DOC-20180418-WA0015

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakter dapat diartikan sebagai bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi
pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Karakter
dalam pengertian ini menandai dan memfokuskan pengaplikasian nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah-laku. Orang yang tidak
mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan, misalnya tidak jujur, kejam, rakus, dan
perilaku jelek lainnya dikatakan orang yang berkarakter jelek, tetapi orang
yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia
Pendidikan nasional Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai
masalah. Capaian hasil pendidikan masih belum memenuhi hasil yang
diharapkan. Pembelajaran di sekolah belum mampu membentuk secara utuh
pribadi lulusan yang mencerminkan karakter dan budaya bangsa.
Berdasarkan pernyataan diatas penting bagi kita sebagai seorang calon
pendidik mengetahui nilai-nilai yang terkadung dalam karakter bangsa agar
dapat menjadi bahan ajar dan dapat diterapkan baik bagi calon pendidik dan
peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter bangsa ?
2.
Apa saja karakter yang dimiliki bangsa Indonesia ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian pendidikan karakter bangsa
2.
Mengetahui macam-macam karakter yang dimiliki banbgsa Indonesia
D. Manfaat
Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Karakter Bangsa
Di indonesia, pendidikan karekter bangsa sebenarnya telah berlangsung
lama, jauh sebelum indonesia merdeka. Ki Hajar Dewantara sebagai
Pahlawan Pendidikan Nasional memiliki pandangan tentang pendidikan
karakter sebagai asas taman siswa 1922, dengan tujuh prinsip sebagai berikut:
1. Hak seseorang untuk mengatur diri sendiri dengan tujuan tertibnya
persatuan dalam kehidupan umum.
2. Pengajaran berarti mendidik anak agar merdeka batinnya, pikirannya dan
tenaganya.
3. Pendidikan harus selaras dengan kehidupan.
4. Kultur sendiri yang selarasdengan kodrat harus dapat memberi kedamaian
hidup.
5. Harus bekerja menurut kekuatan sendiri.
6. Perlu hidup dengan diri sendiri.
7. Dengan tidak terikat, lahir batin dipersiapkan untuk memberikan
pelayanan kepada peserta didik.
Pada 1946, Taman siswa memiliki Panca Dharma, yaitu kemerdekaan,
kodrat alam, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Oleh karena itu,
dewantara mengartikan pendidikan sebgai proses pembudayaan kodrat alam
setiap individu dengan kemampuan untuk mempertahankan hidup, yang
tertuju pada tercapainya kemerdekaan lahir batin sehingga memperoleh
keselamatan,keamanan , kenyamanan dan kebhagiaan lahir batin. Dalam asas
taman siswa, dewantara ingin mendidik manusiaIndonesia secara utuh
(kaffah), yang dapat hidup mandiri, efektif, efisien, produk, dan akuntabel.
Untuk kepentingan tersebut, masyarakat khususnya peserta didik perlu
dibekali dasar-dasar kehidupan agar memiliki kesadaran, pemahaman,
kepedulian, dan komitmen yang tinggi, menuju masyarakat yang aman, tertib,
dan damai.
2
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran,
pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, sesama,
lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan, sehingga
menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya.
Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada
setiap bidang study yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran
yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu
dikembangkan, dieksplisitkan, dan dihubungkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentukan karakter
tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi,
dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan
pengembangan
diri
peserta
didik
yang
selama
ini
diselenggarakan sekolah/madrasah merupakan salah satu media yang
potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta
didik. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran untuk membantu pengembangan diri peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab , serta potensi, kompetensi dan prestasi peserta didik.
B. Macam-macam Karakter Bangsa Indonesia
Oleh Kemendiknas (2011), telah diidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu
ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila,
Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumbersumber berikut ini.
1. Agama
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu,
kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran
3
agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun
didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan
itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus
didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2. Pancasila
Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila
terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam
pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan
politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan
budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki
kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam
kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya
Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian
makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota
masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan
masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan Pendidikan Nasional
Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara
Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai
jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai
kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu,
tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Kedelapan belas nilai tersebut adalah: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4)
disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri,8)demokratis, 9) rasa ingin tahu,
4
10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13)
bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli
lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggungjawab. Meskipun telah
dirumuskan ada 18 nilai pembentuk karakter bangsa, disetiap satuan
pendidikan dapat menentukan prioritas pengembangannya. Pemilihan nilainilai tersebut berpijak dari kepentingan dan kondisi satuan pendidikan
masing-masing. Hal ini dilakukan melalui analisis konteks, sehingga dalam
implementasinya dimungkinkan terdapat perbedaan jenis nilai karakter yang
dikembangkan. Implementasi nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan
dapat dimulai dari nilai-nilai yang esensial, sederhana, dan mudah
dilaksanakan (Kemendiknas, 2011).
Kedelapan belas nilai karakter tersebut dideskripsikan oleh Sari (2013)
dan Widiyanto (2013) seperti berikut:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
5
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas. Untuk menjadi rpibadi mandiri, seorang anak
perlu mendapat kesempatan berlatih secara konsisten mengerjakan sesuatu
sendiri atau membiasakannya melakukan sendii tugas-tugas yang sesuai
dengan tahapan usianya. Orang tua atau lingkungan tidak perlu bersikap
terlalu cemas, terlalu melindungi, terlalumembantu atau bahkan selalu
mengambil alih tugas-tugas yang sehausnya dilakukan anak, karena hal ini
dapat menghambat proses pencapaian kemandirian anak. Kesempatan
untuk belajar mandiri dapat diberikan orang tua atau lingkungan dengan
memberikan kebebasandan kepercayaan pada anak utnukmelakukan tugastugas perkembangannya.namun demikian pean orang tua atau lingkungan
dalam mengawasi, membimbing mengarahkandan member contoh teladan
tetap sangat diperlukan, agar anak tetap berada dalam kondisi atau situasi
yang tidak membahayakan keselamatannya. Kegiatan praktis sehari-sehari
di rumah, seperti mencuci piring sendiri sehabis makan, mencuci pakaian
sendiri,
melatih
anak
untuk
membersihkankamar
tidurnyanya
sendiri,membersihkan rumah, menata taman, menyajikan makanan dan
sebagainya, perlu dilakukan untuk membiasakan hidup mandiri. Selain
bersikap positif dan selalu mendukung anak, praktek kemandirian juga
perlu diajarkan kepada anak melalui materi
keterampilan hidup
dengankonsep-konsep sedehana. Seperti anak diajarkan untuk mengeti
bahwa semua barangmiliknya (sepatu, pakaian, mainan, buku-buku, dan
barang-barang lainnya) diperoleh karena orang tua bekerja keras untuk
6
mendapatkan penghasilan,supaya mampu membeli kebutuhankeluarga.
Karena itu, perlu adanya sikap tegas bahwa tidaksemua yang diainginkan
harus di penuhi pada saat itu juga. Perlu waktu menunggu untuk menabung
terlebih dahulu. Dengan konsep seperti itu, dalam diir anak akan tertanam
nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar menjadi
pribadi mandiri secara ekonomis
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
Contoh penerapannya demokrasi di lingkungan keluarga:
1. Berlaku adilterhadap semua anggota keluarga tanpa pilih kasih
2. Memberikan kesempatan pada anggota keluarga untuk memberikan
saran, kritik demi kesejahteraan keluarga
3. Mengerjakan tugas rumah sesuai dengan perannya dalamkeluarga
4. Saling menghormati dan menyayangi
5. Menempatkan ayah sebagai kepala keluarga
6. Melakukan rapat keluarga jika di perlukan
7. Memahami tugas dan kewajiban masing-masing
8. Menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya
9. Mengatasi dan memcahkan masalah dengan jalan musyawarahmufakat
10. Salingmenghargai
perbedaan
pendapat
masing-masing
anggota
keluarganya
11. Mendahulukan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi
Contoh penerapan demokrasi dilingkungan masyarakat
1.
Bersama-sama menjaga kedaian masyarakat
2. Pemilihan organisasi masyarakat melalui musyawarah
3. Berusaha mengatasimasalh yang timbul dengan pemikiran yang jernih
4. Mengikuti kegiatan yang di adakan oleh desa
5. Mengikuti kegiatan kerja bakti
7
6. Bersama-sama memberikan usulan demi kemajuan masyarakat
7. Saling tenggang rasa sesama warga
8. Menghargai pendpat orang lain
9. Member usul, kritik, dan saran untuk kesejahteraan desa
10. Mengimplikasikan dana untuk desa dengan benar
11. Ikut berpartisipasi dalam iuran desa
12. Memecahkan masalah dengan musyawarah mufakat
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari suatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Asa cinta tanah air seharusnya kita terapkan dilingkungan keluarga,
kampus, tempat tinggal kita dan dimana saja. Contoh penerapannya
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Contohnya
seorang pelajar yang bercita-cita membangun peadaban sperti bercita-cita
menjadi pendidik atau guru, polisi, TNI untuk menjaga wilayah-wilayah
indonesia dapat berupa gerakan penghijauan, kebersihan, karya wisata dan
lain-lain.
11. Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Contohnya: mencintai
karya-karya buatan Indonesia, mmenjauhkan diri dari pengaruh narkotika,
obat-obatan terlarang, minum-minuman keras, perkelahian (tauran), karena
itu bisa merusak para penerus generasi bangsa, semangat dalam menuntut
ilmu demi bangsa.
12. Menghargai Prestasi
8
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain. Contohnya: member selamat pada teman yang
beprestasi,
13. Bersahabat/Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap
dan
perilaku
seseorang
untuk
melaksanakan
tugas
dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedelapan belas karakter yang dimiliki bangsa Indonesia adalah:
1religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan tanggungjawab.
B. Saran
Dalam penyampaian materi pendidikan karakter, karakter budaya dan
bangsa harus diberikan contoh agar lebih mudah memahami 18 ksrskter budaya
dan bangsa melalui contoh-contoh penerapannya
10
DAFTAR PUSTAKA
Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan :Jakarta
Dharmawan. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Mahasiswa
Di Perguruan Tinggi. https://fkh.unud.ac.id/uploads/wp/2014/09/PnddknKarakter-Bngs-NS-Dharmawan-2014.pdf.
Februari, pada pukul 20:45 WITA
11
Diakses
pada
tanggal
18
Sutiyono, Imam. Pengembangan Pendidikan Karakter Dan Budaya Bangsa
Berwawasan
Kearifan
Lokal.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/
article/view/. Diakses pada tanggal 18 Februari, pada pukul 20:35 WITA
PENDIDIKAN KARAKT ER
Karakter Budaya Bangsa Indonesia
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter
yang dibina oleh Prof. Dr. Makrina Tindangen, M.Pd
Oleh:
Kelompok V
Aufa karima
(1605015062)
Argia rahman
(1605015064)
Natalia boru arwan
(1605015042)
Ita. M
(1605015051)
12
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkah dan rahmatnya penyusun masih diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini dibuat dan diselesaikan sebagai salah satu tugas dalam mata
kuliah Pendidikan Karakter. Makalah ini membahas mengenai Karakter Budaya
Bangsa Indonesia.
Penyusun menyadari dalam membuat makalah ini sangatlah jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan. Penyusun sangat mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih.
Samarinda, 21 Maret 2018
13
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................
B. PERUMUSAN MASALAH....................................................................
C. TUJUAN...................................................................................................
D. MANFAAT ..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA ...................
B. MACAM-MACAM KARAKTER BANGSA INDONESIA…………
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN.........................................................................................
2. SARAN.....................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Download