Uploaded by User22370

Gabungan LKTI 2013

advertisement
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Pemanfaatan Solar Energypada Traffic Light sebagai Antisipasi
Kemacetan saatAliran Listrik Terputus di Kota Medan
( Chandra Amirsyah Putra Siregar – Wiraswasta )
1
Pemanfaatan Internet untuk Meningkatkan Penjualan Produk
UMKM Kota Medan
( Rifqi Haviz Azhar – Wiraswasta )
8
Program Terpadu Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi Bahan
Bakar Minyak (Bbm) Melalui Pemanfaatan Teknologi Tepat
Guna
( Nela Hari Zona – Alumni USU )
28
Solusi Krisis Listrik Di Kota Medan Dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah
( Askar Marlindo – Guru )
40
Integrasi Lectora Sebagai Wujud Model Desain Pembelajaran
ASSURE
( Sri Agung Joko Utomo – Wiraswasta )
45
Pengembangan Teknologi Informasi Medan Digital Tourist Map
Dalam Meningkatkan Pariwisata Kota Medan
( Suhandi – Mahasiswa UMSU )
57
Aplikasi Lrb(Lubang Resapan Biopori) Dengan Sampah Organik
Pada Setiap Rumah Penduduk Cegah Bahaya Banjir Kota
Medan
( Santy Darma Natalia Purba – Mahasiswi USU )
67
Mewujudkan Pembangunan Kota Pesisir Belawan “Waterfront
Housing” Yang Berkelanjutan Melalui Penyediaan Sarana Dan
Prasarana Pendidikan, Kesehatan, Dan Wisata
( Qushay Al - Idrus – Mahasiswa ITM )
76
Pemberdayaan Warnet Dan Game Online Edukasi Sebagai
Gebrakan Memajukan Pendidikan Kota Medan
( Debby Masteriana – Mahasiswi UNIMED )
88
iv
Teknologi Sebagai Inovasi Yang Ramah Lingkungan
Pada Proses Pengolahan Sampah
( Irna Ariani Pulungan – Mahasiswi UNIMED )
100
Instalasi Pengelolaan Sampah Pasar
(Sebuah Alternatif Pemecahan Masalah Sampah di Pasar
Tradisional Kota Medan)
( Rahma Aulia Zahra – Siswi SMP Al-Ulum )
109
Inovasi Ketertiban Berlalu lintas Di Kota Medan
( Stephanie – Siswi SMA Methodist )
120
Pemanfaatan Teknologi yang menunjang Kota Medan
( Stefani Dyah M.A.H – Siswi SMP St.Thomas 4 )
128
Pemanfaatan Kulit Ari Kedelai menjadi Briket Arang sebagai
arang Produk asli Kota Medan
( Denis Muba Pandapotan Simanihuruk – Siswa SMA Negeri 15 )
144
Getuk Durian Berbasis pangan lokal di Kota Medan
(Muhammad Fachri – Siswa SMA Harapan I )
153
1
PEMANFAATAN SOLAR ENERGY PADA TRAFFIC LIGHT SEBAGAI
ANTISIPASI KEMACETAN SAAT ALIRAN LISTRIK TERPUTUS DI KOTA
MEDAN.
Oleh : CHANDRA AMIRSYAH PUTRA SIREGAR, ST
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lampu lalu lintas (traffic light)
menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan merupakan alat
pemberi isyarat lalu lintas (APILL) adalah
lampu yang mengendalikan arus lalu lintas
yang terpasang di persimpangan jalan,
tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra
cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Lampu ini yang menandakan kapan
kendaraan harus berjalan dan berhenti
secara bergantian dari berbagai arah.
Pengaturan lalu lintas di persimpangan
jalan dimaksudkan untuk mengatur
pergerakan kendaraan pada masingmasing kelompok pergerakan. [1]
Secara umum tujuan lampu lalu
lintas (traffic light) yakni [2] :
1. Menghindari hambatan karena adanya
perbedaan arus jalan bagi pergerakan
kendaraan.
2. Memfasilitasi persimpangan antara
jalan utama untuk kendaraan dan
pejalan kaki dengan jalan sekunder
sehingga kelancaran arus lalu lintas
dapat terjamin.
3. Mengurangi tingkat kecelakaan yang
diakibatkan oleh tabrakan karena
perbedaan arus jalan
Namun, di Kota Medan pemandangan
tidak berfungsinya traffic light hampir
setiap hari dijumpai. Hal ini disebabkan
oleh kondisi sumber energi listrik Kota
Medan yang sangat memprihatinkan,
setiap hari PT. PLN (persero) melakukan
pemadaman listrik secara bergilir. Hal ini
disebabkan oleh PT. PLN (persero)
pembangkit Sumatera bagian Utara tidak
mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
[3].
Pemadaman
listrik
selain
menyebabkan berbagai persoalan dalam
aktifitas warga Kota Medan. Ternyata juga
menyebabkan masalah pada sistem lalu
lintas di Kota Medan. Hal ini disebabkan
tidak berfungsinya traffic ligthseiring
terputusnya
aliran
listrik
akibat
pemadaman listrik secara bergilir.
Persoalan lalu lintas tersebut
adalah kemacetan yang membuat para
aparat kepolisian dan petugas dari Dinas
Perhubungan bekerja ekstra untuk
mengatur lalu lintas. Namun tak bisa
dipungkiri para pengendara baik roda dua,
roda tiga maupun roda empat saling
berdesakan melintasi persimpangan jalan
sehingga menimbulkan kemacetan seperti
yang ditunjukkan pada gambar 1 dibawah
ini.
2
harinya mendapatkan radiasi sinar
matahari yang cukup.
Dari penjelasan diatas, maka dapat
dirumuskan bahwa perencanaan teknologi
fotovoltaik dirancang sesuai dengan
kebutuhan.
Kebutuhan
tersebut
berdasarkan interval waktu pemadaman
listrik yang dilakukan oleh PT. PLN
(persero) selama 3 - 8 jam dalam sehari.
Gambar 1. Kondisi kemacetan di persimpangan Jalan Wahid
Hasyim-Maulana Lubis (23 September 2013).
Alasannya yakni semakin banyak
waktu warga Kota Medan yang terbuang
di jalan raya secara sia-sia, sistem
pengangkutan produksi baik dari dunia
industri skala besar maupun skala kecil
yang
berbasis
rumahan.Terjadinya
kemacetan dijalan-jalan maka memicu
semakin meningkatnya konsumsi Bahan
Bakar Minyak (BBM)
kenderaan
bermotor ketika berlalulintas dijalan raya
yang sedang macet.
1.2
Rumusan Masalah
Potensi radiasi matahari dapat
dimanfaatkan sebagai energi alternatif
untuk mengatasi agar traffic light
tetapmenyala saat aliran listrik dari PT.
PLN (persero) terputus.
Melalui teknologi fotovoltaik,
energi matahari (solar energy) sangat
menjanjikan untuk di eksplorasi dan
memungkinkan
sebagai
alternatif
pengganti energi listrik dari PT. PLN
(persero) untuk traffic light. Hal ini
disebabkan karena wilayah Kota Medan
berada pada daerah tropis yang setiap
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian
ini yaitu perencanaan dilakukan dengan
rencana awal data yang ditetapkan sebagai
berikut :
1. Pemadaman listrik yang dilakukan
oleh PT. PLN (persero) maksimal
selama 8 jam atau waktu pemakaian
energi listrik yang berasal dari radiasi
matahari maksimal 8 jam sehari.
2. Bola lampu yang digunakan pada
traffic light sebesar 10 watthour (wh)
1.4 Maksud dan Tujuan
Karya tulis ilmiah ini bermaksud
untuk mengubah energi surya menjadi
energi
listrik
melalui
teknologi
fotovoltaik.
Energi
tersebut
akan
digunakan untuk mensuplai kebutuhan
energi listrik pada traffic lightjika pasokan
energi listrik dari PT. PLN (persero)
terputus. Pada akhirnya dapat mengurangi
kemacetan
akibat
tidak
berfungsinyatraffic light.
Tujuan dari tulisan karya ilmiah ini
adalah untuk memberikan masukan
kepada PT. PLN (persero) untuk
mengurangi defisit energi listrik. Selain
itu, untuk memberikan memberikan
3
masukan kepada Pemerintah Kota
(Pemko) Medan dalam mengantisipasi
kemacetan akibat tidak berfungsinya
traffic light.
2. ISI dan PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Masalah
Secara
umum,
persoalan
kemacetan yang terjadi di jalan raya di
Kota
Medan
khususnya
pada
persimpangan jalan raya disebabkan oleh
tidak berfungsi traffic light.
Kondisi ini tentunya berpengaruh
pada aktifitas masyarakat dan laju
pertumbuhan perekonomian Kota Medan.
Kerugian yang diderita akibat dari
masalah
kemacetan
ini
apabila
dikuantifikasikan dalam satuan moneter
sangatlah besar, yaitu kerugian karena
waktu perjalanan menjadi panjang dan
makin lama, biaya operasi kendaraan
menjadi lebih besar dan polusi kendaraan
yang dihasilkan makin bertambah.
Pada kondisi macet kendaraan
merangkak dengan kecepatan yang sangat
rendah, pemakaian bbm menjadi sangat
boros, mesin kendaraan menjadi lebih
cepat aus dan buangan kendaraan yang
dihasilkan lebih tinggi kandungan
konsentrasinya. Kondisi ini menyebabkan
pengendara cenderung menjadi tidak sabar
yang menjurus ke tindakan tidak disiplin
yang pada akhirnya memperburuk kondisi
kemacetan.
Selain itu, secara ekonomis,
masalah kemacetan lalulintas akan
menciptakan
biaya
sosial,
biaya
operasional yang tinggi, hilangnya waktu,
polusi udara, tingginya angka kecelakaan,
bising,
dan
juga
menimbulkan
ketidaknyamanan bagi pejalan kaki. [4]
2.2
Analisis Masalah
Permasalahan
kemacetan
yang
terjadi akibat tidak berfungsinya traffic
light dikarenakan terputusnya aliran listrik
dari PT PLN (Persero) dapat diantisipasi
dengan menggantikan fungsi PT PLN
(Persero) sebagai pemasok energi listrik
ke traffic light dengan memanfaatkan
sumber energi alternatif.
Sumber energi alternatif tersebut
yakni dengan memanfaatkan potensi
radiasi matahari (solar energy).
2.2.1 Kebutuhan Energi Listrik pada
Traffic Light
Traffic Light pada pada umumnya
terdiri dari 3 buah bola lampu.
Berdasarkan pembatasan masalah yang
ditentukan pada pembahasan sebelumnya
yakni setiap bola lampu yang digunakan
berkapasitas 10 wh. Dengan demikian satu
set traffic light akan berkapasitas 30 w
dalam satu jam.
Jika
diasumsikan
PT
PLN
(Persero) melakukan pemadaman listrik
selama delapan jam dalam satu hari, maka
jumlah arus listrik yang harus dipasok dari
solar energy sebesar 30 watt x 8 jam =210
wh.
2.2.2 Design dan Alat Perencanaan.
Untuk
memenuhi
kebutuhan
beban/daya traffic light sebesar 210 watt
selama 8 jam akan menggunakan panel
surya/solar cel l berkapasitas 50 Wp
sebanyak 1 unit. Panel surya tersebut akan
4
mampu menghasilkan beban sebesar 329
Wh [5]. Secara lebih rinci, peralatan yang
akan digunakan dalam karya tulis ini
yakni:
1. Solar cell 50 Wp berfungsi untuk
mengkonversikan tenaga matahari
menjadi listrik.
2. Solar Charge Controller 10 A – 12 V
berfungsi untuk mengatur lalu lintas
energi listrik dari solar cell ke baterai
dan beban.
3. Inverter 100 W – 12 VDC ke 220
VAC untuk mengubah arus listrik DC
menjadi AC.
4. Baterai jenis Aki 20 ah – 12 V
berfungsi menyimpan arus listrik yang
dihasilkan oleh panel surya sebelum
dimanfaatkan untuk menggerakkan
beban. Beban dapat berupa lampu
penerangan atau peralatan elektronik
lainnya yang membutuhkan listrik.
5. Sistem otomatisasi berfungsi sebagai
pengaktifan pemakaian energi listrik
dari baterai ketika PT PLN (persero)
memutuskan aliran listrik.
6. Kabel atau wayar sebagai penghantar
arus listrik.
Secara umum, arus listrik yang dihasilkan
dari panel surya akan melewati Solar
charge controller. Hal ini dilakukan guna
mengatur lalu lintas energi listrik dari
solar cell ke baterai dan beban. Alat
elektronik ini juga mempunyai banyak
fungsi yang pada dasarnya ditujukan untuk
melindungi baterai.
Setelah itu, kemudian arus listrik
masuk ke dalam baterai dalam tegangan
searah (DC – direct current). Kemudian
keluar dari baterai melalui inverter yang
akan menkonversikan tegangan DC
menjadi tegangan bolak balik (AC –
alternating current).
Pada saat arus listrik dari PT PLN
(Persero) menyalir, energi listrik yang
dihasilkan dari panel surya akan disimpan
di dalam baterai. Namun, ketika arus
listrik dari PT PLN (Persero) terputus,
maka secara otomatis baterai akan menjadi
penyuplai energi listrik bagi traffic light.
Setelah PT PLN (Persero) kembali
menyalakan arus listrik, maka secara
otomatis aliran arus listrik yang berasal
dari baterai akan terputus. Energi listrik
yang berasal dari panel surya akan
disimpan di dalam baterai. Peralatan
tersebut akan di desaign seperti gambar 2
dibawah ini.
Sumber listrik
PT PLN
(persero)
Solar cell
control
Sistem
otomat
Baterai
Inverte
Gambar 2. Skema rangkaian pemanfaatan solar energy untuk
traffic light.
5
2.3
Potensi Radiasi Matahari.
2.3.1 Perkiraan Radiasi Surya Langit
Cerah .
Untuk menentukan radiasi total
pada sebuah permukaan yang diletakkan
dengan posisi horizontal pada garis utaraselatan perlu diketahui terlebih dahulu
data geografi daerah tersebut yang
meliputi posisi lintang dan bujur,
ketinggian dari permukaan laut, dan
standart waktu lokal.
Radiasi surya total pada sebuah
permukaan yang diletakkan dengan posisi
horizontal adalah penjumlahan radiasi
beam (Beam radiation)dan radiasi difusi
atau secara matematis dapat dituliskan:
=
+
(1)
Radiasi beam adalah Radiasi
energi dari matahari yang tidak dibelokkan
oleh atmosfer. Istilah ini sering juga
disebut radiasi langsung (direct solar
radiation).Radiasi beam pada kondisi
langit cerah searah normal dapat dihitung
dengan persamaan [6]:
Gcnb  Gon   b
Gon adalah radiasi matahari diluar
dan sebelum masuk atmosfer akibat
perbedaan jarak matahari dari bumi, maka
radiasi dipermukaan diluar atmosfer akan
berbeda setiap hari. Radiasi pada hari yang
ke n :
(6)
Untuk hasil yang lebih teliti (
0,01%) dapat menggunakan persamaan
(7):
Gon = Gsc (1,00011 + 0,034221cosB
+ 0,00128 sin B + 0,000719 cos 2B
+
0,000077
sin
2B)
(7)
Sementara GSC = 1367 W/m2
adalah konstanta surya dan B dirumuskan
(2.1)
dengan persamaan:
(8)
Dimana n adalah urutan hari pada suatu
tahun, nilai n seperti ditunjukkan pada
tabel
Tabel 1. Urutan hari berdasarkan bulan
Bulan
(2)
Sementara radiasi beam langit
cerah searah horizontal dihitung dengan
persamaan berikut:
G cb  G on  b cos z
(3)
Sedangkan
diffuse
radiation
(radiasi difusi) adalah radiasi enegi surya
dari matahari yang telah dibelokkan oleh
atmosfer.
Pada kondisi langit cerah
radiasi difusi dihitung dengan persamaan :
G d  G on cos  z (0,271  0,294 b )
(4)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Nilai n pada hari yang
ke-i (2.2)
I
31+ i
59+ i
90+ i
120+ i
(2.3)
151+ i
181+ i
212+ i
243+ i
273+ i
304+ i
334+ i
(2.4)
6
Radiasi matahari yang sampai di
permukaan luar atmosfer bumi sebagian
akan diteruskan (ditransmisikan) sampai
ke permukaan bumi. Pada kondisi langit
cerah dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
 k
 b  a 0  a 1 exp
 cos  z


 (9)
Pada suatu permukaan yang
dimiringkan dengan sudut kemiringan
 seperti tampak pada gambar dibawah
ini. Perbandigan radiasi pada kedua
permukaan ini dapat dirumuskan dengan:
Rb 
Dimana a 0 , a 1 , dan k untuk standard
z
atmosfer jika ada jarak pandang 23 km
dan untuk ketinggian kurang dari 2,5 km,
ditunjukkan pada persamaan


(10)
*
1 1
a1  r a
(11)
k  rk k * (12)
Dan konstanta a *0 , a 1* , dan k 0 dapat
dihitung
dengan
persamaan
a  0,4237  0,008216  A 
(2.9)
Jika dengan menggunakan persamaan 16
(2.10)
diatas, hasil yang didapat terlalu besar,
(2.11)
maka sebaiknya digunakan perbandingan
rata-rata yang dihitung dengan persaman
[7]:
2
*
0
*
(13) a 1  0,5055  0,005956,5  A 
2
2
(14) k  0,2711  0,018582,5  A  (15)
Dimana A adalah ketinggian (altitude)
dalam km dan r0 , r1 dan rk adalah koreksi
*
(16)
Gambar 3. Permukaan yang dimiringkan.
a 0  r0 a *0
berikut:
Gbt
cos 

Gb cos  z
akibat iklim yang ditampilkan pada tabel 2
dibawah ini :
Tabel 2.Faktor koreksi iklim
r0
r1
rk
Iklim
Tropical
0,95
0,98 1,02
Midiatude
0,97
0,99 1,02
summer
Subarctic summer 0,99
0,99 1,01
Midiatude winter
1,03
1,01 1,00
2.3.4 Radiasi pada Permukaan yang
Dimiringkan
2
 cos  d  a (17)
Rb,ave  12
1 cos  z d b
Dimana:
1
a  (sin  sin  cos   sin  cos  sin  cos  )  180
(2  1 )
 (cos  cos  cos   cos  sin  sin  cos  )  (sin 2  sin 1 )
 (cos  sin  sin  )  (cos 2  cos 1 )
(18)
dan
b  (cos  cos  )  (cos 2  cos 1 )
1
 (sin  sin  )  180
2  1 
(19)
7
3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Solar energy melalui teknologi
Fotovoltaik
dapat
dimanfaatkan
sebagai energi alternatif pada traffic
light saat PT PLN (persero)
melalukan pemadaman listrik
2. Dengan berfungsinya traffic light
dapat mengurangi kemacetan.
3. Mngurangi defisit daya yang dialami
PT PLN (persero) sebesar 210 w
selama 8 jam untuk satu unit traffic
light.
3.2 Saran.
Tulisan ini hanya berupa tulisan ilmiah
semata
dengan
memperkirakan
kemampuan panel surya 50 Wp yang
dirilis oleh sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang pembangkit listrik
tenaga matahari skala rumah tangga.
Untuk itu, penulis berharap kepada
peneliti selanjutnya untuk melakukan
kajian atau penelitian yang mendalam lagi.
Termasuk melakukan kajian penghematan
beban daya PT PLN (persero) jika seluruh
traffic light di Kota Medan menggunakan
teknologi panel surya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://id.wikipedia.org/ wiki/ Lampu
_lalu_lintas#Sistem_lampu_lalu_lintas
diakses 26 September 2013
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/ Lampu
_lalu_lintas#Tujuan_adanya_lampu_
lalu_lintas diakses diakses 26
September 2013
[3] http://ekbis.sindonews.com/read/
2013/09/20/34/785646/
pln-akuilistrik-di-sumatera-bagian-utaradefisit
[4] Sari Feby A. (2011).
Analisis
Kebijakan Penanganan Kemacetan
Lalu lintas Di Jalan Teuku Umar
Kawasan Jatingaleh Semarang
Dengan Metode Analisis Hirarki
Proses
(AHP).
Universitas
Diponegoro Semarang
[5] http://tokoone.com/panel-solar/
diakses 26 September 2013
[6] Duffie J.A., and Beckman W.A.
(2006). Solar Engineering of
Thermal Processes, Third Edition.
John Wiley & Sons, Inc. New York.
[7] Ambarita Himsar. (2011). Diktat
Kuliah Solar Energy. Pasca Sarjana
Teknik Mesin USU.
8
PEMANFAATAN INTERNET UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN
PRODUK UMKM KOTA MEDAN
Oleh : RIFQI HAVIZ AZHAR
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Internetmempermudah penggunanya
berkomunikasi satu sama lain. Informasi
dapat disebar ke seluruh dunia dengan
cepat dan mudah Internet. Munculnya
situs-situs seperti social networking,
microblogging, dan forum komunitas
membuat penyebaran informasi menjadi
lebih cepat. Hal ini membuat banyak pihak
menggunakan Internet untuk menyebarkan
informasi ke seluruh pengguna Internet di
dunia.
Oleh banyak kalangan Internet
dijadikan media untuk menyebarkan
informasi-informasi,
salah
satunya
informasi produk yang mereka jual atau
lebih dikenal dengan istilah merketing.
Internet memiliki pengguna yang terus
meningkat setiap waktunya. Di Indonesia
sendiri,
menurut
survei
Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII), pengguna Internet di Indonesia
pada 2012 menembus angka 63 juta dan
diprediksi naik 30% pada 2013. Tentu
saja pengguna Internet menjadi sasaran
marketing yang sangat potensial.
Medan sebagai kota metropolitan
memiliki banyak pelaku UMKM yang
menjual berbagai jenis produk. Namun
kurangnya pemanfaatan Internet membuat
perkembangan para pelaku UMKM ini
cenderung stagnan karena hanya terpaku
pada pasar lokal yang kecil. Padahal
pelaku UMKM Kota Medan berpotensi
meningkatkan penjualan secara eks
ponensial dengan memanfaatkan Internet.
Lalu
bagaimanakah
memanfaatkan
Internet untuk meningkatkan penjualan
produk UMKM? Melalui tulisan ini akan
dibahas permasalahan tersebut.
A. Rumusan Masalah
Rumusan karya tulis ini ialah
bagaimana memanfaat Internet untuk
meningkatkan penjualan produk UMKM
lokal.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan pembuatan karya tulis ini
adalah agar para pelaku UMKM lokal
dapat memanfaatkan Internet untuk
meningkatkan penjualan produk mereka.
C. Kerangka Teori
1. Teknologi Internet
a) Sekilas tentang Internet.
Internet merupakan kesatuan dari seluruh
jaringan komputer di dunia yang
terkoneksi satu sama lain dengan aturan
standar yang telah ditetapkan. Internet
memungkinkan penggunanya bertukar
informasi
digital
dengan
cepat.
Perkembangan teknologi
dan insfra
struktur jaringan komputer menyebabkan
biaya penggunaan Internet semakin murah
dan penggunaannya semakin mudah. Hal
inilah
yang
menyebabkan
banyak
9
kalangan menggunakan Internet untuk
bertukar informasi.
Perangkat lunak atau software
memiliki peran penting dalam penggunaan
Internet. Software menjadi jembatan
antara pengguna dan Internet. Software
adalah sekumpulan skrip dengan aturan
tertentu berisi perintah-perintah yang
dapat “dimengerti” oleh komputer. Tujuan
pembuatannya adalah agar komputer dapat
berlaku seperti yang diinginkan si
pembuat software. Secara umum software
dibagi menjadi dua jenis, software
berbasis website dan desktop. Melalui
software pengguna dapat menikmati
layanan pada Internet seperti: bertukar
surat elektronik, melihat portal berita,
berteman di jejaring sosial, bertukar
dokumen digital, dan lain-lain.
b) Website sebagai Bagian Penting
Dalam Teknologi Internet.
Website merupakan software yang
sangat populer dan digunakan oleh
miliaran
orang
di
dunia.
Penggunaannya mudah dan tidak
memerlukan resource komputer yang
besar. Agar dapat beroperasi website
memerlukan server yang dikenal
dengan istilah web server. Sedangkan
pada sisi pengguna diperlukan
software khusus, biasa disebut web
browser, untuk dapat menikmati
layanan website. Tentunya, web
server dan pengguna website harus
terkoneksi ke Internet. Beberapa
website yang populer saat ini yaitu:
Facebook, Kaskus, Toko bagus,
Google, dan lain-lain.
2. Penjualan Produk UMKM
a) Tingkat Penjualan Produk UMKM
Penjualan merupakan faktor yang
paling
penting
dalam
suatu
perusahaan. Sukses tidaknya suatu
perusahaan
bergantung
kepada
seberapa besar penjualan produk
kepada konsumen. Oleh karena itu
pemilik
perusahaan
seharusnya
menaruh perhatian penuh kepada
penjualan. Setidaknya ada empat
faktor yang memengaruhi tingkat
penjualan produk suatu perusahaan.
Faktor tersebut adalah: produk,
konsumen, penjual, dan marketing.
b) Marketing sebagai Faktor Penting
peningkatan
Penjualan
Produk
UMKM Marketing atau pemasaran
adalah cara-cara yang dilakukan untuk
meyampaikan informasi mengenai
suatu produk kepada konsumen.
Produk yang baik, pengetahuan
mengenai konsumen, serta layanan
yang bagus akan menjadi sia-sia
apabila konsumen tidak mengetahui
keberadaan perusahaan atau produk
yang dijualnya. Marketing merupakan
jembatan
yang
menghubungkan
produk, konsumen, dan penjual.
Marketing merupakan salah satu
kunci keberhasilan perusahaan dalam
menjual produk. Oleh karena itu,
perusahaan perlu mempersiapkan
strategi dalam melakukan marketing
atau pemasaran. Salah satu strategi
pemasaran
yaitu
dengan
memanfaatkan Internet atau lebih
dikenal dengan istilah Internet
marketing.
10
Internet marketing bisa dikatakan
salah satu strategi marketing yang
efektif.
Internet
memungkinkan
kegiatan marketing dapat diakukan
dengan cepat dan secara luas. Saat ini
cukup banyak perusahaan melakukan
marketing pada situs jejaring sosial.
Perusahaan dapat mengetahui apa
yang diinginkan konsumen melalui
interaksi
di
jejaring
sosial.
Berdasarkan survei konsumen lebih
banyak menggunakan Internet untuk
mencari informasi mengenai suatu
produk.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan karya tulis ilmiah
Pemanfaatan Teknologi Internet untuk
Meningkatkan Penjualan Produk
UMKM Kota Medan yaitu:
1. Studi Literatur.
Penulis melakukan studi literatur
dengan mengumpulkan informasi
mengenai judul karya tulis yang
bersumber dari Internet.
2. Analisis Masalah.
Penulis melakukan analisis masalah
berdasarkan fenomena yang terjadi
pada UMKM di Kota Medan.
3. Implementasi Pemanfaatan Teknologi
Internet
Penulis melakukan implementasi
pemanfaatan
teknologi
Internet
sebagai bagian dari analisis masalah.
4. Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan studi literatur, analisis
masalah, dan implementasi, penulis
menarik kesimpulan atas rumusan
masalah.
Bab II Pembahasan
A. Identifikasi Masalah
1. Internet
Sebagai
Alat
untuk
Meningkat kan Penjualan Produk
UMKM Lokal.
Internet, dengan “i”
besar,
merupakan kumpulan dari jaringan
komputer di seluruh dunia. Sedangkan
internet, dengan “i” kecil, merupakan
sekumpulan jaringan komputer di
suatu wilayah. Internet, dengan “i”
besar, merupakan platform yang
menghubungkan
komponenkomponen nya satu sama lain. Salah
satu komponen yang sangat penting
yaitu perangkat lunak atau software.
Software secara umum dibagi dua
yaitu software berbasis desktop dan
software berbasis website atau dikenal
dengan istilah website.
Karena keterbatasan waktu, penulis
hanya
membahas
pemanfaatan
beberapa website sebagai salah satu
komponen
Internet
untuk
meningkatkan
penjualan
produk
UMKM. Beberapa website yang akan
dibahas pada tulisan ini ialah:
Facebook, Toko bagus, dan Kaskus.
Karena
banyaknya
fitur
yang
disediakan
pada
masing-masing
aplikasi berbasis website yang telah
disebutkan, penulis hanya membahas
sebagian fitur-fitur yang penulis
anggap cukup penting.
11
2. TingkatPenjualan Produk UMKM.
Tingkat penjualan produk UMKM
dipengarurhi oleh beberapa faktor:
produk, marketing, penjual, dan
konsumen.Marketing atau pemasaran
merupakan salah satu faktor yang
krusial di dalam penjualan produk di
samping perlunya menjaga kualitas
produk serta pelayanan yang baik dari
penjual.
Karena keterbatasan waktu, penulis
hanya
membahas
pemanfaatan
Internet sebagai media marketing
untuk meningkatkan penjualan produk
UMKM. Penulis berasumsi faktorfaktor lain yang memengaruhi tingkat
penjualan telah berjalan dengan baik.
B. Analisis Masalah
Internet menyediakan layanan bagi
UMKM untuk meningkatkan penjualan
produk mereka, salah satunya adalah
aplikasi
website.
UMKM
dapat
memanfaatkan fitur-fitur pada aplikasi
website yang telah dibangun dan
digunakan oleh jutaan orang baik dalam
dan luar negeri.
Penulis akan membahas bagaimana
pemanfaatan aplikasi-aplikasi website
populer dalam melakukan
marketing
untuk meningkatkan penjualan produk
UMKM. Aplikasi website yang akan
dibahas pada tulisan ini adalah: Facebook,
Tokobagus, dan Kaskus.
1. Pemanfaatan Jejaring Sosial
Facebook
Website jejaring sosial Facebook
sangat populer saat ini.Facebook
digunakan oleh ratusan jutaan
orang di dunia. Di Indonesia
sendiri penggunanya mencapai
puluhan juta. Facebook digunakan
mulai dari anak-anak hingga
dewasa. Banyaknya pengguna,
membuat Facebook menjadi media
yang strategis untuk melakukan
marketing.
Berikut
ulasan
bagaimana memanfaatkan fiturfitur Facebook untuk melakukan
marketing.
a) Mendaftarkan Akun Facebook
Untuk dapat memanfaatkan
fitur-fitur Facebook, sebuah
akun perlu didaftarkan terlebih
dahulu. Pendaftaran akun di
Facebook dapat dilakukan
melalui link resmi Facebook,
http://www.facebook.com.
Form pendaftaran langsung
terlihat pada halaman pertama.
Isi form dengan data yang
sesuai!
12
Gambar 1
Gambar 3
Setelah itu, akan tampak pada layar
tiga langkah awal sebelum menggunakan
akun Facebook yang telah didaftarkan.
Gambar 2
Setelah form diisi, tekan tombol
“sign up” untuk melanjutkan! Selanjutnya
akan muncul security box,seperti pada
gambar 3,untuk memastikan keamanan. Isi
pada kolom dengan nilai yang sesuai
dengan gambar yang disediakan!
Gambar 4
Tahap awal yaitu mencari teman
yang telah terdaftar di Facebook dan
menambahkannya ke dalam daftar teman.
Lewati langkah ini jika tidak ingin
menambah teman di tahap ini dengan
mengklik link“skip” this step pada bagian
13
kanan bawah! Mencari dan menambah
teman dapat dilakukan setelah akun
terdaftar sempurna.
Pada tahap kedua, terlihat form
untuk informasi profil akun Facebook. Isi
dengan dengan data yang sesuai lalu klik
tombol “Save & Continue” pada bagian
kanan bawah!
Gambar 6
Gambar 5
Pada tahap terakhir, sistem meminta untuk
mengunggah file gambar untuk dijadikan
sebagai gambar profil akun. Klik tombol
“Upload a photo from your computer”!
Pilih file gambar yang ingin dijadikan
gambar profil lalu klik tombol “Save &
Continue” untuk menyimpan perubahan!
Setelah tiga tahap di atas selesai, sistem
akan mengirimkan email ke alamat email
yang digunakan saat mendaftar. Ini adalah
salah satu prosedur untuk mengecek
kepemilikan
alamat
email
ketika
mendaftar. Buka akun email yang
digunakan
ketika
mengisi
form
pendaftaran! Periksa email konfirmasi
yang dikirim oleh sistem Facebook! Pada
email konfirmasi tampak sebuah link
bertuiskan “Get Started” seperti gambar 7
di bawah. Klik link tersebut untuk
mengkonfirmasi
pendaftaran
akun
Facebook!
14
Gambar 8
Gambar 7
Akun Facebook telah berhasil
digunakan. Fitur-fitur yang disediakan
Facebook telah bisa dimanfaatkan untuk
memperkanalkan produk kepada pasar.
Aksi pertama setelah akun terdaftar
adalah mengundang akun Facebook
teman.Ketik nama akun teman pada kolom
teks paling atas pada laman home! Sistem
secara otomatis mencari akun yang sesuai
dengan nama yang diketik. Selanjutnya
klik akun yang ditampilkan sistem untuk
masuk ke timeline akun tersebut!
Sebelumnya pastikan itu adalah akun
teman Anda! Setelah masuk ke akun
Facebook teman Anda, klik tombol “Add
friend” pada bagian
kanan
atas
timeline.Requestpertemanan
telah
terkirim. Agar masuk ke dalam daftar
teman, teman Anda harus mengkonfirmasi
request pertemanan yang Anda kirim.
Undang
sebanyak-banyaknya
teman Anda karena mereka merupakan
target marketing untuk memperkenalkan
produk-produk UMKM.
b) Memanfaatkan Fitur Update Status
Akun Facebook
1) Meng-update Status Akun Facebook
Fitur pertama untuk memperkenalkan
produk melalui Facebook ialah update
status. Ini merupakan fitur paling
sederhana di Facebook. Setiap
pengguna Facebook dapat membuat
sebuah status dan dilihat oleh semua
akun Facebook yang terdapat di
dalam daftar teman. Berikut langkahlangkah meng-update status akun
Facebook.
Di halaman home akun Facebook
terdapat kolom teks yang bertuliskan
“What’s on your mind” di bagian
tengah atas. Kolom ini dapat di-input
teks dan file-file pendukung untuk
memperkenalkan produk UMKM
seperti:
gambar,
video,
serta
link.Klikkolom
teks
bertuliskan
“What’s on your mind”! Masukkan
teks untuk memperkenalkan produk
UMKM! Klik tombol bergambar
kamera pada bagian kiri bawah kolom
15
teks untuk memasukkan file gambar
pendukung.
Pilih
file
gambar
pendukung di komputer lokal! Klik
tombol “+” untuk menambah gambar
lain!
Gambar 10
Gambar 9
Anda
juga
dapat
mentautkan teman pada dalam status
dengan mengetik nama teman pada
daftar teman pada kolom teks kecil
bertuliskan “Who were you with?” di
bagian bawah kolom teks. Dengan
mentautkan akun, temantidak hanya
melihat status Anda pada akun
Faceboonya tapi juga mendapat
notifikasi bahwa ia ditautkan pada
status tersebut. Klik tombol “post”
pada bagian kanan bawah untuk
meng-update status! Status akun
Facebook telah ter-update. Seluruh
teman yang terdaftar akan melihatnya
dan tambahan notifikasi bagi teman
yang ditautkan pada status tersebut.
2) Tips Marketing Melalui FiturUpdate
Status Akun Facebook
Berikut tips marketing melaui update
status:
- Gunakanlah kalimat yang singkat
padat dan jelas,
- Tautlah teman yang berpotensi untuk
membeli produk yang Anda pasarkan,
- Sertakan file gambar atau video untuk
memikat calon pembeli Anda.
c) Memanfaatkan Fitur Facebook Page
1) Membuat Page
Page
digunakan
untuk
memperkenalkan suatu perusahaan,
organisasi, ataupun produk. Melalui
facebook page
UMKM dapat
memperkenalkan perusahaan atau
produk yang dijual.
Pada sisi kiri halaman Facebook
terdapat link bertuliskan “like pages”.
klik link tersebut! Halaman baru akan
tampak. Sistem memberi sugesti
untuk me-like page populer. Kita tidak
hendak
me-like
page,
namun
16
membuatnya. Klik tombol bertuliskan
“+ Create Page” pada bagian kanan
atas!
akan digunakan. Pilihlah jenis produk
yang sesuai dengan produk UMKM!
Lalu ketikkan nama page pada kolom
teks yang disediakan! Check list pada
kolom bertuliskan “I agree to
Facebook Pages Terms”! kemudian
klik tombol “Get Started”!
Gambar 11
Sistem akan memberikan pilihan
jenis page yang akan dibuat. Karena
tujuan pembuatan page adalah untuk
memperkenalkan produk, pilih opsi
“Brand or Product”! Pemilihan jenis
page dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
Gambar 13
Gambar 12
Selanjutnya akan tampak daftar
jenis produk dan nama page yang
Selanjutnya akan ada empat tahap
sebelum page berfungsi. Pada tahap
pertama, kita akan mendeskripsikan
UMKM. Terdapat kolom teks yang
akan di bagian tengah. Deskripsikan
UMKM Anda pada kolom tersebut!
Tips dari penulis, gunakanlah kalimat
yang
singkat
padat
yang
menggambarkan tentang UMKM dan
produk-produk yang dijual secara
umum! Deskripsi yang tepat akan
meningkatkan kemudahan untuk
ditemukan dalam pencarian di
Facebook atau mesin pencari yang
17
lain seperti Google. Di bawah kolom
teks deskripsi terdapat kolom teks
kecil. Kolom tersebut dapat diisi
dengan alamat website perusahaan,
jika ada. Jika website perusahaan
belum ada, kolom teks website
dibiarkan kosong. Di bawah kolom
teks website perusahaan terdapat
pilihan apakah page yang sedang
dibuat benar-benar ada. Pilih opsi
“yes”! Setelah itu akan muncul
pilihan tepat di bawahnya yang
menanyakan otoriasasi dan keresmian
page yang sedang dibuat. Pilih opsi
“yes”! Selanjutnya klik tombol “Save
Info”!
Gambar 15
Akan tampil direktori file dari
komputer lokal. Pilih file gambar
yang akan diunggah!
Ada tahap ketiga sistem meminta
kita untuk memasukkan page yang
kita buat ke dalam daftar page favorit.
Klik tombol “Add to Favorites”! Hal
ini akan memudahkan kita untuk
mengakses page kita di kemudian
waktu. Setelah itu klik tombol “Next”
untuk melanjutkan ke tahap terakhir!
Gambar 14
Pada tahap kedua sistem meminta
untuk
mengunggahfile
gambar
sebagai gambar profil untuk page.
Klik tombol “Upload from computer”
untuk mengunggah file gambar dari
komputer lokal
Gambar 16
18
Pada tahap terakhir, sistem akan
menanyakan metode pembayaran apa
yang akan digunakan jika suatu saat
kita akan menggunakan jasa iklan
Facebook. Kita akan melewati tahap
ini karena kita tidak hendak
menggunakan jasa iklan Facebook
untuk saat ini. Klik tombol “Skip”!
Gambar 17
Sebuah Page berhasil dibuat.
Sekarang Anda bisa menggunakan
fitur-fitur yang disediakan. Aksi
pertama yang kita lakukan pada page
adalah
mengundang
sebanyakbanyaknya teman untuk me-like page
Anda.
Pada bagian kanan bawah Admin
Panel di laman page Anda, terdapat
kolom dengan judul “Invite Friends”.
Kolom tersebut berisi semua akun
teman yang terdaftar. Klik tombol
“Invite” untuk mengundang teman
untuk me-likepage Anda. Semakin
banyak teman yang me-likepage,
maka semakin luas area marketing
produk UMKM.
Facebook page dapat di-like oleh
semua akun yang terdaftar
di
Facebook, teman atau bukan. Akun
yang me-like facebook page disebut
fans page. Fans page dapat melihat
update terbaru dari facebook page
seperti: update status, album photo,
video, dan lain-lain.
2) Memanfaatkan Fitur Update Status
Page
Sama halnya dengan akun, Page
juga memiliki fitur update status.
Pada dasarnya page sama dengan
akun, hanya saja page dibuat dengan
tujuan komersil. Status yang diupdate di facebook page akan dilihat
oleh semua akun yang me-like page
baik akun yang terdaftar maupun yang
tidak terdaftar sebagai teman sehingga
cakupannya lebih luas dibandingkan
dengan update status pada akun
Facebook. Di sinilah nilah lebih dari
facebook page. Akun-akun yang melike facebook page disebut fans page.
Cara meng-update status pada page
sama seperti pada akun. Jika laman
page di-scroll sedikit ke bawah akan
terlihat kolom teks dengan tulisan
“Write something”. Kita dapat
memasukkan teks serta file-file
pendukung lainnya seperti gambar
atau
video
untuk
melakukan
marketing, sama halnya dengan
update status pada akun.
19
Gambar 18
Klik
tombol
bertuliskan
“Photo/Video” pada bagian atas
kolom teks untuk mengunggah file
gambar atau video. Tekan tombol
“Post” untuk meng-update status
page!
3) Membuat Galeri Produk UMKM pada
Facebook Page
Kita dapat membuat galeri produk
UMKM dengan menambahkan album
photo pada page. Klik tombol
“+Create Album” pada bagian kanan
atas laman page! Kotak direktori
komputer lokal akan tampak. Pilih file
gambar yang akan dimasukkan ke
dalam album! File gambar akan
diunggah ke dalam album. Untuk
memasukkan gambar yang lain klik
tombol “+ Add more photos” pada
bagian kiri bawah! Album akan
muncul di laman page sama seperti
meng-update status.
Gambar 19
4) Tips Marketing di Page Facebook
Berikut tips marketing melalui page:
- Customize page Anda dengan
menggunakan
logo
perusahaan
sebagai gambar profil page,
- Sesekali update status dengan konten
menarik selain marketing seperti:
artikel, tutorial, dan lain-lain untuk
memberi kesan bahwa Anda tidak
melulu memperkenalkan produk
untuk dijual,
- Ajak
teman-teman
untuk
merekomendasikan page Anda kepada
kerabat mereka, tingkatkan jumlah
fans page Anda.
2. Pemanfaatan Situs Jual Beli Online
Tokobagus
a) Mendaftarkan Akun Tokobagus
20
Saat ini banyak UMKM yang
memanfaatkan situs jual beli online
untuk memperkenalkan dan menjual
produk mereka. Di antara banyak situs
jual beli online di Indonesia,
Tokobagus adalah salah satu yang
cukup populer. Tokobagus memiliki
banyak kelebihan. User interface-nya
sangat ramah sehingga mudah
digunakan oleh siapa saja, bahkan
yang
baru
pertama
kali
menggunakannya. URLnya sangat
bersahabat
untuk
optimalisasi
pencarian pada mesin pencari seperti
Google dan Bing. Dan yang paling
penting iklan di Tokobagus gratis.
Untuk dapat menggunakan fiturfitur kita terlebih dahulu harus
mendaftarkan akun. Buka link resmi
Tokobagus,
http://www.tokobagus.com. Di bagian
atas terdapat tombol “daftar”. Klik
tombol tersebut! Akan tampil laman
pendaftaran. Ada dua cara melakukan
pendaftaran yaitu melalui akun
Facebook atau secara reguler. Kita
akan menggunakan cara reguler yaitu
dengan mengisi form pendaftaran
yang tertera di laman.
GAMBAR 20
Isi form pendaftaran dengan data
yang sesuai! Lalu klik tombol
“daftar”! Sistem akan mengirimkan
email konfirmasi ke alamat email
yang Anda gunakan untuk mendaftar.
Buka akun email Anda! Cek email
konfirmasi dari Tokobagus! Klik link
bertuliskan “Aktifkan akun saya”
pada email konfirmasi!
Setelah mengklik link “Aktifkan
akun saya” pada email konfirmasi,
maka kita akan diantar ke laman
tokobagus untuk melengkapi profil.
Akan tampak form profil pada laman
website. Lengkapilah form terserbut
dengan data yang sesuai seperti: nama
lengkap, nama pengguna, provinsi,
kota, dan lain-lain! Gunakan data
yang benar karena data ini akan
dilihat oleh calon pembeli produk
UMKM. Kosongkanlah data yang
mungkin tidak Anda dimiliki seperti
pin bb, wechat id, yahoo messenger
id, dan lain-lain.
21
Gambar 21
Setelah melengkapi profil, maka
Anda sudah dapat menggunakan fitur
yang disediakan Tokobagus.
Sebuah form akan muncul
pada layar. Isi form tersebut dengan
data yang sesuai! Pada kolom upload
foto, Anda dapat mengunggah file
gambar produk yang Anda jual. Anda
dapat mengunggah maksimal enam
file gambar. Tepat di bawah kolom
upload
foto
terdapat
kolom
promopoin.
Promopoin
adalah
layanan berbayar yang disediakan
Tokobagus. Dengan promopoin iklan
Anda akan lebih sering muncul pada
papan iklan Tokobagus. Saat ini kita
dapat mengabaikan kolom promopoin.
Pastikan Anda mengisi data dengan
lengkap! Checklist kolom persetujuan
persyaratan dan ketentuan pada
bagian tengah bawah! Setelah itu klik
tombol “Simpan” pada bagian tengah
paling bawah!
b) Memasang Iklan di Tokobagus
Memasang iklan merupakan fitur
utama
di
Tokobagus.
Untuk
memasang iklan di Tokobagus klik
tombol “+ Pasang Iklan Gratis” pada
bagian kanan atas halaman home
Tokobagus.
Gambar 23
Gambar 22
22
komunitas dan menjual produk di
dalamnya.
a) Mendaftarkan Akun Kaskus
Untuk mendaftarkan akun Kaskus,
buka
link
resmi
kaskus
di
http://www.kaskus.co.id. Pada bagian
kanan atas terdapat link untuk
mendaftar. Arahkan pointer mouse
Anda pada link tersebut! Klik link
bertuliskan “Register Now!”
Gambar 24
Iklan Anda telah terpasang di
Tokobagus. Tunggu kontak dari
pembeli!
c) Tips Memasang Iklan Tokobagus
Berikut tips memasang iklan di
Tokobagus:
- Perhatikan form iklan dengan cermat,
jangan sampai salah memasukkan
data,
- Unggahlah file gambar yang menarik
dan jelas terlihat, kalau bisa gunakan
kamera 5 megapixel atau lebih.
- Promosikan iklan Anda di Facebook
menggunakan fitur update status.
3. Pemanfaatan Situs Komunitas Kaskus
Kaskus merupakan situs komunitas
terbesar
di
Indonesia.Kaskus
digunakan oleh lebih dari 60 juta
pengakses setiap bulan. Pengguna
dapat
membuat
forum
untuk
berdiskusi, bertukar pikiran, serta
berjualan. Melalui Kaskus penulis
membahas bagaimana membangun
Gambar 25
Selanjutnya Anda akan diarahkan
ke halaman baru berisi form
pendaftaran. Isi form tersebut dengan
data yang sesuai! Demi keamanan,
sistem
meminta
Anda
untuk
memasukkan nilai pada gambar yang
disediakan di kolom “Verification”.
Masukkan nilai pada gambar yang
muncul pada kolom teks di
bawahnya! Pada bagian bawah form
terdapat
kolom
“Additional
Infomation”. Kolom ini menanyakan
apakah Anda ingin menerima email
dari administrator dan rutin menerima
update terbaru Kaskus melalui email.
Anda dapat abaikan kolom tersebut.
Jika data telah terisi dengan lengkap
klik tombol “Submit”!
23
Gambar 26
Setelah tombol “Submit” diklik,
Anda masih harus mengkonfirmasi
pendaftaran melalui email konfirmasi
yang dikirim sistem ke alamat email
yang
Anda
gunakan
untuk
pendaftaran. Buka akun email Anda!
Cek email konfirmasi yang dikirim
sistem Kaskus!
Klik link yang
disediakan seperti yang terlihat pada
Gambar 27 untuk melengkapi proses
pendaftaran akun Kaskus. Akun Anda
kini telah terdaftar di Kaskus.
Gambar 27
b) Mendirikan Komunitas di Kaskus
Pelaku
UMKM
dapat
memanfaatkan
komunitas
untuk
menjual produk mereka.Komunitas
sejatinya adalah suatu perkumpulan
sosial dari beberapa orang yang
berbagi lingkungan dan umumnya
memiliki ketertarikan yang sama.
Membangun komunitas yang solid
dan kokoh tentunya bukan pekerjaan
mudah dan mustahil diulas secara
lengkap melalui tulisan ini. Namun
penulis akan membahas bagaimana
memulainya melalui Kaskus dan
sedikit tips untuk mengarahkan
pembaca untuk mendirikan komunitas
yang solid.
Sebelum membuat forum untuk
komunitas di Kaskus, perlu diketahui
Kaskus memiliki peraturan menganai
hal tersebut. Kaskus memiliki
beberapa kategori dan sub kategori
sebagai wadah pembuatan forum.
Pengelompokan
kategori
dan
subkategori tersebut bertujuan agar
pengguna dapat menyesuaikan di
kategori apa forum tersebut sesuai
untuk dibuat.
Dalam tulisan ini penulis membuat
komunitas pencinta kuliner daerah
Sumatera Utara. Oleh
karenanya
forum untuk komunitas tersebut akan
dibuat di kategori forum “Cooking &
Resto Guide” dan subkategori “Selera
Nusantara(Indonesian Food)”. Anda
dapat menyesuaikan kategori forum
yang sesuai dengan komunitas yang
ingin Anda bangun. Pada bagian
menu di laman utama Kaskus, pilih
menu “All Categories”! Akan tampak
24
berbagai kategori forum. Klik link
”Cooking & Resto Guide”! akan
muncul subkategori untuk kategori
tersebut.
Klik
link
”Selera
Nusantara(Indonesia Food)”!
Gambar 27
yang sesuai. Pada kolom teks “title”
ketikkan judul forum yang akan
dibangun. Kolom teks “body” berisi
konten awal forum. Anda dapat menginput konten
menarik seputar
komunitas yang akan Anda bangun
misalnya: daftar makanan khas
Sumatera Utara, proses pembuatan
Soto Medan, daftar pengguna Kaskus
yang menjadi anggota komunitas
pencinta kuliner daerah Sumatera
Utara, dan lain-lain. Setelah form diisi
dengan lengkap,klik tombol “Submit
Post” pada bagian kiri bawah form
untuk membangun forum.
Anda akan dibawa ke
halaman Kaskus di forum “Cooking
& Resto Guide” dan subkategori
“Selera Nusantara(Indonesian Food)”.
Pada laman tersebut akan tampak
forum-forum yang telah dibangun
oleh pengguna Kaskus. Klik tombol
“Create New Thread” pada bagian kiri
atas!
Gambar 29
Gambar 28
Akan muncul form untuk membuat
forum. Isi form tersebut dengan data
Forum pencinta kuliner daerah
Sumatera Utara telah berhasil
dibangun. Forum akan tampil pada
laman kategori “Cooking & Resto
25
Guide” dan subkategori “Selera
Nusanatar (Indonesia Food)”.
Gambar 30
c) Tips Membangun Komunitas di
Kaskus
Anggota komunitas umumnya
memilki ketertarikan yang sama akan
sesuatu. Hal ini dapat dimanfaatkan
pelaku UMKM untuk menjual produk
di dalam komunitas. Namun hal ini
akan sulit dilakukan jika komunitas
memiliki anggota yang kurang loyal
dan malas untuk berkontribusi. Untuk
membagun komunitas yang kokoh
dan solid dikenal istilah 2c yaitu:
content dab commerce.
Content merupakan bahan bakar
dalam
membangun
komunitas.
Komunitas
yang
baik
adalah
komunitas yang memberikan value
yang berguna bagi anggotanya. Oleh
karenanya penggerak komunitas harus
memikirkan content yang valuable
bagi anggotanya. Ada banyak cara
untuk memberikan content yang
berguna bagi anggota komunitas di
antaranya: membuat ebook, mem-post
artikel, gambar atau video mengenai
komunitas, dan sebagainya
Berikutnya
yaitu
commerce.
Ketertarikan anggota pada suatu
komunitas dapat menjadi pintu
penjualan produk UMKM. Orang
akan lebih nyaman membeli produk
dari orang lain yang dipercaya. Pelaku
UMKM dapat menawarkan produkproduk yang bermanfaat bagi anggota
komunitas. Namun perlu diingat,
pelaku UMKM jangan melulu
melakukan iklan pada komunitas. Hal
ini akan memberi kesan bahwa
anggota komunitas dijadikan objek
penjualan produk UMKM.
Keseimbangan antara content dan
commerce
akan
mengarahkan
komunitas menjadi lebih kokoh dan
solid.
C. Data Penunjang
Data Pengguna Internet Indonesia
versi Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII)
Gambar 31
26
Bab III Kesimpulan
Berdasarkan analisis masalah,
penulis menyimpulkan bahwa UMKM
dapat memanfaatkan teknologi Internet
untuk meningkatkan penjualan produk
dengan cara menggunakan fitur-fitur yang
disediakan oleh apliikasi website populer
seperti: Facebook, Tokobagus, dan
Kaskus.
Daftar pustaka
Demers, Jayson. [2013]. The Top 7 Online
Marketing Trends That Will Dominate
2014
[Online].
Tersedia:
http://www.forbes.com/sites/jaysondemers
/2013/09/17/the-top-7-online-marketingtrends-that-will-dominate-2014/
[30
September 2013].
Esther, Yudi [2013]. Membuat Daftar
Pustaka dari Internet [Online]. Tersedia:
http://deebelajar.blogspot.com/2013/05/membuatdaftar-pustaka-dari-internet.html
[30
September 2013 ].
Facebook. (2013). Facebook Tips
[Online].
Tersedia:
https://www.facebook.com/facebooktips
[26 September 2013 ].
Hartwig, Elisha. (2013). Social Makeover
Facebook
[Online].
Tersedia:
http://mashable.com/2013/06/21/socialmakeover-facebook/ [26 September 2013].
Kaskus. [2013]. About Kaskus [Online].
Tersedia:
http://support.kaskus.co.id/about/about_ka
skus.html [30 September 2013 ].
Startupbisnis. (2012). Sukses di Media
Sosial dengan Strategi “3C”: Content,
Community,
Commerce
[Online].
Tersedia: http://startupbisnis.com/suksesdi-media-sosial-dengan-strategi-3ccontent-community-commerce/
[25
September 2013].
Tirman. [2009]. Teknik dan Strategi
Pemasaran
[Online].
Tersedia:
http://tirman.wordpress.com/strategipemasaran/ [29 September 2013].
Tokobagus. [2005]. Tentang Tokobagus
[Online].
Tersedia:
http://www.tokobagus.com/about.html [25
September 2013].
Wikipedia. (2013). Internet. [Online].
Tersedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Internet [25
September 2013].
Wikipedia. (2013). Website. [Online].
Tersedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Website [25
September 2013].
Wikipedia. (2013). Marketing. [Online].
Tersedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Marketing [25
September 2013].
27
Yusuf, Oik. [2012]. 2013, Pengguna
Internet Indonesia Bisa Tembus 82 Juta
[Online]. Tersedia: http://tekno.kompas.
com/read/2012/12/13/10103065/2013.pen
gguna.internet.indonesia.bisa.tembus.82
juta [26 September 2013].
28
PROGRAM TERPADU PENGELOLAAM SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN
BAKAR MINYAK (BBM) MELALUI PEMANFAATAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA.
Oleh : NELA HARI ZONA
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Sekitar satu abad yang lalu,
masyarakat tidak atau belum banyak
mengenal plastik. Mereka membungkus
makanan dengan menggunakan bahanbahan organis (bahan dari alam yang
mudah terurai) seperti dedaunan. Namun,
seiring dengan perkembangan zaman,
manusia menemukan berbagai teknologi
dengan menciptakan plastik untuk
membungkus makanan atau minuman
mereka. Seperti kantong plastik dan botol
plastik yang banyak kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Sampah yang kita anggap tidak
berguna dan kita buang begitu saja
ternyata berpotensi menimbulkan dampak
yang sangat berbahaya bagi kesehatan kita
dan kelestarian lingkungan. Diantara
dampak negatif sampah bagi manusia dan
kelestarian lingkungan adalah :
1. Sampah yang tidak dikelola
dengan baik dapat menimbulkan
bau tidak sedap;
2. Mengganggu pemandangan jika
sampah dibuang di badan jalan;
3. Mencemari lingkungan karena
sampah akan meresap kedalam air
dan tanah;
4. Menimbulkan banjir jika sampah
dibuang ke sungai secara terus
menerus;
5. Mengganggu kesehatan manusia
akibat makanan dan air minum
yang
dikonsumsi
telah
ter
kontaminasi bahan kimia sintetis
yang dihasilkan sampah;
6. Menurunnya kesehatan manusia
berdampak
pada
rendahnya
produktivitas;
7. Sampah plastik yang dibuang ke
tanah
akan
sulit
terurai
(memerlukan waktu 100 tahun),
dan setelah terurai akan mencemari
tanah dan air tanah;
8. Jika sampah plastik dibakar maka
akan menghasilkan asap beracun
yang terurai di udara dan dihirup
oleh manusia. Kondisi ini bisa
menimbulkan penyakit berbahaya
bagi manusia seperti kanker,
pembengkakan hati, dan gangguan
sistem saraf.
Volume sampah yang semakin
meningkat seiring dengan kemajuan
teknologi dan pertumbuhan jumlah pen
duduk, berpengaruh terhadap kesehatan
manusia dan kelestarian lingkungan.
Dalam hal ini sampah plastik memberikan
pengaruh paling tinggi, karena sulit terurai
di dalam tanah. Sehingga manusia dituntut
29
kesadarannya untuk lebih memelihara
lingkungan.
Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan saling terkait antara satu
dengan
yang
lainnya.
Manusia
membutuhkan kondisi lingkungan yang
baik agar dapat melaksanakan aktivitas
nya, sebaliknya kondisi lingkungan yang
baik tergantung pada aktivitas manusia
terhadap lingkungan. Perkotaan sebagai
pusat aktivitas telah berkembang dengan
pesat dan berperan sebagai pusat
pemerintahan, perdagangan, kebudayaan,
pariwisata, transportasi maupun industri.
Sebagai pusat berbagai aktivitas,
perkotaan harus menerima konsekuensi
logis
dengansemakin
kompleksnya
permasalahan sampah sebagai hasil dari
beragamnya
aktivitas
manusia
di
perkotaan. Medan sebagai salah satu kota
terbesar di Indonesia juga memiliki
permasalahan sampah yang memerlukan
pengelolaan yang tepat.Permasalahan
sampah sering dibahas dan dicarikan
solusi pemecahannya. Namun hingga saat
ini, permasalahan ini belum menemukan
pemecahan tepat yang bisa mengurangi
volume sampah dan dampak buruk yang
ditimbulkannya.
Kecenderungan
pengelolaan
sampah yang dilakukan oleh pemerintahan
Kota Medan saat ini adalah dengan
menimbun
sampah
di
Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Paradigma
pengolahan sampah ke TPA harus
ditinggalkan dan sudah saatnya diganti
dengan teknik pengolahan baru yang
ramah lingkungan dan memiliki nilai
ekonomi tinggi.
Sampah telah menjadi permasa
lahan nasional bahkan global, sehingga
diperlukan upaya penanggulangannya
secara komprehensif dan terpadu dari hulu
hingga ke hilir. Berdasarkan pasal 4
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 18 tahun 2008, pengelolaan
sampah bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan kualitas
lingkungan serta menjadikan sampah
sebagai sumber daya. Untuk itu, sudah
saatnya upaya pengelolaan sampah di
Kota Medan dilakukan melalui program
terpadu yang juga dapat mendatangkan
income bagi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Medan.
Dalam hal ini, sampah plastik perlu
dijadikan prioritas dalam hal pengelo
laannya. Hal ini disebabkan karena sifat
plastik dan bahan organis sangat berbeda.
Bahan organis mengandung bahan-bahan
alami yang bisa diuraikan oleh alam,
bahkan hasil penguraiannya berguna untuk
aspek kehidupan.
Sementara sampah plastik dibuat
dari bahan sintetis, umumnya meng
gunakan minyak bumi sebagai bahan dasar
ditambah dengan bahan-bahan tambahan
yang umumnya merupakan logam berat
(kadnium, timbale, nikel) atau bahan
beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari
plastik ini terlepas pada saat terurai atau
terbakar (Milyandra: 2013).
Penguraian plastik akan me
lepaskan berbagai jenis logam berat dan
bahan kimia lain yang dikandungnya.
Bahan kimia in terlarut dalam air atau
30
terikat di tanah dan kemudian masuk ke
tubuh kita melalui makanan dan minuman.
Sedangkan pembakaran plastik meng
hasilkan salah satu bahan paling
berbahaya di dunia yaitu dioksin. Dioksin
adalah salah satu dari sedikit bahan kimia
yang diteliti secara intensif dan telah
dipastikan dapat menimbulkan kanker.
Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga
berisi berbagai logam berat yang
terkandung di dalam plastik.
Mengingat
bahaya
yang
ditimbulkan sampah plastik terhadap
kesehatan manusia dan kelestarian
lingkungan, maka sudah seharusnya
pengelolaan sampah plastik dilakukan
secara komprehensif. Untuk itu program
terpadu pengelolaan sampah plastik
menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM)
melalui pemanfaatan teknologi tepat guna,
akan mencoba untuk memberikan solusi
yang tepat terhadap permasalahan sampah
di Kota Medan.
I.2. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan
masalah yang menjadi bahan kajian dalam
tulisan ini adalah :
1. Bagaimana bentuk program terpadu
pengelolaan sampah plastik ?
2. Bagaimana pemanfaatan teknologi
tepat guna untuk mengolah sampah
plastik menjadi Bahan Bakar Minyak
(BBM) ?
I.3. Maksud dan Tujuan
Adapun yang menjadi maksud dan
tujuan dari ide/gagasan yang dituangkan
dalam karya tulis ini adalah untuk
memberikan solusi inovatif terhadap
permasalahan sampah di Kota Medan
terutama sampah plastik. Solusi inovatif
ini juga ditujukan pada pencapaian
manfaat/nilai ekonomi yang didapatkan
dari hasil pengelolaan sampah berupa
energi.
I.4. Kerangka Teori
Adapun yang menjadi kerangka
teori dari ide/gagasan yang tertuang dalam
karya tulis ini adalah :
Semakin meningkatnya volume sampah
seiring dengan kemajuan teknologi dan
pertumbuhan jumlah penduduk
Volume sampah yang meningkat
berdampak pada kesehatan manusia dan
kelestarian lingkungan
Terutama sampah plastik yang sulit terurai
sehingga membahayakan kesehatan
manusia dan kelestarian lingkungan
Diperlukan upaya untuk pengelolaan
sampah plastik secara terpadu melalui
kebijakan pemerintah dengan berpedoman
pada Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Sampah
Pemerintah menciptakan program terpadu
pengelolaan sampah plastik (berpedoman
pada bunyi pasal 4 ayat 3 PP RI Nomor 81
tahun 2012: lihat halaman 13) melalui
31
pembentukan Kiospatik (Kios Sampah
Plastik). Masyarakat diwajibkan untuk
mengumpulkan sampah plastiknya untuk
kemudian ditukar/dijual ke Kiospatik yang
ada di kelurahan masing-masing
Sampah plastik yang telah terkumpul dari
seluruh Kiospatik Kota Medan, kemudian
diangkut ke lokasi/tempat yang telah
disediakan pemerintah untuk kemudian
diolah menjadi Bahan Bakar Minyak
melalui pemanfaatan teknologi tepat guna
dengan metode pirolisis(berpedoman pada
pasal 33 PP RI Nomor 81 tahun 2012:
lihat halaman 16)
I.5. Sistematika Penulisan
Bab I berupa pendahuluan yang
menerangkan latar belakang dari masalah
yang dikaji dalam karya tulis ini, rumusan
masalah yang membatasi pembahasan
masalah dalam karya tulis ini, maksud dan
tujuan dari ide/gagasan yang tertuang
dalam karya tulis ini, kerangka teori yang
memberikan penjelasan mengenai alur
pemikiran yang digunakan dalam karya
tulis ini. Bagian pendahuluan ini diakhiri
dengan sistematika penulisan untuk
memberikan gambaran umum dari karya
ilmiah ini.
Bab II menjelaskan lima poin
penting yang dibahas dalam karya tulis ini
berupa identifikasi masalah dan analisis
masalah. Disajikan dalam bentuk bahasa
yang mudah dipahami, sehingga maksud
dari ide/gagasan yang tertuang dalam
karya tulis ini dapat dipahami dan diterima
oleh pembaca dengan baik.
Bab III yang menjadi bagian
penutup dari karya tulis ini berisi jawaban
ataupun kesimpulan dari perumusan
masalah yang telah disebutkan pada
bagian pendahuluan, serta saran-saran
yang
diberikan
terhadap
jawaban
permasalahan. Penulis juga menyebutkan
sumber-sumber yang terkait dengan
penelitian ini.
BAB II. PEMBAHASAN
II.1. Permasalahan Sampah di Kota
Medan
Berdasarkan
data
Dinas
Kebersihan Kota Medan, dengan jumlah
21 Kecamatan dan 151 Kelurahan, Medan
ternyata memiliki total timbunan sampah
sebanyak 1.543 ton/hari. Dengan jumlah
sebanyak itu, Kota Medan tercatat sebagai
salah satu kota terbesar penyumbang
sampah di negeri ini. Apa sebenarnya
yang menyebabkan permasalahan sampah
tidak pernah ada habis-habisnya di kota
ini? Padahal Medan sedang bersiap-siap
menuju sebuah kota yang berpredikat
sebagai kota metropolitan di negeri ini,
tetapi yang muncul justru masalah sampah
yang berkaitan dengan kesadaran dan
nilai-nilai budaya masyarakat yang
semakin bergeser (Damanik: 2012).
Sebuah fakta memang tidak dapat
dipungkiri, bahwa masyarakat perkotaan
yang terdiri dari berbagai macam aktivitas,
memiliki tingkat mobilitas dan tingkat
konsumsi yang tinggi. Sehingga tidak
heran jika semakin hari, sampah di
perkotaan semakin meningkat volumenya,
ditambah lagi dengan kemajuan teknologi
yang
menciptakan
aneka
barang
32
kebutuhan manusia dengan menggunakan
matrial yang sulit terurai di alam.
Pemerintah kota juga telah
menciptakan berbagai metode/cara dalam
menanggulangi masalah timbunan sampah
di kota ini. Mulai dari upaya penyediaan
alat-alat kebersihan, tulisan-tulisan yang
mengajak untuk menjaga kebersihan dan
keindahan kota, petugas penyapu jalan
yang bekerja setiap harinya, penyuluhan
kepada masyarakat tentang daur ulang
sampah rumah tangga, dan berbagai upaya
lainnya yang dapat mendorong kesadaran
masyarakat
terhadap
kebersihan
lingkungan. Tetapi upaya-upaya tersebut
belum dapat menanggulangi masalah
timbunan
sampah
yang
semakin
meningkat setiap harinya.
Pemerintah sebagai regulator telah
memberikan payung hukum terhadap
permasalah sampah dalam bentuk undangundang pengaturan hukum pengelolaan
sampah. Diantaranya adalah UndangUndang Negara Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah. Dalam pasal 24
undang-undang
tersebut
disebutkan
bahwa :
1. Pemerintah dan pemerintah daerah
wajib membiayai penyelenggaraan
pengelolaan sampah.
2. Pembiayaan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta
anggaranpendapatan dan belanja
daerah.
Berdasarkan
undang-undang
tersebut, pemerintah daerah dalam hal ini
Pemerintah
Kota
(Pemko) Medan
memiliki tugas dan wewenang untuk
menjalankan undang-undang tersebut.
Untuk itu sudah sepantasnya Pemko
Medan mengeluarkan kebijakan terkait
dengan upaya pengelolaan sampah secara
konsisten dan tidak hanya kebijakan yang
sifatnya formalitas ‘sekedarnya saja’.
Untuk menciptakan Kota Medan
yang bersih dan indah, Pemko Medan
tidak perlu ragu mengeluarkan anggaran
untuk
pengelolaan
sampah.
Jika
pengelolaan sampah dilakukan secara
terpadu dan tersentralisasi pada Pemko
Medan, maka nilai ekonomi yang didapat
dari hasil pengelolaan sampah tentu akan
mendatangkan income tersendiri bagi
Pemko Medan.
II.2. Bahaya Sampah Plastik Bagi
Kesehatan
Manusia
dan
Kelestarian Lingkungan
Persoalan sampah plastik telah
menjadi persoalan yang dialami oleh
seluruh Negara yang ada di dunia
termasuk Indonesia. Sampah plastik
merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan kerusakan lingkungan dan
berpotensi
menimbulkan
gangguan
kesehatan pada manusia.
Diperlukan waktu ratusan tahun
bahkan menurut berbagai penelitian bisa
ribuan tahun untuk membuat sampah
plastik bisa terurai secara sempurna. Ini
adalah sebuah waktu yang sangat lama.
Bisa dibayangkan jika sampah plastik
yang dihabiskan oleh satu orang sekitar
170 kantong plastik setiap tahunnya, maka
berapa banyak kantong plastik yang akan
menunggu waktu untuk bisa terurai.
33
Saat terurai, partikel-partikel plastik
akan mencemari tanah dan air tanah. Hal
ini dapat
menyebabkan
gangguan
kesehatan pada manusia, karena zat
berbahaya dari plastik yang telah terurai
masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan dan minuman yang pada
dasarnya berasal dari alam.
Jika dibakar, sampah plastik akan
menghasilkan
asap
beracun
yang
berbahaya
bagi
kesehatan.
Hasil
pembakaran ini akan mengurai diudara
sebagai dioksin. Senyawa ini sangat
berbahaya bila terhirup manusia. Hal ini
akan memicu berbagai penyakit seperti
kanker, pembengkakan hati, gangguan
siatem saraf, dan dapat memicu depresi.
Kantong plastik juga menjadi
penyebab semakin banyaknya ikan di laut
yang mati akibat semakin banyaknya
sampah plastik yang bertebaran di laut.
Ditemukan juga beberapa hewan yang
mati akibat memakan sampah plastik yang
mengandung racun. Disamping itu sampah
plastik juga menjadi penyebab terjadinya
banjir karena menyumbat saluran-saluran
air.
Sejak proses produksi hingga tahap
pembuangan,
sampah
plastik
mengemisikan gas rumah kaca ke
atmosfer. Kegiatan produksi plastik
membutuhkan 12 juta barel minyak dan 14
juta pohon setiap tahunnya. Proses
produksinya sangat tidak hemat energi.
Pada tahap pembuangan di lahan
penimbunan sampah, sampah plastik
mengeluarkan gas rumah kaca yang
menyebabkan semakin menipisnya lapisan
ozon. Sehingga sampah plastik juga
berpotensi
menyebabkan
terjadinya
perubahan iklim.
Dibanyak Negara, seperti di Kenya
dan Uganda sudah secara resmi melarang
penggunaan kantong plastik. Sejumlah
Negara mulai mengurangi penggunaan
kantong plastik diantaranya Filipina,
Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia,
Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia,
Denmark,
Jerman,
serta
Swiss.
Pemerintahan
China
juga
telah
mengeluarkan rancangan undang-undang
(RUU) untuk mengatasi masalah sampah
plastik.
Sedangkan Pemerintah Indonesia
belum secara tegas membuat aturan
mengenai penggunaan plastik dalam
berbagai aktivitas masyarakat. Meskipun
demikian,
sebagai
individu
yang
membutuhkan bumi untuk tempat tinggal
sudah seharusnya kita memiliki kesadaran
untuk menjaga lingkungan dari kerusakan.
Kita bahkan tidak menyadari bahwa
plastik dapat mengancam kesehatan kita
dan berpotensi merusak bumi. Untuk
menghindari itu, hal yang perlu kita
lakukan adalah :
1. Tidak membakar plastik karena dapat
menimbulkan gas beracun yang
berbahaya bagi kesehatan jika kita
hirup dan dapat mengemisi gas rumah
kaca ke atmosfer;
2. Tidak mengubur sampah plastik
karena racun yang ada dalam plastik
akan meresap ke dalam tanah dan
mencemari air tanah dan lingkungan
sekitarnya;
3. Tidak membuang sampah plastik
disembarang tempat, karena racun
34
yang ada dalam plastik dapat
mencemari lingkungan dan makhluk
hidup yang ada disekitarnya.
II.3. Program Terpadu Pengelolaan
Sampah Plastik
Proses daur ulang sampah plastik
yang dilakukan masyarakat dengan
mengolah kembali plastik menjadi aneka
barang kebutuhan manusia patut kita
berikan apresiasi. Proses daur ulang
tersebut memang dapat mengurangi
volume
sampah
plastik.
Namun
permasalahan sampah plastik belum
sepenuhnya dapat teratasi dengan proses
daur ulang tersebut. Untuk itu, diperlukan
upaya
secara
terintegrasi
untuk
pengelolaan sampah plastik.
Permasalahan sampah plastik tidak
hanya dialami oleh Kota Medan,
tetapitelah menjadi permasalahan di
seluruh Indonesia, bahkan telah menjadi
masalah global. Dibanyak Negara,
berbagai upaya telah dilakukan untuk
pengelolaan sampah plastik. Salah satunya
adalah di Negara Jepang. Jepang yang
tergolong Negara maju di Asia telah
menerapkan program pengelolaan sampah
yang baik.
Melihat keberhasilan Jepang dalam
pengelolaan sampah, Pemko Medan pun
menggandeng Jepang melalui kerja sama
untuk pengelolaan sampah di Kota Medan.
Namun kerja sama demi kerja sama yang
telah dilakukan, kiranya belum mampu
untuk menghantarkan Medan menjadi
Kota yang bebas dari bahaya sampah,
terutama sampah plastik.
Melihat kondisi tersebut, saya akan
melakukan inovasi denganmengusulkan
ide/gagasan untuk menciptakan program
terpadu pengelolaan sampah plastik secara
terintegrasi di seluruh wilayah Kota
Medan. Program ini dilaksanakan dengan
berpedoman pada bunyi pasal 4 ayat 3
Peraturan Pemerintah (PP) Republik
Indonesia Nomor 81 tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
yaitu
“Pemerintah
Kabupaten/Kota
menyusun dan menetapkan kebijakan dan
strategi Kabupaten / Kota dalam
pengelolaan sampah”.
Inovasi ini dilakukan dengan
membentuk kios sampah plastik di
masing-masing kelurahan yang ada di
Kota Medan. Selanjutnya kios tersebut
dinamakan Kiospatik (Kios Sampah
Plastik). Pemerintah di masing-masing
kelurahan
melayangkan
surat
pemberitahuan kepada setiap warganya
mengenai keberadaan Kiospatik. Surat
tersebut juga berisi peringatan tegas
kepada setiap warga untuk tidak
membuang sampah plastik dan wajib
mengumpulkannya
untuk
kemudian
dijual/ditukar di Kiospatik yang ada di
daerah tempat tinggal masing-masing.
Keberadaan Kiospatik dimaksud
kan untuk mengumpulkan seluruh sampah
plastik yang ada di Kota Medan. Sehingga,
tidak ada lagi sampah plastik yang
bertebaran, dibakar
maupun
yang
ditimbun di TPA. Dengan ini diharapkan
bahaya yang ditimbulkan oleh sampah
plastik tidak lagi mengancam kesehatan
manusia dan lingkungan dapat terbebas
35
dari bahaya racun yang disebabkan oleh
sampah plastik.
Pemerintah Kota Medan yang
memiliki wewenang untuk membuat
kebijakan diharapkan perannya untuk
dapat melaksanakan program terpadu
pengelolaan sampah plastik ini dengan
optimal. Adapun yang menjadi tata cara
pelaksanaan program ini adalah :
1. Pemko
Medan
mengeluarkan
kebijakan mengenai pengelolaan
sampah
plastik
dengan
berpedoman pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2008 Mengenai Pengelolaan
Sampah;
2. Melalui kebijakan yang telah
dikeluarkan,
Pemko
Medan
meluncurkan program terpadu
pengelolaan sampah plastik;
3. Program ini secara serentak
dilaksanakan di 151 kelurahan
yang ada di Kota Medan;
4. Program ini diawali dengan
pembentukan Kiospatik
di
masing-masing kelurahan;
5. Bersamaan dengan pembentukan
Kiospatik,
pemerintah
melayangkan surat pemberitahuan
tentang pelaksanaan program ini
kepada setiap warga;
6. Setelah pembentukan Kiospatik
diresmikan, maka masyarakat
sudah
dapat
untuk
menukar/menjual sampah plastik
yang telah dikumpulkan di
Kiospatik yang ada di wilayah
tempat tinggal masing-masing;
7. Sampah plastik yang telah
terkumpul dari masing-masing
Kiospatik di seluruh Kota Medan,
kemudian
diangkut
ke
tempat/lokasi pengelolaan sampah
plastik menjadi BBM melalui
pemanfaatan teknologi tepat guna.
II.4.
Pemanfaatan Teknologi Tepat
Guna Untuk Mengolah Sampah
Plastik MenjadiBahan Bakar
Minyak (BBM)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
tidak bisa terlepas dari yang namanya
plastik. Setiap kita belanja di pasar atau di
super market, membeli minuman, membeli
nasi bungkus, dan aktivitas lainnya yang
menggunakan plastik, maka kita telah
menyumbangkan sampah plastik yang
sangat membahayakan bumi kita. Plastik
sangat sulit terurai sehingga upaya untuk
mengurangi
atau
lebih
tepatnya
melenyapkan sampah plastik harus segera
dilakukan jika kita tidak menginginkan
bumi kita rusak.
Plastik terbuat dari bahan sintetis
dengan minyak bumi sebagai bahan
utama. Jelas bahwa plastik memiliki
kandungan minyak, sehingga sampah
plastik dapat diolah menjadi bahan bakar
minyak. Jika kita membakar plastik, maka
akan terlihat pada saat pembakaran
minyak yang dikeluarkan oleh plastik.
Jadi, pengelolaan ini bertujuan untuk
mengembalikan plastik ke bentuk semula.
Sehingga upaya untuk mengolah sampah
plastik menjadi BBMmelalui pemanfaatan
teknologi tepat guna harus segera
36
dilakukan sebelum bumi kita ‘dibungkus’
oleh plastik.
Penanganan sampah plastik yang
efektif adalah dengan memutus rantai
polimer (fraksinasi). Metode pemecahan
rantai polimer yang sudah dikenal adalah
pirolisis, gasifikasi, degradasi termal
maupun katalitik. Pengolahan sampah
plastik yang paling memungkinkan adalah
dengan metode pirolisis.
Pirolisis adalah dekomposisi kimia
bahan organik melalui proses pemanasan
tanpa atau sedikit oksigen atau reagen
lainnya. Pirolisis dilakukan di dalam
sebuah pengurangan atmosfer (hampa
udara) pada temperatur hingga 800◦C.
Limbah plastik melalui proses pirolisis
mampu diubah menjadi feedstock
petrokimia seperti nafta, liquid dan wax
seperti hidrokarbon dan gas serta minyak
dasar untuk pelumas. Teknik pirolisis telah
digunakan sejak awal tahun 1930 di
Jerman
untuk
peningkatan
residu
hidrogenasi
yang
diperoleh
dari
pencairan/pelelehan batubara (Ramadhan:
2013).
Beberapa
penelitian
seputar
konversi sampah plastik menjadi produk
cair
berkualitas
bahan
bakartelah
dilakukan dan menunjukkan hasilyang
cukup prospektif untuk dikembangkan
(Mulyadi dalam P. Ramadhan dan
Munawar:
Jurnal
Ilmiah
Teknik
Lingkungan Vol. 4 No. 1).
Di Jepang sudah ada beberapa
pengolahan sampah plastik menjadi BBM
yang sudah masuk skala komersial mulai
yang skala kecil hingga skala besar. Untuk
itu, sudah saatnya Pemko Medan perlu
melakukan
pengembangan
terhadap
pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
mengolah sampah plastik menjadi
BBM.Kebijakan ini dapat dilaksanakan
dengan berpedoman pada Bab V
(Pengembangan dan Penerapan Tekno
logi) pasal 33 PP RI Nomor 81 Tahun
2012.
Dalam hal ini, sistem pengolahan
sampah plastik yang digunakanadalah
metode pirolisis atau destilasi kering.
Limbah plastik dipanaskan di atas suhu
leburnya sehingga berubah jadi uap.Proses
pemanasan ini menyebabkan perekahan
pada molekul polimer plastik menjadi
potongan molekul yang lebih pendek.
Selanjutnya,
molekul-molekul
ini
didinginkan jadi fase cair.Cairan yang
dihasilkan jadi bahan dasar minyak atau
minyak mentah. Dengan destilasi ulang
menggunakan temperatur berbeda, yakni
mengacu pada titik uap, minyak mentah
diproses menjadi premium atau solar
(Indonesia Proud: 2011).
Peralatan yang digunakan untuk
mengkonversi sampah plastik menjadi
BBM dapat diperoleh dengan membuat
atau memodifikasi sendiri menggunakan
matrial yang mudah diperoleh. Namun jika
tidak memungkinkan dapat diperoleh
dengan membeli peralatan yang telah
terjual di pasaran.
II.5. Efektivitas Ide / Gagasan Bagi
Kemajuan Kota Medan
Kota Medan yang maju dan
menjadi panutan bagi kota-kota lain
adalah keinginan kita bersama. Keinginan
yang harus kita sertakan dengan upaya
37
untuk mewujudkannya. Untuk itu, sebagai
masyarakat yang menginginkan perubahan
kearah kemajuan, sudah sepatutnya kita
berinovasi untuk kemajuan Kota Medan
yang sangat kita banggakan ini.
Ide/gagasan yang saya tuangkan
dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
salah satu bentuk upaya yang saya lakukan
untuk kemajuan Kota Medan. Gagasan
mengenai program terpadu pengelolaan
sampah plastik menjadi BBM melalui
pemanfaatan
teknologi tepat guna
sekiranya dapat memberikan kontribusi
yang berarti untuk kemajuan Kota Medan.
Kedepannya, diharapkan program
ini dapat direalisasikan dengan baik dan
membawa Medan ke arah kemajuan
sejajar dengan kota-kota besar di dunia.
Berikut ini adalah beberapa kontribusi
yang dapat diberikan program ini untuk
kemajuan Kota Medan :
1. Terciptanya pengelolaan yang tepat
terhadap permasalahan sampah plastik
di Kota Medan;
2. Medan
menjadi
kota
yang
steril/terbebas dari bahaya sampah
plastik terhadap kesehatan manusia
dan kelestarian lingkungan;
3. Mendorong terciptanya kesadaran
masyarakat
untuk
menjaga
lingkungan
dari
bahaya
yang
ditimbulkan oleh racun yang terdapat
dalam sampah plastik;
4. Medan akan menjadi kota panutan
bagi kota-kota di seluruh Indonesia
bahkan di dunia dengan prestasinya
dalam program pengelolaan sampah
plastik;
5. Medan akan mampu melakukan
pengembangan terhadap penerapan
teknologi
tepat
guna
untuk
pengelolaan sampah plastik dengan
metode pirolisis;
6. Medan akan menjadi kota pelopor
utama
dengan
keberhasilannya
melalui program pengelolaan sampah
plastik;
7. Penegelolaan sampah plastik secara
terintegrasi menjadi BBM akan dapat
memberikan sumber pasokan bahan
bakar baru terutama untuk pemakain
lokal di Kota Medan;
8. BBM
yang
dihasilkan
dari
pengelolaan sampah plastik akan
dapat memberikan income tersendiri
bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Disamping kontribusi-kontribusi
yang diberikan program ini terhadap
kemajuan Kota Medan, dilain pihak tidak
dapat dipungkiri jika program ini akan
mendapatkan hambatan dalam proses
pelaksanaannya. Seperti misalnya kurang
serius atau tidak konsistennya pemerintah
dalam melaksanakan program ini.
Kemungkinan adanya masyarakat
yang tidak mau berpartisipasi dalam
program ini juga akan menjadi salah satu
kendala tidak dapatnya program ini
terlaksana secara optimal. Kemudian
menjadi tugas kita bersamalah untuk
saling mengingatkan kepada sesama untuk
dapat berpartisipasi dalam programprogram yang peduli lingkungan demi
kebaikan kita bersama dan masa depan
generasi berikutnya.
38
BAB III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
1. Permasalahan
sampah
plastik
merupakan
permasalahan
yang
menyangkut keberlangsungan masa
depan kita dan generasi penerus
setelah kita. Untuk itu, sudah
sepatutnya kita memberikan solusi
yang tepat terhadap permasalahan
sampah plastik;
2. Program terpadu pengelolaan sampah
plastik dilakukan dengan mendirikan
Kios Sampah Plastik (Kiospatik) di
masing-masing kelurahan yang ada di
Kota Medan. Dengan adanya kios ini
diharapkan sampah plastik dapat
dikelola secara terintegrasi dan
hasilnya dapat kita rasakan bersama;
3. Pemanfaatan teknologi tepat guna
untuk mengolah sampah plastik
menjadi BBM dilakukan dengan
metode pirolisis. Peralatan yang
digunakan
dapat
dibuat/dikembangkan sendiri atau
dengan menggunakan peralatan yang
telah ada dijual dipasaran.
III.2. Saran
1. Ide/gagasan yang tertuang dalam
karya tulis ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi
Pemko Medan dalam merumuskan
kebijakan,
khususnya
mengenai
permasalahan sampah plastik;
2. Bagi Pemko Medan diharapkan untuk
dapat
menerima
ataupun
mempertimbangkan gagasan yang
tertuang dalam karya tulis ini agar
tercipta program yang terintegrasi dan
konsisten
untuk
menangani
permasalahan sampah plastik;
3. Kepada seluruh masyarakat yang ada
di Kota Medan diharapkan dapat
mendukung program ini dan dapat
berpartisipasi aktif demi kebaikan kita
bersama dan kemajuan Kota Medan;
4. Diterimanya serta direalisasikannya
program yang tertuang dalam karya
tulis ini oleh Pemko Medan, patut
diapresiasi oleh seluruh masyarakat
yang ada di Kota Medan yang
menginginkan Medan menjadi kota
yang bersih dan menjadi panutan bagi
kota-kota lain.
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, Helena. 2012. Pengelolaan
Sampah di Kota Medan Berbasis Budaya.
(http://damanikhelena.blogspot.com/,
diakses 22 September 2012 pukul 14.13
WIB).
Indonesia Proud. 2011. Tri Handoko:
Limbah Plastik Jadi Bahan Bakar Minyak.
(http://indonesiaproud.wordpress.com/201
1/12/01/tri-handoko-mengubah-limbahplastik-jadi-bahan-bakar-minyak/, diakses
22 September pukul 14.30 WIB).
Milyandra. 2013. Makalah: Bahaya
Sampah.
(http://mily.wordpress.com/,
diakses 22 September 2013, pukul 14.00
WIB).
P. Ramadhan, Aprian dan Munawar Ali.
Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 4
No. 1. Pengolahan Sampah Plastik
Menjadi
Minyak
Menggunakan
39
ProsesPirolisis.(http://eprints.upnjatim.ac.
id/4247/1/(6)Jurnal_Munawar.pdf, diakses
22 September 2013 Pukul 14.20 WIB).
Ramadhan, Rahmad. 2013. Pembuatan
BBM dari Limbah Plastik Dengan Metode
Pirolisis.(http://rahmad1989.blogspot.com
/p/blog-page_1793.html,diakses 22
September 2013, pukul 14.55 WIB).
40
SOLUSI KRISI LISTRIK DI KOTA MEDAN DENGAN PEMBANGKIT TENAGA
SAMPAH
Oleh : ASKAR MALINDO
I.
PENDAHULUAN
Dengan
disahkanya Undang
Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang
Energi dan sebagaimana tertuang didalam
Peraturan Presiden (Perpres) no 5 tahun
2006 yang mengamanatkan menteri Energi
dan Sumber Daya
Mineral (ESDM)
menetapkan blueprint dalam pengelolaan
energi nasional maka blue print ini akan
menjadi salah satu acuan pengembangan
energi
nasional
ke
depan
serta
menargetkan bahwa pada tahun 2025
tercapai elastisitas energi kurang dari satu
dan energi mix primer yang optimal
dengan memberikan peranan yang lebih
besar terhadap sumber energi alternatif
untuk mengurangi ketergantungan pada
minyak bumi.
Pemaanfaatan sampah perkotaan
merupakan salah satu dari prioritas
nasional bidang energi baru dan
terbarukan yang tertuang dalam agenda
riset nasional 2010-2014. Hal ini juga
yang melatar belakangi untuk menjadikan
sampah sebagai objek penelitian dalam
konversi energi listrik.Sampah selalu
menjadi permasalahan kota kota besar di
Indonesia tak terkecuali di Kota
Medan.Volume sampah yang kian hari
kian
meningkat
namun
tempat
pembuangan sampah akhir (TPA) yang
terbatas tentunya akan menjadi suatu
persoalan jika tidak ditangani dengan
benar benar seksama.
Kota Medan memiliki luas 265,1
km persegi dengan jumlah penduduk
mencapai 2,2 juta jiwa dengan kepadatan
penduduk yang mencapai 7.929.5 km
persegi sehingga setiap harinya mampu
memproduksi sampah hingga 1701 ton
perhari. Dengan memanfaatkan sumber
daya yang sudah ada maka Kota Medan
akan menjadi sangat potensial dalam
pengembangan pembangkit listrik tenaga
sampah dan volume sampah diperkirakan
akan terus meningkat dari tahun ke tahun
maka dari itu untuk mengantisipasi adanya
peningkatan penimbunan sampah perlu
dilakukan
penekanan
terhadap
peningkatan volume sampah dengan
mengolah sampah menjadikan energi
listrik yang ramah lingkungan.Jika sampah
tersebut diolah menjadi sumber energi
alternatif tentunya akan sangat bermanfaat
baik dalam penyediaan kebutuhan energi
listrik di kota Medan maupun menambah
pasokan cadangan energi listrik di
Sumatera Utara.
Selama ini sebagian besar
masyarakat masih memandang sampah
sebagai barang sisa yang tidak berguna
sama sekali bukan sebagai sumber daya
yang perlu dimaanfaatkan.Masyarakat
dalam mengelola sampah masih bertumpu
pada pendekatan akhir yaitu sampah
41
dikumpulkan lalu diangkat dan dibuang ke
tempat pemrosesan sampah. Padahal
timbunan sampah dengan volume besar
berpotensi menghasilkan nilai ekonomi
yang tinggi baik dari hasil penjualan
energi listrik maupun penjualan karbon
yang berdasarkan protokol Kyoto.
Meskipun awalnya membutuhkan biaya
investasi yang besar untuk pembangunan
infrastruktur
namun
akan
sangat
menguntungkan dimasa yang akan datang.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sampah
Sampah merupakan suatu bahan
yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses
proses alam yang tidak mempunyai nilai
ekonomis. Dalam Undang Undang no 18
tentang Pengelolaan Sampah dinyatakan
definisi sampah sebagai sisa sisa kegiatan
sehari hari manusia atau dari proses alam
yang berbentuk padat.
Permasalahan sampah merupakan
permasalahan yang krtusial bahkan
sampah dapat dikatakan sebagai masalah
kultural karena berdampak pada sisi
kehidupan terutama di kota kota besar
terutama di Kota Medan. Sampah akan
terus ada dan tidak berhenti diproduksi
oleh kehidupan manusia. Permasalahan ini
akan timbul ketika sampah menumpuk dan
tidak dapat dikelola dengan baik sehingga
dapat menimbulkan dampak yang luas
bagi sosial kemasyarakatan, kesehatan
maupun lingkungan.
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
*(PLTSA)
PLTSA disebnt juga pembangkit
listrik
tenaga
sampah
merupakan
pembangkit yang dapat membangkitkan
tenaga listrik dengan memaanfaatkan
sampah sebagai bahan utamanya baik
dengan memaanfaatkan sampah organik
maupun
anorganik.
Mekanisme
pembangkitan dapat dilakukan dengan
metode secara pembakaran dan secara
biologis.Proses konversi melalui thermal
atau pembakaran dapat dicapai melalui
beberapa cara pembangkitan yaitu dengan
metode pirolisis,combustion dan thermal
gasifikasi. Proses konversi tenga listrik
dengan biologis terbagi atas dua cara
metode pembangkitan yaitu dengan cara
Anaerobik
Digestion
dan
landfil
gasification
III .KONDISI KETENAGALISTRIKAN
3.1 Kapasitas Pembangkit
Kapasitas Pembangkit yang terpasang
saat ini di Provinsi Sumut mencapai
1520,3 MW dengan kemampuan suplai
daya sebesar 1.212 MW.
3.2 Konsumsi Energi
Peningkatan konsumsi energi di
Provinsi
Sumut
setiap
tahunya
menunjukkan bahwa kebutuhan beban
yang terjadi cenderung meningkat seiring
dengan
peningkatan
perekonomian
Masyarakat Sumut. Kelompok yang paling
banyak menggunakan energi listrik adalah
sektor rumah tangga yang mencapai
2458,12 GWh yang kemudian diikuti oleh
sektor industri yang mencapai 1902,33
42
GWh,sektor bisnis 895,21 GWh DAN
SEKTOR PUBLIK 502,17 Gwh dengan
total konsumsi energi keseluruhan
mencapai 5757,83Gwh.
3.3 Kondisi Kelistrikan di Kota Medan
Sebagai pusat Pemerintahan yang
ada di Provinsi Sumut Kota Medan
membutuhkan suplai energi listrik yang
setiap tahunya terus bertambah. Hal ini
disebabkan karena pertumbuhan ekonomi
yang didorong oleh bertambahnya jumlah
penduduk yang mengakibatkan per
mintaan terhadap pemasangan listrik terus
akan bertambah.
3.5 Daya Tersambung
Daya yang tersambung pada beban di
Kota Medan terus meningkat dari tahun ke
tahun.Ini merupakan indikasi kebutuhan
listrik di Kota Medan jelas semakin tinggi.
IV. ANALISA PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
SAMPAH 10 MW
Pemaanfaatan Biomassa (sampah)
sebagai energi alternatif masih terlalu
rendah padahal potensi yang ada sangatlah
berlimpah dimana hanya 3,25 % atau
1618,4 MW yang dapat dimaanfaatkan
dari keseluruhan total sumber energi yang
sebesar 49.810 MW.
Biomassa merupakan salah satu
energi alternatif yang terdapat di Kota
Medan.Potensi energi ini sangatlah
melimpah dan selama ini belum
dimaanfaatkan
secara
maksimal.
Pemaanfaatan sampah kota sebagai energi
terbarukan yang ada di Kota Medan
sangatlah melimpah tentu ini akan menjadi
potensi yang sangat besar untuk
mengembangkan PLT Sampah. Dengan
demikian maka pembangunan PLTSA
potensial untuk didirikan di Kota Medan.
Dengan didirikanya PLTSA di kota
Medan maka pasokan energi dengan
memaanfaatkan energi terbarukan dapat
terus bertambah disisi lain juga akan
sangat membantu dalam pemenuhan listrik
di Kota Medan.
Perencanaan pembangunan pem
bangkit listrik tenaga sampah dengan
kapasitas pembangkit 10 Mw dikota
Medan akan menggunakan teknologi
landfill gas dimana ada pemaanfaatan gas
metana yang diperoleh dari hasil
dekomposisi sampah organi pada landfill
area yang telah disediakan. Tekhnologi ini
merupakan tekhnologi secara biologis dan
tidak
menggunakan
mekanisme
pembakaran.
Tekhnologi landfill gas untuk
pembangkitan tenaga listrik merupakan
tekhnologi yang berwawasan lingkungan
dan dapat memperbaiki struktur dan
mereklamasi lahan TPA yang telah
digunakan. Selama ini pemaanfaatan lahan
TPA di kota Medan dioperasikan secara
terbuka sehingga kerusakan lingkungan
yang ditimbulkan terus terusan terjadi dan
terus meningkatkan emisi dilingkungan
TPA bahkan kota Medan baik dari
penumpukan sampah hingga meng
hasilkan gas berbahaya dan beracun serta
pembakaran sampah yang tidak terkendali
yang
terus
memproduksi
gas
karbondioksida.
43
Beragam fenomena yang biasa
muncul pada rencana pembangunan
pembangkit PLTSA adalah penolakan
pembangunan PLTSA karena dianggap
sebagai pembangkit yang dapat merusak
lingkungan,pembangkit yang tidak bersih
serta dapat memutus roda perekonomian
masyarakat yang selama ini meng
gantungkan hidupnya dari sampah yang
ada di TPA. Persoalan diatas muncul
karena tidak adanya komunikasi yang baik
antara komunitas terhadap masyarakat
yang ada disekitar pembangkit.
Untuk mengatasi masalah tersebut
maka diadakan Program Pembangunan
Komunitas yang tepat yang berdampak
dan menguntngkan selain lapangan
pekerjaan adalah sebagai berikut :
A. Program Pembangunan Komunitas bagi
Pemulung
1.
2.
3.
4.
Pendampingan Kelompok
Pengembangan SDM
Pelatihan pengelolaan Sampah
Sosialisasi Dampak Pencemaran
Lingkungan
5. Fasilitasi
Pembangunan
Sarana
Kebersihan
6. Fasilitasi dengan Layanan Pendidikan
dan Kesehatan
B. Program pembangunan komunitas bagi
Masyarakat lokal dan Tokoh Masyarakat
1. Pembentukan
Kelompok
Sadar
Lingkungan
2. Pemberian Lyanan Pelatihan untuk
Peningkatan SDM
3. Sosialisasi Manfaat Sampah
4. Pelatihan Pengelolaan Sampah yang
Tepat Guna
5. Pendirian Sekolah
6. Pemebentukan dan Pembangunan
fasilitas kesehatan
Dengan adanya program kemas
yarakatan ini maka diharapkan tercipta
keseimbangan antara komunitas mas
yarakat terhadap adanya PLTSA sehingga
kualitas hidup komunitas masyarakat
disekitar itu dapat lebih baik dan
meningkat.
Dengan adanya pembangunan
pembangkit listrik yang memaanfaatkan
sumber energi sampah perkotaan yang
merupakan sumber energi non fosil dan
dapat diperbaharui maka ketersediaan
sumber energi lain terutama yang tidak
dapat diperbaharui atau non fosil seperti
batubara,gas alam dan minyak bumi aan
tetap tersedia dan tidak akan cepat habis.
Sehingga
dengan
dibangunya
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ini
yang memaanfaatkan sumber energi lokal
yang tersedia maka dapat mendukung
adanya langkah konservasi energi.Dimana
energi fosil yang ada bisa dimaanfaatkan
untuk keperluan yang lain yang sifatnya
lebih penting dan lebih berguna buat
masyarakat.
V. KESIMPULAN
1. Perlu
adanya
pembangunan
pembangkit baru guna memenuhi
kebutuhan listrik di Sumut dimasa
mendatang karena kondisi saat ini di
Sumut terutama di Medan mengalami
kekurangan pasokan energi listrik.
44
Saat ini di Sumut memiliki daya
mampu sebesar 1212 MW dengan
kapasitas terpasang 1520,3 MW dan
beban puncak mencapai 1262,2 mw.
Untuk kebutuhan listrik di Kota
Medan mencapai 54,19% dari total
kebutuhan
propinsi
dengan
pertumbuhan
konsumsi
energi
mencapai 4,7% setiap tahunya.
2. Potensi
biomassa
dengan
me
maanfaatkan sampah kota sebagai
sumber energi alternatif untuk
pembangkitan PLTSA sangat me
limpah di Kota Medan dan belum
dimaanfaatkan.Berdasarkan anlisa di
peroleh bahwa estimasi timbunan
sampah kota tahun 2009 mencapai
620.979 ton/tahun dengan komposisi
sampah organik mencapai 434.685
ton /tahun. Dan tahun 2025 mencapai
718.335 ton/hari dengan sampah
organik mencapai 502.835 ton/tahun
dengan rata rata produksi sampah
perhari mencapai 1190 ton/hari
sampah organik.dan diperkirakan
mampu memproduksi listrik setiap
tahunya sebesar 72,42 GWH.
3. Dari Aspek ekonomi pembangunan
PLTSA menguntungkan.Berdasarkan
analisa biaya investasi sebesar 3000
US$ dengan kapasitas pembangkit 10
MW pada suku bunga 6 % biaya
investasi akan kembali selama 3,4
tahun untuk suku bunga 9% selama
3,7 tahun suku bunga 12% selama 4,1
tahun.Dengan rata rata pendapatan
mencapai 78,685 milyar setiap
tahunya.
4. Pada aspek sosial masyarakat
komunitas dapat terbantu dengan
adanya PLTSA karena terjalin
hubungan sosial sehingga kondisi
perekonomian
masyarakat
dapat
meningkat dengan adanya kesempatan
kerja yang diberikan dan dapat
mendorong peningkatan kualitas
hidup
yang
didukung
dengan
memberikan sarana penunjang untuk
pengembangan
SDM
seperti
pendidikan dan kesehatan. Sedangkan
pada aspek lingkungan terjadi
perubahan kondisi lingkungan yang
lebih
baik
dengan
adanya
pengoperasian PLTSA maka laju
pertumbuhan emisi gas rumah kaca
dapat
ditekan
sehingga
tidak
mencemari udara sekitar
VI. DAFTAR PUSTAKA
1 Djiteng Marsudi Ir,2005 “Pembang
kitan Energi Listrik”, Erlangga,
Jakarta
2 Lestari,
Endang,
dkk,
2009,
Pemanfaatan Gas dari sampah untuk
pembangkit Energi Listrik M@E
Volume 7 no 3 hal 21
3 Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral no 07 tahun 2010,Tarif
Tenaga Listrik yang disediakan oleh
PT PLN (PERSERO)
4 Sejati, Kuncuro, 2009, Pengelolaan
Sampah erpadu,Kanisius,Yokyakarta
5 Sudrajat,R.,2009, Mengelola Sampah
Kota,Penebar Swadaya,Jakart
6 Undang Undang Republik Indonesia
no 18 thn 2008 ttg Pengelolaan
Sampah
45
INTEGRASI LECTORA SEBAGAI WUJUD DESAIN PEMBELAJARAN ASSURE
Oleh : SRI AGUNG JOKO UTOMO
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21, sistem
pendidikan nasional menghadapi per
masalahan kompleks dalam menyiapkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mampu bersaing di era global, dan
permasalahan kompleks tersebut harus
dapat dicarikan penyelesaian yang tepat.
Upaya yang tepat untuk menyiapkan SDM
yang berkualitas dan satu-satunya wadah
yang dapat dipandang dan seyogyanya
berfungsi sebagai alat untuk membangun
SDM yang bermutu tinggi adalah lembaga
pendidikan. Guna mencapai tujuan
pendidikan nasional, pemerintah telah
menyelenggarakan
perbaikkan
mutu
pendidikan pada berbagai jenis dan
jenjang. Namun kenyataannya, khususnya
di Propinsi Sumatera Utara selama ini
belum mencapai harapan yang diinginkan.
Dalam olimpiade memberikan data hasilhasil penelitian khusus untuk bidang sains
terbukti bahwa siswa SLTP dan SMA,
Propinsi Sumatera Utara belum dapat
memperoleh juara terutama pada bidang
fisika. Salah satu masalah yang dihadapi
dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran selama ini belum
membelajarkan siswa untuk memiliki
kemampuan berpikir untuk menyadari apa
yang telah dipelajari. Proses pembelajaran
lebih cenderung diarahkan untuk anak
menghafal informasi. Otak anak lebih
cenderung diarahkan untuk mengingat dan
menimbun berbagai informasi, sehingga
anak menjadi pintar secara teoretis, tetapi
miskin aplikasi. Hal tersebut membuktikan
bahwa siswa di Propinsi Sumatera Utara
lebih cenderung untuk menguasai materi
(content mastery) dan bukan penguasaan
konsep (conceptual mastery). Wilson
(2000)
dalam
Muhfroyin
(2007)
mengemukakan bahwa pengetahuan yang
didasarkan
pada
hafalan
telah
dideskritkan, karena individu tidak dapat
menyimpan ilmu pengetahuan dalam
ingatan mereka untuk penggunaan yang
akan datang. Keadaan seperti ini terjadi
karena kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan
belum
mampu
mengembangkan kemampuan berpikir,
sehingga kemampuan berpikir siswa masih
berada pada tahap rendah. Data yang
didapatkan bahwa siswa di Indonesia
hanya menguasai taraf berpikir pada level
1, sedangkan Jepang, Korea, dan Thailand
menduduki taraf 3, 4, dan 5 (Ditjen
PMPTK, 2006).
Buchori (2001) dalam Trianto
(2007: 1) menyatakan bahwa pendidikan
yang baik adalah pendidikan yang tidak
hanya mempersiapkan para siswanya
untuk suatu profesi atau jabatan tetapi
untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi dalam kehidupan seharihari dengan kompetensi yang dimiliki.
46
Guna menghasilkan siswa yang memiliki
kompetensi di bidangnya, maka proses
pembelajaran yang dilakukan di kelaspun
harus ditata kembali. Penataan kembali
sistem pendidikan di Indonesia dibuktikan
melalui pembaharuan Kurikulum 2004
berbasis kompetensi menjadi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
berdampak pada perubahan paradigma
dalam pendidikan dan pembelajaran,
hingga sekarang berubah ke kurikulum
2013 yang mengacu kepada aspek apektif.
Perubahan
yang
terjadi
adalah
pembelajaran yang semula berpusat pada
guru (teacher centered) beralih berpusat
pada siswa (student centered). Paradigma
pembelajaran meliputi teacher centered
dianggap sebagai paradigma pembelajaran
deduktif tradisional, sedangkan paradigma
student centered merupakan sebuah
pembelajaran dengan pendekatan ber
orientasi pada proses (process oriented
approach). Bourke (dalam Muhfahroyin,
2008) menyatakan bahwa pembelajaran
yang berpusat pada siswa dewasa ini
masih jarang digunakan. Pembelajaran
student centered membutuhkan proses
belajar yang kreatif, inovatif dan
kurikulum yang mendukung pembelajaran.
Pemerintah dalam hal ini Depdiknas telah
melihat hal tersebut dan menuangkannya
dalam standar kompetensi lulusan (SKL)
dan standar isi (SI). Hungerford, Volk &
Ramsey (dalam Wenno, 2008: 3)
menyatakan bahwa sains, adalah (1)
proses untuk mendapatkan informasi
melalui metode empiris; dan (2) informasi
yang diperoleh melalui penyelidikan yang
telah didata secara logis dan sistematik
Salah satu upaya meningkatkan Inovasi
Untuk Kemajuan Kota Medan yaitu dalam
bidang pendidikan sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan - permasa
lahan di kota Medan. Kota Medan sebagai
salah satu kota pendidikan di Indonesia
yang selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu pendidikannya dengan melakukan
berbagai macam inovasi pembelajaran.
Berdasarkan perkembangan pendidikan di
Kota Medan, maka diperlukan data yang
akurat. Dengan data tersebut diharapkan
dapat memberikan masukan yang berarti
bagi Diknas dalam rangka pembenahan
dan
perbaikan
mutu
pendidikan.
Berdasarkan fakta empiris inilah yang
akan membantu pemerintah dalam hal ini
Diknas kota Medan untuk dapat
mengambil
langkah
bijak
dalam
menyikapi perkembangan pendidikan kota
Medan, sehingga sumber daya manusia
yang diharapkan dapat dipenuhi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
Bagaimana integrasi Lektora sebagai
wujut
model
disain
pembelajaran
ASSURE?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang
dirumuskan di atas, maka tujuan penulisan
karya tulis ilmiah ini adalah : Mengetahui
bagaimana integrasi Lektora sebagai wujut
model disain pembelajaran ASSURE?
47
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan karya ilmiah ini dapat
bermanfaat sebagai sumber informasi dan
referensi bagi para pendidik, sebagai
masukan
untuk
merancang
media
pembelajaran berbasis IT sehingga pem
belajaran dilakukan melalui pendekatan
student center dan bukan teacher center
BAB II . KAJIAN TEORI
2.1 Hakekat Model Pembelajaran
Model pembelajaran diartikan sebagai
berikut: “A model of teaching is a plan or
pattern that we can use to design face to
face teaching in classrooms or tutorial
settings and to shape instructional
materials-including books, films, tapes,
and computer-mediated programs and
curriculums (long term courses of study).
Lebih lanjut, Arends (dalam Mara
Bangun, 2001: 24) mengemukakan:
“Models of teaching is an overall plan, or
pattern, for helping students to learn
spesific kinds of knowledge, attitudes, or
skills”. Berdasarkan pengertian model
pembelajaran seperti itu, jelas bahwa
setiap model pembelajaran berfungsi
memberikan arah dalam pendesainan
pembelajaran dalam rangka membantu
peserta
didik
mencapai
berbagai
kompetensi. dan/atau tujuan pembelajaran.
Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, strategi, metode dan tenik
pembelajaran. Dengan demikian, jika
antara pendekatan, strategi, metode dan
teknik sudah terangkai menjadi satu
kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa
yang disebut dengan model pembelajaran.
Dengan kata lain, model pembelajaran
adalah rencana atau pola penerapan
pendekatan, strategi, dan metode yang
sudah terangkai menjadi satu kesatuan
yang utuh berdasarkan landasan teori
tertentu.
2.2.Mengapa Menggunakan Model
Pembelajaran
Apa
perbedaan
antara
guru/dosen/tutor/instruktur pakar atau
efektif
atau
profesional
(expert/effective/professional
teacher)
dengan
guru/dosen/tutor/
instruktur
pemula (beginner teacher) ?
Indikasi terhadap kurangnya perhatian
terhadap permasalan pembelajaran yang
efektif untuk pencapaian kompetensi dapat
dipantau dari pendapat-pendapat tentang
mengajar yang di antaranya bernada
seperti
ini:
“mengajar
itu
mudah”;”'mengajar itu kan hanya
memerlukan syarat mampu berdiri di
depan kelas dan menguasai bahan
ajar”;”mengajar itu adalah gabungan
antara seni dan ilmu”; “mengajar itu
semata-mata hanya bakat, orang yang
berbakat dapat mengajar dengan baik,
orang yang tidak berbakat bagaimanapun
dia berusaha hasilnya tetap lebih jelek
dibandingkan dengan hasil pengajaran
orang yang berbakat”; “pengajar yang
baik tidak mesti menguasai teori-teori
pembelajaran, buktinya banyak para
48
pengajar di perguruan tinggi yang tidak
pernah mempelajari teori - teori pem
belajaran tetapi mampu mengajar dengan
baik, lihat di perguruan tingggi non
kependidikan, banyak dosen yang hebathebat, buktinya banyak dokter, ahli teknik,
dan fisikawan dihasilkan oleh perguruan
tinggi non kependidikan, padahal kita tahu
kebanyakan dosennya tidak pernah
mempelajari teori pembelajaran secara
formal”. Jika nada seperti itu yang
menjadi
pegangan
guru/dosen/tutor
/instruktur dalam pengajaran, maka
jelaslah bahwa mengajar itu memang
bukan pekerjaan yang sulit, apalagi bagi
orang yang berbakat jadi guru/dosen
/tutor/instruktur, sehingga kelihatannya
siapapun dapat menjadi guru/dosen/tutor/
instruktur pakar atau efektif atau
profesional. Dengan demikian, dapat
diambil kesimpulan bahwa memperma
salahkan itu adalah membuang-buang
energi. Menurut Dahar (1988:2, dalam
Mara Bangun, 2012) berdasarkan hasil
penelitiannya mengemukakan bahwa
seseorang dapat mengajar, dan terus
mengajar dengan baik tanpa pembelajar
belajar.
Pendapat
Dahar
tersebut
sebenarnya telah dikumandangkan oleh
Bodner (1986:873) dengan pernyataan
"Teaching and learning are not
synonymous, we can teach, and teach well,
without having the students learn" di
Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan pada hasil penelitian
kedua pemerhati pendidikan itu saja, dapat
disimpulkan bahwa pengajaran yang tidak
memperhatikan aspek teori pembelajaran
tidak menyebabkan pembelajar/ pembe
lajar belajar. Artinya, para pengajar (guru
/dosen /tutor /instruktur ) hanya bergaya
(bergantung pada gaya masing-masing
pengajar, misalnya berpidato, berkacak
pinggang, menggeser - geser kacamata
baca, membuat lelucon, suka marahmarah untuk menaku-tnakuti, suka
mengancam, suka membentak-bentak,
suka cemberut untuk menunjukkan
ketidaksukaan, suka tersenyum ramah
untuk menutupi kelemahannya dalam
menguasai materi, dan sebagainya) di
depan
kelas,
tanpa
menghasilkan
pembelajaran bagi peserta didik. Bahkan,
pengajaran yang diyakini baik (teach well)
di Amerika Serikatpun sering tidak
menghasilkan pembelajaran. Yang lebih
gawat lagi, dalam pengajaran (bahkan
pengajaran yang dianggap baik) sering
menimbulkan miskonsepsi (di Indonesia
lihat van den Berg (editor) (1991: 17)).
Hestenes dan Halloun (dalam van
Heuvelen, 1992:56) di Universitas
Arizona (Arizona State University)
menemukan bahwa gaya (style) dosen
tidak mempengaruhi hasil belajar tentang
pemahaman kualitatif pembelajar. Mereka
menemukan pula bahwa hasil belajar
pembelajar yang diajar oleh profesor
pemeroleh "award" (hadiah) pendidikan,
sama saja dengan hasil belajar
pembelajar yang diajar seorang dosen
baru (pengalaman mengajarnya minim),
yang mengajar dengan mengacu pada
buku teks secara ketat.
Berdasarkan hasil penelitian itu,
kelihatannya sia-sia menggaji seorang
profesor lebih tinggi dibandingkan dengan
gaji seorang dosen baru di tempat
49
penelitian itu dilakukan. Bagaimanakah
perbandingan hasil pengajaran seorang
profesor dibandingkan dengan hasil
pengajaran seorang dosen yang bukan
profesor di Indonesia? Berdasarkan uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa
seseorang dapat mengajar dengan baik
tanpa peserta didik belajar. Pengajaran
tersebut tidak mencapai kompetensi.
Pengajaran yang seharusnya terjadi adalah
pengajaran yang menimbulkan belajar
untuk pencapaian kompetensi. Dengan
kata lain, pembelajaran (pengajaran yang
menimbulkan belajar) yang diinginkan
adalah pembelajaran yang efektif untuk
pencapaian kompetensi. Guru/dosen/tutor/
instruktur pakar atau efektif atau
profesional
adalah
guru/dosen/tutor/
instruktur yang memiliki kompetensi:
kepribadian, profesional, pedagogik dan
sosial yang mampu melaksanakan
pembelajaran efektif untuk pencapaian
kompetensi. Berdasarkan uraian tersebut
jelas tergambar bahwa pembelajaran yang
diharapkan adalah: pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran yang
tepat untuk pencapaian kompetensi. Jika
pembelajaran tidak mencapai kompetensi
yang dirumuskan, maka pembelajaran
tersebut tidak efektif. Guru maupun dosen
tersebut belum memiliki kompetensi
pedagogik dalam pendidikan berbasis
kompetensi. Prinsip pembelajaran berbasis
kompetensi terukur melalui tercapai
tidaknya kompetensi.
2.3. Model Desain Pembelajaran
Model desain pembelajaran
berperan sebagai alat konseptual, pengelo
laan, komunikasi untuk menganalisis,
merancang, menciptakan, mengevaluasi
program pembelajaran, dan program
pelatihan. Pada umumnya, setiap desain
sistem pembelajaran memiliki keunikan
dan perbedaan dalam langkah-langkah dan
prosedur yang digunakan. Perbedaan juga
kerap terdapat pada istilah-istilah yang
digunakan. Namun demikian, modelmodel desain tersebut memiliki dasar
prinsip yang sama dalam upaya
merancang program pembelajaran yang
berkualitas. Dalam desain pembelajaran
dikenal
beberapa
model
yang
dikemukakan oleh para ahli. Menurut
Sujarwo (2012), untuk merancang dan
mengembangkan sistem pembelajaran,
dipengaruhi oleh beberapa komponen
sebagai berikut: 1) Kemampuan awal
peserta didik dan potensi yang dimiliki 2)
Tujuan pembelajaran (umum dan khusus)
adalah penjabaran kompetensi yang akan
dikuasai oleh peserta didik 3) Analisis
materi pembelajaran yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4)
Analisis aktivitas pembelajaran, me
rupakan proses menganalisis topik atau
materi
yang
akan
dipelajari
5)
Pengembangan media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, materi pembelajaran
dan kemampuan peserta didik 6) Strategi
pembelajaran, dapat dilakukan secara
makro dalam kurun satu tahun atau mikro
dalam kurun satu kegiatan belajar
mengajar. 7) Sumber belajar, adalah
sumber-sumber yang dapat diakses untuk
memperoleh materi yang akan dipelajari
8) Penilaian belajar, tentang pengukuran
kemampuan atau kompetensi yang
50
dikuasai oleh peserta didik. Berdasarkan
hasil penelitian, terdapat beberapa model
desain pembelajaran. Diantaranya adalah :
Model Desain Pembelajaran ADDIE,
Model Desain Pembelajaran ASSURE,
Model Desain Pembelajaran Smith and
Ragan, Model Desain Pembelajaran
MORRISON-ROSS and KEMP, Model
Desain Pembelajaran Dick and Carey.
Pada karya tulis ilmiah ini hanya akan
membahas
tentang
Model
Desain
Pembelajaran ASSURE.
2.3. Model
Desain
Pembelajaran
ASSURE
Model
pembelajaran
ASSURE
dikembangkan oleh Sharon Smaldino,
Robert Henich, James Russell dan
Michael Molenda. model pembelajaran
ASSURE berusaha untuk menciptakan
sebuah pembelajaran yang bermakna
dengan
memanfaatkan
media
dan
teknologi yang akan membuat pembelajar
belajar secara aktif. Pembelajaran
ASSURE
dapat
digunakan
untuk
menetapkan pengalaman belajar yang
dapat membantu pembelajar dalam
mencapai kompentensi yang diinginkan.
Pembelajaran ASSURE merupakan model
yang bersifat prosedural yang dibangun
untuk menciptakan program pembelajaran
yang efektif, efisien dan menarik.
pemanfaatan
media dan
teknologi
merupakan suatu keharusan karena
digunakan untuk membantu pembelajar
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
dengan harapan pula mampu melibatkan
pembelajar secara intensif dalam aktivitas
pembelajaran.
Pembelajaran
yang
bermakna
akan
merujuk
pada
pembelajaran yang efektif, efisien dan
menarik.
Seluruh pengajaran yang efektif
membutuhkan
perencanaan
cermat.
Mengajar dengan teknologi dan media
pengajaran tentu saja tidak dikecualikan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mata
pelajaran yang dirancang baik diawali
dengan timbulnya minat pembelajar dan
kemudian berlanjut pada penyajian
material baru, melibatkan para pembelajar
dalam praktik dengan umpan balik,
menilai
pemahaman
mereka,
dan
memberikan kegiatan tindak lanjut yang
relevan. Model ASSURE menggabungkan
semua kegiatan instruksional itu. Model
ASSURE merupakan nama singktan dari
langkah-langkah desaian pembelajaran
yang terdiri dari beberapa komponen,
yaitu:
A : Analize Learner Characteristics
S : State Performance Objective
S : Select, Methods, Media and Material
U : Utilize Materia
R : Requires Learner Participation
E : Evaluate and Revise
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
ASSURE
1. Analyse Learner ( Analisis Pembela
jar)
Tujuan utama para pendidik adalah
memenuhi
kebutuhan
unik
setiap
pembelajar
sehingga
mereka
bisa
mencapai tingkat belajar yang maksimum.
Model ASSURE memberikan pendekatan
yang sistematis untuk menganalisis
karakteristik para pembelajar yang
51
mempengaruhi kemampuan mereka untuk
belajar. Analisis tersebut menyediakan
informasi yang memungkinkan secara
strategis merencanakan pelajaran yang
disesuaikan agar memenuhi kebutuhan
spesifik para pembelajar. Faktor-faktor
yang
diperhatikan
dalam
analisis
pembelajar adalah sebagai berikut: a.
Karakteristik Umum Yang termasuk
dalam karakteristik umum adalah usia,
tingkat pendidikan, pekerjaan, kebuda
yaan, dan faktor sosial ekonomi.
Karakteristik umum ini dapat digunakan
untuk menuntun kita dalam memilih
metode dan media untuk pembelajaran.
Sebagai contoh, apabila pembelajar.
1. Memiliki kemampuan membaca di
bawah standar, maka akan lebih
efektif jika media yang digunakan
adalah bukan dalam format tercetak
(nonprint media).
2. Kurang tertarik terhadap materi yang
disajikan, diatasi dengan meng
gunakan media yang memiliki tingkat
stimuli yang tinggi, seperti : peng
gunaan video tape, permainan
simulasi, dan lai-lain.
3. Baru pertama kali melihat atau
mendapat konsep yang disampaikan,
lebih baik menggunakan cara atau
pengalaman langsung (realthing). Bila
sebaliknya, menggunakan verbal atau
visual saja sudah dianggap cukup.
4. Heterogen,
lebih
aman
bila
menggunakan media yang dapat
mengakomodir semua karakteristik
pembelajar seperti menggunakan
video tape.
5. Kompetensi
Dasar
Spesifik
Pengetahuan
sebelumnya
yang
dipunyai para pembelajar tentang
sebuah subyek tertentu mempengaruhi
bagaimana dan apa yang mereka bisa
pelajari lebih banyak dari pada yang
dilakukan sifat psikologi apa pun.
Oleh karena itu, komponen penting
dalam merancang mata pelajaran
adalah mengidentifikasikan kecaka
pan dasar spesifik para pembelajar.
Berhubungan dengan pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki
pembelajar sebelumnya. Informasi ini
dapat kita temukan bila kita
memberikan entry test/entry behavior
kepada pembelajar sebelum kita
melaksanakan pembelajaran. Hasil
darientry test ini dapat dijadikan
acuan tentang hal-hal apa saja yang
perlu dan tidak perlu lagi disampaikan
kepada pembelajar. c. Gaya Belajar
Cara seseorang untuk memahami dan
memproses informasi disebut gaya
belajarnya (Mara Bangun, 2012) Gaya
belajar berasal atau timbul dari adanya
kenyamanan yang kita rasakan (secara
psikologis dan emosional) saat kita
menerima dan berinteraksi dengan
lingkungan belajar, karena itu muncul
modalitas dalam belajar (verbal/
lenguistik, logis/matematis, audio/
visual/psasial, musik/ritmis, ragawi/
kinestetik, antar personal, intra
personal, naturalis, dan eksistensial).
Pendidik yang efektif harus mem
pertimbangkan gaya belajar yang
berbeda dari pada pembelajar mereka
dan menyadari bahwa para pembelajar
52
sangat berbeda dalam hal kekuatan
dan kelemahan di tiap-tiap area
tersebut.
2. State Objektives ( Nyatakan Tujuan)
Belajar pada hakekatnya adalah
sebagai usaha untuk mencapai kompetensi
yang diinginkan. Sebuah tujuan belajar
merupakan hal yang penting untuk
mengetahui apa tujuan yang akan dicapai
oleh pemelajar. tujuan pembelajaran yang
dirumuskan dari hasil proses analisis
kebutuhan akan membantu guru dalam
melakukan langkah selanjtnya, salah
satunya
digunakan
sebagai
dasar
pemilihan strategi, teknologi dan media.
selain itu digunakan sebagai dasar
penilaian dan dasar untuk ekspetasi belajar
pembelajar. dalam artian apabila standar
dan tujuan belajar spesifik dinyatakan
secara jelas, maka belajar mengajar
menjadi berorientasi pada tujuan.
Perumusan tujuan ini berkaitan dengan
apa yang ingin dicapai. Smaldino,
Lowther dan Russell (2012) menyatakan
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
perumusannya adalah : a. Tetapkan ABCD
A (audiens – instruksi yang kita ajukan
harus fokus kepada apa yang harus
dilakukan pembelajar bukan pada apa
yang harus dilakukan pengajar), B
(behavior – kata kerja yang men
deskripsikan kemampuan baru yang harus
dimiliki pembelajar setelah melalui proses
pembelajaran dan harus dapat diukur), C
(conditions – kondisi pada saat performans
sedang diukur), D (degree – kriteria yang
menjadi dasar pengukuran tingkat
keberhasilan
pembelajar).
b.Mengklasifikasikan Tujuan Maksud dari
mengklasifikasikan tujuan disini adalah
untuk menentukan pembelajaran yang
akan kita laksanakan lebih cenderung ke
domain
mana?
kognitif,
afektif,
psikomotor, atau interpersonal. Tujuan
belajar
tidak
dimaksudkan
untuk
membatasi apa yang pembelajar pelajari,
tetapi dimaksudkan untuk menyediakan
tingkat minimum dari pencapaian yang
diharapkan. c. Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu
dalam menuntaskan atau memahami
sebuah materi yang diberikan. Individu
yang tidak memiliki kesulitan belajar
dengan yang memiliki kesulitan belajar
pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap
materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka timbullah mastery learning
(kecepatan dalam menuntaskan materi
tergantung dengan kemampuan yang
dimiliki tiap individu).
3. Select Method, Media or Materials
(Pemilihan Metode, Media dan Bahan)
Point yang harus digaris bawahi
dalam hal ini bahwa tidak ada satu metode
yang lebih dari metode yang lain dan tidak
ada
satu
metode
yang
dapat
menyenangkan/menjawab kebutuhan pem
belajar secara seimbang dan menyeluruh.
pertimbangan utama ketika memilih
strategi pengajaran yaitu kontribusi
strategi tersebut dalam membantu
pembelajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam menentukan strategi
pembelajaran perlu untuk meninjau
ARCS, yaitu apakah strategi tersebut
menarik perhahatian (Attention) pem
53
belajar, dianggap relevan (Relevant) bagi
kebutuhan mereka, berada pada tingkat
yang sesuai untuk membangun percaya
diri (Confidence) mereka, dan meng
hasilkan kepuasan (Satisfaction) dari apa
yang mereka pelajari.
Selanjutnya yang harus diper
hatikan
yaitu
penggunaan
media.
Penggunaan media tidak harus di
identikkan dengan barang yang mahal.
Sebelum memilih media kita harus
mempertimbangkan
terlebih
dahulu
kelebihan dan kekurangannya. Jangan
sampai media yang kita gunakan menjadi
bumerang atau mempersulit kita dalam
pentransferan
pengetahuan
kepada
pembelajar. pemanfaatan media akan
membuat isi atau materi yang disampaian
kepada penggunanya menjadi lebih
menarik. sebuah media harus dirancang
dengan kreatif, sehingga meningkatkan
daya tarik isi pesan atau informasi yang
terdaoat di dalamnya. Materi/bahan yang
kita gunakan dalam proses pembelajaran
merupakan komponen yang tidak kalah
penting
dalam
menunjang
proses
pembelajaran sukses. Isi materi pelajaran
pada hakekatnya merupakan
ilmu
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
perlu dipelajari oleh individu agar
memiliki kompetensi seperti yang
diharapkan.
isi
materi
pelajaran
menggambarkan adanya struktur atau
hirarki yang perlu dipelajari oleh
pembelajar secara sistematis. Materi/bahan
yang digunakan bisa yang sudah siap
pakai, hasil modifikasi kita, atau hasil
desain baru. Bagaimanapun caranya kita
mengumpulkan materi, pada intinya
adalah materi tersebut harus sesuai dengan
tujuan dan karakteristik si pembelajar.
4. Utilize Media and Materials
(Penggunaan Media dan Bahan)
Mayoritas materi pembelajaran
yang digunakan oleh para pendidik adalah
“siap pakai”, yaitu siap digunakan dan
tersedia mulai dari sekolah atau sumber
lainnya. Banyak dari sumber ini yang
gratis atau tidak mahal. Pendidik
mempertimbangkan
untuk
membuat
keputusan yang sesuai terkait dengan
memilih yang tepat dari material yang
tersedia.
5. Require Learner Participation
(Partisipasi Pelajar)
Seperti yang diperkirakan oleh
Bloom, Engelhart, Furst, Hill, dan
Krathwohl (dalam Sharon E. Smaldino
dkk., 2011) lebih dari 50 tahun yang lalu,
perekonomian global saat ini akan
mengharuskan para pembelajar untuk
memilih
pengalaman
dan
praktik
menerapkan, menganalisis, mensintesis,
dan mengevaluasi daripada sekadar
mengetahui dan memahami informasi. Ini
sejalan dengan gagasan kontruktivisme
bahwa belajar merupakan proses mental
aktif
yang
dibangun
berdasarkan
pengalaman autentik yang relevan di mana
para pembelajar akan menerima umpan
balik
informative,
respon
yang
memungkinkan mereka telah mencapai
tujuan dan bagaimana meningkatkan
kinerja mereka. NETS untuk siswa
(NETS-S) mendukung tingkat partisipasi
siswa semacam ini melalui penggunaan
54
berbagai macam tekhnologi dan media
(ISTE, 2000).
6. Evaluate and Revise (Mengevaluasi
dan Merevisi)
Evaluasi dan mereview adalah hal
yang lazim dilakukan untuk melihat
seberapa jauh media dan teknologi yang
kita pilih/gunakan telah menghasilkan
tujuan yang
telah
kita tetapkan
sebelumnya. Dari hasil evaluasi akan
timbul pertanyaan : apakah media dan
teknologi yang kita pilih tetap bisa
digunakan, dimodifikasi, ataupun tidak
digunakan sama sekali. Evaluasi dan revisi
sangat penting bagi pengembangan
pengajaran yang berkualitas, tetapi
komponen dari perancangan mata
pelajaran ini sering kali diabaikan. Kita
akan membahas dua tujuan, yaitu: a.
Menilai prestasi pembelajar Metode dalam
menilai prestasi bergantung pada sifat dari
tujuan belajar. Penilaian autentik dipacu
oleh komitmen menuju perspektif
kontruktivisme, karena penilaian autentik
mengharuskan para pembelajar untuk
menggunakan proses yang sesuai dengan
konten dan kemampuan yang sedang
dipelajari dan sesuai dengan bagaimana
konten digunakan dalam dunia nyata.
Penilaian autentik bisa digunakan untuk
menilai kinerja atau produk tunggal,
produk unit atau portofolio karya
pembelajar yang mewakili kinerja dari
waktu ke waktu, dan yang mencakup
pemikiran para pembelajar menganai
mengapa karya itu mewakili usaha terbaik
mereka. Penilaian portofolio yaitu menilai
kemampuan pembelajar untuk membuat
produk nyata yang menggambarkan
pencapaian mereka terkait dengan analisis,
sintesis, dan evaluasi. Komponen kunci
dari
portofolio
adalah
mereka
mengharuskan refleksi sendiri dari para
pembelajar
mengenai
pembelajaran
mereka sendiri sesuai yang ditampilkan di
produk portofolio. Contoh penilaian
portofolio seperti dokumen tertulis,
rekaman audio berupa debat, diskusi atau
presentasi, rekaman video berupa drama
dan percobaan laboratorium, dan proyek
multimedia computer seperti time line
animasi, podcast, dan webquest. b.
Mengevaluasi dan merevisi strategi,
teknologi dan media. Evaluasi juga
meliputi penilaian strategi, teknologi dan
media. Apakah strategi pembelajaran telah
berjalan efektif? Bisakah ditingkatkan
lagi? Apakah teknologi dan media efektif
dalam membangkitkan minat para
pembelajar? Apakah mereka mendukung
partisipasi bermakna para pembelajar?
Para
pembelajar
mungkin
juga
menyampaikan pada anda, tersirat atau
tersurat, bahwa kinerja anda terkadang
melupakan sesuatu yang justru diinginkan
para pembelajar. c. Evaluasi Guru Salah
satu komponen penting dari suasana kelas
manapun adalah guru, yang sebaiknya
dievaluasi bersama dengan komponenkomponen pengajaran lainnya. Meskipun
evaluasi atas pengajaran anda mungkin
bisa menimbulkan kekhawatiran, infor
masi yang dihasilkan akan memberikan
umpan balik yang bagus sekali untuk
menangani
area-area
yang
butuh
pengembangan dan untuk mengetahui
55
area-area
pengajaran
yang
sudah
berkualitas tinggi. Terdapat empat jenis
dasar evaluasi guru: diri sendiri,
pembelajar, rekan guru dan administrasi.
d. Revisi strategi, teknologi dan media.
Pendidik sebaiknya berefleksi pada mata
pelajaran dan tiap komponen mata
pelajaran itu. Buatlah cacatan sesegera
mungkin usai berakhirnya mata pelajaran,
dan rujuklah ke catatan tersebut sebelum
pendidik
kembali
melaksanakan
pembelajaran. Jika data evaluasi pendidik
mengindikasikan kelemahan dalam area
tersebut, maka kembali ke bagian yang
salah dari rencana tersebut dan revisinya.
Model akan berhasil jika pendidik selalu
menggunakannya untuk meningkatkan
kualitas pengajaran.
2.4. Software Lectora
Lectora adalah sebuah tools (alat)
pengembangan media berbasis e-learning,
juga sering dikenal sebagai perangkat
lunak (software) authoring tool yaitu
software yang memungkinkan pengga
bungan unsur teks, gambar, suara dan
video menjadi sebuah multimedia pem
belajaran yang interaktif. Tidak hanya itu,
Software Authoring Tool Lectora juga
bisa digunakan untuk membuat slide
presentasi dan company Profile. Lectora
merupakan software yang berbayar yang
dikembangkan oleh Perusahaan Trivantis,
yang harga aslinya mencapai kisaran 23
juta rupiah. Akan tetapi, Trivantis juga
telah menyediakan versi demo yang tidak
berbayar, yang dapat digunakan oleh para
guru maupun tenaga kependidikan untuk
mengembangkan multimedia pembela
jaran interaktif.
Perbedaan versi demo dan
berbayar hanya dua. Yang pertama,
Lectora versi demo hanya bisa berjalan
selama 15 hari di komputer, terhitung
sejak masa install, sedangkan Lectora full
version yang telah berbayar, tidak terdapat
pembatasan waktu pemakaian. Untuk
Lectora versi demo dipublish menjadi
multimedia pembelajaran interaktif, maka
setelah media tersebut jadi, terdapat
peringatan "This title was created with a
demonstration version of Lectora", yang
artinya media ini dibuat menggunakan
versi demo Lectora. Tetapi tampilan
peringatan ini sebenarnya tidak meng
ganggu pemakaian media. Karena
tampilan ini hanya muncul sekali pada saat
pertama kali mengakses media, dan
dengan klik "OK", maka tampilan tersebut
tidak akan nampak lagi.
Lectora memiliki tampilan yang
familiar dengan kita yang telah mengenal
maupun menguasai Microsoft Office.
Tampilan Lectora terbagi dalam 3 hal
utama, yakni Menu dan Toolbar, Title
Explorer, dan Page.
Menu-menu yang ada di dalam Lectora,
hampir sama dengan menu-menu yang
berada dalam program-program Microsoft
Office. Menu-menu itu antara lain File,
Edit, Add, Layout, Tools, Mode, Publish,
View, dan Help.
Title Explorer merupakan pohon
direktori yang menampilkan semua objek,
chapter, section, dan page yang terdapat
dalam
tampilan
halaman
Lectora.
Tampilan halaman sendiri merupakan area
56
kerja Lectora, dimana didalamnya kita
dapat melakukan editing media pem
belajaran. Yang patut dicatat dan di
perhatikan, semua objek, level, chapter,
section dan page dalam tampilan halaman
ini memiliki level-level tertentu, yang
digambarkan dalam pohon direktori title
explorer. Level tertinggi berada langsung
di bawah judul/title dari konten media
pembelajaran kita, menyusul kemudian di
bawahnya level chapter/bab, level section
/sub bab, dan yang terbawah adalah level
page.
Langkah-langkah dalam meran
cang media pembelajaran dengan software
Lectora adalah sebagai berikut :
1. Aktifkan aplikasi Lectora dengan
meng-klik icon
2. 2Pilihlah Create New Title, kemudian
klik Title Wizard atau Template
3. Pilihlah desain yang diinginkan, lalu
klik Start Wizard.
4. Akan muncul form Name dan
Location. Name digunakan untuk
nama media pembelajaran yang akan
5.
6.
7.
dibuat, sementara location digunakan
untuk tempat penyimpanan media
yang dikerjakan.
Setelah Name and Location diisi
kemudian klik tombol Next, maka
akan muncul Color Theme Selection (
digunakan untuk mengatur pewarnaan
media pembelajaran yang sedang
dibuat. Setelah itu tekan tombol Next.
Form/ isian yang keluar adalah Title
Organization. Pilih/ centang untuk
pilihan Chapters and page (isi 5 atau
sesui kebutuhan), include help dan
include test at end of title. Test Name
yang berisi Final Assessment diganti
dengan nama Evaluasi. Kemudian
klik Next.
Form yang muncul berikutnya adalah
form Chapter 1 of 5 yang digunakan
untuk mengisi tombo-tombol navigasi
sesuai dengan keinginan kita.
57
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MEDAN DIGITAL TOURIST
MAP DALAM MENINGKATKAN PARIWISATA KOTA MEDAN
Oleh : SUHANDI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri
pariwisata
mempunyai
peranan penting dalam upaya pem
bangunan dan pengembangan suatu
daerah. Bahkan pada beberapa daerah
menunjukkan bahwa industri pariwisata
mampu mendongkrak daerah tersebut dari
keterbelakangan
dan
menjadikannya
sebagai sumber pendapatan utama.
Sektor pariwisata sebagai kegiatan
perekonomian telah menjadi andalan
potensial dan prioritas pengembangan bagi
sejumlah negara, terlebih bagi negara
berkembang seperti Indonesia yang
memiliki potensi wilayah yang luas
dengan daya tarik wisata yang cukup
besar, banyaknya keindahan alam, aneka
warisan sejarah budaya, dan kehidupan
masyarakat (etnik). Pariwisata kota medan
merupakan
salah
satu
penunjang
perekonomian yang memilki prospek yang
cerah, tetapi hingga dewasa ini belum
memperlihatkan peranan yang sesuai
dengan
harapan
dalam
proses
pembangunan kota Medan.
Untuk
meningkatkan
peran
kepariwisataan kota Medan, sangat terkait
antara barang berupa obyek wisata sendiri
yang dapat dijual dengan sarana dan
prasarana yang mendukungnya yang
terkait dalam industri pariwisata. Usaha
mengembangkan suatu daerah tujuan
wisata harus memperhatikan berbagai
faktor yang berpengaruh terhadap
keberadaan suatu daerah tujuan wisata.
Faktor-faktor itu terkait lima unsur pokok
yang harus ada dalam suatu daerah tujuan
wisata, yang meliputi obyek dan daya tarik
wisata, prasarana wisata, tata laksana, atau
infrastruktur serta kondisi dari masyarakat
atau lingkungan (Edward Inskeep:
1991:27).
Kota Medanyang memiliki banyak
daya tarik wisata mempunyai banyak
potensi yang bisa diandalkan di antaranya
wisata kuliner, wisata budaya, wisata
belanja serta wisata alam.
Oleh karena itu, diperlukan teknologi,
kebutuhan
akan
teknologi
tinggi
khususnya teknologi industri akan
mendorong
destinasi
pariwisata
mengembangkan kemampuan penerapan
teknologi terkini mereka. Pada daerahdaerah
tersebut
akan
terjadi
pengembangan teknologi maju dan tepat
guna yang akan mampu memberikan
dukungan bagi kegiatanekonomi lainnya.
Dengan
demikian
pembangunan
kepariwisataan akan memberikan manfaat
bagimasyarakat
dan
pemerintahan.
Kepariwisataanakan menjadi bagian tidak
terpisahkan dari pembangunan suatu
daerah dan terintegrasi dalam kerangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat
setempat.
58
Pengembangan teknologi yang berupa
Sistem informasi Geografis (SIG) untuk
memetakan kawasan potensi wisata secara
efektif dan efisien dengan perangkat lunak
yang ada,sejalan dengan itu juga perlu
dikembangkan sebuah teknologi yang
memudahkan para wisatawan untuk
memperoleh
informasi
mengenai
destinasi-destinasi wisata, transportasi dan
akomodasi kota Medan, teknologi yang
dimaksud yakni Medan Digital Tourist
Map yakni peta digital yang dapat diakses
bagi para wisatawan lokal maupun asing
yang berkunjung dikota Medan, peta
digital tersebut berisi informasi-informasi
mengenai destinasi wisata, hotel serta
transportasi yang dapat digunakan
wisatawan menuju destinasi wisata
tersebut.
Medan Digital Tourist
Mapditempatkan dilokasi-lokasi strategis
yang dapat dengan mudah diakses oleh
wisatawan seperti stasiun, terminal,
bandara atau pusat-pusat keramaian
lainnya.berdasarakan hal tersebut maka
penulis tertarik untuk mengambil judul
penelitian
“Pengembangan
Sistem
Teknologi Informasi Medan Digital
Tourist
Mapdalam
meningkatkan
pariwisata Kota Medan”
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan Medan Digital
Tourist Map dalam mendukung akses
wisatawan dalam memperoleh informasi
wisata kota Medan.
1.3
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari
penelitian ini adalah agar penelitian ini
dapat digunakan sebagai sumbangan
pemikiran bagi pemerintah Kota Medan
dalam menerapkan teknologi yang
dijadikan
strategi untuk mencapai
keberhasilan pengembangan pariwisata
Kota Medan.
1.4
Kerangka Teori
Pariwisata adalah salah satu jenis
industri baru yang mampu menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam
penyediaan lapangan kerja, standar hidup
serta
menstimulasi
sektor-sektor
produktivitas lainnya. Selanjutnya sebagai
sektor yang kompleks, ia juga meliputi
industri-industri klasik yang sebenarnya
seperti industri kerajinan tangan dan
cinderamata. Penginapan dan transportasi
secara ekonomis juga dipandan sebagai
industri (Salah,2003).
Menurut Spillane (1987), peranan
pariwisata dalam pembangunan negara
pada garis besarnya berintikan tiga segi,
yaitu segi ekonomis (sumber devisa,
pajak- pajak), segi sosial (penciptaan
lapangan kerja), dan segi kebudayaan
(memperkenalkan kebudayan kita kepada
wisatawan-wisatawan asing).
Keberhasilan
pengembangan
sektor kepariwisataan, berarti akan
meningkatkan perannya dalam penerimaan
daerah, dimana kepariwisataan merupakan
komponen
utamanya
dengan
memperhatikan juga faktor-faktor yang
mempengaruhinya, seperti: jumlah obyek
wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan
59
yang berkunjung baik domestik maupun
internasional, tingkat hunian hotel, dan
tentunya pendapatan daerah.
Menurut
Spillane
(1987),
kemajuan Pariwisata dapat ditentukan oleh
beberapa faktor yakni sebagai berikut :
Proses produksi industri pariwisata
Kemajuan
pengembangan
pariwisata sebagai industri ditunjang oleh
bermacam-macam usaha yang perlu,
antara lain :
Promosi untuk memperkenalkan obyek
wisata
a. Transportasi yang lancar
b. Kemudian keimigrasian atau birokrasi
c. Akomodasi yang menjamin
penginapan yang nyaman
d. Pemandu wisata yang cakap
e. Penawaran barang dan jasa dengan
mutu terjamin dan tarif harga yang
wajar
f. Pengisian waktu dengan atraksiatraksi yang menarik
g. Kondisi kebersihan dan kesehatan
lingkungan hidup
3. Penyediaan Infrastruktur
Industri
pariwisata
juga
memerlukan prasarana ekonomi, seperti
jalanraya, jembatan, terminal, pelabuhan,
lapangan udara. Jelas bahwa hasil
pembangunan fisik bisa ikut mendukung
pengembangan pariwisata.
1.
2. Penyediaan lapangan kerja
Perkembangan pariwisata ber
pengaruh
positif
pada
perluasan
kesempatan kerja. Berkembangnya suatu
daerah pariwisata tidak hanya membuka
lapangan kerja bagi penduduk setempat,
tetapi juga menarik pendatang pendatang
baru dari luar daerah justru karena
tersedianya lapangan kerja tadi.
4. Penawaran jasa keuangan
Tata cara hidup yang tradisional
dari
suatu
masyarakat
juga
merupakansalah satu sumber yang sangat
penting
untuk
ditawarkan
kepada
parawisatawan. Bagaimana kebiasaan
hidupnya, adat istiadatnya, semuanya
merupakan daya tarik bagi wisatawan
untuk datang ke suatu daerah. Halini dapat
dijadikan sebagai event yang dapat dijual
oleh pemerintah daerahsetempat (Yoeti,
2008).
Pengembangan sarana maupun
prasarana juga merupakan hal yang
penting dalam membangun kawasan
wisatawan yang nyaman. Pemanfaatan
SDM secara efektif untuk mengelola
kekuatan ekonomi potensial (SDA)
dengan bantuan peralatan modal (dana).
Teknologi merupakan sasaran strategis
dalam sub sistem ekonomi yang harus
dibina dan
dikembangkan.Teknologi
informasi yang dapat memudahkan
wisatawan memperoleh informasi wisata
yang ada di suatu daerah.
1.5 Metode Penulisan
Dalam penulisan karya Ilmiah ini,
penulis mengumpulkan data dengan cara
melakukan Penelitian pustaka (Library
Research) dimana penulis mencari dan
60
mengumpulkan data dari bahan – bahan
pustaka seperti buku, diktat, berhubungan
dengan judul.
Sistematika
penulisan penelitian ini
terbagi menjadi tiga bab yangtersusun
sebagai berikut:
sarana, prasarana maupun akses informasi
yang baik. Potensi-potensi pariwisata kota
Medan berdasarkan data yang diakses dari
website pemko Medan dan berbagai
sumber lain diantaranya sebagai berikut :
Bab 1 : Pendahuluan
Pada bab ini dikemukakan
mengenai latar belakang, rumusan
masalah yang menjadi dasar penelitian,
tujuan dan kegunaan penelitian, serta
sistematika penulisan laporan penelitian.
A. Potensi Wisata Alam di Kota
Medan
Obyek wisata alam yang ada di Kota
Medan adalah:
1. Taman Buaya Medan
Lo Than Mok pemilik 2600 ekor buaya
yang memulai pemeliharaan sejak 1959.
Taman Buaya ini terletak di kelurahan
Asam Kumbang Kecamatan Medan
Selayang, luas ara lebih kurang 2H,
jaraknya sekitar 0 Km dari Pusat kota.
Didalam taman ini kita dapat melihat
buaya yang baru lahir hingga yang berusia
25 tahun dan sebagain buaya tersebut
terlatih dan bias membuat atraksi yang
menakjubkan termasuk berbagai atraksi
yang anda inginkan.
2. Kebun Binatang Medan
Kebun
Binatang
ini
dikelola
Pemerintah kota Medan yang berisi
berbagai jenis hewan tropis, hewan-hewan
mamalia seperti Beruang, Harimau, Singa
Gajah, Reptil dan lain-lain. Luas areal
sekitar 30 H dan berjarak sekitar 10 Km
dari pusat kota. Terletak di jalan Pintu Air
IV Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan, Buka setiap hari pukul
09.00 s/d 17.00 wib.
3. Danau Siombak
Danau Siombak Indaengas Pulau
kecamatan Medan Marelan. Danau ini
merupakan danau buatan yang indah,
dengan luas area 40 H, jaraknya 15 Km
Bab 2 : Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas secara
rinci analisis data-data yang digunakan
dalam penelitian. Bab ini akan menjawab
permasalahan penelitian yang diangkat
berdasarkan
hasil
kajian
dengan
menbandingkan landasan teori yang
relevan.
Bab 3 : Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini dikemukakan
kesimpulan penelitian sesuai dengan hasil
yang ditemukan dari pembahasan serta
saran yang diharapkan berguna bagi
pemerintah
Kota
Medan
dalam
meningkatkan sektor pariwisata
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Masalah
Sebagai salah satu kota terbesar di
Indonesia, kota Medan juga memiliki
berbagai tempat dan kawasan wisata, baik
itu tempat wisata peninggalan jaman
dahulu, maupun tempat wisata yang dibuat
pada masa sekarang yang dapat dijadikan
sebagai potensi bagi pengembangan sektor
pariwisata jika didukung oleh infrastruktur
61
dari pusat kota. Danau ini sangat indah
dan
dianjurkan
untuk
dikunjungi.
Biasanya danau ini digunakan untuk
Festival Kano dan Perahu Tradisional
disamping sebagai tempat rekreasi.
4. Taman Sri Deli
Taman Sri Deli ini merupakan Taman
Putri-putri Sultan Deli dan Keluarga.
B. Potensi Wisata Budaya di Kota
Medan
Obyek wisata Budaya yang ada di
Kota Medan adalah :
1. Istana Maimon
Istana ini merupakan salah satu objek
wisata utama di kota Medan. Istana ini
dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan
Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah
memerintah dari tahun 1873-1924.
Arsiteknya TH Van Erp bekerja sebagai
tentara
KNIL.
Rancangannya
melambangkan Bangunan Tradisional
Melayu dan India Muslim, sedangkan
gaya
arsiteknya
perpaduan
antara
Indonesia, Persia dan Eropa, Dihalaman
istana ini terdapat Meriam Puntung yang
merupakan bagian dari Legenda Istana
Maimon.
1. Tugu Guru Patimpus
Guru Patimpus adalah orang terkenal
di Medan. Dia mempunyai sejarah besar
sebagai penemu Kota Medan. Berabadabad yang lalu tepatnya pada tanggal 1
Juli 1560. Guru Patimpus seorang
keturunan Raja Singa Maharaja Negeri
Bakerah
didataran
tinggi
Karo
membangun sebuah perkampungan yang
disebut Medan Putri. Lokasi ini berada
diantara pertemuan Sungai Deli dan
Sungai Babura yang dahulu merupakan
transportasi
utama.
Kampung
ini
berkembang dengan pesat dan dipercaya
sebagai cikal bakal Kesultanan Deli.
2. Rumah Tjong A Fie
Rumah Tjong a Fie merupakan
gedung bergaya Tiongkok kuno yang
sangat fantastis dan dibangun pada tahun
1900, lokasinya terletak dijalan Ahmad
Yani (Kesawan). Dia adalah jutawan
pertama di Sumatera yang namanya sangat
terkenal sampai sekarang walaupun ia
sudah
wafat
pada
tahun
1921.
Kesuksesannya
berkat
usaha
dan
hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan
para pembesar perkebunan tembakau
Belanda. Hingga saat ini rumah tersebut
masih ditempati oleh keluarga atau
keturunan Tjong A Fie.
3. Masjid Raya Al- Mashun
Mesjid Raya Al-Mashun merupakan
Lambang Kota Medan. Mesjid terindah
memiliki nilai budaya, sejarah dan terbesar
di Sumatera Utara. Mesjid ini dapat
menampung
1500
jemaah
untuk
melaksanakan Sholat setiap hari. Mesjid
ini dibangun oleh Sultan Makmun Al
Rasyid di desain oleh DENGIMANS dari
Belanda dengan gaya Moorish dan berdiri
pada tahun 1906. Banyak turis dari
berbagai
Negara
didunia
selalu
mengunjungi Mesjid ini.
4. Gereja Lama
Gereja Immanuel merupakan Gereja
tertua di Medan. Lokasinya di jln.
Diponegoro yang dibangun pada tahun
1921. Gereja ini masih digunakan oleh
umat kristiani untuk kebaktian pada hari
minggu dan hari lainnya seperti upacara
62
pernikahan , Misa Natal dan sebagainya.
Gereja ini dapat menampung sekitar 500
umat Kristiani untuk mendengarkan
kotbah Pendeta. Kita dapat menemukan
Gereja tua lainnya dikota Medan tepatnya
di Jln. Pemuda yaitu Gereja Roma Katolik
dibangun pada tahun 1929. Gereja ini
masih digunakan umat katolik pada hari
Minggu dan hari lainnya seperti acara
pernikahan dan sebagainya.
5. Vihara Gunung Timur
Vihara Gunung Timur di kenal sebagai
Vihara tertua di Kota Medan. Didirikan
oleh Umat Budha pada tahun 1962.
Umumnya umat Budha bersembahyang ke
vihara ini setiap hari. Vihara ini juga untuk
acara ritual lainnya dalam Agama Budha
seperti memperingati hari Ulang Tahun
Sidharta Gautama. Biasanya tanggal 4 s/d
15 setiap tahunnya. Perayaan Imlek dan
sebagainya.
6. Klenteng Hindu Shri Marimman
Kuil Shri Mariamman merupakan Kuil
Hindu tertua di Kota Medan. Dibangun
pada tahun 1884 oleh umat Hindu. Kuil ini
berada di Jln. Zainul Arifin, umumnya
umat Hindu datang untuk bersembahyang
di kuil ini setiap pagi. Kuil ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam
Agama Hindu seperti Perayaan Depavali,
Perayaan Panen Padi dan sebagainnya.
7. Menara Air Tirtanadi
Satu lagi ciri Khas kota Medan adalah
Bangunan Menara Air yang kini menjadi
milik Perusahaan Air Minum Daerah
Tirtanadi. Ketika anda akan memasuki
kota ini dari arah selatan melalui jalan
Sisingamangaraja, anda akan disambut
dengan pemandangan puncak menara
Tirtanadi sebagai tangki penyimpanan air
bersih kebutuhan warga kota sejak jaman
Kolonial Belanda sampai sekarang.
8. Museum Bukit Barisan
Museum ini dibuka pada tahun 1971.
Museum ini adalah merupakan tempat
yang menarik untuk dikunjungi dan
menyimpan
benda-benda
sejarah
perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera
Utara seperti senjata, obat-obatan dan
pakaian seragam yang digunakan pada
Perang Kemerdekaan Indonesia melawan
pemberontakan
pada
tahun
1958.
Mengunjungi
Museum
ini
dapat
membayangkan kehebatan Perjuangan
Pahlawan dimasa lalu. Museum ini
terletak di Jln. Zainul Arifin.
9. Tugu Jendral Ahmad Yani
Di inti Kota Medan terdapat sejumlah
taman kecil dan besar di jalan Jend.
Sudirman dan terdapat Monumen Jend.
Ahmad Yani tidak berapa jauh dari taman
ini juga ada taman beringin yang terletak
ditepi Sungai Babura. dan Taman ini
sekarang menjadi Taman Digital setelah
diresmikan oleh Bapak Pj.Walikota
Medan Drs. Afifuddin Lubis, M.Si.
10. Museum Sumatera Utara
Museum ini terletak di Jln. H.M. Jhoni
No. 51 Medan. Merupakan Museum
terbesar di Sumatera Utara yang berbagai
peninggalan Sejarah Budaya Bangsa,
Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai
Suku di Sumatera Utara. Museum ini
dibangun pada tahun 1954 dan diresmikan
pada tahun 1982 oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef.
Museum ini merupakan salah satu
museum terbaik di Indonesia.
63
11. Rahmat Wildlife Museum & Gallery
Rahmat International Wildlife Gallery
adalah satu-satunya di Asia yang memiliki
lebih kurang 850 lebih koleksi satwa dari
berbagai negara. Telah termasuk Record
Book
dan
menerima
penghargaan
International dalam bidang konservasi
dalam upaya mencegah kepunahan satwasatwa liar didunia. Di gallery ini
ditampilkan berbagai koleksi satwa liar
terkecil hingga terbesar sesuai dengan
habitatnya.
12. Pekan Raya Sumatera Utara
Pekan Raya Sumatera Utara terletak di
Jln. Gatot Subroto sekitar 7 Km dari pusat
kota, tepatnya di Gedung Tapian Daya
sebagai ajang promosi budaya, Industri
dan bisnis. Buka setiap tahun. Berbagai
jenis Tarian Tradisional dan Pameran
Budaya di Sumatera Utara biasanya
ditampilkan pada acara pembukaan
pameran.
13. Mesjid Raya Lama (Al- Osmani)
Mesjid merupakan Mesjid tertua di
Kota Medan, berlokasi di Kec.Medan
labuhan. dan disini 3 Sultan dimakam kan.
14. Mesjid Gang Bengkok
Mesjid ini merupakan Mesjid Tua
yang ada hubungan nya dengan Tjong A
Fie, terletak di Kel.Kesawan, tepatnya di
Jl. Mesjid Medan.
15. Graha Bunda Maria Annai
Velangkanni
Pada
awalnya
tempat
itu
diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil
yang ada di Medan akan tetapi dalam
perkembangannya semua umat Katolik
dapat datang dan berziarah disitu tanpa
batas asal-usul ataupun ras karena
sesungguhnya tempat itu dipersembahkan
bagi seluruh umat Katolik dan juga
sebagai objek wisata bagi negara-negara
tetangga.
16. Museum Perjuangan TNI Kodam I
Bukit Barisan
Pada 5 Oktober 1996 Pangdam I Bukit
Barisan meresmikan renovasi museum ini
dan menetapkan namanya menjadi
Museum Perjuangan TNI. Koleksi
museum berupa peninggalan arkeologi,
senirupa,
relief,
monumen,
dan
perlengkapan militer. Alamat; Jalan Zainul
Arifin No. 8 Kelurahan Petisah,
Kecamatan
Petisah, Kabupaten/Kota
Medan, Sumatera Utara.
C. Potensi Pendukung Bidang Usaha
Potensial
1. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sebagai daerah yang berada pada
pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka,
Kota Medan sebagai ibukota Provinsi
Sumatera Utara memiliki posisi strategis.
Kota ini menjadi pintu bagi arus
penumpang dan juga perdagangan barang
dan jasa, baik perdagangan domestik
maupun luar negeri. Bagi Kota Medan,
kegiatan perdagangan bersama aktivitas
hotel dan restoran menjadi motor
penggerak roda perekonomian kota.
2. Pelabuhan Laut Belawan
Pelabuhan laut berperan penting
dalam
mendorong
pertumbuhan
perekonomian di suatu wilayah. Pelabuhan
laut yang menjadi andalan Kota Medan
adalah Pelabuhan Belawan yang berjarak
26 km dari pusat kota. Pelabuhan ini tidak
hanya
berperan
penting
bagi
64
perekonomian Kota Medan, namun juga
bagi Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan
ekspor dan impor Kabupaten/Kota lain
dilakukan di pelabuhan ini yang dapat
dilihat dari aktivitas bongkar.muat barang
setiap harinya.
Sampai saat ini Pelabuhan Belawan
telah memiliki fasilitas pelabuhan
penumpang dan barang termasuk terminal
peti
kemas.
Kecenderungan
berkembangnya jasa transportasi lewat
laut ini memerlukan suatu fasilitas
tambahan
yang
lebih
memadai.
Terbatasnya daya tampung barang di
pelabuhan menuntut suatu pembangunan
fasilitas dengan lokasi yang dekat dengan
pelabuhan tetapi memadai. Sesuai dengan
arahan perkembangan Kota Medan pada
masa mendatang perlu dilakukan investasi
pada bidang usaha peti kemas dan
pergudangan tersebut.
3. Stasiun KA Bandara Medan (City
Railink Station/CRT)
Stasiun KA Bandara Medan memiliki
berbagai fasilitas untuk kenyamanan
penumpang, dilengkapi juga dengan
sistem tiket dan pembayaran maupun pintu
keluar masuk yang modern, selain itu juga
terdapat
fasilitas-fasilitas yang ber
hubungan dengan layanan perjalanan KA
Bandara dan layanan beberapa maskapai
penerbangan seperti counter e-ticketing
maupun counter pemesanan tiket, layanan
informasi, ruang tunggu, musholla,
sejumlah toko dan penyedia makanan dan
minuman, serta hotel transit sekelas
bintang tiga bagi yang memerlukan.
Stasiun KA Bandara Medan (City
Railink Station/CRT) yang menjadi
kebanggaan masyarakat Medan karena
merupakan kereta api bandara pertama di
Indonesia.
4. Hasil Industri Kecil
Terdapat beberapa produk yang
dijadikan andalan Kota Medan bila dilihat
dari segi pasarnya. Komoditi unggulan ini
termasuk produk konsumsi sederhana,
inisialnya perabot rumah tangga dari kayu,
anyaman rotan, alas kaki dan barang hasil
konveksi. Adapun komoditi unggulan dar
iindustri kecil makanan inisialnya kopi
olahan, sirup markisa, bika ambon dan
kerupuk ubi. Salah satu produk makanan
ini, bika ambon telah menjadi buah tangan
yang khas untuk dibawa bagi yang
berkunjung ke Kota Medan.
5. Pariwisata
Di luar potensi bisnisnya, Kota Medan
sangatlah layak menjadi tujuan wisata.
Selain untuk mengunjungi lokasi seperti
Danau Toba atau Berastagi yang sejuk,
Kota Medan sendiri sarat dengan objek
wisata. Tujuan wisata di Kota Medan
diantarnya adalah Taman Buaya di
kawasan Sunggal, berisikan 2600 ekor
buaya aneka jenis. Namun wisata yang
paling menarik di Kota Medan adalah
bangunan tuanya yang dibangun dari
pertengahan abad XX di Medan. Dan
sebagian besar bangunan tua itu masih ada
sampai kini, indah dan memberi gambaran
utuh pada Kota Medan masa lalu.
Dari berbagi potensi pariwisata kota
Medan yang telah dijabarkan diatas
seharusnya dapat menjadikan sektor
pariwisata kota Medan sebagai sektor
adalan tetapi harus didukung oleh
prasarana wisata, tata laksana, atau
65
infrastruktur serta kondisi dari masyarakat
atau lingkungan yang baik
(Edward
Inskeep: 1991:27). Selain itu minimnya
ketersediaan akses informasi yang dapat
memudahkan wisatawan dalam mem
peroleh informasi juga salah satu factor
belum optimalnya pengembangan potensi
pariwisata kota Medan, maka hal ini dirasa
penting untuk disediakan oleh pemerintah
kota Medan dalam rangka meningkatkan
kunjungan wisatawan ke kota Medan.
2.2 Analisis Masalah
Pariwisata menjadi sektor yang sangat
potensial untuk dikembangkan sebagai
sektor andalan Kota Medan, karena
sebagai sebuah industri, pariwisata banyak
membawa efek (multipliereffect) dalam
pembangunan di berbagai sektor serta
diyakini sebagai sebuah industri masa
depan yang mampu meningkatkan kualitas
hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
Di banyak negara, kepariwisataan
merupakan sektor penting sebagai
katalisator perkembangan perekonomian,
sebab industri pariwisata dipercaya dapat
meningkatkan devisa negara (foreign
exchanges) dan sekaligus dapat menyedot
kesempatan kerja bagi masyarakat
setempat. Pengertian industri pariwisata
akan lebih jelas bila kita mempelajari dari
jasa atau produk yang dihasilkan atau
pelayanan yang diharapkan wisatawan
ketika melakukan perjalanan. Dengan
demikian akan terlihat tahap – tahap
wisatawan sebagai konsumen yang
memerlukan pelayanan tertentu.
Secara
umum
ada
beberapa
keuntungan yang diharapkan dapat
diperoleh dalam pengembangan sektor
pariwisata antara lain sebagai berikut:
peningkatan
pertumbuhan urbanisasi
sebagai akibat adanya pembangunan
prasarana dan sarana kepariwisataan
dalam suatu wilayah atau daerah tujuan,
kegiatan
beberapa
industri
yang
berhubungan dengan pelayanan wisatawan
seperti perusahaan angkutan, akomodasi,
perhotelan, restoran, kesenian daerah,
perusahaan meubel dan lain- lain,
meningkatkan produk hasil kebudayaan
disebabkan meningkatnya konsumsi oleh
para wisatawan, menyebabkan pemerataan
pendapatan, meningkatnya kesempatan
kerja dan berusaha, salah satu usaha
pemerintah dalam rangka meningkatkan
penghasilan devisa negara, memperluas
pasaran barang- barang yang dihasilkan
dalam
negeri,
pariwisata
dapat
memulihkan kesehatan baik jasmani
maupun rohani serta dapat menghilangkan
prasangka dan kepicikan, membantu
terciptanya saling pengertian antara
penduduk yang datang dengan penduduk
negara yang dikunjunginya.
Manusia bukan saja merupakan faktor
produksi (economic resources) tetapi juga
merupakan sasaran (objectives) dalam
pembangunan nasional. Pemanfaatan
SDM secara efektif untuk mengelola
kekuatan ekonomi potensial (SDA)
dengan bantuan peralatan modal (dana).
Teknologi merupakan sasaran strategis
dalam sub sistem ekonomi yang harus
dibina dan
dikembangkan.Teknologi
informasi yang dapat memudahkan
wisatawan memperoleh informasi wisata
yang ada di suatu daerah. Teknologi yang
memudahkan para wisatawan untuk
66
memperoleh
informasi
mengenai
destinasi-destinasi wisata, transportasi
serta akomodasi yang ada di kota Medan,
teknologi yang dimaksud yakni Medan
Digital Tourist Map yakni peta digital
yang dapat diakses bagi para wisatawan
lokal maupun asing yang berkunjung
dikota Medan, peta digital tersebut berisi
informasi-informasi mengenai destinasi
wisata, hotel serta transportasi yang dapat
digunakan wisatawan menuju destinasi
wisata tersebut. Medan Digital Tourist
Map ditempatkan dilokasi-lokasi strategis
yang dapat dengan mudah diakses oleh
wisatawan seperti stasiun, terminal,
bandara atau pusat-pusat keramaian
lainnya
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa Pariwisata
menjadi sektor yang sangat potensial
untuk dikembangkan sebagai sektor
andalan Kota Medan, karena sebagai
sebuah industri, pariwisata banyak
membawa efek (multipliereffect) dalam
pembangunan di berbagai sektor serta
diyakini sebagai sebuah industri masa
depan yang mampu meningkatkan kualitas
hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
Maka dari itu perlu adanya perhatian
serius dari pemerintah kota Medan
terutama dalam menyediakan infrastruktur
yang memadai, dengan bantuan peralatan
modal (dana). Teknologi merupakan
sasaran strategis dalam sub sistem
ekonomi yang harus dibina dan
dikembangkan.
Teknologi yang perlu dikem
bangkan adalah teknologi informasi yang
dapat memudahkan wisatawan mem
peroleh informasi wisata yang ada di suatu
daerah. Teknologi yang memudahkan para
wisatawan untuk memperoleh informasi
mengenai destinasi-destinasi wisata, trans
portasi serta akomodasi yang ada di kota
Medan, teknologi yang dimaksud yakni
Medan Digital Tourist Map yakni peta
digital yang dapat diakses bagi para
wisatawan lokal maupun asing yang
berkunjung dikota Medan, peta digital
tersebut
berisi
informasi-informasi
mengenai destinasi wisata, hotel serta
transportasi yang dapat digunakan
wisatawan menuju destinasi wisata
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Kota Medan, 2013.
http://pemkomedan.go.id/pariwisata.
Diakses 27 September 2013.
Qadarrahman, Nasrul. 2010.Analisis
Penerimaan daerah sector pariwisata kota
Semarang dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro.
Salah,
Wahab.
2003.
Manajemen
Kepariwisataan, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta
Spillane, James J. DR. 1987. Pariwisata
Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Wisata
Medan,
2013.
http://medan.panduanwisata.com/. Diakses
27 September 2013
Yoeti, Oka A. 2008. Ekonomi Pariwisata.
Jakarta
67
APLIKASI LRB (LUBANG RESAPAN BIOPORI) DENGAN SAMPAH ORGANIK
PADA SETIAP RUMAG PENDUDUK CEGAH BAHAYA BANJIR KOTA MEDAN
Oleh : SANTY DARMA NATALIA PURBA
PENDAHULUAN
Latar belakang
Secara geografis, Medan terletak
pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44°
BT dengan topografi cenderung miring ke
utara. Kota ini merupakan wilayah yang
subur di wilayah dataran rendah timur dari
propinsi
Sumatera
Utara
dengan
ketinggian berada di 22,5 meter di bawah
permukaan laut.Secara hidrologis, kota ini
dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli
dan Sungai Babura yang bermuara di Selat
Malaka. kota Medan beriklim tropis basah
dengan curah hujan rata-rata 2000-2500
mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan
berada pada maksimum 32,4°C dan
minimum 24°C. Kotamadya Medan
memiliki 21 Kecamatan dan 158
Kelurahan (Pemko Medan, 2004).
Sampai saat ini kebutuhan air di
kota Medan, masih terpenuhi dengan baik.
Informasi tentang kota Medan dilanda
kekeringan jarang terjadi. Namun, disisi
lain, kota Medan sering mengalami banjir.
Jika curah hujan sudah tinggi, maka kota
Medan pasti banjir. Meskipun, keter
sediaan air cukup, tetap saja konservasi air
sangat penting, sebagai sumber air bersih
di kota Medan. Teknologi yang saat ini
sangat sering dijalankan oleh sebagian
besar orang terutama di kawasan
pemukiman padat penduduk, kawasan
rawan banjir adalah biopori.
Oleh karena itu, perkembangan
teknologi biopori akhir-akhir ini perlu
dilakukan di kota Medan.Pemukiman yang
padat di kota Medan, perlu disisakan
sedikitnya sebagai LRB. Warga kota
Medan mampu memanfaatkan sampah
organik sebagai bahan pengisi Lubang
Resapan Biopori. Teknologi ini lebih
kepada konservasi air, sekaligus untuk
sarana pencegah banjir.
Rumusan masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang
dijelaskan, maka dibuat perumusan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pemilihan lokasi aplikasi
LRB (Lubang Resapan Biopori) pada
lahan pemukiman sempit dan terbatas
di kota Medan?
b. Bagaimana mekanisme aplikasi LRB
(Lubang Resapan Biopori) mampu
mencegah banjir di kota Medan?
c. Bagaimana persentase keberhasilan
aplikasi teknologi LRB (Lubang
Resapan Biopori) mencegah banjir di
kota Medan?
d. Bagaimana fakta dan informasi di
lapangan terkait frekuensi banjir
akhir-akhir ini di kota Medan?
68
Maksud dan tujuan
Maksud penulisan karya tulis
ilmiah yang berjudul “Aplikasi LRB
dengan Sampah Organik pada Setiap
Rumah Penduduk Cegah Bahaya Banjir
Kota Medan”, adalah meningkatkan
jumlah biopori di kota Medan untuk
mencegah banjir. Tujuan penulisan karya
tulis ilmiah ini adalah mengajak penduduk
kota Medan mampu dan mau bekerja sama
dengan pemerintah kota Medan untuk
menciptakan pemukiman biopori.
Metode penulisan
Untuk mendapatkan data dan
informasi yang di perlukan, penulis
mempergunakan metode studi kasus atau
teknik studi literatur, analisis kasus dan
permasalahan, dan metode komparatif
antara fakta dengan teori. Penulis
mengutamakan metode gagasan tertulis.
Tidak hanya itu, penulis juga mencari
bahan dan sumber-sumber dari media
masa elektronik yaitu, internet
KERANGKA TEORITIS
Biopori adalah pori berbentuk
liang (terowongan kecil) yang dibentuk
oleh aktivitas fauna tanah atau akar
tanaman. Lubang Resapan Biopori adalah
lubang silindris yang dibuat secara vertikal
kedalam tanah dengan diameter 10-30 cm,
kedalaman 100 cm atau tidak melebihi
kedalaman muka air tanah. Lubang
kemudian diisi sampah organik untuk
mendorong terbentuknya biopori. LRB
adalah teknologi tepat guna ramah
lingkungan untuk mengatasi banjir dan
sampah dengan cara
1) Meningkatkan daya resap air,
2) Mengubah sampah organik menjadi
kompos,
3) Memanfaatkan peran aktivitas fauna
tanah danakar tanaman,
4) Mengatasi masalah yangditimbulkan
oleh genangan air seperti penyakit
demam berdarah dan malaria,
5) Sebagai
“karbon
sink”
untuk
membantu
mencegah
terjadinyapemanasan global (Maryati,
dkk., 2010).
Kesinergisan antara lubang vertikal
yang dibuat dengan biopori yang terbentuk
akan memungkinkan lubang-lubang ini
dimanfaatlkan sebagai lubang peresapan
air artifisial yang relatif murah dan ramah
lingkungan.
Lubang
resapan
ini
selanjutnya diberi julukan Lubang
Resapan Biopori atau disingkat sebagai
LRB. Sepuluh manfaat LRB adalah
1) Memelihara cadangan air tanah
2) Mencegah
terjadi
keamblasan
(subsidence) dan keretakan tanah
3) Menghambat intrusi air laut
4) Mengubah sampah organik menjadi
kompos
5) Meningkatkan kesuburan tanah
6) Menjaga keanekaragaman hayati
dalam tanah
7) Mengatasi masalah yang ditimbulkan
oleh adanya genangan air seperti
demam berdarah, malaria, kaki gajah
8) Mengurangi masalah pembuangan
sampah
yang
mengakibatkan
pencemaran udara dan perairan
9) Mengurang emisi gas rumah kaca
(CO2 dan metan)
69
10) Mengurangi banjir, longsor, dan
kekeringan.
(http://johnherf.wordpress.com/2008/02/2
1/biopori-sebagai-peresap-air-yangmengatasi-banjir-dan-sampah/).
Mekanisme Biopori
Cara membuat lubang biopori adalah :
1. Buat lubang silindris ke dalam tanah
dengan diameter sepuluh sentimeter,
kedalaman sekitar seratus sentimeter
atau tidak melampaui kedalaman air
tanah pada dasar saluran atau alur
yang telah dibuat. Jarak antarlubang
50–100 cm.
2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan
adukan semen selebar dua sampai
dengan tiga sentimeter, setebal dua
sentimeter di sekeliling mulut lubang.
3. Segera isi lubang LRB dengan
sampah organik yang berasal dari sisa
tanaman
yang dihasilkan dari
dedaunan pohon, pangkasan rumput
dari halaman atau sampah dapur.
4. Sampah
organik
perlu
selalu
ditambahkan ke dalam lubang yang
isinya sudah berkurang menyusut
karena proses pelapukan.
5. Kompos yang terbentuk dalam lubang
dapat diambil pada setiap akhir
musim kemarau bersamaan dengan
pemeliharaan lubang.
Teknologi ini bisa diaplikasikan di
kawasan perumahan yang 100 persen
kedap air atau sama sekali tidak ada tanah
terbuka maupun di areal persawahan yang
berlokasi di kawasan perbukitan. Prinsip
dari teknologi ini adalah menghindari air
hujan mengalir ke daerah yang lebih
rendah dan membiarkannya terserap ke
dalam tanah melalui lubang resapan
tersebut. Menurut Ir. Kamir R. Brata MS.,
(2008) yang menjadi salah satu faktor
penyebab banjir adalah air hujan yang
mengguyur wilayah hulu tidak bisa
diserap dengan baik karena berkurangnya
pepohonan dan banyaknya bangunan,
sehingga wilayah hilir kebanjiran.
Dinamakan teknologi biopori atau
mulsa vertikal karena teknologi ini
mengandalkan jasa hewan-hewan tanah
seperti cacing dan rayap untuk membentuk
pori-pori alami dalam tanah, dengan
bantuan sampah organik, sehingga air bisa
terserap dan struktur tanah diperbaiki. Di
kawasan perumahan yang 100 persen
kedap air, teknologi lubang serapan
biopori ini diterapkan dengan membuat
lubang di saluran air ataupun di areal yang
sudah terlanjur diperkeras dengan semen
dengan alat bor. Kemudian ke dalam
lubang berdiameter 10 cm dengan
kedalaman 80 cm atau maksimal satu
meter tersebut, dimasukkan sampah
organik yang bisa berupa daun atau
ranting kering serta sampah rumah tangga.
Keberadaan sampah organik ini berfungsi
untuk membantu menghidupkan cacing
tanah dan rayap yang nantinya akan
membuat biopori.
Untuk lebih jelasnya sketsa
penampang lubang biopori dapat dilihat
pada gambar 2 seperti di bawah ini :
70
5. Tutup lubang lalu dibuka sehingga air
dapat mengalir masuk menuju lubang
biopori.
6. Ketika air mulai mengalir masuk ke
dalam lubang resapan biopori hingga air
yang ada di dalam wadah habis,
waktunya diukur dengan menggunakan
stopwatch dan penurunan volumenya
juga dicatat / satuan waktu.
Gambar 1. Sketsa Penampang Lubang Resapan Biopori
(sumber: Hakim, 2011)
Lubang Resapan Biopori (LRB) :
1. Membuat lubang resapan biopori
dengan kedalaman 80 cm dan
diameter 15 cm dengan menggunakan
alat bor.
2. Mengisi lubang dengan sampah
organik. Sampah ini berasal dari sisa
tanaman
yang dihasilkan dari
dedaunan, sisa ampas buah yang
sejenis, dan sampah sayuran yang
juga sejenis. Untuk sampah sayuran
dipakai jenis sayur kangkung dengan
perlakuan dicacah terlebih dahulu
sebelum dimasukkan kedalam lubang.
Perlakuan yang sama juga dilakukan
untuk setiap jenis sampah yang
lainnya.
3. Setelah itu diatas lubang biopori
diletakkan wadah ukur dari plastik
transparan yang telah dilubangi
dasarnya sesuai luas penampang
lubang. Namun lubang pada dasar
wadah tersebut ditutup terlebih dahulu
sebelum diisi air.
4. Wadah kemudian diisi air hingga
kedalaman tertentu sesuai volume yang
diinginkan. (± 20 lt)
ISI (PEMBAHASAN)
Penilaian atas identifikasi masalah
1. Masalah banjir kota Medan
Masalah banjir yang tidak kunjung
selesai, dan tidak bisa ditangani di
lapangan. Seperti dikutip dari salah satu
surat kabarAntara News pada Senin
(10/06/13) menyatakan “Badan Nasional
Penanggulangan
Bencana
(BNPB)
menyatakan bahwa banjir yang melanda
kota Medan, Sumatera Utara, telah
merendam 1.206 rumah warga di
Kecamatan Medan Maimun”. Penanganan
banjir di kota Medan mengalami banyak
kemajuan dari segi ide dan gagasan.
Namun, dalam fakta di lapangan ide serta
gagasan yang dituangkan kurang berhasil
untuk menangani bencana banjir yang
melanda kota Medan, contoh adalah
kanal.Namun, dampak penanganan ini,
kurang dirasakan oleh warga Medan
secara keseluruhan. Selain itu, pemerintah
kota Medan juga sudah melakukan
kegiatan Taman Kota dan tempat serapan
air disekitar pohon yang ditanam atau
membuat taman di tengah jalan.
Pemukiman yang padat penduduk
dan
lahan yang sempit tidak akan
mempersulit aplikasi biopori. Hal ini
71
disebabkan oleh diameter biopori hanya
10 cm yang tidak membutuhkan luas lahan
yang besar.Aplikasi teori ini sangat efektif
dilakukan di kawasan yang rawan banjir.
Karena melalui teknik biopori akan
membantu membentuk pori-pori dalam
tanah sebagai media serapan air dalam
tanah. Jumlah lubang biopori semakin
banyak maka jumlah pori-pori sebagi
media serapan air juga semakin
banyak.Menurut Ir. Kamir R. Brata MS.,
(2008) menyatakan prinsip dari teknologi
ini adalah menghindari air hujan mengalir
ke daerah yang lebih rendah dan
membiarkannya terserap ke dalam tanah
melalui lubang resapan tersebut.
Jadi, kendala lokasi yang sempit
dan kurang tersedianya lahan tidak akan
mempersulit pembentukan lubang serapan
biopori. Hal ini bisa diterapkan bagi
semua rumah penduduk kota Medan yang
memiliki halaman rumah berupa taman di
depan rumah.Aplikasi biopori oleh
penduduk Medan, membantu mewujudkan
peran serta masyarakat meskipun hanya
mampu
mencipatakan
biopori
di
pekarangan
rumah
sendiri.Namun,
dampak yang dihasilkan sangat besar.
Dengan demikian, akan mencegah banjir
memasuki kawasan yang rendah.
Jumlah sampah yang dimasukkan
ke dalam lubang resapan biopori perlu
ditambah. Hal ini akan membantu untuk
meningkatkan jumlah mikroba di dalam
lubang resapan biopori. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Sibarani, T. dan D.
Bambang (2010) yang menyatakan
Dimana diketahui bahwa bila semakin
banyak mikroorganisme, maka biopori
yang terbentuk juga akan semakin banyak,
sehingga jumlah air yang mampu
diresapkan pun akan semakin banyak.
Sebaliknya jika jumlah biopori dalam
tanah yang terbentuk sedikit, maka jumlah
air yang dapat diresapkan pun akan
semakin kecil. Aplikasi biopori ini akan
mewujudkan tanggung jawab masyarakat
yang peduli dengan kelestarian kota
Medan. Aplikasi biopori tidak sepenuhnya
dapat menanggulangi banjir, tetapi dengan
semakin meningkatnya jumlah biopori
yang ada, maka penyerapan air yang ada
juga semakin banyak, sehingga hal ini
tentunya akan mencegah banjir.
Analisis masalah
Masalah banjir yang merendam
kota Medan, menjadi alasan utama dalam
aplikasi biopori. Biopori mempermudah
penyerapan air oleh pori-pori yang
terbentuk
dalam
tanah.
Masalah
bagaimana mekanisme aplikasi biopori
mampu menangani permasalahan banjir,
adalah dengan penyerapan air oleh lubang
biopori akan menghindari air mengalir ke
dataran yang lebih rendah. Dengan
demikian, Medan sebagai kawasan hilir
tidak akan menerima air yang banyak
sebagai
aliran
air
dari
daerah
hulu.Semakin banyak jumlah biopori yang
dibuat maka semakin banyak jumlah air
yang diserap oleh pori-pori dalam tanah.
Seperti dikutip dari harian Kompas Senin
(25/03/13)
menyatakan
tentang
peningkatan jumlah biopori yang dibuat
oleh kerjasama perusahaan dan instansi
tertentu, seperti dinyatakan, “target awal
pembuatan lubang biopori itu mencapai
72
10.000 lubang yang tersebar di Jakarta”.
Komitmen
ini
diharapkan
bisa
menawarkan solusi alternatif untuk
mengurangi bencana banjir yang belum
lama ini terjadi serta masalah kelangkaan
air di Jakarta”. Diharapkan dari aplikasi
biopori yang diperbanyak akanmenjadi
alternative mengurangi banjir di kota
Medan, terutama kawasan yang rawan
banjir.
Data penunjang
Berikut data-data penunjang tentang
frekuensi banjir di kota Medan:
1. “Banjir Melanda Pinggiran Kota
Medan”. Sumber : Metrotvnews.com,
Medan. Waktu kejadian :Kamis (12/9)
2013 pukul 22.00 WIB.
2. “Banjir Medan Rendam 1.206
rumah”. Sumber :antaranews.com,
Medan. Waktu kejadian : Senin
(10/06/13) pukul 01.00 WIB.
Dari data penunjang kita dapat
mempelajari bagaimana kejadian banjir
melanda kota medan pada saat musim
hujan. jadi, meskipun wujud teknologi
biopori memberi dampak yang tidak
terlalu besar, tetap saja melalui teknologi
biopori mampu mengurangi bahkan
mencegah terjadinya banjir di kota
medan.Seperti dikutip dari harian Kompas,
menyatakan “target awal pemebentukan
lubang serapan biopori hanya 10.000
lubang, dilakukan penambahan jumlah
lubang resapan biopori dari waktu ke
waktu. Komitmen ini di harapkan bisa
menawarkan solusi alternatif untuk
mengurangi bencana banjir yang belum
lama ini terjadi serta masalah kelangkaan
air di Jakarta.”Melalui kutipan informasi
ini dapat dibuat kesimpulan sementara
bahwa jumlah ketersediaan air serta
penanggulangan dlam skala kecil yang
jika
jumlahnya
ditingkatkan
akan
berdampak besar pula.
Langkah penanganan banjir dalam
skala kecil ini bisa dilakukan semua warga
yang memiliki pekarangan atau halaman
rumah yang cukup untuk dijadikan lahan
lubang resapan biopori. Dalam kutipan
informasi harian Kompas ini melampirkan
bagaimana wujud kepedulian organisasi
yang menjadi agen Indonesia Water
Mandate, yaitu IGCN (Indonesia Global
Compact Network) bekerjasama dengan
United Nations Educational, Scientific and
Cultural
Organization
(UNESCO).
Melalui kerja samayang bersifat multisektor dalam kegiatan ini menunjukkan,
bahwa seluruh elemen masyarakat
memiliki peran masing-masing untuk
membantu mengatasi tantangan global
mengenai pengelolaan air sekaligus dalam
penanganan
banjir
dalam
lingkup
sederhana.
Untuk mewujudkan usaha ini dapat
dilakukan sosialisasi dan penyuluhan
kepada masyrakat kota Medan. Salah satu
wujud dari kesuksesan sosialisasi ini dapat
diwujudkan
dalam
pembentukan
Pemukiman Biopori di kotaMedan,
dengan menetapkan suatu kawasan
tertentu sebagailokasi penerapannya.
Melalui penerapan konsep Lubang
Resapan Biopori memperbaiki komponen
penyusun tanah, khususnya untuk kotya
Medan yang memepunyai komposisi tanah
dan sifat tanah liat, seperti dikutip dari
73
pernyataan Pemko Medan, (2013) bahwa
secara keseluruhan jenis tanah di wilayah
Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir,
tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat
dan tanah merah. Hal ini merupakan
penelitian dari Van Hissink tahun 1900
yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens
tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah
seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat
yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu
penjajahan Belanda ditempat yang
bernama Bakaran Batu (sekarang Medan
Tenggara atau Menteng) orang membakar
batu bata yang berkwalitas tinggi dan
salah satu pabrik batu bata pada zaman itu
adalah Deli Klei.
Kawasan hilir kota Medan, yang
merupakan pusat kota, yang tidak
memiliki lahan yang luas untuk
menerapkan biopori tetap bisa dilakukan.
Khusus, pada kawasan taman kota atau
pekarangan bangunan-bangunan tertentu
yang
memungkinkan
untuk
diaplikasikan.Melalui himbauan yang
bersifat persuasif, akan memungkinkan
warga mau menerapkan konsep ini. Kota
Medan sebagai daerah hilir mampu
mengendalikan banjir, dalam skala kecil,
bukan hanya mengharapkan kawasan hulu
untuk mengurangi penebangan vegetasi
sementara, kita di kawasan kota Medan
tidak berusaha untuk mengendalikan. Jika
konsep ini diterapkan, maka akan
memperbaiki struktur tanah, mengurangi
erosi, sehingga tidak akan ada lagi banjir
yang membawa lumpur dalam jumlah
besar. Selain banjir menyebabkan
pengikisan tanah yang besar, juga merusak
komponen tanah yang ada, daya ikat antar
tanah berkurang,tidak mampu menahan
air, sehingga yang terjadi adalah erosi.
Seperti penjelasan sebelumnya,
apalagi struktur tanah kota Medan
cenderung liat tidak mampu mengikat air.
Konsep biopori yang membuat lobang,
memasukkan sampah organik, akan
membantu membentuk mikroorganisme
dan organisme di dalam, sehingga terdapat
rongga dalam tanah. Sekaligus proses
pembusukan yang terjadi dalam tanah oleh
mikroorganisme akan membentuk poripori dalam tanah, tiap pembongkaran dan
pemasukan kembali sampah organik akan
meningkatkan jumlah biopori sebagai
penjerap air.
PENUTUP
Kesimpulan
Penerapan biopori sebagai media
penanggulangan
banjir
mampu
memperbaiki struktur dan komponen
tanah. Melalui proses degradasi sampah
organic oleh
mikroorganisme
dan
organisme akan membantu meningkatkan
jumlah
pori
dalam
tanah.
Pada
aplikasinya, sampah organic yang
dimasukkan ke dalam lubang biopori
harus diganti dalam jangka waktu satu kali
dalam dua bulan, sehingga decomposer
tetap aktif untuk mengurai sampah organic
menjadi komponen atau penyusun struktur
tanah yang mempunyai lebih banyak pori.
Fungsi pori ini adalah sebagai komponen
pengikat atau penjerap air ketika air masuk
ke dalam tanah. Jadi ketika terjadi hujan,
tanah tidak akan mengalamierosi. Selain
74
itu, jenis tanah kota Medan yang dominan
adalah liat akan menjadi lebih baik
strukturnya. Hal ini disebabkan jenis tanah
liat lebih sedikit, lebih sulit dalam
menjerap air, jika diterapkan biopori akan
membantu pembentukan tanah yang lebih
gembur.
Selain aplikasi biopori di tanah
yang berliat, juga perlu dilakukan
penanaman vegetasi tertentu, baik berupa
tanaman hias, tanaman pagar, rumput
maupun pohon. Hal ini akan membantu
mempercepat pembentukan pori tanah dari
hasil biopori. Aplikasi biopori ini adalah
upaya penanggulangan banjir dalam skala
kecil. Melalui sosialisasi dan himbauan
yang
persuasive
akan
membantu
mewujudkan aplikasi biopori yang lebih
banyak dari tahun ke tahun. Diharapkan
jumlah biopori dari tahun ke tahun di kota
Medan semakin meningkat. Upaya
aplikasi biopori ini diterapkan di kawasan
hilir, seperti kota Medan.Upaya ini
mampu meredam banjir.Selain itu, melalui
aplikasi biopori yang semakin meluas
akan
membantu
mewujudkan
ter
bentuknya pemukiman khusus untuk
aplikasi biopori, dengan menentukan suatu
lokasi dalam luasan tertentu untuk
penerapannya, yang bisa disebut sebagai
pemukiman biopori kota Medan.
Berdasarkan data dan fakta, banjir
di kota Medan pasti terjadi. Dalam
frekuensi yang berubah-ubah. Upaya
penenggulangan dengan aplikasi biopori
akan mampu mengurangidampak banjir
yang
ada,
bukan
hanya
untuk
menanggulangi banjir, namun juga untuk
konservasi air, juga untuk memperbaiki
komposisi
tanah
dan
struktur
tanah.Aplikasi biopori ini sendiri dapat
dilakukan di oemukiman yang padat.Jika
ada keinginan untuk memanfaatkan lahan
yang sedikit sebagaia wadah penerapan
teknologi ini pasti sangat memungkinkan.
Apalagi untuk penerapannya hanya
membutuhkan sampah organic, untuk
mendapatkan sampah organic tergolong
mudah.Pembuatan biopori pun sangat
mudah dan sederhana dilakukan, tidak
menegeluarkan biaya mahal. Di era
globalisasi penggunaan biopori perlu
digalakkan, melalui sosialisasi mulai dari
kawasan hulu sampai kawasan hilir.
DAFTAR PUSTAKA
Brata, Kamir R dan Anne Nelistya,
2008.Lubang Resapan Biopori,
Bogor.
Hakim, Z. A. R. 2011. Biopori, Solusi
Banjir di Perkotaan. Diakses dari
http://zainalarif.wordpress.com/201
0/05/21/biopori-solusi
banjir-diperkotaan/. [24 September 2013]
[17.43WIB].
Harian Analisa, 2013. Medan Bebas
Banjir.Diakses
dari
http://[email protected]
m. [01 September 2013] [00.31].
Johnherf, 2008.Biopori Sebagai Peresap
Air yang Mengatasi Banjir dan
Sampah,
URL:http://johnherf.wordpress.co
m/2008/02/21/biopori-sebagaiperesap-air-yang-mengatasi-banjirdan-sampah/.
75
Kompas, 2013. Disiapkan... 10.000
Lubang Biopori di Jakarta!.Diakses
dari http://www.kompas.com. [12
September 2013] [11.09 WIB].
Maryati, dkk., 2010. Teknologi Tepat
Guna Untuk Mengatasi Banjir Dan
Sampah Serta Menjaga Kelestarian
Air Bawah Tanah.Tim PPM
BIOPORI UNY.Yogyakarta.
Metrotvnews,
2013.Banjir
Landa
Pinggiran Kota Medan. Diakses
dari http://www.metrotvnews.com.
[13 September 2013] [05.19WIB] .
Pemko Medan, 2004. Profil Kota
Medan.USU Press. Medan.
Pemko Medan, 2013. Sejarah Kota
Medan.
Diakses
dari
www.pemkomedan.go.id/selayang
_sejarah.php, [27 September 2013]
[17.44 WIB].
Pusat Komunikasi Publik Kementerian
Pekerjaan
Umum,
2013.
Pengendalian Banjir Kota Medan.
Diakses dari http://www.pu.go.id.
[20 September 2013] [18.03 WIB].
Suara pembaruan, 2011.Banjir Melanda
Kota
Medan.Diakses
dari
http://www.suarapembaruan.com.
[6 Januari 2013] [8.44 WIB].
Sibarani, T. dan D. Bambang, 2010.
Penelitian Biopori Untuk Menentukan
Laju Resap Air Berdasarkan Variasi Umur
Dan Jenis Sampah. ITS Press. Surabaya.
76
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA PESISIR BELAWAN “WATERFRONT
HOUSING” YANG BERKELANJUTAN MELALUI PENYEDIAAN SARANA DAN
PRASANA PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN WISATA.
Oleh : QUSSHAY AL-IDRUS
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembangunan dan pengembangan
sebuah kota sekarang ini tidak hanya
berfokus pada daerah pusat kota saja, hal
ini disebabkan tanah kosong di pusat
perkotaan sudah mulai langka dan tinggi
harganya. Disamping itu, pengembangan
dan pembenahan kota menyebabkan daerah
pinggiran kota akan menjadi daerah yang
akan diperebutkan, apalagi daerah tersebut
terdapat
potensi
untuk
investasi.
Ditambahkan dengan pembenahan kota
maka kota tersebut akan bersolek menjadi
sebuah kota yan mempunyai image, ciri
khas dan daya tarik tersendiri, baik untuk
menarik investor ataupun wisatawan.
Dengan demikian, penduduk kota akan
bangga memiliki kota unik tersebut, yang
mana akan memberi motivasi kepada
penduduk kota untuk turut menjaga dan
melestarikan kotanya.
Pembangunan mempunyai tujuan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat tidak dapat terhindarkan dari
penggunaan sumberdaya alam, namun
eksploitasi sumber daya alam yang tidak
mengindahkan kemampuan dan daya
dukung
lingkungan
mengakibatkan
merosotnya
kualitas
lingkungan.
Paradigma pembangunan paling mutakhir
saat ini telah menunjukkan bahwa,
kegiatan
pembangunan
semestinya
ditujukan dan dilakukan oleh masyarakat
lokal untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara berkelanjutan yang
memerlukan
penyesuaian
dengan
kapasitas dan keadaan lingkungan
sumberdaya alamnya. Sedangkan peranan
pemerintah semakin bergeser lebih sebagai
fasilitator
pembangunan,
penyedia
infrastruktur publik, serta merancang
kebijakan dan struktur insentif ke arah
peningkatan
produktivitas
pelaku
ekonomi.
Tujuan
pembangunan
daerah
pesisir sebagaimana halnya pembangunan
sekala makro seyogyanya tidak direduksi
menjadi tujuan mengejar pertumbuhan
atau penerimaan pemerintah daerah
(PAD). Pembangunan daerah memiliki
dimensi yang sangat luas, yang secara
umum dapat dipilah atas tiga tujuan besar,
yakni (1) pertumbuhan / efisiensi, (2)
pemerataan / social dan (3) ekosistem /
lingkungan.
Ketiganya
memiliki
keterkaitan yang erat dan tidak saling
terpisahkan. Kegagalan pencapaian satu
tujuan dapat menggagalkan pencapaian
tujuan lainnya secara timbal balik.
77
Dari tujuan tersebut diatas rencana
pola pengembangan dan pembangunan
sumber daya pesisir dan lautan dapat
bersifat optimal dan berkelanjutan,
dimanaperencanaan
dan
pelaksaan
pembangunan sumber daya pesisir dan
lautan yang dijalankan tidak hanya bersifat
sektoral
dan
terpilah
–
pilah,
namundiperlukan suatu peran yang
strategis dalam pembangunan nasional
dalam menanggulangi kecenderungan
yang mengancam kapasitas berkelanjutan (
Sustanaible Capicity ).
Brunei Darusalam salah satu
contoh yang memiliki Kampong Ayer atau
desar air. Kampong Ayer sendiri terletak
di dekat teluk Brunei yang menghadap ke
laut
China
sebelah
utara
pulau
Kalimantan, Kampong Ayer ini menjadi
potret kehidupan warga Brunei pada masa
lalu yang mengendalikan alirai air sungai
menuju ke pesisir laut sebagai jalur bisnis
maupun perekonomian. Desa ini dihuni
oleh 20.000 jiwa dan terdapat 4.000
bangunan yang telah menjadi pusaka
sekaligus tujuan wisata andalan Brunei
yang kini dipimpin oleh Sultah Hassanal
Bolkiah. Pembangunan desa kampong
ayer tidak terlepas dari estetika ruang
dengan memperkahitkan keadaan sekitar
dan tidak merusak lingkungan sekitarnya.
Selain menjadi objek wisata, wisatawan
yang berkunjung juga bisa merasakan
kehidupan sehari- hari dari warga
kampong ayer dengan tinggal di rumahrumah penduduk yang telah di persiapkan
oleh warga sekitar.. Kampong Ayer ini
menjadi potret kehidupan warga pinggiran
pesisir yang notabenenya kita anggap
sebagai pemukiman yang kumuh seperti
yang ada di kota-kota besar lainnya di
Indonesia.
Kota Medan diantaranyawilayah
pesisir Belawan dari hasil penelesuran
penulis peninjau kondisi eksisting, sebut
saja Perkampungan Nelayan Indah Medan
Belawan yang ada di pinggiran pesisir
timur Belawan sekitarnya, juga berpotensi
berkembang menjadi permukiman di atas
air layaknya di Kampong Ayer. Kondisi
eksisting pesisir Belawan dimana masih
banyaknya rumah rumah sekitar yang
tidak layak huni, Kurangnya kebersihan
sanitasi lingkungan yang mengakibatkan
banyaknya sampah menggenang di manamana kurangnya sarana dan prasarana
pendukung kegiatan ekonomi yang ada di
Belawan, begitu juga sarana jalan yang
masih banyak berlubang, penggundulan
hutan mangrove,dan lain sebagainya.
Melihat
kondisi
tersebut
pembangunan dan pengembangan daerah
kawasan pesisir pantai Belawan masih
berpotensi untuk mewujudkan perumahan
tepi air layaknya Kampong Ayer yang ada
di Brunei Darussalam.
Dalam karya tulisan ilmiah ini
penulis akan memaparkan kodisi eksisting
wilayah pesisir dan usulan pengembangan
pembangunan perumahan tepi air Belawan
dengan konsep“Waterfront Housing”
dengan memperhatikan aspek daya
dukung lingkungan fisik ekosistem pesisir
belawan antara lain, pendidikan,kesehatan
(lingkup sanitasi), dan aspek wisata yang
sustainable.
78
1.2 Rumusah Masalah:
Berdasarkan
latar
belakang
pembangunan di atasupaya mewujudkan
pembangunan kota kususnya di daerah
pesisir yang umumnya masyarakat sekitar
bermata pencaharian sebagai nelayan dan
lain sebagainya, untuk itu perlu adanya
penanganan khusus yang di lakukan untuk
menunjang kegiataan maupun pembangunan di daerah pesisir yang
berkelanjutan adalah:
1. Bagaimana kondisis eksisting dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan?
2. Bagaimana
cara
mewujudkan
pembangunan sustainable yang di
daerah pesisir tersebut yang dikaitkan
dengan waterfront housing?
3. Bagaimana mengatasi permasalah
yang komples dalam melakukan
pembangunan tersebut khususnya di
wilayah pesisir terutama dalam bidang
pendidikan, kesehatan dan wisata?
1.3 Maksud dan Tujuan:
Maksud
dari
pembangunan
berkelanjutan wilayah pesisir Belawan ini
adalah agar masyarakat maupun pemeritah
pusat dapat menata maupun membangun
sebuah kawasan melalui prinsip-prinsip
dasar penataan bangunan dan lingkungan
sesuai dengan konsep pengembangan
peruntukan lahan khususnya di daerah
pesisir masyarakat Nelayan Indah Medan
Belawan yang nantinya
tercapainya
penataan lingkungan perumahan di atas air
yang sesuai tanpa mengurangi kaedah
keindahan lingkungan pesisir menuju
pembangunan
berkelanjutan
tanpa
merusak tidak biota yang ada. diantarnya:
1. Dari aspek pendidikan perlu adanya
rencana pembangunan lima tahun ke
depan menambah jumlah bangunan
sekolah di sekitar Belawan guna
menunjang pendidikan untuk anakanak yang akan bersekolah.
2. Mengadakan kompetisi berkaitan objek
hidup.
3. Mengadakan
sosialisasi
terhadap
lingkungan hidup.
4. Gerakan sadar lingkungan.
5. Dan upaya melakukan pembangunan
sarana pendidikan, kesehatan dan
wisata guna membangkitkan nilai
pembangunan suatu daerah khususnya
di Medan Belawan.
Tujuan:
Berdasarkan latar belakang dan perumusan
masalah di wilayah pesisir Belawan
tersebut bertujuan untuk:
1. Mengetahui
bagaimana
kondisi
eksisting kawasan pesisir Nelayan
Indah Medan Belawan dalam rangka
pembanguna berkelanjutan dalam
penyediaan sarana dan prasarana.
2. Menata kawasan pesisir khususnya
Nelayan Indah Medan Pesisir dan
mewujudkan
pembangunan
sustainable dari aspek pendidikan,
kesehatan (sanitasi dasar) dan aspek
wisata terkait waterfront housing.
3. Mewujudkan pembangunan yang
dilakukan baik di bidang pendidikan,
aspek kesehatan (sanitasi dasar) dan
wisata
Kampung Nelayan yang
berkelanjutan.
79
1.4 Kerangka Teori:
Definisi wilayah pesisir menurut
Soegiarto
(1976),
adalah
daerah
pertemuan antara darat dan laut, ke arah
darat wilayah pesisir meliputi bagian
daratan, baik kering maupun terendam air,
yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut
seperti pasang surut, angin laut dan
perembesan air asin. Sedangkan ke arah
laut wilayah pesisir mencakup bagian laut
yang masih dipengaruhi oleh proses proses alami yang terjadi di darat seperti
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun
yang disebabkan oleh kegiatan manusia di
darat
seperti
penggundulan
hutan
mangrove dan pencemaran.
Menurut kesepakatan internasional
terakhir, wilayah pesisir didefinisikan
sebagai wilayah peralihan antara laut dan
daratan, ke arah darat mencakup daerah
yang masih terkena pengaruh percikan air
laut atau pasang surut, dan ke arah laut
meliputi
daerah
paparan
benua
(continental shelf) (Beatley et al.,1994).
Pengembangan wilayah pesisir dan
pelestarian kawasan hutan mangrove
secara terpadu adalah suatu pendekatan
pengelolaan wilayah pesisir pantai yang
melibatkan dua atau lebih ekosistem,
sumber daya dan kegiatan pemanfataan
(pembangunan)
secara
terpadu
(integrated) guna mencapai pembangunan
wilayah
pesisir
secara
berkelanjutan dengan konsep konservasi.
Di samping untuk mengejar
ketertinggalan dari sektor-sektor lain,
roadmap Sanitasi juga mendukung upaya
permukiman lingkungan yang bersih
Terkait sanitasi lingkungan yang
dapat diterapkan di masyarakat dalam
rangka menekansumber habitat larva Ae.
aegypti dan Ae. albopictus, antara lain :
perbaikan penyediaan airbersih, perbaikan
pengelolaan sampah padat, pengubahan
tempat perkembangbiakan buatanmanusia
dan perbaikan desain rumah. Aktivitas
semacam itu dapat diterapkan pada
tempatdimana penyakit dengue bersifat
endemic (WHO, 2001). Depkes RI,
(2000), juga menyatakan bahwa keber
hasilan upaya penyehatan lingkungan
perumahan / tempat-tempat umum (dalam
indikator “Indonesia Sehat 2010”), dapat
dari pencapaian cakupan angka bebas
jentik minimal 95%.
Berikut langkah – langkah
kerangka konsep waterfront housing
sustainable terkait dengan Sanitasi
lingkungan rumah sebagai berikut:
80
Rekomendasi
rancanganSaran
a pendidikan
Pembangunan
wilayah Pesisir
Kondisi sanitasi
lingkungan
Pengelolaan
magrove



Penyediaan air bersih
Pengelolaan limbah domestik
Saluran air/drainase
Kebijakan peraturan
kawansan tepi air


Pembangunan
Kota Pesisir
Berkelanjutan
Kondisi eksisting tempat
perancangan pembangunan
Pembangunan tempat sekolah
Gambar. 1.1 Bagan alurkonsep pembangunan wilayah pesisir (Penulis,2013)
1.5 Metode Penulisan:
Karya ilmiah ini di tulis
menggunakan studi literature dengan
mengambil bahan bacaan di buku situs
internet mapun medan cetak lainnya serta
tinjauan lapangan kondisi eksisting. Bahan
bacaan tersebut diolah menjadi suatu
bentuk tulisan yang menganalisis suatu
kasus serta pemecahannya dalam upaya
meningkatkan
pembangunan
dan
pengembangan wilayah pesisir Belawan.
II. PEMBAHASAN
2.1 Indetifikasi Masalah:
Pada umumnya pembangunan
wilayah pesisir selama ini masih dilihat
seperti, pembangunan wilayah terrestrial
lainnya dengan kondisi yang analogi
dengan wilayah pedesaan. Hal ini tidaklah
sepenuhnya benar, karenan wilayah pesisir
menurut RUU pesisir memiliki beberapa
karakteristik yang khas, yaitu:
1) Wilayah tempat pertemuan antara
berbagai aspek kehidupan dan
kegiatan yang ada didarat, laut dan
udara, sehingga bentuk wilayah
pesisir merupakan hasil keseimbangan
dinamis dan bersinergi antara satu
sama lainnya.
2) Berfungsi sebagai habitat dari
berbagai jenis ikan, mamalia laut, dan
unggas untuk tempat pembesaran,
meijahan, dan mencari makanan
ataupun
sumber
perekonomian
nelayan.
3) Tempat
bertemunya
berbagai
kepentingan pembangunan sektoral
maupun regional serta mempunyai
dimensi yang iternasional.
Timbulnya
Masalah
dalam
pencapaian pembangunan di wilayah
pesisir ini menimbulkan berbagai macam
pertanyaan yang akan timbul dalam proses
pembangunan yang sustainable
(ber
kelanjutan) di wilayah pesisir Belawan
81
Nelayan
Indah
Medan
khususnya
pembangunan di bidang pendidikan,
kesehatan dan wisata guna menunjang
sumber daya manusia yang ada di skitar
pesisir yang cendrung mengutamakan
anaknya untuk tidak bersekolah, keadaan
lingkungan yang tidak sehat di nilai dari
aspek
sanitasi
lingkungan,
dan
penggundulan lahan mangrove. Selain itu
diperlukan pembangunan fasilitas sarana
dan prasarana guna mewujudkan nilai
guna lahan yang sesuai dalam menurut UU
Tata Ruang No 26 tahun 2007. Pertanyaan
seputar identifikasi masalah pembangun
an berkelanjutan ini dapat diuraikan dalam
beberapa point berikut ini:
PEMERINTAH
1) Bagaimana kondisis eksisting dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan?
2) Bagaimana
cara
mewujudkan
pembangunan sustainable yang di
daerah pesisir tersebut ?
3) Bagaimana mewujudkan pembangun
an pengembangandi wilayah pesisir
terutama dalam bidang pendidikan,
wisata, dan kesehatan?
4) Apa saja kendala dalam pembagunan
berkaitan dengan permasalahan yang
akan dilaksanakan?
Berikut alur (fishbone) permasalahah
pembangunan
sebagai
berikut:
MANUSIA
SDM
PERATURAN
MINDSET
BAHAN
CUACA
BENCANA
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN
LIMBAH
ALAM
INDUSTRI
Gambar 2.1. Fishbone Permasalahan pembangunan (penulis,2013)
Konsekuensi dari permasalahan
pembangunan ini mengakibatkan berbagai
dampak baik positif maupun negatif.
Tanpa adanya pembangunan yang
terencana,
maka
rangkaian
dari
pembangunan ini tidak akan terlaksana
dengan
baik, dan
tujuan utama
pembangunan ini mewujudkan kawasan
pesisir
yang
umumnya
tempat
perekonomian
antara
nelayan
dan
penduduk setempat menjadi kawasan yang
menciptakan tempat wisata tersendiri
dengan menjadikan rumah tepi air
kususnya perumahan nelayan di tepi air
menjadi objek wisata bagi masyarakat
sekitar
maupun
luar,
dengan
memanfaatkan lahan mangrove, penyedia
82
an fasilitas pendidkan, kesehatan, sarana
dan prasarana.
2.2 Analisis Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah
tersebut di atas maka dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini, penulis menyoroti 3
( tiga) aspek terkait dengan pembangunan
dan pengembangan perumahan pesisir tepi
air “Waterfront Housing”, kawasan
Nelayan Indah Medan Belawan sebagai
berikut:
1. Aspek Pendidikan
Untuk menunjang kualitas sumber
daya manusia di wilayah pesisir
perludidukung
dengan
program
pendidikan
yang
memadai.
Guna
mewujudkan hal tersebut maka salah satu
adalah dengan penyediaan fasilitas
pendidikan dasar yaitu lahan dan gedung
sekolah. Kebutuhan fasilitas pendidikan
terdiri atas Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Tingkat Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Tingkat Umum
(SMU). Untuk memproyeksikan kebutuhan fasilitas Pendidikan, asumsi yang
dipakai adalah standar kebututuhan
minimum
berdasarkan
penduduk
pendukung tiap unit jenjang dan fasilitas
berupa Pedoman Perencanaan Lingkungan
Pemukiman Dirjen Cipta Karya, yaitu SNI
No.03-1733-2004 tentang tata cara
perencanaan
lingkungan
perumahan
diperkotaan.Untuk menunjang kualitas
sumber daya manusia, maka keberadaan
fasilitas pendidikan merupakan salah satu
faktor
terpenting
dalam
usaha
pengembangan pendidikannya. Selain itu,
ketersediaan
informasi
penyebaran
fasilitas pendidikan dapat dijadikan
sebagai dasar dalam menilai sejauh mana
tingkat kemajuan suatu daerah, sarana
pendidikan di Kecamatan Medan Belawan
terdiri
dari
Taman
Kanak-Kanak
(TK/sederajat), Sekolah Dasar (SD/
sederajat), Sekolah Menengah Pertama
(SMP/ sederajat), Sekolah Menengah
Umum (SMU/ sederajat). Berdasarkan
sumber data BPS kecamatan Medan
Belawan dalam angka 2011.
a) Taman Kanak – Kanak
Di Kecamatan Medan Belawan tidak
terdapat Taman Kanak- Kanak Negeri
, Total Sarana pendidikan Taman
Kanak-kanak untuk Kecamatan Medan
Belawan yaitu sebanyak 13 unit yang
menyebar di setiap Kelurahan.
Kelurahan Belawan Pulau Sicanang
sebanyak 3 unit, Kelurahan Belawan
Bahagia 1 unit, Kelurahan Belawan
Bahari 1 unit, Kelurahan Belawan II 2
unit, Kelurahan Bagan Deli 1 unit dan
kelurahan Belawan I sebanyak 5 unit.
b) SD,SMP, dan SMA
Di Kecamatan Medan Belawan
terdapat 44 unit Sekolah Dasar, 12 unit
Sekolah Menengah Pertama , dan 7
unit Sekolah Menengah Atas /SMK.
Untuk sarana pendidikan terbanyak
terdapat di Kelurahan Belawan I yaitu
sebanyak 18 unit (SD,SMP,SMA) .
Sedangkan Kelurahan paling minim
sarana pendidikan yaitu terdapat di
Kelurahan Belawan Bahari dan
Kelurahan Bagan Deli dengan masingmasing hanya memiliki 5 unit sarana
pendidikan (SD,SMP,SMA).
83
2. Aspek Kesehatan
Aspek
kesehatan
terutama
ditujukan pada sanitasi perumahan
nelayan. Sanitasi dasar adalah syarat
kesehatan lingkungan minimal yang harus
dipunyai oleh setiap keluarga untuk
memenuhi keperluan sehari-hari. Ruang
lingkup sanitasi dasar yakni sarana
penyediaan air bersih, sarana jamban
keluarga, sarana pembuangan sampah, dan
sarana pembuangan air limbah. Secara
global 19%
kematian
diakibatkan
penyakit-penyakit infeksi yang berkaitan
dengan sanitasi dasar dan faktor-faktor
risiko kebersihan / perilaku yang tidak
hygienis. Pada aspek teknis, pemilihan
teknologi mengacu pada SNI//NSPK yang
berlaku, berkaitan dengan penggunaan
jamban sehat sesuai target.
Desain yang diususlkan dalam
sanitasi penelitian yang digunakan adalah
desain deskriptif dengan pendekatan
kuantitatifuntuk memperoleh gambaran
sanitasi dasar pada masyarakat nelayan,
meliputi :
a. sarana penyediaan air bersih,
b. sarana jamban keluarga
c. sarana pembuangan sampah dan
d. sarana pembuangan air limbah.
Hasil analsis data laporan terkait
sanitasi menunjukkan masih kurangnya
sarana dan prasarana seperti Rumah Sakit,
Puskesmas. Selai itu unsir pencemaran
terkait sanitasi pencemaran besumber dari:
1) Adanya pengerukan dan pengurugan
untuk pembangunan pemukiman
pinggir laut, pelabuhan, industri dan
saluran navigasi,
2) Aktivitas industri yang terdapat di
sekitar wilayah kecamatan Medan
Belawan baik limbah organic maupun
limbah anorganik, serta limbah
minyak dari pembuangan limbah
kapal.
2. Aspek Wisata
Wilayah pesisir teridiri dari
bermacam-macam ekosistem yang secara
biologis produktif dan memiliki dan
memiliki keanekaragaman yang tinggi,
disamping itu sekarang wilayah pesisir
dikembangkan sebagai wilayak perkotaan
(waterfront housing).Hutan mangrove
yang tumbuh di Kota Medan tersebar di
ketiga Kecamatan Pesisir. Di Kecamatan
Medan Belawan mangrove terdapat di
Kelurahan Belawan Sicanang, Kelurahan
Belawan Bahari, Kelurahan Bagan Deli
dan Kelurahan Belawan II. Di Kecamatan
Medan Labuhan mangrove terdapat di
Kelurahan Nelayan Indah dan Kelurahan
Sei Mati. Di Kecamatan Medan Marelan
tanaman mangrove terdapat di Kelurahan
paya Pasir dan Kelurahan Labuhan Deli.
Berdasarkan RTRW tahun 2011
kota Medan, luas hutan mangrove di
Kecamatan Medan Belawan adalah 1.163
Ha (Lihat Peta 5.4.1.) Berdasarkan hasil
survey dan hasil foto udara, luas hutan
mangrove
yang
telah
mengalami
kerusakan seluas 138 Ha dan mengalami
alih fungsi seluas 139 Ha. Alih fungsi
hutan mangrove antara lain adalah untuk
tambak, PLN, Pabrik, dan pemukiman.
Namun demikian masih terdapat lokasi
hutan mangrove seluas 26 Ha yang berada
di luar lokasi mangrove RTRW Kota
Medan yang tersebar di Kelurahan
84
Belawan II, Bagan Deli dan Belawan
bahari. Dengan demikian maka total luas
hutan mangrove yang masih tersisa di
Kecamatan Medan Belawan adalah 912
Ha yang terdapat di Kelurahan Belawan
Sicanang, Kelurahan Belawan Bahari dan
Kelurahan Bagan Deli.
Hasil peninjauan di lapangan
kebanyakan rusaknya habitat di daerah
pesisir adalah akibat aktivitas manusia
seperti konversi hutan mangrove untuk
kepentingan pemukiman, pembangunan
infrastruktur, dan perikanan tambak.
Untuk itu Mengingat bahwa
salah satu sebab maraknya pembangunan
di kawasna tepian air disebabkan oleh
langkahnya lahan perkotaan, maka fungsifungsi yang diberikan pada proyek-proyek
waterfront juga mencerminkan kebutuhan
perkotaan pada masa kini. Meski bisa
dibedakan adanya berbagaai fungsi,
namun pada suatu kawasan tepian air bisa
dihadirkan beberapa fungsi sekaligus.
Sedangkan fungsi-fungsi waterfront yang
dimaksud antara lain adalah:
1. Mixed-used waterfront
Mixed-used waterfront adalah
yang
merupakan kombinasi dari perumahan,
perkantoran, restoran, pasar, rumah
sakit, dan/atau tempat-tempat kebudaya
an dan pendidikan.
2. Recreational waterfront
Recreational waterfront adalah semua
kawasan waterfront yang menyediakan
sarana-sarana dan prasarana untuk
kegiatan rekreasi, seperti taman, arena
bermain, tempat pemancingan, dan
fasilitas untuk kapal pesiar.
3. Residential waterfront
Residential waterfront adalah perumah
an, apartemen, dan resort yang di
bangun di pinggir perairan.
4. Working waterfront (breen, 1996)
Working waterfront adalah tempat-tem
pat penangkapan ikan komersial, repa
rasi kapal pesiar, industry berat, dan
fungsi-fungsi pelabuhan.
Maka dari itu perlu adanya
Beberapa konsep upaya pelesatrian hutan
magrove untuk tujuan wisata antara lain
yaitu konsep konsevasi, shilvofishery dan
konsep tumpangsari, guna menunjang
perencanaan pembangunaan waterftont
housing.
2.3 Data Penunjang
Pengumpulan data yang dilakukan
dalam pengerjaan karya ilmiah ini adalah
dengan cara melakukan identifikasi
kondisi eksisting wilayah dan kecende
rungan perkembangannya. Data dan infor
masi tersebut disusun berdasar urutan
waktu (time series) hingga saat tahun
penyusunan. Data dan informasi yang di
kumpulkan diolah secara umum meliputi:
I. Data Kompilasi
a) Survey Instansi
b) Survey lapangan
1. Penyajian Data
Teknikpenyajian data yang di
terapkan pada karya ilmiah ini berupa :
a) Tabel
: menyajikan data
dan informasi dalam bentuk
kolom dan baris
85
b) Peta
:
memberikan
informa si letak dan gambaran
umum suatu wilayah yang di
kerjakan dalam karya ilmiah
ini.
c) Diskribsi :memberikan gambaran
secara
umum
,menjelaskan dan menganalisa
data-yang
diperoleh
dari
surveilapangan maupun survei
instansi dan media internet.
2. Analisa Data
Analisa
data
merupakan
pengolahan/pemrosesan data data yang
telah terkumpul, guna untuk mengetahui
kebutuhan yang ingin di realisasikan. Dan
Analisa data yang di analisa di dalam
tulisan ini adalah hasil data Instansi yang
terkait, dan data hasil Survey di wilayah
Kecamatan Medan Belawan.
a.
Data Berupa table
Dari sumber data yang di peroleh
dari instansi BPS dapat di simpulkan
bahwa sarana pendidikan untuk TK di
daerah medan belawan terbanyak terdapat
di Kelurahan Belawan I dengan 5 sekolah
TK swasta. Melalui hasil table kepadatan
penduduk menurut umur 0-4 tahun
terdapat 5.752 anak Laki-laki dan 5.350
Perempuan dengan jumlah 11.102 anak,
data yang di peroleh berdasarkan dalam
data BPS dalam angkat tahun 2011. Untuk
itu dalam penyediaan sarana pendidikan
TK di daerah belawan harus di tingkatkan
dengan membangun sekolah-sekolah TK
khususnya di Kelurahan Belawan bahagia,
Belawan Bahari, dan Bagan Deli yang
hanya mempunya 1 fasilitas pendidikan
TK. perlu adanya pembangunan sarana
pendidikan yang lebih agar meningkatkan
kualitas anak-anak daerah belawan yang
sebahagian
besar
tidak
sekolah
dikarenakan kurangnya minat untuk
bersekolah. Dapat dilihat pada (Table 2.1)
No
Kelurahan
Negri
Swasta
Jumlah
1
Belawan pulau sicanag
0
3
3
2
Belawan bahagia
0
1
1
3
Belawan bahari
0
1
1
4
Belawan II
0
2
2
5
Bagan deli
0
1
1
6
Belawan I
0
5
5
Medan Belawan
0
13
13
Tabel 2.1 banyaknya sarana pendidikan TK
Sumber: Data BPS dalam angka tahun 2011
Di Kecamatan Medan Belawan
terdapat 44 unit Sekolah Dasar, 12 unit
Sekolah Menengah Pertama , dan 7 unit
Sekolah Menengah Atas /SMK. Untuk
sarana pendidikan terbanyak terdapat di
Kelurahan Belawan I yaitu sebanyak 18
unit (SD,SMP,SMA) . Sedangkan
Kelurahan
paling
minim
sarana
pendidikan yaitu terdapat di Kelurahan
Belawan Bahari dan Kelurahan Bagan
Deli dengan masing- masing hanya
memiliki 5 unit sarana pendidikan
(SD,SMP,SMA). Untuk lebih jelasnya
mengenai sarana pendidikan di Kecamatan
Medan Belawan dapat kita lihat pada
(Tabel 2.2)
86
Table 2.2Banyaknya sarana pendidikan SD/SMP/SMA
Sumber: Data BPS dalam angka tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
Kelurahan
Belawan Pulau
sicanag
Belawan Bahagia
Belawan Bahari
Belawan II
Bagan Deli
Belawan I
Jumlah
SD
Negri swasta
SMP
Negri
Swasta
SMA/SMK
Negri swasta
Jumlah/unit
8
1
1
1
0
1
12
3
1
7
2
5
26
4
1
1
2
9
18
0
0
0
0
0
1
3
1
4
0
3
11
0
0
0
1
0
1
1
2
1
0
1
6
11
5
13
5
18
64
Dilihat dari komposisi mata pencaharian
penduduknya sangat beragam, dimana
yang dominan yaitu pegawai swasta
dengan jumlah total sebanyak 7.326 jiwa,
setelah itu Nelayan dengan jumlah
sebanyak 4.877 jiwa dan Pedagang
sebanyak 3.665, pegawai negeri sebanyak
1.119 jiwa, pensiunan sebanyak 481 jiwa
dan Polri/ABRI sebanyak 395 jiwa. untuk
lebih jelasnya mengenai komposisi
penduduk Kecamatan Medan Belawan
dapat dilihat pada (Tabel 2.3)
Tabel 2.3 berdasarkan mata pencaharian penduduk Belawan.
Pegawai
No
Kelurahan
Negri(jiwa) Swasta(jiwa) Polri(jiwa)
1
2
3
4
5
6
Belawan Pulau
sicanang
Belawan Bahagia
Belawan Bahari
Belawan II
Bagan Deli
Belawan I
Jumlah
Nelayan Pedangan Pensiunan Lainnya
(jiwa)
( jiwa)
(jiwa)
(jiwa)
87
1.332
8
203
316
17
1.163
158
124
384
109
257
1.119
856
971
1.792
1.081
1.294
7.326
26
16
31
7
307
395
772
889
243
1.474
1.296
4.877
517
251
1.302
332
891
3.665
55
24
116
26
243
481
1.301
1.221
1.526
921
1.613
7.745
Sumber: Data BPS dalam angka tahun 2011
87
III.
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan analisis
ini, maka didapat suatu kesimpulan
sebagai berikut:
1) Konsep Waterfront housing dapat di
2)
3)
usulkan, dengan mempertimbangkan
bahwa dari perisisr Nelayan Indah sangat
sesuai untuk di jadikan pembangunan/
pengembangan baik dari tinjauan
pertumbuhan / efesiensi, pemerataan /
social, ekosistem / lingkungan.
Penataan wilayah pesisir Belawan
Nelayan Indah dapat dikembangkan
dengan memperhatikan aspek pendidikan,
kesehatan (sanitasi dasar), dan aspek
wisata yang di lakukan dengan konsep
waterfront housing yang berkelanjutan.
Pembangunan dapat terwujud dengan
lebih memperhatikan baik sarana maupun
prasarana dari aspek pendidikan,
kesehatan, dan wisata alam (waterfront
housing).
DAFTAR PUSTAKA
Afriani badu.2012, Gambaran sanitasi
dasar pada masyarakat nelayan di
kelurahan
Pohe
Kecamatan
Hulonyjalangi
Kota
Gorontalo.Jurusan
Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan
dan
Keolahragaan
Universitas Negeri Gorontalo
Buku
putih Sanitasi Pokja Sanitasi
Kabupaten Aceh Tenggara (BPS),
tahun 2011.
Buku Bps kecamatan Medan Belawan
dalam angka tahun 2011.
Departemen Kesehatan RI., 2001,
Pedoman Ekologi dan Aspek
Perilaku Vektor, Ditjend. P2M&
PL, Depkes RI, Jakarta
http://carolinacarlos.mhs.upnyk.ac.id/peng
elolaan-pesisir-pantai-dan-pulaupulau- kecil/konsep-dan-definisipengelolaan-wilayah-pesisir-dankelautan.
http://www.bappenas.go.id/get-fileserver/node/3008/
http://perencanaankota.blogspot.com/2011
/11/permasalahan-kawasanpesisir.html.
http://stefantepz.blogspot.com/2012/02/ko
nsep-pembangunan-waterfront.html
World
Health Organization., 2001,
Panduan lengkap Pencegahan &
Pengendalian Dengue & DBD
(Alih bahasa : Palupi Widyastuti),
Regional Office for South East
Asia Region, World Health
Organization, New Delhi.
Zulkarnaini, Siregar, YI, Dameria 2009:2
(3)Hubungan kondisi sanitasi lingkungan
rumah tanggan dengan keberadaan jentik
vektordengue di daerah rawan demam
berdarah. Dengue kota Dumai.Program
Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas
Riau
88
PEMBERDAYAAN WARNET DAN GAME ONLINE EDOKASI SEBAGAI
GEBRAKAN MEMAJUKAN PENDIDIKAN KOTA MEDAN
Oleh : DEBBY MASTERIANA
BAB I. PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Di antara sekian banyak agenda
pembangunan
bangsa,
pendidikan
merupakan salah satu agenda penting dan
strategis yang menuntut perhatian
sungguh-sungguh dari semua pihak.
Sebab, pendidikan adalah faktor penentu
kemajuan bangsa pada masa depan. Jika
kita sebagai bangsa, berhasil membangun
dasar-dasar pendidikan nasional dengan
baik, maka diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap kemajuan di bidangbidang lain. Pendidikan merupakan salah
satu bentuk investasi modal manusia
(human
investment)
yang
akan
menentukan kualitas sumber daya manusia
(SDM) suatu bangsa.
Jika kita kembali kesejarah ketika
Hirosima dibom, pemerintah Jepang
pertama kali bukan mencari seorang
tentara, polisi, atau seorang dokter tetapi
pertama kali adalah mencari seorang guru
atau tenaga pengajar untuk membangun
kembali Negara Jepang. Mengapa
pemerintah Jepang lebih mendahulukan
seorang guru daripada yang lainnya tak
lain karena mereka menyadari bahwasanya
guru adalah pembangkit semangat dalam
membangun dan memajukan suatu
negara.Dapat kita lihat sekarang Jepang
setelah dibom kembali bangkit dari
keterpurukannya dan sekarang menjadi
negara super power di dunia.
Fakta bahwa pendidikan Indonesia
semakin hari kualitasnya makin rendah
didukung oleh Survey United Nations
Educational, Scientific and Cultural
Organization
(UNESCO)
terhadap
kualitas pendidikan di Negara - negara
berkembang di Asia Pacific. Indonesia
menempati peringkat 10 dari 14 negara.
Sedangkan untuk kualitas para guru,
kualitasnya berada pada level 14 dari 14
negara berkembang. Tentu hal ini menjadi
bahan perhatian kita.
Berbicara tentang pendidikan tak
lepas kaitannya dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Internet
hadir sebagai sarana untuk mencari
informasi dan turut memperkaya khasanah
pendidikan. Banyak warung internet
(warnet) mulai bermunculan di berbagai
daerah, termasuk kota Medan. Hampir di
setiap pelosok jalanan, kita bisa
menemukan warnet. Berdasarkan data
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII), pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2012 mencapai
63juta orang. Kebanyakan pengguna
89
internet adalah para pelajar dan orang
dewasa.
Namun,
kebanyakan
pengguna
internet di warnet tidak menggunakan
media tersebut dengan semestinya dan
untuk memajukan pendidikan. Banyak
penggunanya memainkan game online
seperti point blank, dota, poker dan masih
banyak game-game lainnya. Kontenkonten yang disajikan juga tidak dibatasi
pemilik warnet sehingga memungkinkan
penggunanya mengakses hal-hal yang
tidak pantas untuk dilihat mereka.
Pemeritah Kota Medan mencatat hanya
sekira 40 persen pengelola warung internet
(warnet) di Medan yang telah memenuhi
ketentuan operasional sesuai dengan
Peraturan Walikota (Perwal) Medan No.
28 Tahun 2011.
Sosialisasi terkait aturan bentuk lokasi
warnet, jam operasional dan pemblokiran
konten negatif yang diatur dalam perwal
tersebut, telah disosialisasikan sejak awal
tahun 2012 lalu. Kepala Bidang Pos dan
Telekomunikasi Dinas Komunikasi dan
Informasi Medan, Sri Wahyuni mengata
kan, hingga saat ini jumlah warnet yang
telah mengantongi izin operasional
berdasarkan rekomendasi pihaknya sekira
385 unit.Sementara sisanya sekitar 800-an
unit masih beroperasi secara ilegal. Tentu
saja hal ini sangat merisaukan kita dan
dapat memperburuk kualitas pendidikan
kota Medan. Oleh sebab itu penulis
mengangkat karya tulis ilmiah dengan
judul Pemberdayaan Warnet dan Game
Online Edukasi Sebagai Gebrakan
Memajukan Pendidikan Kota Medan.
2.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam
karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana
pemberdayaan warnet dan game online
edukasi bisa turut menjadi gebrakan baru
dalam memajukan pendidikan di kota
Medan.
3.
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk
mengetahui
hubungan
pendidikan dengan kemajuan sebuah
daerah, keadaan warnet (warung internet)
dan pengunjungnya di kota Medan, serta
menambah pengetahuan pembaca tentang
inovasi warnet dan game online edukasi
untuk meningkatkan kemajuan daerah,
khususnya kota Medan.
4. KERANGKA TEORI
A. Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pendidikan adalah suatu usaha
manusia untuk mengubah sikap dan tata
laku seseorang atau sekolompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan.
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha
manusia untuk memanusiakan manusia
itu sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua
subjek pokok yang saling berinteraksi.
Kedua subjek itu adalah pendidik dan
subjek didik. Subjek-subjek itu tidak harus
selalu manusia, tetapi dapat berupa media
atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada
pendidikan terjadi interaksi antara
pendidik dengan subjek didik guna
mencapai tujuan pendidikan.
Menurut wadah yang menyelenggara
kan pendidikan, pendidikan dapat dibeda
90
kan menjadi pendidikan formal, informal
dan nonformal. Pendidikan formal adalah
segala bentuk pendidikan atau pelatihan
yang diberikan secara terorganisasi dan
berjenjang, baik bersifat umum maupun
bersifat khusus. Contohnya adalah
pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan
tinggi negeri ataupun swasta. Pendidikan
informal adalah jenis pendidikan atau
pelatihan yang terdapat di dalam keluarga
atau masyarakat yang diselenggarakan
tanpa ada organisasi tertentu (bukan
organisasi). Pendidikan nonformal adalah
segala bentuk pendidikan yang diberikan
secara terorganisasi tetapi diluar wadah
pendidikan formal.
Adapun pengertian pendidikan dari
berbagai ahli dan sumber sebagai berikut:
a. Pendidikan secara umum adalah segala
upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik secara
individu, kelompok, atau masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan.
(Soekidjo Notoatmodjo. 2003:16)
b. Pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha men
dewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara,
perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional. 2002
:263)
c. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1)
d. Pendidikan umumnya berarti daya
upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intelektual dan tubuh anak);
dalam Taman Siswa tidak boleh
dipisahkan bagian-bagian itu agar
supaya kita memajukan kesempurnaan
hidup, kehidupan, kehidupan dan
penghidupan anak-anak yang kita didik,
selaras dengan dunianya. (Ki Hajar
Dewantara, 1977:14)
Dari etimologi dan analisis pengertian
pendidikan di atas, secara singkat dapat
dirumuskan sebagai tuntunan pertumbu
han manusia sejak lahir hingga tercapai
kedewasaan jasmani dan rohani, dalam
interaksi dengan alam dan lingkungan
masyarakat nya.
Pendidikan merupakan proses yang
terus menerus, tidak berhenti. Di dalam
proses pendidikan ini, keluhuran martabat
manusia dipegang erat karena manusia
(yang terlibat dalam pendidikan ini)
adalah subjek dari pendidikan. Karena
merupakan subjek di dalam pendidikan,
maka dituntut suatu tanggung jawab agar
tercapai suatu hasil pendidikan yang baik.
Jika memperhatikan bahwa manusia itu
sebagai subjek dan pendidikan meletakkan
hakikat manusia pada hal yang terpenting,
maka perlu diperhatikan juga masalah
otonomi pribadi. Maksudnya adalah,
manusia sebagai subjek pendidikan harus
91
bebas untuk “ada” sebagai dirinya yaitu
manusia yang berpribadi, yang ber
tanggung jawab.
Hasil dari pendidikan tersebut yang
jelas adalah adanya perubahan pada
subjek-subjek pendidikan itu
sendiri.
Katakanlah dengan bahasa yang sederhana
demikian, ada perubahan dari tidak bisa
menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Tetapi perubahan-perubahan
yang terjadi setelah proses pendidikan itu
tentu saja tidak sesempit itu. Karena
perubahan-perubahan itu menyangkut
aspek perkembangan jasmani dan rohani
juga.
Melalui pendidikan manusia menyadari
hakikat dan martabatnya di dalam
relasinya yang tak terpisahkan dengan
alam lingkungannya dan sesamanya. Itu
berarti, pendidikan sebenarnya
mengarahkan manusia menjadi insan yang
sadar diri dan sadar lingkungan. Dari
kesadarannya itu mampu memperbarui diri
dan lingkungannya tanpa kehilangan
kepribadian dan tidak tercabut dari akar
tradisinya.
B. Hubungan Pendidikan dengan
Kemajuan Negara.
i. Esensi Pendidikan dan Pembangun
an serta Titik Temunya
Status pendidikan dan pembangunan
masing-masing dalam esensi pembangun
an serta antara keduanya.
1. Pendidikan merupakan usaha untuk diri
manusia. sedangkan pembangunan
meru-pakan usaha dari diri manusia.
2. Pendidikan menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang menunjang pembangun
an sedangkan pembangunan dapat
menunjang pendidikan (pembinaan,
penyediaan saran dan seterusnya).
ii. Sumbangan
Pendidikan
pada
Pembangunan.
Sumbangan Pendidikan terhadap
pembangunan dapat dilihat dari berbagai
segi di antaranya:
1. Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan disini bertujuan untuk
mencetak manusia yang menjadi sum
ber daya pembangunan yang manu
siawi.
2. Segi lingkungan Pendidikan
Klasifikasi ini menunjukkan peran
pendidikan dalam berbagai lingkugan.
Yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, lingkugan masyarakat ataupun
dalam sistem pendidikan prajabatan dan
dalam jabatan.
3. Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan meliputi pendidikan
dasar (Basic Education), pendidikan
lanjutan menengah dan pendidikan
tinggi.
4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor
Kehidupan.
Pembidangan kerja menurut sektor
kehidupan meliputi bidang Ekonomi,
hukum, sosial, politik, keuangan, per
hubungan, komunikasi, pertanian, per
tambangan, dan pertahanan.
C. Pemanfaatan Teknologi dalam
Pendidikan
Sejalan dengan prinsip pendidikan
yang dikemukakan Kasmadi (1992),
hendaknya diterapkan dalam perkem
92
bangan dunia yang semakin global dengan
tantangan utama (oleh Pannen:1999)
masalah nilai tambah dan kesejahteraan,
hilangnya batas negara dan dominasi ilmu
pengetahuan dan teknologi pada negaranegara berkembang. Dalam pada itu
kesulitan-kesulitan yang dihadapi pen
dekatan tradisional dan konvensional
dalam pemecahan masalah pendidikan
menghantarkan pada perlunya pemanfaat
an teknologi dalam pendidikan.
i. Teknologi Dalam Pendidikan
Teknologi merupakan penerapan
(aplikasi) dari sains yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan
mempercepat pencapaian tujuan dari
setiap kegiatan yang akan dilakukan.
Sedangkan pendidikan dapat diartikan
secara sempit (formal) maupun luas
(formal maupun nonformal). Dalam hal ini
pendidikan diartikan secara alternatif
sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh
keluarga, masyarakat dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan atau latihan yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang
hayat untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tepat di
masa yang akan datang.
Teknologi
dalam
pendidikan
mencakup setiap kemungkinan sarana
(alat) yang dapat digunakan untuk
menyajikan informasi dalam pendidikan
dan latihan. Ellington (1989) menyatakan
bahwa teknologi dalam pendidikan pada
dasarnya adalah apa yang oleh teknologi
pendidikan dipopulerkan dengan nama alat
bantu pandang dengar (audiovisual aid).
Selanjutnya
dikembangkan
dalam
pembelajaran untuk pencapaian tujuan
pembelajaran tertentu. Teknologi dalam
pendidikan merupakan perpaduan Aspek
Teoritis Dalam Pendidikan,
Aspek
Perangkat Keras (komponen yang saling
bergantung tetapi tidak berbeda satu sama
lainnya) danAspek Perangkat Lunak
(berkenaan dengan benda yang dipakai
pada perangkat keras).
ii. Pemanfaatan
Teknologi
Dalam
Pendidikan
Penggunaan teknologi telah berjalan
lama sesuai perkembangan dan aspeknya.
Eric Hasby membagi revolusi dalam
pendidikan menjadi 4, yaitu: Pertama,saat
masyarakat mendiferensiasikan peranan
orang dewasa,
Kedua, digunakannya
tulisan sebagai sarana pendidikan,
Ketiga, ditemukannya
mesin
cetak
dan Keempat,
penggunaan
teknologi
canggih sebagai perkembangan bidang
elektronik. Dari apa yang dialami ternyata
bahwa terdapat hubungan timbal balik
antara teknologi dan pendidikan, hal ini
lebih terkhusus lagi dengan teknologi
komunikasi.
Kecenderungan
pendidikan
yang
dikaitkan dengan perkembangan teknologi
komunikasi dikemukakan Miarso dan
Iskandar (1974) sebagai berikut:
a. Kecenderungan pendidikan sepanjang
jaga
b. Pendidikan gerak cepat tetapi tepat
93
c. Pendidikan yang mudah dicerna dan
diresapi
d. Pendidikan yang memikat hati
e. Penyebaran pusat pendidikan
f. Pendidikan mustari (tepat pada saat
penyampaiannya)
g. Pendidikan yang murah
Kegunaan
teknologi
dalam
pendidikan dinyatakan Komisi Instruk
sional AS, sebagai berikut:
a. meningkatkan produktivitas pendidikan
b. memungkinkan pendidikan individual
c. memberikan dasar yang lebih ilmiah
terhadap pengajaran
d. lebih memantapkan pengajaran
e. memungkinkan belajar seketika
f. memungkinkan penyajian pendidikan
lebih luias dan merata
Agar penggunaan teknologi dalam
pendidikan tepat sasaran, maka pengelola
pendidikan harus mengetahui klasifikasi
teknologi dalam pendidikan, di antaranya:
teknologi
tingkat
rendah,
media
audiovisual,
format
komputer,
telekomunikasi dan teknologi lunak.
iii. Implementasi Teknologi Dalam
Pendidikan
Implementasi
teknologi
dalam
pendidikan dapat dilihat pada sektor
berikut:
a. Pendidikan Dasar dan Menengah,
teknologi diharapkan mempengaruhi
peningkatan motivasi, menguatkan
pengajaran, meningkatkan lingkungan
psikologi di dalam kelas.
b. Pendidikan
Tinggi,
penggunanan
teknologi
dimaksudkan
untuk
merangsang
dan
memotivasi
c.
d.
e.
f.
g.
h.
mahasiswa dalam mengembangkan
intelektualnya
sehingga
dapat
mengembangkan
penelitian
dan
pengembangan ilmu baik teoretis
maupun terapan.
Belajar
Jarak
Jauh, menyediakan
media perantara antara pelajar dan
lembaga pendidikannya.
Pendidikan
Luar Biasa, berfungsi
sebagai alat bantu bagi anak-anak yang
menglami kelainan.
Pendidikan dan Latihan, berpengaruh
langsung terhadap persiapan tenaga
kerja yang semakin kompleks untuk
menghasilkan tenaga terampil.
Dalam Pendidikan Matematika, hal ini
berkaitan dengan program-program
yang telah disiapkan, alat peraga dan
penyelesaian soal-soal.
Dalam Pendidikan Sains, beruapa
aplikasi program komputer dan sistem
pemodelan.
Dalam Pendidikan Bahasa, berkaitan
dengan penulisan, mendengarkan,
telekomunikasi dan lainnya.
D. Pengertian Warnet
Menurut
Wikipedia,
Warung
Internet (warnet) adalah salah satu
jenis wirausaha yang
menyewakan
jasa internet kepada khalayak umum.
Warnet ini bisa jadi satu bentuk usaha
yang dikelola oleh kelompok atau individu
yang memberikan pelayanan dalam bentuk
jasa internet dengan mengenakan biaya
per jam atau lebih, sesuai lama
penggunaannya.
Warnet
banyak
dimanfaatkan
mahasiswa,pelajar, profesional dan wisata
94
wan asing. Warnet digunakan untuk
bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar dan
mahasiswa warnet banyak digunakan
untuk:
 Mengerjakan tugas atau pekerjaan
rumah
 Melakukan riset
 Menulis skripsi
 Bermain permainan dating
Bagi masyarakat umum warnet digunakan
untuk:
 Memeriksa
kiriman
surat
elektronik terbaru
 Melamar pekerjaan
 Bersosialisasi dan berkomunikasi
(chatting)
 Sarana menikmati hiburan dan lain
sebagainya.
Di negara dunia ketiga, warnet adalah
tempat kebanyakan orang mengakses
internet. Di negara-negara atau daerahdaerah maju yang akses internetnya sudah
ada pada hampir setiap rumah, warnet
jarang didapatkan dan mahal tarifnya. Di
daerah perkotaan (urban) sebuah warnet
memiliki nama-nama umum panggilan
lain seperti; Net Cafe, Cyber Cafe,
atau Pusat Permainan Dalam Jaring
an dimana
sambungan
internetnya
dikhususkan untuk melakukan permainan
komputer dalam jaringan. Sementara di
daerah atau pinggir kota umumnya dikenal
sebagai telecenter.
E. Aplikasi dan Masalah di Warnet
Ada beberapa aplikasi warnet yang
bertujuan mencatat siapa yang masuk dan
berapa lama dia memakai komputer.
 Manual
adalah cara aplikasi yang
paling sederhana dan tradisional
dimana penjaga warnet mencatat
penggunaan internet menggunakan
kertas. Salah satu kekurangannya
adalah
penjaga
warnet
yang
memutuskan apakah konsumen harus
membayar lebih atau tidak. Karena
beberapa masalah seperti konsumen
gagal memakai komputer tapi tagihan
bayaran tetap jalan.
 Aplikasi Berbasis Jaringan adalah
aplikasi otomatis dalam jaringan
dimana perhitungan dilakukan saat
pengguna
memasukkan
identitas.
Aplikasi ini lebih memudahkan penjaga
karena terdapat fungsi-fungsi lainnya
selain
mencatat
waktu
seperti
memberi diskon atau
mengendalikan komputer dari
jarak
jauh.
Warnet sendiri tidak terlepas dari
berbagai masalah seperti:
 Pornografi. Banyak negara memandang
internet adalah salah satu media
dimana pornografi dapat diakses oleh
pengguna. RRC contohnya
telah
mengontrol hal ini dengan ketat dan
dianggap efektif. Hal ini dikarenakan
medianya yang visual dan kemudahan
untuk mengunduh berkas seperti film
yang mengandung fotografi dalam
bentuk AVI (terbesar) hingga 3gp
untuk kapasitas telepon genggam.
 Pengunduhan program-program komputer ilegal atau program-program
komputer yang sudah di kodenya sudah
dipecahkan ulang, atau dikenal juga
sebagai Cracker APP/WAREZ.
95
 Penyebaran virus dan worm.
Virus/worm ini menyebar melalui situs,
dokumen yang di unduh dari surate, flashdisk, dan lain sebagainya.
 Perjudian dalam jaringan.
 HAKI dalam penggunaan perangkat
lunak oleh warnet tersebut. Namun
beberapa
warnet
juga
sudah
menggunakan perangkat lunak sah baik
dengan membeli izin proprietary
maupun menggunakan perangkat lunak
bersumber bebas (Open Source) seperti
Linux. Software Linux yang populer
diwarnet seperti Ubuntu, IGOS,
SimplyMepis, Suse dan lain-lain.
 Kejahatan melalui jaringan seperti
penipuan, scam, penyedia layanan
game online seperti Real-Money trans,
botting, cheat hingga manipulasi karakter seperti penipuan.
5. METODE PENULISAN
Dalam
penulisan
ini,
penulis
menggunakan metode observasi berbasis
tinjauan pustaka. Dimana dengan metode
observasi, penulis melakukan pengamatan
di beberapa warnet di sekitaran kota
Medan. Dalam pengamatan tersebut,
penulis berusaha mencari apa permasalahan yang berhubungan dengan tema
yang diangkat oleh penulis, yaitu
pendidikan. Dari hasil pengamatan yang
penulis lakukan selanjutnya penulis
berupaya menciptakan inovasi dengan
menggali literatur yang berkaitan dengan
masalah yang penulis temukan tersebut.
Pada tahapan studi literatur atau
tinjauan pustaka, penulis bukan hanya
berusaha menciptakan inovasi tetapi juga
mencari contoh kasus penerapan inovasi
tersebut di daerah lain dan melakukan
evaluasi awal sebagai bahan perbandingan
jika implementasi inovasi tersebut
nantinya dilakukan. Dalam studi literatur,
penulis banyak menggali artikel-artikel
onlinedan media massa lainnya. Hal ini
akan sangat membantu penulis dalam
merangkum
semua
informasi
dan
menuliskan karya tulis ilmiah ini.
BAB II. PEMBAHASAN
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Warnet (warung internet) dan game
online merupakan hal yang belum bisa
lepas satu sama lain. Kehidupan dan
keberlangsungan usaha warnet banyak
ditopang oleh game online. Banyak warnet
yang selalu menyediakan akses game
online seperti point blank, dota, poker, dan
lain sebagainya. Game-game ini sering
dimainkan oleh para pelajar hingga
mahasiswa. Bahkan penulis mendapati
anak-anak kecil yang belum Sekolah
Dasar (SD) pun memainkan game ini. Tak
heran, banyak yang bahkan bolos demi
memainkan game online. Atau bahkan
mati karena mengikuti adegan dalam game
online tersebut.
Daya tarik yang begitu kuat dan rasa
ingin tahu yang tinggi dari para
penggunanya membuat internet adalah
sebuah kebutuhan. Bisnis warnet pun kian
menjadi aliran deras rupiah bagi para
pemiliknya ditambah lagi dengan kontenkonten yang tidak pantas yang sengaja
pemilik warnet berikan atau ijinkan untuk
diakses. Tak ayal, banyak anak-anak
96
menjadi tidak bermoral, sering menghujat,
kasar, tidak sopan, dan tidak hormat
kepada orang tua. Karakter mereka
menjadi berubah dan ini bisa merusak
generasi bangsa untuk kedepannya.
Teknologi yang seharusnya menolong
kehidupan malah muncul sebagai penyakit
kanker kronis yang perlahan menggerogoti
kehidupan bangsa.
Di hampir semua warnet Medan yang
penulis datangi sebagai bagian dari
observasi, banyak data yang tersimpan di
directoryD dan my document adalah
konten pornografi. Jika anak-anak kecil ini
sudah mengonsumsi konten demikian,
bagaimana kelak moral mereka di masa
mendatang? Hal ini adalah hal urgen yang
perlu kita atasi bersama. Selain itu, game
online yang mengutamakan kekerasan dan
judi yang seharusnya tidak pantas untuk
dimainkan anak kecil banyak hadir di
warnet-warnet tersebut.
Maka dari itu, penulis membuat
gagasan pemberdayaan warnet edukasi
dan game online edukasi. Diharapkan
dengan adanya warnet edukasi dan game
online edukasi, Medan akan memiliki
sebuah gebrakan baru yang akan
memajukan pendidikan di kota Medan dan
turut membangun karakter luhur generasi
penerus bangsa.
5. ANALISIS MASALAH
Dalam penulisan karya ilmiah ini,
penulis menggunakan metode observasi
berbasis studi literatur(tinjauan pustaka).
Di dalam metode observasi, penulis
mengunjungi beberapa warnet yang ada di
kota Medan. Penulis mendapati bahwa
banyak
pengunjung
warnet
yang
menyalahgunakan warnet. Banyak yang
memainkan game online dan akses
pornografi tidak diblokir. Selanjutnya,
dalam studi literatur (tinjauan pustaka),
penulis menganalisa beberapa artikel
terkait dengan masalah pendidikan dan
teknologi. Secara teoritis, penulis mencari
informasi di perpustakaan Unimed dan
perpustakaan kota Medan. Pada tahap
akhir, penulis menyusun gagasan yang
inovatif untuk menjadi sebuah gebrakan
dalam masalah yang telah diidentifikasi
sebelumnya.
Gagasan yang penulis maksud adalah
memberdayakan warnet edukasi dan game
online edukasi. Warnet edukasi akan
menyediakan konten-konten yang hanya
berhubungan dengan pendidikan. Warnet
ini menawarkan banyak e-book untuk
berbagai pelajaran baik dari dalam atau
luar negeri. Hal ini tentu akan menjadi
daya tarik bagi masyarakat khususnya
pelajar dan mahasiswa untuk mencari
informasi atau tugas di warnet tersebut.
Konsep ini telah diterapkan di kota
Yogyakarta. Di daerah itu, pendidikan
menjadi
perhatian
utama
bagi
penduduknya. Warnet edukasi turut hadir
menawarkan beragam e-book yang sangat
membantu mahasiswa dan juga pelajar
dalam mengerjakan tugas. Warnet-warnet
tersebut dapat dijumpai di sekitaran
Universitas Gajah Mada (UGM). Warnet
demikian
selalu
ramai
didatangi
pengunjung
yang
ingin
berburu
pengetahuan dan para pengunjungnya
terlihat ramah dan tidak ada yang memaki
atau berkata tidak sopan. Karakter baik ini
97
bisa terbentuk karena mereka benar-benar
memahami
bahwa
pendidikan
itu
sangatlah penting dan warnet edukasi ini
adalah salah satu media pembentuknya.
Untuk game online edukasi, kontenkonten game ini bisa ditempatkan di
berbagai warnet baik warnet edukasi
ataupun tidak. Pada dasarnya, game yang
ditampilkan ini bersifat mendidik, tidak
ada
unsur kekerasan dan dapat
membangun karakter serta akhlak yang
baik bagi pemainnya. Hal ini juga telah
diterapkan di kota Surabaya. Di sana, ada
beberapa kios (toko) yang menjual video
serta game animasi dalam bentuk VCD
dan DVD sebagai media pembelajaran. Itu
tersedia bagi anak TK, SD, SMP, hingga
SMA. Banyak pengembangan yang terus
dilakukan untuk membangun pendidikan
di sana. Dan pembuat media tersebut
adalah
mahasiswa-mahasiswa
ITS.
Semuanya adalah asli buatan anak bangsa.
Hal ini menunjukkan bahwa teknologi jika
digunakan dengan sebaik mungkin
memiliki peluang bukan hanya untuk
mendatangkan
income
tetapi
juga
meningkatkan kualitas pendidikan.
Gambar 1. Pengelolaan warnet yang baik
Penulis memprediksikan dengan
adanya warnet dan game online edukasi,
pendidikan di Medan bisa semakin maju
dan turut menaikkan citra kota Medan.
Namun, tidak hanya kita menjadi orang
yang
berpendidikan
tetapi
harus
menyeimbangi ilmu atau pendidikan
tersebut dengan agama karena banyak juga
orang yang berpendidikan tetapi ilmunya
tidak di barengi dengan agama atau akhlak
maka bukan memajukan suatu bangsa
tetapi malah bisa mengancurkan suatu
bangsa itu sendiri.Contohnya, berdasarkan
survei Indonesia termaksud negara
terkorup nomor 3 di Asia Tenggara.
Disinilah kita melihat bahwa para
koruptor-koruptor itu bukan orang yang
bodoh tetapi orang yang pintar dari segi
keilmuannya tetapi tidak membarengi
ilmunya dengan agama dan akhlaktul
karima, oleh karena itu ada pepatah bijak
mengatakan “dengan ilmu hidup lebih
terarah dan dengan Agama hidup akan
lebih indah.“Semoga inovasi yang penulis
tawarkan bisa turut membawa dampak
positif bagi kemajuan kota Medan.
6.
DATA PENUNJANG
Dalam penulisan karya ilmiah ini,
penulis memperoleh data mengenai
pengguna internet di Indonesia melalui
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII). Selanjutnya, dalam
tahapan observasi, penulis mengadakan
kunjungan ke warnet-warnet di sekitaran
kota Medan. Adapun foto kegiatan
pengunjung warnet terlampir. Tinjauan
pustaka dan literatur lainnya dicantumkan
dalam daftar pustaka.
98
BAB III. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh
adalah:
1. Pendidikan adalah faktor penentu
kemajuan bangsa pada masa depan.
Jika kita sebagai bangsa, berhasil
membangun dasar-dasar pendidikan
nasional
dengan
baik,
maka
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi terhadap kemajuan di
bidang lain.
2. Warnet dan game online edukasi
merupakan solusi dan gebrakan baru
dalam
meningkatkan
kualitas
pendidikan dan turut membangun
karakter luhur generasi penerus
bangsa di Indonesia khususnya di
daerah Medan.
3. Gagasan penulis dalam warnet
edukasi adalah menawarkan beragam
e-booksedangkan game online edukasi
menawarkan media pembelajaran
untuk pelajar.
2. SARAN
Adapun saran yang penulis ajukan
adalah:
1. Dalam usaha pemerataan pendidikan,
diperlukan pengawasan yang serius
oleh pemerintah. Pengawasan tidak
hanya
dalam
bidang
anggaran
pendidikan, tetapi juga dalam bidang
mutu, sarana dan prasarana pendidikan.
Selain itu, perluasan kesempatan
belajar pada jenjang pendidikan tinggi
merupakan kebijaksanaan yang penting
dalam usaha pemerataan pendidikan.
2. Sistem pendidikan Indonesia dapat
berjalan dengan lancar jika kerja sama
antara unsur-unsur pendidikan berlang
sung secara harmonis. Pengawasan
yang dilakukan pemerin-tah dan pihakpihak pendidikan terhadap masalah
anggaran pendidikan akan dapat
menekan jumlah korupsi dana di dalam
dunia pendidikan.
3. Penindaklanjutan dan sosialisasi ulang
terkait aturan bentuk lokasi warnet, jam
operasional dan pemblokiran konten
negatif yang diatur dalam perwalMedan
No. 28 Tahun 2011 agar lebih di
tingkatkan lagi.
4. Pemerintah Kota Medan hendaknya
mengadakan kompetisi-kompetisi dan
ajang lomba karya tulis ilmiah seperti
ini agar menggali potensi dan inovasiinovasi dalam mewujudkan kemajuan
di kota Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Forsyth, Ian. (1998). Teaching and
Learning Materials and the
Internet. London: Kogan Page.
Harahap, Pandapotan. (2008). Warnet
Edukasi: Alternatif Solusi Internet
Bagi Para Guru. (online). Milis
Guru_Tendik. http://dir.groups.yah
oo.com/group/guru-tendik/message
/2528?l=1. Diakses 29 September
2013 pukul 14.50 WIB.
Murphy, David, et. al. (2001). Online
Learning and Teaching with
Technology:
Case
Study,
Experience, and Practice. London:
Kogan Page.
99
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional. (2002). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Ravet, Serge & Layte, Maureen.
(1997). Technology-Based
Training. London: Kogan Page.
Soekidjo
Notoatmodjo.
(2003).
Pendidikan
dan
Perilaku
Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Wen,
Sayling. (2006). Masa Depan
Media. Batam: Bantam Publisher.
_______.Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional. Internet available from
http://www.geocities,com/frans_98
/uu/uu_20_03.htm. Diakses 29
September 2013 pukul 15.50 WIB.
100
TEKNOLOGI SEBAGAI INOVASI YANG RAMAH LINGKUNGAN PADA
PROSES PENGOLAHAN SAMPAH.
Oleh : IRNA ARIANI PULUNGAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah semua
benda yang hidup (biotik) dan yang tidak
hidup (abiotik) serta kondisi yang ada
dalam ruang yang kita tempati. Antara
manusia dan lingkungan terdapat hubung
an timbal balik, manusia mempengaruhi
lingkungannya begitu juga sebaliknya.
Jika lingkungan tercemar maka manusia
akan merasakan dampaknya. Persoalan
lingkungan yang ada hampir selalu
ditimbulkan oleh ulah manusia dan
kegiatan produksi yang dilakukannya.
Kedua aktivitas ini merupakan sumber
pencemaran lingkungan karena mengguna
kan dan menghasilkan zat atau bahan yang
berbahaya yang tidak dapat di daur ulang
(Nurhasmawaty, 2004).
Mendengar istilah Sampah pasti su
dah tidak asing lagi di telinga kita,
terbayang dan terlintas dalam benak kita
berupa tumpukan barang limbah yang
tidak sedap dilihat serta beraroma busuk
menyengat. Sampah diartikan
sebagai
material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah adalah
zat kimia, energi atau makhluk hidup yang
tidak mempunyai nilai guna dan
cenderung merusak.
Sampah merupakan konsep buatan
manusia, dalam proses-proses alam tidak
ada sampah, yang ada hanya produk-
produk yang tak bergerak.Sampah dapat
berada pada setiap fase / materi, yaitu fase
padat, cair, atau gas.Ketika dilepaskan
dalam fase cair dan gas, terutama dalam
fase gas sampah ini disebut sebagai emisi
berkait dengan polusi. Bila sampah masuk
ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan
ke tanah) maka kualitas lingkungan akan
menurun. Peristiwa masuknya sampah ke
lingkungan inilah yang dikenal sebagai
peristiwa pencemaran lingkungan. Jumlah
/volume sampah sebanding dengan tingkat
konsumsi manusia terhadap barang/
material yang digunakan sehari-hari.
Semakin hari sampah-sampah tersebut
akan semakin bertambah banyak jumlah
nya. Padahal sampah-sampah yang
dianggap sesuatu yang tidak berguna dapat
diolah menjadi sesuatu yang berdaya guna
dengan suatu proses daur ulang (Pahlano,
2007).
Selain
untuk
mengurangi
pencemaran lingkungan dan timbunan
sampah di TPA, proses daur ulang juga
dapat menambah nilai ekonomis dari
sampah.Sampah atau limbah yang kita
hasilkan setiap hari, biasanya kita buang
101
begitu saja tanpa kita pilah-pilah.Hal ini
mungkin karena kita tidak tahu atau
mungkin tidak mau tahu bahwa sampah
tersebut dapat kita pilah-pilahkan menjadi
limbah organik dan anorganik yang dapat
kita manfaatkan menjadi barang yang
berguna.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan
masalah dalam penulisan karya tulis ini
adalah :
1. Bagaimana proses pengolahan sampah
menjadi sesuatu yang berdaya guna?
2. Bagaimana
proses
pemanfaatan
teknologi sebagai inovasi pada pengo
lahan sampah?
3. Bagaimana hasil inovasi yang didapat
dari proses pengolahan sampah?
1.3.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini
adalah :
1. Untuk mengurangi sampah-sampah
yang ada di lingkungan.
2. Untuk memberikan solusi peman
faatan sampah - sampah menjadi
sesuatu yang bernilai guna.
3. Untuk memberikanwawasan pada
masyarakat mengenai sebuah inovasi
tentang proses pemanfaatan teknologi
yang menghasilkan sesuatu yang
berdaya guna.
4. Untuk
mengubah
paradigma
masyarakat bahwasanya sampah
bukanlah sesuatu yang tidak berdaya
guna tetapi merupakan sesuatu yang
bermanfaat pada pengolahan yang
tepat.
1.4.
Manfaat Penulisan
Karya tulis ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai suatu ide atau inovasi
untuk pengolahan sampah-sampah di
lingkungan menjadi sesuatu yang ber
manfaat, antara lain yaitu menjadi pupuk,
hiasan, bio gas, miniatur, tempat payung,
box tisu, vas bunga dan lain-lain sehingga
keberadaan sampah-sampah dilingkungan
menjadi berkurang.
1.5.
Kerangka Teori
Dewasa ini sampah selalu identik
dengan permasalahan dibelahan dunia
manapun. Problem klasik sampah selalu
dihadapi oleh penduduk dunia, tetutama di
wilayah perkotaan.Hal ini disebabkan
kerena usaha mengurangi volume sampah
lebih kecil dari pada laju produksinya.
Sehingga keberadaan sampah semakin
menumpuk di setiap penjuru lingkungan
perkotaan. Dengan volume timbunan
sampah berlebihan menyebabkan kegiatan
pengangkutan dan mengolah di TPA
diluar kapasatitas yang ada.Sebagai
dampak langsung maupun tidak langsung
bagi penduduk dilingkungan perkotaan,
khususnya yang berdekatan dengan lokasi
penumpukan sampah. Dampak langsung
adalah timbulnya berbagai penyakit
menular, bau yang tidak enak, serta
mengganggu kebersihan dan keindahan
lingkungan. Adapun dampak tidak
langsungnya adalah bahaya banjir yang
disebabkan oleh terhambatnya arus air
selokan dan sungai karena karena
terhalang timbunan sampah.
102
Jenis-jenis sampah
Berdasarkan sumbernya
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan
Berdasarkan sifatnya
 Sampah organik - dapat diurai
(degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah
yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering,
dan sebagainya. Sampah ini dapat
diolah lebih lanjut menjadi kompos;
 Sampah anorganik - tidak terurai
(undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah
yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagai
nya. Sampah ini dapat dijadikan
sampah komersil atau sampah yang
laku dijual untuk dijadikan produk
laiannya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik
wadah pembungkus makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng,
kaca, dan kertas, baik kertas koran,
HVS, maupun karton.
Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat
atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah
dapat dibagi sebagai:
Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan
buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut
bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan
sampah yang berasal dari barang yang
mengandung bahan-bahan organik, seperti
sisa- sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan
rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun
dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
(biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang
dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob,
seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan,
sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang
tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.
Dapat dibagi lagi menjadi:
o
Recyclable: sampah yang dapat
diolah dan digunakan kembali
karena memiliki nilai secara eko
nomi seperti plastik, kertas,
pakaian dan lain-lain.
o
Non-recyclable: sampah yang tidak
memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali
seperti tetra packs, carbon paper,
thermo coal dan lain-lain.
103
Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan
yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat
pembuangan sampah.
 Limbah hitam: sampah cair yang
dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
 Limbah rumah tangga: sampah cair
yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini
mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada
setiap fase materi: padat, cair, atau
gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase
yang disebutkan terakhir, terutama
gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan
polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah
dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutan
limbah), misalnya pertambangan, manu
faktur, dan konsumsi. Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada
suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Untuk mencegah sampah cair adalah
pabrik pabrik tidak membuang limbah
sembarangan misalnya membuang ke
selokan.
Sampah Alam
Sampah yang diproduksi di
kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya
daun-daun kering di hutan yang terurai
menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah- sampah ini dapat menjadi
masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.
Sampah Manusia
Sampah manusia (Inggris: human
waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia,
seperti feses dan urin. Sampah manusia
dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai
vektor (sarana perkembangan) penyakit
yang disebabkan virus dan bakteri. Salah
satu perkembangan utama pada dialektika
manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan
cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkem
bangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan
dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air.
Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan
sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah
sampah-sampah yang dibuang ke tempat
sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian,
jumlah sampah kategori ini pun masih
jauh lebih kecil dibandingkan sampahsampah yang dihasilkan dari proses
pertambangan dan industri.
Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil
dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang
sangat berbahaya bagi lingkungan hidup
dan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang
tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
104
aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar
laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).
Ada beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi volume
sampah yang lebih baik dari cara
pembakaran. Empat ( 4R ) prinsip yang
dapat digunakan dalam menangani
masalah sampah :
 Reduce
(Mengurangi);
upayakan
meminimalisasi barang atau material
yang kita pergunakan.
 Re-use (Memakai kembali); pilihlah
barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang yang
disposable (sekali pakai, buang).
 Recycle (Mendaur ulang); barang yang
sudah tidak berguna lagi, bisa didaur
ulang sehingga bermanfaat serta
memiliki nilai tambah. Perlu diingat
tidak semua barang bisa didaur ulang,
namun saat ini sudah banyak industri
formal dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang
yang bermanfaat dan memiliki nilai
ekonomis.
 Replace (Mengganti); Ganti barang
barang yang hanya bisa dipakai sekali
dengan barang yang lebih tahan lama.
Gunakn barang-barang yang lebih
ramah lingkungan, misalnya, ganti
kantong keresek kita dengan keranjang
bila berbelanja, dan jangan pergunakan
styrofoam karena kedua bahan ini tidak
bisa didegradasi secara alami.
Dengan menerapkan beberapa
prinsip diatas, bisa dipastikan volume
sampah yang ada dipermukaan bumi dapat
dikendalikan. Lingkungan akan lebih
indah, bersih dan sehat. Hal ini sebagai
wujud partisipasi dan kepedulian terhadap
lingkungan, sehingga akan memper
panjang usia bumi.
Pengertian dan fungsi teknologi dalam
pengelolaan lingkungan
Apakah kita sudah mengetahui
yang dimaksud dengan teknologi? Apabila
kita pergi ke sekolah dengan meng
gunakan sepeda motor tentu akan lebih
cepat sampai ke tujuan dari pada yang
berjalan kaki ; menumbuk padi dengan
menggunakan mesin penggiling jauh lebih
mudah dari pada di tumbuk dengan kayu.
Cepat dan mudah itulah tujuan dari
pemanfaatan teknologi.
Teknologi adalah produk atau hasil
dari sebuah ilmu pengetahuan yang
bersifat praktis. Teknologi diciptakan
manusia untuk membantu mengolah alam,
mempermudah
kegiatan,
dan
lain
sebagainya yang terkait dengan kebutuhan
manusia. Dapat kita katakan bahwa
teknologi merupakan cara dan usaha untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia.
Karena melalui pemanfatan teknologi,
manusia dapat meningkatkan kesejah
teraannya.
Lingkungan merupakan sumber
daya yang menjamin kehidupan manusia
beserta makhluk hidup lainnya. Dari
lingkunganlah, manusia dapat memperoleh
apa yang dibutuhkan, mulai dari
kebutuhan dasar seperti makan dan
minum hingga kebutuhan yang lebih
kompleks. Kebutuhan tersebut terus
105
meningkat dari waktu ke waktu, seiring
dengan meningkatnya jumlah manusia.
Antara meningkatnya kebutuhan
manusia dengan kemampuan lingkungan
untuk
memproduksi
sering
tidak
seimbang.Akibatnya terjadi kelangkaan
sumber-sumber pemenuhan kebutuhan.
Persaingan antara manusia pun terjadi
semakin ketat. Berbagai cara terus
dilakukan
manusia
untuk
bisa
memanfaatkan alam lingkungan ini.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena kita telah
diciptakan
sebagai
manusia
yang
berakal.Akal dikaruniakan Tuhan adalah
untuk berfikir, agar manusia mendapatkan
ilmu pengetahuan dan menciptakan
teknologi. Melalui teknologi, manusia
mampu mengubah apa-apa yang di alam
sehingga dapat terpenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan manusia sangat tidak
terbatas dan beranekaragam.Karena itu,
perkembangan teknologi juga bermacammacam sesuai kebutuhannya tersebut.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan
maka teknologi juga mengalami perkem
bangan dengan pesat. Ada teknologi
pertanian, teknologi industri, teknologi
transportasi,
teknologi
komunikasi,
teknologi kesehatan dll.
Saat ini kehadiran teknologi telah
menjadi bagian yang sangat penting dalam
pengelolaan lingkungan. Melalui tekno
logi, manusia tidak hanya memanfaat
kannya untuk memenuhi kebutuhan, akan
tetapi juga untuk menjaga dan me
lestarikan kualitas lingkungan. Dengan
demikian, teknologi juga berfungsi untuk
mengelola lingkungan ini agar tetap serasi
dan selaras dengan kehidupan manusia.
1.6. Metode Penulisan
1.6.1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penulisan
ini dilakukan dengan cara dokumenter dan
mengambil data berdasarkan fakta-fakta
yang sudah ada. Dokumenter yang
dimaksud adalah data sekunder yang
diambil dari media massa dan artikelartikel yang memuat berita yang ada
hubungannya denga permasalahan yang
akan dibahas.
1.6.2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan
dengan
mengkaji
literartur
dan
membandingkan pendapat dari beberapa
pakar mengenai pemanfaatan sampah,
selain untuk mengurangi limbah ling
kungan juga dapat digunakan sebagai
pupuk dalam bidang pertanian, pakan
ternak, hiasan dan lain-lain.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Identifikasi Masalah Sampah di
Perkotaan
Saat ini disekitar kita sudah banyak
masyarakat yang peduli akan pengelolaan
sampah, pemanfaatan sampah, dengan
menggunakan 4 prinsip di atas. Sampah
yang selama ini biasanya kita dibuang
begitu saja, ternyata masih bisa diolah
kembali antara lain dalam bentuk produk
kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita
rasa seni dan unik.
Sebagai contoh, Hendrati (53)
warga Karanggeneng, Boyolali, seorang
106
ibu rumah tangga dengan 6 orang anak,
PNS di Subdin UKM Kab.Boyolali,
merupakan sosok yang kreatif dalam
pemanfaatan sampah. Dari tangannya
sampah atau limbah ini ternyata bisa
dimanfaatkan menjadi barang yang
bernilai ekonomis, dan bisa menambah
penghasilan. Bahkan dari kegiatan peman
faatan limbah ini Hendrati mendapatkan
penghargaan dari Meneg Lingkungan
Hidup Rachmat Witoelar. Hendrati,
mengawali usaha pemanfaatan limbah
dengan membuat usaha kerajinan dengan
bahan baku dan daur ulang limbah koran
bekas. Usaha dirintis sekitar satu setengah
tahun yang lalu. Dengan bahan kertas
koran yang selama ini diacuhkan,
dibiarkan menumpuk, atau hanya dijual
kilo-an dengan harga sekitar Rp. 1800 per/
kg, ternyata melalui tangan Hendrati bisa
disulap menjadi kerajinan yang sangat
menarik dan bermanfaat, seperti tempat
payung, box tisu, dan vas bunga dll.
Dengan kreativitas yang dimiliki, Hendrati
bisa membuat barang limbah menjadi
sesuatu yang sangat berguna. Tidak hanya
kertas koran bekas yang dia sulap. Setelah
berkutat dengan limbah koran bekas,
Hendrati mulai mencoba berkarya dengan
berbagai limbah pertanian, seperti biji –
bijian, kulit jagung, pelepah batang pisang,
tangkai padi.
Selama ini kita menganggap kulit
jagung, pelepah batang pisang tidak
bernilai ekonomis, akan tetapi oleh
Hendrati, barang – barang tersebut bisa
dibuat menjadi bunga buatan, bros, pigura
dan masih banyak lagi. Belum lagi bila
kita melihat salah satu karya Hendrati
berupa hiasan dinding yang terbuat dari
anyaman lidi.Batang – batang lidi dianyam
sedemikian rupa, dan dihias dengan
bunga- bunga yang terbuat dari pelepah
pisang, biji – bijian.Hasilnya bisa
digunakan sebagi hiasan dinding yang
eksotis dan sangat ramah lingkungan.
Salah satu karya Hendrati yang
menghantarnya hingga meraih penghar
gaan dari Meneg Lingkungan Hidup
berupa miniatur binatang mirip katak yang
dinamakan “Timi”. Timi terbuat dari kulit
buah jagung ( klobot ) yang dikumpulkan
di daerah sekitar Tlatar. Kulit buah jagung
yang selama ini hanya sebagai bahan
bakar, bisa disulap mejadi barang
pajangan yang juga berfungsi sebagai
tempat pensil. Produk tersebut langsung
laris di pasaran dengan harga jual berkisar
Rp. 20.000,- / buah. Dalam sehari, produk
“ Timi “ yang dihasilkan sekitar 50 buah.
Saat ini dalam proses pembuatannya telah
mempekerjakan 5 orang. Kerajinan ini
telah dipasarkan ke beberapa kota seperti
Jakarta, dan kota lain di Jawa serta Bali.
Daya kreativitas yang dimiliki oleh
Hendrati dalam pemanfaatan barang –
barang tersebut, menimbulkan ketertarikan
beberapa pihak.Beberapa ibu rumah
tangga saat ini terpikat untuk mempelajari
pemanfaatan limbah tersebut.Di sela – sela
rutinitas rumah tangga, mereka meluang
kan waktu untuk belajar membuat barang
kerajinan.
Semangat dan kreativitas yang
dimiliki Hendrati tentunya dapat sebagai
contoh dan pantas untuk ditiru, disamping
membantu dalam memecahkan permasa
lahan lingkungan seperti sampah, ternyata
107
sangat membantu peningkatan penghasilan
rumah tangga. Terlebih lagi pada masa –
masa krisis ekonomi saat ini, kreatifitas
dan
terobosan untuk menciptakan
pekerjaan sangat diperlukan.
2.2. Analisis Masalah
Dalam permasalahan ini teknologi
merupakan alternatif yang tepat dalam
proses.Sejak era kolonialisme di dunia
perlahan-lahan mulai barakhir di tahun
1950 hingga 1960an, permasalahan
lingkungan tidak lagi timbul dan menjadi
bagian dari negara penjajah.Namun justru
isu-isu lingkungan ini hadir dari dalam
negara itu sendiri.Yang mana hal ini juga
masih
dipengaruhi
oleh
sejarah
kolonialisme di masa lalu.Salah satu faktor
yang menimbulkan permasalahan ling
kungan di era globalisasi ini adalah
maraknya teknologi tinggi yang berhasil
diciptakan dan juga meluasnya listrik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi
tinggi yang telah ditemukan para ilmuwan
telah memberikan banyak manfaat seperti
memudahkan berbagai pekerjaan.
Teknologi secara umum berarti
keseluruhan peralatan dan prosedur yang
terus mengalami penyempurnaan, baik di
lihat dari segi pencapaian tujuan maupun
proses pelaksanaannya. Teknologi sebagai
budidaya manusia dalam beradaptasi
dengan alam sesuai dengan maksud dan
tujuan manusia penggunanya.Alhasil
teknologi adalah ide-ide manusia dalam
mempermudah aktifitas pencapaian tujuan.
Dalam hal ini teknologi merupakan
salah satu hasil inovasi yang dapat
digunakan untuk berbagai macam kebutu
han. Dengan adanya inovasi yang positif
diharapkan dapat menghasilka sesuatu
yang bermanfaat, tidak hanya pada diri
sendiri juga pada masyarakat luas
khususnya kota Medan. Salah satu inovasi
yang diangkat pada penulisan karya ilmiah
ini adalah pemanfaatan teknologi dengan
membuat suatu alat yang dapat mengolah
sampah-sampah menjadi sesuatu yang
bermanfaat dan berdaya guna serta
bernilai ekonomis.
Selain sebagai mata pencaharian
bagi pemakainya, alat ini juga bermanfaat
untuk mengolah sampah-sampah yang
dianggap tidak dibutuhkan lagi oleh
masyarakat menjadi sesuatu yang berguna
dan bernilai ekonomis.Selain itu dengan
adanya alat tersebut yang berfungsi untuk
mengolah sampah-sampah, maka sampahsampah yang ada dilingkungan terutama di
TPA itu sendiri sebagai tempat
pembuangan akhir sampah dapat ber
kurang sehingga dapat meminimalkan
terjadinya pencemaran yang diakibatkan
oleh sampah.
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada
dasarnyasampah
adalah
sejenis kotoran yang berasal dari hasil
pembuangan dan merupakan salah satu
konsekuensi dari aktifitas manusia yang
mengakibatkan dampak bagi lingkungan
di sekitar.Tetapi
sekarang banyak
ditemukan cara atau solusi untuk
menangani dampak-dampak yang dihasil
kan oleh pousi dan limbah, meskipun
demikian pada kenyataannya cara atau
solusi tersebut tidak ada hasilnya karena
108
masih banyak asap-asap polusi dan masih
banyak pula kita jumpai limbah atau
sampah disungai dan didarat yang dapat
pula menimbulkan banjir.
Pada penanganan yang tepat
sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang
lebih bermanfaat dan bernilai jual
tinggi.Beberapa hasil pemanfaatan sampah
tersebut yaitu berupa pupuk, hiasan, bio
gas, miniatur, tempat payung, box tisu, vas
bunga dan lain-lain.
Teknologi adalah salah satu
inovasi yang berperan penting dalam
kehidupan manusia dan manusia tidak
dapat terlepas dari teknologi, tetapi
teknologi tersebut apabila dimanfaatkan
dengan baik.Saat ini kehadiran teknologi
telah menjadi bagian yang sangat penting
dalam pengelolaan lingkungan. Melalui
teknologi,
manusia
tidak
hanya
memanfaatkannya
untuk
memenuhi
kebutuhan, akan tetapi juga untuk menjaga
dan melestarikan kualitas lingkungan.
Dengan
demikian,
teknologi
juga
berfungsi untuk mengelola lingkungan ini
agar tetap serasi dan selaras dengan
kehidupan manusia.
3.2.
Daftar Pustaka
Anonim, http://spenalas–sains.blogspot.
com/2012/04/pengaruh–teknologi–
terhadap - lingkungan.html (diakses 25
September 2013)
Anonim,http://kiarapedes.blogspot.com/2
011/01/fungsi-teknologi-dalampengelolaan.html (diakses 25 September
2013)
Anonim,http://www.kppm.compd91.com/i
ndex.php/artikel/pengelolaan-danpemanfaatan- sampah (diakses 25
September 2013)
Josephson, Paul R. 2006. “Development,
Colonialism, and The Ennvironment”
dalam Regimes: Technology, Environ
ment, and the States. Cambridge: hal. 149196 (http://ergy-g-h-fisip10.web.unair.ac.
id/artikel_detail-44328-Globalisasi%20
dan%20Strategi-Teknologi%20dalam
%20Lingkungan%20Hidup.html) (diakses
25 September 2013)
Anonim,http://kiarapede.blogspot.com/20
11/01/dampak-teknologi-terhadaplingkungan. html (diakses 25 September
2013)
109
INSTALASI PENGELOLAAN SAMPAH PASAR
(SEBUAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SAMPAH DI PASAR
TRADISIONAL KOTA MEDAN)
Oleh : RAHMA AULIA ZAHRA
A. Latar Belakang
Sebagai kota yang merupakan
pusat pemerintahan dan pertumbuhan
ekonomi di provinsi Sumatera Utara,
Medan merupakan pusat barometer
pertumbuhan kota-kota di sekelilingnya.
Pesatnya perkembangan yang dialami kota
ini dapat terlihat dari tingginya angka
pembangunan
di
berbagai
sektor
kehidupan yang ada. Kota Medan
merupakan kota metropolitan ketiga
setelah Jakarta dan Surabaya dan pasti
mempunyai permasalahan persis sama
dengan kedua kota tersebut, yaitu masalah
persampahan kota.
Dalam
menangani
masalah
persampahan
kota
Medan,
pihak
Pemerintahan Kota (PEMKO) Medan
melalui Dinas kebersihannya juga
berusaha untuk menaggulangi produksi
sampah yang semakin banyak seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk
(Hadiwiyoto, 1986). Kota Medan sebagai
ibukota dan pusat aktivitas di Sumatera
Utara telah berkembang dengan pesat dan
berperan sebagai pusat pemerintahan,
perdagangan, kebudayaan, pariwisata,
transportasi maupun industri. Jumlah
penduduk Kota Medan tahun 2012
mencapai
2.975.847
jiwa,
terdiri
1.502.084 laki-laki dan
1.473.763
perempuan (Sumut Pos, 11 Januari 2013).
Perkembangan industri dan pertambahan
jumlah penduduk yang semakin meningkat
dari tahun ke tahun, meningkatkan sampah
industri dan sampah domestik yang
dihasilkan oleh penduduk sehingga
semakin membebani tanah, udara dan
sungai yang mengalir dalam wilayah
perkotaan. Bertambahnya jumlah sampah
dalam suatu wilayah, berkorelasi dengan
jumlah populasi manusia dan banyaknya
aktivitas yang dilakukan di dalam suatu
komunitas.
Saat ini tempat pembuangan akhir
sampah kota Medan berlokasi di desa
Terjun. Jumlah sampah yang dihasilkan
penduduk kota Medan mencapai 2000 ton
per hari (portalKBR.com). Dari jumlah
tersebut, hanya 25% sampah yang dapat
didaur ulang, para petugas membakar
sampah-sampah yang tak terpakai untuk
mengurangi timbunan sampah. Tentu saja
hal ini menimbulkan asap dan bau yang
dapat mengganggu pernafasan masyarakat
yang berada di sekitar tempat pembuangan
akhir sampah tersebut. Pada umumnya
sebagian besar sampah yang di hasilkan
adalah jenis sampah organik (sampah
basah), yaitu mencakup 60-70 % dari total
110
volume sampah (Kementerian Lingkungan
Hidup, 2008). Dengan volume sampah
sebesar itu jika tidak dilakukan dengan
manajemen pengelolaan yang baik akan
mengalami penurunan kualitas lingkung
an. Permasalahan sampah bukan hanya
akan berakibat terhadap kerusakan
lingkungan secara fisik akan tetapi juga
menyebabkan gangguan lingkungan sosial
masyarakat (Syahbuddin, 1991).
Pasar
tradisional
belakangan
menjadi sasaran pembenahan oleh pemerin
tah
pusat
melalui
Kementerian
Perdagangan (Kemendag) dan Kemen
terian Koperasi dan UKM dengan adanya
program revitalisasi. Tak tanggungtanggung,
kedua
kementerian
ini
menargetkan kalau pasar tradisional akan
tetap bertahan sebagai simbol kewira
usahaan, identitas sosial ekonomi, dan
budaya bangsa. Namun sayangnya, dari
13.450 pasar di Indonesia, hanya sekira
9,5% yang menikmati jatah dana
revitalisasi. Itu artinya, ada sekitar 12.165
pasar yang menunggu perbaikan, termasuk
di antaranya pasar-pasar tradisional di
Kota Medan.
Jika kita berjalan-jalan ke pasar
tradisional, pastilah akan kita jumpai
sampah sayur-sayuran dan buah-buahan
yang berton-ton jumlahnya. Sebagaimana
sampah-sampah organik lainnya seperti
kotoran ternak, ampas tebu, dan lain-lain,
umumnya sampah organik tersebut tidak
banyak dimanfaatkan, tetapi dibiarkan
menumpuk dan membusuk, sehingga
dapat menggangu pemandangan dan
mencemari lingkungan. Pemandangan
sampah yang berserakan dan meluber ke
jalan sehingga menimbulkan bau yang
tidak sedap terlihat di Jalan Pegadaian
Kelurahan Aur Kecamatan Medan
Maimun dan Pajak Pulo Brayan. Luberan
sampah-sampah meresahkan masyarakat
yang sedang melintasi tempat itu.
Meskipun sudah tertampung dalam bak
sampah, namun masih juga meluber
hingga ke badan jalan.
Sampah di Jalan Mahkamah juga
sangat menggangu aktifitas warga, baik
yang sedang bekerja maupun yang sedang
melintas. Bahkan, di Jalan Mahkamah
yang sempit itu sampah sampai
menghalangi laju kendaraan yang lewat.
Kondisi memprihatinkan ini juga terlihat
di Jalan AR Hakim Gang Langgar,
tepatnya di Pasar Sukaramai, di mana
sampah sudah membusuk tidak juga
diangkut. Sementara di belakang Pasar
Petisah, bak kontainer sampah juga tidak
mampu menampung hingga meluber.
Rencana Pemerintah Kota (Pemko)
Medan yang sedang merealisasikan pem
bangunan tahap pertama Pasar Induk
mulai tahun 2011 di Simalingkar,
Kecamatan Medan Tuntungan, merupakan
salah satu upaya Pemko Medan me
ngurangi sampah. Alasannya pedagang
sayur mayur dan buah dari Kota Medan
cukup datang ke pasar induk sehingga truk
pengangkut tidak masuk ke inti kota dan
otomatis mengurangi sampah.
Tetapi
Pemko Medan sendiri hingga kini belum
mampu mengatasi sampah yang membukit
di Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
apalagi di pasar-pasar tradisional. Hal ini
menunjukkan bahwa sampah yang ada di
111
beberapa TPS dan pasar-pasar tradisional
tak pernah maksimal penangannnya.
Salah satu faktor yang me
nyebabkan terjadinya timbunan sampah
yang memenuhi kontainer hingga meluber
adalah jadwal pengosongan TPS yang
tidak teratur. Hal itu, disebabkan,
transportasi sampah yang sering terlambat
mengosongkan TPA. Ketidakteraturan
jadwal pemindahan sampah dari TPS ke
TPA sampah disebabkan karena tidak
optimalnya pengaturan rute pengangkutan
sampah serta jumlah truk sampah yang
terbatas. Hal ini diperparah dengan
kemacetan yang sering terjadi di jalanjalan menuju tempat pembuangan sampah
akhir. Hal ini dapat diatasi jika pasarpasar tradisional tersebut memiliki
instalasi penanggulangan sampah pasar
(IPSP) sendiri yang dapat dikerjakan dan
dikelola secara mandiri oleh pengelola
pasar atau pengelola kebersihan pasar
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah
diuraikan sebelumnya, yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana Instalasi
Penanggulangan Sampah Pasar yang dapat
mengatasi masalah sampah pada pasarpasar tradisional di kota Medan dan dapat
dikelola secara mandiri oleh pengelola
pasar tersebut?
C. Maksud dan Tujuan
Tulisan
ini
dimaksudkan
untuk
memberikan sebuah alternatif pemecahan
masalan sampah organik di pasar-pasar
tradisional yang ada di kota Medan dengan
memanfaatkan
inovasi
teknologi
pengelolaan sampah yang telah ada dan
sumber daya yang tersedia berupa sampah
organic.
D. Kerangka Teoritis
Pengelolahan persampahan di
perkotaan merupakan suatu sistem yang
saling berinteraksi membentuk kesatuan
dan mempunyai tujuan. Pengolahan
sampah suatu kota bertujuan untuk
melayani penduduk berkaitan dengan
sampah domestik rumah tangga yang
dihasilkannya secara tidak langsung
memelihara kesehatan masyarakat serta
menciptakan suatu lingkungan yang baik,
bersih dan sehat. Pemerintah bertanggung
jawab dalam pemgumpulan ulang dan
pembuangan sampah dari pemukiman
secara memadai. Namun karena terdapat
hal lain yang harus diprioritaskan dalam
pembangunan di daerah serta kurangnya
dana penunjang untuk operasionalisasi
pengolahan persampahan,menjadikan pada
beberapa daerah kegiatan pengolahan
sampah ini tidak seperti yang diharapkan.
Hal ini makin diperkuat dengan belum
diterapkannya prinsip bahwa yang
memproduksi barang harus mengelola
sampah dari barang tersebut.
Sampah merupakan bahan yang
dibuang dari sumber aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki
nilai ekonomi (Mappiratu, 2011). Menurut
WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang dibuang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya (Chandra, 2007). Banyak
112
sampah organik masih mungkin digunakan
kembali/
pendaurulangan
(re-using),
walaupun akhirnya akan tetap merupakan
bahan/ material yang tidak dapat
digunakan kembali (Dainur, 1995).
Secara garis besar, sampah
perkotaan berasal dari pencemaran yang
disebabkan oleh industri dan sektor
domestik yang menghasilkan limbah
domestik
(sampah
domestik)
(www.repository.USU.ac.id).
Sampah
domestik ini terdiri dari sampah organik
dan sampah non organik. Sampah organik
berasal dari mahluk hidup yang dapat
terdegradasi sedangkan sampah non
organik yang tidak dapat terdegradasi
misalnya: plastik, kaleng, kaca, dan lainlain. Selain sampah organik dan sampah
non organik terdapat juga yang disebut
sampah berbahaya misalnya: baterai,
jarum suntik, dan lain-lain. Sementara
sampah industri terdiri dari emisi dari
proses pembakaran, limbah cair (sampah
cair), limbah padat (sampah padat).
Selain itu, sampah juga dibedakan
menjadi sampah basah dan sampah kering.
Sampah basah adalah sampah yang dapat
diuraikan
oleh
mikroorganisme,
sedangkan sampah kering adalah sampah
yang tidak dapat diuraikan oleh mikro
organisme (Mappiratu, 2011). Sampah
termasuk salah satu pencemar yang sangat
potensial dan menimbulkan problem di
semua daerah. Sampah merupakan sisa
atau limbah yang berasal dari kegiatan
industri, pasar , rumah tangga , hotel ,
stasiun dan terminal serta rumah sakit dan
perkantoran. Hasil survey tentang
kontribusi kegiatan terhadap sampah
menunjukkan 73 % sampah berasal dari
rumah tangga (sampah rumah tangga), 14
% dari hotel (sampah hotel), 5 % dari
pasar (sampah pasar), dan 8% lainnya
berasal dari terminal, rumah sakit, rumah
makan, serta kantor (Kompas, 2008).
Hingga saat ini, sampah organik
telah ditangani melalui penerapan
teknologi sederhana hingga teknologi
canggih yaitu, dari penimbunan tanah,
pengomposan, pembakaran sampai ke
incinerator. Akan tetapi, cara-cara tersebut
belum
membuahkan
hasil
yang
memuaskan. Hal tersebut disebabkan oleh
besarnya volume sampah per hari yang
tidak
sebanding
dengan
kapasitas
penanganan sampah, akibatnya terdapat
problem
pembusukan
lanjut
yang
menghasilkan cemaran bau, cemaran air
tanah, bahaya longsor, serta sumber
penyakit. Cemaran bau menimbulkan
dampak ketidak nyamanan penduduk.
Salah satu teknologi penanggulangan
sampah dan sumber energi alternatif yang
besar peluangnya untuk dikembangkan
pemanfaatannya di Indonesia adalah
energi biogas. Gas ini berasal dari
berbagai macam sampah organik seperti
sampah biomassa, kotoran manusia dan
kotoran hewan yang dapat dimanfaatkan
menjadi energi melalui proses fermentasi
bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob
(bakteri yang hidup dalam kondisi tanpa
udara).
Biogas yang dihasilkan oleh
aktivitas anaerobik sangat populer
digunakan untuk mengolah limbah
biodegradable karena bahan bakar dapat
dihasilkan dan sekaligus mengurangi
113
volume limbah buangan (Wikipedia).
Metana dalam biogas, bila terbakar akan
relatif lebih bersih daripada batu bara, dan
menghasilkan energi yang lebih besar
dengan emisi karbon dioksida yang lebih
sedikit. Pemanfaatan biogas memegang
peranan penting dalam manajemen limbah
karena metana merupakan gas rumah kaca
yang lebih berbahaya dalam pemanasan
global bila dibandingkan dengan karbon
dioksida. Karbon dalam biogas merupakan
karbon yang diambil dari atmosfer oleh
fotosintesis tanaman, sehingga bila
dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan
menambah jumlah karbon di atmosfer bila
dibandingkan dengan pembakaran bahan
bakar fosil.
Biogas
sebagian
besar
mengandung gas metana (CH4) dan
karbondioksida (CO2), dan beberapa
kandungan gas yang jumlahnya kecil
diantaranya hidrogen (H2), hidrogen
sulfida (H2S), amonia (NH3) serta
nitrogen (N) yang kandungannya sangat
kecil. Energi yang terkandung dalam
biogas tergantung dari konsentrasi metana
(CH4). Semakin tinggi kandungan metana
maka semakin besar kandungan energi
(nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya
semakin kecil kandungan metana (CH4)
semakin kecil nilai kalor (Murjito, 2008).
Pembuatan biogas dari kotoran
ternak dikembangkan dengan metodologi
fermentasi anaerob. Tahapan proses
dengan metode ini yang pertama adalah
proses asidifikasi, yaitu proses penguraian
atau dekomposisi komponen penyusun
bahan organik menjadi asam-asam organik
tanpa oksigen. Tahapan proses yang kedua
adalah proses methanasi, yaitu proses
perubahan asam-asam organik menjadi
biogas. Untuk proses fermentasi anaerob
ini dilakukan dalam sebuah biodigester.
Digester
adalah
reaktor
tempat
berlangsungnya proses fermentasi limbah/
kotoran sapi menjadi biogas.
Digester merupakan komponen
utama dalam produksi biogas. Digester
merupakan tempat dimana bahan organik
diurai oleh bakteri secara anaerob (tanpa
udara) menjadi gas CH4 dan CO2.
Digester harus dirancang sedemikian rupa
sehingga proses fermentasi anaerob dapat
berjalan dengan baik. Pada umumnya
produksi biogas terbentuk pada 4-5 hari
setelah digester diisi. Produksi biogas
menjadi banyak pada 20-35 hari.
Terdapat beberapa jenis digester
yang dapat dilihat berdasarkan konstruksi,
jenis aliran, dan posisinya terhadap
permukaan tanah. Jenis digester yang
dipilih dapat didasarkan pada tujuan
pembuatan digester tersebut. Hal yang
penting adalah apapun yang dipilih
jenisnya, tujuan utama adalah mengurangi
sampah organik berupa limbah sayuran
dan buah-buahan yang ada di sekitar pasar
dan menghasilkan biogas yang mem
punyai kandungan CH4 tinggi. Dari segi
konstruksi, digester dibedakan menjadi:
a. Fixed Dome (kubah tetap).Digester
jenis ini mempunyai volume tetap. Seiring
dengan dihasilkannya biogas, terjadi
peningkatan tekanan dalam digester.
Karena itu, dalam konstruksinya digester
jenis kubah tetap, gas yang terbentuk akan
segera dialirkan ke pengumpul gas di luar
114
reaktor. Indikator produksi gas dapat
dilakukan dengan memasang indikator
tekanan.
b. Floating dome, pada tipe ini terdapat
bagian pada konstruksi reaktor yang bisa
bergerak untuk menyesuaikan dengan
kenaikan tekanan reaktor. Pergerakan
bagian reaktor ini juga menjadi tanda telah
dimulainya produksi gas dalam reaktor
biogas. Pada reaktor jenis ini, pengumpul
gas berada dalam satu kesatuan dengan
reaktor tersebut.
Komponen-komponen pada digester
sangat bervariasi, tergantung pada jenis
biodigester yang digunakan. Tetapi, secara
umum digester terdiri dari komponenkomponen utama sebagai berikut:
1. Saluran masuk slurry (campuran
sampah organik dan air). Saluran ini
digunakan untuk memasukkan slurry
ke dalam reaktor utama.
2. Saluran keluar residu. Saluran ini
digunakan
untuk
mengeluarkan
kotoran yang telah difermentasi oleh
bakteri.
Saluran
ini
bekerja
berdasarkan prinsip kesetimbangan
tekanan hidrostatik. Residu yang
keluar pertama kali merupakan slurry
masukan yang pertama setelah waktu
retensi.
3. Katup pengaman tekanan (control
valve).
Katup
pengaman
ini
digunakan sebagai pengatur tekanan
gas
dalam
biodigester.
Katup
pengaman ini menggunakan prinsip
pipa T. Bila tekanan gas dalam
saluran gas lebih tinggi dari kolom
air, maka gas akan keluar melalui pipa
T, sehingga tekanan dalam digester
akan turun.
4. Sistem
pengaduk.
Pengadukan
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu
pengadukan
mekanis,
sirkulasi
substrat digester, atau sirkulasi ulang
produksi biogas ke atas biodigester
menggunakan pompa. Pengadukan ini
bertujuan untuk mengurangi pengen
dapan dan meningkatkan produktifitas
digester karena kondisi substrat yang
seragam.
5. Saluran gas. Saluran gas ini
disarankan terbuat dari bahan polimer
untuk menghindari korosi. Untuk
pembakaran gas pada tungku, pada
115
ujung saluran pipa bisa disambung
dengan pipa baja antikarat.
6. Tangki/ Wadah penyimpan gas.
Konstruksi tangki atau wadah
penyimpan gas dibuat khusus gar
tidak bocor dan tekanan yang terdapat
dalam bahan seragam.
Instalasi Pengelolaan Sampah
Pasar (IPSP) yang dimaksud dalam tulisan
ini adalah serangkaian proses pengelolaan
sampah organik yang dihasilkan pasar
tradisional yang pada akhirnya meng
hasilkan biogas dan residu yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
yang dapat menunjang pemenuhan
kebutuhan hidup manusia. Instalasi ini
terdiri dari mesin pencacah dan pengaduk,
digester, generator pembangkit tenaga
listrik yang telah dimodifikasi sedemikian
sehingga menggunakan bahan bakar
berupa gas yang dihasilkan oleh digester,
dan mesin untuk mengemas residu biogas
dalam kemasan yang diinginkan. Secara
garis besar, proses pengolahan sampah
pada IPSP ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Adapun proses pengolahan sampah
pada IPSP ini adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik yang telah terkumpul
pada tempat pembuangan sampah
(TPS) sementara, dimasukkan ke
dalam mesin pencacah dan pengaduk
dengan diberi air 1:1, sehingga
diperoleh bubur sampah. Pencam
puran ini berfungsi untuk memak
simalkan
potensi
biogas,
me
mudahkan pengaliran, serta meng
hindari terbentuknya endapan pada
saluran masuk.
2. Sebelum memasukkan bubur sampah
ke dalam digester, sebaiknya bubur
disaring
terlebih
dahulu
ntuk
menghindari bahan-bahan lain yang
masuk ke dalam reaktor
3. Setelah didiamkan kurang lebih 10
hari, maka akan terbentuk gas di
dalam reaktor
4. Gas yang timbul diteruskan melalui
pipa ke generator yang telah
dimodifikasi, sehingga dapat mem
bangkitkan listrik dan dapat dialirkan
ke pihak-pihak yang menjadi pelang
gan listrik biogas
5. Residu yang terkumpul pada tangki
yang telah tersedia kemudian dikemas
dengan menggunakan mesin penge
mas sehingga diperoleh kemasan yang
diinginkan.
Proses ini biasanya memakan waktu
10-15 hari, tetapi setelah hari ke-15,
proses pengisian digester dapat dilakukan
setiap hari. Namun demikian, jumlah unit
IPSP ini dapat disesuaikan dengan volume
sampah harian
dan luas lahan yang
tersedia di pasar tersebut. Urutan
116
perencanaan desain unit biodigester
dimulai dengan perhitungan volume
biodigester, penentuan model biodigester.
Mesin pencacah dan pengaduk dapat
dimodifikasi dari konsep mesin pengaduk
(blender) yang biasa digunakan dalam
rumah tangga. Sedangkan untuk generator
dimodifikasi sedemikian sehingga gene
rator tersebut menggunakan biogas hasil
pengolahan pada digester sebagai bahan
bakarnya.
E. Analisis Manfaat dan Keuntungan
IPSP
Instalasi Pengelolaan Sampah Pasar
(IPSP) yang ditawarkan dalam uraian
diatas memiliki beberapa manfaat dan
keuntungan antara lain:
1. Biogas menghasilkan bahan bakar
ramah lingkungan, karena terbuat dari
bahan-bahan alami, seperti kotoran
manusia dan hewan, serta limbahlimbah organik lain. Karbon dalam
biogas merupakan karbon yang
diambil dari atmosfer oleh fotosintesis
tanaman, sehingga bila dilepaskan
lagi ke atmosfer tidak akan
menambah jumlah karbon di atmosfer
bila dibandingkan dengan bahan bakar
fosil.
2. Biogas tidak menghasilkan limbah
yang bisa mencemari lingkungan. Gas
metana dalam biogas bisa terbakar
sempurna. Sebaliknya, gas metana
dalam bahan bakar fosil tidak bisa
terbakar sempurna dan akan mem
bahayakan lingkungan.
3. Biogas memiliki kandungan energi
tinggi yang tidak kalah dari kan
4.
5.
6.
7.
dungan energi dalam bahan bakar
fosil. Nilai kalori dari 1 m3 biogas
sekitar 6000 watt jam, setara dengan
setengah liter minyak diesel. Oleh
karena itu biogas sangat cocok
menggantikan minyak tanah, LPG,
butana, batu bara, dan bahan bakar
fosil lainnya (Balitbang ESDM,
2006).
Biogas mengandung 75% metana.
Semakin tinggi kandungan metana
dalam bahan bakar, semakin besar
kalor yang dihasilkan. Oleh karena
itu, biogas juga memiliki karakteristik
yang sama dengan gas alam. Sehingga
jika biogas diolah dengan benar,
biogas bisa digunakan untuk meng
gantikan gas alam. Dengan demikian
jumlah gas alam bisa dihemat (Bani
Hermawan, dkk. 2007).
Limbah biogas dapat digunakan
sebagai pupuk. Limbah biogas, yaitu
sampah organik yang telah hilang
gasnya (slurry) merupakan pupuk
organik yang sangat kaya akan unsurunsur yang sangat dibutuhkan
tanaman. Bahkan, unsur-unsur ter
tentu seperti protein, selulose, dan
lignin tidak bisa digantikan oleh
pupuk kimia. Dengan demikian kita
juga bisa mengurangi anggaran untuk
membeli pupuk.
Listrik yang diperoleh dari biogas
dapat menjadi salah satu alternatif
mengatasi krisis energi yang diaki
batkan tingginya ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Balitbang ESDM dengan Universitas
117
Padjajaran menunjukkan bahwa untuk
menghasilkan daya sebesar 450 –
1.000
Watt,
sebuah
genset
memerlukan bahan bakar biogas
sebesar 0,6 – 1 m3 biogas/jam.
Pemakaian genset tersebut berkisar 12
jam/hari. Konsumsi biogas untuk
genset per hari berkisar 7,2 – 12
m3/hari. Hal ini berarti apabila
semakin banyak sampah organik yang
dapat diolah oleh IPSP, maka semakin
banyak energi listrik yang dapat
dihasilkan. Hal ini merupakan solusi
dari kenyataan yang terjadi selama ini,
dimana semakin banyak sampah
organik yang ada, maka Dinas
Kebersihan akan semakin kerepotan.
8. Hasil Penelitian yang dilakukan
Agung Sulistyo (2010) mengenai
analisis pemanfaatan sampah menjadi
biogas pada Pasar Induk Kramat Jati
Jakarta menunjukkan bahwa modal
yang dikeluarkan untuk pembangunan
digester akan kembali dalam waktu
sekitar 8 tahun, sementara waktu
pakai digester mencapai 20 tahun.
Dengan demikian diperoleh keun
tungan dengan penjualan energi listrik
dan residu yang dihasilkan selama 12
tahun.
9. Pemerintah dapat menghemat bahan
bakar
yang
diperlukan
untuk
mengangkut sampah dari pasar
tradisional
ke
TPA.
Armada
pengangkut sampah yang jumlahnya
hampir 300 truk dapat dikurangi
sehingga akan memperkecil biaya
pemeliharaan angkutan tersebut.
10. Tidak akan ada lagi sampah busuk
dan berbau karena sampah-sampah
yang ada dapat langsung diolah dan
menjadi sesuatu yang berguna.
11. Listrik
yang
dihasilkan
dapat
disalurkan
kepada
pedagangpedagang yang berjualan sehingga
tidak ada lagi ketakutan akan adanya
pemadaman bergilir yang dapat
merugikan pedagang.
12. Kemungkinan penerapan IPSP ini
sangat dimungkinkan karena pasarpasar tradisional di kota Medan masih
memiliki lahan untuk IPSP ini, untuk
pasar sentral Medan dapat dibuat di
daerah pasar Jalan Bintang atau di
samping Olympia Plaza. Untuk Pasar
Sukaramai,
pemerintah
dapat
mempertimbangkan pembuatan IPSP
ini dengan mensinergikannya pada
pembangunan pasar yang sedang
berlangsung. Pasar Brayan masih
memungkinkan pembuatan IPSP ini
dengan melakukan renovasi pada los
penjualan pedagang ikan yang saat ini
sangat semrawut, bau dan becek.
Untuk Pasar Aksara dan Pasar
Bengkok,
pemerintah
dapat
memanfaatkan lahan bekas Bioskop
Nasional di jalan M. Yacub.
Dari uraian di atas IPSP merupakan
salah satu alternatif pemecahan masalah
sampah organik pada pasar tradisional
yang terbaik yang dapat dirancang sesuai
dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan
baku pada pasar tersebut.
118
F. Penutup
Potensi pasar tradisional untuk
mengembangkan biogas sangat besar
karena 70% limbah yang dihasilkan pasar
tradisional berupa sampah organik.
Pengelolaannya pun cukup sederhana dan
tidak memerlukan banyak biaya. Biogas
juga lebih ramah lingkungan dan bisa
mengurangi ketergantungan masyarakat
terhadap sumber energi yang tak ter
barukan.
Namun usaha pengelolaan sampah
di pasar tradisional untuk memproduksi
biogas dari sampah organik sampai saat ini
belum maksimal karena belum adanya
instalasi pengelolaan sampah yang
terencana dan berkesinambungan. Selama
ini sampah hanya dibuang begitu saja
tanpa ada pemanfaatan lebih lanjut.
Pengelolaan sampah yang ada di pasarpasar tradisional
akan memberikan
manfaat jika pengelolaan sampah itu
dilakukan secara terencana dan ber
kesinambungan. Proses ini melibatkan
partisipasi banyak pihak, baik pedagang,
pengelola, maupun pemerintah. Karenanya
diperlukan sebuah Instlasi Pengelolaan
Sampah Pasar yang dapat dilakukan dan
dikelola oleh pemerintah daerah bekerja
sama petugas kebersihan dan pengelola
pasar. Jika dikembangkan secara baik,
terencana dan berkesinambungan, IPSP ini
dapat membuka lapangan kerja baru dan
menambah pendapatan daerah.
G. Daftar Pustaka
Anonim.
2013.
Masalah
Sampah
Diindonesia. Kompas 2013.
Dari
www.kompas.com
diunduh tanggal 25 September
2013
Beni Hermawan, Lailatul Qodriyah,
danCandrarini Puspita, 2007,
PemanfaatanSampah Organik
sebagai SumberBiogas untuk
Mengatasi Krisisenergi Dalam
Negeri. Karya Tulis Ilmiah
Universitas Lampung, Bandar
Lampung.
Chandra, Budiman, Dr.(2007), ”Pengantar
Kesehatan
Lingkungan”,
Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Dainur, 1995. Materi-materi Pokok Ilmu
Kesehatan
Masyarakat.
Jakarta: Widya. Medika.
Hadiwiyoto, Soewedo.1986. Pemanfaatan
dan Pengelolaan Sampah.
Jakarta:
Yayasan Idayu
Agung
Sulistyo.
2010.
ANALISIS PEMANFAATAN
SAMPAH ORGANIK DI
PASAR INDUK KRAMAT
JATI
(skripsi).
Jakarta:
Universitas Indonesia.
Harahap, Syahbudin. 1991. Dampak
Pembangunan
masyarakat
Batak
Toba
di
PorseaKabupaten
Tapanuli
Utara. Laporan Penelitian.
Medan : IKIP Medan.
Mappiratu. 2011. Kajian Teknologi
Produksi Biogas Dari Sampah
Basah Rumah Tangga ,
Makalah Disampaikan Pada
Seminar Nasional Sehari, 13
Oktober 2011. Universitas
Tadulako. Palu.
119
Murjito. 2008. Desain Alat Penangkap
Gas Methan Pada Sampah
Menjadi Biogas. Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah
Malang. Malang.
PortalKBR.com tanggal 21 April 2013.
Dari
www.portalKBR.com
diunduh
tanggal 25 September 2013-09-28
120
INOVASI KETERTIBAN BERLALU LINTAS DI KOTA MEDAN
Oleh : STEPHANIE
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita tahu bahwa zaman sekarang,
manusia tidak luput dari yang namanya
alat transportasi, baik alat transportasi di
darat, udara maupun air. Bahkan setiap
hari, manusia berpergian kemana-mana
menggunakan alat transportasi untuk
memudahkan serta menghemat waktu.
Awalnya, manusia hanya berjalan
kaki kemana-mana. Kemudian zaman
berkembang, manusia menciptakan alat
transportasi untuk pertama kalinya, yaitu
mobil uap (1769) dimana hanya bisa
ditumpangi 1 orang saja. Namun sekarang
mobil telah diciptakan dalam beragam
jenis dan menggunakan teknologi yang
canggih. Selain itu, juga diciptakan
berbagai macam alat transportasi lainnya
seperti sepeda motor, bajaj, bus, dan lainlain.
Tentunya di era yang berkembang ini,
manusia tidak ingin ketinggalan zaman
dan juga ingin serba praktis dan efisien,
sehingga banyak orang yang memiliki alat
transportasi. Bahkan terkadang tidak
cukup hanya ada satu. Selain itu, banyak
orang yang telah menyalahgunakan alat
transportasi itu sendiri, sehingga akan
banyak terjadi pelanggaran aturan lalu
lintas. Pelanggaran aturan lalu lintas dan
kecelakan tentunya penyebab utama
menimbulkan kemacetan. Pada tahun
2012, korban tewas akibat kecelakaan
sepeda motor di Koda Medan mencapai 70
persen. Umumnya korban meninggal
karena tidak memakai helm saat
berkendara dan tidak memiliki keleng
kapan standar, misalnya kaca spion dan
lampu sein. Bahkan di Koran juga men
catat bahwa angka kecelakaan di Kota
Medan tinggi, dalam sebulan tercatat RS
Pirngadi menangani 100 korban kece
lakaan. Dari angka itu, tidak sedikit kor
ban yang meninggal dunia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa penyebab kemacetan di Kota
Medan?
2. Mengapa terlalu sering terjadi
pelanggaran lalu lintas di Kota
Medan?
3. Bagaimana cara untuk menanggulangi
ketidaktertiban berlalu lintas di Kota
Medan?
1.3 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui penyebab kema
cetan di Kota Medan.
2. Untuk mengetahui mengapa sering
terjadi pelanggaran lalu lintas di
Kota Medan.
3. Untuk mendeskripsikan cara-cara
mengurangi ketidaktertiban berlalu
lintas di Kota Medan.
121
1.4
1.
2.
3.
Manfaat Penelitian
Untuk menambah wawasan bagi
pembaca.
Menyadarkan pembaca tentang halhal yang berhubungan dengan tertib
berlalu lintas.
Supaya kita mengetahui bahwa
teknologi zaman sekarang sudah
canggih dan dapat membantu
mengatasi kemacetan.
BAB II. METODE PENELITIAN
2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
mencari informasi dari internet dan
melakukan pengamatan langsung.
2.2 Subjek Penelitian
Pengendara di Kota Medan.
2.3 Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul diseleksi
dan
diorganisasi.
Kemudian
data
dianalasis kembali. Selanjutnya penyusun
mulai mengonsep karya ilmiah dengan
sistematika yang telah diterapkan.
BAB III. LANDASAN TEORI
3.1 Undang-Undang
Lalu lintas di dalam UndangUndang No.22 Tahun 2009 didefinisikan
sebagai gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang
dimaksud dengan Ruang Lalu lintas Jalan
dan prasarana yang diperuntukkan bagi
gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau
barang yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan
untuk mewujudkan lalu lintas dan
angkutan jalan yang selamat, aman, cepat,
lancar, tertib, teratur, nyaman dan efisien
melalui manajemen lalu lintas dan
rekayasa lalu lintas. Tata cara berlalu
lintas di jalan diatur dengan peraturan
perundangan menyangkut arah lalu lintas,
perioritas menggunakan jalan, lajur lalu
lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian
arus di persimpangan.
3.2
Komponen Lalu Lintas
Ada tiga komponen terjadinya lalu
lintas, yaitu manusia, kendaraan dan jalan.
Manusia sebagai pengguna jalan dapat
berperan sebagai pengemudi ataupun
pejalan kaki. Kendaraan digunakan oleh
pengemudi. Jalan merupakan lintasan
yang dilalui oleh kendaraan bermotor
maupun pejalan kaki. Orang-orang
tentunya berharap mampu mengalirkan
aliran lalu lintas dengan lancar dan aman,
sehingga
dapat
merendam
angka
kecelakaan lalu lintas.
3.3 Manajemen Lalu Lintas
Manajemen lalu lintas meliputi
kegiatan perencanaan, pengaturan, penga
wasan dan pengendalian lalu lintas dan
bertujuan untuk keselamatan, keamanan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, dan
dilakukan dengan:
a. Usaha peningkatan kapasitas jalan
ruas, persimpangan, dan/atau jaringan
jalan;
b. Pemberian perioritas bagi jenis
kendaraan atau pemakai jalan tertentu;
c. Penyesuaian antara permintaan pe
jalan dengan tingkat pelayanan
122
tertentu dengan mempertimbangkan
keterpaduan intra dan antar moda;
d. Penetapan sirkulasi lalu lintas,
larangan dan/atau perintah bagi
pemakai jalan.
BAB IV. PERMASALAHAN
4.1. Penyebab kemacetan di Kota
Medan
Salah satu faktor dari penyebab
kemacetan di Kota Medan adalah
pelanggaran aturan lalu lintas. Di Kota
Medan, sering sekali terjadi pelanggaran
aturan lalu lintas. Pengguna jalan selalu
sesukanya menggunakan jalan tanpa
memikirkan pengguna jalan yang lain.
Contoh yang konkrit adalah sering kita
temui pada saat rambu-rambu lalu lintas
masih menunjukkan warna merah dan
jalanan lumayan sepi, pengendara tidak
segan-segan menyeberangi persimpangan,
sehingga terkadang bisa menyebabkan
kesalahan yang fatal, yaitu kecelakaan dan
akhirnya menimbulkan kemacetan.
Selanjutnya adalah ketidaktahuan
orang akan jalanan yang macet. Ketika
orang-orang hendak menuju ke jalan yang
sama dan ternyata jalanan tersebut macet,
maka meraka akan menambah kemacetan.
Kendaraan akan semakin menumpuk di
jalan tersebut, sehingga jalanan terkadang
akan ditutup oleh polisi dan menyebabkan
orang-orang menuju ke jalan yang lain.
Faktor yang lain adalah ketika ramburambu lalu lintas menunjukkan warna
hijau di persimpangan pada saat
persimpangan tersebut sedang macet,
kendaraan terus saja melaju, sehingga
ketika rambu-rambu berubah menjadi
warna merah, mobil berhenti di tengah
persimpangan akan menyebabkan mobil
yang lain tidak bisa ke seberang jalan.
Kemudian rambu-rambu lalu lintas di
Kota Medan sering tidak berfungsi dan
tidak ada yang mengatur lalu lintas,
sehingga kekacauan lalu lintas terjadi.
4.2. Penyebab
sering
terjadinya
pelanggaran tata tertib lalu lintas di
Kota Medan
Pelanggaran lalu lintas sering sekali
terjadi di sekitar jalanan Kota Medan.
Penyebabnya adalah kurangnya kesadaran
publik dalam berlalu lintas, misalnya
berhenti dan memarkirkan mobil dengan
sembarangan. Teknologi yang digunakan
dalam tertib berlalu lintas masih berlum
cukup canggih, sehingga banyak orangorang yang lolos ketika melanggar
peraturan lalu lintas. Kemudian, faktor
yang lain adalah orang-orang terburu-buru
dan
berebutan
untuk
mengakhiri
perjalanan, sehingga mereka tidak memi
kirkan orang lain dan langsung menerobos
lampu merah. Beberapa kendaraan juga
sering berhenti tepat di atas zebra cross
sehingga menghambat pejalan kaki untuk
menyeberang.
Berikut adalah gambaran Kota Medan
yang macet dan pelanggaran tata tertib lalu
lintas.
123
Ma
cet
S
e
pi
Penye
bab
Ma
cet
M
Mengha
mbat
Pejalan
kaki
S
e
pi
S
e
pi
H
M
S
e
pi
Melanggar
Aturan Lalu
Lintas
(Harus
S
Ditindak)
e
pi
124
BAB V. PEMBAHASAN
Cara Menanggulangi Kemacetan dan
Pelanggaran Tata Tertib Lalu Lintas
5.1 Energi Cadangan Rambu-rambu
Lalu Lintas
Rambu-Rambu
lalu
lintas
sangatlah penting perannya dalam me
ngatur jalan, namun apabila lampunya
tidak menyala maka tidak ada lagi
fungsinya. Untuk itu, penulis memberi
mempunyai sebuah ide, yaitu membuat
rambu-rambu lalu lintas yang menyimpan
energi listrik ataupun seperti baterai
cadangan. Ketika ada listrik, rambu-rambu
lalu lintas akan menyerap energei listrik
untuk energi cadangan. Pada saat tidak ada
listrik, rambu-rambu akan menggunakan
listrik yang telah disediakan oleh energi
cadangan, sehingga rambu-rambu akan
tetap berfungsi.
5.2
Memasang CCTV(Closed Circuit
Television) dan Sensor
Dengan memasang CCTV, maka
akan mengurangi pekerjaan polisi dan juga
lebih aman. CCTV dipasang di setiap
sudut jalan, sehingga petugas dapat
memantau lebih banyak jalanan melalui
monitor. Ketika ada yang melanggar,
kemungkinan untuk lolos sangat kecil
karena CCTV akan menangkap gambar
tersebut dan pihak berwajib akan segera
bertindak. Selain itu, CCTV juga akan
membantu dalam bidang kriminalitas.
Pada saat ada berbuat tindakan men
curigakan, petugas dapat memantau dari
CCTV. Selain itu, CCTV dapat me
nangkap gambar dari kendaraan yang
memarkir sembarangan ataupun berhenti
di tengah jalan.
Sensor dipasang di tiang ramburambu lalu lintas. Gunanya, ketika ada
mobil yng lewat pada saat rambu-rambu
menunjukkan warna merah, maka senor
akan memberi sinyal. Sensor bisa dipasang
otomatis maupun manual. Pada saat sensor
distel otomatis, maka CCTV akan
otomatis menangkap gambar. Apabila
distel manual, maka petugas yang akan
menekan suatu tombol untuk menangkap
gambar.
Berikut
ilustrasi
pelanggaran
M
Harus
ditindak
125
5.3 GPS(Global Positioning System)
Zaman sekarang, GPS sangat
membantu dalam penunjuk arah jalan,
maupun lokasi orang-orang. Namun
penulis ingin memanfaatkannya dalam hal
untuk mengurangi kemacetan dengan
bantuan dari satelit. Satelit akan
menangkap gambar dari jalanan yang ada
di Kota Medan. Kemudian informasi akan
dikirim ke kantor pihak berwajib dan
informasi akan dikirim ke GPS. Sehingga
ketika orang-orang hendak berpergian ke
tempat yang macet, GPS akan mem
beritahukan bahwa rute yang biasanya
ditempuh sedang macet dan GPS juga
akan menunjukkan jalan alternatif yang
tidak macet.
5.4 Kotak Silang
Kotak silang akan digambar
di setiap tengah-tengah persimpang
an. Gunanya adalah ketika suatu
jalan macet rambu-rambu menunjuk
kan warna hijau, maka kendaraan
dari seberang tidak boleh melaju dan
berhenti di kotak tersebut. Gunanya
adalah untuk mengurangi kemacetan
pada jalan lain.
Berikut ilustrasi dari “Kotak
Silang”
Dilarang
Berhenti di
Kotak
(Harus
ditindak)
M
H
Kotak yang diberi
Tanda X
126
5.5
Tindakan yang Dilakukan Apabila
Melanggar Aturan
Apabila petugas ada di tempat
kejadian, untuk pelanggatan pertama dan
kedua kali, maka petugas langsung
mencatat plat nomor dan menilang serta
memberi peringatan. Untuk pelanggaran
ketiga, petugas hendak menyita kendaraan
pemilik selama satu bulan dan apabila
setelah dikembalikan, pengendara melang
gar aturan lagi, kendaraan akan disita
untuk selamanya.
Apabila petugas tidak di tempat,
maka CCTV akan menangkap gambar dan
untuk
pelanggaran
pertama
dan
pelanggaran kedua, pihak betugas akan
mencatat plat nomor kendaraan, pergi ke
rumahnya untuk menilang dan memberi
peringatan. Kemudian untuk pelanggaran
yang ketiga kalinya, pihak berwajib
hendak menyita kendaraan dan ditahan
selama satu bulan. Setelah kendaraan
dikembalikan namun pengendara melang
gar aturan lalu lintas lagi, maka kendaraan
disita dan tidak dikembalikan untuk
selamanya. Tindakan ini berlaku bagi
semua pengendara yang melanggar aturan
lalu lintas kecuali pada keadaan dan/atau
kendaraan tertentu, seperti mobil ambu
lans, mobil pemadam kebakaran, dan lainlain.
BAB VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pelanggaran aturan lalu lintas
terjadi karena teknologi yang canggih
masih
kurang
dimanfaatkan
dan
kurangnya kesadaran publik dalam berlalu
lintas. Selain itu, orang-orang terkadang
tidak sengaja menemui jalanan yang
macet, sehingga kemacetan semakin
meningkat. Petugas juga susah untuk
memantau begitu banyak jalanan, sehing
ga ada yang lolos pada saat melanggar
aturan lalu lintas. Kemudian, terkadang
rambu-rambu lalu lintas tidak berfungsi
ditambah tidak ada pihak wajib yang
bertugas, sehingga menyebabkan jalanan
menjadi kacau dan akhirnya menimbulkan
kemacetan dan banyak pelanggaran lalu
lintas terjadi.
Dalam ketertiban berlalu lintas,
teknologi canggih mengambil peran yang
penting. Energi cadangan untuk ramburambu lalu lintas sangatlah diperlukan di
Kota Medan, supaya ketika listrik di
jalanan padam, rambu-rambu masih bisa
berfungsi. Apabila kita lihat, di luar
negeri, banyak jalanan yang telah dipasang
CCTV guna untuk memantau pengguna
jalan. Maka, di Kota Medan, penulis ingin
ada CCTV yang dipasang supaya untuk
menjaga ketertiban berlalu lintas.Tentunya
CCTV juga akan didampingi oleh sensor
dan energi cadangan. Sensor adalah untuk
mendeteksi pelanggar rambu-rambu lalu
lintas dan CCTV akan menangkap gambar
127
secara manual maupun otomatis. Selain
itu, GPS juga sangat bermanfaat selain
untuk penunjuk jalan, GPS dapat memberi
informasi tentang jalanan yang macet,
sehingga GPS akan menunjukkan rute
yang tidak macet untuk menuju tempat
tujuan.
Selain teknologi, kita juga dapat
merubah sedikit peraturan berlalu lintas,
misalnya dengan cara mengecat kotak
silang di tengah persimpangan jalanan.
Ketika mobil tidak boleh berhenti di kotak
tersebut, maka tidak akan ada mobil yang
melaju ketika rambu-rambu menunjukkan
warna hijau, sedangkan seberang jalanan
sedang mengalami kemacetan.
Aturan yang dibuat bukanlah untuk
merugikan pengendara, namun untuk
kepentingan bersama. Maka itu, untuk
menciptakan arus lalu lintas yang lancar,
butuh kerjasama dari semua pihak.
6.2
Saran
Diharapkan agar pengguna jalan
dapat menaati peraturan yang telah ada.
Karena dengan menaati peraturan, kita
tidak akan bisa menimbulkan kerugian
kepada pihak lain. Peraturan yang ada
adalah untuk dipatuhi, bukan untuk
dilanggar.
Peraturan
ada
untuk
keselamatan dan kebaikan setiap orang.
Penulis juga menyarankan agar
mencantumkan peraturan-peraturan baru
yang lebih ketat untuk mengatur tertib
berlalu lintas dan mengurangi. bila perlu,
Kota Medan mempunyai aturan daerah
sendiri untuk mengatur tertib lalu lintas,
sehingga Undang-Undang tidak perlu
diubah isinya. Kemudian di Kota Medan,
tidak sedikit ditemukan pengendara yang
belum cukup umur. Mereka menggunakan
SIM “tembak” dimana data-data diri
dalam SIM bukanlah data yang
seharusnya. Untuk itu, diharapkan agar
pihak berwajib tidak memberikan SIM
kepada
orang-orang
yang
belum
memenuhi persyaratan.
Kepada seluruh pembaca, penulis
berharap agar ide-idenya dapat dijalankan.
Tentunya semuanya tidak akan bisa
berjalan dengan baik apabila tidak ada
dukungan dari pihak yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.m.wikipedia.org
www.google.com
Arifin, E. Zaenel . 1983. “Dasar-dasar
Penulisam Karya Ilmiah”. Jakarta:
Gramedia.
128
PEMANFAATAN TEKNOLOGI YANG MENUNJANG KOTA MEDAN
Oleh : STEFANI DYAH M.A.H.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara
besar berbentuk kepulauan, yang terdiri
dari 5(lima) pulau besar yaitu; Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Dimana disetiap pulau memiliki beberapa
provinsi dan kabupaten/kota dengan
permasalahannya tersendiri.
Ibu kota adalah kota utama atau kota
yang menjadi inti dari suatu provinsi.
Salah satu ibu kota provinsi di Indonesia
ialah Medan. Medan adalah ibu kota dari
provinsi
Sumatera
Utara.
Medan
merupakan kota terbesar ke-4 di Indonesia
dengan populasi mencapai 2.970.032 jiwa
(data pusat statistik Medan tahun 2012).
Kota Medan secara geografis terletak
di antara 2 27'-2 47' Lintang Utara dan 98
35'-98 44' Bujur Timur. Posisi Kota
Medan ada di bagian Utara Propinsi
Sumatera Utara dengan topografi miring
ke arah Utara dan berada pada ketinggian
tempat 2,5-37,5 m di atas permukaan laut.
Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10
km2 secara administratif terdiri dari 21
Kecamatan dan 151 Kelurahan.
Di kota Medan, terdapat berbagai
macam suku, yaitu dari suku Batak, Karo,
Jawa, Chinese, Mandailing, Minangkabau,
Aceh, Sunda, dan lain-lain. Medan
merupakan pusat perindustrian utama di
Sumatera Utara, sehingga banyak orang
berbondong-bondong datang ke kota
Medan untuk mencari nafkah.
Tetapi, sekalipun Medan merupakan
kota metropolitan, Medan masih harus
membuat perubahan, karena masih
kurangnya
kesejahteraan
kehidupan
masyarakat
dan
masih
kurangnya
pemahaman masyarakat Medan akan
pemanfaatan teknologi. Teknologi secara
umum dapat diartikan sebagai keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Teknologi
dapat berupa:
 alat komunikasi,
 alat industri,
 alat transportasi,
 dan lain-lain.
Maka, sebagai kota besar, Medan
harus dapat memaksimalkan pemakaian
teknologi dengan tepat guna, terutama
dibidang:
 Transportasi dan lalu lintas
 Pendidikan, dan
 Tata kota.
Kota Medan memiliki beberapa
kekurangan dalam bidang lalu lintas yang
harus dibenahi seperti;
- kurangnya rambu-rambu jalan yang
menyebabkan banyaknya pelanggaran
oleh para pengendara dan kecelakaan
yang terjadi akibat kurangnya ramburambu jalan terutama di persim
pangan,
- lalu kurangnya jembatan penyebera
ngan jalan di jalur-jalur utama yang
menyebabkan para penjalan kaki
kesulitan untuk menyeberang jalan,
dan
129
-
banyaknya potongan jalan-jalan ke
jalan utama yang menyebabkan
banyak terjadi kecelakaan, di bawah
ini adalah data persentase kecelakaan
di Medan, yang disebabkan oleh
faktor tidak aman lingkungan.
Kemudian kekurangan dalam bidang
pendidikan berupa kurangnya website
pendidikan milik Pemko yang berisi
contoh-contoh soal dan pembahasan, datadata kegiatan pendidikan (cerdas cermat
dan lomba-lomba karya ilmiah) di Medan.
Dan beberapa hal lain yang mendukung
peningkatan pendidikan di kota Medan.
Berikut prinsip-prinsip perencanaan kota
yang
baik,
seperti
dikutip
dari
www.globalplannersnetwork.org:
1. Mendukung pembangunan kota yang
berkelanjutan.
2. Terintegrasi dengan semua aspek kota,
seperti transportasi, saran publik,
mitigasi bencana, dan sebagainya
3. Sesuai dengan prinsip-prinsip tentang
tata kawasan dan hunian.
4. Mendukung respons pasar terhadap
kawasan tersebut.
5. Mendukung akses menuju ke kawasan
tersebut.
6. Mengembangkan fasilitas pendukung
yang sesuai.
7. Berpihak pada golongan ekonomi
rendah dan kepentingan umum.
8. Mempertimbangkan
keragaman
budaya.
9. Terintegrasi dengan perencanaan
biaya.
Selanjutnya
kurangnya
system
teknologi
yang
membantu
dalam
perbaikan tata kota seperti sistem
Drainase, kurangnya paru-paru kota yang
berfungsi sebagai cadangan oksigen,
tempat bermain dan berolahraga untuk
warga kota Medan, dan masih banyak lagi
kekurangan yang akan dijelaskan dalam
pembahasan pada selanjutnya.
Banyaknya hal yang harus diubah
dikota Medan, maka pemerintahan kota
Medan dan provinsi Sumatera Utara
memerlukan gagasan atau ide-ide baru
yang berasal dari pendapat masyarakat
yang bertempat tinggal di Medan. Hal-hal
tersebut dapat berupa kritikan atau saran
yang membangun dan mungkin dengan
kritikan/saran tersebut dapat membuat
Medan menjadi lebih baik dan dapat
menjadi acuan bagi kota-kota lain. Di
dalam karya tulis ini, akan dijelaskan
mengenai ide-ide untuk perubahan Medan
dalam bidang teknologi terutama dalam
bidang transportasi/lalu lintas, pendidikan,
dan tata kota.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di halaman
sebelumnya, maka penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah permasalahan-permasalahan
transportasi di Medan?
b. Apakah permasalahan-permasalahan
pendidikan di Medan?
c. Apakah permasalahan-permasalahan
tata ruang kota di Medan?
d. Apa saja ide-ide atau gagasan inovasi
untuk Medan terutama di bidang:
 Transportasi atau lalu lintas.
 pendidikan.
 dan tata kota.
e. Teknologi apa saja yang dapat
membantu perubahan kota Medan di
bidang tersebut?
C. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penulis
adalah untuk memberikan kemajuan bagi
kota Medan agar menjadi lebih baik dari
segi pedidikan, lalu lintas, pembangunan
130
daerah
sekitar.
Penelitian
tentang
“Pemanfaatan Teknologi yang Menunjang
Kota Medan” bertujuan untuk:
 Memberikan inovasi dan solusi untuk
kemajuan kota Medan.
 Mengetahui permasalahan di kota
Medan di bidang transportasi,
pendidikan, tata ruang kota dan
mengetahui solusi yang bisa dipakai
dengan tepat guna.
 Mengetahui teknologi apa saja yang
dapat ditambahkan untuk pembangun
an kota Medan.
D. Kerangka Teori
I. Secara etimologis, akar kata teknologi
adalah
"techne"
yang
berarti
serangkaian prinsip atau metode
rasional yang berkaitan dengan
pembuatan
suatu
objek,
atau
kecakapan tertentu, atau pengetahuan
tentang prinsip-prinsip atau metode
dan seni. Istilah teknologi sendiri
untuk pertama kali dipakai oleh
Philips pada tahun 1706 dalam sebuah
buku berjudul Teknologi: Diskripsi
Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin
(Technology: A Description Of The
Arts, Especially The Mechanical).
1. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990 : 1158) Teknologi
adalah ;
a. Metode ilmiah untuk mencapai
tujuan praktis ilmu pengetahu
an terapan.
b. Keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang- barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.
2. Menurut Poerbahawadja Harahap,
teknologi adalah ;
1) Ilmu yang menyelidiki caracara kerja di dalam tehnik
2) Ilmu
pengetahuan
yang
digunakan
dalam
pabrikpabrik dan industri- industri.
3) Menurut Salim, teknologi
adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan
industri bangunan, mesinmesin dan sebagainya.
4) Menurut Rogers (dalam Seels,
Richey, 1994 : 12) Teknologi
adalah
suatu
rancangan
langkah instrumental untuk
memperkecil keraguan mengenai hubungan sebab akibat
dalam mencapai hasil yang
diharapkan.
5) Menurut Sudarsono Saliman,
teknologi adalah ilmu pengetahuan mengenai pembangunan
dan industri.
6) Dari Wikipedia, Teknologi
adalah pengembangan dan
aplikasi dari alat, mesin,
material dan proses yang
menolong manusia menyelesai
kan
masalahnya. Sebagai
aktivitas manusia, teknologi
mulai sebelum sains dan
teknik.
7) Dalam
Random
House
Dictionary seperti dikutip
Naisbitt (2002 : 46) Teknologi
adalah sebagai benda, sebuah
obyek, bahan dan wujud yang
jelas- jelas berbeda dengan
manusia.
8) Menurut Iskandar Alisyahbana
seperti dikutip Yusufhadi Miarso,
teknologi adalah cara melakukan
sesuatu
untuk
memenuhi
kebutuhan
manusia
dengan
bantuan alat dan akal, sehingga
131
seakan-akan
memperpanjang,
memperkuat, atau mebuat lebih
ampuh
anggota
tubuh,
pancaindra, dan otak manusia.
9) Menurut Ellul dalam Miarso,
teknologi adalah keseluruhan
metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri
efisiensi dalam setiap bidang
kegiatan manusia.
10)
Menurut Miarso, teknologi
adalah proses yang meningkatkan
nilai tambah, proses tersebut
menggunakan atau menghasilkan
suatu produk , produk yang
dihasilkan tidak terpisah dari
produk lain yang telah ada, dan
karena itu menjadi bagian integral
dari suatu sistem.
11)
Menurut Nana Syaodih S
menyatakan bahwa sebenarnya
sejak dahulu teknologi sudah ada
atau manusia sudah menggunakan
teknologi. Kalau manusia pada
zaman dulu memecahkan kemiri
dengan batu atau memetik buah
dengan galah, sesungguhnya
mereka sudah menggunakan
teknologi,
yaitu
teknologi
sederhana.
12)
Menurut Anglin beliau
mendefinisikan teknologi sebagai
penerapan ilmu-ilmu perilaku dan
alam serta pengetahuan lain
secara bersistem dan menyistem
untuk memecahkan masalah. Ahli
lain,
Kast
&
Rosenweig
menyatakan Technology is the art
of utilizing scientific knowledge.
13)
Alisyahbana,
beliau
merumuskan lebih jelas dan
lengkap tentang definisi teknologi
yaitu cara melakukan sesuatu
untuk
memenuhi
kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan
akal
sehingga
seakan-akan
memperpanjang,
memperkuat,
atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, panca indera, dan
otak manusia.
14)
Menurut
Iskandar
Alisyahbana, Teknologi telah
dikenal manusia sejak jutaan
tahun yang lalu karena dorongan
untuk hidup yang lebih nyaman,
lebih makmur dan lebih sejahtera.
Jadi sejak awal peradaban
sebenarnya telah ada teknologi,
meskipun
istilah
“teknologi
belum
digunakan.
Istilah
“teknologi” berasal dari “techne “
atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah
teknologi
dapat
diartikan
pengetahuan
tentang
cara.
Pengertian teknologi sendiri
menurutnya
adalah
cara
melakukan
sesuatu
untuk
memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat,
sehingga
seakan-akan
memperpanjang,
memperkuat
atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra dan
otak manusia.
15)
aques Ellul, beliau memberi
arti
teknologi
sebagai”
keseluruhan metode yang secara
rasional mengarah dan memiliki
ciri efisiensi dalam setiap bidang
kegiatan manusia.
16)
Menurut B.J. Habiebie ada
delapan wahana transformasi
yang
menjadi
prioritas
pengembangan
teknologi,
terutama teknologi industri, yaitu;
132
a. Pesawat terbang,
b. maritim dan perkapalan,
II. Teknologi transportasi ialah alat
yang memindahkan manusia atau
barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan
sebuah
kendaraan
yang
digerakkan oleh manusia atau
mesin.
a. Miro (2002) mengatakan bahwa
transportasi
adalah
usaha
memindahkan , menggerakkan ,
mengangkut , atau mengalihkan
suatu objek dari suatu tempat ke
tempat yang lain, di mana
ditempat lain ini objek tersebut
lebih bermanfaat atau dapat
berguna untuk tujuan-tujuan
tertentu.
b. Soesilo
(1999)
mengatakan
bahwa transportasi merupakan
pergerakan tingkah laku orang
dalam
ruang
baik
dalam
membawa dirinya sendiri maupun
membawa barang.
c. Nasution (1996) mengatakan
bahwa transportasi merupakan
pemindahan barang dan manusia
dari tempat asal ke tempat tujuan.
d. Steenbrink (1974) mengatakan
bahwa transportasi merupakan
perpindahan orang atau barang
dengan menggunakan alat atau
kendaraan dari dan ke tempattempat yang terpisah secara
geografis.
e. Morlok
(1978)
mengatakan
bahwa transportasi merupakan
kegiatan
memindahkan
atau
mengangkut sesuatu dari suatu
tempat ketempat lain.
f. Bowersox (1981) mengatakan
bahwa transportasi merupakan
perpindahan
barang
atau
penumpang dari suatu tempat ke
tempat lain, di mana produk
dipindahkan ke tempat tujuan
dibutuhkan. Dan secara umum
transportasi adalah suatu kegiatan
memindahkan sesuatu (barang
dan/ atau barang) dari suatu
tempat ke tempat lain, baik
dengan atau tanpa sarana.
Transportasi dapat dibagi atas 3
yaitu: tranportasi darat, air,
maupun udara. Tranportasi darat
ialah kendaraan yang dikendarai
di jalan darat seperti kereta api,
mobil,
motor,dll.
Kemudian
tranportasi air ialah kendaraan
yang beroperasi di atas air,
kendaraan ini juga dapat berupa
kendaraan amfibi(bisa di air dan
di darat), transportasi ini biasanya
berbentuk sebuah kapal besar dan
kecil seperti perahu dayung, kapal
feri, dan kapal selam. Lalu
transportasi
udara
memiliki
keuntungan daripada transportasi
darat dan air yaitu transportasi ini
lebih cepat sampai ketujuan
karena memakai tenaga jet.
III. Teknologi
pendidikan
adalah
kajian
dan
praktik
untuk
membantu proses belajar dan
meningkatkan kinerja dengan
membuat, menggunakan, dan
mengelola proses dan sumber
teknologi yang memadai. Berikut
ini merupakan definisi-definisi
teknologi pendidikan menurut Ir.
Lilik Gani HA, yaitu:
1. Cara yang sistematis dalam
merancang, menerapkan, dan
mengevaluasi seluruh proses
kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan tujuan yang spesifik,
berdasarkan penelitian terhadap
133
pembelajaran dan komunikasi
antar manusia, dan mendaya
gunakan kombinasi sumber daya
manusia dan non-manusia untuk
lebih mengefektifkannya.
2. Bidang yang memfasilitasi
kegiatan
belajar
manusia
melalui identifikasi, pengem
bangan,
organisasi,
dan
pemanfaatan yang sistematik
terhadap
cakupan
sumber
pembelajaran yang luas melalui
manajemen
proses-proses
tersebut.
3. Penelitian dan aplikasi terhadap
ilmu
perilaku
dan
teori
pembelajaran, dan penggunaan
pendekatan
sistem
untuk
menganalisis,
mendesain,
mengembangkan, menerapkan,
mengevaluasi, dan mengatur
penggunaan teknologi untuk
membantu
menyelesaikan
masalah pembelajaran. Istilah
teknologi instruksional sering
kali bertukar tempat dengan
istilah teknologi pendidikan,
namun teknologi instruksional
lebih
menekankan
pada
pendekatan
ilmiah
dan
sistematis terhadap penyelesaian
masalah
instruksional, dan
teknologi pendidikan fokus
kepada
penggunaan
dan
pendayagunaan
seni
dan
teknologi untuk mendukung
pembelajaran.
4. Studi terhadap penerapan etis
dari memfasilitasi kegiatan
pembelajaran dan meningkatkan
performa dengan membuat,
menggunakan,
dan
memanajemen
proses
dan
sumber daya teknologi yang
tepat.
IV.
Pengertian secara umum, kota
adalah sebuah area urban yang
berbeda
dari
desa
ataupun
kampung berdasarkan ukurannya,
kepadatan penduduk, kepentingan,
atau status hukum.
Perkembangan
kota
mempunyai
dinamika yang tinggi yang mewakili
gambaran proses terjadinya pertemuan
antara pelaku dan kepentingan dalam
proses pembangunan. wilayah meskipun
secara keruangan sangat besar, faktorfaktor
yang
mempengaruhi
dalam
menunjang
pembangunan
tidak
sekompleks di kota. Dalam kontelasi itu,
diperlukan kebijaksanaan pembangunan
tata kota yang lebih dinamis untuk
mengantisipasi perkembangan kota yang
dikaitkan dengan pemantapan fungsi
dalam ruang kota.
Menurut UU RI nomor 26 tahun 2007
tentang penataan ruang menyebutkan :
“Ruang adalah wadah yang meliputi ruang
darat, ruang laut dan ruang udara termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan makhluk lain
hidup,
melakukan
kegiatan
dan
memelihara
kelangsungan
hidupnya.
sedangkan tata ruang adalah wujud
struktur ruang dan pola ruang” (Setjen
dpu, 2007).
Dari segi hukum, Nurkholis
Hidayat
(rumah
apresiasi.htm:
21
nopember 2007: 2) menyatakan bahwa
“Tata ruang kota dan wilayah adalah suatu
usaha
pemegang
kebijakan
untuk
menentukan visi ataupun arah dari kota
yang menjadi tanggung jawab pemgang
kekuasaan di wilayah tersebut”.
Sedangkan berdasarkan kacamata
lingkungan, menurut Slamet Darwani dari
134
Walhi menyebutkan bahwa : “Tata ruang
kota dan wilayah itu adalah menentukan,
merencanakan, dan memastikan bagai
mana
penggunaan
ruang
secara
proporsional sehingga area – area yang ada
dapat memenuhi berbagai apek kegiatan
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup
pada kawasan kota tersebut ketiga aspek
tesebut sangat penting bagi keamanan,
kesejahteraan, dan kemajuan pada
masyarakat yang tinggal pada kawasan
tersebut”(rumah
apresiasi.htm:21
November 2007).
Penulis mengamati beberapa tempat yang
paling sering terjadi pelanggaran dan
kejadian yang bersangkutan dengan tema
karya tulis.
c. Wawancara:
Penulis melakukan wawancara dengan
beberapa orang yang memiliki latar
belakang yang berbeda (guru, pelajar,
satpam, pegawai negeri, ibu rumah tangga,
penjual koran, tukang becak).
V.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan wacana di halaman
sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
permasalahan mengenai inovasi-inovasi
apa saja yang dapat ditambahkan dan
dikembangkan di kota Medan, antara lain:
Teknologi transportasi dan lalu lintas
berupa; kurangnya beberapa marka/rambu
dan sarana transportasi serta bagaimana
cara mengatasinya.
Teknologi
pendidikan,
berupa
beberapa saran untuk meningkatnya
kualitas moral dan pengetahuan siswa
dalam bidang teknologi informasi dan
membangun
kedisiplinan
pelajar/
mahasiswa.
Teknologi tata kota,meliputi beberapa
hal antara lain; drainase, kenyamanan,
keamanan, ketertiban, dan kesehatan
warga kota sehingga penulis mengusulkan
beberapa solusi untuk perbaikan di masa
depan agar kota Medan menjadi lebih baik.
Pengertian taman kota menurut
para ahli:
Laurie (1986) mengemukakan
bahwa asal mula pengertian kata taman
(garden) dapat ditelusuri pada bahasa
Ibrani gan, yang berarti melindungi dan
mempertahankan; menyatakan secara tidak
langsung hal pemagaran atau lahan
berpagar, dan oden atau eden, yang berarti
kesenangan atau kegembiraan. Jadi dalam
bahasa Inggris perkataan “garden”
memiliki gabungan dari kedua kata-kata
tersebut, yang berarti sebidang lahan
berpagar
yang
digunakan
untuk
kesenangan dan kegembiraan.
Sedangkan menurut Djamal (2005), taman
adalah sebidang tanah terbuka dengan
luasan tertentu di dalamnya ditanam
pepohonan, perdu, semak dan rerumputan
yang dapat dikombinasikan dengan kreasi
dari
bahan
lainnya.
Umumnya
dipergunakan untuk olah raga, bersantai,
bermain dan sebagainya.
E. Metode Penulisan
a. Studi literatur:
Penulis mencari data melalui literature/
buku-buku yang berhubungan dengan
karya tulis.
b. Pengamatan di lapangan:
BAB II
PEMBAHASAN
B. Analisis Masalah
B.1. Teknologi Transportasi/ Lalu Lintas
Teknologi transportasi ialah alat
yang memindahkan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin.
135
Transportasi dapat dibagi atas 3 yaitu:
tranportasi darat, air, maupun udara.
Tranportasi darat ialah kendaraan yang
dikendarai di jalan darat seperti kereta api,
mobil, motor,dll. Kemudian tranportasi air
ialah kendaraan yang beroperasi di atas air,
kendaraan ini juga dapat berupa kendaraan
amfibi(bisa di air dan di darat),
transportasi ini biasanya berbentuk sebuah
kapal besar dan kecil seperti perahu
dayung, kapal feri, dan kapal selam. Lalu
transportasi udara memiliki keuntungan
daripada transportasi darat dan air yaitu
transportasi ini lebih cepat sampai
ketujuan karena memakai tenaga jet.
Transportasi-tranportasi tersebut juga
didukung dengan prasarana-prasarana
yang membantu tranportasi-tranportasi
tersebut dapat beroperasi dengan baik,
prasarana-prasana tersebut antara lain:
a. Darat
b. Jalan,
c. Jembatan,
d. Terminal,
e. Stasiun kereta api,
f. Halte,
g. Rel, dan
h. ATCS (Area Traffic Control
System) yang berupa rambu-rambu
jalan dan lampu lalu lintas.
Air :
a. Pelabuhan,
b. Dan galangan kapal.
Udara :
a. Bandar udara.
Prasarana-prasarana tersebut sangatlah
dibutuhkan agar manusia dapat dengan
mudah mengatur jalannya kegiatan lalu
lintas di darat, air, maupun di udara.
Kota Medan merupakan kota besar
yang memiliki penduduk yang sangat
padat. Setiap harinya, banyak orang
memakai kendaraan umum maupun
pribadi untuk melakukan kegiatan sehari-
hari seperti pergi bekerja, sekolah, maupun
bepergian untuk berjalan-jalan. Akibatnya,
terjadi kemacetan terutama di daerah pusat
seperti Medan Petisah. Kemudian, selain
terjadi kemacetan masalah lain yang
dihadapi yaitu kecelakaan lalu lintas.
Marka atau yang biasa kita sebut
sebagai rambu-rambu, biasanya terlihat di
tikungan-tikungan, perempatan, pertigaan,
maupun tempat-tempat tertentu yang harus
dipasangkan rambu jalan. Tetapi, melihat
keadaan disekitar Medan terutama
persimpangan-persimpangan jalan, bahwa
rambu-rambu yang dipasang masih lah
kurang terutama rambu larangan lewat
atau berhenti yang mengakibatkan jalan
yang seharusnya satu arah berubah
menjadi jalan dua arah yang menyebabkan
sering terjadinya tabrakan di area-area
tersebut. Perawatan yang kurang terhadap
marka-marka
jalan
tersebut
yang
mengakibatkan kurangnya marka jalan dan
juga pencopotan marka lalu lintas secara
sengaja oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab.
Pelepasan rambu
tersebut
berakibat
kemacetan
dan
terganggunya aktifitas harian.
Kemudian
kurangnya jembatan
penyebrangan jalan di Medan. Jembatan
penyeberangan jalan sangatlah penting
terutama untuk para pejalan kaki yang
ingin menyeberangi jalan ke sisi yang lain.
Menurut data tahun 2006 bahwa hanya ada
7 jembatan penyeberangan di kota Medan.
Tetapi, menurut warga sekitar dan
pengamatan penulis bahwa jembatanjembatan penyeberangan sudah tidak layak
pakai alias sudah rusak. Banyak jembatan
penyeberangan yang sudah rapuh bahkan
rusak, lantainya licin sehingga para
penyeberang jalan harus ekstra hati-hati
untuk melewati jembatan tersebut.
Kemudian menurut masyarakat, mereka
takut
menggunakan
jembatan
136
penyeberangan karena takut adanya orang
gila yang berkeliaran, takut terjadinya
kejahatan, dan ketakutan penyeberang
jalan akan ketinggian karena dianggap
curam. Kurangnya jembatan penyebe
rangan jalan dan kurangnya perawatan
jembatan tersebut, dapat menyebabkan
kecelakaan lalu lintas yang berujung
kematian akibat kurangnya adanya
prasarana lalu lintas untuk para pejalan
kaki menyeberangi jalan terutama di jalanjalan utama yang selalu padat.
Lalu sebagai kota besar, Medan
memiliki
banyak
penduduk
yang
membutuhkan transportasi umum untuk
pergi bekerja. Transportasi tersebut dapat
berupa angkutan kota dan becak motor.
Dengan banyaknya penduduk yang
membutuhkan alat transportasi maka
semakin banyak juga angkutan umum
yang
dibutuhkan,
tetapi
dengan
bertambahnya angkutan kota (angkot)
malah mengakibatkan kota Medan
mengalami kepadatan,kesemrawutan dan
kemacetan yang diakibatkan banyak
angkot dan becak yang menghalangi jalan.
Bukan memperbaiki keadaan, malah ini
semakin memperburuk lalu lintas kota
Medan. Maka, kota Medan sudah
seharusnya memerlukan angkutan massal
seperti busway (bus trans).
Busway adalah sebuah sistem
transportasi bus cepat atau Bus Rapid
Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini
dimodelkan berdasarkan sistem Trans
Milenio yang sukses di Bogota, Kolombia.
Seperti provinsi DKI Jakarta dan DIY,
kedua provinsi tersebut dapat menjadi
sebuah contoh untuk pengadaan program
bus Trans Medan. Dengan bus ini, maka
Pemko
Medan
dapat
mengurangi
kepadatan di jalan yang disebabkan oleh
angkot dan becak. Selain harganya yang
relative murah, bus Trans dapat
menampung orang sebanyak .
Untuk menunjang sarana tersebut,
maka dibutuhkan prasarana seperti halte
untuk para penumpang. Halte tersebut
harus memiliki fasilitas yang lengkap
seperti loket, tempat menunggu, AC untuk
kenyamanan penumpang. Halte-halte
tersebut juga tidak boleh hanya didirikan
dibeberapa tempat, tetapi harus didirikan
di seluruh tempat penting di kota Medan
agar tidak terjadi kesulitan bagi para calon
penumpang untuk menaiki bus tersebut.
Kemudian dibutuhkan jalan khusus untuk
bus Trans, agar tidak terjadi kemacetan di
jalan-jalan. Tetapi, melihat Jakarta sebagai
contoh, maka jalur-jalur busway tersebut
haruslah dijaga ketat agar tidak terjadi
pelanggaran oleh para pengendara mobil
ataupun motor. Hal ini dapat dicegah
dengan pemasangan penghalang ataupun
kamera untuk mengetahui plat mobil yang
melanggar. Dengan mengadopsi sistim
transportasi bus cepat, penulis mengharap
kan dapat mengurangi kemacetan serta
kesemrawutan sedini mungkin di kota
Medan.
Sampai saat ini, busway dinilai cukup
berhasil dalam meredam kemacetan di
Jakarta. Banyaknya warga Jakarta yang
lebih memilih busway yang memiliki
berbagai keuntungan terutama waktu yang
lebih efisien serta mengurangi pemakaian
kendaraan bermotor yang secara langsung
berarti mengurangi tingkat polusi udara di
Jakarta.
(beritajakarta.com/2008/id/berita_detail)
B.2. Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan adalah kajian
dan praktik untuk membantu proses belajar
dan
meningkatkan
kinerja
dengan
membuat, menggunakan, dan mengelola
proses dan sumber teknologi yang
137
memadai. Berikut ini merupakan definisidefinisi teknologi pendidikan menurut Ir.
Lilik Gani HA, yaitu:
1. Cara
yang
sistematis
dalam
merancang,
menerapkan,
dan
mengevaluasi seluruh proses kegiatan
belajar mengajar sesuai dengan tujuan
yang spesifik, berdasarkan penelitian
terhadap
pembelajaran
dan
komunikasi antar manusia, dan
mendayagunakan kombinasi sumber
daya manusia dan non-manusia untuk
lebih mengefektifkannya.
2. Bidang yang memfasilitasi kegiatan
belajar manusia melalui identifikasi,
pengembangan,
organisasi,
dan
pemanfaatan yang sistematik terhadap
cakupan sumber pembelajaran yang
luas melalui manajemen proses-proses
tersebut.
3. Penelitian dan aplikasi terhadap ilmu
perilaku dan teori pembelajaran, dan
penggunaan pendekatan sistem untuk
menganalisis, mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi,
dan mengatur penggunaan teknologi
untuk
membantu
menyelesaikan
masalah
pembelajaran.
Istilah
teknologi instruksional seringkali
bertukar tempat dengan istilah
teknologi
pendidikan,
namun
teknologi instruksional lebih menekan
kan pada pendekatan ilmiah dan
sistematis terhadap penyelesaian
masalah instruksional, dan teknologi
pendidikan fokus kepada penggunaan
dan pendayagunaan seni dan teknologi
untuk mendukung pembelajaran.
4. Studi terhadap penerapan etis dari
memfasilitasi kegiatan pembelajaran
dan meningkatkan performa dengan
membuat,
menggunakan,
dan
memanajemen proses dan sumber
daya teknologi yang tepat.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut
menurut Ir. Lilik Gani HA dapat
disimpulkan bahwa:
1. Teknologi pendidikan/teknologi pembelajaran adalah suatu disiplin/bidang
(field of study)
2. Tujuan utama teknologi pembelajaran
adalah
a. untuk memecahkan masalah belajar
atau memfasilitasi pembelajaran,
b. dan untuk meningkatkan kinerja.
3. Teknologi pendidikan/pembelajaran
menggunakan pendekatan sistem
(pendekatan yang holistik/ kompre
hensif, bukan pendekatan yang
bersifat parsial).
4. Kawasan teknologi pendidikan dapat
meliputi kegiatan analisis, desain,
pengembangan, pemanfaatan, penge
lolaan, implementasi dan evaluasi baik
proses-proses maupun sumber-sumber
belajar.
5. Yang dimaksud dengan teknologi
dalam teknologi pendidikan adalah
teknologi dalam arti luas, bukan hanya
teknologi fisik (hardtech), tapi juga
teknologi lunak (softtech)
6. Teknologi pendidikan adalah proses
kompleks yang terintegrasi meliputi
orang, prosedur, gagasan, sarana dan
organisasi
untuk
menganalisis
masalah dan merancang, melaksana
kan,
menilai
dan
mengelola
pemecahan masalah dalam segala
aspek belajar manusia.
Dalam hal ini dijelaskan bahwa
teknologi pendidikan harus lengkap,
memiliki isi yang kompleks, mengandung
data-data
berisi
pendidikan
yang
membangun, isinya menarik, memiliki
sistem pengelolaan yang pasti dan terupdate dari pemerintah dan Dediknas,
memiliki sumber-sumber yang pasti atas
isi-isinya, dan memiliki manfaat lebih bagi
siswa/siswi yang memakai teknologi
pendidikan tersebut.
138
Teknologi pendidikan tersebut dapat
berupa:
 Website pendidikan,
 Ekskul terapan di sekolah-sekolah,
 Dan absensi elektronik.
Yang pertama adalah website
pendidikan. Website pendidikan berisi
mengenai
pembahasan-pembahasan
mengenai pelajaran, lomba-lomba yang
diadakan pemerintah, daftar buku-buku
pelajaran, contoh soal pelajaran, dan
sebagainya. Website pendidikan sangatlah
penting bagi pelajar di era globalisasi ini.
Sudah banyak pelajar yang mengetahui
apa itu internet dan menggunakannya.
Bagi para pelajar yang biasanya membuka
internet, biasanya selalu mencari bahanbahan ataupun materi pelajaran. Dengan
website pendidikan resmi dari pemerintah,
maka siswa tidak perlu lagi repot untuk
mencari bahan-bahan pelajaran apalagi
jika website tersebut sudah memiliki data
yang lengkap dan terakurat. Lalu, website
tersebut juga harus didesain menarik agar
dapat menarik perhatian siswa untuk
membaca bacaan yang terdapat di website
tersebut.
Yang kedua adalah ekskul terapan.
Ekskul terapan merupakan kegiatan di luar
jam sekolah yang mempelajari mengenai
rangkaian-rangkaian elektronik dan cara
membuat alat elektronik sederhana.
Mungkin ekskul ini jarang kita temui
karena biasanya ekskul ini hanya dapat
kita temui ketika SMA ataupun dipelajaran
SMK. Tetapi, ekskul ini dapat diterapkan
mulai SMP. Karena dengan adanya ekskul
ini, maka para siswa mempunyai
kemampuan
dasar
dalam
bidang
merangkai alat elektronik sederhana yang
menjadi dapat menjadi modal awal bagi
pelajar, agar pelajar juga mengetahui cara
merangkai suatu alat elektronik sehingga
mereka dapat berinovasi dan menghasilkan
suatu karya. Selain itu, ekskul dapat
menjadi bekal mereka di masa depan.
Pemko dapat menyarankan ke sekolahsekolah mengenai ekskul terapan ini, dan
mungkin ekskul ini dapat menjadi daya
tarik siswa dalam bidang elektronik dan
meningkatkan kreativitas siswa dalam
merangkai sesuatu.
Yang
terakhir
adalah
absensi
elektronik. Mungkin teknologi yang satu
ini tidak terlalu mengarah ke arah
pendidikan, tetapi alat absensi elektronik
ini sangatlah berguna bagi sekolah-sekolah
terutama universitas. Absensi elektronik
ini berfungsi untuk mengabsensi siswa
melalui sidik jari mereka. Dengan alat ini,
murid tidak perlu lagi mengabsensi siswa
secara manual dan lebih efisien. Lalu,
mengabsensi menggunakan alat absensi
elektronik juga lebih aman dan akurat
karena, bagi sebagian siswa terutama
dikalangan
mahasiswa
ada
yang
menggunakan sistem tanda tangan. Jika
salah satu pelajar tidak masuk atau absen,
maka pelajar yang absen tersebut akan
meminta salah satu temannya untuk
menandatangani miliknya. Tetapi, jika
perguruan
tinggi
atau
sekolah
menggunakan absensi elektronik, maka
siswa yang absen tersebut tidak dapat
meminta temannya lagi, karena yang
dibutuhkan adalah sidik jari dari
mahasiswa atau pelajar yang absen
tersebut. Kemudian, seperti di kalimat
sebelumnya, absensi elektronik sangatlah
efisien, kenapa? Karena murid-murid yang
menjadi sekretaris tidak perlu repot lagi
untuk menghitung persentase jumlah siswa
yang hadir selama sebulan atau selama
satu semester, karena sistem yang
digunakan di alat absensi tersebut sudah
berbasis teknologi canggih sehingga tidak
perlu menghitung kembali. Sistem sudah
139
diberlakukan di SMA negeri 5 Medan
(sumber: www.waspada.co.id)
B.3. Teknologi Tata Kota
Pengertian secara umum, kota adalah
sebuah area urban yang berbeda dari desa
ataupun kampung berdasarkan ukurannya,
kepadatan penduduk, kepentingan, atau
status hukum. Perkembangan kota
mempunyai dinamika yang tinggi yang
mewakili gambaran proses terjadinya
pertemuan antara pelaku dan kepentingan
dalam proses pembangunan. wilayah
meskipun secara keruangan sangat besar,
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
menunjang
pembangunan
tidak
sekompleks di kota. Dalam kontelasi itu,
diperlukan kebijaksanaan pembangunan
tata kota yang lebih dinamis untuk
mengantisipasi perkembangan kota yang
dikaitkan dengan pemantapan fungsi
dalam ruang kota.
Menurut UU RI nomor 26 tahun
2007 tentang penataan ruang menyebutkan
: “Ruang adalah wadah yang meliputi
ruang darat, ruang laut dan ruang udara
termasuk ruang di dalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan
dan memelihara kelangsungan hidupnya.
sedangkan tata ruang adalah wujud
struktur ruang dan pola ruang” (Setjen
dpu, 2007).
Dari segi hukum, Nurkholis Hidayat
(rumah apresiasi.htm: 21 nopember 2007:
2) menyatakan bahwa “Tata ruang kota
dan wilayah adalah suatu usaha pemegang
kebijakan untuk menentukan visi ataupun
arah dari kota yang menjadi tanggung
jawab pemgang kekuasaan di wilayah
tersebut”.
Sedangkan berdasarkan kacamata
lingkungan, menurut Slamet Darwani dari
Walhi menyebutkan bahwa : “Tata ruang
kota dan wilayah itu adalah menentukan,
merencanakan,
dan
memastikan
bagaimana penggunaan ruang secara
proporsional sehingga area – area yang ada
dapat memenuhi berbagai apek kegiatan
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup
pada kawasan kota tersebut ketiga aspek
tesebut sangat penting bagi keamanan,
kesejahteraan, dan kemajuan pada
masyarakat yang tinggal pada kawasan
tersebut”(rumah
apresiasi.htm:21
November 2007).
Pada
dasarnya
kebijakan
pengembangan sistem tata kota meliputi
upaya menyelenggarakan pembangunan
perkotaan dengan mempertimbangkan
peranan
dan
fungsi
kota
serta
keterkaitannya dalam menunjang kawasan
yang mempunyai potensi ekonomi tinggi
dalam sektor strategis, mendukung
penyebaran kegiatan ekonomi sekaligus
sebagai
penyangga
aglomerasi
pertumbuhan ekonomi di kawasan
perkotaan yang berkembang dengan cepat.
Berdasarkan asumsi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa penataan ruang
adalah suatu sistem proses perencanaan
tata ruang, pemanfaatan ruang dan
pengendalian
ruang.
Sedangkan
implementasi tata ruang adalah upaya
pencapaian tujuan dari penataan ruang
melalui
pelaksanaan
tata
ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Tata ruang sangatlah penting
terutama bagi kota-kota besar contohnya
adalah Medan, karena tata ruang kota
mempengaruhi kehidupan di kota dan
melalui tata ruang kota tersebut kita dapat
menilai kota tersebut sudah termasuk baik
atau belum. Medan adalah kota besar yang
memiliki teknologi yang maju terutama
dalam bidang tata kota. Tetapi, teknologiteknologi tersebut belum dikembangkan
140
dengan baik, sehingga masih ada banyak
kekurangan yang masih harus diperbaiki
oleh Pemko Medan. Teknologi tersebut
berupa sistem drainase, taman kota/ paruparu kota, trotoar, penerangan jalan, dan
persimpangan-persimpangan di Medan.
Sistem drainase adalah salah satu
fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna
memenuhi kebutuhan masyarakat dan
merupakan komponen penting dalam
perencanaan
kota
(perencanaan
infrastruktur khususnya.Ada beberapa
pengertian drainase yang diungkapkan
oleh beberapa ahli diantaranya : Halim
Hasmar, dalam bukunya “Drainase Perkotaan”
(2004:1) berpendapat bahwa drainase adalah: Ilmu
pengetahuan yang mempelajari usaha untuk
mengalirkan air yang berlebihan dalamsuatu
konteks pemanfaatan tertentu. Sedangkan drainase
perkotaan adalah :Ilmu drainase yang
mengkhususkan pengakajian pada kawasan
perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi
social budaya yang ada di kawasan kota. Dan
menurut pendapat ahli yang lainnya Suripin,
(2004:7) drainase mempunyai arti : Mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Secara umum, drainase didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk
mengurangi dan/atau membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal.
Di Medan sering terjadi banjir yang
disebabkan kurang berkembangnya sistem
drainase dan tersumbatnya sistem drainase
tersebut. Seperti yang ditulis oleh Ir. Gustami
Harahap., MP. di Analisadaily.com
bahwa permasalahan banjir di kota Medan
sampai saat sekarang belum dapat di atasi
secara optimal, dikarenakan hujan sebentar
saja daerah-daerah yang rawan akan
banjir, seperti di kawasan Jalan Letda
Sujono dekat tol, kawasan Jl. Medan
Denai sebelum tol, kawasan Medan
Petisah, kawasan jalan Gatot Subroto dan
kawasan jalan Simpang Limun. Penyebab
terjadinya banjir, selain hujan turun
dengan deras, saluran drainase yang tidak
terurus berisi dengan sampah plastik serta
sampah organik lainnya, dan kurangnya
jumlah pepohonan yang di tanam serta
perawatan rutin terhadap hijauan tersebut.
Seperti pada paragraf sebelumnya bahwa
sebenarnya penyebab banjir adalah kurang
terkontrolnya sistem drainase yang
menyebabkan aliran air hujan tidak dapat
dialirkan dengan lancar ke sungai maupun
laut. Penyebab saluran drainase tidak
lancar
adalah
penyumbatan
yang
disebabkan sampah, dedaunan, barangbarang tidak pakai, dan lain-lain.
Untuk
menjamin
berfungsinya
saluran drainase secara baik maka
diperlukan bangunan-bangunan pelengkap
ditempat-tempat tertentu. Jenis bangunan
pelengkap yang dimaksud meliputi:
a. Bangunan silang, seperti goronggorong
b. Bangunan pemecah energi, seperti
bangunan terjun dan saluran curam
c. Bangunan pengaman erosi, seperti
ground sill/leveling structure
d. Bangunan
inlet,
seperti
grill
samping/datar
e. Bangunan outlet, seperi kolam loncat
air
f. Bangunan pintu air, seperti pintu
geser, pinta atomatis
g. Bangunan rumah pompa
h. Bangunan kolam tandum/pengumpul
i. Bangunan lobang control
j. Bangunan instalasi pengolahan limbah
k. Peralatan penunjang, berupa AWLR,
ORR, Stasiun meteorologi, detektor
kualitas air
l. Dan lain sebagainya.
141
Dari pembahasan diatas didukung
melalui pendapat berikut ini;
Intisari-Online.com - Dalam disiplin
ilmu perancangan kota, seperti dijelaskan
oleh Ir. Ikaputra M.Eng., Ph.D., pakar
perencanaan kota dan lingkungan, paling
tidak ada empat tolok ukur kota yang baik:
1. Kota itu harus bisa berfungsi dengan
baik. Artinya, tata guna ruang tersebut
harus berfungsi optimal.
2. Kota harus memiliki sirkulasi,
sehingga penghuninya bisa berpindah
tempat dengan baik. Salah satu
indikatornya
adalah
transportasi
publik. Kalau transportasi publik
buruk, kota itu tidak bisa dinilai baik.
3. Tata ruang kota harus dikembangkan
berdasar penataan bangunan. Kalau
penataan bangunannya buruk, kota itu
tidak bisa dikategorikan sebagai kota
yang baik.Tata utilitas lain di luar
sirkulasi/transportasi, seperti drainase
dan sanitasi, harus bekerja dengan
optimal. Tidak hanya di Jakarta, di
kota lain di seluruh dunia pun
menghadapi tantangan drainase dan
sanitasi yang sama. Selain alasan
cuaca ekstrem, ternyata masalah
paling umum yang dihadapi banyak
kota di Indonesia berkaitan dengan
drainase adalah kapasitas utilitas
drainase kota itu tidak mampu
mewadahi aliran air karena tata ruang
kota itu tidak dirancang dengan baik.
4. Sesuai dengan prinsip-prinsip tentang
tata kawasan dan hunian.
5. Mendukung respons pasar terhadap
kawasan tersebut.
6. Mendukung akses menuju ke kawasan
tersebut.
7. Mengembangkan fasilitas pendukung
yang sesuai.
8. Berpihak pada golongan ekonomi
rendah dan kepentingan umum.
Taman adalah sebidang lahan
berpagar
yang
digunakan
untuk
mendapatkan kesenangan, kegembiraan,
dan kenyamanan (Laurie,1986:9). Taman
kota memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Ekologi
a) Paru-paru kota yang menghasilkan
banyak O2 Filter debu dan asap
kendaraan bermotor, sehingga dapat
meminimalisir polusi udara,
b) Tempat penyimpanan air tanah,
sehingga mencegah datangnya banjir
dan erosi serta menjamin pasokan air
tanah. ,
c) Peredam kebisingan kota yang padat
aktivitas
d) Pelestarian lingkungan ekosistem.
“Kondisi yang langka mendengar cicit
burung di lingkungan perkotaan”.
2. Fungsi Sosial
a) Sebagai tempat komunikasi sosial,
b) Sebagai sarana olahraga, bermain, dan
rekreasi,
c) Sebagai landmark sebuah kota,
d) Menambah nilai estetika sebuah
lingkungan sehingga menjadi daya
tarik tersendiri bagi sebuah kota.
Berdasarkan fungsi-fungsi taman kota
di atas, secara social bahwa taman kota
berfungsi sebagai tempat rekreasi/hiburan
dan olahraga. Taman kota dapat menjadi
tempat untuk para reamaja untuk
melakukan
aktivitas
mereka
dan
melakukan bakat-bakat mereka sehingga
para remaja tidak selalu memenuhi
kegiatan mereka dengan berada di ruangan
dan bermain. Taman kota sangat berguna
bagi keluarga-keluarga yang ingin
meluangkan waktu mereka dan taman kota
dapat digunakan oleh siapa saja dari anakanak sampai manula. Secara ekologis,
taman sangatlah bermanfaat bagi kota.
Karena dengan adanya taman kota, maka
persediaan air tanah dapat bertambah
142
karena taman kota dapat berfungsi sebagai
tempat penampungan air hujan, kemudian
seperti pada kalimat sebelumnya bahwa
taman kota berfungsi sebagai tempat
penampung hujan maka dengan adanya
taman kota, dapat mengurangi banjir di
tempat-tempat rawan. Selain itu, seperti
yang dituliskan fungsi ekologis dari taman
kota, taman kota berfungsi sebagai paruparu kota dan menjadi peredam suara dari
kendaraan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
pembahasan
tersebut, penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1) Perlu
adanya
pengembangan
teknologi
transportasi
untuk
meningkatkan
ketertiban
dan
keamanan lalu lintas di Medan.
2) Diperlukan adanya pengembangan
teknologi
pendidikan
untuk
meningkatkan mutu pendidikan di
kota Medan.
3) Perlu adanya pengaturan tata kota
yang baik untuk meningkatkan
kenyamanan dan kesejahteraan
masyarakat di kota Medan.
B. Saran
Untuk meningkatkan kemajuan di
kota Medan, penulis menyarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan mutu pendidikan
di kota Medan dan menambah
wawasan para siswa, maka penulis
menyarankan agar adanya pendekatan
pemerintah melalui jejaring internet
seperti
pembuatan
website
pendidikan. Website tersebut harus
2)
3)
4)
5)
6)
7)
lengkap isinya dan menarik, sehingga
para siswa tidak bosan untuk
membacanya.
Lalu, adanya penerapan ekskul
terapan dari Pemko Medan ke
sekolah-sekolah sehingga para pelajar
mulai dari SMP dapat mengetahui
bagaimana cara untuk merangkai
suatu rangkaian elektronik dan
menjadi bekal mereka di masa depan.
Adanya pemasangan alat absensi
elektronik agar tidak terjadi kesalahan
dalam perhitungan absen siswa.
Untuk
meningkatkan
dan
mengembangkan sistem lalu lintas di
Medan, maka penulis menyarankan
agar Pemko Medan melakukan
perbaikan dan penambahan ramburambu jalan daerah-daerah tertentu
seperti persimpangan, tikungan, dan
jalan sempit. Sehingga, dengan
pemasangan dan perawatan dari
rambu-rambu
tersebut
dapat
mengurangi tingkat kecelakaan di
Medan.
Kemudian, penulis menyarankan agar
adanya penambahan dan perbaikan di
jembatan-jembatan penyeberangan di
kota Medan. Perbaikan tersebut dapat
berupa perbaikan di lantai jembatan,
perawatan perbulan atau pertahun
sehingga jembatan tersebut tetap
kokoh, pembersihan daerah sekitar
jembatan dan perlindungan tambahan
di jembatan penyeberangan agar tidak
terjadi pencopetan.
Adanya penerapan sistem Trans
Sumut sebagai alat transportasi massal
di Medan. Dan pembangunan halte
yang
sesuai
standard
sebagai
prasarana pelengkap Trans Sumut dan
pembuatan jalur bus.
Untuk meningkatkan kualitas di tata
ruang kota Medan, maka penulis
143
menyarankan agar adanya perbaikan
sistem drainase di Medan yang
disebabkan
penyumbatan
oleh
sampah-sampah. Kemudian, pelebaran
saluran drainase, sehingga air dapat
mengalir dengan lancar.
8) Kemudian pembuatan taman kota
yang berfungsi sebagai tempat
rekreasi, bersantai, berolahraga, dan
sebagai paru-paru kota.
DAFTAR PUSTAKA
Dyah, Stefani, 2013. Pemanfaatan
Teknologi yang Menunjang Kota Medan,
Medan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
http://medan.tribunnews.com/2013/09/20/t
iga-kali-sudah-gatot-tanya-solusi-krisislistrik-ke-dirut-pln
http://id.shvoong.com/businessmanagement/technology-operationsmanagement/2350031-pengertiantransportasi-menurut-paraahli/##ixzz2fuajsF6f
_______, 1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Philips ,Technology: A Description Of The
Arts, Especially The Mechanical
Deway, John, 2004. Experience and
Education filsafat pendidikan john dewey,
Bandung: Mizan.
Harahap,
Poerbahawatja,
1982.
Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: PT
Gunung Agung.
Hasbullah, 2001. Dasar- dasar ilmu
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Miarso
Yusufhadi,
1986.
Definisi
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Miarso, 2007. Menyemai benih teknologi
pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas.
Naisbitt, 2002. High tech high touch.
Bandung: Mizan
Nasution.1987. Teknologi Pendidikan.
Bandung: Jemmars.
Mudyahardjo, 2002. Filsafat Ilmu
Pendidikan.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Salim, 1985. Then Contemporary EnglishIndonesia dictionary. Jakarta: Modern
English Pers.
Saliman, Sudharsono. 1993. Kamus
Pendidikan Pengajaran dan Umum.
Jakarta: Rineka Cipta.
Satori Djam’an, 2007. Profesi Keguruan.
Jakarta : UT.
______, 1989. UU RI No 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Semarang: Aneka Ilmu.
_______, 2003. UU RI No 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/TeknologI
Sumaatmadja,
2002.
Pendidikan
pemanusian manusia manusiawi.
Bandung: Alfabeta
Tilaar, 1999. Pendidikan kebudayaan, dan
masyarakat
madani
Indonesia.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Satori Djam’an, 2007. Profesi Keguruan.
Jakarta : UT.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi,
diupdate 9 September 2009
http://bocah.moratmarit.com/2009/08/defi
nisi-pengertian-teknologi.html, diupdate 9
September 2009
http://mulyadiniarty.wordpress.com/2009/
11/01/10-definisi-teknologi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabe
l?tid=321&wid=1200000000
beritajakarta.com/2008/id/berita_detail
www.globalplannersnetwork.org
www.waspada.co.id
beritajakarta.com/2008/id/berita_detail
144
PEMANFAATAN KULIT ARI KEDELAI MENJADI BRIKET ARANG SEBAGAI
ARANG PRODUK ASLI KOTA MEDAN
Oleh : DENIS MUBA PANDAPOTAN SIMANIHURUK
ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 dengan mengumpulan data dari
berbagai referensi data baik primer dan sekunder. Kulit ari kedelai memiliki karakteristik
yang tidak jauh berbeda dengan bagian pada tumbuhan lainnya yang umum diolah menjadi
briket arang, serta memiliki kandungan selulosa, lignin, dan serat kasar yang cukup, sehingga
kulit ari kedelai cukup baik untuk diolah menjadi briket arang. Dari segi proses pembuatan
(prosedur, peralatan, dan biaya ), briket arang kulit ari kedelai hampir tidak memiliki
perbedaan dengan briket arang pada umumnya. Pemanfaatan Kulit Ari Kedelai Menjadi
Briket Arang menjadi produk unggulan sebagai produk asli Kota Medan yang dapat
memberikan manfaat bagi lingkungan, pendapatan masyarakat dan UMKM.
Kata kunci : Kulit Ari Kedelai, Briket Arang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia
merupakan
negara
dengan kebutuhan akan kedelai yang
cukup tinggi. Harganya yang terjangkau
dengan kandungan gizinya yang sangat
baik untuk kesehatan, menjadikan kedelai
sebagai primadona di negara ini. Ditambah
lagi, beragamnya olahan kedelai khas
Indonesia, yang menambah cita rasa
kedelai itu sendiri, seperti tempe, tahu,
susu kedelai, kecap, tauco dan lain
sebagainya, menjadikan kedelai sebagai
bahan makanan yang sudah sangat melekat
dikehidupan masyarakat bangsa ini sehari
– harinya.
Kedelai yang diolah, tentu akan
menghasilkan limbah, berupa kulit arinya.
Semakin banyak produksi dari olahan
kedelai ini, tentu akan semakin banyak
juga limbah yang dihasilkan. Selama ini,
limbah berupa kulit ari tersebut hanya
sebagian kecil yang dimanfaatkan, itupun
hanya sebatas menjadi pakan ternak yang
tentu kurang memilki nilai ekonomis. Dan,
sebagian besar lainnya, hanyalah menjadi
limbah yang dibiarkan begitu saja,
membusuk, mengganggu kenyamanan
masyarakat disekitar tempat produksi dari
olahan kedelai tersebut.
Padahal, jumlah limbah yang
sangat banyak ini mungkin saja masih
dapat diolah lagi dan tentunya memiliki
nilai ekonomis lebih. Salah satunya yang
cukup memungkinkan terealisasi adalah
briket arang. Sampai saat ini, briket arang
telah menjadi bahan bakar alternatif yang
cukup berkualitas. Terdapat sejumlah hasil
limbah, seperti jagung (tongkol jagung)
sudah berhasil diolah menjadi briket arang.
Melihat kondisi ini, tentu sangat mungkin
bagi limbah kulit ari kedelai, untuk juga
dapat diolah menjadi briket arang tersebut.
Biaya produksinya yang murah, alatnya
145
yang sederhana, serta prosesnya yang
cukup mudah, membuka peluang untuk
setiap produsen dari olahan kedelai
mengolah kembali limbah kulit ari ini, dan
tentunya, mendapat penghasilan tambahan
dari pekerjaan sampingan ini.
Pemanfaatan inilah yang meng
gugah semangat penulis untuk menjadi
kannya suatu permasalahan untuk diteliti
dan dikaji lebih dalam lagi untuk
kemudiannya dapat terealisasi menjadi
suatu produk asli di Kota Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana manfat limbah kulit ari
kedelai apabila diolah menjadi briket
arang
b. Adakah perbedaan dari segi proses
pembuatan (prosedur, peralatan, dan
biaya) dan dari segi hasil (kualitas dan
keuntungan) pada briket arang yang
terbuat dari limbah kulit ari kedelai
tersebut, dibandingkan dengan briket
arang yang terbuat dari limbah lainnya
c. Bagaimana pemanfaatan limbah kulit
ari kedelai menjadi suatu produk asli
di Kota Medan dan menjadi produk
unggulan.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi
hal – hal sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis proses pemanfaat
an limbah kulit ari kedelai menjadi
briket arang
b. Untuk mengetahui manfaat dari kulit
ari kedelai menjadi produk asli Kota
Medan
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu
a.
b.
c.
Untuk
melatih
peneliti
untuk
berinovasi
dalam
memecahkan
masalah yang ada disekelilingnya
Untuk
menjadi
dasar
dalam
pemberdayaan masyarakat untuk
memanfaatkan limbah yang dapat
menjadi inovasi dan kreativitas bagi
yang lain
Untuk menjadi panduan dalam
pengambilan kebijakan Pemerintah
Kota Medan terkait produk unggulan
yang berasal dari Kota Medan.
1.5. Kajian Pustaka
a. Kulit Ari Kedelai
Kulit ari pada kedelai adalah
sebuah lapisan tipis transparan yang
menyelimuti biji kedelai. Sifat dan rasa
dari kulit ari kedelai membuatnya sering
kali tidak diikut-sertakan sebagai bahan
baku dalam proses pengolahan. Dengan
kata lain, kulit ari kedelai, selama ini
hanyalah dianggap sebagai limbah.
Produksi olahan kedelai yang sangat
banyak, menyebabkan limbah ini juga
semakin banyak, sehingga sebagian besar
produsen membiarkannya/ membuannya
begitu saja sebab dianggap tidak memiliki
nilai ekonomis. Jumlahnya yang tidak
sedikit menyebabkan mulai terganggunya
masyarakat sekitar wilayah produksi
dengan kehadiran limbah ini.
Untuk itu, mulailah dilakukan
pemikiran untuk pengolahan lebih lanjut
limbah kulit ari kedelai. Beberapa
terobosan sudah dilakukan, seperti
menggunakkan limbah ini sebagai bahan
pakan ternak. Kulit kedelai mengandung
9-16,5 persen protein, 67 persen serat, dan
kadar lignin rendah. Komposisi kandungan
kulit kedelai ini bervariasi, tergantung dari
cara pengolahannya, yakni pengupasan
secara manual akan berbeda nilainya
dengan cara menggunaka mesin (digiling).
146
Tambahan pula dengan kadar lignin yang
rendah, kulit kedelai dapat dicerna dengan
sempurna dalam saluran pencernaan sapi,
kambing, dan babi.
Pada industri kimia, kulit kedelai
dimanfaatkan untuk pembuatan PCS
(Plastic Composite Support). PCS ini
mengandung 35 persen kulit kedelai dan
15 persen limbah pertanian yang lain, serta
50 persen lagi Polipropilen. PCS
merupakan media tumbuh yang digunakan
untuk proses fermentasi pada pembuatan
alkohol, dan asam laktat kulit kedelai pun
dimanfaatkan sebagai campuran pada
karbon penyerap.
Pada industri makanan, kulit
kedelai ini digiling menjadi tepung, dan
digunakan sebagai campuran pembuatan
roti. Dalam roti juga dimasukkan senyawa
besi, karena senyawa besi ini penting di
dalam sel-sel jaringan, terutama di dalam
haemoglobin darah, sebagai pengangkut
oksigen. Bila senyawa besi ini kurang,
biasanya akan terjadi penyakit kekurangan
darah. Roti yang dikonsumsi ini
dimaksudkan untuk pengobatan penyakit
anemia (kekurangan darah).
Percobaan pada tikus menunjukkan
adanya peningkatan haemoglobin (Hb) dan
hemotocrit (Hct), setelah mengkonsumsi
roti tersebut.
Meskipun saat ini, produk olahan limbah
kulit ari kedelai sudah cukup banyak,
namun semua itu belum tentu dapat
menjadikan
limbah
ini
terpakai
semuannya, terutama untuk di negara
seperti Indonesia ini. Dari ketiga contoh
diatas, dapat dikatakan hanya olahan
pertamalah yang dapat dijalankan secara
nyata di Indonesia. Sedangkan yang dua
lagi, sulit untuk terealisasi. Hal ini
dikarenakan prosesnya yang sulit, biaya
pembuatannya yang mahal, serta peralatan
yang tidak memadai, membuat para
produsen lebih memilih untuk membiarkan
limbah tersebut ketimbang mengolahnya.
Melihat keadaan ini, tentu sangat
diperlukan
terobosan
baru
dalam
pengolahan limbah kulit ari kedelai, yang
jauh lebih efektif dan efisien dari segi
pembuatan dan menguntungkan dari segi
hasil, sehingga para produsen dapat
melakukannya di setiap proses produksi
untuk kedepannya.
b. Briket Arang
Kebutuhan energi di Indonesia
dipenuhi oleh bahan bakar minyak. Untuk
rumah tangga sebagian besar kebutuhan
energinya mengandalkan minyak dan gas
elpiji. Oleh karena itu, usaha untuk
mencari bahan bakar alternatif yang dapat
diperbarui (renewable), ramah lingkungan
dan bernilai ekonomis, semakin banyak
dilakukan. Serbuk gergaji kayu jati belum
termanfaatkan sepenuhnya, padahal serbuk
gergaji kayu jati merupakan biomasa
dengan nilai kalor yang relatif besar.
Apabila serbuk gergaji kayu jati tersebut
dipirolisis kemudian arang yang terbentuk
dicampur dengan bahan perekat lem dari
tepung kanji, maka akan menjadi briket
sebagai bahan bakar alternatif yang dapat
terbarukan.
Proses pembuatan briket diawali
dengan cara mengeringkan serbuk gergaji,
kemudian di ayak dengan alat pengayak
untuk mendapatkan ukuran partikel
tertentu, setelah itu serbuk gergaji
dipirolisis dengan alat pirolisis. Arang
yang telah terbentuk dari hasil pirolisis
dicampur dengan perekat lem tepung kanji
setelah itu dicetak dengan alat pres. Faktor
perubah yang digunakan dalam penelitian
ini adalah ukuran partikel serbuk gergaji
yaitu 40, 60, 80, 100 mesh dan
perbandingan berat lem kanji dengan berat
arang yaitu 0,3 bagian; 0,5 bagian; 0,7
147
bagian dan 0,9 bagian. Dan faktor tetapnya
adalah massa arang serbuk gergaji 10
gram, untuk proses pembakaran waktu
pirolisis 3 jam, tekanan pengempaan untuk
briket 20 kali gaya tekan. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat
tekan yang paling tinggi diperoleh pada
variable ukuran partikel serbuk gergaji
kayu jati 100 mesh, dengan perbandingan
berat lem kanji dan berat arang 0,9 bagian
yaitu sebesar 0,0152 kN/cm2 dan nilai
kalornya sebesar 5786,37 kal/g.
British Petroleum (BP) , 2005,
menyatakan bahwa 47,5 % kebutuhan
energi di Indonesia dipenuhi oleh bahan
bakar minyak. Jumlah ini setara dengan
55,3 juta ton minyak bumi, sehingga
pemerintah diperkirakan akan mengalami
kerugian subsidi sebesar 93 triliun rupiah.
Untuk rumah tangga sebagian besar
kebutuhan energinya masih mengandalkan
minyak dan gas elpiji. Saat ini saja,
cadangan minyak bumi Indonesia tinggal 1
persen dan gas bumi hanya 1,4 % dari total
cadangan minyak dan gas bumi dunia,
sedangkan cadangan batubara hanya 3
persen dari cadangan batubara dunia. Dari
data tersebut dapat diperkirakan beberapa
tahun lagi, Indonesia akan menjadi
pengimpor penuh minyak bumi (net oil
importer). Oleh karena itu, usaha untuk
mencari bahan bakar alternatif yang dapat
diperbarui (renewable), ramah lingkungan,
dan bernilai ekonomis, semakin banyak
dilakukan.
Kayu jati sebagian besar terdiri dari
selulosa (40-50%), hemiselulosa (2030%), lignin (20-30%), dan sejumlah kecil
bahan-bahan anorganik. Karena sifat dan
karakteristiknya yang unik, kayu jati
paling banyak digunakan untuk keperluan
konstruksi dan dekorasi. Sehingga
Kebutuhan kayu jati terus meningkat dan
potensi hutan yang terus berkurang
menuntut penggunaan kayu secara efisien
dan bijaksana. Umumnya sebagian limbah
serbuk gergaji ini hanya digunakan sebagai
bahan bakar tungku, atau dibakar begitu
saja, sehingga dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan. Padahal serbuk
gergaji kayu jati merupakan biomassa
yang belum termanfaatkan secara optimal
dan memiliki nilai kalor yang relatif besar.
Dengan mengubah serbuk gergaji menjadi
briket, maka akan meningkatkan nilai
ekonomis
bahan
tersebut,
serta
mengurangi pencemaran lingkungan.
Briket arang merupakan bahan
bakar padat yang mengandung karbon,
mempunyai nilai kalori yang tinggi, dan
dapat menyala dalam waktu yang lama.
Bioarang adalah arang yang diperoleh
dengan membakar biomassa kering tanpa
udara (pirolisis). Sedangkan biomassa
adalah bahan organik yang berasal dari
jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat
digunakan secara langsung sebagai sumber
energi panas untuk bahan bakar, tetapi
kurang efisien. Nilai bakar biomassa hanya
sekitar 3000 kal, sedangkan bioarang
mampu menghasilkan 5000 kal. Pirolisis
adalah proses dekomposisi kimia dengan
meggunakan pemanasan tanpa adanya
oksigen. Dalam proses pirolisis dihasilkan
gas-gas, seperti CO, CO2, CH4, H2, dan
hidrokarbon ringan. Jenis gas yang
dihasilkan bermacam-macam tergantung
dari bahan baku. Salah satu contoh pada
pirolisis dengan bahan baku batubara
menghasilkan gas seperti CO, CO2, NOx,
dan SOx. Yang dalam jumlah besar, gasgas tersebut dapat mencemari lingkungan
dan membahayakan kesehatan manusia
baik secara langsung maupun tidak
langsung. Proses pirolisis dipengaruhi
factor-faktor antara lain: ukuran dan
distribusi partikel, suhu, ketinggan
tumpukan bahan dan kadar air.
148
Briket bioarang mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan arang biasa
(konvensional), antara lain:
 Panas yang dihasilkan oleh briket
bioarang
relatif
lebih
tinggi
dibandingkan dengan kayu biasa dan
nilai kalor dapat mencapai 5.000
kalori.
 Briket bioarang bila dibakar tidak
menimbulkan asap maupun bau,
sehingga bagi masyarakat ekonomi
lemah yang tinggal di kota-kota
dengan
ventilasi
perumahannya
kurang mencukupi, sangat praktis
menggunakan briket bioarang
 Setelah briket bioarang terbakar
(menjadi bara) tidak perlu dilakukan
pengipasan atau diberi udara.
 Teknologi pembuatan briket bioarang
sederhana dan tidak memerlukan
bahan kimia lain kecuali yang terdapat
dalam bahan briket itu sendiri.
 Peralatan yang digunakan juga
sederhana, cukup dengan alat yang
ada dibentuk sesuai kebutuhan.
Oleh karena itu perlu dikembangkan
pembuatan briket bioarang dalam upaya
pemanfaatan serbuk gergaji kayu jati.
Untuk mencapai hal tersebut dilakukan
penelitian untuk menghasilkan briket
bioarang yang berkualitas baik , ramah
lingkungan dan memiliki nilai ekonomis
tinggi. Dengan pemanfaatan serbuk gergaji
kayu jati menjadi briket bioarang, maka
diharapkan dapat mengurangi pencemaran
lingkungan, memberikan alternatif sumber
bahan bakar yang dapat diperbarui dan
bermanfaat untuk masyarakat.
1.6. Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini, penelitian yang penulis
gunakan adalah penelitian ekprolatif,
maksudnya hal yang diteliti tersebut
merupakan hal yang dikaji lagi
berdasarkan sumber–sumber referensi
yang ada. Pengumpulan data dari sumber
data primer dan sekunde dengan
melakukan analisis deskriptif.
Prosedur penelitian yang penulis lakukan,
adalah:
o Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan awal ini meliputi
persiapan tempat, waktu, peralatan,
dan berbagai sumber – sumber
pustaka yang diperlukan dalam
penelitian.
o Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sepanjang
bulan September 2013 di Kota Medan,
dengan melakukan observasi dan studi
pustaka melalui berbagai sumber,
seperti buku, makalah, dan situs-situs
di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Limbah Kulit Ari Kedelai Menjadi
Briket Arang
Menurut produsen briket arang
dengan bahan baku limbah tongkol jagung,
dikutip dari situs-nya tongkol jagung
memiliki kandungan serat kasar yang
cukup tinggi, yakni 33%. Kandungan
selulosa sekitar 44,9% dan kandungan
lignin 33,3% memungkinkan tongkol
jagung dijadikan briket arang sebagai
energi alternatif. Berdasarkan pernyataan
tersebut, dikatakan tiga kandungan yang
dimiliki tongkol jagung yang membuatnya
mungkin untuk dijadikan briket arang,
yakni selulosa, lignin, dan serat kasar.
Kandungan tersebutlah yang harus dimiliki
bahan baku untuk dapat diolah menjadi
briket arang. Atau dengan kata lain, kulit
ari kedelai harus memilik ketiga
149
kandungan tersebut untuk memiliki
peluang dapat diolah menjadi briket arang.
a. Kandungan Selulosa
Menurut pengamatan penulis dan
sumber pustaka, salah satu hal terpenting
yang harus dimiliki bahan baku, untuk
diolah menjadi briket arang, adalah
“selulosa”. Terorinya, “dapat dikatakan”
setiap tumbuhan didunia ini memiliki
selulosa, sebab selulosa merupakan salah
satu ciri penting yang dimiliki tumbuhan.
“Selulosa merupakan komponen struktural
utama dinding sel dari tanaman hijau,
banyak bentuk ganggang dan Oomycetes.
Beberapa spesies bakteri mengeluarkan itu
untuk membentuk biofilm. Selulosa adalah
senyawa organik yang paling umum di
Bumi. Sekitar 33% dari semua materi
tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari
kapas adalah 90% dan dari kayu adalah
40-50%).” Selulosa sendiri, menurut
pengamatan penulis, penting dimiliki oleh
bahan baku briket arang, untuk
menciptakan struktur yang baik bagi briket
arang tersebut. Selain itu, hasil yang
diperoleh pun, apabila bahan bakunya
memiliki selulosa, tentu akan lebih
banyak. Jika, bahan baku yang digunakan
tidak memiliki selulosa (daging hewan
misalnya),
saat
melalui
proses
pembakaran, massanya akan sangat
menyusut, hasil yang tersisa untuk
diproses lebih lanjut pun sangat sedikit.
Bandingkan dengan bahan baku yang
memiliki selulosa (batang kayu misalnya).
Berdasarkan sumber, ternyata kulit ari
kedelai memiliki selulosa. “Serat dalam
kulit mengandung selulosa 47 persen, dan
hemiselulosa hampir 20 persen”. Oleh
karena itu, dari segi ini saja, kulit ari
kedelai memiliki peluang untuk diolah
menjadi briket arang. (lebih lengkap
tentang selulosa.
o Kandungan Lignin
“Lignin atau zat kayu adalah salah satu zat
komponen
penyusun
tumbuhan.
Komposisi bahan penyusun ini berbedabeda bergantung jenisnya. Lignin terutama
terakumulasi pada batang tumbuhan
berbentuk pohon dan semak. Pada batang,
lignin berfungsi sebagai bahan pengikat
komponen penyusun lainnya, sehingga
suatu pohon bisa berdiri tegak (seperti
semen pada sebuah batang beton). Berbeda
dengan selulosa yang terbentuk dari gugus
karbohidrat, struktur kimia lignin sangat
kompleks dan tidak berpola sama. Gugus
aromatik ditemukan pada lignin, yang
saling dihubungkan dengan rantai alifatik,
yang terdiri dari 2-3 karbon. Proses
pirolisis lignin menghasilkan senyawa
kimia aromatis berupa fenol, terutama
kresol.”
Bahan baku untuk diolah menjadi briket
arang, fungsi lignin hampir sama dengan
fungsi selulosa. Meskipun struktur
kimianya berdeda, namun pada briket
arang, lignin pada bahan baku juga
berfungsi untuk menciptakan struktur serta
memperbesar massa. Oleh karena itu, kulit
ari kedelai menjadi semakin layak
dijadikan bahan baku briket arang, karena
faktanya, kulit ari kedelai tersebut
mengandung lignin, meskipun tidak
sebanyak yang terkandung didalam bagian
tumbuhan lainnya, seperti batang.
o Kandungan Serat Kasar
Serat kasar juga memiliki fungsi yang
hampir serupa dengan selulosa dan lignin,
dalam hal pegolahan briket arang. Serat
kasar pada tongkol jagung cukup tinggi,
membuatnya cukup baik untuk dijadikan
briket arang.
150
2.2. Pembuatan Briket Arang Kulit Ari
Kedelai
a. Prosedur, Peralatan, dan Biaya
Berdasarkan informasi (lampiran
ilustrasi), mesin utama yang dibutuhkan
untuk membuat briket arang tongkol
jagung hanyalah dua mesin, yakni Mesin
Briket Kempa Manual dan Lubang
Pencetak Briket Arang Kontinyu. Fungsi
dari mesin itu adalah untuk mengaduk
lanjutan agar saat akan dicetak jauh lebih
bagus hasilnya (Mesin Briket Kempa
Manual) dan untuk mencetak briket
dengan berbagai bentuk yang diinginkan
seperti bentuk shisha, silinder, kotak,
hexagonal, dll atau sesuai permintaan
(Lubang
Pencetak
Briket
Arang
Kontinyu).
Jika dilihat, fungsi kedua mesin
tersebut berlaku bukan hanya pada
pembuatan briket arang tongkol jagung,
melainkan briket arang dari bahan baku
apa saja. Prosedur pembuatan yang
terlampir (briket arang pada umumnya)
maupun yang ada pada lampiran ilustrasi
(briket arang tongkol jagung), juga sangat
tepat untuk diaplikasikan pada limbah kulit
ari kedelai ini, mengingat adanya beberapa
kesamaan fisik ( kulit ari kedelai jugalah
merupakan bagian dari tumbuhan, seperti
bahan baku briket arang lainya ) maupun
kandungan ( kulit ari kedelai juga
memiliki kandungan seperti halnya
tongkol jagung yang terbukti sudah dapat
dijadikan briket arang ). Berdasarkan hal
tersebut, tentu biaya yang diperlukan
untuk menjalankan produksi briket arang
kulit ari kedelai tersebut pun tidak akan
jauh berbeda dari briket arang pada
umumnya.
b. Hasil
Hasil yang diharapkan oleh setiap
pelaku produksi tentulah “kualitas yang
mampu bersaing” dan “keuntungan yang
ideal. Dari segi kualitas, mengingat kulit
ari kedelai juga merupakan bagian dari
tumbuhan, seperti pada umumnya, tentulah
kandungan yang akan ada pada briket
arang kulit arang kedelai ini mendekati
sama, meskipun dalam kadar yang
berbeda. Ditambah lagi, adanya fakta
bahwa kulit ari kedelai juga mengandung
selulosa, lignin, dan serat kasar yang
penting dalam menentukan kualitas arang,
tentu hasil dari briket arang kedelai ini
akan mampu bersaing dengan briket arang
lainnya.
Karakteristik yang dimiliki oleh
kulit ari kedelai, membuatnya dapat
diproduksi dengan prosedur dan peralatan
yang biasa dilakukan dalam pengolahan
briket arang pada umumnya. Dengan kata
lain, biaya produksinya dapat dikatakan
sama atau bahkan lebih sedikit dari biaya
produksi briket arang lainnya, mengingat
bahan baku yang digunakan adalah limbah
kulit ari kedelai, yang keberadaannya
sangat banyak untuk saat ini, atau bahkan
khusus untuk produsen olahan kedelai,
dapat langsung mengolah limbahnya
tersebut tanpa membeli lagi, sehingga
keuntungan yang akan didapat dari olahan
limbah ini pun cukup besar.
2.3. Briket Arang Kulit Ari Kedelai
Sebagai Produk Asli Kota Medan
Pemanfaatan limbah menjadi briket
arang kulit ari kedelai akan menjadikan
Kota Medan lebih maju dengan penemuanpenemuan dari masyarakatnya yang kreatif
dan inovatif. Penemuan ide ini akan
memberikan peluang bagi Kota Medan
menjadi kota industri sebagai penghasil
produk asli yang berasal dari pemanfaatan
limbah. Dengan penemuan ini akan maka
limbah yang tidak terpakai dapat
dimanfaatkan sehingga bernilai guna bagi
151
masyarakat
luas. Semakin banyak
penemuan maka persaingan ekonomi
kreatif akan meningkat sebagai bentuk
apresiasi bagi masyarakat yang berprestasi.
Briket arang kulit ari kedelai
produk
ini
dikembangkan
dan
disempurnakan maka akan dapat menjadi
produk berdaya saing dengan briket arang
yang sudah ada di luar Kota Medan. Untuk
itu juga diperlukan hak paten dari hasil
penemuan ini yang sangat berharga bagi
kemajuan Kota Medan. Selain itu manfaat
yang dapat diberikan dengan penemuan ini
seperti:
a. Pengurangan limbah kedelai yang dapat
menjadikan
lingkungan
perkotaan
semakin nyaman sebagai tempat tinggal
yang hijau dan asri untuk mendukung
Sapta Pesona Kota Medan
b. Meningkatkan pendapatan masyarakat
dari industri ini sehingga akan
menambah pendapatan asli Kota Medan
dari produk yang dihasilkan
c. Membangkitkan UMKM karena dapat
mengurangi pengangguran dengan
pengembangan
produksi
yang
dihasilkan dari segi pengerjaan,
distribusi dan penjualan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Kulit ari kedelai memiliki karakteristik
yang tidak jauh berbeda dengan bagian
pada tumbuhan lainnya yang umum
diolah menjadi briket arang, serta
memiliki kandungan selulosa, lignin,
dan serat kasar yang cukup, sehingga
kulit ari kedelai cukup baik untuk
diolah menjadi briket arang.
b. Fakta tersebut juga merunjuk pada fakta
lainnya bahwa dari segi proses
pembuatan (prosedur, peralatan, dan
biaya ), briket arang kulit ari kedelai
hampir tidak memiliki perbedaan
dengan briket arang pada umumnya.
c. Kualitas briket arang kulit ari kedelai
tersebut akan mampu bersaing dengan
briket arang lainnya, terutama untuk
menciptakan kepuasan bagi konsumen
dengan keuntungan bagi produsen yang
cukup menggiurkan, sehingga dapat
dikatakan, dibanding dengan briket
arang lainnya, tidak akan ada akibat
yang signifikan bagi konsumen maupun
produsen dengan digunakannya kulit ari
kedelai sebagai bahan baku dari briket
arang terebut.
d. Pemanfaatan Kulit Ari Kedelai Menjadi
Briket Arang menjadi produk unggulan
sebagai produk asli Kota Medan yang
dapat memberikan manfaat bagi
lingkungan, pendapatan masyarakat dan
UMKM.
3.2. Saran
Dalam penelitian ini, sebagai saran dari
penulis antara lain:
a. Hendaknya masyarakat tidak lagi
memandang
limbah,
termasuk
didalamnya limbah kulit ari kedelai,
sebagai hal yang sama sekali tidak
diperlukan lagi, melainkan mulai
berpikir untuk memanfaatkan limbah
tersebut secara maksimal, karena selain
lingkungan sekitar menjadi lebih sehat,
juga dapat menambah penghasilan.
b. Khusus untuk para produsen olahan
kedelai, juga harus lebih bertanggung
jawab
lagi
dalam
pengolahan
limbahnya. Mengolah limbah tersebut
menjadi briket arang merupakan
langkah yang sangat cerdas, karena
pada dasarnya, menjadikan limbah yang
152
sudah tidak terpakai lagi sebagai bahan
baku produk olahan baru itu sangat
menguntungkan baik bagi lingkungan,
maupun bagi perekonomian.
c. Agar
Pemerintah
Kota
Medan
memberikan fasilitas untuk peneliti
muda dalam berkreasi dan berkreatifitas
serta membantu dalam mematenkan
produk sebagai hak cipta masyarakat
Kota Medan
d. Pemerintah Kota Medan melalui Dinas
Koperasi dan UMKM dan Balitbang
untuk menjadikan briket arang ini
sebagai produk unggulan di Kota
Medan untuk dikembangkan dan
diproduksi secara luas.
DAFTAR PUSTAKA
Adan, Ismun Uti. 1998. Membuat Briket
Bioarang. Kanisius: Yogyakarta
Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli.
2010. Peran Penelitian dan Pengembangan
pada
Pembangunan
Kehutanan
di
Sumatera
Utara.
Balai
Penelitian
Kehutanan Aek Nauli: Medan
Hambali E dkk. 2007. Teknologi
Bioenergi.Agromedia Pustaka. Jakarta
Hidajat, O.O. 1985. Morfologi Tanaman
Kedelai.
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Iswara, Padjar; Diki Sudrajat. Kedelai
Setelah Satu Dekade. Majalah Tempo. (19
March 2010)
Lestari, dkk. 2010. “Analisis Kualitas
Briket Arang Tongkol Yang Menggunakan
Bahan Perekat Sagu dan Kanji”.
Universitas Haluoleo: Sulawesi Tenggara.
Pari, dkk. 2007. Teknologi Pembuatan
Arang, Briket Arang, dan Arang Aktif
Serta
Pemanfaatannya.
Kementerian
Kehutanan: Jakarta
Sinulingga, HR. 2009. Pengaruh Perekat
Kanji dan Sagu Pada Pembuatan Briket
Arang Eceng Gondok. Universitas
Sumatera Utara: Medan
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. “Pedoman
Budidaya Hidroponik”. Penerbit Nuansa
Aulia :Bandung
http://bkpmdsulteng.go.id
http://andreashtst.blogspot.com/2013/04/te
knologi-pemanfaatan-limbahtongkol_10.html
http://enthok.blogspot.com/2010/06/manfa
at-limbah-kedelai.html
http://desakuhijau.org/briket-arang/
http://chemicalenginerring.blogspot.com/2013/04/prosespembuatan-briket-arang.html
http://www.suaramerdeka.com/harian/020
9/16/ragam1.htm
http://id.wikipedia.org
153
GETUK DURIAN BERBASIS PANGAN LOKAL DI KOTA MEDAN
Oleh : MUHAMMAD FACHMI
ABSTRAK
Manggadong (makan umbi-umbian sebelum makan nasi) sebagai budaya tapanuli
terkait dengan singkong olahan seperti getuk sebagai pangan tradisional orang Jawa
dipadukan dengan durian Medan. Penelitian ini melakukan uji coba ekperiman terhadap
objek penelitian dengan menggunakan bahan dan alat penelitian pada singkong, dan durian
Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di Kota Medan. Hasil penelitian
menunjukan hasil getuk durian goreng yang disajikan memberikan pengaruh pada pangan di
Kota Medan karena perpaduannya. Getuk durian goreng bermanfaat dan berdampak pada:
Ketahanan Pangan, Pelestarian Budaya, Indutri Rumah Tangga, Pemerintah Kota, Pertanian,
Kesehatan, Masyarakat, Kuliner.
Kata kunci : Manggadong, Singkong, Durian,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahan pangan sebagian besar
masyarakat Indonesia adalah beras, namun
di beberapa daerah, makanan pokok
masyarakat turun temurun adalah jagung,
sagu, ubi kayu dan ketela rambat.
Keanekaragaman pangan dapat membantu
tegaknya ketahanan, dan kemandirian
pangan. Untuk itu perlu diciptakan sebuah
program yang dapat mengurangi konsumsi
beras dan memperkuat ketahanan pangan
dengan memanfaatkan kearifan lokal.
Pengurangan konsumsi beras sebagai
program paling efektif untuk memperkuat
ketahanan pangan, khususnya di Sumatera
Utara, agar beras yang menjadi makanan
utama masyarakat dapat diperhemat dan
digunakan pada masa sulit.
Budaya
manggadong
(makan
umbi-umbian sebelum makan nasi) yang
telah menjadi tradisi leluhur dan sebagai
kearifan lokal masyarakat Tapanuli, yang
perlu lebih dikembangkan menjadi budaya
nasional agar masyarakat tidak hanya
tergantung pada nasi saja. Manggadong
adalah budaya yang mengonsumsi ketela
sebagai makanan pembuka sebelum
menikmati nasi. Dengan menikmati
singkong terlebih dulu, masyarakat tidak
perlu mengonsumsi nasi terlalu banyak
karena perutnya telah terisi dengan pangan
tersebut. Dari sisi asupan, kandungan gizi
singkong juga cukup banyak dan mampu
menggantikan zat yang dibutuhkan tubuh
dari nasi. Selain bermanfaat dalam
mengurangi ketergantungan terhadap
beras, program itu juga diperkirkakan
dapat menyemarakkan keanekaragaman
kuliner.
Begitu pula dengan suku Jawa
yang banyak dan tersebar di Sumatera
Utara, untuk memenuhi pangan pokoknya
pada saat bekerja di wilayah perkebunan
dengan makan singkong karena beras
mahal harganya. Maka singkong sebagai
alternatif utama sebagai pengganti nasi
untuk menjadi makanan pokoknya.
154
Singkong menjadi bahan pangan utama
dapat diolah menjadi gaplek, tiwul ataupun
getuk. Getuk yang diolah sebagai pangan
utama untuk mengisi perut ketika akan
bekerja di perkebunan. Maka dengan
meningkatnya kebutuhan akan singkong
sebagai bahan pangan juga beragam.
Getuk yang diolah secara sederhana yang
dicampur dengan gula serta kelapa
menjadi makanan utama pada masa itu. Ini
tergolong pada makanan tradisional bagi
orang Jawa dan saat ini di Kota Medan dan
sekitarnya mulai sulit untuk dijumpai.
Budaya
manggadong
sebagai
budaya tapanuli dengan mengganti pangan
utama dengan umbi-umbian berkaitan
dengan pangan untuk orang Jawa yang
merupakan singkong olahan berupa getuk.
Untuk menggabungkan perpaduan budaya
dan pangan maka dapat dikreasikan
dengan buah durian sebagai keunggulan
lokal Kota Medan. Maka perpaduan ini
akan menghasilkan pangan yang unggul
berbasis lokal dengan perpaduan budaya
tapanuli dan jawa yang berada di Kota
Medan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dikemukakakan, ketahanan pangan
dan pengurangan konsumsi beras dengan
melakukan manggadong menyesuaikan
budaya
Jawa
yang
memanfaatkan
singkong
olahan
sebagai
pangan
keunggulan lokal dipadukan dengan buah
durian sebagai buah unggulan di Kota
Medan Sumatera Utara.
1.3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui perpaduan budaya
pangan antara singkong olahan
dengan buah durian yang digoreng
b.
c.
Untuk mengetahui manfaat dan
dampak perpaduan pangan tradisional
dan buah unggulan lokal
Untuk mengetahui pelestarian budaya
pangan di Kota Medan sebagai
keunggulan local
1.4. Manfaat Penelitian
a. Untuk membudayakan manggadong
pada pangan dengan pengolahan
singkong menjadi getuk dengan buah
durian yang digoreng
b. Untuk
menjadi
dasar
dalam
pengambilan
kebijakan
oleh
Pemerintah Daerah dan Pusat dalam
meningkatan pangan untuk memenuhi
kebutuhan pangan nasional
c. Untuk
mengembangkan
pangan
berbasis keunggulan budaya dan buah
lokal sebagai pengembangan keman
dirian serta karekter
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Singkong atau Ubi Kayu (Manihot
Utilissima)
2.1.1. Pertumbuhan dan Perkembang
Singkong
Singkong merupakan tanaman
pangan berupa perdu dengan nama lain ubi
kayu, singkong atau kasape. Ketela pohon
berasal dari benua Amerika, tepatnya dari
negara Brazil. Penyebarannya hampir ke
seluruh dunia, antara lain: Afrika,
Madagaskar, India, Tiongkok. Singkong
berkembang di negara-negara yang
terkenal wilayah pertaniannya dan masuk
ke Indonesia pada tahun 1852. Singkong
merupakan tanaman perdu yang berasal
dari Amerika Selatan dengan lembah
sungai
Amazon
sebagai
tempat
penyebarannya (Odigboh, 1983 dalam
Chan 1983). Nama singkong untuk daerah
155
lain dikenal dengan: ketila, keutila, ubi
kayee
(Aceh),
ubi
parancih
(Minangkabau), ubi singkung (Jakarta),
batata
kayu
(Manado),
bistungkel
(Ambon), huwi dangdeur, huwi jendral,
kasapen, sampeu, ubikayu (Sunda), bolet,
katela, tela (Jawa), tengsag (Madura),
sabrang sawi (Bali), kasubi (Gorontalo),
lame kayu (Makasar), lame aju (Bugis,
Majene), kasibi (Ternate, Tidore).
Singkong merupakan tanaman dikotil
berumah satu yang ditanam untuk diambil
patinya yang sangat layak cerna. Pohon
singkong dapat tumbuh hingga 1-4 meter
dengan daun besar yang menjari dengan 5
hingga 9 belahan lembar daun. Batangnya
memiliki pola percabangan yang khas,
yang keragamannya tergantung pada
kultivar (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
Gambar 1 : Singkong
Bagian dari singkong yang dapat
dimakan mencapai 80-90%. Bentuknya
dapat berupa silinder, kerucut, atau oval
(Wankhede, Satwadhar, dan Sawate,
1998dalam Salunkhe dan Kadam, 1998).
Panjang ubi berkisar 15 hingga 100 cm
dan diameternya 3 hingga 15 cm. Bobot
ubi kayu berkisar beberapa ratus gram
hingga 15 kg. Tanaman singkong
umumnya menghasilkan sekitar 5-10 ubi
(Rubatzky dan Yamaguchi, 1995). Ubi
singkong yang matang terdiri atas tiga
lapisan yang jelas yaitu; peridermis luar,
cortex, dan daging bagian tengah
(Odigboh, 1983 dalam Chan 1983).
Menurut Odigboh (1983) dalam
Chan (1983), spesies dari singkong
dibedakan berdasarkan kandungan HCN,
yaitu jenis pahit (Manihot esculenta
Crantz.; M. utilissma Pohl.) dan manis (M.
dulcus Baill.; M. palmatta Muell.; M.
aipiPohl.). Menurut Wankhede et. al.
(1998) dalam Salunkhe dan Kadam
(1998), singkong merupakan salah satu
sumber kalori bagi penduduk kawasan
tropis di dunia. Singkong kaya akan
karbohidrat yaitu sekitar 80-90% (bb)
dengan pati sebagai komponen utamanya.
Menurut Odigboh (1983) dalam Chan
(1983), singkong relatif kaya akan kalsium
dan asam askorbat (vitamin C). Umbi ubi
kayu berasal dari pembesaran sekuder akar
adventif. Daunnya menjari, batangnya
berbuku-buku dan setiap buku batang
terdapat mata tunas. Semula bagian
tanaman ubi kayu mengandung glukosida
dan kandungan tertinggi pada pucuk muda.
Senyawa glukosida ini akan terurai
menjadi senyawa HCN dan gula jika
bertemu
enzim
linamarase.
Umbi
umumnya mengandung 10-490 mh
HCN/kg
umbi
basah,
tergantung
varietasnya. Senyawa HCN ini berbahaya
jika dikonsumsi lebih dari 1 mg HCN per
kg bobot tubuh perhari. Umbi ubi kayu
dengan kadar HCN kurang dari 50 mg/kg
bobot umbi dinyatakan aman untuk
dimakan. Sementara itu, kadar HCN yang
lebih dari 100 mg/kg bobot umbi hanya
diperkenankan untuk industri seperti
tepung tapioka.
Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
156
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima Pohl.
Curah hujan yang sesuai tanaman
antara 1.500 2.500 mm/tahun. Kelembaban
udara optimal untuk tanaman ketela pohon
antara 60-65 % dan suhu udara bagi
tumbunya sekitar 100C, jika suhunya
dibawah 100C maka pertumbuhannya
akan sedikit terhambat. Sinar matahari
yang dibutuhkan bagi tanaman ketela
pohon sekitar 10 jam/hari. Tanah yang
sesuia dengan berstruktur remah, gembur
dan tidak terlalu liat dan tidak terlalu
poros, serta kaya akan bahan organik.
Derajat kemasaman (pH) tanah sesuai
untuk budi daya tanaman ketela pohon
berkisar antara 4,5-80 dengan pH ideal 5,8.
Umumnya tanah di Indonesia ber-PH
rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5,
sehingga sering kali dikatakan cukup
netral bagi suburnya tanaman keras.
Pemanfaatan singkong menjadi
pangan pokok setelah beras dan jagung.
Singkong diperbanyak dengan setek
batang yang diperoleh dari hasil panenan
tanaman sebelumnya. Stek diambil dari
bagian tengah batang agar matanya tidak
terlalu tua, tetapi juga tidak terlalu muda.
Singkong sebagai tanaman yang memiliki
adaptasi sangat luas sehingga sering
disebut
sebagai
tanaman
pioner.
Penanaman singkong dilakukan pada awal
musim kemarau sehingga dapat dipanen
pada musim penghujan. Ubi kayu hanya
tahan 1-2 hari setelah panen. Jika tidak
segera diolah dalam 1-2 hari umbinya
rusak, bahkan kadang umbi berwarna
kebiruan bila kandungan HCN tinggi.
Munculnya warna kebiruan ini akan sangat
menurunkan mutu tepung tapioka yang
dihasilkan sehingga ubi kayu hanya
dipanen sebanyak umbi yang dibutuhkan
untuk segera diolah.
2.1.2. Manfaat Singkong
Singkong mengandung energi
sebesar 154 kilokalori, protein 1 gram,
karbohidrat 36,8 gram, lemak 0,3 gram,
kalsium 77 miligram, fosfor 24 miligram,
dan zat besi 1,1 miligram. Selain itu di
dalam Singkong juga terkandung vitamin
A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,06
miligram dan vitamin C 31 miligram.
Hasil tersebut didapat dari melakukan
penelitian terhadap 100 gram Singkong,
dengan jumlah yang dapat dimakan
sebanyak 85 %. Secara rinci komposisi
Kandungan Nutrisi/Gizi pada singkong
Banyaknya Singkong yang diteliti (Food
Weight) = 100 gr.
a. Kalori Rendah: singkong merupakan
bahan pangan dengan kandungan
karbohidrat yang lebih rendah dari
nasi dan roti, dengan kandungan serat
yang tinggi sehingga membuat perut
tetap terasa kenyang dalam waktu
yang lama. Ini dapat dijadikan pangan
untuk proses diet. Dilansir dari
Nutrition and You, singkong memiliki
jumlah kalori dua kali lipat
dibandingkan kentang. Singkong
menjadi salah satu makanan pokok
sebagai sumber karbohidrat. Dalam
100 gram singkong, mengandung 160
kalori, sebagian besar terdiri dari
sukrosa.
b. Mambantu
Kesehatan:
singkong
merupakan umbi yang banyak sekali
mengandung Insoluble Fiber atau
serat yang tidak larut dalam air. Serat
jenis ini berfungsi memperlancar
proses buang air besar, serta mampu
nyerap dan membuang toksin dalam
usus, sehingga pencernaan menjadi
sehat. Singkong lebih rendah lemak
dibandingkan sereal dan kacangkacangan. Walaupun begitu, singkong
memiliki kandungan protein yang
157
tinggi dibandingkan ubi, kentang dan
pisang. Singkong kaya akan vitamin K
yang
memiliki
peran
dalam
membangun masa tulang sehingga
konsumsi singkong dapat menurunkan
risiko osteoporosis. Selain itu, vitamin
K akan melindungi dan berperan
penting dalam pengobatan pasien
Alzheimer
dengan
membatasi
kerusakan saraf di otak. Umbi yang
lezat ini merupakan sumber dari
vitamin B kompleks dan kelompok
vitamin seperti folates, thiamin,
piridoksin (vitamin B-6), riboflavin,
dan asam pantotenat. Riboflavin
berperan dalam pertumbuhan tubuh
dan memproduksi sel darah merah
untuk mengurangi anemia. Singkong
merupakan sumber mineral yang
penting bag tubuh, antara lain seng,
magnesium, tembaga, besi, dan
mangan. Selain itu, singkong memiliki
jumlah kalium yang cukup sebagai
komponen penting pembentukan sel
tubuh dan mengatur tekanan darah.
Sebuah penelitian seperti dilansir
Affleap
menunjukkan
manfaat
singkong sebagai penurun kadar
kolesterol jahat dalam darah. Tidak
hanya itu, singkong juga dapat
menurunkan kadar trigliserida dan
menjadi sumber serat yang bagus. Tak
heran
jika
singkong
dapat
menurunkan risiko penyakit jantung,
stroke, kanker usus besar dan
membantu mengendalikan diabetes.
Dengan catatan, singkong diolah
dengan cara kukus atau rebus.
2.2. Durian (Durio zibethinus Murr)
2.2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Durian
Durian adalah nama tumbuhan
tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara, sekaligus nama buahnya yang
bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri
khas kulit buahnya yang keras dan
berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai
duri. Sebutan populernya adalah "raja dari
segala buah" (King of Fruit). Durian
adalah buah yang kontroversial, meskipun
banyak orang yang menyukainya, namun
sebagian yang lain malah muak dengan
aromanya.
Gambar 2 : Durian
Sesungguhnya, tumbuhan dengan
nama durian bukanlah spesies tunggal
tetapi sekelompok tumbuhan dari marga
Durio. Namun demikian, yang dimaksud
dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa)
biasanya adalah Durio zibethinus. Jenisjenis durian lain yang dapat dimakan dan
kadangkala ditemukan. Terdapat banyak
nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di
Kalimantan, yang mengacu pada berbagai
varietas dan spesies yang berbeda. Durian
di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa
Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa
Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai
durian dan duren (bahasa Gayo). Di
Sulawesi, orang Manado menyebutnya
duriang, sementara orang Toraja duliang.
Di Kota Ambon dan kepulauan Lease
biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau
Seram bagian timur disebut rulen.
Kingdom : Plantae Subkingdom :
Tracheobionta
Super
Divisi
:
Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta
158
Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas :
Dilleniidae Ordo : Malvales Famili :
Bombacaceae Genus : Durio Spesies :
Durio
zibethinus
Murr.
Pusat
keanekaragaman durian adalah Pulau
Kalimantan dan Sumatera. Daerah-daerah
sekitarnya juga memilki beberapa plasma
nutfah
durian,
seperti
Mindanao,
Sumatera, dan Semenanjung Malaya
meskipun tidak melimpah Kalimlantan.
Meskipun demikian, pengekspor utama
durian adalah Thailand, yang mampu
mengembangkan kultivar dengan mutu
tinggi dan sistem budidaya yang baik.
Tempat lain yang membudidayakan durian
dengan orientasi ekspor adalah Mindanao
di Filipina, Queensland di Australia,
Kamboja, Laos, Vietnam dan India.
Sumatera Utara dikenal sebagai
salah satu wilayah pemasok durian
terbanyak di nusantara. Bahkan orangorang di Pulau Jawa khususnya Jakarta
mengenal istilah durian asal Sumut dengan
sebutan durian Medan. Tetapi di Kota
Medan sendiri, pasokan durian berasal dari
hampir seluruh daerah yang ada di
Sumatera Utara, seperti Kabupaten
Simalungun, Tebing Tinggi, Bahorok,
Sibolga, dan Sidikalang. Durian yang
dikenal dengan duria Medan beda asal
beda pula khas rasanya. Seperti ada yang
pahit, pahit manis, dan manis. Misalnya
jika durian berasal dari Bahorok,
Pemantang Siantar, dan Tebing Tinggi
rasa buah duriannya pahit. Sedangkan
durian dari Sidikalang pahit manis, serta
dari Sibolga rasanya manis.
2.2.2. Manfaat Buah Durian
Durian mengandung nutrisi penting
dalam jumlah yang tinggi melebihi buah
lain. Diantara kandungan nutrisi yang
penting tersebut adalah vit B, vit C, zat
besi, kalium, magnesium, fosfor, seng,
thiamin, riblofavin, omega 3 dan 6. Selain
itu durian juga banyak mengandung
phytonurient, polyphenol, phytosterol,
antioksidan, organosulfur, dan tryptophan.
Disamping itu juga zat gizi umum seperti
karbohidrat, lemak tak jenuh dan protein.
Di dalam catatan pengobatan tradisional
dikatakan bahwa durian memiliki manfaat
sebagai penghangat badan, meningkatkan
kebugaran mental, dan penambah vitalitas
kaum pria (aphrodisiac).
Buah durian sebagai tanaman yang
tidak menghasilkan kolesterol. Bahkan
sebenarnya 80% kolesterol berasal dari
sintesa di dalam tubuh manusia dan
sisanya 20% berasal dari lemak hewani.
Demikian juga tidak ada tanaman di atas
bumi ini yang menghasilkan alkohol,
kecuali karena fermentasi gula atau
karbohidrat
yang
dikandungnya.
Sedangkan penelitian modern telah
menemukan bahwa kandungan zat khusus
pada durian memberikan peranan yang
penting
pada
kesehatan
manusia.
Phytonutrient misalnya, merupakan zat
alami yang banyak terdapat pada durian
juga kebanyakan buah-buahan dan
sayuran.
Walaupun
pelum
dapat
diidentifikasi sejara gambling (intangible)
namun diakui zat ini memberikan manfaat
bagi pemeliharaan kesehatan bersama
dengan vitamin, mineral dan serat. Peneliti
dari Ohio State university bahkan
menyatakan bahwa zat ini adalah vitaminvitamin masa depan. Phytonutrient
ditengarai mampu menonaktifkan zat
penyebab kanker, meningkatkan sistim
kekebalan tubuh, mencegah katarak dan
menurunkan resiko terhadap penyakitpenyakit kronis seperti kanker, diabetes,
jantung dan hipertensi.
Durian banyak mengandung zat
antioksidant
dan polyphenol
yang
dikatakan memiliki kemampuan yang
159
lebih tinggi daripada antioksidan yang
berupa vitamin. Sedangkan durian
memiliki kedua jenis antioksidan ini, baik
vitamin (vit C) maupun non-vitamin.
Umumnya disebutkan kandungan vitamin
C pada durian berkisar dari 22.9-107,
bahkan dari analisa yang dilakukan Balitbu
Tropika dijumpai ada durian yang
mengandung sampai 200 mg/100 gram
daging buah. Ini merupakan angka
tertinggi untuk kandungan vitamin pada
buah.
Phytosterol juga merupakan zat
penting yang banyak dikandung durian.
Department
of
Pharmacology
&
Toxicology, School of Medicine, State
University of New York di Buffalo
memberikan catatan tentang manfaat zat
Phytosterol, antara lain: memperbaiki
reaksi anti tumor pada tubuh, memperbaiki
ketahanan terhadap kanker, dan secara
langsung
menghambat
pertumbuhan
tumor. Zat organosulfur merupakan salah
satu kandungan gizi penting pada buah
durian. Zat ini juga banyak terdapat pada
bawang putih. Manfaat dari organosulfur
ini adalah untuk menurunkan sintesa
kolesterol yang terjadi di sel hati, anti
radang, antioksidant, anti-mikroba (bakteri
dan jamur), merupakan komponen insulin
untuk meningkatkan serapan glukosa
untuk
menghasilkan
energy,
serta
organosulfur bersama thiamin dan biotin
membantu menjaga metabolism gula dan
efektif sebagai penstabil kadar gula darah.
Selain
itu
juga
kandungan
nutrisi/gizi yang ada, mengkonsumsi
durian dapat menjaga dan mencegah
sejumlah penyakit dan menjaga kodisi
kesehatan, diantaranya:
a. Mencegah depresi: menurut satu
survey terbaru yang dilakukan oleh
MIND,
menunjukkan
diantara
masyarakat yang mengalami depresi,
b.
c.
d.
e.
memperoleh kondisi yang lebih baik
setelah makan durian. Hal ini
disebabkan
durian
mengandung
tryptophan, salah satu jenis asam
amino yang dapat di rubah dalam
tubuh menjadi serotonin, untuk
membuat
badan
lebih
rilek,
meningkatkan mood, dan secara
umum membuat perasaan lebih
gembira.
PMS
(premenstrual
syndrome): Vitamin
B6
yang
dikandung durian meregulasi kadar
gula darah yang akan meningkatkan
mood anda.
Mencegah Anemia (kurang darah):
Dengan kadar besi tinggi, durian dapat
merangsang produksi haemoglobin
dalam darah sehingga membantu
penderita anemia
Menekan tekanan darah: Durian
mengandung kalium sangat tinggi
tetapi kadar garam yang rendah,
membuat durian sempurna untuk
menekan tekanan darah. Sehingga US
Food and Drug Administration telah
mengijinkan industri durian untuk
mengajukan
pengakuan
resmi
terhadap
kemampuan
durian
mengurangi resiko dari tekanan darah
tinggi dan stroke.
Brain Power : 200 pelajar di
Twickenham (Middlesex) school telah
dibantu ujian mereka dengan makan
durian pada saat sarapan, istirahat, dan
makan siang untuk mendorong
kecerdasan
mereka.
Penelitian
menunjukkan bahwa kalium buah
yang tinggi dapat membantu siswa
lebih perhatian/serius pada pelajaran.
Melancarkan BAB: Karena mengan
dung serat tinggi, menambahkan
durian dalam menu harian dapat
membantu
menormalkan
proses
pencernaan dan melancarkan BAB.
160
f.
Mabuk perjalanan, kelelahan: Salah
satu cara tercepat untuk menangani
hangover adalah dengan membuat
durian milkshake, dengan campuran
madu. Durian akan menenangkan
perut, madu akan menaikan kadar gula
darah, sementara susu akan merehidrasi sistim tubuh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Menurut Aaker, (2001) rancangan
penelitian adalah perencanaan yang
digunakan
sebagai
pedoman
studi
penelitian yang mengarah pada tujuan dari
penelitian tersebut. Rancangan penelitian
dalam penelitian ilmiah umumnya terbagi
atas tiga bentuk yakni penelitian
eksploratori
(eksplorative
research),
penelitian deskriptif (descriptive research),
dan penelitian eksplanatori (explanatory
research) (Umar,1999). Penelitian ini
merupakan deskriptif, menurut Bungin,
Bangun (2008) adalah suatu penelitian
bertujuan
untuk
menjelaskan,
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
situasi, atau berbagai variabel yang timbul
yang menjadi objek penelitian berdasarkan
apa yang terjadi. Penelitian ini dilakukan
di Kota Medan dengan mengambil objek
penelitian singkong dan durian di Kota
Medan dan sekitarnya yang dilaksanakan
sejak bulan Agustus sampai bulan
September 2013.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan-bahan dalam penelitian ini adalah:
Singkong
Buah durian
Gula jawa/gula merah
Garam
Tepung
Minyak jagung
Alat-alat dalam penelitian ini adalah :
Dandang
Penumbuk/alung
Lesung
Pisau
Kompor
Sendok
Cetakan Pastel
3.3. Preparasi Sampel (Pengolahan
Sampel)
 Kupas kulit singkong lalu bersihkan
dengan
air
bersih
yang
mengalir,kemudian kukus ± 45 menit.
 Kupas kulit durian secara hati-hati lalu
ambil daging durian, kemudian
pisahkan
biji
durian
dengan
dagingnya.
 Ketika adonan singkong sudah di
tumbuk dan di haluskan daging durian
yang telah di pisahkan dari biji nya
akan di masukkan ke dalam adonan
singkong.
 Selanjutnya adonan singkong dan
durian menjadi getuk durian dan
digoreng serta ditiriskan agar menjadi
kering
3.4. Formulasi Pembuatan
Masukkan singkong ke dalam
dandang kurang lebih ± 45 menit, lalu
setelah 45 menit angkat dan tumbuk
singkong yang dusah dikukus sebanyak 1
kg yang sudah di kupas dan sudah di
bersihkan di alung yang sudah di sediakan,
tumbuk hingga halus. Kemudian beri gula
jawa dan garam secukupnya, bentuk
adonan singkong bulat-bulat setelah itu
pipihkan,
kemudian
setelah
pipih
masukkan durian yang sudah di pisahkan
dengan bijinya ke dalam adonan singkong
yang telah di pipihkan tadi. Selanjutnya
masukan dalam cetakan dan di goreng
dengan nyala api yang tidak terlalu besar
dengan minyak jagung.
161
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari
beberapa sampel eksperimen, dari 1 kg
singkong dan 2 buah durian menghasilkan
getuk goreng yang berisi durian berbentuk
pastel. Getuk durian goreng sebagai hasil
perpaduan singkong dan buah durian
dengan pengolahan yang dijadikan pangan
berbasis keunggulan lokal.
b.
4.2. Pembahasan
Getuk durian goreng sebagai pangan dapat
menjadi keunggulan bagi Kota Medan
selain bika ambon, bolu meranti ataupun
durian medan. Dari perpaduan hasil olahan
singkong berupa getuk sebagai pangan
tradisional
(Jawa)
dan
budaya
manggadong (tapanuli), dan durian sebagai
buah unggulan, menjadi pangan baru yang
dapat menjadi keunggulan bagi Kota
Medan. Secara rinci manfaat dan dampak
dari hasil penelitian ini antara lain:
a. Ketahanan Pangan: dapat dijadikan
sebagai pangan pengganti nasi yang
selama ini menjadi pangan pokok bagi
masyarakat Indonesia, Sumatera Utara
dan khususnya Kota Medan karena
kandungan singkong mengandung
nutrisi/gizi yang dibutuhkan tubuh
c.
manusia dalam mengkonsumsinya,
sehingga dapat disejajarkan dengan
nasi sebagai makanan pokok selama
ini. Selain itu ini untuk mendukung
program Badan Ketahanan Pangan
Dinas Pertanian Propinsi Sumatera
Utara yang membuat terombosan
dengan manggadong yaitu mengganti
nasi dengan umbi-umbian seperti
singkong dan ubi rambat/jalar.
Ketergantungan tidak hanya pada
pengadaan pangan pokok beras, tetapi
pada bahan makanan lainnya, seperti
kedelai, jagung dan daging. Kalau ini
terus menerus berlangsung maka pada
suatu saat dapat memunculkan situasi
kerentanan pangan. Sehingga dengan
pangan getuk durian goreng ini
sekaligus
membudayakan
manggadong secara perlahan akan
ketahanan pangan tetap terjaga.
Pelestarian
Budaya:
dengan
membudayakan manggadong maka
akan menjadi budaya yang dapat
memperkuat kemandirian dan karakter
masyarakat. Begitu juga pada
pelestarian budaya Jawa untuk pangan
getuk
akan
semakin
dikenal
keragaman pangan tradisional yang
unggul dan bermanfaat bagi kesehatan
Indutri Rumah Tangga: getuk durian
goreng dapat diproduksi secara
industri rumah tangga sehingga dapat
menambah pendapatan masyarakat
secara mandiri serta dapat dijual pada
masyarakat luas di gerai-gerai tertentu
atau warung kopi (warkop) yang
banyak tersebar di Kota Medan.
Selama ini pengunjung warkop
banyak menikmati mie dan jajanan
lainnya sebagai hidangan makanannya
yang dapat diganti dengan getuk
durian goreng bernilai tinggi karena
162
d.
e.
f.
g.
dapat
dinikmati
untuk
semua
tingkatan usia.
Pemerintah
Kota:
dapat
mengembangkan
ragam
pangan
tradisonal yang dapat dinikmati
masyarakat luas karena perpaduan
durian dapat menjadi keungulan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di
Kota Medan. Pangan ringan yang di
goreng benilai tinggi sehingga dapat
dijadikan oleh-oleh bagi pendatang
yang berkunjung di Kota Medans
selain Bika Ambon, atau Bolu
Meranti, dan Durian.
Pertanian:
dapat
meningkatkan
produksi lahan pertanian pada
perubahan musim tanam untuk
singkong
dan
pembudidayaan
tanaman durian untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Singkong yang
mudah didapatkan untuk wilayah
Sumatera Utara dan sekitarnya
sehingga petani singkong dapat
meningkatkan produksi dan harga
sehingga
pendapatan
petani
meningkat.
Kesehatan: getuk durian goreng dari
segi nutrisi/gizi banyak manfaatnya
karena sesuai uraian diatas. Perpaduan
ini menggabungkan manfaat dari segi
kesehatan untuk bahan pangan
singkong dan buah durian sehingga
kesehatan tubuh manusia akan
merasakan manfaatnya.
Masyarakat: getuk yang banyak
disukai semua tingkatan usia karena
kelembutan, mudah didapatkan serta
harga yang murah dengan variasi yang
beragam sehingga kerinduan akan
pangan tradisonal diperoleh dengan
mudah di semua tempat. Kerinduan
pangan tradisional sebagai pangan
ringan saat itu oleh orang Jawa mudah
didapatkan dan dibuat secara mandiri
h.
di rumah. Apalagi dikombinasikan
dengan durian sebagai ciri khas Kota
Medan akan mendapatkan perpaduan
2 rasa dan 2 (dua) bahan pangan
berbeda.
Kuliner: dengan adanya getuk durian
goreng maka akan menambah
keragaman pangan di Kota Medan
sebagai kota kuliner di Indonesia. Hal
ini akan menaikan persaingan pangan
tradisional yang variatif berbasis
keunggulan lokal dengan pangan
modern yang banyak mengandung zat
kimia berbahaya
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Manggadong
(makan
umbi-umbian
sebelum makan nasi) sebagai budaya
tapanuli terkait dengan singkong olahan
seperti getuk sebagai pangan tradisional
orang Jawa dipadukan dengan durian
Medan. Pangan hasil perpaduan budaya
dan buah unggulan ini menjadi pangan
unggulan yang dapat bersaing. Getuk
durian goreng yang disajikan memberikan
pengaruh pada pangan di Kota Medan
karena perpaduannya. Getuk durian goreng
bermanfaat
dan
berdampak
pada:
Ketahanan Pangan, Pelestarian Budaya,
Indutri Rumah Tangga, Pemerintah Kota,
Pertanian,
Kesehatan,
Masyarakat,
Kuliner.
5.2. Saran
a. Agar membudayakan manggadong
secara nasional agar ketahanan pangan
nasional tetap terjaga
b. Mempromosikan pangan tradisional
sebagai keunggulan lokal secara luas
sehingga tidak kalah bersaing dengan
pangan modern
163
c.
d.
Membuat pangan tradisional lainnya
yang lebih inovatif untuk menjaga
kelestarian pangan yang mulai hilang
Untuk meningkatkan produksi pangan
seperti umbi-umbian agar pendapatan
masyarakat dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Nidya Widoyo. 2010. 40 Sajian Lezat
Hasil Olah Durian. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Rukmana, Rahmat. 1997.
Ubi Kayu: Budi Data dan Pasca Panen.
Yogyakarta: Kanisius Rukmana, Rahmat
dan Yuyun Yuniarsih. 2001. Aneka
Olahan Ubi Kayu. Yogyakarta: Kanisius.
Saleh, Muhammad. 2001. Berkah Buah
Durian. Bandung: Azka Press. Setiadi.
2008. Bertanam Durian. Jakarta: Penebar
Swadaya. Tim Dapur Demedia. 2012.
Kudapan Enak dari Singkong, Ubi,
Kentang, dan Talas. Jakarta: Demedia.
Wiryanta, Bernard T. Wahyu. 2009. Panen
Durian di Perkarangan Rumah. Jakarta:
Agro Media Pustaka. Yahyono, Sufi. 2012.
Durian untuk Kudapan dan Hidangan
Selingan. Jakarta: Demedia.
http://balitbu.litbang.deptan.go.id/ind/inde
x.php/berita-mainmenu-26/13-infoaktual/339-1001-manfaat-durian-untukkesehatan
http://oase.kompas.com/read/2012/11/30/0
0104663/Manggadong.Perlu.Dikembangka
n.Menjadi.Budaya.Nasional
http://forum.upi.edu/index.php?topic=156
46.0
http://itd.unair.ac.id/index.php?option=co
m_content&view=article&id=317:kandun
gan-gizi-dan-manfaat-buahdurian&catid=40:healthnews&Itemid=113
http://keju.blogspot.com/1970/01/isikandungan-gizi-singkong-komposisinutrisi-bahan-makanan.html
http://www.medanbisnisdaily.com/news/re
ad/2013/07/20/41387/durian_sidikalang_le
bih_diminati/#.UjJEe3-Kldg
http://www.singkong.net/manfaatsingkong/60-manfaat-singkong-untukkesehatan.html
http://www.gen22.net/2013/04/manfaatsingkong-kandungan-nutrisi
dan.html#sthash.3s2JcGco.dpuf
http://www.antaranews.com/print/266787/
manggadong-kearifan-lokal-untukperkuat-ketahanan-pangan
http://www.metrosiantar.com/2013/pemka
b-taput-ingin-manggadong-jadi-budayanasional/
164
Download