Uploaded by nickyyongkimandalan

Lap Pengabdian Masyarakat

advertisement
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
TAHUN 2019
Pendampingan Pemasangan Instalasi Listrik Pada UKM Laundry
Ibu Amiria di Perumahan Villa Tomang Baru, Tangerang.
OLEH:
Nicky Yongkimandalan, S.T, M.T.
NIDN : 04.110681.05
AKADEMI TEKNOLOGI BOGOR
BOGOR
2019
1
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI PERPUSTAKAAN
Pendampingan Pemasangan Instalasi Listrik Pada UKM Laundry
Ibu Amiria di Perumahan Villa Tomang Baru, Tangerang.
Ketua Pelaksana
Nicky Yongkimandalan, S.T., M.T.
Bahwa Karya Ilmiah ini tersimpan di perpustakaan Akademi Teknologi Bogor.
Disahkan oleh :
Kepala Perpustakaan Akademi Teknologi Bogor.
(…………………………………………………………..)
2
Time Schedule
Pengabdian dan Susunan Pelaksanaan.
Juli 2019
No.
Keterangan
1
Survey dan Technical Meeting
2
Persiapan dan Pembelian Bahan
3
Desain dan Pemasangan Instalasi listrik
4
Pembuatan Laporan Pengabdian Masyarakat
Minggu
ke-4
Agustus 2019
Minggu
ke-1
Minggu
ke-2
Minggu
ke-3
Minggu
ke-4
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME serta atas segala rahmat
dan karunia-Nya pada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan tema: “Pendampingan Pemasangan Instalasi
Listrik Pada UKM Laundry Ibu Amiria di Perumahan Villa Tomang Baru,
Tangerang.”
Laporan ini merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus
dilaksanakan oleh civitas akademika khususnya para tenaga pengajar atau dosen sebagai kontribusi
kepada masyarakat luas atas perkembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan pengabdian masyarakat
ini telah dilaksanakan selama lima minggu yaitu tanggal 29 Juli – 31 Agustus 2019 dengan
hasil yang cukup baik.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak sehingga kegiatan
pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan lancar. Ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak DR. H.K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M., selaku Pimpinan Akademi
Teknologi Bogor.
2. Ibu Lilis Cucu Sumartini, S.Pi., M.M., selaku Direktur Akademi Teknologi Bogor.
3. Ibu Amiria, S.E., selaku pemilik UKM Laundry.
4. Seluruh dosen dan staff pegawai Akademi Teknologi Bogor yang telah membantu
penulis menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan pengabdian masyarakat ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dalam penyusunannya. Mudah-mudahan
hasil kegiatan yang dilakukan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Bogor, September 2019
Penulis
Nicky Yongkimandalan.
NIDN. 04.110681.05
4
DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan Publikasi Perpustakaan
2
Time Schedule Pengabdian dan Susunan Pelaksanaan
3
Kata Pengantar
4
Daftar Isi
5
Bab. 1. Pendahuluan
6
A. Latar Belakang
7
B. Tujuan
7
C. Bentuk Kegiatan
7
D. Tempat Kegiatan
7
E. Waktu Kegiatan
7
Bab. 2. Pelaksanaan Kegiatan
8
A. Survey dan Technical Meeting
8
B. Persiapan dan Pembelian Bahan
11
C. Desain dan Pemasangan Instalasi Listrik
15
Bab. 3. Evaluasi Kegiatan
17
Lampiran
5
BAB 1.
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Jaman modern saat ini memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap
ketersediaan energi listrik, masyarakat luas membutuhkannya untuk menunjang
keberlangsungan kegiatan sehari-hari serta faktor penting dalam upaya peningkatan
perekonomian. Namun demikian, perlu di sadari bahwa selain bermanfaat bagi
kehidupan, tenaga listrik juga memiliki potensi bahaya terhadap keselamatan apabila
salah dalam penanganan dan pemanfaatannya. Masih sering terjadi kebakaran yang
diduga diakibatkan oleh arus bocor atau arus hubung pendek listrik atau kecelakaan
akibat terkena/tersentuh arus listrik yang menyebabkan luka bahkan korban jiwa.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi terpenuhinya keselamatan
ketenagalistrikan khususnya keselamatan instalasi tenaga listrik, adalah pemasangan
instalasi secara baik dan benar yang memenuhi kaidah-kaidah pemasangan instalasi
sesuai ketentuan. Khusus untuk instalasi listrik voltase rendah sampai dengan 230 V,
telah diterbitkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 beserta
amendemennya (selanjutnya disebut PUIL 2011), dan telah ditetapkan sebagai Standar
Nasional Indonesia (SNI) wajib di bidang ketenagalistrikan. PUIL 2011 menjadi
standar yang harus diikuti dalam perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan
pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasan instalasi voltase rendah.
Instalasi listrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang saling
berhubungan antar satu dengan yang lain dan berada dalam satu lingkup sistem
ketenagalistrikan. Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi
manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya. Perencanaan sistem instalasi listrik
pada suatu rumah atau bangunan haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang
berlaku sesuai dengan PUIL 2011, UU no. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan,
Permenaker no. 33 tahun 2015 tentang perubahan atas Permenaker no. 12 tahun 2015
tentang keselamatan dan kesehatan kerja listrik ditempat kerja.
Oleh karena itu desain dan pemasangan instalasi listrik pada usaha kecil
menengah (UKM) laundry Ibu Amiria yang berlokasi di Perumahan Villa Tomang
6
Baru blok.D2, no. 10, Kelurahan Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang
harus merujuk ketentuan-ketentuan yang berlaku tersebut.
B. Tujuan
Pemasangan instalasi listrik yang sesuai dengan Standarisasi Nasional Indonesia
(SNI), PUIL 2000, Undang-undang RI tentang ketenagalistrikan dan peraturanperaturan lainnya. Agar insatalasi listrik yang terpasang aman untuk lingkungan
maupun orang yang berada disekitarnya.
C. Bentuk Kegiatan
1. Survey dan Technical Meeting.
2. Persiapan dan Pembelian Bahan.
3. Desain dan Pemasangan Instalasi Listrik.
D. Tempat Kegiatan
Perumahan Villa Tomang Baru blok.D2, no. 10, Kelurahan Gelam Jaya, Kecamatan
Pasar Kemis, Tangerang.
E. Waktu Kegiatan
Tanggal 28 Juli – 24 Agustus 2019.
7
BAB 2.
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Survey dan Technical Meeting.
Suatu survey diperlukan untuk mengetahui suatu kondisi tempat agar pengaturan
pengerjaan dapat berjalan baik kedepannya dan technical meeting bermanfaat untuk
satu pemahaman yang sama antar kedua belah pihak. Survey lokasi usaha dan
technical meeting dengan Ibu Amiria dilakukan untuk pengumpulan data, kondisi
instalasi listrik yang sudah terpasang,
layout mesin-mesin laundry, dll. Hasil
pengumpulan data dari survey dan technical meeting adalah :
1) Kondisi besarnya voltase listrik yang terpasang adalah sekitar 190 – 200 volt,
seharusnya adalah 220 – 240 volt. Pengukuran besarnya voltase listrik dilakukan
dengan mencolok volt meter ke beberapa stop kontak yang tersedia. Alat volt
meter menggunakan merek Niko tipe NK – 845, yang dapat dilihat pada gambar 1
dibawah ini.
Gambar 1. Volt Meter NK – 845.
2) Kapasitas total listrik yang terpasang adalah sebesar 3000 watt.
3) Besarnya ruangan yang digunakan untuk usaha adalah 2,5 x 7 meter, dimana
ruangan 2,5 x 4 meter untuk penempatan mesin cuci, mesin pengering dan mesin
timbangan digital. Sedangkan selebihnya digunakan untuk ruang gosok serta
ruang pakaian yang sudah siap antar ke pelanggan.
8
4) Peralatan atau mesin-mesin elektronik yang digunakan adalah:
a) Mesin Cuci Samsung front loading kap. 14 kg. Mesin ini pada manual
book nya tercantum konsumsi daya 360 W. Gambar mesin cuci dapat
dilihat pada gambar 2, dibawah ini. Mesin cuci dengan tipe yang sama, Ibu
Amiria memakai satu unit.
Gambar 2. Mesin Cuci Samsung Front Loading kap. 14 kg.
b) Mesin pengering (Dryer Machine) menggunakan merek Maytag dengan
tipe FDG3T berkapasitas 10,5 kg. Dryer machine ini pada manual book
nya tercantum konsumsi daya 750 W. Gambar mesin pengering tipe ini
dapat dilihat pada gambar 3. Ibu Amiria memakai satu unit saja.
9
Gambar 3. Dryer Machine Maytag FDG3T.
c) Mesin timbangan baju digital dengan kapasitas maksimum berat adalah 40
kg. Timbangan digital ini menggunakan AC adapter sebagai sumber
listriknya, yang memiliki spesifikasi dapat dilihat pada gambar 5. Gambar
mesin timbangan digital dapat dilihat pada gambar 4. Ibu Amiria memakai
satu unit timbangan digital saja.
Gambar 4. Mesin timbangan digital 40 kg.
10
Gambar 5. AC adapter mesin timbangan digital.
B. Persiapan dan Pembelian Bahan.
Setelah mengumpulkan data-data teknis mesin serta keinginan dari Ibu Amiria
untuk tata letak mesin, maka dilakukan persiapan serta pembelian barang maupun
bahan kebutuhan instalasi listrik. Barang dan bahan tersebut antara lain:
1) Stabilizer atau AC Automatic Voltage Regulator.
Kondisi besarnya voltase yang tidak sesuai (kurang dari 220 volt), maka
dibutuhkan sebuah unit voltage regulator atau yang dikenal dengan nama
stabilizer. Stabilizer berfungsi untuk menjaga besarnya voltase listrik agar selalu
berada pada nilai sekitar 220 – 240 volt. Setelah mengkalkulasi kapasitas total
kebutuhan listrik yang digunakan kemudian menyediakan satu unit stabilizer
atau AC automatic voltage regulator berkapasitas 2000 watt. Unit ini dapat
dilihat pada gambar 6.
11
Gambar 6. AC Automatic Voltage Regulator kap. 2000 W.
2) Kabel Listrik.
Kabel yang digunakan pada instalasi ini adalah jenis NYY, konstruksi kabel
NYY dapat dilihat pada gambar 7. Jenis kabel NYY memiliki kelebihan
antara lain bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan dengan kondisi
lembab ataupun kering, lapisan isolasi yang lebih kuat dibanding untuk jenis
kabel lainnya dan bahan isolasi terbuat dari bahan yang tidak disukai oleh
tikus. Ukuran kabel yang digunakan adalah 3 x 2,5 mm, sehingga berdasarkan PUIL 2011 kabel ini KHA nya adalah 25 A. Total panjang kabel yang
dipersiapkan adalah 20 meter.
Gambar 7. Konstruksi kabel jenis NYY.
12
3) Mini Circuit Breaker (MCB).
MCB dalam kerjanya membatasi arus lebih menggunakan gerakan dwilogam
untuk memutuskan rangkaian. Dwilogam ini akan bekerja dari panas yang
diterima oleh karena energi listrik yang timbul. Pemutusan termal terjadi
pada saat terjadi gangguan arus lebih pada rangkaian secara terus-menerus.
Instalasi ini menggunakan 3 pcs MCB 1 phase yaitu MCB 2A sebanyak 1
pcs dan MCB 6A sebanyak 2 pcs. MCB 2A untuk terhubung dengan mesin
timbangan digital dan peralatan elektronik lainnya yang berkapasitas ampere
rendah sedangkan MCB 6A untuk terhubung dengan mesin cuci dan mesin
pengering (dryer machine). Model MCB 1 phase 2A dan 6A dapat dilihat
pada gambar 8.
Gambar 8. MCB 1 phase kapasitas 2A dan 6A.
4) Stop Kontak.
Menggunakan stop kontak arde portabel 4 (ST-148) sebanyak 2 pcs dan stop
kontak arde portabel 3 (ST-138) sebanyak 1 pcs. Bentuk stop kontak yang
dimaksud dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Stop kontak arde portabel 3 dan 4.
13
5) Box panel.
Setelah mengkalkulasi jumlah kebutuhan MCB dan luas ruang yang lapang,
maka Box panel yang digunakan adalah ukuran 30 x 20 x 15 cm dengan
ketebalan plat 1,2 mm. Bentuk box panelnya dapat dilihat pada gambar 10. Box
panel ini berfungsi sebagai Panel Hubung Bagi (PHB).
Gambar 10. Box panel 30 x 20 x15 cm.
6) Pelindung kabel (cable duct)
Dibuat dengan PVC bermutu dengan ketebalan memadai. Fungsinya sebagai
tempat dudukan kabel instalasi listrik yang dipasang pada bangunan dan panel
listrik, sehingga tertata rapi dan aman serta mudah dalam pemeliharaan dan
perbaikan. Cable duct memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, untuk
instalasi ini menggunakan tipe TC-5 yang dapat dilihat pada gambar 11. Panjang
per batang untuk TC-5 adalah 1 meter, maka disiapkan 20 batang.
Gambar 11. Cable duct TC-5.
14
C. Desain dan Pemasangan Instalasi Listrik.
1) Perhitungan Luas Penampang Penghantar.
Luas penampang penghantar harus diperhitungkan dengan teliti, agar tidak terjadi
kerusakan atau pun bahaya lainnya. Perhitungan untuk mendapatkan nilai arus
maksimum yang melewati penghantar tersebut, dimana nilai tersebut tidak boleh
lebih besar dibanding kapasitas KHA penghantar itu sendiri. Sedangkan nilai
KHA suatu jenis penghantar dapat dilihat pada PUIL 2000. Contoh salah satu
perhitungan adalah sebagai berikut:

Jalur Pertama
Beban yang dipakai 1 unit mesin cuci 360 Watt dan 1 unit mesin
pengering 750 Watt. Total beban adalah 1110 Watt, maka:
𝐼=
𝐼=
𝑃
𝑉 𝑥 𝐶𝑜𝑠 𝜃
 (diasumsikan cos  = 0,8)
1110
= 6,31 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
220 𝑥 0,8
Arus nominal dari jalur pertama ialah 6,31 A. Dari arus nominal ini
diperoleh KHA penghantar sebesar:
KHA = 1,25 x In
= 1,25 x 6,31 A = 7,88 Ampere.
Sesuai dengan PUIL 2011 (lihat lampiran 1), maka diperoleh ukuran penghantar adalah NYM 1,5 mm2. Sedangkan penghantar yang dipilih adalah
NYY 3 x 2,5 mm2 dengan nilai KHA nya 25 A (lihat lampiran 3). Hal ini
berdasarkan pertimbangan supaya drop tegangan pada penghantar tersebut
kecil dan kemungkinan ada penambahan beban daya di masa yang akan
datang. Estimasi beban daya yang dapat ditanggung oleh kabel NYY 3 x
2,5 mm2 adalah :
15
𝑃 = 𝐼𝑛 𝑥 𝑉 𝑥 cos 𝜃
𝑃=
𝑃=
 (diasumsikan cos  = 0,8)
𝐾𝐻𝐴
𝑥 𝑉 𝑥 cos 𝜃
1,25
25
1,25
𝑥 220 𝑥 0,8 = 3520 watt.
Sehingga Ibu Amiria tidak perlu mengganti kabel lagi jika ada penambahan beban daya sampai maksimum sebesar 3520 watt. Jalur pertama
sudah terpasang beban 1110 watt, masih dapat ditambahkan beban lagi
sebesar 2410 watt. Jalur kedua masih kosong untuk beban sebesar 3520
watt. Jalur ketiga beban terpasang sebesar 33 watt, masih dapat ditambahkan lagi beban sebesar 3487 watt.
2) Perhitungan Drop Tegangan.
Dalam penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber ke beban pada suatu instalasi,
akan terjadi suatu perbedaan tegangan antara tegangan di sisi sumber dan tegangan di sisi beban. Dimana tegangan pada sisi sumber lebih besar dari pada
tegangan di sisi beban. Hal ini disebabkan oleh adanya drop tegangan di dalam
sistem instalasinya. Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik
dari instalasi tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal
konsumen. Persentasi susut tegangan ialah 5%, maka besarnya adalah 5% x 220 v
= 11 volt. Sehingga tegangan di ujung kabel tidak boleh kurang dari 220 – 11 =
209 volt. Apabila tegangan di ujung kabel kurang dari 209 volt , langkah yang
dilakukan adalah panjang lintasan kabel harus diefektifkan, tetapi kalau tidak bisa
ukuran kabel kita ganti dengan yang lebih besar dari 2,5 mm2. Panjang kabel
maksimal yang diperbolehkan untuk kabel tersebut adalah:

Jalur pertama
Data yang diketahui: Luas penampang kabel 2,5 mm2 ; susut (drop)
tegangan 11 volt ; Cos  = 0,8 ; besarnya arus yang melewati penghantar
7,88 ampere ; massa jenis tembaga 0,01732 ohm mm2 / m. Perhitungan
panjang maksimal kabel adalah:
16
Lmak kabel =
2,5 𝑥 11
2 𝑥 6,31 𝑥 0,01732 𝑥 0,8
= 157,26 = 157 meter.
Kesimpulannya dengan menggunakan kabel 2,5 mm2 untuk total beban daya
terpasang 1110 watt, maka panjang maksimum kabel dari panel hubung bagi
(tegangan sumber) ke ujung sisi beban adalah 157 meter.
3) Skema pemasangan instalasi listrik.
Sumber listrik stabilizer berasal di ambil MCB meteran PLN, lalu keluaran listrik
stabilizer menuju panel hubung bagi (PHB). Didalam PHB ini terdapat tiga buah
MCB yaitu berkapasitas 6 A berjumlah 2 buah dan 2 A berjumlah 1 buah. Arus
positif (+) dari stabilizer masuk ke masing-masing ujung MCB dan arus negatif (-)
ke blok paralel. Ujung lainnya dari masing-masing MCB di hubungkan ke stop
kontak arde portabel dan arus negatif (-) nya dihubungkan ke blok paralel. Dari
PHB terdapat tiga jalur penghantar, lebih jelas untuk skema pemasangan instalasi
listriknya dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Skema pemasangan instalasi listrik.
17
BAB 3.
EVALUASI KEGIATAN
Penggunaan kabel listrik tipe NYY dengan ukuran 3 x 2,5 mm dapat bertahan lama
(awet) bahkan jika ada penambahan unit elektronik masih memungkinkan tanpa mengganti
kabel listrik. Tetapi kelemahannya dalam proses pengerjaan agak sulit karena kabel cukup
keras (tidak cukup mudah dalam pengaturan). Peletakan MCB di dalam box panel masih
dapat ditambahkan Qty nya. Demi kelancaran operasional laundry tanpa terkendala akibat
berhentinya sumber listrik dari PLN, mungkin dapat dilengkapi dengan generator listrik
cadangan sebesar 3000 watt.
18
Daftar Pustaka
1.
Kusnandar, Achmad. (2012). Teknik Dasar Instalasi Listrik. CV. Arfino Raya.
Bandung.
2.
Siswoyo. (2008). Teknik Listrik Industri untuk SMK. Edisi 1. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
3.
Sufiyanto, Agus., dkk. (2016). Keselamatan dan Pemasangan Instalasi Listrik Voltase
Rendah untuk Rumah Tangga. PUIL 2011 + Amandemen 1 (2011). Edisi 2016.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Jakarta.
4.
Undang-undang Republik Indonesia no. 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
5.
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011). Badan Standarisasi Nasional
Indonesia.
6.
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Badan Standarisasi Nasional
Indonesia.
7.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral no. 02 tahun 2018 tentang
Pemberlakuan Wajib Standar Nasional Indonesia dibidang Ketenagalistrikan.
8.
Ismansyah. (2009). Perancangan Instalasi Listrik pada Rumah dengan Daya Listrik
Besar. Skripsi Sarjana (tidak diterbitkan). Universitas Indonesia. Depok.
19
Daftar Lampiran
Lampiran 1: Tabel KHA untuk jenis kabel NYM berdasarkan PUIL 2000.
20
Lampiran 2: Tabel KHA terus menerus berdasarkan PUIL 2000.
21
Lampiran 3: Tabel KHA untuk jenis kabel NYM berdasarkan PUIL 2000.
22
Lampiran 4: Brosur Laundry Ibu Amiria.
23
Lampiran 5: Instalasi terpasang pada jalur pertama.
Lampiran 6: Instalasi terpasang pada jalur ketiga.
24
Lampiran 7 : Instalasi hasil pemasangan Stabilizer atau AC Automatic Voltage
Regulator.
25
Download