Uploaded by Miftahuljannah Muslimin

FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM

advertisement
MAKALAH FISIKA MODERN
RADIASI BENDA HITAM
OLEH:
KELOMPOK 4
1. MIFTAHULJANNAH MUSLIMIN
(10539144615)
2. NUR HIKMAH
(10539143815)
3. AYU LESTARI
(10539143415)
4. MUSDALIFAH
(10539145415)
5. ROSMANIAR
(10539144515)
6. IRWANSYAH
(10539144215)
KELAS FISIKA V D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah yang
berjudul “Radiasi Benda Hitam” untuk memenuhi tugas mata perkuliahan Fisika
Modern ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan alam nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam jahiliyah
menuju alam yang kaya dengan ilmu pengetahuan. Aamiin
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ana Dhifqani
Sultan, S.Si., M.Pd yang merupakan dosen pembimbing kami karena dengan
bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan
makalah selanjutnya.
Makassar, 16 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI
......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG
............................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH
........................................................................... 2
1.3 TUJUAN PENULISAN ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
............................................................................... 3
2.1 RADIASI BENDA HITAM
................................................................. 3
2.2 HUKUM – HUKUM YANG BERSANGKUTAN DENGAN RADIASI
BENDA HITAM
......................................................................................... 4
2.2.1 HUKUM STEFAN-BOLTZMANN
.......................................... 4
2.2.2 HUKUM PERGESERAN WIEN
.......................................... 5
2.2.3 TEORI PLANCK
.......................................... 7
2.2.4 HUKUM RAYLEIGH – JEANS
.......................................... 8
2.3 APLIKASI RADIASI BENDA HITAM PADA KEHIDUPAN SEHARIHARI
......................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
......................................................................................... 11
3.1 KESIMPULAN
......................................................................................... 11
3.2 SARAN
......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jika benda dipanaskan, maka suhu benda akan meningkat dan terlihat cahaya
yang berwarna – warni pada permukaannya. Terlihatnya cahaya warna – warni
tersebut menunjukkan terjadi radiasi elektromagnetik. Ketika itu fenomena
tersebut dikaji dalam bahasan termodinamika dan elektromaknetik. Dalam
keadaan setimbang maka benda akan memancarkan cahaya yang tersebar secara
merata dalam bentuk spektrum frekuensi dan panjang gelombang yang dikaitkan
dengan besaran intensitas daya yang dipancarkan oleh benda hitam seiring dengan
perubahan panjang gelombang dan perubahan waktu. Untuk dapat menghitung
emisi benda tersebut muncullah konsep benda hitam.
Pada akhir abad ke 19 muncul minat manusia yang sangat besar untuk
mengetahui ketergantungan distribusi frekuensi terhadap suhu. Hasil eksperimen
telah menunjukkan bahwa distribusi tersebut bergantung pada suhu dan bukan
pada komposisi benda yang berpijar. Keadaan ini terjadi pada suatu sistem yang
terbuat dari bahan penyerap sempurna dengan rongga-dalam yang dindingnya
dipertahankan pada suhu T. Radiasi dalam rongga tersebut secara konstan diemisi
dan diabsorpsi oleh dinding yang dipanaskan tadi. Radiasi dalam model benda
yang ideal ini disebut radiasi benda hitam.
Banyak Ilmuan yang mencoba melakukan penelitian dan mengembangkan
teori tentang radiasi benda hitam, seperti munculnya teori Stefan-Boltzman,
Hukum pergeseran Wien, hingga Teori Planc dan Hukum Rayleigh-Jeans, untuk
itu kita akan mempelajarinya dalam makalah ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Radiasi Benda Hitam?
2. Bagaimana penjelasan Hukum Stefan-Boltzmann mengenai Radiasi
Benda Hitam?
3. Bagaimana penjelasan Hukum Pergeseran Wien mengenai Radiasi
Benda Hitam?
4. Bagaimana Penjelasan Teori Planck mengenai Radiasi Benda Hitam?
5. Bagaiman penjelasan Hukum Rayleigh-Jeans mengenai Radiasi Benda
Hitam?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mendeskirpsikan Radiasi Benda Hitam
2. Menjelaskan Hukum Stefan-Boltzman
3. Menjelaskan Hukum Pergeseran Wien
4. Menjelaskan Teori Planck
5. Menjelaskan Hukum Rayleigh-Jeans
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 RADIASI BENDA HITAM
Pemijaran merupakan proses pemancaran radiasi dari permukaan suatu
benda padat. Bila suatu benda misalnya elemen pemanas dari tungku listrik atau
filamen pada bola lampu pijar dipanaskan, benda tersebut memancarkan radiasi
dan pertama-tama menjadi merah, kemudian jingga, kemudian kuning, kemudian
putih seiring peningkatan suhu. Distribusi frekuensi dari cahaya yang berubah
seiring dengan suhu benda. Efek inilah tepatnya yang menyebabkan mengapa
bintang-bintang memiliki warna yang berbeda pada suhu yang berbeda.
Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang akan menyerap seluruh
radiasi yang jatuh ke dirinya (tidak ada yang dipantulkan). Benda hitam sempurna
sukar didapatkan. Jelaga yang sangat hitam masih memiliki daya pantul walaupun
kecil sekali. Suatu lubang kecil pada sebuah benda berongga dapat dianggap
sebagai benda hitam sempurna.
Ketika benda berongga dipanaskan, elektron- elektron atau molekulmolekul pada dinding rongga mendapatkan tambahan energi sehingga bergerak
dipercepat. Menurut teori elektromagnetik muatan yang dipercepat akan
memancarkan radiasi.
Selain memancarkan radiasi, dinding juga akan memantulkan dan
menyerap sebagian radiasi yang menimpanya. Penyerapan, pemantulan dan
penyerapan oleh dinding berongga terus berlangsung hingga mencapai
keseimbangan termal. Pada keseimbangan termal suhu tiap bagian dinding sama.
Dalam keadaan ini rongga dipenuhi gelombang-gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan atau dipantulkan oleh tiap-tiap titik dari dinding rongga.
Jika
dinding
rongga
diberi
sebuah
lubang
maka
gelombang
elektromagnetik akan keluar melalui lubang itu sebagai pancaran radiasi. Radiasi
yang keluar ini dapat dianggap sebagai radiasi benda hitam.
2.2 HUKUM – HUKUM YANG BERSANGKUTAN DENGAN RADIASI
BENDA HITAM
2.2.1 HUKUM STEFAN-BOLTZMANN
Istilah benda hitam diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchoff pada tahun
1862 ketika mengamati adanya cahaya yang terpancar dari benda yang berwarna
hitam.
Menurut fisika klasik, walaupun secara teori benda hitam menyerap semua
radiasi, namun juga harus memancarkan seluruh panjang gelombang energi yang
mungkin karena hanya dari sinilah energi benda tersebut dapat diukur. Dari
hukum II Termodinamika. Kirchoff
menunjukkan besar radiasi benda hitam
sebagai radiasi termal dari benda yang tidak bersuhu nol kelvin akan
memancarkan energi dalam bentuk elektromagnet, ia mengatakan bahwa
emisivitas pada suatu benda sama dengan absorbsivitasnya. Absorbsivitas
permukaan adalah perbandingan antara cahaya diserap dan cahaya yang datang
dari permukaan itu. Radiasi termal adalah
radiasi elektromagnet yang
dipancarkan sebuah benda sebagai akibat suhu benda itu sendiri.
Walaupun suhu benda sama, benda akan tetap memancarkan gelombang
elektromagnetik dengan berbagai macam gelombang. Total radiasi meningkat
secara tajam dari pada peningkatan suhu benda. Secara matematis besar radiasi
yang memancar dari sebuah benda sebanding dengan pangkat empat dari suhunya.
Pernyataan ini dapat kita jelaskan dengan Hukum Stefan-Boltzman yang berguna
untuk menghitung total radiasi benda secara umum.
Secara matematis Hukum Stefan-Boltzmann ditulis dengan persamaan
I = σ T4
Dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam
pada semua frekuensi, T adalah suhu mutlak benda, dan σ adalah tetapan StefanBoltzman yang bernilai 5,67 x 10-8 W/m2K4.
Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan memenuhi
hukum yang sama, hanya ditambahkan koefisien emisivitas yang lebih kecil dari
pada 1, sehingga :
𝑰𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = π’†πˆπ‘»πŸ’
Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan diatas dapat ditulis
sebagai:
𝑰=
𝑷
= π’†πˆπ‘»πŸ’
𝑨
Keterangan :
P = daya radiasi (laju energi yang dipancarkan) (Watt)
e = emitivitas benda
σ = konstanta Stefan-Boltzman (5,67 10-8W/m2 K2)
A = luas permukaan benda (m2)
T = suhu mutlak permukaan benda (K)
2.2.2 HUKUM PERGESERAN WIEN
Jika benda padat dipanaskan sampai suhu yang sangat tinggi, benda akan
tampak memijar dan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan berada pada
spektrum cahaya tampak. Jika benda terus dipanaskan, intensitas relatif dari
spektrum cahaya yang dipancarkan berubah-ubah. Gejala pergeseran nilai panjang
gelombang maksimum dengan berkurangnya suhu disebut Pergeseran Wien.
Bila suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relatif dari spektrum cahaya
yang dipancarkan berubah. Ini menyebabkan pergeseran dalam warna-warna
spectrum yang diamati, yang dapat digunakan untuk menaksir suhu suatu benda
yang digambarkan pada grafik berikut.
Dari hasil penelitiannya, Wien mendapatkan kesimpulan bahwa Jika suhu
suatu benda yang memancarkan cahaya semakin tinggi maka panjang gelombang
untuk intensitas maksimum semakin kecil.
Pergeseran Wien dirumuskan sebagai berikut :
λmT = C
Keterangan:
λm
= panjang gelombang pada intensitas maksimum (m)
T
= suhu mutlak (K)
C
= tetapan pergeseran Wien (2,898 x 10-3 mK)
Melalui persamaan yang dikembangkan Wien mampu menjelaskan
distribusi intensitas untuk panjang gelombang
pendek, namun gagal untuk
menjelaskan panjang gelombang panjang. Hal itu menunjukkan bahwa radiasi
elektromagnetik tidak dapat dianggap sederhana seperti proses termodinamika.
2.2.3 TEORI PLANCK
Pada tahun 1900 Max Planck mengumumkan bahwa dengan membuat
suatu modifikasi khusus dalam perhitungan klasik, dia dapat menjabarkan fungsi
I(λT) yang sesuai dengan hasil eksperimen.
Planck mencari teori itu seperti itu dalam sebuah model proses atom suara
terperinci yang terjadi pada dinding – dinding rongga. Dia menganggap bahwa
atom-atom
yang
membentuk dinding-dinding
tersebut berperilaku seperti
osilator-osilator elektromagnetik yang kecil dan masing – masing mempunyai
suatu frekuensi karateristik osilasi tertentu. Osilator – osilator tersebut
memancarkan energi elektromagnetik ke dalam rongga dan menyerap energi
elektromagnetik dari rongga tersebut. Proses ini berlangsung hingga radiasi
rongga tersebut berada dalam kesetimbangan.
Planck sampai pada dua kesimpulan untuk membuat dua anggapan radikal
(pada waktu itu) mengenai osilator – osilator atom.
1. Sebuah osilator tidak dapat mempunyai energi, tetapi hanya energi-energi
yang diberikan oleh :
E=n.h.v
Dengan v adalah frekuensi osilator (hertz), h adalah konstanta (sekarang
dinamakan konstanta Planck) yang nilainya 6,626 x 1034 joule.sekon, dan
n adalah sebuah bilangan (sekarang dinamakan bilangan kuantum =
quantum number, n = 1,2,3….). Energi tersebut hanya mengambil nilai –
nilai bulat. Persamaan tersebut menyatakan bahwa energi osilator adalah
terkuantisasi.
2. Osilator – osilator tidak meradiasikan energi secara kontinu, tetapi hanya
dalam
“loncatan-loncatan”
atau
kuanta
(quanta).
Kuanta
energi
dipancarkan bila sebuah osilator berubah dari suatu keadaan energi
terkuantisasi ke suatu keadaan energi terkuantisasi yang lain. Jadi, jika n
berubah sebanyak satu satuan
(unit), maka persamaan sebelumnya
memperlihatkan bahwa suatu jumlah energi yang diberikan :
βˆ†π‘¬ = βˆ†π’π’‰π’— = 𝒉𝒗
Diradiasikan oleh osilator tersebut. Selama sebuah osilator tetap berada
dalam salah satu keadaan terkuantisasi (lazim dinamakan keadaan
stasioner), maka osilator tersebut tidak memancarkan dan juga menyerap
energi.
2.2.4 HUKUM RAYLEIGH – JEANS
Teori ini dikemukakan oleh Lord Rayleigh dan Sir James Jeans, menurut
teori ini muatan – muatan di sekitar dinding benda berongga dihubungkan oleh
semacam pegas. Ketika suhu benda dinaikkan, pada muatan timbul energi kinetik
sehingga muatan bergetar. Akibat getaran tersebut, kecepatan muatan berubah –
ubah, atau dengan kata lain setiap saat muatan selalu mendapatkan percepatan.
Muatan yang dipercepat inilah yang yang menimbulkan radiasi.
Perhitungan energi radiasi Wien berlaku untuk gelombang pendek. Teori
ini selanjutnya dikembangkan oleh Reyleigh dan Jeans yang berlaku untuk
panjang gelombang yang lebih panjang. Menurut teori medan listrik-magnet,
gelombang elektromagnet di emisikan oleh osilator muatan-muatan listrik.
Bilamana osilator-osilator dalam kesetimbangan dengan radiasi dalam benda
hitam, maka rapat energi radiasi persatuan volume adalah :
𝐸(𝑣) =
8πœ‹π‘£ 2
𝑐3
𝑒(𝑣)
dimana, 𝑒(𝑣) = energi rata-rata osilator dengan frekuensi 𝑣
Hukum energi ekipartisi adalah energi rata-rata itu adalah 𝑒(𝑣)= 𝐾𝐡 𝑇 dimana
𝐾𝐡 = 1,3806 x 10-23 J/K adalah konstanta Boltzmann. Dengan 𝑐 = λv
𝐸(πœ†) =
Rumus Planck
8πœ‹π‘£ 2
(𝐾 𝑇)
(πœ†π‘£)3 𝐡
π΅πœ† (𝑇) =
2𝑐 2
β„Ž
πœ†5 𝑒 β„Žπ‘/πœ†π‘˜π‘‡ − 1
Berdasarkan polinomial Taylor
𝑒 β„Žπ‘/πœ†π‘˜π‘‡ ≈ 1 +
β„Žπ‘
πœ†π‘˜π‘‡
Sehingga apabila dimasukkan kepersamaan, menjadi :
𝐸(πœ†) =
8πœ‹π‘ β„Ž
β„Žπ‘
. .1+
−1
5
πœ† β„Žπ‘
πœ†π‘˜π‘‡
=
=
8πœ‹π‘β„Ž πœ†π‘˜π‘‡
πœ†5
β„Žπ‘
8πœ‹π‘˜π‘‡
πœ†4
Melalui penelitian yang dibuatnya, Rayleigh dan Jeans
berhasil
menurunkan rumus distribusi intensitas, yang digambarkan grafiknya maka model
yang diusulkan oleh Rayleigh dan Jeans berhasil menerangkan spektrum radiasi
benda hitam pada panjang gelombang yang besar, namun gagal untuk panjang
gelombang yang kecil.
2.3 APLIKASI RADIASI BENDA HITAM PADA KEHIDUPAN SEHARIHARI
1. Gejala Pemanasan Global (Efek Rumah Kaca )
Efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 10 C sampai 50 C
. salah satu contoh nya dalah ketika kita memarkirkan mobil pada siang hari.
Sering kali suhu di dalam mobil lebih panas dibandingkan suhu di luar. Hal ini
dikarenakan sebagian energy panas matahari telah diserap oleh kursi, karpet dan
dashboard mobil. Ketika benda- benda tersebut melepaskan energy panas
matahari tidak semuanya keluar melalui jendela tetapi sebagian dipantulkan
kembali. Hal ini disebabkan perbedaan panjang gelombang sinar matahari yang
memasuki mobil dan energi panas yang dilepaskan kembali oleh kursi. Sehingga
jumlah energi yang masuk lebih banyak dibandingkan energi yang dapat keluar.
Sehingga terjadi kenaikan bertahap pada suhu di dalam mobil. jika tidak ada
atmosfer , energy sinar matahri yang sampai ke bumi akan memanaskan bumi
hingga mencapai suhu 8000C di daerah khatulistiwa.
2. Penggunaan Pakaian
Pada malam hari , ketika kita menggunakan pakaian berwarna hitam akan
terasa lebih hangat. Hal ini dikarenakan permukaan yang gelap merupakan
penyerap dan pemancar kalor yang baik. Sedangkan warna terang merupakan
penyerap dan pemancar kalor yang kurang baik. Sehingga pakain berwarna putih
cocok digunakan di siang hari yang panas karena tubuh kita tidak akan terlalu
merasakan panasnya terik matahari.
3. Mengukur Suhu Matahari
Dengan meniliti spectrum sebuah bintang , kita akan dapat mengetahui
suhu bintang. Tidak perlu mendekat ke matahari atau bintang kita dapat
berpedoman pada spectrum radiasi benda hitam .
Secara alamiah pada suhu tinggi didalam bintang – bintang akan terjadi
radiasi fusi. Dimana inti – inti yang ringan akan bergabung menjadi inti yang
lebih berat. Energi yang dihasilkan oleh matahari atau bintang terdiri atas berbagai
bentuk radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat diketahui melalu frekuensi
atau
panjang
gelombangnya.
Semua
gelombang
elektromagnetik
yang
dipancarkan akan merambat dalam ruang angkasa dengan kecepatan yang sama
yakni dengan kecepatan spektrum cahaya. Maka dari itu , seorang astronom dapat
mengetahui suhu matahari melalui penelitian spectrum sebuah bintang.
4. Termos
Termos merupakan salah satu aplikasi yang menggunakan konsep radiasi
benda hitam. Prinsip kerja dari termos adalah sebagai berikut :
ο‚·
Lapisan perak mengkilap : berfungsi mencegah perpindahan kalor secara
radiasi. Lapisan ini memantulkan radiasi kembali ke dalam termos
ο‚·
Dinding gelas : berfungsi sebagai konduktor , yang mana tidak dapat
memindahkan kalor
ο‚·
Ruang vakum antar dinding : mencegah perpindahan kalor baik secara
konveksi maupun konduksi
ο‚·
Sumbat : sumbat ini dibuat dari bahan isolator . hal ini berfungsi agar
konveksi antar udara luar terjadi
5. Panel Surya
Panel surya ini merupakan alat yang digunakan untuk menyerap radiasi
dari matahari. Panel surya terdiri dari wadah logam yang berongga yang dicat
hitam dengan panel yang terbuat dari kaca. Kalor radiasi dari matahari diserap
oleh permukaan hitam dan dihantarkan secara konduksi melalui logam. Bagian
dalam panel dijaga tetap hangat oleh efek rumah kaca, kemudian sirkulasi air
melalui wadah logam akan membawa kalor menjauh untuk dimanfaatkan pada
sistem pemanas air domestik dan memanasi kolam renang.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang akan menyerap seluruh
radiasi yang jatuh ke dirinya (tidak ada yang dipantulkan). Radiasi benda hitam
berasal dari ketika benda berongga dipanaskan dan kemudian menyerap dan
memantulkan radiasi. Radiasi ini berlangsung terus – menerus hingga mencapai
keseimbangan termal, radiasi ini disebut radiasi benda hitam.
Ada beberapa Hukum dan Teori yang menjelaskan tentang radiasi benda
hitam, seperti sebagai berikut :
1. Hukum Stefan – Boltzmann, yang menyatakan bahwa walaupun suhu
benda
sama,
benda
akan
tetap
memancarkan
gelombang
elektromagnetik dengan berbagai macam gelombang. Total radiasi
meningkat secara tajam dari pada peningkatan suhu benda. Secara
matematis besar radiasi yang memancar dari sebuah benda sebanding
dengan pangkat empat dari suhunya.
2. Hukum Pergeseran Wien, yang menyatakan bahwa jika benda padat
dipanaskan sampai suhu yang sangat tinggi, benda akan
tampak
memijar dan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan berada
pada spektrum cahaya tampak. Jika benda terus dipanaskan, intensitas
relatif dari spektrum cahaya yang dipancarkan berubah-ubah.
3. Teori Planck yang mempunyai dua kesimpulan yaitu yang pertama,
Sebuah osilator tidak dapat mempunyai energi, tetapi hanya energienergi yang diberikan. Sedangkan yang kedua, Osilator – osilator tidak
meradiasikan energi secara kontinu, tetapi hanya dalam “loncatanloncatan” atau kuanta (quanta).
4. Hukum Rayleigh – James,
yaitu ini muatan – muatan di sekitar
dinding benda berongga dihubungkan oleh semacam pegas. Ketika
suhu benda dinaikkan, pada muatan timbul energi kinetik sehingga
muatan bergetar, dan getaran tersebut menimbulkan percepatan yang
selanjutnya menimbulkan radiasi.
B. SARAN
Setelah membaca makalah ini, diharapkan telah memahami apa yang
dimaksud radiasi benda hitam , hukum dan teori yang mejelaskan tentang radiasi
benda hitam serta aplikasi radisasi beda hitamdalamkehiduan sehaihai. Semoga
makalah ini bisa dijadikan referensi sebagai materi belajar maupun mengerjakan
tugas.
DAFTAR PUSTAKA
M. Ali Yaz. 2007. Fisika 3. Yogyakarta : Yudhistira
Oxtoby, Gillis, Nachtrieb. 2003. Prinsip – Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat
Jilid Dua. Jakarta : Airlangga
Surya, Yohannes. 2009. Fisika Modern. Tangerang : Kandel
Chang, Raymond. 2009. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid Satu. Jakarta : Airlangga
Download
Study collections