BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)
Model referensi OSI bukanlah sebua perangkat keras atau perangkat lunak.
Model ini berupa ketentuan-ketentuan yang mengatur bagaimana sebuah sistem
komunikasi berjalan dari tingkat yang paling tinggi ke tingkat yang paling rendah.
Odel ini didesain berlapi tujuh, hingga dikenal pula sebagai OSI 7 layer (Standar
Tujuh Lapis OSI). Ide utama dibalik desain model referensi tujuhlapis ini adalah
agar perangkat lunak maupun perangkat keras dari berbagai pabrikan dapat
berinteraksi satu sama lain.
Sebelum adanya model referensi ini, pabrikan computer membuat standar
masing-masing yang berakibat sari satu pabrikan sulit untuk dapat berkomunikasi
dengan perangkat dari pabrikan lain. Pada akhir tahun 1970, International
Organization for Standarization membuat model referensi OSI sebagai solusi
untuk mengatasi masalah interkonektivitas ini.
6
Keuntungan yang didapatkan dengan adanya standar OSI ini adalah:
1. Memungkinkan para vendor untuk dapat membuat alat-alat jarigan yang
standar
2. Memungkinkan bermacam-macam perangkat keras dan perangkat lunak untuk
bisa saling berkomunikasi
3. Mencegah perubahan di satu layer mempengaruhi layer lainnya sehingga
permasalahn seperti ini tidak menghambat masalah pengembangan
Model referensi OSI didesain berlapis, hal ini agar jika ada perubahan pada
satu layer, tidak mempengaruhi layer di atas atau di bawahnya. Tiga layer teratas
disebut upper layer atau host layer, sementara empat layer di bawahnya disebut
lower layer atau media layer.
Gambar 2.1. Skema Layer Model OSI
7
Skema layer OSI menunjukkan bahwa lower layers (media layers) terdiri dari;
Physical, Data Link dan Network. Sedangkan upper layer (host layers) terdiri
dari; Transport, Session, Presenhtation dan Application.
2.1.1 Upper Layer
Yang termasuk upper layer adalah:

Layer Application
Merupakan layer dimana pengguna berinteraksi langsung dengan computer.
Sebagai contoh, Mozilla Firefox sebagai aplikasi yang digunakan oleh
pengguna untuk berinteraksi dengan computer. Kita bisa meniadakan
komponen jaringan seperti Card Ethernet, namun kita tetap bisa mengakses
file HTML yang tersedia di computer dengan Mozilla.
Mozilla Firefox sendiri bukanlah bagian dari struktur layer application, tapi
hanya sebagai interface antara pengguna dengan layer application yang
sesungguhnya. Pada saat Mozilla firefox hendak mengakses suatu halaman
internet, maka Mozilla Firefox akan menghubungkan pengguna dengan layer
application yang akan mencarikan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menampilkan halaman tersebut.

Layer Presentation
Fungsi layer ini adalah menyajikan data ke layer application dan bertanggung
jawab pada penerjemahan data dan format kode (program). Tugas-tugas
kompresi, dekompresi, enkripsi, dekripsi, berhubungan dengan layer ini.
8
berapa standar yang digunakan untuk mengatur tampilan data diantaranya
seperti PIC, JPEG, TIFF, MIDI, MPEG dan RTF.

Layer Session
Layer ini bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola dan kemudian
memutuskan sesi-sesi antar layer presentation. Pada satu waktu, layer
application dapat melakukan banyak hal (sesi), contohnya, pada saat yang
sama pengguna sedang mengetik di MS Word, mengakses internet dan
melakukan percakapan melalui computer. Sesi-sesi tersebut dipisahkan
datanya oleh layer session ini agar tidak bercampur satu sama lainnya.
Gambar 2.2. Pemetaan Model Protokol lainnya ke dalam Model OSI
9
2.1.2 Lower Layer
Yang termasuk lower layer adalah:

Layer Transportation
Layer ini bertanggung jawab untuk menyediakan transportasi dari ujung ke
ujung. Pada prosesnya, layer ini melakukan multipleks aplikasi-aplikasi dari
layer-layer di atasnya ke dalam sebuah media.
Layer ini melakukan pemotongan atau segmentasi data dan begitu pula
menyatukan interface bagi pengguna untuk mengirimkan datanya. Selain itu,
layer ini juga menyembunyikan detail data yang dikirim dari layer yang lebih
tinggi dengan cara mengirimkan data secara transparan.

Layer Network
Bicara tentang layer ini, pastinya kita harus mengikutsertakan istilah IP
(Internet Protocol) address karena layer ini bicara tentang pengalamatan
computer, melacak lokasi alamat dan menentukan cara terbaik untuk
memindahkan data.
Artinya, jika ada data yang hendak dikirim dari satu computer ke computer
yang lain, layer ini akan melakukan pengecekan pada kemana alamat
tujuannya? Apakah sudah ada di list alamat yang dia punya? Ada berapa jalur
menuju ke sana? Jalur manakah yang terbaik?

Layer data Link
Layer ini menerjemahkan data dari layer network menjadi bit-bit untuk
dipindahkan ke layer physical. Layer ini melakukan pemecahan data menjadi
10
data frame. Layer ini menyediakan transmisi fisik dan data, juga menangani
notifikasi error, topologi jaringan dan flow control. Layer ini menambahkan
header yang akan membungkus data asli dari layer network. Header ini berisi
data alamat perangkat keras tujuan dan asal. Alamat perangkat keras yang kita
kenal saat ini adalah MAC (Media Access Control) address.

Layer Physical
Layer ini melakukan dua hal utama yaitu mengirim dan menerima bit. Bit
hanya memiliki dua nilai, yaitu 0 dan 1. Layer ini menentukan kebutuhan
kelistrikan,
mekanis,
procedural
dan
fungsional,
mengaktifkan,
mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antar sistem. Contoh
ketentuan-ketentuan di layer physical adalah standar tentang diameter kabel
telekomunikasi, standar kelistrikan
sebuah perangkat dan hal-hal lainnya
yang bersifat fisik.
2.2 Media Transmisi
Media transmisi adalah media atau sarana yang digunakan untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi. Dengan adanya media
transmisi dimungkinkan bagi pengirim dan penerima untuk bertukar informasi
satu sama lain.
11
Beberapa jenis media transmisi, diantaranya adalah:
2.2.1
Media Transmisi Terpadu
1. Kabel Tembaga
Kabel tembaga merupakan sarana transmisi yang sudah sejak lama digunakan. Untuk
komunikasi data, kabel tembaga yang umum digunakan adalah twisted pair (pasangan
kabel terpilin)
Gambar 2.3 Kabel Tembaga
Saat ini ada dua jenis sistem kabel terpilin, yaiu UTP (Unshielded Twisted
Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Sistem kabel terpilin ini dapat
mengurangi
gangguan
bicara
silang
atau
induksi
elektromagnetik
12
lainnya.pengkabelan ini mampu digunakan untuk transmisi kecepatan hingga 1
Mbps(Megabit per second) bahkan saat ini dapat melayani hingga kecepatan 1
Gbps (Gigabit per second).
2. Serat Optik
Serat optik merupakan media transmisi yang menggunakan fiber glass (serat
kaca). Dalams erat optik sinyal akan ditransmisikan dalam bentuk sorotan cahaya.
Gelombang cahya mempunyai panjang gelombang yang lebar sehingga dapat
mentransmisikan sinyal dari puluhan Mbps sampai dengan Gbps. Selain itu
gelombang chaya tidak dapat dipengaruhi oleh interferensi maupun crosstalk.
Jagkauan serat oprik dapat mentransmisikan sinyal dengan jarak puluhan sampai
dengan beberapa ratus kilometer tanpa menggunakan penguat.
Pembagian jenis serat optik berdasarkan mode yang dirambatkan adalah
sebagai berikut:

Single Mode
Serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8.3 mikron),
diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga
cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong
(cladding). Bagian inti serat optic single-mode terbuat dari bahan kaca silica
(SiO2) dengans ejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan
indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini,
biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah skeitar 15 kali dari ukuran inti
(sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki
13
pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan
kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru
untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657.

Multi Mode
Serat optic dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di
dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan
berkurangnya bandwidth (lebar pita) dari serat optic jenis ini.
Gambar 2.4 Serat Optik Multi Mode dan Single Mode
Beberapa kelebihan penggunaan serat optic dibandingkan dengan media
lainnya yaitu;
1.
Bandwidth yang besar dan kemampuan dalam membawa banyak data,
dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan
transmisi mencapai Gbps dan menghantarkan informasi jarak jauh
tanpa pengulangan
2.
Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat
keamanan yang lebih tinggi
14
3.
Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang
4.
Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan
gelombang radio
2.2.2
5.
Non-penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api
6.
Tidak berkarat
Media Transmisi Tak Terpadu (wireless)
1. Gelombang Mikro
Mentransmisikan data dengan menggunakan frekuensi tinggi dalam satuan
gigahertz. Banyak diaplikasikan untuk jaringan MAN (Metro Area Network),
warnet dan ISP (Internet Service Provider). Dibedakan dari jenis koneksinya,
transmisi gelombang mikro bisa jadi berupa koneksi satu titik bertemu dengan
satu titik (point to point) atau satu titik bertemu dengan banyak titik (point to
multipoint). Ada jenis transmisi gelombang mikro yang mensyaratkan LOS (Line
Of Sight) dalam transmisinya, ada juga yang tidak mensyaratkan demikian.
Gambar 2.5 Transmisi Gelombang Mikro Point to Point
15
Gambar 2.6 Transmisi Gelombang Mikro Point to Multipoint
Lebar pita jaringan yang dapat dibawa oleh jenis transmisi gelombang mikro
cukup besar, mulai dari lebar pita 64 Kbps hingga ratusan Mbps. Kelemahan
sistem transmisi ini adalah rentan terhadap cuaca, seperti hujan lebat, radiasi
gelombang dari pesawat terbang maupun antar sesama sistem jaringan gelombang
mikro yang berdekatan.
2. Satelit
Satelit adalah wahana telekomunikasi yang diterbangkan khusus untuk
mengorbit pada lintasan tertentu. Fungsi utama satelit adalah sebagai antenna
transceiver yang menerima sinyal dari stasiun bumi satu dan memantulkannya ke
stasiun bumi lainnya. Satelit geostationer memiliki orbit 36.000 Kilometer di atas
permukaan bumi.
16
Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationer pada
posisi yang tepat dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah
terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar
benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial.
Gambar 2.7 Sistem Komunikasi Satelit
Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antenna
satelit denga ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih
mahal, atmosphere losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi
penggunaan frequency carrier.
17
3. Gelombang Radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk
mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah
dapat megirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan
dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz
sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF: 30
MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk
komunikasi data digital digunakan packet radio.
2.3
Protokol Komunikasi
Protokol adalah aturan yang membimbing bagaimana sebuah aktivitas
selayaknya dijalankan. Dalam bidang telekomunikasi dan computer, protokol
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengizinkan terjadinya
hubungan, komunikasi dan perpindahan data antara dua titik computer atau lebih.
Protokol dapat diterapka dalam mengatur tata cara komunikasi perangkat keras
maupun perangkat lunak. Beberapa protokol komunikasi yang akan dibahas di
dalam laporan tugas akhir ini adalah SDH (Synchronous Digital Hierarchy),
protokol E1, GFP (Generic Framing Procedure), HDLC (High-Level Data Link
Control), Ethernet dan VLAN (Virtual-Local Area Network).
18
2.3.1 SDH (Synchronous Digital Hierarchy)
SDH adalah standar internasional untuk jaringan telekomunikasi kecepatan
tinggi dengan menggunakan media transmisi serat optic atau elektrik yang
memungkinkan pengiriman sinyal digital dalam kapasitas yang beragam. SDH
adalah sistem sinkronus yang ditujukan untuk menyediakan infrastruktur jaringan
yang fleksibel dan sederhana. SDH dikeluarkan oleh badan standarisasi sekitar
tahun 1990. Kedua standar ini membuat revolusi dalam jaringan komunikasi yang
berbasiskan serat optic dalam hal biaya dan performansi. Hirarki transport SDH
berdasarkan pada kelipatan 155,52 Mbps. Satuan dasar kecepatan transfer data
alam SDH adalah STM (Synchronous Transfer Module). Berikut adalah tingkatan
kecepatan transfer pada SDH;
Tabel 2.1. Tingkat Kecepatan SDH
Frame-frameSTM-1 berukuran 2.430 oktet (1 oktet teediri dari 8 bit). Satu
frame STM-1 ditransmisikan dalam bentuk Sembilan octet overhead diikuti 261
oktet data sesungguhnya (payload). Hal ini terus berulang hingga 2.430 oktet
terkirim dan berlangsung selama 125 mikro detik.
19
Gambar 2.10 Frame SDH
Berikut adalah perhitungan ukuran satu frame STM-1:
1 frame
: 2430 oktet (9x9 overhead ditambah 9x261 payload)
1 oktet
: 8 bits
1 frame
: 2430 oktet x 8 bits = 19440 bits
1 frame dikirim dalam 125 mikro detik, maka dalamsatu detik akan terkirim 8000
frame. Maka, laju pengiriman bit dalam STM-1 adalah; 8000 x 19440 =
155520000 bit per detik (155,52 Mbps).
20
Gambar 2.11 Hirarki SDH
Secara umum jarigan SDH memiliki arsitektur sebagai berikut:
Gambar 2.12 Arsitektur Umum Jaringan SDH
Ada 2 level penggunaan elemen-elemen jaringan SDH dalam jaringan
transmisi, yaitu;
1. Jaringan Akses, untuk mengkombinasikan dan mendistribusikan layanalayanan yang menggunakan semua jenis bit rate (64 kbps, VC-12, VC-3,
21
VC-4) dan dengan bit rate transmisi STM-1, STM-4, STM-16 dan STM64.
2. Level Transport, untuk transmisi sinyal-sinyal STM-1, STM-4, STM-16,
STM-64 serta node-node jaringan dengan sistem cross-connect yang
menggunakan semua jenis bit rate (VC-12, VC-3 dan VC-4).
Elemen jaringan SDH terdiri dari perangkat terminal Multiplexer, Add/Drop
Multiplexer, Digital Cross-Connect, sejumlah regenerator, dan sepasang core
serat optic (TX dan RX).
2.3.2
Protokol E1
Merupakan struktur terkecil di dalam skema hirarki jaringan PDH
(Plesynchronous Digital Hierarchy). Namun demikian, seiring kemajuan
teknologi, E1 dapat dibawa juga dalam transmisi SDH (Synchronous Digital
Hierarchy). E1 itu sendiri adalah format transmisi digital dengan 30 kanal suara
digital berkecepatan 2,048 Mbps. E1 merupakan standar Eropa dan digunakan di
Indonesia. Standar ini ekivalen dengan standar T1 yang digunakan di Amerika,
bedanya kanal yang digunakan oleh T1 hanya 24 sehingga menghasilkan
kecepatan transfer 1,544 Mbps.
22
Gambar 2.13 Penggambaran Hubungan E1 dan STM-1
Satu koneksi fisik E1 memiliki 32 time slot, namun terkadang time slot 0
digunakan untuk framing dan timeslot 16 digunakan untuk signaling. Sehingga
E1 dalam lingkup komunikasi suara lebih dikenal dengan link 30 kanal.
Gambar 2.14 Timeslot E1
23
Timeslot E1 terdiri dari 32 frame, dimana frame 0 merupakan frame untuk
sinkronisasi dan frame 16 untuk signaling, sedangkan frame 1-15 dan 17-31
merupakan sinyal informasi.
2.3.3
Protokol GFP (Generic Framing Procedure)
GFP menggunakan teknik enkapsulasi yang sangat sederhana yang
meniadakan keharusan sebuah frame Ethernet dari pelanggan mencopot frame
layer-2nya dan memetakannya kembali ke dalam PPP (Point to Point Protocol)
seperti yang dibutuhkan oleh POS (Packet Over SONET/SDH).
GFP menggunakan jumlah lebar pita yang relative tetap terhadap lebar pita
yang dikirimkan oleh pengguna.
Tidak seperti protokol berbasis HDLC, GFP tidak menggunakan karakter
istimewa untuk membatasi frame. Enkapsulasi GFP membutuhkan jumlah
overhead yang tetap yang tidak bercampur dengan konten data.
Gambar 2.15 Frame GFP
24
Frame GFP terdiri dari 2 bagian utama yaitu core header yang berisikan frame
PLI dan cHEC. Sedangkan payload area yang berisikan informasi dan tiap-tiap
frame memiliki byte yang berbeda.
2.3.4
Protokol HDLC
Protokol yang didokumentasikan adalah ISO 3309 adalah sebuah protokol
komunikasi yang mengatur standar komunikasi paket dengan menggunakan link
serial. HDLC masuk ke dalam lapisan data link pada skema model OSI (Open
System Interconnection). Paket-paket data HDLC dikirim dalam bentuk frame
sinkronus, oleh karena itu HDLC sangat bergantung pada lapisan fisik untuk
mengatur metode clocking. Sinkronisasi jalur transmisi dan penerimaan frame.
Gambar 2.16 Frame HDLC
Awal dan akhir frame HDLC ditandai dengan karakter flag-01111110.
Sementara jumlah bit data bervariasi bahkan kadang kosong.
Bit-bit pada field address mengidentifikasi terminal-terminal yang ikut serta
dalam pengiriman dan penerimaan frame. Setiap terminal memiliki alamat yang
unik.
25
Field control berfungsi untuk menentukan bagaimana mengontrol proses
komunikasi antr terminal. Bagian ini mengandung perintah, respon dan nomor
urut yang digunakan untuk menjaga keteraturan aliran data dalam sebuah link.
Ada tiga jenis format bagian control, yaitu:

Information Transfer Format
Digunakan untuk mengirimkan data sesungguhnya yang berasal dari
pengguna.

Supervisory Format
Mengandung fungsi control seperti konfirmasi penerimaan frame,
permintaan untuk pengiriman kembali dan penundaan sementara frame
yang sedang dikirim.

Unnumbered Format
Digunakan untuk inisiasi dan pemutusan link serta fungsi control
lainnya.
Field information berisi data-data dari terminal yang akan dikirimkan menuju
jalur transmisi.
Field CRC digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi dalam
pengiriman.
26
2.3.5
Ethernet
Dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto
Research Center (PARC) pada tahun 1972, Ethernet merupakan jenis scenario
pengkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan computer. Saat ini
kecepatan yang dapat dibawa dengan standar Ethernet sudah mencapai bilangan
Gbps. Karena kesederhanaa dan kehandalannya, Ethernet dapat bertahan dan
digunakan secara luas hingga saat ini.
Ethernet bekerja pada layer physical dan layer data link pada skema model
referensi OSI. Jaringan Ethernet didukung dengan mekanisme CSMA/CD
(Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection). Mekanisme ini merupakan
sebuah protokol yang mengatur peralatan berbasis Ethernet untuk berbagi jalur
bersama-sama tanpa harus mengalami tubrukan. Ketika sebuah computer ingin
mengirimkan data, maka dia kan melakukan pengecekan jalur terlebih dahulu.
Jika tidak ditemukan sinyal yang sedang menggunakan jalur, maka dia kan mulai
mengirimkan data.
27
Gambar 2.17 CSMA/CD
Selama proses pengiriman berlangsung, computer tersebut memantau kondisi
jalur yang digunakan. Jika ada computer lain yang hendak mengirimkan data,
maka dia akan mencegaj hal itu terjadi dengan mengirimkan sejenis sinyal sibuk
di dalam simpul jalur tersebut. Selanjutnya computer yang akan mengirimkan
data membatalkan niatnya tersebut dengan menunggu beberapa saat sebelum dia
mencoba kembali untuk mengirimkan datanya.
Pada layer data link, Ethernet bertanggung jawab atas sistem pengalamatn dan
enkapsulasi paket data yang diterima menjadi frame. Ethernet menggunakan
sistem pengalamatan perangkat keras atau yang dikenal dengan MAC (Media
Access Control) address.
28
Alamat MAC ditanam di dalam setiap kartu jaringan (NIC, Network Interface
Card) pada saat kartu tersebut dibuat. Alamat MAC merupakan kombinasi 48 bit
(6 byte) yang ditulis dalam bentuk heksa decimal.
Gambar 2.18 Struktur Pengalamatan MAC address
I/G adalah bit individual group, jika nilainya 0, maka kita dapat pastikan itu
adalah alamat sebenarnya dari alat tersebut. Alamat ini akan mucul di dalam
MAC header. Jika bernilai 1, maka kita bisa menganggap bahwa alamat ini
mewakili alamat broadcast atau multicast di Ethernet atau alamat broadcast dan
fungsional di token ring dan FDDI.
G/L atau juga dikenal dengan U/L (U-Universal), jika bit ini bernilai 0, maka
dia mewakili alamat yang diadministrasi secara global (misalnya oleh IEEE). Jika
bit ini bernilai 1 maka ia mewakili alamat yang diadministrasi secara lokal
misalnya oleh pabrikan IBM.
OUI (Organizationally Uniqe Identifier) adalah identifikasi yang ditetapkan
oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineer) dan diberikan kepada
sebuah organisasi (dalam hal ini organisasi atau pabrikan pembuat kartu jarigan).
29
Gambar 2.19 Contoh Pengalamatan MAC di Dalam Komputer
Selain mengatur sistem pengalamatan, Ethernet juga bertanggung jawab untuk
menggabungkan bit menjadi byte dan byte menjadi frame. Frame kemudian
digunakan untuk membungkus packet yang datang dari layer network.
Diantara banyaknya tipe Ethernet, yang akan penulis berikan contoh adalah
frame Ethrnet_IIdan 802.3. Dimana frame Ethernet tersebut dapat dilihat di
bawah ini:
Gambar 2.20 Frame Ethernet_II dan 802.3
Destination Address (DA) adalah alamt tujuan. Alamat yang terdiri dari 48 bit
ini bisa berupa alamat sebuah komputer, broadcast atau multicast di dalam
sebuah jaringan.
30
Source Address (SA) adalah alamat pengirim, terdiri dari 48bit yang
mengidentifikasi alamat pengirim. Format alamat SA tidak bisa berupa alamat
broadcast atau multicast.
Field Length atau Type digunakan untuk mengidentifikasi protokol di layer
network.
Data, berisi data yang dikirim turun dari lapisnetwork ke lapis data
link.ukurannya bervariasi mulai dari 64 sampai 1500 bytes.
Frame Check Sequence (FCS) adalah field akhir frame yang digunakan untuk
menyimpan Cyclic Redudancy Check.
Dalam merancang jaringan Ethernet diperukan pengetahuan dasar mengenai
standar tersebut sehingga jaringan yang dirancang akan tepat gunadan scalable
untuk pengembangan selanjutnya.
Standarisasi Ethernet sangat beragamberdasarkan jenis kabel, jarak dan
kecepatan yang dapat lewat di dalamnya. Berikut adalah beberapa standar
Ethernet yang kita kenal:
Tabel 2.2. Standar Ethernet
31
2.3.6
Virtual Local Area Network (VLAN)
Dalam sebuah Local Area Network (LAN) perangkat kompuer berbagi media
fisik yang sama. Setiap computer terhubung ke port-port yang ada pada sebuah
hub atau switch sehinggamereka bisa saling berkounikasi satu sama lain. Berbeda
dengan konsep LAN, sebuah VLAN adalah pengelompokan logis atas
sekumpulan perangkat perangkat computer yang memungkinkan mereka untuk
dapat berkomunikasi. Dengan kata lain, VLAN tidak membatasi hubungan antar
computer berdasarkan fisik, melainkan lebih kepada konfigurasi logis di dalam
perangkat yang menghubungkan computer-komputer.
Dengan konfigurasi dasar, setiap computer yang terhubung dengan port
switch akan dapat berkomunikasi satu sama lain selamamereka memuiliki skema
netwok address yang sama. Namun, dengan sedikit penambaha konfigurasi logis,
berupa penambahan identifikasi VLAN, maka hanya computer yang memiliki
indentifikasi VLAN yang sama saja yang dapat berkomunikasi satu sama lain.
32
Gambar 2.21 Komunikasi dengan VLAN
Gambar di atas menunjukkan bahwa 1 VLAN dapat digunakan untuk 2
customer premises (perangkat pelanggan) walau dengan switch yang berbeda.
Ada beberapa cara VLAN menyederhanakan jaringan, diantaranya yaitu:

Penambahan, perpindahan dan perubahan jaringan dilakukan dengan
mengkonfigurasi sebuah port dengan VLAN yang sesuai

Sekelompok computer yang memerlukan keamanan yang tinggi dapat
dikelompokkan ke dalam sebuah VLAN yang tidak ada di computer
lain di luar VLAN tersebut yang dapat berkomunikasi dengannya.

Sebagai pengelompokan logis berdasarkan fungsi, VLAN dapat
dianggap idependen dari lokasi fisik.

VLAN dapat meningkatkan keamanan jaringan
33

VLAN-VLAN meningkatkan jumlah broadcast domain pada saat yang
sama memperkecil ukurannya sendiri
VLAN dikonfigurasi dengan menambahkan tag di sela-sela frame Ethernet.
Hal ini tentu akan menambah overhead lainnya selain yang sudah ada pada frame
Ethernet aslinya. Besarnya ukuran VLAN tag adalah 4 byte, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada struktur frame 802.3_ethernet berikut:
Gambar 2.22 Frame 802.3_ethernet yang sudah ditambahkan VLAN
Download