PENGUKURAN KEKUATAN OTOT

advertisement
PENGUKURAN
KEKUATAN OTOT
Pendahuluan




Digunakan untuk tujuan diagnosis dan prognosis
Asesmen perubahan kondisi pasien
Efektifitas program latihan (strengthening exc)
Dipengaruhi faktor anatomi, fisiologi, biomekanik,
psikologi dan patologi



Manual Muscle Testing (MMT) merupakan
teknik pengukuran kekuatan otot
Diperkenalkan oleh Wilhelmine Wright (1912)
dibantu Robert W. Lovett, MD.
Lovett menggunakan untuk pasien poliomyelitis
(1915 dan 1916)
Diawali 3 klasifikasi :
 normal
 partial paralyzed (sebagian)
 wholly paralyzed (komplit)

1916 klasifikasi dikembangkan
1. normal
2. good
3. fair
4. poor
5. trace
6. totally paralyzed


1927 American Journal of Surgery (LeRoy
Lowman, MD) skala 0 – 9 dan +/1930s Kendall memperkenalkan konsep
persentase grade MMT
Pertimbangan Prosedur MMT




Posisi
Stabilisasi
Palpasi otot
Aplikasi resisten
Keterbatasan MMT



Sangat subjektif.
Hanya mengukur pada kondisi LMN & tanpa
adanya kontraktur.
Kesulitan dalam memposisikan pasien untuk tes
yang tepat.
Skala MMT (1)
Grade
(angka)
Grade
(huruf)
0
1
(Tr)
Grade
(word)
Definisi
Zero
Tidak ada
kontraksi
(penglihatan
dan palpasi)
Sedikit
kontraksi, tidak
ada gerakan
Trace
Skala MMT (2)
Grade Grade
(angka) (huruf)
Grade
(word)
Definisi
2-
2-
Poor minus Gerakan parsial ROM,
posisi eliminasi gravitasi
2
(P)
Poor
Gerakan full ROM, posisi
elimininasi gravitasi
2+
(P+)
Poor plus
Gerakan full ROM, posisi
elimininasi gravitasi
dengan kekuatan ½
Skala MMT (3)
Grade Grade
(angka) (huruf)
3-
(F-)
3
(F)
3+
(F+)
Grade
(word)
Definisi
Fair minus Gerakan full ROM, posisi
melawan gravitasi dengan
kekuatan lebih ½
Fair
Gerakan full ROM, posisi
melawan gravitasi
Fair plus Gerakan full ROM, posisi
melawan gravitasi dengan
resisten minimum
Skala MMT (4)
Grade Grade Grade
(angka) (huruf) (word)
4
(G)
5
(N)
Good
Definisi
Gerakan full ROM, posisi
melawan gravitasi dengan
resisten moderat
Normal Gerakan full ROM, posisi
melawan gravitasi dengan
resisten maksimum
Langkah-langkah MMT (1)




Jelaskan tujuan dan prosedur kepada
pasien
Posisi pasien pada posisi melawan
gravitasi
Stabilisasi pada sendi proksimal
Instruksikan pasien melakukan gerakan
pada segmen distal sendi secara pasif
dalam jarak gerak.
Langkah-langkah MMT (2)



Kembalikan segmen distal ke posisi awal
untuk starting position
Palpasi otot yang dites ketika
mempertahankan stabilisasi pada sendi
proksimal
Minta pasien melakukan gerakan dalam
ROM yang mungkin secara aktif
Dapatkah pasien melakukan langkah 7 ?





Ya
Pindahkan tangan yang melakukan palpasi
untuk posisi resisten ketika mempertahankan
resisten di atas sendi proksimal
Instruksikan pasien pada posisi tepat untuk
aplikasi resisten.
Aplikasikan resisten melalui prosedur tes yang
tepat, tingkatkan secara bertahap sampai
tercapai resisten maksimal.
Gradasi nilai otot seperti pada tabel

Tidak
Posisikan pasien pada posisi eliminasi gravitasi
 Stabilisasi sendi proksimal
 Instruksikan pasien pada posisi spesifik ketika
melakukan gerakan pasif dalam jarak gerak
 Kembalikan segmen distal pada posisi awal
 Palpasi otot yang dites ketika mempertahankan
stabilisasi pada sendi proksimal
 Minta pasien melakukan gerakan yang mungkin
dalam jarak gerak
 Gradasi nilai otot seperti pada tabel

Instrumen lain





Sphygmomanometer  lebih kuantitatif
Hand Held Dynamometer  kg, pound
Hand strength :
1. Hand grip dynamometer
2. Pinch meter
Trunk  isostation
1 RM
Pengukuran Daya Tahan Otot




Daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk
berkontraksi secara berulang ulang
Yang diukur adalah kemampuan mengulangi
gerakan
Jenis tes bersifat gerak fungsional
Contoh sit up, squat dll
Download