Uploaded by User23814

247 DengueFever

advertisement
TUGAS TROPICAL DEASES
RESUME JURNAL
Oleh
I Putu Pasek Ardita Nindya
(171200247)
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS
DENPASAR
2019
PERESEPAN ANTIBIOTIK KEPADA ANAK DENGAN DEMAN BERDARAH
MENINGKATKAN RESISTENSI ANTIBIOTIK
Abstrak
Penggunaan antibiotic terhadap penyakit yang bisa sembuh sendiri seperti Demam
berdarah sudah umum di lakukan di india. Hal ini bertujuan untuk menghindari infeksi bakteri
yang ada di rumah sakit, hampir 75% dari 370 kasus mendapat perlakuan tersebut. Peresepan ini
tentunya tidak tepat karena dapat menyebabkan resistensi obat antibiotic/ multi-drug. Karena
resistensi antibiotic oleh bakteri tidak dapat dihindari dan kemungkinan antibiotic baru sudah
ketingalan jaman pada waktu yang singkat. Bakteri terus berevolusi dan bermutasi untuk
beradaptasi dengan antibiotic sehingga bakteri resisten terhadap antibiotik, resistensi tersebut
membutuhkan kontak/paparan antibiotik yang konstan terhadap bakteri. Karena itu penggunaan
antibiotik yang rasional atau tidak rasional dapat mendorong resistensi bakteri.
Demam berdarah dan chikungunya adalah penyakit nomor 3 dari 4 penyakit umum
monsoon di india. Gejala gejala yang dibawakan oleh penyakit ini mirip dengan infeksi bakteri
sehingga petugas tidak dapat membedakannya dan memberi antibiotik yang sebenarnya tidak
perlu dan hal ini dapat menyebabkan resistensi antibiotic terhadap bakteri. Karena itu, kami
bertujuan untuk mengevaluasi pemberian antibiotic yang tidak perlu pada penyakit Demam
berdarah pada pasien anak
Methods
Penelitian menggunakan metode cross-sectional, obeservasi ini memerlukan waktu
selama 6 bulan (juli hingga desember 2016) di Departemen Pediatric rawan inap,
SVRRGGH,Tirupathi, India. Cara penelitian ini adalah memasukkan semua pasien anak dengan
demam berdarah selama periode penelitian yang berada Departemen ini, kecuali bagi pasien
yang memiliki infeksi lain dan memiliki komorbid
Lalu melakukan pengambilan data seperti, demografi pasien, rekam medis pasien,
keluarga pasien , gejala dan tandanya, diagnosis dan obat obatan yang diresepkan pada pasien.
Semua resep dianalisis untuk diagnosis, penilaian dan adanya antibiotic.
Result
Demam berdarah lebih banyak di alami oleh anak dengan umur 5-10 tahun (52.97%), lalu
diikuti oleh 0-4tahun (37.29%) dan 11-15 tahun (9.23%). Dari 370 kasus, 181 (48.91%) kasus
didiagnosis berdasarkan jumlah trombosit, untuk antigen sebnayak 36.75 %, IgM sebanyak
12,17% dan IgG sebanyak 1,62% sementara 4.4 persen kasus hanya didiagnosa semata
berdasarkan gejala.
Dalam penelitian ini, 315 kasus (85,13%) dinilai dengan tepat dan 72 kasus (19,45%)
dinilai secara tidak tepat (Tabel 3). Dari 315 kasus yang dinilai dengan tepat, demam berdarah
ringan diamati pada 132 kasus (41,9%), demam berdarah sedang di 176 kasus (55,87%), dan
demam berdarah berat di 7 kasus (2,22%). Diantara kasus sedang dan berat, prevalensi DBD
adalah 49,45% (183 subjek) di mana DHF1 berkontribusi persentase tertinggi (48,63%; 89
kasus), diikuti oleh DBD 2 (47,54%), dan DBD 3 (3,82%). Dari 370 kasus Demam Berdarah
yang dikonfirmasi, 267 (74,6%) kasus diresepkan antibiotik. Antibiotik tunggal diresepkan untuk
225 kasus (60,81% dari semua kasus), 2 antibiotik untuk 33 (8,91%) kasus, dan 3 antibiotik
untuk 9 (2,43%) kasus, sekaligus (Gambar 1). Terapi tiga macam antibiotik termasuk sefotaksim
dalam semua resep dengan sefiksim, azitromisin, amoxyclav, doksisiklin, dan ceftriaxone dalam
kombinasi berbeda. Antibiotik diberikan sebagai terapi ganda adalah ceftriaxone dengan
doksisiklin, cefotaxime, atau amoxyclav, dan cefotaxime dengan doksisiklin, sefiksim, atau
metronidazol. Di antara antibiotik yang diresepkan, sefotaksim dan ceftriaxone paling sering
digunakan (97 kasus ; 30,50% untuk setiap obat), diikuti oleh doksisiklin (17,92%), amoxyclav
(10,06%), sefiksim (3,77%), amikasin (2,83%), azitromisin (2,51%), dan juga siprofloksasin dan
metronidazol (0,94%)
Discussion
Dalam penelitian ini banyak di temukan anak dengan usia 5-10 tahun , ini mungkin
karena bermain di tempat yang tidak bersih atau tempat tempat yang memungkinkan untuk
digigit nyamuk. Tidak ada alasan ilmiah untuk hal ini, angka kematian pada pasien anak
disebabkan oleh infeksi sekunder. Penyakit yang umum ada di india antara lain adalah malaria,
diare , demam berdarah , chikungunya, thypoid, demam oleh virus dan cholera. Antibitoik tidak
digunakan untuk mengobati DB dan chikununya. Ada beberapa diagnosis yang tidak ideal untuk
Demam berdarah seperti trombosit karena ada juga dari infeksi lain yang menyebabkan
penurunan trombosit seperti HIV, HHV-6,ehrilichiosis dan lainnya. Akan tetapi thrombosis bisa
menjadi tolak ukur untuk demam berdarah, karena ada diagnose begitu petugas kesehatan atau
doctor mengambil kesimpulan untuk menggunakan antibiotic. akan tetapi Demam berdarah tidak
memerlukan antibiotic. demam berdarah ringan tidak memerlukan terapi carian intravena.
Demam berdarah yang sedang dan berat perlu cairan intravena dengan laju 2-3ml/kg/jam dan
jika berlanjut ke tahap yang parah maka memerlukan penilaian dokter dan dokter memutuskan
antara bolus 20 mL/kg dalam 15 mnt atau perawatan IV dengan kecepatan 5-10 mL/kg/jam
dalam 1 jam lebih. Jika tidak Demam berdarah bisa berakibat fatal jika memasuki fase shock dan
koma.
Dalam pengamatan, 75% kasus diresepkan antibiotic dengan kedok menghindari infeksi
bakteri yang terdapat pada rumah sakit. Antibiotic sebenarnya tida perlu digunaka untuk demam
berdarah beradasrkan pedoman. Antibiotic di resepkan hanya untuk mengobati infeksi
nosocomial harus semuai dengan pedoman HIS. jika antibiotic sering digunakan dan resisten
maka perlu antibiotic baru. dan misalnya ada penderita infeksi bakteri yang sederhana harus
membeli obat antibiotic yang lebih kuat dan mahal karena resisten ini. Hal tersebut dapat
menjadi beban ekonom baru untuk pasien
Conclusion
Peresepan obat antibiotic pada penyakit yang sembuh dengan sendirinya tidak dapat
dibenarkan. Ini mengarah pada perkembangan Multi-Drug Resistens. Temuan ini dapat
digunakan untuk meningkatkan pelayanan antibiotic pada pengobatan demam berdarah
LAMPIRAN (Double Klik pada gambar)
Download