12. Kelistrikan Dan Kemagnetan Dalam Tubuh

advertisement
KELISTRIKAN DAN
KEMAGNETAN DALAM
TUBUH
Tubuh
manusia
mengandung
sistem
kelistrikan.
Mulai
dari
mekanisme otak, jantung, ginjal,
paru-paru, sistem pencernaan, sistem
hormonal, otot-otot dan berbagai
jaringan lainnya.
Bahkan di setiap sel tubuh kita
memiliki tegangan antara -90 mvolt
pada saat rileks sampai 40 mvolt
pada saat beraktifitas.
SISTEM SARAF DAN NEURON
a. Sistem Saraf Pusat :
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.
Saraf perifer :
- Afferen
-Eferen
b. Sistem Saraf Otonom :
Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan
kelenjar secara tidak sadar.
KELISTRIKAN SARAF
•Kecepatan impuls serat saraf : serat
sarat berdiameter besar kemampuan
menghantarkan impuls lebih cepat
dari yang berdiameter kecil
•Serat syarat ada 2 type :
1. Bermyelin
2. Tanpa myelin
•
•
Sinapsis : Hubungan antara 2 buah saraf.
Neuromyal Junction : Berakhirnya saraf pada
sel otot.
Memiliki
kemampuan
meneruskan
gelombang depolarisasi dengan cara lompat
dari satu sel ke sel yang lain.
Pada saat depolarisasi, zat kimia pada otot
bergetar/trigger  Kontraksi otot,
repolarisasi  Relaksasi otot
Kelistrikan Otot Jantung
Otot Jantung (miokardium) berbeda dengan syaraf dan otot
bergaris.
Ion Na+ mudah bocor sehingga setelah repolarisasi,ion Na+
akan masuk kembali ke sel  Depolarisasi spontan.
(nilai ambang dan potensial aksi tanpa memerlukan
rangsangan dari luar).
Sel otot jantung akan mencapai nilai ambang dan potensial
aksi pada kecepatan yang teratur  Natural Rate/kecepatan
dasar membran sel.
ELEKTRODA

Untuk mengukur potensial aksi dengan memindahkan transmisi
ion ke penyalur elektron

Bahan yang dipakai perak dan tembaga
Bahan elektroda : 1. Dapat disterilkan.
2. Tidak mengandung racun.
Biasanya Perak ( Ag ) ditutupi lapisan tipis perak Chlorida ( AgCl
).

Perbedaan potensial sebesar 0,80 – 0,34 = 0,46 V, dijumpai
apabila kedua elektroda disambungkan pada kedua tangan
penderita.

Macam-macam bentuk Elektroda :
1.Elektroda jarum ( mikro elekroda )
2.Elektroda mikropipet
3.Elektroda permukaan kulit
Isyarat listrik tubuh
Hasil perlakuan kimia dari tipe sel-sel +++ untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh
EMG (Elektromiogram)
ENG (Elektroneurogram)  miastenia gravis
ERG (Elektroretinogram)  perubahan pigmen retina
EOG (Elektroakulagram)
EGG (Elektrogastrogram)  gerakan peristaltik
EEG (Elektroensefalogram)  epilepsi
EKG (Elektrokardiogram)
Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran
otot bergaris, yaitu mempunyai kemampuan menuntun
suatu
perambatan
potensial
aksi/gelombang
depolarisasi. Depolarisasi sel membran otot jantung
(miokardium) oleh perambatan potensial aksi dengan
menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja ada 3 hal
penting perbedaan antara sel otot jantung dengan sel
otot bergaris yaitu sel otot jantung mempunyai :
1. high speed conductive pathways (konduksi
berjalan dengan kecepatan tinggi)
2. long refractory period (periode refrakter yang
panjang)
3. automatisasi (otomatisasi)
Download