hasanuddin
1
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Prototipe Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat adalah penelitian
yang dilatarbelakangi permasalahan umum pengguna kendaraan ketika akan memarkirkan kendaraannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan pengguna parkir, khususnya kendaraan roda empat yang ingin
memarkirkan kendaraannya pada area parkir pada 3 jenis parkir yang berbeda. Metode yang digunakan
adalah dengan menggunakan simulasi dalam bentuk prototipe kendaraan mobil. Algortima yang digunakan
adalah algoritma dead Reckoning, yakni dengan memperkirakan pergerakan prototipe kendaraan mobil dalam
mengisi 3 jenis parkir yang berbeda, yakni parkir lurus, serong dan pararel. Switch Button merupakan
perangkat input untuk menentukan tipe jenis parkir yang akan digunakan. arduino uno adalah mikroprosesor
tunggal yang digunakan pada sistem ini. Untuk sistem keamanan dalam menghindari tabrakan, sistem ini
menggunakan sensor ultrasonic pada bagian depan dan belakang.
Hasil dari penelitian ini adalah prototipe kendaraan mampu menempati posisi ruas parkir yang kosong pada 3
jenis parkir yang berbeda dengan aman. Sensor ultrasonic juga dinilai mampu mendeteksi ada tidak adanya
objek yang menghalangi pada jarak yang telah ditentukan.
Kata Kunci : Parkir, Arduino Uno, Sensor Ultrasonic, Dead Reckoning
Abstract
Control System Prototypes For Automated Parking Implementation Four Wheel Vehicles are a study of the
underlying problems of vehicle users when parking their vehicles. The purpose of this study is to facilitate
parking users, especially four-wheeled vehicles who want to park their vehicles in the parking area on 3
different types of parking. The method used is to use the simulation in the form of a prototype of a car
vehicle. Algortima used is the dead reckoning algorithm, which is to estimate the movement of prototype of
car vehicles in filling 3 different types of parking, ie parking straight, oblique and parallel. Switch Button is
an input device to determine the type of parking that will be used. arduino uno is the single microprocessor
used on this system. For security systems in avoiding collisions, these systems use ultrasonic sensors on the
front and rear.
The result of this research is prototype of vehicle able to occupy vacant parking area position on 3 different
type of parking safely. Ultrasonic sensors are also considered capable of detecting the absence of objects
that block at a predetermined distance.
Keywords: Parking, Arduino Uno, Ultrasonic Sensor, Dead Reckoning
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
109
Volume 8 No 2, Agustus 2017
JURNAL IT
1.
Pendahuluan
Alat transportasi merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat dari berbagai kalangan. Salah
satunya kebutuhan teknologi dalam bidang transportasi yaitu keamanan dan kenyamanan sistem parkir
kendaraan khusus. Sistem parkir yang dimaksud adalah bagi pengguna kendaraan yang ditempatkan pada
tempat tertentu, contohnya sistem parkir di perkantoran atau instansi tertentu. Saat ini banyak dikembangkan
sistem manajemen ruang parkir mobil yang tersedia yang berarti driver mobil dapat mengetahui apakah ruang
parkir mobil tersedia di tempat parkir atau tidak tanpa masuk ke parkir banyak dengan mengamati ruang
parkir [1].
Peningkatan produksi kendaraan roda empat sangat pesat berdampak pada kepadatan lalu lintas, hal
ini berdampak lahan parkir untuk kendaraan yang semakin sempit terutama dipusat keramaian seperti pasar,
supermarket dan sebagainya [2]. Dengan meningkatnya produksi kendaraan dan populasi dunia, lebih banyak
parkir ruang dan fasilitas yang diperlukan. Sebuah sistem parkir baru bernama Smart Parking System (SPS)
diusulkan untuk membantu pengemudi menemukan ruang kosong di tempat parkir dalam waktu yang lebih
singkat[3].
Masalah utama yang sering terjadi adalah sulitnya memarkirkan kendaraan beroda empat pada area
parkir yang disediakan. Terkadang membutuhkan waktu lebih untuk memarkirkan kendaraan, apalagi jika si
pengendara tidak terlalu mahir dalam memarkirkan kendaraannya, ditambah lagi jika kondisi area parkir
tersebut dalam kondisi padat dan memiliki area yang sempit. Tabrakan dapat terjadi selama membalikkan
atau parkir mobil terutama di ruang terbatas. Karena banyak driver mengakui bahwa parkir paralel adalah
tugas yang sangat membosankan [4]. Pengembangan sistem parkir pintar untuk mengurangi kekacauan parkir
bertujuan penghapusan dari masalah parkir yang dihadapi di dunia sekarang menggunakan microcontroller
8051 dan sebuah metal detektor merasakan kehadiran kendaraan yang diparkir dalam batasan zona parkir[5].
Accident detection dan smart vehicle telah banyak diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya seperti
pemasangan tiga sensor ultrasonik dipasang di sudut kiri depan mobil untuk mendapatkan informasi
lingkungan parkir dan sensor kompas dipasang di posisi tengah mobil untuk mengukur postur mobil [6].
Dengan menggunakan sensor ultrasonic untuk mendeteksi ada tidak adanya objek di depan sensor, jika
terdapat objek yang melebihi batas aman, maka akan menampilkan teks bahaya pada LCD dan buzzer akan
berbunyi. Sensor yang digunakan berjumlah 2 buah yang diletakkan pada depan dan bagian belakang
kendaraan[7]. Penggunaan saklar yang akan mengaktifkan sistem autodetect car parking slot, dimana
nantinya kendaraan akan dapat menemukan dengan sendirinya ruang parkir yang kosong, selanjutnya jika
kendaraan telah menemukan ruas parkir yang kosong maka akan dilakukan mekanisme yang disebut dengan
Advanced Parking Guidance System (APGS)[8]. Pada berbagai teknik parkir cerdas yang dikembangkan
untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan berbagai jaringan sensor nirkabel dan memberikan
analisis data real-time dari sensor[9].
Salah satu pengembangan penelitian ini adalah dengan metode algoritma dead reckoning dan
penggunaan arduino uno R3 serta sensor ultrasonic untuk mengontrol prototype kendaraan roda empat dalam
melalukan tiga kondisi parkir yaitu parkir lurus, serong dan paralel.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Defenisi Parking/Parkir
Menurut Departemen Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat [10], parkir adalah
keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.
2.2. Jenis Parkir Kendaraan
a. Parkir Paralel
Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap salah
satu bumper belakang yang berdekatan.
b. Parkir Serong
Salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun gedung parkir
adalah parkir serong yang memudahkan kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir.
c. Parkir Tegak Lurus
Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke lorong/gang,
trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir lebih terukur daripada parkir paralel dan karena itu biasanya
digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir[11].
2.3. Defenisi Sensor Ultrasonic
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi
besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang
suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu.
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
110
JURNAL IT
Volume 8 No 2, Agustus 2017
Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz.
Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing,
kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas.
Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di
permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa. [12]
Gambar 1. Cara Kerja Sensor Ultrasonic
2.4. Arduino Uno Rev 3
Arduino UNO merupakan rangkaian mikrokontroller yang telah terintegrasi dengan fungsi tambahan
lainnya, seperti tombol reset, pengendali rentang nilai dari suatu sensor dan fungsi-fungsi penting lainnya.
Hal ini menjadikan Arduino UNO itu sendiri menjadi mikrokontroller yang banyak digunakan oleh para
pengguna komponen mikrokotroller itu sendiri, itu dikarenakan penggunaan Arduino UNO yang sangat
praktis dan membantu bagi mereka yang awam tentang mikrokontroller.
Gambar 2. Arduino uno rev. 3
Arduino UNO mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Operating Voltage
5V
Input Voltage (recommended)
7-12V
Input Voltage (limit)
6-20V
PWM Digital I/O Pins
6
Analog Input Pins
6
DC Current for 3.3V Pin
50 mA
Flash Memory
32 KB (At mega328P)
of which 0.5 KB used by bootloader
Clock Speed
16 MHz
Length
68.6 mm
Width
53.4 mm
Weight
25 g
2.5. Motor Driver DC
IC H-Bridge driver motor DC L298 memiliki dua buah rangkaian H-Bridge di dalamnya, sehingga
dapat digunakan untuk men-drive dua buah motor DC. H-Bridge driver motor DC L298 masing-masing
dapat mengantarkan arus hingga 2A. Namun, dalam penggunaannya, H-Bridge driver motor DC L298 dapat
digunakan secara paralel, sehingga kemampuan menghantarkan dari H-Bridge driver motor DC L298
arusnya menjadi 4A. Konsekuensi dari pemasangan H-Bridge driver motor DC L298 dengan mode paralel
maka, kamu perlu 2 buah H-Bridge driver motor DC L298 untuk mengendalikan 2 motor DC menggunakan
H-Bridge driver motor DC L298 pada mode paralel.
Prinsip kerja IC L298, IC ini memiliki empat channel masukan yang didesain untuk dapat menerima
masukan level logika TTL. Masing-masing channel masukan ini memiliki channel keluaran yang
bersesuaian. Gambar 2.7 memperlihatkan penampang IC L298. Dengan memberi tegangan 5 volt pada pin
enable A dan enable B, masing-masing channel output akan menghasilkan logika high (1) atau low (0) sesuai
dengan input pada channel masukan. Untuk lebih jelasnya prinsip kerja IC L298 dapat dilihat pada tabel 2.9.
[13]
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
111
JURNAL IT
Volume 8 No 2, Agustus 2017
Gambar 3. Penampang IC L298
2.6. Motor DC
Motor DC adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi listik arus searah menjadi energi
gerak atau energi mekanik. Motor yang paling sederhana untuk pengaktifannya. Motor DC terdiri dari dua
bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian yang berputar atau armature, berupa koil dimana
arus listrik dapat mengalir. Stator adalah bagian yang tetap dan menghasilkan medan magnet dari koilnya.
Prinsip kerja motor DC adalah jika kumparan dialiri arus listrik maka pada kedua kumparan akan
bekerja gaya Lorentz. Pada gambar 2.5 dapat dilihat prinsip kerja gaya Lorentz, dimana gaya yang jatuh pada
telapak tangan (F), jari yang direntangkan menunjukan arah medan magnet (B), ibu jari menunjukkan arah
arus listrik(I). [13]
Gambar 4. Arah perputaran motor DC
3.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini fokus dalam merancang dan membangun mode sistem prototype untuk parkir
kendaraan otomatis. Masukan dari input berupa sensor ultrasonic yang akan dikelola oleh sistem
mikrokontroller dimana dalam hal ini adalah berupa arduino uno R3 yang kemudian akan langsung
dihubungkan ke piranti keluaran berupa akselerasi roda serta rem roda. Akselerasi roda yang
dimaksudkan disini adalah pergerakan roda secara keseluruhan seperti maju, mundur, belok kanan
maupun belok kiri.
Gambar 5. Skema Sistem
Untuk model/gambar untuk sistem kendali belokan kendaraan (kanan kiri) menggunakan
kombinasi putaran dua roda sisi kanan dan kiri. Jika mobil hendak berbelok ke kanan, maka pergerakan roda
samping kiri akan bergerak kebelakang dan roda sebelah kanan akan bergerak ke depan. Begitupun
sebaliknya untuk kendaraan berbelok ke kiri, roda samping kanan akan bergerak ke belakang dan roda
samping kiri akan bergerak ke samping. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 6. dibawah ini.
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
112
Volume 8 No 2, Agustus 2017
JURNAL IT
Gambar 6. Mekanisasi mobil belok kiri dan kanan
3.1 Algoritma Dead Reckoning
Algoritma Dead Reckoning adalah sebuah proses dalam memperkirakan posisi berdasarkan posisi
sebelumnya yang telah diketahui kecepatan, waktu dan jarak yang telah diketahui. Pada penelitian yang akan
dibuat nanti, algoritma dalam menentukan pergerakan mobil untuk 3 jenis parkir adalah algortima dead
reckoning. penggunaan metode ini pada penelitian yang akan dilakukan adalah melakukan perkiraan
pergerakan kendaraan mobil pada 3 jenis parkir yang berbeda dengan cara melakukan analisa terhadap
posisi-posisi kendaraan pada 3 jenis parkir yang telah disediakan. Tentu saja meskipun kendaraan prototipe
mobil yang digunakan adalah jenis perputaran tetapi akan tetap mengacu kepada pergerakan mobil yang
sebenarnya.
3.2. Pergerakan Derajat Prototype Mobil Berdasarkan Algortima Dead Reckoning
Gambar 7. Mekanisme Pergerakan Kendaraan Pada Parkir Jenis Paralel
Pergerakan prototype kendaraan mobil adalah hasil yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian
pada sistem ini. pergerakan kendaraan prototipe kendaraan mobil dapat dilihat pada gambar 7 di atas. Untuk
parkir pararel, mobil akan bergerak ke depan sejauh 18 cm, kemudian akan dilanjutkan dengan perputaran
kendaraan sebesar 90 °. Karena jenis prototype mobil yang digunakan adalah mobil jenis perputaran.
Terakhir Setelah itu mobil akan mundur ke belakang sejauh 20 cm.
`Gambar 8. Mekanisme Pergerakan Kendaraan Pada Parkir Jenis Serong
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
113
Volume 8 No 2, Agustus 2017
JURNAL IT
Gambar 8 di atas menunjukkan mekanisme pergerakan mobil untuk parkir jenis serong. Pergerakan
kendaraan mobil akan didahului dengan pergerakan maju kendaraan sejauh 32 cm, selanjutnya kendaraan
akan berputar sebanyak 45 ° ke sebelah kiri, kemudian pergerakan terakhir mobil akan bergerak ke belakang
sejauh 24 cm.
Gambar 9. Mekanisme Pergerakan Kendaraan Pada Parkir Jenis Lurus
Mekanisme pergerakan selanjutnya adalah mekanisme pergerakan kendaraan pada parkir jenis
lurus. Parkir jenis ini merupakan jenis parkir yang dinilai mempunyai tingkatan kesulitan yang tinggi jika
dibandingkan dengan jenis-jenis parkir lainnya. Hal ini dikarenakan pergerakan mobil yang lebih banyak
dibanding dengan pergerakan mobil pada kondisi parkir lainnya. Pergerakan kendaraan pada parkir lurus
akan diawali dengan pergerakan ma maju kendaraan sejauh 24 cm. Kemudian kendaraan akan berputar 50 °
ke kiri. Selanjutnya kendaraan akan bergerak ke belakang sejauh 17 cm, terkahir mobil akan berputar ke
kanan sebanyak 50 °.
3.2. Skala Perbandingan Jarak Antara Mobil
Gambar 10. Aturan Standar Dimensi Kendaraan Penumpang
Dalam penentuan skala perbandingan ukuran mobil dan jarak antar mobil, yang harus diperhatikan
pada penelitian ini adalah ukuran satuan dimensi mobil penumpang berbeda dimensi dengan model mobil
prototipe yang digunakan. Ukuran dimensi standar untuk mobil penumpang adalah 170x470 cm yang
jika digambarkan ke dalam bangun kotak, akan membentuk persegi panjang. Berbeda dengan ukuran
dimensi prototipe mobil yang mempunyai ukuran, 13x17 cm, yang jika digambarkan ke dalam bangun
kotak tidak membentuk persegi secara sempurna. Maka untuk menyamakan dimensi untuk pembuatan
skala, maka panjang total kendaraan prototipe ditambah sepanjang 19 cm, sehingga panjang total prototipe
kendaraan mobil adalah 17+19=36cm. Jadi jika diskalakan dalam perbandingan ukuran maka skala yang
digunakan adalah 1:13 (satu banding tiga belas).
Tabel 1. Penetuan Satuan Ruang Parkir (SRP)
Jenis Kendaraan
Satuan Ruang Parkir (m2)
Mobil Penumpang Gol.I
2.30 x 5.00
Mobil Penumpang Gol.II
2.50 x 5.00
Mobil Penumpang Gol.III
3.00 x 5.00
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
114
JURNAL IT
Volume 8 No 2, Agustus 2017
Berdasarkan data-data diatas, maka penentuan skala perbandingan jarak antar mobil dapat dijabarkan
pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Skala Perbandingan Satuan Ruang Parkir (SRP)
SRP
No
Gol.
SRP (m2)
Skala.
Prototipe(cm2)
1
1
2,30 x 5,00
17,5x38
1:13
2
2
2,50 x 5,00
19x38
1:13
3
3
3,00 x 5,00
23x38
1:13
4.
Hasil Penelitian
Sensor Ultrasonic pada penelitian ini menjadi satu-satunya perangkat input sensor yang dihubungkan
langsung ke pemproses arduino. Dalam penelitian yang dilakukan sensor ultrasonic yang digunakan
berjumlah 2 buah sensor, dimana otomatis akan menggunakan 2 pin input dan 1 pin ground serta pin Vcc 5v
pada arduino uno. Penempatan sensor diposisikan pada bagian belakang dan bagian depan mobil. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar 11 di bawah ini.
Gambar 11. Posisi sensor ultrasonic pada mobil
Penggunaan jumlah sensor ultrasonic berbeda dengan rancangan penelitian awal yakni 4 buah sensor
yang akan ditempatkan pada bagian depan, belakang dan samping kiri kanan mobil. Hal ini dikarenakan
ketika penelitian dilakukan, penggunaan sensor samping kiri dan kanan tidak terlalu dibutuhkan oleh sistem.
Karena pada dasarnya, keamanan kendaraan mobil ketika diparkirkan, posisi depan dan belakang yang
menjadi permasalahan utama.
Gambar 12. Skematik sensor pada arduino
Pada gambar 12 di atas terlihat bahwa penggunaan pin-pin arduino untuk sensor Ultrasonic 1 (bagian
depan mobil) ditempatkan pada pin 10 untuk trigger dan 11 untuk echo. Sedangkan untuk sensor ultrasonic
2 (bagian belakang mobil) diposisikan pada pin 12 untuk trigger dan pin 13 untuk echo. Pin lain yang
digunakan adalah pin ground dan pin 5v untuk kedua sensor tersebut.
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
115
JURNAL IT
Volume 8 No 2, Agustus 2017
4.1. Percobaan Waktu Eksekusi Parkir Kendaraan Mobil
Percobaan waktu eksekusi parkir kendaraan untuk tiap-tiap tipe parkir.
Tabel 3. Eksekusi waktu parkir kendaraan mobil
1
2
3
4
5
Percobaan
Ke
1
2
3
4
5
P. Pararel
2,2
2,1
2,1
2,2
2,3
Hasil (Detik)
P. Serong
3,5
3,4
3,4
3,3
3,5
P. Lurus
4,6
4,5
4,5
4,6
4,4
Gambar 13. Grafik Percobaan Waktu Eksekusi Parkir Kendaraan Mobil
4.2.
Percobaan Jarak Antara Mobil
Percobaan jarak antara mobil disini adalah jarak antara mobil yang terparkir (kiri dan kanan) dengan
mobil yang telah diparkirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat konsistensi keakuratan
mekanisme parkir yang telah diprogramkan di dalam mikrokontroller arduino. Mekanisme percobaan yang
dilakukan adalah dengan memarkirkan mobil prototype pada 3 jenis parkir yang telah disediakan.
Tabel 4. Percobaan jarak antara mobil
5.
1.
2.
3.
4.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan percobaan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Kendaraan mobil berupa prototipe yang digunakan mampu terparkir secara otomatis dengan baik tanpa
mengalami tabrakan pada mobil lain dan juga objek yang menghalangi mobil selama proses parkir pada
3 jenis tipe parkir yang berbeda.
Tipe prototipe mobil yang digunakan merupakan mobil prototipe jenis mobil perputaran 360 derajat.
Eksekusi waktu yang paling cepat 2,1 detik dan lama 2,3 detik parkir paralel, parkir serong paling cepat
3.3 detik dan lama 3,5 detik serta parkir lurus paling cepat 4.4 detik dan lama 4.6 detik.
Jarak antara mobil yang diparkirkan dan mobil yang berada disamping kanan jarak rata sebesar 5,34 cm
dan samping kiri rata-rata sebesar 5,5 cm untuk parkir jenis pararel. Pada parkir jenis serong memiliki
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
116
Volume 8 No 2, Agustus 2017
5.
JURNAL IT
nilai rata-rata sebesar 2,58 cm dan 2,88 cm. Untuk parkir tipe lurus, rata-rata untuk mobil sebelah kanan
adalah sebesar 4,5 cm dan mobil sebelah kiri adalah sebesar 4,64 cm.
Jika PWM diset di bawah 200 PWM, pergerakan perutaran mobil tidak terlalu maksimal.
Referensi
[1] Satish V. Reve dan Sonal Choudri, “Management of Car Parking System Using Wireless Sensor
Network”, Jurnal IJETAE, India, 2015
[2]
Heldi Yenni dan Ami Patria, “Rekayasa Parking Assistance System Kendaraan dengan Sensor
Ultrasonic”, Teknik Informatika STMIK AMIK, Riau, 2013
[3]
Muhammad Faiz Bin Wahab, DKK, “Development Of Automated Parallel Parking System In Small
Mobile Vehicle”, Universitas Teknologi Malaysia Petra, Malaysia, 2015
[4]
Amin Kianpisheh, Norlia Mustaffa, Pakapan Limtrairut dan Pantea Keikhosrokiani “Smart Parking
System (SPS) Architecture Using Ultrasonic Detector”. Universiti Sains Malaysia(USM), Malaysia,
2012
[5]
Swapnil Singh, Utkarsh Singh Sengar dan Mr Rahul Mishra “Development of Smart Parking System
for Reducing Parking Chaos” Department of Electrical and Electronics, Galgotia College of
Engineering and Technology, India, 2015
[6] Zhi-Long Wang dan Chih-Hsiung Yang, “The Design of An Autonomous Paralel Parking NeuroFuzzy Controller for A Car-Like Mobile Robot”, Department of Electrical Engineering National of
Kaohsiung University of Applied Sciences, Taiwan, 2010
[7] Faizal Sulmi, “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kecelakaan Jarak Aman Pada Kendaraan Berbasis
Arduino”, Teknik Elektro Universitas Mercu Buana, Jakarta
[8] Aswathy Natesh dan Sudhi Sudarman, “An Intelligent Approach in Parking System for Car Parking
Guidance and Damage Notification based on GPS”, Department of Electronics and Communication
Engineering Sree Buddha College of Engineering fo Women, India, 2015.
[9] Faiz Shaikh, Nikhilkumar B.S., Omkar Kulkarni dan Pratik Jadhav “A Survey on “Smart Parking”
System”, Dept. of Computer Engineering, JSCOE, Hadapsar, Pune, India, 2015
[10]
Pedoman Teknis Penyelenggara Fasilitas Parkir, Departemen Perhubungan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat, Jakarta, Indonesia, 1996, hal. 1
[11] https://sarangtutorial.wordpress.com/2014/05/16/tutorial-parkir-mobil-part-1-parkir-seri/, akses 08
Maret 2017
[12] www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html, akses 06 Maret 2017
[13] Rahmansyah,
M.
Febri,
“Prototipe
Robot
Line
Follower
Pengantar
Makanan
BerbasisMikrokontroller ATMega32 Menggunakan Algoritma Fuzzy”, Universitas Sumatera Utara,
2014
Prototype Sistem Kontrol Untuk Implementasi Parkir Otomatis Kendaraan Roda Empat
117
Download