Standar Nasional Indonesia - sisni

advertisement
Standar Nasional Indonesia
Nomor SNI
: SNI 01-7212-2006
Judul
Abstraksi
: Uji cepat viabilitas benih tanaman kehutanan: tusam, mangium, sengon, mahoni dan gmelina
: Potensi viabilitas benih yang di peroleh dengan uji cepat hasilnya sedikit lebih tinggi dari uji
viabilitas secara langsung. Standar ini menetapkan cara uji cepat viabilitas benih tusam (Pinus
merkusii), mangium (Acacia mangium), sengon (Paraserianthes falcataria), mahoni (Swietenia
sp.) dan gmelina (Gmelina arborea) serta persyaratan hasilnya, meliputi uji tetrazolium uji
hidrogen peroksida, uji eksisi embrio, dan uji belah (digunakan untuk benih yang baru dipanen).
Uji belah hanya digunakan untuk benih yang baru dipanen. Pengujian dilakukan dengan
mempersiapkan benih dan alat yang telah disterilisasikan. Alat yang akan digunakan pengujian
disterilisasi dalam oven dengan suhu 105°C selama 24 jam. Benih contoh yang akan diuji
disterilisasi dengan cara direndam dalam larutan natrium hipoklorit benomil. Pengamatan
pengujian di fokuskan pada struktur tumbuh. Semua benih dilakukan prosedur uji tetrazolium,
uji hidrogen peroksida, uji eksisi embrio, dan uji belah. Pada uji tetrazolium, viabilitas benih
yang diuji dapat diketahui dengan melihat persentase pola pewarnaan yang terbentuk dan
mencocokannya dengan kunci intepretasi persyaratan hasil uji yang tercantum dalam standar
ini. Hasil uji hidrogen peroksida pada setiap benih didasarkan pada panjang radikel yang
muncul pada akhir periode pengamatan. Pada uji eksisi embrio, kunci interpretasi hasil benih di
bedakan menjadi embrio viabel dan non embrio viabel. Pada uji belah, kunci interpretasi hasil
benih di bedakan menjadi Benih viabel dan Benih non viabel
Panitia Teknis
: Pengelolaan Hutan
SK Penetapan
: 22/KEP/BSN/2/2007
Acuan Normatif Non SNI
1. SNI 01-5006.7-2002. Tanaman kehutanan - Bagian 7: Istilah dan definisi yang berhubungan dengan perbenihan dan
pembibitan tanaman kehutanan
No
1
ICS
Kode ICS
65.020.20 Bercocok tanam
Judul
Halaman 1 dari 1
Download