BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1

advertisement
BAB 3
OBJEK PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah singkat PT. Bank Syariah Mandiri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM)
sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan
krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan
beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami
krisis
luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil
tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
41
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru
BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di
kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum
untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim
Pengembangan
Perbankan
Syariah
memandang
bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan
konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah.
Oleh
karenanya,
Tim
Pengembangan
Perbankan
Syariah
segera
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum
dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia
melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui
42
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan
dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai
beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani
inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun
Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
3.1.2 Visi dan Misi
VISI
Bank Syariah Mandiri memiliki visi, yaitu : ”Menjadi Bank Syariah
Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.”
MISI
Sedangkan
misi
Bank
Syariah
Mandiri
dalam
menjalankan
pengoperasiannya, sebagai berikut:
1.
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
2.
Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM
3.
Merekrut
dan
mengembangkan
pegawai
profesional
dalam
lingkungan kerja yang sehat
4.
Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
43
5.
Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang
sehat.
3.1.3 Bidang Usaha
Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 tahun 1992, sebagai lembaga
intermediasi. Berdasarkan undang-undang perbankan Indonesia Nomor 10
tahun 1998, melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,
termasuk kantor cabang dan atau kantor cabang pembantu dari suatu bank yang
berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah. Kegiatan usaha tersebut, meliputi penghimpunan dana,
pembiayaan dan layanan.
3.1.4 Produk-Produk
Adapun produk-produk pada PT. Bank Syariah Mandiri, antara lain
sebagai berikut:
1. Pembiayaan Consumer
A. BSM Implan
BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah
yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang
pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok).
B. Pembiayaan Peralatan Kedokteran
Pembiayaan Peralatan Kedokteran adalah pemberian fasilitas
pembiayaan kepada para profesional di bidang kedokteran/kesehatan
untuk pembelian peralatan kedokteran.
44
C. Pembiayaan Edukasi BSM
Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan
menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk
sekolah/perguruan
tinggi/lembaga
pendidikan
lainnya
atau
uang
pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya
dengan akad ijarah.
D.
Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal
kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat
dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
E.
Pembiayaan Kepada Pensiunan
Pembiayaan kepada Pensiunan merupakan penyaluran fasilitas
pembiayaan konsumer (termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada
para pensuinan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui
pemotongan uang pensiun langsung yang diterima oleh bank setiap bulan
(pensiun bulanan).
F.
Pembiayaan Umrah
Pembiayaan Umrah adalah pembiayaan jangka pendek yang
digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah seperti
namun tidak terbatas untuk tiket, akomodasi dan persiapan biaya umrah
lainnya dengan akad ijarah.
G.
Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya
penyaluran pembiayaan kepada/melalui koperasi karyawan untuk
pemenuhan kebutuhan para anggotanya (kolektif) yang mengajukan
pembiayaan melalui koperasi karyawan.
45
H.
Pembiayaan Griya BSM
Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek,
menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal
(konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun
non developer, dengan sistem murabahah.
I.
Pembiayaan Talangan Haji
Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah
khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat
haji dan pada saat pelunasan BPIH.
J.
BSM Costumer Network Financing
BSM Customer Network Financing selanjutnya disebut BSMCNF adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada
Nasabah
(agen,
dealer,
dan
sebagainya)
untuk
pembelian
persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor,
dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan bank.
K.
Pembiayaan Griya BSM Optima
Pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa
adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada
waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat mengcover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan
debt to service ratio Nasabah.
L.
Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi adalah pembiayaan untuk
pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang
46
dibangun oleh pengembang dengan dukungan fasilitas subsidi uang muka
dari pemerintah.
M.
Pembiayaan Kendaraan Bermotor
BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan
pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan sistem
murabahah.
2. Produk Dana
A. BSM Tabungan
a.
Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya
dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau
melalui ATM.
b.
BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang
serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.
c.
BSM Tabungan Simpatik
Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.
d.
BSM Tabungan Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah
setoran
bulanan
tetap
(installment)
dan
dilengkapi
dengan
perlindungan asuransi.
e.
BSM Tabungan Mabrur
47
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan
ibadah haji & umrah.
f.
BSM Tabungan Dollar
Tabungan dalam mata uang dollar (USD) yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM
g.
BSM Tabungan Kurban
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam
merencanakan ibadah kurban dan aqiqah
h.
BSM Tabungan Pensiun
Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah
berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang
disepakati. Produk ini merupakan hasil kerjasama BSM dengan PT
Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia.
B. BSM Giro
a. BSM Giro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah
yad dhamanah.
b. BSM Giro Valas
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah
yad dhamanah untuk perorangan atau non-perorangan.
c. BSM Giro Singapore Dollar
48
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah untuk perorangan atau non-perorangan
d. BSM Giro Euro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah untuk perorangan atau non-perorangan
C. BSM Deposito
a. BSM Deposito
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang
dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah untuk perorangan
dan non-perorangan.
b. BSM Deposito Valas
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang
dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah untuk perorangan
dan non-perorangan.
3. Produk Jasa
A. Jasa Produk
a. BSM Card
BSM Card merupakan sarana untuk melakukan transaksi
penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM,
ATM Mandiri, jaringan ATM Prima-BCA dan ATM Bersama, serta
ATM Bankcard. BSM Card juga berfungsi sebagai kartu Debit yang
49
dapat digunakan untuk transaksi belanja di seluruh merchant yang
menggunakan EDC Prima-BC
b. BSM Sentra Bayar
BSM Card merupakan sarana untuk melakukan transaksi
penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM,
ATM Mandiri, jaringan ATM Prima-BCA dan ATM Bersama, serta
ATM Bankcard. BSM Card juga berfungsi sebagai kartu Debit yang
dapat digunakan untuk transaksi belanja di seluruh merchant yang
menggunakan EDC Prima-BC
c. BSM SMS Banking
BSM SMS Banking merupakan produk layanan perbankan
berbasis teknologi seluler yang memberikan kemudahan melakukan
berbagai transaksi perbankan.
d. BSM Mobile Banking
BSM Mobile Banking GPRS (MBG) memudahkan Anda
dalam melakukan transaksi perbankan dengan teknologi GPRS di
ponsel Anda. Kini, dilengkapi fitur untuk melakukan transfer real time
antar bank dengan biaya pulsa paling murah.
e. BSM Net Banking
BSM Net Banking merupakan produk layanan perbankan
berbasis teknologi internet yang memberikan kemudahan melakukan
berbagai transaksi perbankan.
f. Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA)
Layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi,
lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu
50
pemindahbukuan di ATM. Akad yang digunakan adalah wakalah wal
ujrah. Akad wakalah wal ujrah adalah akad yang memberikan
kewenangan bagi bank untuk mewakili nasabah dalam melakukan
pembayaran tagihan-tagihannya. Atas jasanya, bank diberikan upah
(yang disebut Ujrah).
g. BSM Jual Beli Valas
Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau
mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh
Bank Syariah Mandiri dengan nasabah.
h. BSM Electric Payroll
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini
Bank Syariah Mandiri secara mudah, aman dan fleksibel.
i. Transfer Uang Tunai
layanan BSM Transfer Uang Tunai untuk mengirim uang
tunai kepada sanak saudara atau rekan bisnis Anda di seluruh pelosok
negeri tercinta dengan mudah dan aman. Uang tetap dapat dikirim
meskipun di lokasi tersebut belum tersedia layanan perbankan.
B. Jasa Operasional
a. BSM Tarnsfer Lintas Negara Western Union
Adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara
cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu
negara (domestik).
b. BSM Kliring
51
Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya
berada dalam satu wilayah kliring.
c. BSM Inkaso
Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda
wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan
dikredit ke rekening nasabah.
d. BSM Intercity Clearing
Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di
luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima
danan hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan
harinya.
e. BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu
kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time. Hasil transfer
ekfektif dalam hitungan menit.
f. Transfer Dalam Kota (LLG)
Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal.
g. Bsm Tranfer Valas
Transfer valas terdiri dari:
i. Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke
nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri
ii. Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah baik lain
baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
h. BSM Pajak Online
Memberikan kemudahan kepada wajib pajak yaitu:
52
1.
Pajak (SSP).
2.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (SSBP).
3.
Pengembalian Belanja (SSPB).
4.
Pajak Import / PIB (SSPCP).
5.
Pungutan Export (STBS).
6.
Cukai Dalam Negeri (SSCP).
Yang langsung diterima oleh kantor pajak secara online. Pembayaran
dapat dilakukan dengan mendebet rekening atau secara tunai.
i. BSM Referensi Bank
Surat Keterangan yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri
atas dasar permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
j. BSM Standing Order
Fasilitas kemudahan yang diberikan Bank Syariah Mandiri
kepada
nasabah
yang
dalam
transaksi
financialnya
harus
memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara
berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi
ke bank hanya satu kali saja.
k. BSM Payment Point
Layanan transaksi Payment Point di Bank Syariah Mandiri
dapat dilakukan oleh nasabah di setiap outlet Bank Syariah Mandiri
atau di ATM. Pembayaran dapat dilakukan melalui debet rekening
maupun tunai (cash).
C. Jasa Investasi
a. Reksadana
53
i. Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)
Bank Syariah Mandiri telah terdaftar sebagai Agen
Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berdasarkan Surat Tanda
Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24
April 2007.
ii.
Produk Reksa Dana yang Dipasarkan Melalui Bank
Syariah Mandiri
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau
Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum Reksa
Dana yang dipasarkan melalui Bank Syariah Mandiri adalah
Kontrak Investasi Kolektif. Adapun produk Reksa Dana yang
ditawarkan melalui Bank Syariah Mandiri adalah sebagai
berikut:
 A. Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT
Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana
Campuran (balanced fund) yaitu wadah yang digunakan
untuk
menghimpun
dana
dari
masyarakat
pemodal
(investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer
54
Investasi dalam portofolio Efek Saham Syariah, Efek Pasar
Uang Syariah dan Obligasi Syariah.
 Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA
Syariah)
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT
Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana
Saham (equity fund) yaitu wadah yang digunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor)
untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi
minimal 80% dalam portofolio Efek Saham Syariah.
 Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah (BNPP
PA)
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT BNP
Paribas Investment Partners, jenis Reksa Dana Saham
(equity
fund)
yaitu
wadah
yang
digunakan
untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor)
untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi
minimal 80% dalam portofolio Efek Saham Syariah.
b. Sukuk Negara Ritel
Bank Syariah Mandiri sebagai Agen Penjual di Pasar Perdana,
menawarkan produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang
bersifat ritel atau yang dikenal dengan istilah Sukuk Negara Ritel.
Sukuk Negara Ritel adalah Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk
55
Negara) yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara
Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana dalam negeri.
Pemesanan pembelian Sukuk Negara Ritel hanya dapat dilakukan oleh
perseorangan Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku, dengan jumlah minimum
pembelian ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan Memorandum
Informasi yang diterbitkan setiap Penerbitan Sukuk Negara Ritel.
Penunjukan Bank Syariah Mandiri sebagai Agen Penjual Sukuk
Negara Ritel ditetapkan oleh Pemerintah. Produk Sukuk Negara Ritel
yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Sukuk Negara Ritel Seri SR-001
2. Sukuk Negara Ritel Seri SR-002
3. Sukuk Negara Ritel Seri SR-003
c. BSM Priority
Hanya dengan menempatkan dana minimal Rp250juta, Anda
berhak mendapatkan layanan personal dengan fasilitas yang
mengutamakan kenyamanan dalam keseimbangan baik dalam layanan
finansial maupun layanan non finansial. Personal Relationship Officer
kami akan membantu Anda menentukan pilihan perencanaan
keuangan, termasuk konsultasi zakat, waqaf hingga pembagian harta
waris. Raih keseimbangan hidup dengan BSM Priority
56
3.1.5 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeuk
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk
Kepala Cabang
PKP
Sekretaris
PKP Officer
PKP Pelaksana
Marketing Manager
Account
Officer
Funding
Officer
Pelaksana
Marketing
Support
Kantor Cabang
Pembantu
Operation Manager
Legal Officer
Costumer
Service
Officer
CS
Representative
Loan Admin &
Head Teller Trade Service
Officer
Domestic &
Clearing
Officer
Pelaksana
Admin
Pembiayaan
Pelaksana
D&C
Teller
IT
Coordinator
Back Office
Officer
Kantor
Kas
Pelaksana
SDI & GA
Pelaksana
Accounting
- Satpam
- Messangers
-Driver
-Office Boy
Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk
57
KLS
3.1.6 Personel yang Terlibat Dalam Pemrosesan Pembiayaan
Berikut ini adalah personel-personel yang terlibat dalam pemrosesan
pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri, yaitu:
1. Marketing Manager
Tanggung jawab Marketing Manager antara lain :
a. Merumuskan strategi pemasaran Cabang
b. Memastikan tercapainya target pembiayaan cabang
c. Memastikan tercapainya target pendanaan cabang
d. Memastikan tercapainya target fee based income Cabang
e. Memastikan kelayakan nota analisa pembiayaan
f. Memastikan kualitas aktiva produktif dalam kondisi terkendali dan
pelaksanaan pegawaian terhadap seluruh nasabah cabang
g. Memastikan penyelamatan seluruh pembiayaan bermasalah di Cabang
h. Memastikan ketepatan pembayaran seluruh kewajiban nasabah
Cabang
i. Memastikan implementasi standar pelayanan prima kepada nasabah
prioritas
2.
Account Officer (AO)
Tanggung jawab Account Officer antara lain:
a. Mendapatkan calon nasabah pembiayaan yang prospektif
b. Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan
c. Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam bentuk NAP
d. Memastikan persetujuan atau penolakan pembiayaan yang diajukan
58
e. Memastikan persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan
nasabah
f. Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan keputusan
Komite Pembiayaan
g. Membina hubungan pembiayaan antara Bank dengan nasabah
h. Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang dikelola
agar kolektibilitas lancar
i. Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah
j. Merealisasikan pendapatan fee based income nasabah pembiayaan
3. Pelaksana Marketing Support (PMS)
Tanggung jawab Pelaksana Marketing Support (PMS) antara lain:
a. Memastikan kelengkapan persyaratan penandatanganan akad dan
pencairan pembiayaan nasabah
b. Mendokumentasikan current file
c. Menerbitkan surat peringatan pembayaran kewajiban nasabah
d. Membuat pengajuan BI/Bank/Trade Checking
e. Memantau pemenuhan dokumen TBO
f. Membuat SP3 atau surat penolakan atas permohonan pembiayaan
nasabah yang ditolak
g. Melakukan korespondensi berkaitan dengan pendanaan baik intern
dan ektern
h. Menyusun laporan portofolio dan profitability nasabah, baik
pembiayaan maupun pendanaan, sesuai dengan target cabang
i. Memelihara data profil nasabah pendanaan
59
j. Menyusun laporan pencapaian target MM, AO, dan FO.
4. Legal Officer
Tanggung jawab Legal Ofiicer Antara lain:
a. Mengkonstruksikan perikatan pembiayaan dengan nasabah sesuai
limit cabang
i.
Mereview
dokumen-dokumen
yang
berhubungan
dengan
pembiayaan
ii.
Memastikan kelengkapan dokumen-dokumen yang terkait
dengan pembiayaan
b. Memastikan perikatan pembiayaan nasabah yang diluar wewenang
limit cabang oleh kantor pusat
c. Menyusun naskah perjanjian kerjasama dengan pihak keiga
d. Memberikan opini hukum yang terkait dengan seluruh kegiatan
cabang sesuai dengan wewenangnya.
e. Memastikan
penyelesaian
perkara/kasus
hukum
dicabang
berkoordinasi dengan kantor pusat (bagian hukum)
f. Memenuhi tanggung jawab tersebut diatas untuk cabang-cabang
lain/unit kertja dibawah koordinasi wilayah cabangnya.
5. Loan Admin & Trade Service Officer
Tanggung jawab Loan Admin & Trade Service Officer antara lain:
a. Memastikan keabsahan dokumen pencairan pembiayaan
b. Memastikan
keabsahan
pencairan
pembiayaan
sesuai
dengan
persyaratan dokumen pembiayaan yang harus dipenuhi
60
c. Memastikan keamanan pemeliharaan dokumen pencairan & dokumen
legal dari pembiayaan sesuai dengan ketentuan
d. Memastikan ketepatan waktu dan kepatuhan proses pembiayaan pasca
pencairan
e. Memastikan kerahasiaan dan keamanan data debitur
f. Memastikan kewajaran fisik dan nilai jaminan
6. Pelaksana Admin Pembiayaan & Jasa
Tanggung jawab pelaksana Admin Pembiayaan & jasa antara lain:
a. Mematikan kelengkapan pemenuhan dokumen pembiayaan sebelum
fasilitas dicairkan berdasarkan prasyarat/syarat yang telah disepakati
b. Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal pembiayaan
dengan tertib dan aman
c. Memutakhirkan data-data nasabah dan persyaratan pembiayaan pasca
pencairan
d. Menyediakan informasi data nasabah
e. Memenuhi data dan informasi jaminan
f. Membebankan biaya administrasi pembiayaan dan biaya lainnya yang
terkait
g. Menindaklanjuti proses pencairan pembiayaan kepada nasabah
7. Accounting
Tanggung jawab pelaksana accouting antara lain:
1. Melakukan pelaporan kepada BI
2. Melakukan perhitungan, pelaporan, dan pembayaran perpajakan
61
3. Melakukan penginputan data untuk pelaporan Kantor Pusat ke BI
4. Menyusun laporan rincian akun-akun tertentu dalam laporan
keuangan (proofsheet)
5. Melakukan rekonsiliasi dan penyelesaian posisi open item
6. Melakukan administrasi dan pengarsipan terhadap seluruh dokumen
terkait pelaporan.
62
3.1.7 Alur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Kebon Jeruk
Gambar 3.2
Alur Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk
1
2
mulai
Nasabah
menyampaikan
permohonan +
dokumen pendukung
3
A/O
- memeriksa informasi
intern nasabah
-meneliti permohonan
pembiayaan
4
5
A/O
- Melakukan wawancara
- Melakukan penilaian agunan
- Mencari informasi antar bank
- Trade & Market Checking
6
PMS
Reputasi negatif Buat surat
prospek ?
penolakan
pembiayaan
positif
10
Rapat Komite
Pembiayaan
untuk
memutuskan
pembiayaan
9
AO
Mengevaluasi
kelayakan
pembiayaan
8
6
7
Kepala Cabang
Review NAP +
checklist NAP
MM
Verifikasi/review
NAP+checklist NAP
A/O
-Membuat NAP
-Proposal pembiayaan
-Prospek
usaha+rating+checklist NAP
11
PMS
Tidak Membuat Surat
Penolakan
Pembiayaan
KP ?
Ya
11
PMS
Membuat Surat
Penegasan
Persetujuan
Pembiayaan (SP3)
12
Palaksanaan
akad
Selesai
13
A/O
Membuat Daftar
Pengecekan Realisasi
Pembiayaan (DPRP)
14
15
MM
Review DPRP
Operation Manager
Mengecek
Pemenuhan
kelengkapan DPRP
20
19
Pencairan
Admin
Input
Asuransi
16
18
Keputusan
Pencairan
Admin
Menyusun proses
Pencairan Pembiayaan
(P3)+checklist P3
17
Operation Manager,
MM, kepala Cabang
Verifikasi + Checklist
P3
Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri
63
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk menggunakan alur
pembiayaan yang tercantum pada gambar diatas dalam menggambarkan proses
atau alur pemberian pembiayaan kepada nasabah. Berikut ini adalah penjelasan
dari alur diatas:
1. Nasabah menyampaikan permohonan pembiayaan dan melengkapi
dokumen pendukung lainnya.
2. Kemudian AO memeriksa informasi intern nasabah dan meneliti
permohonan pembiayaan yang diajukan oleh nasabah.
3. Setelah meneliti permohonan pembiayaan, AO melakukan wawancara
kepada
nasabah
seputar
pembiayaan,
dan
dilanjutkan
dengan
melakukan penilaian agunan, mencari informasi antar bank, serta
melakukan trade dan market checking.
4. AO akan memberikan keputusan reputasi prospek, untuk menentukan
apakah pembiayaan layak untuk dilanjutkan ketahap berikutnya.
5. Hasil reputasi prospek akan ada 2 pilihan yaitu:
a. Dengan Reputasi negatif : PMS akan membuat surat penolakan
pembiayaan dan proses pembiayaan berakhir.
b. Dengan reputasi prospek positif : AO akan membuat Nota
Analisis
Pembiayaan
(NAP), Proposal
Pembiayaan dan
melakukan prospek usaha, rating dan checklist NAP untuk
diteruskan keproses berikutnya.
6. Setelah itu, Manager Marketing akan melakukan verifikasi/review NAP
dan checlist NAP yang diberikan oleh AO.
7. Setelah Manager Marketing tahap selanjutnya NAP akan di review oleh
Kepala Cabang.
64
8. Setelah direview, AO akan mengevaluasi kelayakan pembiayaan untuk
dilanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu Rapat Komite Pembiayaan.
9. Setelah itu,maka akan dilakukan rapat komite pembiayaan untuk
membuat keputusan mengenai penerimaan atau penolakan permohonan
pembiayaan nasabah.
10. Rapat Komite Pembiayaan memiliki 2 pilihan:
a. Menolak pembiayaan : PMS akan membuat surat penolakan
kepada nasabah.
b. Menerima pembiayaan : PMS akan membuat surat Penegasan
Persetujuan Pembiayaan (SP3)
11. AO dan PMS akan mempersiapkan untuk melakukan pengikatan yaitu
pelaksanaan akad.
12. Setelah
pelaksanaan
akad,
AO
membuat
daftar
Pengecekan
RealisasiPembiayaan (DPRP) untuk di review oleh Manager Marketing.
13. Manager Marketing melakukan review DPRP
14. Manager Operasional mengecek pemenuhan kelengkapan DPRP untuk
dilakukan pencairan.
15. Admin menyusus Proses Pencairan Pembiayaan (P3) dan checklist P3
16. Manager Operasional, Manager Marketing dan Kepala Cabang
melakukan verifikasi dan Checlist P3 Yang dibuat oleh admin.
17. DPRP dan P3 sebagai dasar untuk melakukan keputusan pencairan.
18. Admin akan menginput Asuransi untuk selanjutkan dilakukan
pencairan.
19. Pencairan dilakukan dan akan diberikan kepada nasabah.
65
20. Admin
pembiayaan
menyimpan
dokumen
legal(asli)
diruang
pembiayaan yang disebut hasanah dan admin support pembiayaan
menyimpan dokumen pembiayaan(copy) di lemari arsip.
3.1.8 Mekanisme Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Syariah
Mandiri Cabang Kebon Jeruk
Kegiatan pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Mandiri Syariah
Cabang Kebon Jeruk merupakan salah satu transaksi yang banyak dilakukan.
Kegiatan Pembiayaan mudharabah ini harus berjalan sesuai dengan prosedur
pembiayaan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam subbab ini, penulis
akan menjabarkan pelaksanaan kegiatan pembiayaan mudharabah yang
berlangsung pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk, sesuai
dengan hasil wawancara dan observasi langsung.
Tahap-tahap pelaksanaan pengajuan pembiayaan mudharabah yaitu
sebagai berikut:
1. Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan dan mengisi form
registrasi serta melengkapi dokumen yang dibutuhkan
Tahap awal dari proses pembiayaan mudharabah ini adalah pengajuan dari
nasabah ke bagian marketing pembiayaan yang disebut dengan Account
Officer (AO) untuk mengajukan permohonan pembiayaan usaha yang telah
dilakukan oleh nasabah. Selain itu, nasabah melakukan pengisian form
registrasi serta dokumen yang harus dilengkapi. Untuk pengajuan yang
dilakukan oleh nasabah berbentuk Badan,dokumen yang harus dilengkapi
adalah
66
1. Legalitas pendirian Usaha (fotocopy Akta Pendirian Perusahaan,
fotocopy Seluruh Akta Perubahan, fotocopy pengesahan Menteri
Hukum dan HAM, fotocopy pengumuman pada lembar berita Negara)
2. Legalitas izin usaha (fotocopy Surat Izin Perdagangan Usaha (SIUP),
Surat Izin Kontraktor (SIUK)
3. Identitas diri dan pasangan
4. Kartu Keluarga dan surat nikah
5. Copy rekening 3 bulan terakhir
6. Akte pendirian usaha
7. Identitas pengurus
8. Laporan keuangan 2 tahun terakhir
9. Past performance 2 tahun terakhir
10. Rencana usaha 12 bulan yang akan datang
11. Data obyek pembiayaan
2. Account Officer (AO) melakukan pemeriksaan informasi intern
Account Officer melakukan pemeriksaan informasi intern tentang nasabah
yaitu melakukan BI-Checking, memeriksa daftar Blacklist nasabah, daftar
pembiayaan
macet,
daftar
orang
bermasalah,
daftar
penolakan
pembiayaan, aktivitas rekening. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah, dan
penghasilan serta asset nasabah sesuai dengan kewajaran normal atau
tidak.
3. Account Officer (AO) melakukan Pemeriksaan Surat Permohonan
67
Pada tahap ini Account Officer melakukan pemeriksaan Surat Permohonan
serta dokumen-dokumen yang dibutuhkan yaitu Legalitas Permohonan,
kelengkapan dan keabsahan dokumen permohonan, Legalitas jaminan,
Laporan Keuangan dan dokumen lainnya.
4. Account Officer (AO) melakukan wawancara
Pada tahap ini Account Officer melakukan wawancara tentang pengajuan
permohonan yang dilakukan, wawancara dilakukan untuk memastikan
kondisi nasabah, permohonan pembiayaan dan keadaan keuangan. Jika
terdapat pembiayaan yang bermasalah pada pembiayaan sebelumnya pada
bank lain, pada tahap ini Account Officer meminta penjelasan pada
nasabah selengkap-lengkapnya, jika penjelasan mengenai kasus tersebut
masih dalam tingkat kewajaran, maka persetujuan dalam melakukan
pembiayaan dapat dilakukan.
5. Account Officer (AO) mencari Informasi antar Bank
Account Officer mencari Informasi antar yaitu bank Indonesia, Cabang
BSM, bank-bank setempat atau bank-bank lain yang berhubungan dengan
nasabah yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana riwayat nasabah
pada dunia perbankan, dan aktivitas pembiayaan yang pernah dilakukan
sebelumnya pada bank-bank lain.
6. Account Officer melakukan trade checking dan market checking
Tujuan trade dan market checking yaitu, untuk mengetahui perkembangan
usaha yang dilakukan oleh nasabah yaitu bagaimana suppliernya,
pelanggan pada usaha mereka, persaingan usaha lainnya, dan memastikan
68
marketabilitas produk usaha yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
7. Account Officer (AO) melakukan analisa pembiayaan
Pada tahap ini, Account Officer melakukan analisa pembiayaan dengan
menggunakan prinsip 6C, yaitu
a. Character : Keadaan atau watak dari nasabah baik dalam kehidupan
pribadi maupun lingkungan usaha
b. Capital : jumlah dana atau modal sendiri yang dinilai calon nasabah
c. Capacity : Kemampuan yang calon nasabah untuk menjalankan
usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan
d. Collateral : Barang-barang yang diserahkan oleh nasabah sebagai
agunan terhadap pembiayaan yang diterimanya
e. Condition of economy / Marketing : Penilaian terhadap kondisi
Politik,
sosial
ekonomi
yang
dapat
mempengaruhi
kondisi
perekonomian.
f. Constraint : batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu
jenis bisnis dijalankan pada tempat tertentu.
Ruang lingkup yang digunakan pada analisa pembiayaan adalah
a. Aspek Hukum
b. Aspek Karakter
c. Aspek manajemen (badan)
d. Aspek Teknis (badan)
e. Aspek Pemasaran (badan)
f. Aspek keuangan
g. Aspek Jaminan
69
h. Aspek sosial ekonomi
i. Mitigasi resiko
j. Rekomendasi/usulan pembiayaan
k. Penetapan persyaratan pembiayaan
8. Account Officer (AO) membuat Proposal
Setelah melakukan analisa pembiayaan, Account Officer (AO) melakukan
pembuatan proposal untuk diproses ketahap selanjutnya yaitu pemutusan
pembiayaan yang oleh komite pembiayaan.
9. Melakukan Pemutusan Pembiayaan
Dalam tahap ini diadakan rapat komite pembiayaan untuk memutuskan
pembiayaan diterima atau ditolak. Admin pembiayaan akan membuat
surat:
a. Jika tidak disetujui Pelaksana Marketing Support membuat surat
penolakan kepada calon nasabah
b. Jika disetujui Pelaksana Marketing Support membuat Surat Penegasan
Persetujuan Pembiayaan (SP3) yang berisi :
i. Biaya administrasi keterlambatan
ii. Biaya cadangan
iii. Pengikatan akad pembiayaan
iv. Jaminan
v. Syarat-syarat penandatangan akad
vi. Syarat pencairan
vii. Syarat-syarat selama masa pembiayaan
viii. Pernyataan menjamin
70
ix. Convenant-convenant
x. Event of default
Tabel 3.1
Tabel Ketentuan Komite Pembiayaan
Komite Pembiayaan
Tingkat Cabang
Limit Wewenang
Susunan Komite
Pembiayaan dengan limit
1. Kepala Cabang
< Rp 750 juta
2. Marketing Manager
3. Account Officer
Pembiayaan dengan limit
Dilakukan oleh kantor
> Rp 750 juta
pusat
Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri
10. Pelaksanaan akad Mudharabah
Pelaksanaan akad mudharabah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Secara Notariil : dengan menggunakan jasa Notaris apabila
pembiayaan yang dilakukan dengan limit melebihi Rp 500 juta
b. Secara bawah tangan : tanpa menggunakan jasa notaris apabila
pembiayaan yang dilakukan dengan limit kurang dari Rp 500 juta.
Selain notaris atau saksi, pelaksanaan akad mudharabah harus dihadiri
oleh nasabah, suami/istri nasabah, atau pemilik/wakil perusahaan atau ahli
waris, dan Account Officer.
11. Pencairan Pembiayaan
Pelaksanaan pencairan dilakukan dengan 2 prinsip, yaitu:
1. Dual Control
71
Proses pencairan harus dilakukan oleh unit lain yang terpisah. Dengan
pemisahan fungsi maka akan terjadi proses rechecking oleh unit lain
atas proses pembiayaan nasabah.
2. Comply with
Pencairan pembiayaan merupakan implementasi persetujuan yang
tertuang dalam analisa, SP3 dan akad yang memuat syarat-syarat,
sehingga setiap pencairan harus memenuhi persyaratan tersebut.
Langkah-langkah pencairan dilakukan dengan beberaapa tahap,
dibawah ini adalah tahap-tahap untuk melakukan pencairan:
1. Pengajuan tertulis dari nasabah disertai kelengkapan persyaratan.
Diterima oleh Account Officer (AO)
2. Unit Administrasi pembiayaan melakukan pengecekan dokumen.
Dimasukkan dalam Daftar Pengecekan Realisasi Pembiayaan
(DPRD). Kemudian memberikan rekomendasi kepada Account
Officer (AO).
3. Account
Officer
menerima
rekomendasi
tersebut
untuk
ditindaklanjuti nasabah.
4. Setelah lengkap sesuai DPRD dan rekomendasi dibuatkan
Costumer Fasility (CF) dan Surat Pencairan (SP)
5. Unit Admin Pembiayaan menyerahkan CF dan SP kepada unit
pelaksana data entri dan pencairan untuk dilakukan proses
pembuatan fasilitas dan pencairannya.
6. Pelaksana data entry mencetak print out data entry data dan
diserahkan
kepada
unit
admin
pembiayaan
untuk
dicek
kesesuaiannya. Kemudian Manager Operasi melakukan otorisasi.
72
7. Unit admin Pembiayaan mengisi formulir SIPD (Sistem Informasi
Penyediaan Dana).
Pencairan dapat dilakukan dengan 3 cara :
1. Transfer ke rekening giro penjual/developer/dealer
2. Transfer ke rekening tabungan BSM nasabah
3. Transfer ke rekening giro perusahaan/ instansi Bank, berdasarkan
kuasa dari masing-masing nasabah.
12. Penyimpanan Dokumen kedalam Lemari Arsip Penyimpanan
Setelah dilakukan proses pencairan dana, dan diperiksa ulang dokumendokumen dimasukkan kedalam tempat penyimpanan dokumen yang
dilakukan oleh Bagian Administrasi Pembiayaan yang sebelumnya dicatat
dalam buku registrasi pembiayaan. File pembiayaan dibagi menjadi 2
kelompok:
a. File arsip umum (general file) : terdiri dari semua dokumen yang
sudah di copy yang disimpan oleh Admin Marketing Support
b. File arsip hukum (legal file) : semua dokumen yang asli disimpan oleh
Admin Pembiayaan diruang khusus yang disebut dengan hasanah.
13. Monitoring
Jenis monitoring pembiayaan ada 3 jenis, yaitu:
1. On Desk Monitoring
Adalah
pemantauan
pembiayaan
secara
administratif
melalui
instrumen-instrumen administrasi.
2. On site Monitoring
73
Adalah pemantauan pembiayaan secara langsung ke lapangan/lokasi
pembiayaan.
3. Exception Monitoring
Adalah pemantauan pembiayaan yang menekankan pada hal-hal yang
memerlukan pengertian khusus.
3.1.9
Syarat Pembiayaan Mudharabah PT. Bank Syariah Mandiri
1. Rukun Produk
a. Orang yang berakad :
i.
Pemilik modal / shahibul maal
ii.
Pelaksanaan atau usahawan
b. Modal / maal
c. Kerja atau usaha/dharabah
d. Keuntungan / ribh
e. Shighat/ijab qobul
2. Faktor Hukum
a. Surat Permohonan Pembiayaan dari Nasabah
i. Tujuan pembiayaan
ii. Nominal pengajuan
iii. Jaminan
b. Legalitas izin usaha
c. NAP (Nota Analisa Pembiayaan)
d. Akad Pembiayaan Mudharabah
e. Promes/TATUNA (Tanda Terima Uang Nasabah)
74
f. Kontrak kerja/perjanjian kerja
g. Bukti Kepemilikan Agunan (sertifikat,SHGB)
h. Dokumen pengikatan agunan
i. Polis asuransi barang agunan
j. Izin mendirikan bangunan (IMB)
k. Perjanjian Pengikatan Jaminan (SHT, Fiducia, Gadai, Blokir, SI)
l. Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3)
m. Bukti Asuransi (Asuransi Kematian, Asuransi Bangunan, Asuransi
Kesehatan, Asuransi Keluarga)
n. Checklist pencairan pembiayaan & DPRD
o. Agunan (bukti Kepemilikan Agunan)
75
Download