kewirausahaan - WordPress.com

advertisement
PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI
PROFIL DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA
1. KEPERCAYAAN DIRI
a. Keyakinan
b. Kebebasan
(lebih
menyukai
pekerjaan
yang
berdiri
sendiri
/
individualitas)
c. Optimisme (Keyakinan akan kemungkinan bahwa lingkungan dan ia
mampu mengubahnya : Harapan akan berhasil lebih kuat daripada takut
gagal yang positif lebih besar dibandingkan dengan takut gagal yang
negatif)
d. Tenggang rasa yang tinggi terhadap tekanan – tekanan dan situasi hari
depan yang tidak menentu.
e. Kepemimpinan
2. ORSINALITAS
a. Inovatif
b. Penuh akal
c. Prakarsa
d. Data penyesuaian terhadap situasi yang berubah-ubah dan tugas yang
berbeda-beda, cendekia
e. Terbuka akan gagasan-gagasan baru dan dapat melihat kemungkinankemungkinan.
3. ORIENTASI PADA MANUSIA
a. Mudah menjalin hubungan dengan orang lain (Penempatan dan
Penyesuaian Diri)
b. Fleksibel, tidak kaku
c. Tanggap terhadap saran, kritik atau umpan balik dari orang lain.
4. ORIENTASI PADA HASIL TUGAS
a. Memiliki motif berprestasi yang tinggi
b. Orientasi pada perhitungan rugi laba
c. Ulet, tekun, berkebulatan tekad
d. Kerja keras, dorongan kuat penuh daya
5. ORIENTASI PADA MASA DEPAN
a. Pandangan terarah ke masa depan
b. Perspektif
6. PENGAMBILAN RESIKO
a. Tabah dalam mengambil resiko (yang diperhitungkan)
b. Senang pada hal-hal yang mengandung tantangan
CIRI-CIRI KEBERHASILAN SEORANG WIRAUSAHA
Diantaranya ditandai dengan :
1. Dorongan Kemauan yang kuat dan energik
2. Kepercayaan diri
3. Melibatkan diri dalam kegiatan jangka panjang
4. Uang hanya sebagai ukuran keberhasilan
5. Ulet dalam usaha memecahkan masalah
6. Menetapkan tujuan secara jelas
7. Pengambilan resiko yang sedang
8. Dapat menangani kegagalan
9. Pemanfaatan umpan balik
10.Mengambil prakarsa dan mencari tanggung jawab pribadi
11.Menggunakan dan memanfaatkan sumber-sumber daya
12.Bersaing dengan standar yang ditetapkan sendiri
13.Pengendalian diri
14.Toleransi terhadap ketidakmampuan dan kekaburan
Pengembangan Kepercayaan diri :
Kepercayaan Diri : Merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang
dalam menghadapi suatu tugas atau pekerjaan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN DIRI
1. Tugas dan kepercayaan diri
Dalam melaksanakan tugas kepercayaan diri merupakan sikap dan keyakinan
untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan
yang harus dihadapi. Kepercayaan diri hanya dapat dirasakan oleh yang
bersangkutan dalam bentuk kemantapan hati untuk menghadapi tugas.
2. Sukses dan Kegagalan
Pengikisan dan pertambahan kepercayaan diri seseorang dipengaruhi
berbagai
faktor
diantaranya
kegagalan
dan
keberhasilan
dalam
menyelesaikan suatu tugas. Kegagalan yang berulang dan beruntun dapat
mengurangi kepercayaan diri seseorang dan sebaliknya kepercayaan diri
seseorang akan semakin meningkat apabila dia sering berhasil atau sukses
dalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Kemampuan
Untuk mencegah, menghindari, atau mengurangi kemungkinan pengikisan
terhadap kepercayaan diri, maka seseorang harus pandai memilih pekerjaan
atau cara menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya agar tidak melampaui
batas kemampuannya.
Kepercayaan diri seseorang ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai,
melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik.
4. Sikap Mental Optimisme
Optimisme dan keberanian mengambil resiko dalam menghadapi suatu
tantangan tugas tidak luput dari pengaruh kepercayaan diri yang ada. Rasa
optimisme yang melampaui batas kemampuan sering disebut over optimistic,
terlalu berani atau nekat. Keberanian yang tinggi dengan perhitungan yang
masak dan didasari kepercayaan diri yang tinggi pula akan dapat
membuahkan sukses yang besar, minimal jika kurang berhasil, hanya akan
merugi sedikit.
5. Unsur Keimanan
Keyakinan bahwa Tuhan adalah Maha Pengasih, Penyayang, Pengampun dan
Maha Penolong akan mempertebal rasa kepercayaan diri seseorang yang
beriman, karena akan mengurangi bahkan menghilangkan keraguan,
kebimbangan, atau ketakutan untuk melakukan suatu pekerjaan selama hal
itu tidak bertentangan dengan perintah-Nya.
6. Mawas Diri
Dari ke lima faktor di atas, maka seyogyanya kita mencoba mengevaluasi
diri sendiri, kelemahan-kelemahan yang selama ini dirasakan. Yakinlah
bahwa anda dapat mengatasinya dengan cara step by step. Mulailah dengan
langkah-langkah yang mudah dan baru setelah itu melangkah ke tingkat
kesulitan yang makin tinggi.
LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI
1. Ingatlah untuk selalu bersikap wajar.
2. Perhatikanlah sikap tubuh anda,
3. Ketika bicara perhatikanlah nada suara
4. biasakanlah mengucapkan kata terima kasih dengan mantap dan tulus
5. Bersikaplah tegas
6. lakukan segera apa yang bisa dilakukan sekarang
7. Kenalilah kelebihan, kekurangan dan kelemahan diri sendiri
8. Berusahalah untuk selalu tampil rapih dan bersih
9. berusahalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
10. Berusahalah untuk menjadi ahli atau propesional dalam bidang tertentu
meskipun tidak menjanjikan popularitas
11. Jangan malu untuk meminta bantuan orang lain
12. Hindari kebiasaan mengeluh dan menggerutu
13. Kendalikanlah perasaan-perasaan negatif
14. Ketika membicarakan orang lain, bicarakanlah kelebihan dan kebaikannya
saja jangan keburukannya.
15. Bila memungkinkan bentulah orang lain menyelesaikan masalahnya
16. Beranilah mengakui kesalahan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain
17. Beranilah mencoba hal-hal baru
18. Jangan memberi gelar konyol kepada diri sendiri
19. Nikmatilah hidup
20. Bayangkanlah diri anda sebagai pribadi yang percaya diri
PENGEMBANGAN INISIATIF
1. Arti Inisiatif
Inisiatif berasal dari kata initiate yang berarti memulai.
Yang dimaksud memulai di sini adalah tindakan awal yang diambil oleh
seseorang, sehingga suatu pekerjaan dapat terlaksana. Memulai suatu
tindakan atau kerja kelihatannya sederhana dan mudah, tetapi mengapa
banyak orang, termasuk mereka yang berpendidikan cukup tinggi kurang
mempunyai daya untuk memulai atau daya inisiatif. Niat, nekat dan karsa
yang besar diperlukan untuk mematahkan keengganan guna memulai suatu
pekerjaan atau berbuat sesuatu. Begitu seseorang mampu memulai suatu
kerja, maka kerja selanjutnya akan lebih lancar.
2. Pengembangan daya inisiatif dan disiplin
Jika inisiatif dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat wira, maka kebiasaan
baik seperti suka menolong, berpikir kritis, hidup bersih, dan kesadaran
lingkungan yang tinggi akan menumbuhkan daya inisiatif seseorang. “Cepat
kaki dan Ringan Tangan” adalah suatu pepatah untuk menggambarkan sikap
mental seseorang yang cekatan.
Daya inisiatif dapat dikembangkan melalui pengembangan disiplin, terutama
disiplin menepati janji kerja dan waktu, selain pengembangan diri dalam
berpikir kritis, tanggap, ramah, dan membiasakan diri untuk memberi teladan
dan tidak enggan memberikan saran kepada orang lain.
3. Antara tahu dan berbuat
Tahu tetapi tidak berbuat mungkin sudah sangat sering kita dengar. Hal itu
disebabkan oleh karsa (will power) yang lemah. Keinginan hanya tinggal
keinginan karena kemauan dan semangat lemah. Walaupun seseorang tahu
sesuatu yang mau dikerjakannya akan memperoleh keuntungan tetapi tidak
dilakukannya.
Kita ambil contoh pada industri teh botol.
Teh botol merupakan salah satu inovasi Bangsa Indonesia, tapi pada awal
kemunculannya banyak orang meragukan akan keberhasilan industri ini.
Banyak ahli ekonomi meragukan, apakah the botol akan laku dijual
mengingat harga teh botol pasti akan jauh lebih mahal daripada harga teh
biasa yang mudah didapat. Selain itu belum ada pasar untuk teh botol karena
orang
belum
mengenalnya.
Tapi
seorang
pengusaha
diam-diam
memproduksi dan memasarkannya, diluar dugaan para ahli ternyata teh botol
yang diproduksi laku keras. Dan kini the botol merupakan minuman yang
sejajar dengan minuman ringan lain yang terkenal seperti Coca-Cola,
Seven Up, Fanta dan sebagainya.
4. Kecekatan dan Tindakan
Beberapa orang sering tertinggal atau kalah cepat bertindak karena terlalu
lama berpikir atau terlalu banyak berteori. Kecepatan dan kecekatan
seseorang atau perusahaan dalam memperoleh informasi untuk bertindak
menanggapi suatu perkembangan dunia usaha yang mutakhir, sangat
diperlukan guna menghadapi persaingan.
5. Sekolah Makarya
Untuk menumbuhkan jiwa wisawasta, maka sekarang timbul gagasan untuk
mengembangkan sekolah makarya, sekolah makarya dianggap sebagai model
antara sekolah kejuruan biasa dengan balai latihan atau “Pabrik” tempat
magang para siswa, sehingga setelah tamat para siswa benar-benar siap
terjun ke masyarakat. Hal ini disebabkan banyak lulusan sekolah kejuruan
tidak memperoleh pekerjaan.
Download