Implementation of the New Building Project Office PT. JGC

advertisement
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
1
Implementation of the New Building Project Office
PT. JGC Indonesia Jakarta.
Aprida (10306013)
Abstract—Implementation
of
the
New
Building
Project Office PT. JGC Indonesia Jakarta.
Aprida
Undergraduate Program, 2011 Gunadarma University
http://www.gunadarma.ac.id Key Words: PT. JGC Indonesia, Building Project ABSTRACT : Construction
Project Office PT. JGC Indonesia aim to add new office
that already exists and has adequate facilities for employees. Project site on Jl. TB. Simatupang Kav - 7B.
Consists of a block and a tower with a total floor as much
as 12 storeys, basement and 2 floors. With a land area of
??4852.6 m2, building area 16,270 m2, and building height
- 7.0 m and + 54 m. Foundation diameter 60 cm and
80 cm, thickness Borpile 100 cm and 180 cm. Number
of points 124 points, and the quality of concrete K-300.
The timing of the basement of 180 days + 365 days of
maintenance. Construction or Construction Green Green
is a continuous movement which aspires to the creation of
construction of the planning, implementation and use of
construction products that are environmentally friendly,
efficient use of energy and resources, as well as low cost.
Have functions closer to sustainbilitas which emphasizes
a balance between short-term to long-term risks, with
the current form of business that does not jeopardize the
health, safety and welfare of the future. Keywords: Does
not damage the natural environment and reduce global
warming. Penamaan File: 10306013
I. Chapter 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
KERJA PRAKTEK Seiring dengan perkembangan zaman dan laju pertambahan penduduk yang semakin tinggi
maka dibutuhkan sarana penunjang yang berkenaan dengan fasilitas penyediaan tempat tinggal, perkantoran,
perdagangan dan rumah sakit. Untuk menyediakan fasilitas tersebut dibutuhkan suatu perencanaan atau konsep
dalam membangun fasilitas tersebut, tetapi tanpa adanya
sumber daya manusia yang berkompoten dalam perencanaan tersebut, maka tidak mungkin kita dapat menyediakan fasilitas tersebut dan kita tidak akan menjadi negara
yang maju. Oleh karenanya terdapat peningkatan permintaan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai
salah satu komponen pembangunan yang memiliki tingkat
intelegensi serta kualitas yang tinggi dalam menghadapi
tuntutan tersebut. Untuk menghadapi itu semua, maka
Universitas Gunadarma mewajibkan kepada para mahasiswanya untuk berani belajar baik dalam bidang akademis
maupun prakteknya di lapangan. Salah satu cara yang
ditempuh adalah mewajibkan mahasiswanya khususnya
mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan jurusan Teknik Sipil untuk 1
melaksanakan Kerja Praktek selama 60 hari kerja sebagai salah satu program mata kuliah yang harus diambil
untuk melangkah ke jenjang sarjana. Kerja Praktek merupakan salah satu media bagi mahasiswa untuk mengetahui
kondisi lapangan di bidang Teknik Sipil yang sesungguhnya dan memberikan suatu pengalaman kerja. Mahasiswa
diharapkan dapat menimba ilmu dan pengalaman di lapangan dan membandingkannya dengan teori yang didapat di bangku kuliah. Sehingga dari hal tersebut diharapkan akan dapat manfaat yang berguna demi kemajuan
pengetahuan mahasiswa di lapangan. Diharapkan pengalaman kerja praktek ini mahasiswa dapat merencanakan
dan dapat menganalisis suatu pekerjaan yang akan terjadi di lapangan nantinya. Secara tidak langsung mahasiswa dibimbing dan diperkenalkan kepada suatu sistem
masyarakat (Sosial) sebelum terjun langsung ke dalamnya.
Dan Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas,
bertujuan agar wawasan para mahasiswanya terhadap sektor pembangunan dapat berkembang. 1.2 MAKSUD DAN
TUJUAN KERJA PRAKTEK Maksud dan Tujuan dari
Kerja Praktek dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Dapat.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
II. Chapter 2
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG PROYEK Negara Indonesia termasuk dalam
negara maju di Asia Tenggara, hal ini mengundang banyak
hal dalam memajukan dan memperkenalkan negara ini ke
seluruh dunia. Salah satunya adalah dengan dibangunnya
prasarana dan fasilitas yang komplek yang akhirnya membuat para investor merasa aman di negara ini. Prasarana
dan fasilitas yang ada tentunya harus memenuhi standar yang telah ditentukan oleh pemerintah. Pembangun
prasarana dan fasilitas yang tidak sesuai dengan peraturan dan standar yang telah ditentukan membuat para investor tidak akan merasa aman. Oleh sebab itu pemerintah harus dapat mengetahui standar pembangunan yang
dilakukan oleh negara maju lainnya. PT. JGC INDONESIA yang berusaha membantu pemerintah dalam membangun sebuah prasarana dan fasilitas yang lengkap. Dengan
dibangunnya sebuah Perkantoran dan dilengkapi oleh fasilitas lainnya, seperti dan juga dilengkapi dengan fasilitas
yang memenuhi standar pemerintah. 6
2.2 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK Maksud
didirikannya perkantoran PT. JGC INDONESIA adalah
sebagai menambah kantor baru yang sudah ada sebelumnya. Pada pembangunan gedung ini mempunyai fasilitas yang memadai buat karyawannya. Tujuan pembangunan proyek perkantoran PT. JGC INDONESIA : 1) Untuk meningkatkan kwantitas dan kwalitas kegiatan dari kehidupan ekonomi dan sosoial daerah Jakarta Selatan. 2)
Merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya
terutama wilayah pengembangan PT. JGC INDONESIA
wilayah Cilandak Barat, Jakarta Selatan. 3) Memperbaiki
dan menyempurnakan penggunaan lahan agar menjadi op-
2
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
timal dan selaras dengan pengembangan lingkungannya.
4) Meningkatkan kehidupan ekonomi di daerah Cilandak
Barat dan sekitarnya, sebagai daerah bisnis yang berkembang. 2.3 DATA UMUM PROYEK Nama Proyek :Gedung
Perkantoran PT. JGC INDONESIA Lokasi Proyek : Jl.
TB. SIMATUPANG KAV 7B Pemilik Proyek : PT. JGC
INDONESIA Konsultan Design : PT. ARKONIN Struktur : PT. ARKONIN 7
Arsitektur .......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
III. Chapter 3
BAB III TINJAUAN PERANCANGAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek merupakan suatu kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan
saling berkaitan, dan terorganisir sedemikian rupa dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Adapun fungsi dari
manajemen proyek diantaranya, perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), tindakan/pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling). Yang dimaksud
dengan fungsi dari manajemen proyek diatas adalah sebagai berikut : 3.1.1 Perencanaan (Planning) Setiap kegiatan
selalu diawali dengan perencanaan. Perencanaan merupakan tindakan proses manajemen yang sangat penting
karena mengandung berita, asumsi maupun fakta kegiatan
yang memerlukan logika pemikiran untuk direalisasikan
pada waktu yang akan datang. 3.1.2 Pengorganisasian
(Organizing) Secara umum yang dimaksud dengan pengorganisasian adalah mengatur unsur-unsur sumber daya
perusahaan yang terdiri dari tenaga kerja, tenaga ahli, material, dana dan lain-lain untuk mencapai organisasi dapat
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 12
a. Organisasi Proyek Fungsional (OPF) Pada Organisasi Proyek Fungsional (OPF), lingkup kegiatan proyek
diserahkan dan menjadi tambahan kegiatan fungsional
serta dipimpin oleh manajer lini yang telah ada. Dengan kata lain, pengelolaan kegiatan proyek dititipkan dan
dirangkap oleh hierarki fungsional yang telah ada di perusahaan bersangkutan. Untuk proyek dengan volume
dan jenis kegiatan yang masih bisa diserap oleh salah
satu bidang fungsional, penggunaan OPF dipandang paling baik karena tidak perlu merestrukturisasi atau modifikasi organisasi perusahaan yang telah ada. Namun dipihak lain struktur OPF dianggap kurang efektif menangani
proyek yang berukuran besar, kompleks dan multi disiplin yang memerlukan integrasi ketat antara para pelaku
dan komponen pekerjaan yang bersangkutan, baik dari
dalam maupun dari luar organisasi. b. Organisasi Proyek
Murni (OPMi) Dalam susunaan Organisasi Proyek Murni
(OPMi), pimpinan proyek diberi keleluasaan untuk bertindak sepenuhnya dalam melaksanakan koordinasi, integrasi, komunikasi kegiatan proyek, dan mempunyai wewenang atas keputusan yang berhubungan dengan pelaksanaan.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
IV. Chapter 4
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan kerja praktek di lapangan di Proyek
Pembangunan Gedung PT. JGC INDONESIA maka,
penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut : 1.
Kesimpulan umum selama pelaksanaan a. Dengan adanya
mata kuliah kerja praktek, dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terutama pengetahuan yang langsung diterapkan dan berhubungan dengan pelaksanaan kerja di lapangan. b. Dapat membandingkan antara teori yang didapat di pekuliahan dengan di lapangan, serta dapat mengaplikasikan teori dengan kenyataan pada saat saya berada
dilapangan. c. Memahami akan pentingnya sebuah perencanaan dalam d. pendisainan sebuah bangunan sehingga
pelaksanaan di lapangan dapat mengacu pada desain bangunan tersebut untuk dapat berdirinya bangunan. e. Peralatan merupakan sarana mutlak dibutuhkan dalam proyek
pembangunan sebagai alat bantu, mengingat keterbatasan
manusia dan kemampuan fisiknya. 115
f. Pengelolaan proyek secara teknis dan administrasi
meliputi pengendalian waktu, material, pekerja, dan biaya
dimana hal tersebut sangat penting dalam pelaksanaan
pekerjaan. g. Dalam pelaksanaan manajemen proyek
pentingnya suatu struktur organisasi dalam pembangunan proyek dibuat dengan jelas agar dapat mencapai tujuan dan sasaran. h. Kesimpulan masalah khusus Wacana green construction perlahan tapi pasti mulai berhembus di dunia konstruksi Indonesia. Namun masih banyak
orang bertanya kenapa wacana hijau begitu penting untuk melekat pada dunia konstruksi, apakah yang dimaksud dengan green construction yang bila diterjemahkan
secara bebas adalah konstruksi hijau, implementasinya
dan payung hukum yang menyertainya. Pada tahapan
penggunaan hasil konstruksi, efisiensi pemakaian energi
dan kemudahan pemeliharaan menjadi fokus dari Green
Construction. Sistem bangunan yang mengusung konsep
efisiensi energi dan kemudahan pemeliharaan akan mempengaruhi penurunan biaya operasional yang kedepannya
akan menjadi sangat mahal, akibat kelangkaan sumber
daya energi yang tak terbaharui dan upah tenaga kerja
yang semakin mahal. Di Indonesia saat ini , contoh wacana konstruksi hijau mulai.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
V. Chapter 5
.......
For further detail, please
(http://library.gunadarma.ac.id)
visit
UG
Library
Download