Uploaded by User20119

akuntansi internasional

advertisement


Search for:
Skip to content
Harmbati
's Blog
@BafiesCupcake
Perkembangan dan
Klasifikasi
Akuntansi Internasional
Posted onMarch 28, 2014 by harmbati
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Dunia Akuntansi
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Beberapa karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional
antara lain:
1. Bisnis internasional
2. Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada
perusahaan multinasional
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang
akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
1. faktor lingkungan,
2. Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
3. Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Tantangan bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi :
1. Skill dan kompetensi yang dimiliki
2. Memahami Cross Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir dalam
teknik, prosedur dan standar akuntansi tetapi juga harus biasa memandang bisnis
sebagai suatu bentuk terintegrasi. Seperti : kualitas produk, fleksibilitas produksi dan
kemampuan untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bisa
memenangkan persaingan global
3. Analisis keuangan dan perbandingannya
Perkembangan Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi oleh kemampuan
individu yang bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil memajukan
akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan penghubung antarnegara. Delapan
faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus dipahami
dengan baik agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi.
Selain itu ada delapan (8) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
internasional, yaitu :
1. Sumber pendanaan
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
7. Tingkat Pendidikan
8. Budaya
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini
memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem Hukum
2. Sistem Politik
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
5. Iklim Sosial
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
10. Tahap pembangunan Ekonomi
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Seperti halnya dunia bisnis pada umumnya, praktik-praktik akuntansi beserta
pengungkapan informasi finansial di perusahaan di berbagai negara dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Radebaugh dan Gray (1997:47) menyebutkan sedikitnya ada dua
belas faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan. Faktor-faktor tersebut
adalah sifat kepemilikan perusahaan, aktivitas usaha, sumber pendanaan dan pasar
modal, sistem perpajakan, eksistensi dan pentingnya profesi akuntan, pendidikan dan
riset akuntansi, sistem politik, iklim sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan, tingkat inflasi, sistem perundang-undangan, dan aturan-aturan
akuntansi.
Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya
tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
1. sistem hukum,
2. pemilik dana,
3. pengaruh sistem perpajakan, dan
4. kemantapan profesi akuntan.
5. inflasi,
6. teori akuntansi dan
7. accidents of history.
B. Perkembangan Akuntansi dalam Ekonomi yang Berorientasi Pasar
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makro ekonomi mungkin mengakui
secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, menghitung beban
depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan
penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan
pembangunan ekonomi regional atau nasional.
Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak
mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian
besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu
dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat
suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal
ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini
berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang
berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan
perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan
mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang
telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya. Beberapa pernyataan yang
berkaitan dengan pola ini menyangkut:
1. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan
hidupnya.
3. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk
bertahan
4. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan
aplikasi aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro
ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan
jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.
Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup
untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi
dirinya yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin
dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak
dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu
disiplin yang independen.
Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.
a. Pendekatan makro ekomomi
b. Pendekatan mikro ekonomi
c. Pendektan independen
d. Pendekatan yang seragam
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan
tahun 1960-an. 1a mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan
akuntansi di negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi berorientasi pasar.
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi,
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi.
3. Berdasarkan pendekatan independen,
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam,
Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan
memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan manajer untuk
menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara
umum, pendekatan seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan
pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan
antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan
pajak dan mengendalikan harga. Prancis, dengan bagan akuntansi nasional yang
seragam, merupakan pendukung utama pendekatan seragam. Sistem Hukum:
Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara.
Pandangan ini telah mendominasi pemikiran akuntansi selama kurang lebih 20 tahun
terakhir.
1. Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi
terhadap “penyajian wajar,” transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan
antara akuntansi keuangan dan pajak.
2. Akuntansi dalam negara-negara hukim kode memiliki karateristik berorientasi
legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian
antara akuntansi keuangan dan pajak.
C. Negara yang Dominan dalam Perkembangan Praktek Akuntansi
Beberapa negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a. Prancis
b. Jepang
c. Amerika Serikat
Dalam perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan
ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang
yang dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.
Akuntansi Internasional adalah dimensi internasional dalam akuntansi sebagai
pengguna (users), hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan akuntansi dari
prespektif internasional (global) serta aturan-aturan dan standar akuntansi pada
beberapa negara.
Didalam perkembangannya akuntansi internasional mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap beberapa negara:
a. Sumber pendanaan
Amerika serikat dan Inggris memiliki pasar ekuitas yang kuat, memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang
untuk membantu investor untuk menganalisis kas masa depan dan resiko, sedangkan
system berbasis kredit memiliki focus atas perlindungann kreditor melalui pengukuran
akuntansi yang konservatif. Sebagai contoh Jepang dan swiss yang mengungkapkan
pengungkapan public secara luas dianggap tidak perlu karena lembaga keuangan
mempunyai akses yang sangat luas untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
b. Perpajakan
Jerman dan swedia menentukan peraturan pajak secara efektif dengan menentukan
standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam
akun yang diklaim pajak. Belanda menentukan laba kena pajak didasarkan pada laba
akuntansi keuangan
c. Ikatan politik dan Ekonomi
Berawal di tali dan menyebar di negara eropa bersama dengan gagasan pembaruan.
Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di wilayah kekuasaan. Amerika
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya As di jepang dan banyak Negara yang
mengunakan system akuntansi yang dikembangkan di tempat lain entah dipaksakan
atau karena pilihan sendiri.
d. Inflansi
Inflansi mempengaruhi kencenderungan suatu Negara menerapakan perubahan harga
terhadap akun akun perusahaan . Israel, meksiko, dan beberapa Negara di amerika
selatan mengunakan akuntansi tingkat harga umum karena berpengalaman dengan
hyperinflansi.
D. Klasifikasi Akuntansi
Klasifikasi yang dimaksud adalah bagaimana membedakan klasifikasi atau
perbandingan sistem akuntansi keuangan nasional dan regional. Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem
akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem
tersebut cenderung menyatu atau berbeda.
Tujuan dari klasifikasi adalah mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut
karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggotaanggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok
yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan,
pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi merupakan
cara untuk melihat dunia.
Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat
dilakukan dalam dua cara, yaitu :
1. Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu
dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola
perkembangan yang diajukan.
2. Pendekatan Inductive
Praktek akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan
diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial,
politik dan faktor-faktor lainnya.
E. Perbedaan antara Penyajian Wajar dan Kepatuhan Terhadap Hukum
Perbedaan penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak
permasahan. Ini menyangkut penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan
IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah diantaranya :
1. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu
aktiva selama masa manfaat ekonomi.
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti)
diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha
operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
3. Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian
wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja
(kepatuhan hukum).
Isu penting yang terjadi saat ini adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagai dasar
penyajian. Sehingga negara-negara yang belum melakukan penyajian wajar melalukan
penyesuaian terhadap laporannya.
Ada beberapa alasan mengapa banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nsional
menjadi semakin hilang, yaitu:
1. Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di
seluruh dunia. Modal sifatnya semakin menjadi global, sehingga menuntut adanya
standar laporan keuangan perusahaan yang diakui secara mendunia.
2. Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai
dengan ketentuan pelaporan keuangan domestic local, sedangkan yang satu lagi
menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada
investor internasional.
3. Beberapa Negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan
Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah
kepada kelompok sektor swasta yang profesional dan independen. Hal ini membuat
proses penetapan standar menjadi mirip dengan proses di negara-negara hukum
umum. Dan hal tersebut dilihat sebagai suatu cara untuk secara lebih aktif
mempengaruhi agenda-agenda IASB.
F. Perbedaan antara Penyajian Wajar dan Kepatuhan Terhadap Hukum
Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh
yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum umum
berorientasi pada kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. Akuntansi
kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah
seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah
nasional. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya
akan menggunakan akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena
mereka akan menggunakan IFRS. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk
memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak
atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah nasional.
Sumber:
1. Choi D.S. Frederick. Akuntansi Internasional (International Accounting) Buku 1
Edisi ke 6. Jakarta: Salemba Empat.
2. Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional edisi 5 buku
1. Jakarta : Salemba Empat.
Related
Harmonisasi Akuntansi Internasional
Akuntansi di Gunadarma
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Post navigation
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA
AKUNTANSI KOMPARATIF
Leave a Reply
































Blog at WordPress.com.


Follow
Download