Uploaded by User6273

laporan-praktikum-geolistrik

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS
KONFIGURASI WENNER
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika II
Disusun Oleh :
Beri Bernando
(1127030014)
FISIKA V/A
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
ABSTRAK
Percobaan ini yang berjudul metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner
yang bertujuan untuk Memahami prinsip dasar geolistrik tahanan jenis konfigurasi wenner,
dan mengetahui sebaran nilai resistivitas lokasi penelitian. Pada percobaan ini dilakukan
dengan
mengambil data dengan menggunakan alat geolistrik dilapangan, kemudian
mengaplikasikan dari data yang telah didapatkan pada software
Res2dinv untuk
mengetahui jenis kandungan bumi pada lapangan tersebut.
Pada percobaan ini kita menggunakan lapangan di pertamina (depan kampus UIN
SGD) seluas 100 meter dengan jarak 5 meter setiap elektroda, dengan spasi 3 mendapatkan
20 data pengamatan.
Diketahui kandungan bumi yang terdapat pada lapangan tersebut, yaitu sebagian
besar kerikil dan batu pasir pada kedalaman (0.938-4.73) meter dengan besar relativitas
(236-1612)Ωm. Selanjutnya lapisan pasir yang bercampur lempung pada kedalaman (4.736.65) meter dengan relastivitas sebesar (34.6-90.3)Ωm, dan terdapat lapisan yang
mengandung air tanah pada kedalaman (6.65-10.5) meter dengan relastivitas sebesar (5.0613.2)Ωm.
( Kata kunci : elektroda, RES2DINV, relativitas, dan konfigurasi Wenner )
A. TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah Memahami prinsip dasar geolistrik tahanan
jenis konfigurasi wenner, dan mengetahui sebaran nilai resistivitas lokasi penelitian.
B. ALAT DAN BAHAN
Spesifikasi yang dibutuhkan dalam melakukan eksperimen ini adalah :
1. Laptop
2. Software RES2DINV.
3. Software Exel.
4. 1 set alat Geolistrik
5. 12 elektroda
6. 1 accu mobil
7. 4 set kabel 100 meter
8. Konektor
9. 2 multimeter
C. DASAR TEORI
Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resistivitas dari
batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya dimana bumi dianggap sebagai
sebuah resistor. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari
jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan
dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi.
Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 –
500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam bumi melalui dua
elektroda arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik, dapat diperoleh variasi
harga resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik ukur.
Ilustrasi garis ekipotensial yang terjadi akibat injeksi arus ditunjukkan pada dua titik
arus yang berlawanan di permukaan bumi dapat dilihat pada gambar 1 :
Semakin besar jarak antar elektroda menyebabkan semakin dalam tanah yang dapat
diukur. Ada beberapa konfigurasi untuk tahanan jenis dalam melakukan akuisi data. Salah
satunya dengan menggunakan konfigurasi Wenner. Konfigurasi Wenner ditunjukan pada
gambar 2.
Gambar 2. Konfigurasi Wenner
Konsep perambatan listrik yang berlaku pada media homogen isotropis dengan
mengukur beda potensial antara dua titik yang terjadi akibat adanya aliran arus searah
melalui bawah permukaan. Dasar metoda tahanan jenis adalah hukum Ohm yang pertama
kali dicetuskan oleh George Simon Ohm. Dia menformulasikan hubungan antara tegangan
dengan arus listrik pada tegangan jepit. Untuk media terbatas (silinder balok) berlaku :
Dengan : I = besar arus dalam ampere
R = tahanan listrik dalam Ohm
Pada balok atau silinder yang homogen, besar tahanan listrik pada (gambar 2.1)
adalah :
Dimana : R = hambatan listrik dalam Ohm
A = Luas penampang dalam m2
L = Panjang silinder dalam meter
Satuan tahanan jenis dalam SI adalah Ohm-meter(Ohm). Sifat merambat arus listrik
lebih banyak memanfaat sifat daya hantar jenis listrik yang berbanding terbalik dengan
tahanan jenis, yaitu :
σ adalah daya hantar jenis listrik (konduktivitas) dalam satuan Siemens (S) per meter
atau S/m = 1 Ohm-1m-1 atau disebut juga 1 MHO/m (Taib, 1999).
Potensial Listrik Oleh Sumber Arus Tunggal Di Permukaan
Bila arus tunggal I diinjeksikan ke dalam bumi yang homogen isotropik (Gambar
3.3) dan permukaan yang dilalui arus I merupakan ruang setengah bola (2πr2), maka
potensial V di suatu titik yang berjarak r dari sumber arus tunggal berdasarkan persamaan
(3-2) adalah :
Maka besar V pada jarak r adalah :
Dengan :
V : Potensial aus listrik (volt)
I : Arus Listrik (ampere)
R : jarak antara satu titik dengan sumber (meter)
Faktor Geometri Dan Konfigurasi Elektroda
Pada metoda Eksplorasi Tahanan jenis, ada beberapa konfigurasi elektrode atau
susunan elektrode arus dan potensial yang digunakan. Perbedaan letak elektrode potensial
(M-N) dari letak elektroda arus (A-B) akan mempengaruhi besar medan listrik yang diukur.
Besar faktor oleh perbedaan akibat letak titik pengamatan disebut Faktor Geometri.
Masing-masing aturan atau konfigurasi elektrode memiliki nilai yang tetap. Tabel II
memperlihatkan beberapa konfigurasi elektrode yang dikenal dalam metoda tahanan jenis.
Tabel II Jenis Konfigurasi Elektrode dengan Faktor Geometri dalam Metoda Geolistrik
Tahanan Jenis
C1 dan C2 adalah elektrode-elektrode arus, elektrode-elektrode potensial, a adalah
spasi elektrode, n adalah perbandingan jarak antara elektrode C1 dan P1 dengan spasi ‘a’ ,
L adalah bentangan maksimum.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan simulasi komputasi, pertama
menyusun alat seperti pada gambar :
Kemudian menyusun elektroda dengan konfigurasi Wenner, setelah itu mengatur
jarak elektroda dengan spasi 10m untuk setiap elektroda, dan menghubungkan Sumber
tegangan dengan Alat, kemudian menginjeksikan arus dan tegangan lalu catat dalam
tabel, dan mengulangi langkah untuk nilai spasi (n)=15m dan 20m selanjutnya
menggambarkan dan mencatat koordinat lokasi pengambilan data lapangan.
E. DATA DAN PEMBAHASAN
1. Data Pengamatan
Dari eksperimen yang telah dilakukan, data yang didapatkan adalah sebagai berikut:
a. Data perhitungan pada excel
b. Data pada notepad yang harus dikonveksi ke format “.dat”
c. Data yang sedang di running pada software RES2DINV
d. Gambar resistivitas 2D pada software RES2DINV
2. Pembahasan
Percobaan ini yang berjudul metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner
yang bertujuan untuk Memahami prinsip dasar geolistrik tahanan jenis konfigurasi wenner,
dan mengetahui sebaran nilai resistivitas lokasi penelitian. Pada percobaan ini dilakukan
dengan
mengambil data dengan menggunakan alat geolistrik dilapangan, kemudian
mengaplikasikan dari data yang telah didapatkan pada software
Res2dinv untuk
mengetahui jenis kandungan bumi pada lapangan tersebut.
Pada percobaan ini kita menggunakan lapangan di pertamina (depan kampus UIN
SGD) seluas 100 meter dengan jarak 5 meter setiap elektroda, dengan spasi 3 mendapatkan
20 data pengamatan. Pada data pertama kita mendapatkan nilai tegangan sekitar 0.154 volt
dengan arus sebesar 0.01 ampere, dan tidak jauh berbeda dengan data yang selanjutnya.
Setelah di konveksikan dalam software res2dinv, dapat terlihat kandungan bumi
yang terdapat pada software tersebut, terdapat beberapa warna berbeda pada tiap gambar.
Dapat diketahui warna gambar tersebut merupakan indikator dari resistansi kandungan
bumi. Pada software res2dinv tersebut terdapat 3 bentuk indikator gambar, gambar pertama
menunjukan gambar dari hasil model data yang terukur pada lapangan, sedangkan gambar
kedua menunjukan merupakan gambar hasil dari model yang dibuat oleh software dengan
perhitungan untuk mendekati gambar pertama, dan gambar ketiga menunjukan hasil inversi
dari gambar yang kedua.
Eror adalah perbedaan dari gambar pertama dengan gambar kedua, dengan
semakin kecilnya nilai eror tersebut, maka akan semakin mendekati model permukaan
bawah yang sebenarnya. Pada percobaan ini kita mendapatkan hasil eror sebesar 41.8%, ini
jelas menunjukan data yang didapatkan kurang mendekati model permukaan yang
sebenarnya, ini dikarenakan faktor tanah yang terlalu lembek(bekas leburan) sehingga pada
saat menancapkan elektroda tidak terlalu sulit, dan kurang tepatnya menentukan nilai
tegangan dan nilai arus dari multimeter.
Software RES2DINV merupakan sebuah program komputer yang secara otomatis
menentukan model resistivity 2 dimensi untuk bawah permukaan dari hata hasil survey
geolistrik. Model 2D menggunakan program inverse yang terdiri dari sejumlah kotak
persegi. Susunan dari kotak-kotak ini terikat oleh distribusi dari titik datum dalam
psuedesection. Distribusi dan ukuran dari kotak secara otomatis dihasilkan oleh program
maka jumlah kotak tidak akan melebihi jumlah datum point. Subroutine dari pemodelan
maju nilai resistivitas semu, dan teknik optimasi least-squares non linear digunakan untuk
routine inverse.
Berdasarkan gambar pada sofware tersebut, menunjukan hasil interpretasi
resistivitas sebesar (1.94-1612)Ωm. Pada jarak sekitar (27-34) meter dengan kedalaman
(6.65-10.5) meter berwarna biru muda terdapat resistivitas sebesar (5.06-13.2)Ωm yang
merupakan lapisan yang mengandung air tanah. Pada jarak (18-37) meter dengan
kedalaman (4.73-6.65) meter berwarna hijau tua dan hijau muda terdapat nilai resistivitas
sebesar (34.6-90.3) Ωm yang diperkirakan merupakan lapisan pasir yang bercampur
lempung yang dapat menyimpan air dan mengalirkannya dalam jumlah yang terbatas.
Sedangkan pada jarak (20-37) meter dengan kedalaman (0.938-4.73) meter berwarna
kuning, coklat, merah muda, merah tua, dan ungu tua dengan besar nilai resistivitas sebesar
(236-1612)Ωm yang diperkirakan batu pasir yang bercampur kerikil.
F. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa dapat diketahui
kandungan bumi yang terdapat pada lapangan tersebut, yaitu sebagian besar kerikil dan
batu pasir pada kedalaman (0.938-4.73) meter dengan besar relativitas (236-1612)Ωm.
Selanjutnya lapisan pasir yang bercampur lempung pada kedalaman (4.73-6.65) meter
dengan relastivitas sebesar (34.6-90.3)Ωm, dan terdapat lapisan yang mengandung air tanah
pada kedalaman (6.65-10.5) meter dengan relastivitas sebesar (5.06-13.2)Ωm.
G. DAFTAR PUSTAKA

Telford, W.M. 1976. Apllied Geophysics. Combridge University Press, London.

Sinurhasanah.2012.Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner.
Availablefrom: http://ejournal. Sinu_uneh.yahoo.co.id. Diakses pada 23 Oktober 2012.

Kanata, Bulkis dan Zubaidah. 2008. Amplikasi Metode Geolistrik Jenis Konfigurasi
Wenner
Schumberge
untuk
Survey
Pipa
bawah
Permukaan.
Availablefrom:http://ejournal.unud.ac.id/. Diakses pada 15 januari 2012.

Priambodo, Imam C, dkk. 2011. Aplikasi Metoda
Geolistrik
Konfigurasi
Wenner–
Schlumberger Pada Survei Gerakan Tanah Bajawa, NTT. Bulletin Vulkanologi dan
Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2 : 2–10. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi.

Mukaddas, Abdul. 2009. Interpretasi Lapi-san Batuan Bawah Permukaan Berdasar-kan
Analisis Data Geolistrik. Palu : Teknik Sipil FT Universitas Tadulako.
Download