Uploaded by User19129

SOP MESO

advertisement
MONITORING EFEK SAMPING OBAT
No.Dokumen
Tanggal Terbit
No.Revisi
No.Halaman
1/2
Ditetapkan :
Direktur
SPO
(Standar Prosedur
Operasional)
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
dr. Niken Retno WNH, MARS.
NIP. 197811132011012003
1. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) merupakan kegiatan
pemantauan setiap respon tubuh yang tidak dikehendaki terhadap
obat yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia
untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi
2. Tenaga kesehatan adalah dokter, apoteker, perawat, bidan, tenaga
teknis kefarmasian, petugas radiologi dan petugas fisioterapi.
1. Menemukan Efek Samping Obat (ESO) atau ROTD, efek samping
obat tradisional, suplemen makanan dan kosmetika sedini mungkin
terutama yang berat, tidak dikenal dan frekuensinya jarang.
2. Menentukan frekuensi dan insidensi ESO atau ROTD, efek samping
obat tradisional, suplemen makanan dan kosmetika yang sudah
dikenal dan yang baru saja ditemukan.
3. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan/
mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya ESO atau ROTD, efek
samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmetika.
4. Meminimalkan risiko kejadian ESO atau ROTD, efek samping obat
tradisional, suplemen makanan dan kosmetika.
5. Mencegah terulangnya kejadian ESO atau ROTD, efek samping obat
tradisional,suplemen makanan dan kosmetika.
Keputusan Direktur RSUD Akhmad Berahim Nomor ............ Tentang
Kebijakan Monitoring Efek Samping Obat RSUD Akhmad Berahim.
1. Monitoring efek samping obat di Rumah Sakit Akhmad Berahim
Prosedur
dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir pelaporan efek
samping obat dikoordinir oleh apoteker dengan melibatkan tenega
kesehatan di rumah sakit
2. Instalasi Farmasi membagikan formulir MESO kepada semua
penanggungjawab ruang perawatan.
3. Dokter dan perawat mengamati setiap kejadian yang dinilai atau
dicurigai terkait efek samping obat, dicatat data pasien, manifestasi
ESO, dan obat yang digunakan/dicurigai
4. Jika terjadi reaksi efek samping yang diduga karena penggunaan
5.
6.
7.
8.
obat, maka tenaga kesehatan yang mengetahui terlebih dahulu
melaporkannya kepada Dokter untuk selanjutnya dapat dilakukan
penanganan medis segera
Setelah pasien selesai ditangani, tenaga kesehatan yang menemukan
terjadinya kemungkinan reaksi efek samping segera melakukan
pencatatan pada formulir pelaporan MESO.
Setelah mengisi formulir segera serahkan formulir kepada
Ka.Instalasi Farmasi untuk kemudian dilaporkan kejadian efek
samping obat tersebut kepada ketua Komite Farmasi dan Terapi
(KFT) dan Panitia Keselamatan Pasien Rumah Sakit (PKPRS)
maksimal 7 hari setelah ESO terdeteksi.
Setelah menerima laporan. Selanjutnya ketua KFT dan PKPRS
melakukan pertemuan rapat untuk membahas kejadian efek samping
obat tersebut dan menelusuri literatur tentang ESO dan menetapkan
skor naranjo
Apabila hasil rapat menyatkan ESO maka dilaporkan oleh kepala
instalasi farmasi ke Pusat MESO Nasional/6 bulan dengan
menggunakan formulir pelaporan efek samping obat
Identifikasi ESO
Oleh
Dokter,
Perawat, Apoteker
Diagram Alir
Menelusuri literatur
tentang ESO dan
menetapkan skor
alogaritma Naranjo
oleh oleh KFT,
PKPRS, dan
penanggung jawab
MESO
Tindak lanjut
Bersama tim medis di
ruang Rawat
Unit Terkait
Mencatat data pada
form ESO
Melaporkan laporan
Eso maksimal 7 hari
setelah
ESO
terdeteksi
Melakukan
penanganan
medis
segera bila diperlukan
Laporan diterima Ka.
Instalasi Farmasi
untuk disampaikan
kepada KFT dan
PKPRS
Melaporkan kajian
kepada pusat MESO
Nasional/6 bulan
Instalasi Farmasi, Unit Rawat Inap, IGD, VK Komite Farmasi dan
Terapi, Panitia Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Download