USULAN PERBAIKAN TATA KELOLA DANA PENSIUN

advertisement
Harianto Solichin
17 April 2015
1.Dana Pensiun berfungsi memberikan kesejahteraan
kepada
Peserta
dimasa
Pensiun
agar
dapat
mempertahankan tingkat kesejahteraan selama masih
bekerja
2.Dana Pensiun harus dikelola dengan Prudent (Prinsip
Kehati-hatian yang tinggi), profesional dan tertib.
3.Adalah idaman semua pensiunan mendapatkan hasil
terbaik dalam pengelolaan investasi yang memungkinkan
naiknya tingkat kesejahteraan dalam bentuk penambahan
manfaat/benefit bagi para penerima pensiun.
2
Perlu adanya perbaikan Tata Kelola
Dana Pensiun yang meliputi
beberapa aspek penting :




RKD (Rasio Kecukupan Dana)
Kinerja Investasi
Administrasi yang Profesional
Peningkatan Manfaat
3


Masih ditemukan Dana Pensiun yang belum
mencapai RKD 100%
Kekurangan RKD bervariasi dari 80-98%
Contoh :
Dana Pensiun dengan aset 1T, shortage RKD
2% = 20 M
Kalau dalam 15 thn, shortage RKD 2% = 100 M
Artinya akan ada + 1.000 orang yang akan
kekurangan pembayaran pensiun, atau bahkan
tidak kebagian.
4
Dari jenis Investasi yang dipilih : Deposito,
Saham, Obligasi, SUN, Reksadana,
Reksadana Pasar Uang, Tanah &
Bangunan, Anak Perusahaan dan
investasi lainnya.
 Dilihat dari Urgensi, perlu perbaikan
segera.

5
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksadana ini berisi investasi surat berharga
dengan jangka waktu <360 hari. Reksadana ini
bukan merupakan investasi yang cocok untuk
Dana Pensiun karena nature Dana Pensiun
adalah pembayaran pensiun yang sudah
terjadwal.
Dana Pensiun tidak membutuhkan pembayaran
jangka pendek atau pembayaran tak terduga yang
besar.
Contoh :
Dana Pensiun punya RDPU >700M (+ 30% aset DP)
Kinerja Investasi RDPU saat ini berkisar 4.5-6%/thn sangat
rendah dibanding hasil instrumen investasi lainnya.
6
2. D e p o s i t o
Jenis investasi ini relatif aman, hanya perlu
batasan penempatan dana yang tidak lebih
dari max limit / bank.
3. S U N (Surat Utang Negara)
Jenis investasi paling aman, karena bersifat
sovereign risk akan tetapi tetap harus
diperhatikan resiko global. Masih kita ingat thn
2008 sewaktu krisis global karena subprime
mortgage di AS yang berimbas keseluruh
dunia. Pada waktu itu, SUN turun 20-45% dari
par value tergantung tenor antara 2-30 tahun
7
4. Obligasi BUMN dan Swasta
Selain rating emiten yang harus dipilih AAatau diatasnya, tetapi perlu diteliti analisa
global, resiko nilai tukar, resiko industri, tingkat
kompetisi. Obligasi terlihat sebagai investasi
konservatif, padahal sangat rentan terhadap
resiko tingkat bunga.
Contoh :
Saat ini ada industri tertentu yang tahun lalu
baik, tetapi sekarang menjadi sulit, mis :
Perminyakan (oil & gas), Commodity,
Batubara, CPO, Penerbangan, dll
Begitu juga perlu diperhatikan industri yang
bersifat siklus (cyclical).
8
5. Reksadana


Perlu dilihat jenis reksadana, bersifat
ekuitas,
fixed
income,
campuran,
berimbang, indeks, tema tertentu (BUMN),
terproteksi dll.
Apabila banyak mengandung ekuitas, dapat
digolongkan sebagai investasi saham.
Apabila banyak mengandung obligasi /
fixed income digolongkan investasi obligasi.
Setiap jenis reksadana mendapat discount
risk.
9
6. S a h a m
Dalam setiap situasi, indeks saham akan
merefleksikan kondisi ekonomi baik global
maupun domestik, money supply, tingkat
bunga, rating negara, harga komoditas,
kompetitif industri, sentimen pasar, market
rumor, informasi tertentu, dll
Dengan tingkat IHSG 5.500 saat ini, adalah
sangat penting untuk melakukan rebalancing
portfolio menjadi tidak terlalu agresif.
Contoh :
Dana Pensiun yang komposisi asetnya berupa saham
sebesar 45%, perlu dibuat stress test apabila IHSG
turun menjadi 5.000, 4.500 atau bahkan 4.000
10
7. Tanah dan Bangunan
Sebenarnya jenis investasi ini adalah salah
satu investasi yang sesuai dengan nature
Dana Pensiun yang berjangka panjang.
Hanya jenis investasi ini harus dikelola oleh
ahlinya di bidang Real Estate, tanah dan
bangunan.
Banyak hal yang harus diperhatikan, sertifikat
tanah, penguasaan, lokasi..lokasi..lokasi.
Untuk bangunan perlu mengerti jenis
konstruksi, gedung tinggi, kantor, hotel,
perumahan atau real estate.
11
8. Anak Perusahaan
Investasi Anak Perusahaan yang mendapat
bisnis dari Induk Perusahaan yang merupakan
pendiri Dana Pensiun, sebenarnya cukup
aman.
Contoh :
DP Sekolah investasi sekolah di lokasi lain
DP Rumah Sakit investasi pada ekspansi RS
DP Penerbangan investasi pada anak
perusahaan cateringnya.
Investasi pada Anak Perusahaan harus
diperhatikan kemungkinan konflik kepentingan
pengurus.
12
9. Investasi Lainnya




Ada banyak jenis investasi lainnya yang
dimungkinkan misalnya investasi pada :
MTN
Strategic Investment
RDPT
Private Equity, dll
13
Pengurus Dana Pensiun pada saat ini berbeda
dengan masa lalu. Saat ini makin banyak
tantangan yang harus dihadapi (global,
domestik, industri, jenis keahlian yang
dibutuhkan dll)
Pengurus Dana Pensiun harus mempunyai
tingkat kompetensi yang tinggi bukan hanya
kinerja investasi, tapi juga sistem administrasi
Dana Pensiun yang membutuhkan tingkat
akurasi tinggi dan ketertiban, tetapi juga
computerised system yang handal.
14
Adalah impian semua peserta Dana
Pensiun dan para penerima manfaat
pensiun untuk melihat hasil investasi yang
memuaskan, tetapi juga penambahan
manfaat berupa peningkatan pembayaran
pensiun, adanya manfaat tambahan
seperti Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan
atau sejenisnya.
15
1. R K D
Kekurangan RKD harus segera diperbaiki :
Urgensi Perbaikan
RKD 96%-98%
RKD 91%-95%
RKD 86%-90%
RKD 80%-85%
Max Durasi Perbaikan
s/d 2 Tahun
3 – 4 Tahun
5 – 6 Tahun
7 – 8 Tahun
Perbaikan/Thn
1-2% / Thn
2,5 – 3%/ Thn
2,5 – 3%/ Thn
2,5 – 3%/ Thn
16
2.RDPU harus segera ditinjau karena tidak
sesuai dengan nature Dana Pensiun.
RDPU dapat diarahkan ke deposito, obligasi ,
SUN (Conservative) atau saham (Progresif)
KPD (Kontrak Pengelolaan Dana) adalah jenis
investasi yang dapat mengatasi shortage yield
dari RDPU secara cepat
Misalnya :
KPD dengan target investasi, 20%-30% diatas
return deposito
17
3.Reksadana perlu dibagi berdasarkan jenis
investasi ekuitas, fixed income, berimbang,
indeks, tema tertentu (BUMN), terproteksi,
dll
Setiap jenis reksadana perlu diberikan
batasan maksimum dari aset Dana
Pensiun
18
4. S a h a m
Perlu dilakukan STRESS TEST untuk mendapatkan
profil resiko apabila IHSG turun ke level 5.000, 4.500
atau bahkan 4.000.
Investasi saham sangat baik pada waktu market
kondusif, akan tetapi akan mempunyai resiko
penurunan apabila ada gangguan/shock pada global
politik, ekonomi, domestik, industri, tingkat bunga,
money supply, harga komoditas, sentimen pasar,
rumor, informasi tertentu, dll
Perlu diadakan rebalancing portfolio bagi Dana
Pensiun yang mempunyai alokasi lebih dari 30% aset
Dana Pensiun.
19
5. Obligasi
Perlu dikaji rating obligasi yang dimiliki Dana
Pensiun sebagai informasi awal.
Yang terpenting adalah kajian industri dari emiten
bersangkutan
sehingga
dapat
diantisipasi
Rebalancing Portfolio Obligasi, berdasarkan situasi
pasar global/domestik.
6. Tanah & Bangunan
Bagi Dana Pensiun dengan aset diatas 150M perlu
dianjurkan instrumen investasi ini karena naturenya
yang mirip dengan Dana Pensiun yaitu Jangka
Panjang. Dibutuhkan ahli investasi yang mengerti
Asset Class ini.
20
7. Anak Perusahaan
Bagi Dana Pensiun yang mempunyai RKD diatas
110% maka jenis investasi ini dapat diberikan
rekomendasi.
21


Dibentuk suatu komunitas Investasi seperti Klub
Investasi
(PFIC = Pension Fund Investment Club)
PFIC akan mengadakan seminar bulanan untuk
meningkatkan keahlian pengurus Dana Pensiun
dalam berbagai kategori :
- Pemilihan Investasi Saham (IPO, Secondary)
- Pemilihan Emiten Obligasi (Rating, Industry Risk)
- Pemilihan Deposito (Bank Risk)
- Pemilihan Jenis SUN (Interest Rate, Tenor)
22

- Pemilihan Investasi Tanah & Bangunan
(Undang ahli Real Estate dari Perusahaan
terkemuka)
- Pemilihan Jenis Instrumen Investasi Lainnya
MTN, RDPT, Strategic Investment, Private Equity,
Investasi Luar Negeri, dsb
PFIC menunjuk pengurus sesuai keahliannya, juga
mengajak tokoh-tokoh Dana Pensiun baik
Pemerintah maupun Swasta untuk menjadi
Steering Committee di awasi oleh Komisioner dan
Deputi OJK IKNB dan jajarannya.
23

PFIC mengadakan evaluasi tahunan dan sekaligus
melakukan peniliaian sebagai berikut :
1. Dana Pensiun dengan Kinerja Terbaik
berdasarkan ASSET CLASS : Saham, Obligasi,
SUN, Reksadana, Tanah & Bangunan, Anak
Perusahaan, Investasi Lainnya. Masing-masing
nominasi terbaik diberikan Winner Award yang
ditandatangai Assosiai Dana Pensiun dan Pejabat
OJK
24
2. Dana Pensiun dengan Kinerja Overall Terbaik.
Yang terbaik mendapatkan Kinerja Tertinggi.
3. Dana Pensiun yang berhasil menutup Shortage
RKD dalam waktu tercepat.
4. Dana Pensiun dengan Sistem Administrasi
Tercanggih, Computerised Report dan
Comprehensive.
25
5. Dana Pensiun dengan Biaya Terkecil tapi Hasil
Kinerja 10 Terbaik. (Paling Efisien).
6. Dana Pensiun dengan Tenaga Profesional
Terlengkap dalam segala Asset Class.
7. Dana Pensiun dengan Kenaikan Manfaat Terbaik
buat Peserta.
Para pemenang kontes PFIC mendapatkan Award
(Carrot) dan Evaluasi Fit/Proper OJK misalnya 5%
terburuk, Jabatan diganti (Stick).
26
SELAMAT BEKERJA
27
Download