Presentación de PowerPoint

advertisement
Lesson 8 for May 20, 2017
Petrus mengenal Yesus dan
kuasa-Nya yang mengubah
hidup secara pribadi. Oleh
karena itu, surat-suratnya
dipenuhi dengan rujukan
kepada Yesus.
Siapakah Yesus bagi Petrus?
Penebus. 1 Petrus 1:18-19.
Penderitaan. 1 Petrus 2:21-25.
Kebangkitan. 1 Petrus 1:3-4, 21; 3:21.
Mesias [Kristus]. 1 Petrus 1:11.
Allah. 2 Petrus 1:1.
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu
itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan
perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu
darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang
tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19)
Perjanjian Lama menjelaskan tentang apa yang dapat ditolong (ditebus):
Anak sulung dan yang
lahir pertama dari
keledai (Keluaran 34:
19-20).
Berbagai hal yang
telah dijual untuk
mengatasi kemiskinan
(Imamat 25: 25-26).
Kebebasan seorang
budak
(Imamat 25:47-49).
Penebusan untuk semuanya itu dapat dilakukan dengan darah
(binatang pengganti) atau dengan uang.
Petrus menjelaskan bahwa harga penebusan kita adalah
“dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus.” Tidak ada yang
dapat kita berikan atau lakukan untuk menebus diri kita sendiri.
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau
emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus
yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat.” (1 Petrus 1:18-19)
Bagaimanakah orang diselamatkan (ditebus) sebelum Yesus datang ke bumi?
Orang berdosa
membawa
binatang yang tak
bernoda ke
tempat kudus
(Imamat 4:32).
Dia meletakkan
tangannya ke atas
binatang itu dan
mengaku dosanya
(ayat 33).
Dia memotong
leher binatang itu
(ayat 33).
Sebagian darah
diletakkan di atas
tanduk mezbah
dan sisanya
dicurahkan
dibagian bawah
mezbah (ayat 34).
Binatang itu mati di tempat orang yang berdosa. Yesus menebus kita dari kehidupan dosa kita
dengan mati di kayu salib menggantikan kita. Hidupnya diberikan untuk kita.
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk
kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 2:24)
Petrus mengutip Yesaya 53:35 untuk
mengingat penderitaan Yesus, kesakitanNya dan cara Dia menghadapinya.
Yesus menjalani saat-saat paling besar
dalam hidup-Nya dari kemenangan
menuju kematian-Nya.
Nabi Yesaya menubuatkan bahwa Dia akan
dihina, diremukkan, ditinggalkan,
dicambuk, dihukum, terluka ... Meskipun
demikian, Dia rela untuk mati demi kita.
Terima kasih Yesus!
Petrus menjelaskan bahwa Dia juga “telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya
kamu mengikuti jejak-Nya” (1 Pet 2:21).
Kita tidak dipanggil untuk mati seperti
yang Yesus lakukan, tapi hidup seperti Dia.
YESUS TELAH BANGKIT
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena
rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan
Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan.” (1 Petrus 1:3)
Hewan di Bait Suci mati untuk selamanya, tapi
kematian tidak dapat menahan Penebus kita.
Kebangkitan-Nya adalah jaminan kebangkitan
masa depan kita. Ini memberi kita pengharapan
“menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa...
yang tersimpan di sorga” bagi kita (1Pet 1: 4).
Ketika Yesus kembali, mereka yang tidur dalam
kematian akan bangkit kembali untuk suatu
kehidupan yang mulia yang tidak akan pernah
diambil dari mereka (dan mereka yang masih
hidup akan dimuliakan juga).
Untuk dapat tinggal di sana, engkau hanya perlu
menerima kematian Yesus untuk kepentinganmu
dan percaya akan kebangkitan-Nya.
“Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang
dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang
sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan
menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.”
(1 Petrus 1:11)
Yesus adalah Seorang Yang Diurapi (Mesias dalam
bahasa Ibrani dan Kristus dalam bahasa Yunani).
Pada zaman Israel, para raja, imam dan nabi
diurapi dengan minyak (Keluaran 28:41; 1 Rajaraja 19:16). Tetapi pengharapan mereka ditujukan
pada kedatangan Seorang Yang Diurapi (dengan
huruf A): “seorang yang diurapi, seorang raja”
(Daniel 9:25).
Petrus yakin bahwa Yesus adalah Kristus –
Mesias – sejak Petrus bertemu dengan Dia
untuk pertama kalinya. Meski begitu, dia dan
orang-orang di sekitarnya menunggu seorang
pembebas politik.
Setelah beberapa lama, Petrus memahami
ruang lingkup dan kepenuhan misi Kristus, dan
dia ingin menjelaskannya dalam surat-suratnya.
“Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus
Kristus, kepada mereka yang bersamasama dengan kami memperoleh iman oleh
karena keadilan Allah dan Juruselamat
kita, Yesus Kristus.” (2 Petrus 1:1)
Nama Allah (YHVH) tidak digunakan dalam
Perjanjian Baru, namun diganti dengan kata
“Tuhan” (Kis. 4:26; Mazmur 2: 2).
Petrus sering menggunakan ungkapan itu untuk
berbicara tentang Yesus (1Pet 1: 3; 2P. 1: 2, 8, 11,
14, 16; 2:20; 3:18).
Petrus (dan yang lainnya seperti Yohanes atau
Paulus) juga berbicara tentang Yesus sebagai
Tuhan sepenuhnya (2 Pet 1: 1; Yoh 1: 1; Titus
2:13).
Petrus menulis tentang tiga pribadi Ilahi dalam
suratnya: Bapa, Anak dan Roh Kudus (1Pet 1: 3;
2P 1: 1; 1P.1:12).
Hanya satu Tuhan dalam tiga Pribadi. Dan ketiga
Pribadi itu benar-benar terlibat dalam
penebusan kita. Puji Tuhan!
“Apabila Setan datang mengatakan padamu bahwa engkau
adalah seorang yang besar dosanya, pandanglah kepada
Juruselamatmu dan bicaralah mengenai pengorbananNya.
Itulah yang dapat membantu engkau memandang kepada
terangNya. Akuilah dosamu, bahkan katakan kepada musuh
itu bahwa “Kristus Yesus sudah datang ke dalam dunia ini
menyelamatkan orang berdosa” dan engkaupun dapat
diselamatkan oleh kasihNya yang tiada taranya. I Timotius
1:15. […] Jasa pengorbananNya cukup lengkap dihadapkan
kepada Allah Bapa demi kepentingan kita. […] Kalau kita
betul-betul memahami kasih Allah maka kitapun akan
menyadari jahatnya dosa itu. Apabila kita melihat
panjangnya rantai yang telah diturunkan untuk kita, apabila
kita memahami sesuatu dari hal pengorbanan yang tiada
batasnya yang telah dilakukan Kristus demi kita, maka
hatipun akan diluluhkan dalam kelembutan dan penyesalan.”
E.G.W. (Steps to Christ, cp. 3, p. 35)
Download