Kajian Sosial Iklan

advertisement
Kajian Sosial Iklan
“Iklan dan Power”
F. Yayi Amanova, S.IP, M.Soc.Sc
E-Learning
E-Learning ini akan membahas mengenai kekuatan dan
kuasa yang terangkum dalam sebuah iklan melalui
konsep periklanan dalam pemasaran produk yaitu
konsep AIDCA dan AISAS.
Melalui kedua konsep tersebut, akan terlihat
bagaimana para pelaku pasar menggiring minat,
perilaku dan daya beli masyarakat sebagai konsumen
pasar.
KONSEP AIDCA
Attention (Perhatian)
Interest (Minat / Ketertarikan)
Desire (Keinginan)
Conviction (Keyakinan)
Action (Tindakan)
Attention:
• Hal paling awal dalam proses komunikasi sebuah
iklan adalah menarik perhatian audiens.
• Perhatian audiens didapat dengan :
– headline yang efektif (pada iklan cetak) :
kreatifitas dalam penggabungan kalimat, ukuran,
warna dan gambar
– setting alur cerita pada awal tayangan iklan yang
efektif (pada iklan audio-visual): kreatifitas dalam
penggabungan story line, talents, narasi,
backsound, jingle
– pemilihan waktu penanyangan iklan : baliho pada
tempat-tempat strategis, iklan pada waktu
primetime televisi dan radio
Interest:
• Perhatian audiens terhadap sebuah iklan akan
menggiring kepada ketertarikan / minat audiens
terhadap iklan tersebut.
• Target pada poin ini adalah:
– audiens mau mau menyimak tayangan sebuah
iklan hingga akhir,
– audiens merasa penasaran dan ingin mengetahui
lebih lanjut mengenai produk yang dijual dalam
sebuah iklan (pada iklan komersial), ataupun
tentang pesan yang disampaikan dalam sebuah
iklan (pada iklan non-komersial) .
Desire:
Perhatian dan minat audiens yang telah didapat akan
memprovokasi minat yang lebih besar dalam diri
audiens, yaitu dapat berupa:
• keinginan untuk mengetahui lebih dalam mengenai
produk yang ditawarkan pada sebuah iklan,
• keinginan untuk mencari informasi lebih banyak
mengenai produk yang ditawarkan pada sebuah
iklan,
• keinginan untuk mencoba produk yang ditawarkan
pada sebuah iklan,
• Brand recognition dan brand association (proses
melekatnya sebuah merek dalam ingatan konsumen)
Conviction:
Poin ini merupakan penanaman keyakinan kepada
audiens melalui alur iklan, agar perhatian dan minat
audiens tidak pudar. Lebih jauh, untuk menambah daya
persuasif sebuah iklan kepada audiens.
• Dapat dilakukan dengan cara:
– narasi persuasif
– visualisasi dari keuntungan yang dapat diperoleh
dari produk
– informasi penjualan / kualitas produk
• Target dari poin ini juga menggiring audiens kepada
brand trust dan brand association (kepercayaan dan
asosiasi awal audiens terhadap merek).
Action:
• Pada akhirnya, alur sebuah iklan yang disusun
melalui poin-poin sebelumnya akan mengarah
kepada tujuan utama dalam sebuah iklan, yaitu :
tindakan / respon audiens.
• Target dan keberhasilan sebuah iklan adalah ketika
audiens memberi respon berupa:
– mencoba / membeli produk yang diiklankan,
– menyarankan produk yang diiklankan kepada
orang lain untuk mencoba (meskipun ia belum
membelinya)
– membeli produk dan merekomendasikannya
kepada orang lan.
KONSEP AISAS
Attention (Perhatian)
Interest (Minat / Ketertarikan)
Search (Mencari)
Action (Tindakan)
Share (Membagi / Meluaskan)
• Konsep AISAS dikembangkan seiring dengan
perkembangan teknologi informasi yaitu
penggunaan internet dalam dunia marketing
dan advertising.
• AISAS tidak jauh berbeda dangan AIDCA,
konsep AISAS hanya memaksimalkan
jangkauan daya persuasif sebuah iklan kepada
audiens melalui konsep search dan share,
yang sesuai dengan gaya hidup digital
masyrakat saat ini.
• Target poin search pada konsep AISAS adalah
mengarahkan audiens untuk mencari informasi
produk yang diiklankan melalui jaringan internet.
Konten internet dinilai efektif dan efisien karena
jangkauannya yang sangat luas, serta didukung
dengan gaya hidup masyarakat saat ini yang
menjadikan internet menjadi kebutuhan dan
cenderung cepat percaya dengan hampir konten
apapun yang disajikan dalam jaringan internet.
• Target poin share pada konsep AISAS (yang
juga merespon gaya hidup digital masyarakat)
adalah audiens akan membagi serta
meluaskan opini, pengalaman, rekomendasi,
testimoni mereka terhadap produk yang
diiklankan. Meskipun terdapat resiko opini
negatif dari audiens.
Konsep pemasaran produk melalui periklanan
seperti AIDCA dan AISAS bukan bertujuan untuk
menanamkan efek seduktif / persuasif secara
instan, namun dilakukan secara perlahan dan
terarah. Perkembangan periklanan saat ini
bahkan terasa lebih agresif dengan metodemetode penanyangan iklan secara pop-up pada
berbagai web dan situs internet berating tinggi.
Note:
• Penjelasan dan contoh lebih lanjut dari materi
E-Learning ini akan dibahas pada petemuan
tatap muka minggu depan.
• Mohon dipelajari lebih lanjut dan diharapkan
anda dapat menemukan poin-poin konsep
AIDCA / AISAS pada iklan-iklan yang beredar.
• Diharapkan partisipasi anda dalam
pembahasan minggu depan.
------ Terima Kasih ------
Download