Uploaded by amiihawa.ah

STARNDARISASI AKUNTANSI

advertisement
AKUNTANSI KEUANGAN
DAN STANDAR AKUNTANSI
STANDARISASI AKUNTANSI KEUANGAN YANG
BERLAKU DI INDONESIA
Tugas Mata Kuliah
Seminar Akuntansi
Oleh
Nama :
Irzami Hawa
NIM :
20160102182
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Esa Unggul
2019
PENDAHULUAN
 Terkait akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia tentunya telah
ditetapkan standarnya. Keberagaman penetapan standarisasi akuntansi
keuangan yang ada secara global tentunya tidak seluruhnya ditetapkan dan
berlaku di Indonesia. Pengadopsian beberapa hal penting yang berkenaan
langsung dengan kondisi Indonesia dari berbagai macam faktor baik
internal maupun eksternal menuntut penyesuaian terhadap standarisasi
akuntansi keuangan di Indonesia. Setelah ditelaah dari berbagai macam
sudut pada akhirnya dipilihlah beberapa standar yang sesuai dan berlaku
hingga saat ini untuk dipatuhi dan ditaati seluruh entitas bisnis di
Indonesia.
 Motivasi saya untuk memilih topik ini adalah untuk menginformasikan
berbagai standarisasi akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia
sebagai acuan dan pedoman bagi seluruh entitas bisnis agar ditaati dan
dijalankan sebagaimana mestinya dan terhindar dari penyimpangan.
PEMBAHASAN
Pengertian Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur
pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan
keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan
Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip
Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia merupakan terapan dari
beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu
ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang cepat dan pertumbuhan
ekonomi ang pesat diabad ini, telah timbul berbagai bidang spesialisasi dalam
akuntansi.
Salah
satu
bidang
spesialisasi
akuntansi
tersebut
adalah
akuntansi
keuangan. Menurut Kieso dan Waygandt (1995) akuntansi keuangan adalah:
"Proses yang berakhir pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan
dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan, oleh pihak-pihak
baik didalam maupun diluar perusahaan tersebut".
Tujuan Standar Akuntansi Keuangan
Adapun tujuan standar akuntansi keuangan yang baku adalah:
 Dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, prestasi
dan kegiatan perusahaan, informasi yang disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten,
terpercaya dan dapat diperbandingkan.
 Memberikan pedoman dan peraturan kerja bagi akuntan publik agar
mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen dan dapat
mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan
akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.
 Memberikan database pada pemerintah tentang berbagai informasi yang
dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan,
perencanaan, dan pengaturan ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi
serta tujuan makro lainnya.
 Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi dibidang teori dan prinsip
akuntansi.
Jenis Standar Akuntansi di Indonesia
Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan
untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK yang
diterapkan akan berdasarkan IFRS pada tahun 2012 mendatang.
Pada PSAK-IFRS, SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan
Akuntansi Syariah sedangkan SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.
Berikut ini penjelasan dari macam-macam SAK tersebut :
1. PSAK-IFRS
PSAK-IFRS merupakan standar akuntansi keuangan yang diterapkan
menyeluruh, khususnya tahun 2012. Di tahap pelaksanaan PSAK ini,
diharuskan untuk mengaplikasikan PSAK guna entitas yang memiliki
akuntabilias publik sebagaimana emiten , perbankan, perusahaan publik,
asuransi serta BUMN. Tujuan yang hendak dicapai PSAK adalah
memberikan sejumlah informasi penting yang cukup relevan.
Adapun IFRS diadopsi Indonesia karena Indonesia merupakan anggota
IFAC yang secara otomatis wajib mengikuti peraturan yang dibuat SMO
(Statement Membership Obligation). SMO telah menetapkan IFRS sebagai
standar akuntansi internasional.
IFRS memiliki manfaat sebagai berikut :

Menaikkan daya banding di dalam sistem laporan keuangan

Menyuplai informasi penting an mempunyai kualitas di area pasar
modal internasional

Mengurangi adanya hambatan dalam hal arus modal internasional
melalui pembatasan terhadap adanya pembedaan di pasal-pasal
yang ditentukan pelaporan keuangan

Menekan biaya yang harus dikeluarkan di dalam proses pembuatan
laporan keuangan dari perusahaan multinasional serta menurunkan
biaya yang dieluarkan

Menambah kualitas sistem pelaporan keuangan hingga mencapai
hasil terbaik
Meskipun Indonesi awajib melakukan penyesuaian terhadap standar
keuangan
dengan
menggunakan
IFRS,
hal
tersebut
membantu
memudahkan pembuat laporan keuangan untuk menyusun walaupun
terhapat perubahan yang ada di dalam laporan yang sifatnya integral.
Adapun karakterk IFRS yang menggunakan prisip dasar sebagai berikut ;

Lebih mengemukakan adanya interpretasi serta aplikasi yang ada
antarstandar yang berakibat adanya fokus pada penerapan IFRS

Standar memerlukan penilaian terhadap subtansi transaksi serta
adanya evaluasi terhadap cermnan dari sistem presentasi akuntansi

Memerlukan ketentuan profesional terhadap pola penerapan
standar akuntansi
2. SAK-ETAP
SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas
Publik. ETAP
yaitu Entitas
yang tidak memiliki
akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
ETAP menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. SAKETAP diterbitkan pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 dan
dapat diterapkan pada 1 Januari 2010. SAK ini diterapkan secara
retrospektif namun jika tidak praktis dapat diterapkan secara prospektif
yang berarti mengakui semua asset dan kewajiban sesuai SAK ETAP juga
tidak mengakui asset dan kewajiban jika tidak diizinkan oleh SAK-ETAP,
selain itu Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK
lama menjadi pos-pos sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran
asset dan kewajiban yang diakui SAK ETAP.
3. PSAK-SYARIAH
PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah
baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK
Syariah ini pengembangan dilakukan dengan model PSAK umum namun
psak ini berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI.
PSAK Syariah berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :
1. Kerangka Konseptual
2. Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3. Akuntansi Murabahah
4. Musyarakah
5. Mudharabah
6. Salam
7. Istishna
4. SAP
SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP(Peraturan
Pemerintah) yang diterapkan untuk entetitas pemerintah dalam menyusun
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD).
SAP diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP SAP). Penyusunan SAP
melalui tahapan-tahapan seperti :
1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
4. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
5.
Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
7. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
8. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat
Publik (Public Hearings)
9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
10. Finalisasi Standar
Jadi SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat
maupun daerah untuk menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan.
Dan diharapkan dengan adanya SAP maka akan ada transparansi,
parisipaso dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara sehingga dapat
mewujudkan pemerintahan yang baik.
PENUTUP
Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi
domestik bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat
kredibilitas tinggi, persyaratan akan item item pengungkapan akan semakin tinggi
sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki
tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan
perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan
keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang
valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan.
REFERENSI
 https://edhane.wordpress.com/2010/04/01/sejarah-sak/
 http://nunung-nur.blogspot.com/2011/05/harmonisasi-akuntansiinternasional.html
 https://estuputri.wordpress.com/tag/harmonisasi-akuntansi-internasional/
 https://tsetyaernawati.wordpress.com/2012/04/05/rangkuman-isi-sak-etap/
 http://syannegracetine.blogspot.com/2013/11/materi-sak-etap_14.html
 http://www.wibowopajak.com/2012/06/jenis-jenis-laporan-keuangan.html
 http://yangpentingberbagi.blogspot.com/2012/04/empat-pilar-standarakuntansi.html
Download