Uploaded by rini

Artikel

advertisement
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TIK BERBASIS MEDIA
TUTORIAL DI SMA NEGERI 1 BARAKA
Abdul Muis M1) Purnamawati2) Hasni Lubis3)
1)Dosen PPs Pendidikan Teknologi Universitas Negeri Makassar
2) Dosen PPs Pendidikan Teknologi Universitas Negeri Makassar
ABSTRAK
HASNI LUBIS. 2017. Pengembangan Modul Pembelajaran TIK Berbasis Media
Tutorial di SMA Negeri 1 Baraka. (Dibimbing oleh Purnamawati dan Abdul Muis M).
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan website berbasis Wordpress sebagai
media pembelajaran TIK berbasis media tutorial dan untuk menghasilkan media pembelajaran
yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang
difokuskan untuk mengembangkan modul pembelajaran TIK berbasis website dengan
menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu Analysis, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation.
Prosedur pengujian dalam penelitian ini melalui tiga tahapan yaitu uji teman sejawat,
uji ahli dan implementasi berupa uji coba kelompok kecil serta uji coba lapangan. Informan
pada penelitian ini adalah ahli, teman sejawat , dan siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner danwawancara. Sedangkan teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi media pembelajaran yang dikembangkan
setelah dilakukan validasi dinyatakan valid. Produk berupa website media pembelajaran
berbasis Wordpress inidinyatakan praktis dan efektif sehingga layak untuk digunakan, hal ini
berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan yang diperkuat oleh hasil
wawancara yang menyatakan bahwa media pembelajaran ini praktis dan efektif, karena website
ini diakses di manapun dan kapanpun serta fasilitas yang ada pada website ini lengkap dan
sangat mudah digunakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disimpulkan
bahwa website Modul Pembelajaran TIK Berbasis Media Tutorial di SMA Negeri 1 Baraka
yang dikembangkan telah memenuhi kategori kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan sehingga
layak untuk digunakan.
Kata Kunci
:Media Pembelajaran, Website, Media Tutorial
ABSTRACT
HASNI LUBIS. 2017. Development of ICT Based Learning Module Media Tutorial in
SMA Negeri 1 Baraka. (Supervised by Purnamawati and Abdul Muis M).
This research aims to develop a WordPress-based website as a medium of ICT-based
tutorial media and to produce a valid instructional media, practical, and effective. This research
is a development that is focused to develop ICT-based learning modules website using ADDIE
development model consisting of five stages, namely Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation.
Testing procedures in this study through three stages namely test peers, expert testing
and implementation in the form of small group trial and field trials. Informants in this study
were experts, peers, and students. Data collection techniques used in this study was a
questionnaire and interview. Data analysis technique used is descriptive data analysis.
The results showed that the application of instructional media that was developed after
the validation declared invalid. Products in the form of a website based learning media
Wordpress practical and effective so it unfit for use, it is based on the test results for small
groups and field trials that are reinforced by the results of interviews stating that this learning
media practical and effective, because the website is accessed anywhere and whenever and
facilities on this website is complete and very easy to use. Based on the results obtained, we
conclude that ICT-Based Learning Module website Media Tutorial in SMA Negeri 1 Baraka
developed in compliance with the categories of validity, practicality, and effectiveness so it
unfit for use.
Keywords: Learning Media, Website, Media Tutorial
PENDAHULUAN
Teknologi informasi dan komunikasi telah
berkembang seiring dengan globalisasi
sehingga interaksi dan penyampaian informasi
akan berlangsung dengan cepat. Pengaruh
globalisasi ini dapat berdampak postif dan
negatif pada suatu negara. Orang-orang
berbagai negara dapat saling menukar
informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun dilain pihak hal ini menimbulkan
digital-divide penggunaan ICT. Persaingan
yang terjadi pada era globalisasi ini
menumbuhkan kompetesi antar bangsa,
sehingga menuntut adanya pengembangan
kualitas sumber daya manusia.
Perkembangan
teknologi
dapat
memberikan dampak positif kepada siswa,
seperti ketertarikan siswa untuk mengakses
informasi secara online melalui komputer,
laptop, table dan handphone kapan dan dimana
saja. Sehingga mengakses informasi melalui
internet sudah menjadi rutinitas dan kebutuhan
siswa. ketertarikan generasi muda termasuk
siswa SMA sederajat terhadap teknologi
informasi dan komunikasi terus mengalami
peningkatan seiring makin luasnya cakupan
jaringan internet sampai ke pelosok. Untuk itu
perlunya adanya inovasi yang mampu
memanfaatkan teknologi dan internet dalam
proses pembelajaran agar proses pembelajaran
bisa menjadi hal yang menarik bagi siswa
seperti.
Usaha untuk meningkatkan prestasi
siswa dapat dilakukan dengan media
pembelajaran yang disesuaikan dengan mata
pelajaran yang akan disampaikan oleh
pendidik. Efektivitas suatu media akan tercapai
bila penggunaannya disesuaikan dengan
karakteristik sasaran. Oleh karena itu, pada saat
memilih media, selain memperhatikan tujuan
yang akan dicapai, juga harus mengetahui
secara tepat, siapa yang menjadi sasaran.
Apabila pemilihan media hanya didasarkan
pada satu sisi saja tujuan atau sasaran, besar
kemungkinan fungsi media menjadi kurang
efektif.
Materi mata pelajaran yang cenderung
bersifat
hafalan
atau
teoritis
dalam
pentransferan mungkin cukup hanya dengan
memakai buku panduan. Lain halnya dengan
pembelajaran yang cederung ke arah aplikatif
atau praktek yang membuthkan informasi
tambahan. Dalam pelajaran praktek, dalam
memvisualisasikan suatu bahan ajar terkadang
mengalami hambatan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengajar, peralatan, alat, bahan,
biaya, dan sebagainya dimana proses
penyampaian informasi atau transfer ilmu tidak
cukup hanya penyampian secara verbal
(ceramah).
Minimya pengadaan modul sebagai
pegangan guru dan siswa akan memberikan
dampak pembelajaran menjadi kurang efisien.
Kondisi semacam ini dijumpai khususnya pada
materi pelajaran teknik inormatika dan
komunikasi (TIK). Namun untuk memperoleh
modul khususnya mata pelajaran TIK
mengalami kendala karena belum tersedia
diperpustakaan sekolah atau buku sedangkan
pengadaan buku pegangan siswa dan guru yang
sesuai dengan kurikulum 2013 belum
terealisasi.
Berdasarkan pengamatan peneliti dan
hasil analisa kepustakaan ketersediaan modul
masih relatif sedikit. Bahkan ada beberapa mata
pelajaran sama sekali tidak disediakan modul
sebagai pegangan bagi siswa. Dalam mengajar
guru hanya menggunakan beberapa buku teks
milik sendiri dan beberapa modul yang didapat
dari beberapa diklat sebelumnya dan media
presentasi yang disusun berdasarkan kebutuhan
dan sumber lain berupa tulisan-tulisan lepas
dari internet. Siswa sendiri tidak dibekali buku
pegangan sebagai pedoman yang lebih
sistematis dalam pembelajaran. Hal ini
menyebabkan siswa kurang memperhatikan
pelajaran dan tidak dipungkiri lagi tingkat
pemahaman siswa akan materi yang
disampaikan pada saat pembelajaran menjadi
rendah dan daya serap rendah. Siswa cenderung
lebih fokus untuk mencatat materi yang
disampaikan oleh guru sehingga waktu banyak
tersita. Setiap siswa memiliki perbedaan dalam
hal kemampuan, kecerdasan, potensi, dan
keahlian. Penyajian bahan ajar yang kurang
menarik akan sangat berpengaruh sering sekali
dijumpai di lapangan guru lebih banyak
memberikan salinan buku teks kepada siswa,
akhirnya waktu hanya akan tersita banyak
untuk menyalin. Dampaknya siswa menjadi
bosan, mengantuk dan menjadi malas untuk
mencari bahan lain dari sumber bahan ajar yang
lainnya.
Adanya beberapa kekurangan dalam
proses
pembelajaran
dipandang
perlu
memberikan
sebuah
solusi
terhadap
permasalahan tersebut. Solusi yang ditawarkan
adalah
pengembangan
bahan
ajar.
Pengembangan bahan ajar yang dikembangkan
adalah pengembangan modul pembelajaran
TIK media tutorial berbasis website yang
memanfaatkan modul cms Wordpress.
Penyajian modul dalam bentuk media
pembelajaran online ini diharapkan mampu
memberikan ketertarikan secara visual
sehingga dapat memberikan motivasi dalam
proses pembelajaran. Tidak hanya itu, siswa
juga dapat mempelajari ulang materi
pembelajaran yang terdapat dalam modul
secara mandiri dimana dan kapan saja selama
siswa dapat mengakses jaringan internet.
Selain itu pembelajaran dengan
menggunakan
media
tutorial
dapat
meningkatkan dan kreativitas serta kecepatan
memahami materi yang tentunya tidak akan
lepas dari daya tarik visual, audio, dan animasi
serta kemampuan hands tools ketika siswa
mengorganisasikan pencarian pengetahuannya
dalam komputer. Program tutorial pada
dasarnya sama dengan program bimbingan
yang bertujuan memberikan bantuan kepada
siswa agar dapat mencapai hasil belajar yang
optimal. Kegiatan tutorial ini memang
dibutuhkan
siswa
yang
dibimbing
melaksanakan kegiatan belajar mandiri yang
bersumber dari modul-modul dalam bidang
studi TIK. Sistem pembelajaran ini
direalisasikan dalam berbagai bentuk, yakni
pusat belajar modular, program pembinaan
jarak jauh, dan sistem belajar jarak jauh
(Rusman,2011). Media tutorial tersebut
kemudian disajikan secara online melalui
sebuah website berbasis Wordpress.
Website dirancang untuk memudahkan
proses pembelajaran dan diharapkan mampu
memberikan kemudahan bagi guru dan siswa.
Oleh karena itu, website yang dirancang harus
dapat dikelola dengan mudah. Sehingga,
pemilihan rancangan website juga ditentukan
oleh aplikasi yang dipilih. Apabila aplikasi
yang digunakan terlalu banyak dapat
menyulitkan seorang perancang untuk memilih
aplikasi tertentu.
Penggunaan website ini, diharapkan
agar siswa mampu mengakses modul
pembelajaran TIK yang telah dikembangkan
kapanpun dan dimanapun sepanjang daerah
tersebut masih dalam jangkauan internet.
Selain itu, memungkinkan materi dapat
diperbaharui dan diperkaya dengan berbagai
sumber belajar oleh guru. Sebagai seseorang
yang
profesional
seyogyanya
mampu
menggunakan dan memanfaatkan media
pengajaran yang tersedia. Sehingga dapat
menjadi tantangan tersendiri bagi pengajar
dalam memanfaatkan perangkat-perangkat
teknologi dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan
hasil
pengamatan
membuktikan bahwa penggunaan modul
pembelajaran TIK media tutorial dalam bentuk
online belum ada di SMA Negeri 1 Baraka. Hal
ini disebabkan karena sistem online yang masi
baru di sekolah dan modul yang terhitung masih
sedikit di lingkungan sekolah. Khususnya pada
materi pembelajaran TIK. Selain itu, bahkan
guru yang ada di sekolah tersebut terhitung
masih kurang yang dapat mengoperasikan
komputer. Hal ini yang menjadi kendala para
guru dalam menggunakan pembelajaran secara
online atau E-Learning.
Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan di atas, maka peneliti ingin
mengembangkan bahan ajar berupa pembuatan
modul berbasis media mata pelajaran Teknik
Infomatika dan Komunikasi (TIK) sesuai
dengan Standar Kompetensi (SK) atau
Kompetensi Inti (KI). Olehnya itu peneliti
tertarik melakukan penelitian Research and
Development
(R&D)
yang
berjudul
“Pengembangan Modul Pembelajaran TIK
Berbasis Media Tutorial di SMA Negeri 1
Baraka”.
Berdasarkan latar belakang masalah
penelitian pengembangan ini, maka yang
menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
mengembangkan
modul
pembelajaran TIK berbasis media tutorial di
SMA Negeri 1 Baraka?
2. Bagaimana keefektifan, kepraktisan, dan
kevalidan modul pembelajaran TIK berbasis
media tutorial di SMA Negeri 1 Baraka yang
telah dikembangkan?
3. Apakah modul pembelajaran TIK berbasis
media tutorial di SMA Negeri 1 Baraka yang
dikembangkan telah valid, efektif, dan
praktis?
Adapun tujuan yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan modul pembelajaran TIK
media tutorial berbasis website di SMA
Negeri 1 Baraka.
2. Untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan
dan keefektifan modul pembelajaran TIK
media tutorial berbasis website di SMA
Negeri 1 Baraka yang telah dikembangkan.
3. Menghasilkan modul pembelajaran tik
media tutorial berbasis web yang valid,
efektif dan praktis.
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian pengembangan ini dapat
digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang
sesuai dengan kondisi sekolah atau jurusan
tertentu.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini mencakup
manfaat bagi siswa, guru serta pengguna
lainnya yang berkepentingan.
a. Bagi siswa
Siswa yang belajar menggunakan modul
pembelajaran ini dapat langsung
memperoleh keuntungan karena mereka
mengikuti pengalaman belajar yang
efektif
untuk
mengembangankan
kompetensi belajar mereka karena
menggunakan media tutorial berbasis
website.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dibangun berdasarkan atas
pengalaman serta permasalahan yang
dihadapi guru TIK dalam memilih dan
menetapkan modul pembelajaran untuk
memperoleh pembelajaran yang efektif.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai masukan dalam peningkatan
mutu di sekolah dan sebagai referensi
dalam peningkatan prestasi sekolah
dalam bidang TIK.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
memiliki
berbagai
macam jenis seperti yang dikatakan oleh
Sugiyono (2004: 6), bahwa “penelitian itu
bermacam-macam jenisnya dan dapat
dikelompokkan
berdasarkan
tujuan,
metode, tingkat eksplanasi, dan analisis dan
jenis data”. Sugiyono juga mengemukakan
tujuan dan kegunaan tertentu dari penelitian
di dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D
(2010: 5), yaitu:
“Setiap penelitian mempunyai tujuan dan
kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu yang
bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. Penemuan berarti data
yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data yang betul-betul baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu
dipergunakan untuk membuktikan adanya
keragu-raguan terhadap informasi atau
pengetahuan tertentu, dan pengembangan
berarti memper dalam dan memperluas
pengetahuan yang telah ada”.
Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan R&D berupa rancangan dan
desain yang bersifat aplikasi teoritis untuk
menghasilkan suatu modul pembelajaran
TIK sebagai media pembelajaran yang
dapat
digunakan
dalam
proese
pembelajaran.
Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam mengembangkan modul
pembelajaran
TIK
sebagai
media
pembelajaran ini menggunakan model
pengembangan ADDIE. Model ini dipilih
karena sifatnya yang
generic dan
sederhana
serta
implementasinya
terstruktur dengan sistematis, selain itu
model pengembangan ADDIE memberikan
kesempatan untuk melakukan evaluasi dan
revisi secara terus menerus pada setiap fase
yang dilalui.
Menurut Czaja & Sharit (2013:178)
bahwa “ADDIE (Analysis, design,
development,
implementation,
and
evaluation) represents a large scale
systematic framework for providing
instruction”yang artinya ADDIE (Analisis,
desain, pengembangan, implementasi, dan
evaluasi) merupakan sebuah kerangka kerja
yang sistematis pada skala besar untuk
menyediakan instruksi. “Pada prakteknya
terdapat beberapa macam adaptasi model
ADDIE, tetapi secara umum terdiri dari 5
fase yang membentuk siklus yaitu Analysis,
Design, Development, Implementation, dan
Evaluation” (Sukenda, dkk. 2013:186).
Analisis
kebutuhan
merupakan
langkah awal untuk menentukan seperti apa
bentuk media pembelajaran yang akan
dihasilkan, pada tahap ini dilakukan
pencarian literatur dari berbagai sumber
untuk memperoleh data dan informasi yang
berkaitan dengan software maupun sistem
yang digunakan, dalam hal ini mengenai
pengembangan modul pembelajaran TIK
media pembelajaran berbasis tutorial.
Selain itu, pada analisis kebutuhan ini juga
dikumpulkan data mengenai seberapa besar
penggunaan modul pembelajaran TIK
berbasis media tutorial di SMAN 1 Baraka.
Tahap desain merupakan lanjutan dari
tahapan analisis kebutuhan,desain media
pembelajaran harus diwujudkan dalam
bentuk tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menilai dan
membuatnya.
Tahapan development merupakan
tahapan pengembangan dari media yang
akan digunakan. Media pembelajaran yang
telah diujicobakan kepada teman sejawat
dan teman sejawat menyatakan bahwa
media pembelajaran layak digunakan,
maka selanjutnya media pembelajaran
tersebut diujicobakan kepada ahli, baik ahli
desain media pembelajaran maupun ahli
materi pembelajaran. Apabila hasil ujicoba
menunjukkan bahwa media tersebut layak
untuk digunakan, maka media tersebut
dapat dilanjutkan ke tahap implementasi.
Tahap implementasi merupakan
tahap dimana aplikasi media pembelajaran
diujicobakan kepada kelompok kecil. Uji
coba kelompok kecil dilakukan terhadap 10
orang siswa SMA Negeri 1 Baraka,
kemudian melakukan revisi terhadap
aplikasi media pembelajaran jika ada yang
perlu direvisi. Setelah melakukan revisi
terhadap hasil uji coba kelompok kecil,
maka dilakukan uji coba lapangan. Uji coba
lapangan dilakukan terhadap minimal 30
siswa SMA Negeri 1 Baraka.
Tahap yang terakhir adalah tahap
evaluasi, dimana dalam tahapan ini akan
dilihat sejauh mana hasil yang dicapai
dalam pengembangan modul pembelajaran
berbasis media tutorial sebagai media
pembelajaran
pada
program
studi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan PPs
UNM. Dalam penelitian ini menggunakan
evaluasi formatif, menurut Priyanto (2009:
7) “Evaluasi formatif adalah suatu proses
mengumpulkan data yang bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas
produk yang sedang dikembangkan”.
Menurut W. Gulo (2010: 119)
“wawancara adalah bentuk komunikasi
langsung antara peneliti dan responden.
Komunikasi berlangsung dalam bentuk
tanya-jawab dalam hubungan tatap muka,
sehingga gerak dan mimik responden
merupakan pola media yang melengkapi
kata-kata secara verbal”.
Kuesioner adalah suatu daftar yang
berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk
tujuan khusus yang memungkinkan
penganalisis untuk mengumpulkan data
dari responden. Teknik kuesioner Menururt
Umar (2000: 167), adalah “suatu cara
pengumpulan data dengan memberikan
pertanyaan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden dengan
harapan mereka akan memberikan respon
atas daftar pertanyaan tersebut”. Di dalam
penelitian ini, teknik kuesioner yang
digunakan
bersifat
tertutup
untuk
mengukur aspek desain dan aspek
kelengkapan materi dalam penggunaan
modul pembelajaran TIK sebagai media
pembelajaran.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan
untuk memperoleh data yang sulit
didapatkan melalui wawancara atau angket,
seperti
pengamatan
terhadap
kompatibilitas aplikasi yang dihasilakn
serta pengamatan terhadap pengalaman
responden dalam menggunakan aplikasi
media pembelajaran.
Tes dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauh pengguna dalam hal ini
peserta didik dapat mencapai sasaran
khusus pembelajaran. Tes juga berfungsi
bagi pendidik untuk mengetahui seberapa
jauh keberhasilan bimbingan yang telah
diberikan untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Tes ini dimaksudkan untuk
mengetahui keefektifan produk yang
dikembangkan dengan melihat penguasaan
peserta didik terhadap materi yang telah
diajarkan. Instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian pengembangan
modul pembelajaran TIK media tutorial
berbasis web untuk mengetahui kevalidan,
Instrumen
yang
digunakan
untuk
mengetahui
valid
tidaknya
modul
pembelajaran TIK yang dikembangkan
yaitu lembar validasi modul pembelajaran
Alat pengumpul data berupa angket dengan
skala bertingkat disajikan. Angket ini akan
diisi oleh validator.
Lembar pengamatan ini digunakan untuk
mengetahui
kemampuan
pendidik
mengolah proses pembelajaran di kelas.
Keterampilan pendidik dalam menerapkan
skenario kegiatan pembelajaran sesuai
dengan sintaks model yang telah diuraikan
secara
operasional
dalam
rencana
pembelajaran.
Respon
pendidik
terhadap
modul
pembelajaran TIK media tutorial berbasis
web diperoleh melalui angket. Angket
digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang respon pendidik terhadap modul
pembelajaran TIK media tutorial berbasis
web dan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki modul
pembelajaran TIK media tutorial berbasis
web yang dikembangkan.
Instrumen tes hasil belajar ini digunakan
untuk
mengetahui
dan
mengukur
keberhasilan peserta didik dalam proses
pembelajaran dan tolak ukur mengenai
keefektifan produk yang dikembangkan
(modul pembelajaran TIK media tutorial
berbasis web).
Instrumen penilaian yang digunakan untuk
mengetahui praktis tidaknya modul
pembelajaran TIK media tutorial berbasis
web
adalah
lembar
observasi
keterlaksanaan.
Lembar
observasi
keterlakasanaan modul pembelajaran TIK
media tutorial berbasis web disusun untuk
memperoleh data dilapangan tentang
bagaimana
proses
keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan modul
pembelajaran TIK media tutorial berbasis
web.
Lembar observasi keterlasksanaan modul
pembelajaran TIK media tutorial berbasis
web yang dikembangkan ini digunakan
untuk mengetahui dan mengidentifikasi
mengenai kepastian modul pembelajaran
yang
dikembangkan.
Instrumen
pengamatan ini akan digunakan oleh
observer yang dipilih untuk melakukan
untuk pengamatan terhadap produk yang
dikembangkan
melalui
proses
pembelajaran yang dilakukan oleh
pengajar.
Data yang telah dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen, selanjutnya
dianalisis, secara kuantitatif. Setelah itu
diarahkan untuk menjelaskan kevalidan,
keefektifan dan kepraktisan modul
pembelajaran media tutorial berbasis web
yang telah dikembangkan. Berikut ini
dikemukakan tentang analisis data
kevalidan, keefektifan , dan kepraktisan.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan Research and
Development (R&D) berupa rancangan dan
desain yang bersifat aplikasi teoritis untuk
menghasilkan website berbasis Wordpress
sebagai
media
pembelajaran
yang
diaplikasikan pada proses pembelajaran.
Pengembangan
aplikasi
media
pembelajaran
pada
penelitian
ini
menggunakan
model
pengembangan
ADDIE yang terdiri dari lima tahap, yaitu;
Tahap analisis merupakan langkah
awal untuk menentukan seperti apa
perangkat lunak yang dihasilkan, pada
tahap ini dilakukan pencarian literatur dari
berbagai sumber untuk memperoleh data
dan informasi yang berkaitan dengan
software maupun sistem yang digunakan,
dalam hal ini mengenai pengembangan
modul pembelajaran TIK berbasis media
tutorial yang akan disajikan pada sebuah
website.
Tahap desain merupakan kelanjutan
dari tahap analisis kebutuhan. Pada tahap
ini, desain media tutorial diwujudkan dalam
bentuk nyata sehingga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menilai dan
membuatnya. Untuk mewujudkan desain
media pembelajaran tersebut maka
dilakukanlah perancangan, dalam proses
perancangannya,
dilakukan
sejumlah
persiapan seperti; menyipakan perangkat
komputer/laptop yang terhubung dengan
jaringan internet, menyiapkan software
Wordpress, serta menyiapkan domain dan
web hosting sebagai alamat dan server dari
E-Learning yang akan dibangun.
Adapun proses pengembangan media
pembelajaran online tersebut adalah
sebagai berikut;
Sebelum melakukan instalasi software
Wordpress, terlebih dahulu siapkan
perangkat komputer yang terhubung
dengan internet, mempersiapkan domain
serta web hosting, adapun langkahlangkahnya sebagai berikut;
1) Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah mempersiapkan web hosting
dengan cara menyewa atau mencari
layanan gratis, penyedia layanan web
hosting
yang
digunakan
dalam
pengembangan ini adalah VULTR
dengan alamat situs (http://vultr.com).
VULTR adalah salah satu penyedia
layanan
web
hosting
berbayar
berkecepatan tinggi dengan pilihan
sistem pembayaran per jam atau per
bulan.
Pemilihan
web
hosting
berkecepatan tinggi ini bertujuan untuk
memberi kenyamanan kepada pengguna
aplikasi media pembelajaran.
2) Membuat domain sebagai alamat
aplikasi yang akan disimpan pada web
hosting, layanan penyedia domain yang
digunakan dalam pengembangan ini
adalah Namecheap dengan alamat situs
(http://namecheap.com), adapun nama
domain yang dipilih sebagai alamat
website media pembelajaran dalam
penelitian
ini
adalah
http://modultik.online sehingga media
pembelajaran akan dapat diakses melalui
alamat tersebut.
3) Setelah mempersiapkan domain dan web
hosting, langkah selanjutnya adalah
menghubungkan domain dan web
hosting serta mebuat database pada web
hos ting.
Proses Instalasi SoftwareWordpress
Setelah domain dan web hosting
disiapkan,
selanjutnya
melakukan
persiapan instalasi software Wordpress,
software Wordpress versi terbaru dapat
diunduh pada halaman website resmi
Wordpress,
dengan
alamat
https://wordpress.org/download/.
Demikianlah sejumlah gambar yang
memperlihatkan tampilan serta fasilitasfasilitas dari pengembangan website modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress
yang dihasilkan dalam penelitian ini.
Selanjutnya, website yang dihasilkan
memasuki sejumlah tahap pengujian untuk
menghasilkan media pembelajaran berbasis
E-Learning yang valid, praktis, dan efektif.
Tahap pengujian pertama yang akan
dilakukan adalah black box testing.
Setelah desain aplikasi media
pembelajaran berhasil diwujudkan dalam
suatu bentuk program aplikasi secara nyata,
maka dilakukan metode pengujian black
box (Black box testing) terhadap aplikasi
media pembelajaran tersebut, black box
testing dilakukan untuk mengetahui apakah
semua fungsi perangkat lunak telah berjalan
semestinya sesuai dengan kebutuhan
fungsional. Ujicoba teman sejawat
merupakan tahap pengujian yang dilakukan
untuk mengetahui kelayakan media
pembelajaran berdasarkan hasil penilaian,
tanggapan, dan saran dari teman sejawat
dalam bidang yang terkait, penilaian teman
sejawat berdasarkan beberapa kriteria.
Kesimpulan uji coba teman sejawat
yang menyatakan bahwa website modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress
yang dihasilkan layak untuk digunakan
tanpa revisi. Dengan melihat hasil uji coba
teman sejawat tersebut di atas, maka
website modul pembelajaran TIK berbasis
Wordpress yang dihasilkan siap untuk
memasuki tahap pengujian yang dilakukan
oleh ahli desain dan meteri pembelajaran.
Tahapan
ini
merupakan
tahap
pengembangan
dari
website
yang
dihasilkan. Ujicoba dilakukan untuk
mengetahui kelayakan dari website yang
dihasilkan. Adapun hasil ujicoba aplikasi
media pembelajaran kepada pakar/ahli
adalah sebagai berikut;
Uji coba ahli desain media
pembelajaran dilakukan untuk menilai
kevalidan serta kelayakan website modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress dari
segi aplikasi media pembelajaran. Jika
melihat persentase rata-rata dari hasil
penilaian yang diperoleh adalah 93,75%
yang termasuk ke dalam kualifikasi sangat
baik dan tidak perlu direvisi. Adapun
kesimpulan penilaian yang diberikan oleh
ahli
desain
media
pembelajaran
menyatakan bahwa Pengembangan Website
Modul Pembelajaran TIK Berbasis Media
Tutorial Di SMA Negeri 1 Baraka telah
valid dan layak untuk digunakan tanpa
revisi.
Uji coba ahli materi pembelajaran
dilakukan untuk menilai kevalidan serta
kelayakan website modul pembelajaran
TIK berbasis Wordpress dari segi materi
pembelajaran yang ada di dalam website
yang dihasilkan khusunya materi tentang
Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA
Negeri 1 Baraka.
Berdasarkan hasil validasi ahli
materi pembelajaran nilai persentase ratarata yang diperoleh adalah 93,33% yang
termasuk ke dalam kualifikasi yang sangat
baik dan tidak perlu direvisi. Adapun
kesimpulan hasil penilaian yang diberikan
oleh ahli materi pembelajaran menyatakan
bahwa Pengembangan Website Modul
Pembelajaran TIK Berbasis Media Tutorial
Di SMA Negeri 1 Baraka telah valid dan
layak untuk digunakan tanpa revisi.
Melihat hasil media pembelajaran
yang dilakukan oleh ahli desain media
pembelajaran dan ahli materi pembelajaran
yang menyatakan bahwa, menyatakan
bahwa Pengembangan Website Modul
Pembelajaran TIK Berbasis Media Tutorial
Di SMA Negeri 1 Baraka telah valid dan
layak untuk digunakan tanpa revisi. Maka
dapat disimpulkan bahwa aplikasi ELearning yang dihasilkan telah memenuhi
kriteria kevalidan. Sehingga tahap
pengujian media pembelajaran tersebut
dapat dilanjutkan ke tahap implementasi.
Tahap implementasi merupakan
tahap dimana website modul pembelajaran
TIK berbasis Wordpress diuji coba untuk
mengetahui tanggapan dan responden
mahasiswa terhadap media pembelajaran
yang dihasilkan. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan pada tahap implementasi
website modul pembelajaran TIK berbasis
Wordpress tersebut adalah sebagai berikut:
Proses sosialisasi merupakan tahap
dimana aplikasi E-Learning terlebih dahulu
diperkenalakan kepada responden sebelum
pengujian dilakukan. Dalam melakukan
sosialisasi, E-Learning didemonstrasikan
untuk memperlihatkan bagaimana cara
menggunakan aplikasi E-Learning dan apa
saja yang dapat dilakukan dengan aplikasi
E-Learning tersebut, setelah itu dilanjutkan
dengan memberikan penjelasan terkait
instrumen penilaian yang akan digunakan
dalam pengumpulan data. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan pada
tahap implementasi ini adalah kuisioner
tertutup dan wawancara.
Apabila dilihat dari rata-rata
persentase tingkat pencapian yang
diperoleh yaitu 93% yang termasuk
kualifikasi yang sangat baik dan tidak perlu
direvisi, sehingga media pembelajaran
layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil
penilaian yang diperoleh pada uji coba
kelompok kecil, maka website modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress ini
layak untuk menuju ke tingkat pengujian
selanjutnya, yaitu uji coba lapangan.
Hasil uji coba kelompok kecil
menunjukkan bahwa aplikasi E-Learning
layak untuk digunakan tanpa perlu revisi,
namun
sebagai
pengembang
tetap
melakukan analisis dan pengembangan
dengan harapan untuk menghasilkan
aplikasi E-Learning yang lebih baik
sebelum melakukan uji coba lapangan.
Berdasarkan tabel hasil uji coba
lapangan seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa
tingkat pencapaian dari tiap aspek yang
diperoleh tidak perlu direvisi, dan apabila
melihat nilai rata-rata persentase tingkat
pencapian yang yaitu sebesar 94,68%
termasuk ke dalam kualifikasi yang sangat
baik dan tidak perlu direvisi, sehingga
website modul pembelajaran TIK berbasis
Wordpress yang dihasilkan layak untuk
digunakan.
Dokumentasi pada penelitian ini
merupakan pengambilan data dokumentasi
dalam bentuk gambar atau foto saat proses
uji coba lapangan sedang berlangsung.
Tahap evaluasi merupakan tahap terakhir
dalam proses pengembangan modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress,
dimana dalam tahapan ini akan dilihat
sejauh mana hasil yang dicapai dalam
pengembangan
website
modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress.
Jenis evaluasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah evaluasi sumatif, yaitu
evaluasi yang dilakukan pada akhir proses
pengembangan untuk mengetahui tingkat
kelayakan media yang dihasilkan dan
sejauh
mana
mahasiswa
dapat
menggunakan aplikasi E-Learning yang
telah dihasilkan. Pada tahap ini hanya
menggunakan evaluasi sumatif karena
penelitian ini lebih fokus kepada kelayakan
aplikasi E-Learning yang dihasilkan untuk
dijadikan sebagai media pembelajaran,
pengujian aplikasi yang dihasilkan lebih
terfokus pada uji fungsional untuk
memastikan bahwa fasilitas-fasilitas yang
ada di dalam aplikasi E-Learning ini
berfungsi dengan baik dan layak untuk
digunakan sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pengguna tidak merasa kesulitan dalam
menggunakan website modul pembelajaran
TIK
berbasis
Wordpress
tersebut,
pengembangan
website
modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress
dianggap sebagai media pembelajaran yang
inovatif, praktis, dan efisien, serta mampu
mengikuti
perkembangan
teknologi
informasi dan komunikasi saat ini.
Pembahasan
Pengembangan media pembelajaran
yang dilakukan dalam penelitian ini
menghasilkan produk berupa aplikasi ELearning berbasis Wordpress. Analisis dan
revisi produk terus menerus dilakukan
untuk menghasilkan produk yang valid,
praktis, dan efektif. Pengembangan produk
aplikasi media pembelajaran
bersifat
fleksibel sehingga revisi terhadap aplikasi
yang telah dihasilkan dapat dilakukan
secara terus menerus, sepanjang hal
tersebut dirasakan masih perlu untuk
dilakukan.
Selama proses uji coba produk
pengembangan, para ahli yang terdiri dari
ahli desain media dan ahli materi
pembelajaran berperan besar dalam
memberikan penilaian, tanggapan berupa
komentar, dan saran bermanfaat untuk
proses pengembangan selanjutnya. Tidak
kalah penting juga peran dari teman sejawat
yang memberikan koreksi, saran, serta
penilaian yang sangat bermanfaat untuk
menyempurnakan produk yang dihasilkan
berupa aplikasi E-Learning berbasis
Wordpress. Aplikasi media pembelajaran
yang
dihasilkan
kemudian
di
implementasikan dalam bentuk uji coba
kelompok kecil dan uji coba lapangan.
Beradasarkan hasil uji coba yang
telah dilakukan, dapat dilihat bahwa ELearning yang dihasilkan telah layak untuk
digunakan sebagai media pembelajaran
dalam proses pembelajaran, serta dapat
pula diketahui bahwa pengguna tidak
mengalami kesulitan dalam menggunakan
media pembelajaran tersebut. Hal ini dapat
dilihat dari hasil uji coba teman sejawat dan
validasi ahli yang menyatakan bahwa
aplikasi yang dihasilkan telah layak untuk
digunakan sebagai media pembelajaran,
selanjutnya hasil uji coba kelompok kecil
menunjukkan bahwa aplikasi media
pembelajaran
termasuk
ke
dalam
kualifikasi yang sangat baik, dan hasil uji
coba lapangan juga menunjukkan bahwa
aplikasi media pembelajaran yang
dihasilkan termasuk ke dalam kualifikasi
yang sangat baik. Selain itu dapat dilihat
dari hasil wawancara yang menyatakan
bahwa pengguna tidak mengalami kesulitan
yang berarti dalam menggunakan aplikasi
media pembelajaran ini. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa website modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress
yang dihasilkan telah valid, praktis, dan
efektif sehingga layak untuk digunakan
sebagai media pembelajaran.
Aplikasi media pembelajaran ini
dinyatakan praktis karena mudah untuk
digunakan serta dapat diakses di mana dan
kapan saja dengan menggunakan computer
atau smartphone yang terhubung dengan
jaringan internet. Selanjutnya, aplikasi
media pembelajaran ini dinyatakan efisien
karena
untuk
mengakses
materi
pembelajaran dan tutorial, cukup dengan
mengunjungi alamat website modul
pembelajaran TIK berbasis Wordpress
yang telah dikembangkan.
Aplikasi
E-Learning
yang
dihasilkan diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi peningkatan kualitas
pendidikan, media pembelajaran yang
dihasilkan memiliki sejumlah kelebihan,
diantaranya dan yang paling utama adalah
media pembelajaran ini bersifat mobile
karena dapat diakses melalui komputer dan
smartphone, sehingga media pembelajaran
akan lebih mudah untuk diakses di mana
dan kapan saja.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan
mengenai
pengembangan
website modul pembelajaran TIK berbasis
media tutorial di SMA Negeri 1 Baraka,
maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Proses pengembangan website modul
pembelajaran TIK berbasis media
tutorial sebagai media pembelajaran
diawali dengan tahap analisis dan
desain yang menghasilkan produk
awal aplikasi media pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan ke tahap
pengembangan
aplikasi
media
pembelajaran yang menghasilkan
produk hasil pengembangan yang siap
untuk
diimplementasikan
guna
menghasilkan produk akhir berupa
website modul pembelajaran TIK
berbasis media tutorial.
2. Aplikasi E-Learning yang dihasilkan
telah valid, praktis, dan efektif
sehingga layak untuk digunakan. Hal
ini dapat dilihat dari hasil validasi ahli
desain media pembelajaran yang
menghasilkan nilai rata-rata dengan
3.
kategori sangat baik, serta
hasil
validasi ahli materi pembelajaran yang
menghasilkan nilai rata-rata dengan
kategori sangat baik.
Hasil
implementasi
menujukkan
bahwa uji coba kelompok kecil
menghasilkan nilai rata-rata dengan
kategori sangat baik, serta hasil uji
coba lapangan menghasilkan nilai ratarata dengan kategori sangat baik.
Dengan demikian, pengembangan
website modul pembelajaran TIK
berbasis media tutorial di SMA Negeri
1 Baraka ini telah teruji dalam hal
kevalidan,
kepraktisan,
dan
keefektifan.
Daftar Pustaka
Arikunto.
2013.
Dasar-dasar
evaluasi
pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan
ajar. Bahan kuliah Online. Direktori UPI
Bandung.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Pers.
Benny A. Pribadi. 2009. Model Desain
sistem Pembelajaran.Jakarta: Dian
Rakyat.
Borich,G. 1994. Observation Skill For
Effective Teaching. New York: Mc.
Millan Publishing Company
Daryanto, 2010. Media Pembelajaran
Peranannya Sangat Penting Dalam
Mencapai
Tujaun
Pembelajaran.
Yokyakarta: Gava Media.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran
Sangat Penting Dalam Mencapai
Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media.
Djamarah & Zain, 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
4.
Depdiknas, 2008. Panduan Pengembangan
bahan Ajar. (online), (www.dikti.co.id).
Diakses 15 November2014.
Degeng, I Nyoman Sudana. 1999. Buku
Pegangan Teknologi Pendidikan Pusat
Antar Universitas untuk peningkatkan
dan
pengembangan
aktifitas
instruksional
universitas
terbuka,
Jakarta: Depdikbuk RI, Dirjen Dikti.
Djamerah, dkk. 1999. Stategi Belajar
Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan.
Bandung: Bumi Aksara
Hobri. 2003. Metodelogi Penelitian
Pengembangan (Development
Research).Jember : Word Editor office
2003
Ithemes. Januari, 2008. Wordpress As a
CMS, 7.
Internet untuk Pembelajaran di SLTA di
Wilayah Jakarta dan Sekitarnya” dalam
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Tahun Ke-8, No. 039, November 2002.
Jakarta:
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan-Departemen Pendidikan
Nasional.
Ibrahim R dan Nana Syaodih S, 2003.
Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineke Cipta
Jessica & Matt. 2012. WordPress, Second
Edition. Berkeley, United State
ofAmerica: CouldBe Studios.
Lewis, D. E. 2002. More Companies Seeing
Benefits of E-learning. A Departure
Mappalotteng, AM.2011. Pengembangan
model pembelajaran berbasis komputer
pada sekolah menengah kejuruan.
Disertasi.Program Pasca Sarjana UNY
Miarso, Yusufhadi. 2005. Menyemai benih
teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana
Mustaji.2008.
Pembelajaran Mandiri.
Surabaya: Unesa FIP
Miarso, Yusufhadi. 2005. Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenata
Media
Mukhtar dan Iskandar. 2012. Desain
Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta
Muhson, Ali. 2010.Pengembangan Media
Pembelajaran
Berbasis
Teknologi
Informasi.Universitas
Negeri
Yogyakarta:
Jurnal
Pendidikan
Akuntansi Indonesi, 8 (2), 1-10.
Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media
Pembelajaran yang Menarik. Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
Yogyakarta: Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, 8 (1), 19-35.
Pressman,R.S.2002.Software Engineering:
A Practicitioner’s Approach. (7th
Edition). McGraw-Hill.New York.
Prawiradilaga & Siregar, 2008. Mozaik
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan
Teknologi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Rayandra
Asyhar.
2011.
Kreatif
Mengembangkan Media Pembelajaran.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Riduwan, N.G., dan Engkos, A.K. 2008.
Cara Menggunakan dan Memaknai
Analisis
Jalur
(Path
Analysis).
Bandung: Alfabeta
Roqib, Moh. 2009. IlmuPengajaran Islam:
Pengembangan
Pengajaran
IntegratifdiSekolah, Keluarga, dan
Masyarakat.
Yogyakarta:
LkiS
Yogyakarta.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksional
Edukatif. Jakarta: Rineke Cipta
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesinalisme Guru Abad 21. Bandung:
Alfabeta.
Rusman.2011. Model-model pembelajaran:
mengembangkan profesionalisme guru
(Ed.1Ct.4). Jakarta:rajawali pers
Sanaky, 2011. Media Pembelajaran Buku
Pegangan Wajib Guru dan Guru.
Yokyakarta: Penerbit Kaukaba.
Sanjaya, W.2012. Media komuniaksi
Pembelajaran.Jakarta:Prenada
Media
Group
Saud,
Syafiuddin.
2009.
Inovasi
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sharon,E.S.Deborah.2011.Instructional
technology dan media for learning:
Teknologi pembelajaran dan media
untuk belajar.Ed 9. Cet 1.Jakarta:
Kencana.
Siahaan, S. 2002. “Studi Penjajagan tentang
Kemungkinan
Pemanfaatan
from
Training by the Book. The Boston
Globe,
Globe
Staff.
(http://bostonworks.boston.com,
Diakses 28 Februari 2013
Siahaan, S. 2002. “Studi Penjajagan tentang
Kemungkinan Pemanfaatan Internet
untukPembelajaran di SLTA di Wilayah
Jakarta danSekitarnya” dalam Jurnal
Pendidikandan Kebudayaan, Tahun Ke8, No. 039, November 2002. Jakarta:
BadanPenelitian dan PengembanganDepartemen Pendidikan Nasional.
Soekartawai.2003.E-Learning di Indonesia
dan Prospeknya di Masa Mendatang,
Makalah pada seminar nasional ‘ Elearning Perlu Library’ di Universitas
Kristen Petra, Surabaya.
Suryaningsih,
Nunik
setiyo.2010.
pengembangan media cetak modul
sebagai media pembelajaran mandiri
pada mata pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi kelas VII semester I di
SMPN 4 Jombang. Surabaya.
Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. 2009.
Media
Pembelajaran:
Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002.
Media Instruksional. Bandung: Sinar
Baru
Tim
E-Media
Solusindo.
2010.
Membengun Komunitas Onlin.
Tjipto.1991.(http://www.kajianpustaka.co
m/2013/03/pengertian-kelebihankelemahan-modul-pembelajaran.html).
Diakses 12 Desember 2014 (online)
Vembriarto, St. 1987. Pengantar Pengajaran
Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan
Paramita.
William. 2006. E-Learning By Design. San
Fransisco: Pfeiffer.
Wijaya, cece,dkk.1988. Upaya Pengembangan
Dalam Pendidikan dan Pengajaran.
Bandung:Remadja Karya.
Yaumi, Muhammad.2013. Prinsip-prinsip
Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Winkel.2009.
Psikologi
Pengajaran.
Yogyakarta: Media Abadi
Yuhefizar. 2009. Cara Mudah Membangun
Website Interaktif Menggunkan Content
Mangement System Jomla CMS. Jakarta
: PT Gramedia.
Download