ekskresi - WordPress.com

advertisement
EKSKRESI
BIOLOGI
TINGKAT SMA
Ekskresi
merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh
CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat
Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
• DEFEKASI : proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang
disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami
metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat
yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba
usus.
• EKSKRESI : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang
tidak berguna lagi bagi tubuh.
• SEKRESI : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke
dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna
bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim.
• ELIMINASI : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik
dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang
besar (usus).
Fungsi Sistem Ekskresi
• Membuang limbah yang tidak berguna dan
beracun dari dalam tubuh
• Mengatur konsentrasi dan volume cairan
tubuh (osmoregulasi)
• Mempertahankan temperatur tubuh dalam
kisaran normal (termoregulasi)
• Homeostasis
Organ Eksresi
• Ginjal
• Mengeluarkan urea, zat lain dan H2O cair
• Hati
• Rombakan sel darah merah berupa Globin (dipakai lagi) dan
Hemin, diubah jadi bilirubin dan biliverdin, dan dikeluarkan
bersama feses
• Kulit
• H2O cair
• Paru-paru
• Mengeluarkan CO2 dan H2O gas
Ginjal / Kidney / Ren
2. Kidney
3. Renal pelvis
4. Ureter
5. Urinary bladder /
vesica urinaria /
katung kemih
6. Urethra / saluran
kencing
Struktur Ginjal
• Bentuk ginjal seperti kacang
merah sepasang
• terletak di dorsal kiri dan kanan
tulang belakang di daerah
pinggang.
• Berat ginjal diperkirakan 0,5%
dari berat badan (140 gram) dan
panjangnya ± 10 cm.
• Setiap menit 20-25% darah
dipompa oleh jantung yang
mengalir menuju ginjal
• Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
– korteks (bagian luar)
– medulla (sumsum ginjal)
– pelvis renalis (rongga ginjal)
• Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron (±
1.300.000 nefron)
• sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya
perembesan zat buangan menjadi banyak.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Renal pyramid
Interlobar artery
Renal artery
Renal vein
Renal hilum
Renal pelvis
Ureter
Minor calyx
Renal capsule
Inferior renal capsule
Superior renal capsule
Interlobar vein
Nephron
Minor calyx
Major calyx
Renal papilla
Renal column
Bagian dalam Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah
menyaring darah
• Definisi darah bersih dan darah kotor
berbeda dalam masing-masing sistem
• Sistem Respirasi
– Darah bersih mengandung O2
– Darah kotor mengandung CO2
• Sistem Eksresi (ginjal)
– Darah bersih tidak mengandung urea dan zat
racun
– Darah kotor mengandung urea dan zat racun
• Setiap nefron terdiri
atas badan Malphigi
dan tubulus
(saluran) yang
panjang.
• Pada badan
Malphigi terdapat
kapsul Bowman
yang bentuknya
seperti mangkuk
atau piala yang
berupa selaput sel
pipih.
• Kapsul Bowman membungkus
glomerulus.
• Glomerulus berbentuk jalinan kapiler
arterial.
• Tubulus pada badan
Malphigi adalah
tubulus proksimal
yang bergulung dekat
kapsul Bowman yang
pada dinding sel
terdapat banyak
sekali mitokondria.
• Tubulus yang kedua
adalah tubulus distal.
5. badan malphigi
6. tubulus kole
3. pembuluh darah
(arteiole aferen
dan arteriole
eferen)
2. Tubulus kontortus
proksimal
Gelung henle
Naik (ascenden) dan
turun (descenden)
1. tubulus kontortus
distal
Proses dalam Ginjal
1.Penyaringan (filtrasi)
2.Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
3.Augmentasi
Penyaringan
(filtrasi)
• Terjadi pada kapiler glomerulus pada
kapsul Bowman.
• Pada glomerulus terdapat sel-sel
endotelium kapiler yang berpori
(podosit) sehingga mempermudah
proses penyaringan.
• Ada tekanan hidrolik dan
permeabilitias yang tinggi pada
glomerulus.
• Terjadi pula pengikatan kembali
sel-sel darah, keping darah dan
sebagian besar protein plasma.
Penyaringan
(filtrasi)
• Bahan-bahan yang disaring
dalam plasma adalah :
glukosa, asam amino, natrium,
kalium, klorida, bikarbonat,
garam lain dan urea
• Hasil penyaringan berupa filtrat
glomerulus (urin primer)
komposisinya serupa dengan
darah tetapi tidak mengandung
protein.
Penyerapan kembali
(Reabsorbsi)
• Perpindahan cairan dari tubulus
renalis menuju pembuluh darah
(kapiler peritubuler)
• Zat-zat dalam urin sebagian diserap
lagi, zat yang diserap adalah yang
masih dibutuhkan dan dapat dipakai
lagi (re-use).
• Bila tidak terjadi re-absorspi, kita
akan mengeluarkan urin 360 liter
setiap hari.
• Selain penyerapan kembali, juga
terjadi penambahan zat-zat sisa serta
urea pada tubulus kontortus distal.
Penyerapan kembali
(Reabsorbsi)
• Substansi yang masih berguna seperti
glukosa dan asam amino dikembalikan ke
darah.
• Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain
pada filtrat dikeluarkan dalam urin.
• Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari
178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa.
• Hasilnya urin sekunder yang komposisinya
sangat berbeda dengan urin primer.
• Konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang
bersifat racun bertambah
• Reabsorpsi terjadi melalui beberapa cara:
– Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi
– Air melalui peristiwa osmosis
– Ion Na dan beberapa ion penting secara transpor
aktif+
Augmentasi
• Proses penambahan zat sisa dan
urea dan ion hidrogen
• Penambahan urea terjadi di tubulus
kontortus proksimal
• Penambahan air di lengkung henle
• Penambahan residu di tubulus
kontortus distal
Augmentasi
• Komposisi urin yang dikeluarkan
lewat ureter adalah :
• 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea
• sisanya substansi lain seperti
pigmen empedu (memberi warna
dan bau pada urin)
• Urin tersier (urin sejati) disalurkan
ke uretra, ditampung sementara di
kandung kemih.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Urine mengandung
Sifat Urine
• pH netral
95% water,
• Bersifat steril
Natrium 0.35 g/L
(dapat
NH4
digunakan
Urea 9.3 g/L,
sebagai cairan
Chloride 1.87 g/L,
antiseptik)
Sodium 1.17 g/L,
• Tidak berbau
Kalium/potassium 0.750 g/L,
(akan berbau
bila bereaksi
Kreatinine (C4H7N3O) 0.670 g/L
dengan udara
ion terlarut (inorganik dan
organik)
• Antiseptik zat antimikroba
membunuh bakteri di permukaan
jaringan hidup, misalnya kulit.
• Desinfektan zat pembunuh
mikroorganisme pada benda mati.
• Antibiotik senyawa pembunuh
mikroorganisme di dalam tubuh
Urin sebagai indikator kesehatan
• Bila berwarna gelap, kuning
kecoklatan, berarti kurang
hidrasi (minum yang
banyak)
• Bila berwarna kuning
bening sampai putih bening
berarti cukup hidrasi.
Minumnya cukup.
Cek kesehatan dengan warna urine
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kuning gelap = dehidrasi
Kekuningan dan oranye muda = kekurangan vitamin B
Oranye = indikasi minum obat rifampin dan phenazopyridine
Urine dengan darah = hematuria, gangguan ginjal atau
carcinoma.
Oranye gelap sampai hijau = indikasi jaundice, rhabdomyolysis
atau sindrom Gilbert
Hitam indikasi melanuria atau melanoma.
Kuning kehijauan indikasi suplemen diet
Merah muda indikasi makanan bit atau
Kehijauan indikasi makan asparagus
Kemerahan sampai hijau indikasi porphyria
Banyak sedikitnya urin dipengaruhi
Jumlah air yang diminum
oleh :
•
Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi
protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun
sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang
diproduksi banyak.
• Suhu lingkungan
Semakin rendah suhu, menyempitkan pembuluh renalis, sehingga
reabsorpsi lambat, air lebih banyak.
• Kadar garam
Kadar garam dalam darah membuat urin lebih banyak
• Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan
duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang.
Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.
• ADH
Anti diuretik Hormon, bila tinggi maka urin rendah (penyerapan
tinggi)
• Hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar
gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal.
Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses
penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.
Perjalanan urin selanjutnya
Urin tersier atau urin sebenarnya disalurkan ke :
1. Ureter
punya otot sendiri, sehingga tidak tergantung oleh gravitasi)
2. Urinary bladder / vesica urinaria / kantung kemih
kantung otot yang memiliki kemampuan meregang, 200 ml sampai 400
ml.) memiliki otot pendorong sendiri, sehingga urin keluar bukan
karena efek gravitasi. (urinasi sambil hand stand?)
3. Urethra / saluran kencing
ada dua otot sfingter, sfingter interna dan sfingter eksterna.
– Sfingter interna adalah otot polos, bekerja tidak sadar.
– sfingter eksterna adalah otot lurik, bekerja sadar, akan berkontraksi
menutup atau membuka menurut instruksi.
Definisi otot lurik bukanlah otot rangka, karena tidak semua otot
lurik melekat di rangka.
Urinasi sambil hand stand
DIALYSIS
Ginjal masih dapat berfungsi dengan baik sampai
ginjal mengalami kerusakan sebanyak 75%
bila ginjal hanya berfungsi 10 %, terjadi gangguan
gagal ginjal
Karena ginjal mengalami kerusakan, baik akut
maupun kronik, maka pembersihan darah
dilakukan dengan menggunakan alat
•HAEMODIALISIS
•DIALISIS PERITONEAL
Hemodialisis
• Hemodialisis (HD) : dialisis
dengan menggunakan mesin
dialiser sebagai "ginjal buatan".
• Darah dipompa keluar dari
tubuh, masuk ke dalam mesin
dialiser.
• Darah dibersihkan dari zat-zat
racun melalui proses difusi dan
ultrafiltrasi oleh dialisat (suatu
cairan khusus untuk dialisis), lalu
dialirkan kembali ke dalam
tubuh.
• Salah satu metode baru adalah
dengan selang selofan
• Dilakukan 1-3 kali seminggu di
rumah sakit dan setiap kalinya
membutuhkan waktu sekitar 2-4
jam.
Peritoneal dialisis
CAPD Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
• Dialisis menggunakan Selaput rongga perut
(peritoneum) sebagai saringan antara darah
dan cairan Dianial.
• Darah tidak perlu dikeluarkan dari tubuh untuk
dibersihkan dan disaring oleh mesin dialisis.
Biaya Dialisis bila gagal ginjal
Haemodialisis
• Dilakukan seminggu 2 kali, 5 jam per sesi Biaya sekali
HD antara Rp.500.000,- sampai Rp.800.000,- per HD
Biaya per tahun Rp. 50 sampai 80 juta, belum termasuk
biaya dokter dan perawta, adminstrasi rs dan transport.
CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
• Pemasangan kateter Rp. 10 juta
cairan dialisat Rp. 4.500.000,- kira-kira per tahun Rp 50
sampai 75 juta, biaya lain bila timbul infeksi , dapat
dilakukan sendiri di rumah, atas instruksi dokter
Transplantasi ginjal
• Pretransplantasi dan prosedur Rp 200 juta, biaya per
tahun Rp 75 sampai 150 juta
EKSKRESI
HATI
HEPAR /
LIVER
Hati = Liver ≠ Heart
Hati-hati di jalan!
Translated =
Livers in the road?
• hati dapat dibagi dua lobus yaitu lobus kanan (right
lobe) dan lobus kiri (left lobe).
• Memiliki berat ± 2 kg
atau lebih 25% berat
badan
• Berwarna merah tua
dan memiliki selaput
tipis yang disebut
kapsula hepatis.
• Tersusun atas sel hati
yang dikenal dengan
nama hepatosit.
• Hati terdiri daripada koleksi unit-unit mikroskopik yang disebut
lobul
• Lobul-lobul ini merupakan pusat pemprosesan utama bagi hati.
• Di sinilah hati menjalankan fungsi-fungsinya seperti
mendetoksifikasi darah dan menghasilkan empedu.
Hati
• Dalam metabolisme, hati
memiliki banyak fungsi
yaitu :
– Menyimpan gula dalam
bentuk glikogen
– Tempat pembentukan protein
– Penawar racun
– Pembentukan sel darah merah
• Dalam sistem ekskresi
hati memiliki fungsi :
– Pembongkaran protein
– Perombakan dan
pembongkaran sel
darah merah
– Menghasilkan empedu.
• Hati menerima darah dari dua
pembuluh darah
• Nadi hati (dari aorta membawa
darahberoksigen dari jantung untuk
dibekalkan kepada sel-sel hati)
• Vena porta hepatis (dari usus
mengandung zat makanan dan untuk
didetoksifikasi.
• Darah dari kedua saluran ini dibawa keluar
dari hati melalui vena hati ke dalam vena kava
inferior untuk dibawa balik ke jantung.
• Selain darah, empedu juga dialirkan keluar
dari hati.
• Duktus hempedu membawa empedu ke pundi
empedu untuk disimpan dan dipekatkan
sebelum dirembes ke dalam duodenum.
• Sel hati menangkap dan merombak sel darah
merah yang sudah cukup tua, dipecah menjadi
• Zat besi (disimpan di hati dan dikirim ke sumsum
tulang)
• Globin (digunakan dalam metabolisme protein dan
pembentukan Hb baru) dan
• Hemin (dirubah menjadi bilirubin dan biliverdin)
• Bilirubin biliverdin disimpan di dalam kantung
empedu, dikeluarkan melalui usus bersama feses.
• Bilirubin biliverdin berwarna hijau kebiruan
kemerahan, dioksidasi menjadi urobilin berwarna
kuning kecoklatan yang akan mewarnai feces dan
urin
Amonia menjadi UREA
• Proses deaminasi, sisa metabolisme berupa
amonia
• Amonia NH3 sangat berbahaya bagi tubuh
• diubah oleh hati menjadi urea yang tidak
berbahaya
• Urea (NH2)2CO
• Urea larut di dalam darah dengan konsentrasi
2.5 to 7.5 mmol/liter dikeluarkan lewat urin
dan keringat (bersama dengan sodium klorid)
Empedu mengandung :
• Air
• Asam empedu,
• Garam empedu,
• Kolesterol,
• Fosfolipid (lesitin),
• Pigmen empedu
(bilirubin dan biliverdin)
dan beberapa ion.
• Bila terjadi penyumbatan pada saluran
empedu, bilirubin biliverdin akan masuk ke
aliran darah.
• Bila ini terjadi, darah berwarna kekuningan
atau sering disebut sakit kuning (jaundice),
tampak dari kulit dan mata
• Sakit kuning bukan penyakit, hanya indikasi
ada yang salah dengan kinerja hati
SIROSIS HATI/PEMBENGKAKAN HATI
• kebiasaan meminum alkohol dan infeksi virus hepatitis C
• Kelanjutan dari fibrosis hati (penggantian sel hati yang rusak dengan
lemak atau jaringan fibrous)
SYMPTOM
• Mudah Lelah, lemah
• Kaki membangkak (edema) cairan yang bocor dari aliran darah dan
menumpuk di kaki (edema) dan perut (ascites).
• Kehilangan nafsu makan, merasa mual dan ingin muntah.
• Kecenderungan lebih mudah berdarah dan memar.
• Penyakit kuning karena penumpukan bilirubin.
• Gatal-gatal karena penumpukan racun.
• Perut membesar
karena hati
membengkak, nyeri
di ulu hati.
EKSKRESI
KULIT
A epidermis
B dermis
C subcutis
1 hair follicle
11 sweat gland
7 sebaceous gland
Kulit manusia
•
•
•
•
Organ terbesar dan terluas di tubuh manusia
Orang dewasa luas kulit sekitar 1.5-2 m2
Tebal 2 – 3 mm
Berat 2 kilogram
Fungsi kulit
• Menyekresikan zat berupa keringat
• Pelindung tubuh terhadap kerusakan fisik
karena gesekan, penyinaran, kuman, zat kimia,
panas, dll
• Menguragi kehilangan air
• Mengatur suhu badan
• Menerima rangsang
LAPISAN KULIT
dari paling luar
• Lapisan luar EPIDERMIS
• Lapisan dalam DERMIS
• Jaringan Ikat bawah kulit
LAPISAN KULIT
Lapisan luar EPIDERMIS
• Lapisan tanduk : sel mati
– Stratum korneum : mengalami de-skuamasi
(kehilangan sisik)
– Stratum lusidum : lapisan bening terang, mengganti
sel korneum
• Lapisan malphigi :
– Stratum granulosum : melanin
(pigmen kulit)
– Stratum germinativum
(meristem/proliferasi)
• Stratum spinosum
• Stratum basale
LAPISAN KULIT
Lapisan dalam DERMIS
•
•
•
•
•
•
•
•
Serat kolagen,
Retikuler
Elastin,
Rambut dan otot
erector vili
Kelenjar minyak
(kelenjar/glandula
sebasea),
Kelenjar keringat
(glandula sudorifera)
Pembuluh darah,
Saraf
• Jaringan Ikat bawah kulit
– Tempat penimbun lemak
Kelenjar minyak
(kelenjar/glandula sebasea)
• Menghasilkan minyak untuk
mencegah kekeringan kulit dan
rambut
Kelenjar keringat (glandula
sudorifera)
• Di seluruh permukaan tersebar
2,5 juta kelenjar keringat
• Telapak tangan, ujung jari dan
kulit muka paling sedikit kelenjar
minyak
• Kelenjar keringat terdiri atas
pembuluh panjang (saluran
tempat keringat keluar) dan
lapisan Malphigi yang masuk ke
dermis
• Pangkal kelenjar keringat
menggulung dan berhubungan
dengan kapiler darah dan saraf
• Setiap hari keluar keringat 2.000
ml, sekitar 5 – 10 % sisa
metabolisme
Rambut and Keringat
Suhu dingin
• Rambut akan berdiri,
menangkap panas dari luar
• Rambut tegak karena kerja
dari otot arrector pili,
peristiwa ini disebut
piloerection
• Kelenjar keringat menutup,
menahan panas dalam
tubuh
Suhu panas
• Rambut akan lemas
• Kelenjar keringat
mengeluarkan keringat
sebagai pelepas panas
tubuh
•
•
•
•
Melanosit sel penghasil melanin
Sangat aktif untuk ras negroid
Medium pada ras mongoloid
Lambat pada ras kaukasoid
Lebih murah memelihara dan
mencegah daripada mengobati
1Tes 5:23 Semoga Allah damai sejahtera
menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh,
jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan
tak bercacat pada kedatangan Yesus
Kristus, Tuhan kita.
Download