8. 5 Ciri-Ciri Kalimat Efektif

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
BAHASA INDONESIA
KALIMAT
EFEKTIF
Fakultas
Program
Studi
Tatap
Muka
Kode MK
PSIKOLOG
PSIKOLOG
01
A316121EL DRA.HJ.WINARMIH.M.PD
Abstract
Setelah membaca bab ini diharapkan
mahasiswa memhami kalimat efektif
2016
1
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Disusun Oleh
Kompetensi
1. Mahasiswa mampu
memahami definisi kalimat
efektif.
2. Mahasiswa mampu
memahami ciri-ciri kalimat
efektif.
3. Mahasiswa mampu
memahami prinsip-prinsip
kalimat efektif.
4. Mahasiswa mampu
memahami syarat-syarat
kalimat efektif.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8
KALIMAT EFEKTIF
8. 1 Standar Kompetensi
Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami kalimat
efektif bahasa Indonesia yang baik dan bahasa Indonesia yang benar.
8. 2 Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan pengertian kalimat efektif.
2. Menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif
3. Menjelaskan prinsip-prinsip kalimat efektif
4. Menjelaskan syarat-syarat kalimat efektif.
8. 3 Indikator :
1.
Mampu menjelaskan pengertian kalimat efektif..
2.
Mampu menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif
3.
Mampu menjelaskan prinsip-prinsip kalimat efektif
4.
Mampu menjelaskan syarat-syarat kalimat efektif.
8. 4 Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang
memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau
pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran.
Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau
makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan
2016
2
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu
pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu:
2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan
kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi
dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan
Wahyudi: 2009)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat
efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat
efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca atau kalimat yang dapat mewakili
gagasan pembicara atau penulis sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh
orang lain.
8. 5 Ciri-Ciri Kalimat Efektif :
a. Kesatuan gagasan
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling
mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu
keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di
dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur
itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini
harus dihilangkan).
b. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan
kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan dipula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu
menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi
menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
2016
3
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu.
Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata
mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
d. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang
penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –
lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap
penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang
tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan
sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau
berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
e. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur
dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah
benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
Contoh kalimat efektif :
1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
2. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.
2016
4
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8. 6 Prinsip-prinsip Kalimat Efektif
Bagi seorang penutur atau pembicara, ada sejumlah prinsip yang harus
mereka kuasai ketika harus mengonstruksi tuturan efektif. Pada bagian berikut akan
diuraikan prinisp-prinisp efektivitas kalimat itu akan disampaikan satu demi satu
disertai contoh. Prinsip pertama yang harus dikuasai oleh seseorang agar dapat
mengosntruksi kalimat yang efektif adalah bahwa kalimat itu harus disusun dengan
mempertimbangkan dan memperhitungkan kesepadanan struktur (Rahardi,
2010:93).
Akhadiah (1999: 116—117) mengemukakan bahwa untuk membuat kalimat
efektif, seorang penulis harus memerhatikan ciri-ciri kalimat efektif, antara lain
kesepadanan, kesejajaran bentuk, penekanan, kehematan, dan kevariasian dalam
struktur kalimat.
Menurut Arifin (2008:97) sebuah kalimat tergolong efektif jika sedikitnya
memenuhi tujuh syarat kalimat efektif, 1) kesepadanan struktur, 2) kesejajaran atau
keparalelan, 3) ketegasan, 4) kehematan, 5) kecermatan, 6) kepaduan, dan 7)
kelogisan.
8. 7 Syarat-syarat Kalimat Efektif
1. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran
atau gagasan dengan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini
diperlihatkan oleh kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang
memiliki kesepadanan struktur, yaitu
a. Kalimat harus memiliki subjek dan predikat yang jelas. Ketidakjelasan subjek
dan predikat dalam kalimat dapat menjadikan kalimat itu tidak efektif. Kejelasan
subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan jalan menghindari
pemakaian preposisi (kata depan) seperti di, dalam, bagi, untuk, dan pada di depan
subjek.
• Bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir hendaknya sudah melunasi
semua biaya perkuliahan.
• Untuk semua pengendara kendaraan bermotor wajib mengenakan helm.
Kedua kalimat tersebut tidak efektif karena terdapat ketidak jelasan unsur
subjek yang didahului preposisi bagi dan untuk. Agar kalimat tersebut efektif unsur
preposisi di depan subjek dihilangkan.
• Mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir hendaknya sudah melunasi semua
biaya perkuliahan.
• Semua pengendara kendaraan bermotor wajib mengenakan helm.
b. Kalimat tidak memiliki subjek yang ganda. Kalimat tunggal memiliki lebih dari
satu subjek, menjadikan kalimat itu tidak efektif.
• Pembangunan jembatan itu kami dibantu oleh penduduk setempat.
Kalimat di atas tidak efektif karena terdapat lebih dari satu subjek. Kalimat
tersebut dapat diperbaiki dengan mengubah nomina pembangunan yang
kedudukannya sebagai subjek menjadi verba dan didahului kata dalam sehingga
berubah menjadi predikat dalam kalimat majemuk. Kalimat tersebut menjadi efektif
2016
5
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebagai berikut
• Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh penduduk setempat.
• Kami dibantu oleh penduduk setempat dalam membangun jembatan itu.
c. Predikat kalimat tunggal tidak didahului oleh kata yang. Kata yang biasanya
dipakai sebagai keterangan pewatas pada kalimat majemuk bertingkat.
• Universits Mercu Buana yang beralamatkan Jalam Meruya Selatan, Jakarta
Barat.
• Harga BBM yang sudah dinaikan.
Kedua kalimat di atas dapat diperbaiki dengan menanggalkan kata yang
• Universitas Mercu Buana beralamatkan Jalan Meruya Selatan, Jakarta Barat.
• Harga BBM sudah dinaikkan
2. Keparalelan atau Kesejajaran
Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan
bentuk kata yang digunakan dalam sebuah kalimat. Jika bentuk pertama
menggunakan nomina bentuk selanjutnya menggunakan nomina. Jika bentuk
pertama menggunakan verba maka bentuk selanjutnya juga menggunakan verba.
Perhatikan conto-contoh di bawah ini
• Langkah-langkah tersebut adalah memahami, menghayati, dan pengamalan
Pancasila.
• Sesudah memahami dan menghayati, Pancasila harus diamalkan.
• Pembangunan transmigrasi diarahkan untuk mendukung pembangunan daerah,
memperluas lapangan kerja, dan perbaikan tarf hidup rakyat.
Ketiga kalimat tersebut di atas menggunakan bentuk kata yang tidak sejajar.
Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.
• Langkah-langkah tersebut adalah memahami, menghayati, dan mengamalkan
Pancasila.
• Sesudah dipahami dan dihayati, Pancasila harus diamalkan.
• Pembangunan transmigrasi diarahkan untuk mendukung pembangunan daerah,
memperluas lapangan kerja, dan memperbaiki taraf hidup rakyat.
3. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan adalah memberi penekanan pada ide
pokok kalimat. Kalimat efektif adalah kalimat yang ide pokoknya menonjol. Untuk
memberi ketegasan dalam kalimat dapat dilakukan denagn cara-cara berikut ini.
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat
• Buku itu sudah saya baca.
• Saya sudah membaca buku itu.
• Sudah saya baca buku itu.
b. Membuat urutan kata secara bertahap
• Pertemuan itu dihadiri oleh camat, lurah, gubernur, dan bupati.
• Keluarga itu terdiri dari ibu, dua anak, dan ayah.
Kedua contoh kalimat tersebut sebaiknya sebagai berikut
• Pertemuan itu dihadiri oleh gubernur, bupati, camat, dan lurah.
• Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak.
c. Menggunakan partikel –lah untuk memberi penekanan pada ide pokok.
• Tolong keluarlah
• Tolonglah keluar
• Tolong bawalah
2016
6
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata,
ungkapan, atau frasa yang dipandang tidak perlu. Kehematan bukan berarti harus
menghilangkan kata-kata, ungkapan, atau frasa yang dapat memperjelas kalimat.
Ada bebrapa cara yang dapt dilakukan untuk memenuhi kehematan kalimat, yaitu
sebagai berikut.
a. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk
• Saya tidak suka makan roti dan saya tidak suka makan ubi.
• Karena dia tidak diundangan, dia tidak datang.
Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan menghilangkan unsur kata yang sama.
• Saya tidak suka makan roti dan ubi.
• Karena tidak diundang, dia tidak datang.
b. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat
• Dia hanya memiliki satu mobil saja.
• Ayah berolah raga agar supaya sehat.
• Adik sejak dari kemarin belum pulang.
Ketiga kalimat di atas tidak efektif karena ada dua kata yang bersinonim.
Perbaikannya sebagai berikut.
• Dia hanya memiliki satu mobil.
• Dia memiliki satu mobil saja.
• Ayah berolah raga agar sehat
• Ayah berolah raga supaya sehat
• Adik sejak kemarin belum pulang.
• Adik dari kemarin belum pulang.
c. Menghindari penjamaan kata-kata yang bermakna jamak.
• Beberapa pedagang-pedangang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
• Daftar nama-nama peserta pelatihan segera dikumpulkan.
• Para hadirin sekalian dimohon berdiri.
• Sekelompok mahasiswa-mahasiswa sedang berdiskusi.
Keempat contoh kalimat di atas tidak efektif karena tiap-tiap kalimat ada bentuk
pengulangan pada kata-kata yang bermakna jamak, yaitu beberapa, daftar, para,
sekelompok. Perbaikan keempat kalimat di atas sebagai berikut.
• Beberapa pedagang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
• Pedagang-pedagang kaki lima itu ditangkap petugas ketertiban kota.
• Daftar nama pesrta pelatihan segera dikumpulkan.
• Nama-nama peserta pelatihan segera dikumpulkan.
• Sekelompok mahasiswa sedang berdiskusi.
• Mahasiswa-mahasiswa sedang berdiskusi.
5.
Kecermatan
Kecermatan kalimat efektif adalah cermat dan tepat dalam memilih kata
sehingga kalimat yang dihasilkan tidak rancu dan bermakna ganda (ambigu). Lihat
contoh-contoh berikut ini.
• Direktur baru pergi ke Bali.
• Barang-barang lama disimpan di gudang itu.
• Tiga dosen PTS yang terkenal itu menerima penghargaan.
• Saya melihat anak itu bingung.
Keempat contoh kalimat di atas tidak efektif karena bermakna ganda.
2016
7
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
•
•
•
•
•
•
6.
Direktur yang baru pergi ke Bali.
Barang-barang yang lama disimpan di gudang itu.
Tiga dosen dari PTS yang terkenal itu menerima penghargaan.
Tiga dosen yang terkenal dari PTS itu menerima penghargaan.
Saya melihat anak itu sedang bingung.
Saya bingung melihat anak itu.
Kepaduan
Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam sebuah kalimat sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
• Masalah itu saya sudah selesaikan.
• Mahasiswa mendiskusikan tentang masalah kemahasiswaan.
• Dia melanggar daripada tata tertib itu.
Ketiga kalimat di atas dapat diperbaiki sebagi berikut.
• Masalah itu sudah saya selesaikan.
• Mahasiswa mendiskusikan masalah kemahasiswaan.
• Dia melanggar tata tertib itu.
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan dalam kalimat efektif adalah ide kalimat
dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD.
• Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan, selesailah proposal penelitian ini
tepat pada waktunya.
• Acara berikutnya adalah sambutan Rektor UMB. Waktu dan tempat saya
persilahkan.
• Mereka mengantar iring-iringan jenazah ke kuburan.
• Semua warga Desa Cibodas memenuhi undangan kepala desa, kecuali Bejo,
Tarjo, dan Marno.
Perbaikan kalimat di atas sebagai berikut.
• Puji syukur kepada Tuhan karena proposal penelitian ini selesai tepat pada
waktunya.
• Acara berikutnya adalah sambutan Rektor UMB. Bapak Rektor, kami persilahkan.
• Mereka beriringan mengantar jenazah ke kuburan.
• Semua warga Desa Cibodas memenui undangan kepala desa.
8.8 Ringkasan:
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan
mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca atau kalimat yang dapat
mewakili gagasan pembicara atau penulis sehingga dapat dipahami dan
dimengerti oleh orang lain.
2. Ciri-ciri Kalimat Efektif:
a. Kesatuan gagasan
b. Kesejajaran
c. Kehematan
d. Penekanan
e. Kelogisan
3. Pinsip-prinsip Kalimat Efektif
a. Kesepadanan
b. Kepararelan
2016
8
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c.
d.
e.
f.
g.
Ketegasan
Kehematan
Kecermatan
Kepaduan
Kelogisan.
8.9 Latihan dan Tugas
Latihan;
Pilihlah B jika jawaban Betul, dan S jika jawaban salah
1. Menurut Arifn kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai
dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
2. Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang pleonastis.
3. Contoh kalimat kesepadan adalah: Bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian
akhir hendaknya sudah melunasi semua biaya perkuliahan.
4. Contoh kalimat ketegasan berdasarkan berurutan adalah: Keluarga itu terdiri dari
ayah, ibu, dan dua anak.
5. Kehematan berarti harus menghilangkan kata-kata, ungkapan, atau frasa yang
dapat memperjelas kalimat.
6. Contoh kalimat kecermatan adalah: Lukisan baru milik Widya.
7. Andalah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu. Contoh dari kalimat
penegasan.
8. Contoh kalimat efektif yang salah adalah: Saran yang dikemukakannya akan
kami pertimbangkan.
9. Ciri-ciri kalimat efektif menurut Arifin adalah kesepadanan, kesejajaran bentuk,
penekanan, kehematan, dan kevariasian dalam struktur kalimat.
10. Contoh kalimat logis adalah: Acara berikutnya adalah sambutan Rektor UMB.
Bapak Rektor, kami persilahkan.
2016
9
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gloria Aksara Pratama.
Alex, A. Ahmad, H. P 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kencana.
Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan
Mulia.
Markamah dan Artiqa Sabardilah, 2009. Analisis Kesalahan dan Kesantunan
Berbahasa. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Mustakim. 1994 Membina Kemampuan Berbahasa. Cetakan ke- 4. Jakarta:
Erlangga.
Ramlan, M. dkk. 1994. Bahasa Indonesia yang Salah dan yang Benar.
Yogyakarta: Andi Offset Yogyakarta.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta:
Gramedia.
Soedjito. 1988. Kalimaat Efektif. Bandung: Remaja Karya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com/2012/04/pengertian-kalimatefektif.html
http://bagus-sistem.blogspot.com/2013/10/tugas-5-dan-tugas-6-bahasaindonesia-1.html
2016
10
Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Winarmih,M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download