Uploaded by andesi.ratnasari

MADING

advertisement
3 PERKARA YANG ALLAH RIDHAI DAN YANG ALLAH BENCI
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajak ummatnya kepada hal-hal yang membawa kepada kebaikan
hidup mereka (di dunia), membawa kepada kekekalan mereka (di surga), dan membawa kepada kekuatan dan
kemenangan mereka. Diantara ajakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah di dalam sebuah hadits
yang dikeluarkan oleh imam Muslim di dalam Shahihnya, Imam Malik di dalam Al-Muwatta’nya, dan Imam
Ahmad di dalam Musnadnya dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal bagi kalian. Dia meridhai
kalian untuk menyembah-Nya, dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, serta
berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah. Dia pun
membenci tiga hal bagi kalian, menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya,
banyak bertanya, dan membuang-buang harta.” (HR. Muslim no. 1715)
Ada tiga hal yang Allah benci sebagaimana dalam hadits:

Qila wa qaal (Banyak Bicara).
Qiila wa qaal maksudnya adalah menyampaikan berita-berita yang belum jelas tanpa
mencari kejelasannya, banyak berbicara dan larut dalam kebatilan. Sedangkan seorang
muslim yang sejati menahan tindakan dan ucapannya, karena dia sadar bahwa semuanya
akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah kelak di hari akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“ Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mengucapkan katakata yang baik atau diam”

Banyak bertanya.
Menghamburkan harta.
Banyak bertanya tanpa kebutuhan dan manfaat bukanlah ciri-ciri orang yang paham tentang
agamanya, bukan pula jalannya orang-orang yang mempelajari agama ini. Para sahabat
Rasulullah bukanlah termasuk orang-orang yang banyak bertanya, bahkan di dalam Al-qur’an
para sahabat hanya bertanya pada 13 tempat.
Diantara penyebab kehancuran yang besar adalah banyaknya pertanyaan tentang hal-hal
yang belum terjadi dan mustahil terjadi, bahkan terdapat di dalam sebagian kitab-kitab fiqh
pertanyaan-pertanyaan yang tidak mungkin terjadi, ini semua disebabkan karena jauhnya fiqh
kita dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah dengan pemahaman para salafus shaleh.

Menghamburkan harta.
Salah satu sumber kehidupan manusia adalah harta,
karena itu Islam melarang untuk menyia-nyiakan harta.
Diantara bentuk menyia-nyiakan harta adalah
menyerahkan harta kepada orang-orang yang bodoh.
Orang yang bodoh yang dimaksud ini adalah orangorang yang tidak bisa membelanjakan hartanya
dengan baik, dan membelanjakan hartanya untuk
bermaksiat kepada Allah.
Orang-orang yang menghambur-hamburkan hartanya
untuk hal-hal yang tidak bermanfaat serupa dengan
syaitan.
Firman
Allah:
“Artinya: janganlah kalian berlaku boros, karena orang
yang boros adalah teman setan”.
Allah memuji hamba-hambanya yang membelanjakan
hartanya
dengan
baik.
Firman
Allah:
“Artinya: dan orang-orang yang apabila menginfakan
hartanya, mereka tidak berlebih-lebihan dan juga tidak
terlalu pelit akan tetapi pertengahan.”
Kita banyak melihat orang-orang di sekitar kita yang
menggunakan hartanya untuk membeli rokok dan
minuman-minuman keras, orang-orang seperti ini pada
hakikatnya telah membakar hartanya.
─ SEKIAN ─
*SPOILER*
Download