Pendahuluan LABORATORIUM ANGGARAN PERUSAHAAN

advertisement
Pendahuluan
LABORATORIUM
ANGGARAN PERUSAHAAN
Pengantar :
Laboratorium anggaran ini di rancang untuk memberikan latihan-latihan bagi mahasiswa
maupun para pihak-pihak yang sedang mempelajari anggaran secara praktis. Setiap soal latihan
akan disertakan format anggarannya dengan tujuan untuk mempermudah, serta tidak mencaricari bentuk format yang cocok untuk menjawab latihan kasus-kasus tersebut. Pengalaman
menunjukkan bahwa mahasiswa maupun pihak-pihak yang sedang melakukan latihan anggaran
cukup dipusingkan bagaimana memulai dengan formatnya. Memang setiap perusahaan berbedabeda cara menformat anggaran, namun pada dasarnya mempunyai banyak kesamaan, hanya
berbeda selera dan sangat tergantung dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Praktek Anggaran Perusahaan
Dalam praktiknya, bagi perusahaan yang sudah mapan dan berjalan dari pengalamanpengalamannya yang sudah lalu, maka format anggaran sudah dibakukan, hanya terkadang
secara evolusi terjadi perubahan-perubahan yang kecil disana-sini tetapi dalam praktiknya tidak
mengalami perubahan yang signifikan.
Peralatan Praktik Anggaran
Walaupun setiap soal mungkin sudah tersedia format anggarannya masing-masing, akan
tetapi alangkah baiknya bila setiap orang yang melakukan praktik anggaran ini menyediakan
alat-alat tulis : misalnya penggaris, pensil, kalkulator, kertas buram, penghapus (dimaksudkan
kalau terjadi kesalahan mudah dihapus baru kemudian bila sudah yakin kebenarannya ditulis
dengan pena misalnya, walaupun tidak harus)
Perlunya penyegaran (refreshing)
karena praktek anggaran ini memerlukan kecermatan, ketelitian bagi setiap pelaku praktek
terlebih karena anggaran ini berhubungan dengan angka-angka yang saling terkat satu dengan
yang lain, maka kesalahan pada awalnya dapar berakibat fatal kesalahan berikutnya, maka
selingilah dengan penyegaran (refreshing), dan jangan memaksakan rasa capai, penat sehingga
menimbulkan ketidak cermatan.
Kasus Peramalan (forecasting)
Nomor 1 :
Toko buku “Gunung Gede” selama 8 tahun mempunyai data penjualan dalam satuan unit
buku dari berbagai judul buku. Dengan mengabaikan jenis buku yang paling atau kurang laris,
pada tahun 2007 (tahun depan) toko buku ini bermaksud ingin menyusun anggaran penjualan
dengan terlebih dahulu harus membuat peramalan penjualan. data historis penjualannya sebagai
berikut
1999
UNIT PENJUALAN
Rp
38.000
2000
42.000
2001
48.000
2002
56.000
2003
60.000
2004
75.000
2005
79.000
2006
88.000
TAHUN
Perintah :
1. tentukan nilai persamaan garis trend dengan bantuan “metode peramalan least square”.
2. tentukan besarnya ramalan penjualan buku toko “Gunung Gede” tersebut untuk tahun
2007,2008,2009 yang akan datang.
Formulir Jawaban :
Peramalan Penjualan
Toko Buku “Gunung Gede”
Daftar Mencari Persamaan Garis Trend
Dengan Metode Least Squere “Data Genap”
Th
Penjualan ( Y )
Skala
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
∑
Rumus garis trend linier
Y = a: + bx
a= ∑Y:∑N
b = ∑ XY : ∑ X²
Kolom Perhitungan :
Y (th 2007) : X =
:
X
XY
X²
Y ( tg 2008) : x =
:
Y(th 2009) : x =
:
Kasus Peramalan (forecasting)
Kasus nomor 2 : CV Nur Ilmi
CV Nur Ilmi, memproduksi dan menjual satu macam barang yang dari tahun ketahun teris
meningkat. Dengan perkembangan perusahaan dan dengan asumsi nilai penjualan cukup biasa
diandalkan sebagai dasar peramalan trend dengan dasar data historisnya 5 tahun silam sebagai
berikut : (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
2002
2003
2004
2005
2006
Nilai Penjualan
Rp.
975
Rp. 1,436
Rp. 1,858
Rp. 2,124
Rp. 2,583
Perintah :
1. Tentukan nilai persamaan garis trend penjualan CV Nur Ilmi dengan bantuan metode trend
“least squere”
2. buatlah ramalan penjualan CV Nur Ilmi Tahun 2007, 2008, dan 2009
Formulir Jawaban :
Kasus Peramalan CV Nur Ilmi (Data Ganjil)
Daftar Mencari Persamaan Garus Trend
Th
Penjualan ( Y )
Skala
∑
Rumus Garis Trend Linier
Y’ = a + bx
a= ∑Y:∑ N
b = ∑ XY : ∑ X²
Y (th 2007) dimana X =
:
Y ( tg 2008) dimana x =
:
Y (th 2009) dimana x =
:
X
XY
X²
Laboratorium
Anggaran Penjualan
Kasus nomor 3 :
PT Cempaka dalam rangka menyusun anggaran penjualan tahun 2007 dan 2008 mempunyai
beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut :
a. Bahwa peramalan penjualan akan didasarkan pada unit penjualan tahun-tahun sebelumnya
dengan pendekatan trend “least squere”
b. Daerah penjualan hanya mencakup daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat saja, dengan
perbandingan 2 untuk DKI dan 3 untuk Jawa Barat.
c. Harga jual per unit untuk masing-masing daerah penjualan sama
d. Harga jual untuk tahun 2007 akan dinaikan sebesar 25% dari harga rata-rata tahun-tahun
sebelumnya sedangkan harga jual tahun 2008 akan dinaikkan sebesar 20% dari harga tahun
2007
e. Indek penjualan (%) tiap triwulan masing-masing daerah untuk tahun 2008 adalah sebagai
berikut :
TRIWULAN
I
II
III
IV
DAERAH PENJUALAN
DKI
JABAR
20%
30%
30%
30%
20%
20%
30%
20%
Sedangkan data penjualan dan harga jual per unit tahun-tahun sebelumnya adalah sbb :
TAHUN
2001
2002
2003
2004
2005
2006
UNIT PENJUALAN
Rp
65.000
Rp
72.000
Rp
70.000
Rp
75.000
Rp
82.000
Rp
86.000
HARGA PER UNIT
Rp
11.000
Rp
13.500
Rp
13.500
Rp
14.000
Rp
15.000
Rp
17.000
Perintah :
1. saudara diminta ramalan penjualan tahun 2007 dan 2008 dengan pendekatan trend “least
squere”
2. menentukan besarnya harga jual per unit tahun 2007 dan tahun 2008 sesuai dengan
kebijaksanaan perusahaan
3. menyusun anggaran penjualan tahun 2008 mendatang dengan didasarkan kebijaksanaan
perusahaan tersebut di atas
Formulir Jawaban
Laboratorium Anggaran Penjualan
PT Cempaka Tahun 2007 dan tahun 2008
Daftar Mencari Garis Trend “Least Squere”
“Data Genap”
Th
Penjualan ( Y )
Skala
X
Persamaan garis Trend : Y’ = a + bx → a = ∑ Y : N
XY
b =∑ XY : X
Lembar Mencari Garis Trend :
Y(Th 2007) =
Y(Th 2008) =
Distribusi Penjualan Per Daerah & Per Triwulan Tahun 2008 :
PT Cempaka :
Triwulan
ke
DKI Jakarta
%
Unit
Jawa Barat
%
Unit
Jumlah :
100
100
Penentuan Harga Jual Tahun 2007 & tahun 2008
PT Cempaka :
Lembar Perhitungan :
X²
PT Cempaka
Anggaran Penjualan
(DKI Jakarta, Jawa Barat Dan Total)
Th 2008
TRI
WULAN
KE
DKI JAKARTA
(@ rp ……)
UNIT
RP JUTA
JAWA BARAT
(@ RP ….... )
UNIT
I
II
III
IV
Jumlah
1 tahun
Laboratorium Anggaran Penjualan
Kasus Nomor 4 :
RP JUTA
TOTAL
(@ RP ……..)
UNIT
RP JUTA
PD Kurnia, sedang menyusun anggaran penjualan tahun 2007 yang akan datang, dengan data,
asumsi dan kebijaksanaan perusahaan sebagai berikut :
a. Data penjualan tahun-tahun yang lalu sebagai berikut :
Tahun
2002
2003
2004
2005
2006
Unit Penjualan
516000
516000
580000
692000
624000
b. Daerah penjualan dan prosentase alokasi penjualan per daerahnya sbb :
Pulau Jawa ………. 50%
Sumatera ………… 30%
Kalimantan………. 20%
c. Harga jual per unit ditetapkan sama untuk tiap daerah dan tidak berubah sepanjang tahun
2007 yang akan datang. Bila tahun 2006 yang lalu harga jual per unit sebesar Rp 4.000 maka
untuk tahun 2007 akan dinaikkan sebesar 25% dari harga tahun 2006.
d. Indeks penjualan per bulan dan per triwulannya sama
perintah :
1) Tentukan penjualan PD Kurnia tahun 2007 dengan bantuan trend last squere
2) Susunlah anggaran penjualan PD Kurnia tahun 2007 menurut bulan, triwulan dan per
daerah penjualannya
Lembar Jawaban
Kasus Anggaran Penjualan PD Kurnia Tahun 2007
Daftar Mencari Persamaan Garis Trend “Least Squere”
Data Ganjil :
Th
Penjualan ( Y )
Skala
X
XY
X²
∑
Lembar mencari persamaan tren : Y’ = a + bx
Maka Y ( Th 2007), Dimana X =
Lembar menghitung alokasi penjualan :
Pulau jawa
: ____________________________________=__________________
per bulan : ________________ per triwulan ___________________
P.Sumatera
:_______________________________________________________
per bulan : ________________ per triwulan ___________________
P.Kalimantan
: _______________________________________________________
per bulan : ________________ per triwulan ___________________
PD Kurnia
Anggaran Penjualan
Januari s/d Desember Th 2007
Bulan/
Triwulan
Pjawa
Unit
P Sumatera
Harga
@
Jumlah
(RP 000)
Harga
@
Jumlah
(RP 000)
Total Keseluruhan
Jumlah
Harga
Unit
(RP 000)
@
Jumlah
(RP 000)
Unit
Januari
Febuari
Maret
Tri W.2
Tri W.3
Tri W.4
TOTAL:
PD Kurnia : Anggaran Penjualan Th 2007
Bulan/
Triwulan
P Kalimantan
Harga
Unit
@
Januari
Febuari
Maret
Tri W.2
Tri W.3
Tri W.4
TOTAL:
Laboratorium
Anggaran Produksi
Kasus Nomor 5 PT Hardi :
PT Hardi, usahanya adalah memproduksi dan menjual barang “A”, saat ini tengah menyusun
anggaran produksinya untuk semester I tahun 2007 yang akan datang dengan data dan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan antara lain sebagai berikut :
1) Rencana penjualan 7 bulan kedepan sebagai berikut :
Bulan
januari
febuari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Rencana Penjualan
(unit)
2,400
2,600
2,600
2,800
2,400
2,500
3,000
15.300 (smt 1)
2) Kebijaksanaan persediaan akhir :
a. Tiap akhir bulan, perediaan barang jadi dikehendaki sebanyak 40% dari rencana penjualan
bulan berikutnya
b. Persediaan barang jadi per 31 Desember 2006 diketahui 1.060 unit
3) Pola produksi yang ditetapkan adalah berubah-ubah (fluktuatif)
Diminta :
a. Saudara menghitung jumlah yang harus diproduksi pada semester I (satu) tahun 2007
b. Saudara diminta menyusun skedul produksi untuk semester I tahun 2007 tersebut
Jawaban Kasus Nomor 5
Anggaran produksi
(Pola Berubah-ubah / Pola Fluktuatif)
PT Hardi
1) Penentuan banyaknya unit yang harus diproduksi semester I/2007
PT Hardi :
URAIAN
Jumlah Unit
Rencana penjualan semester I/2007
15.300
Rencana persediaan akhir semester I
(+) 1.200
jumlah barang yang harus tersedia
16.500
Persediaan awal semester I/2007
(-)
1.060
jumlah yang harus diproduksi (=) 15.440
semester I
Persediaan akhir 40 % X 3.000 unit = 1.200 unit
2) skedul produksi untuk semester I tahun 2007 PT Hardi Sbb.:
`“Pola Produksi Berubah (Fluktuatif)”
Bulan/
Smt. I
Rencana
Penjualan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Smt. I
2.400
2.600
2.600
2.800
2.400
2.500
15.300
Rencana
Pers Akhir
1.040
1.040
1.120
960
1.000
1.200
1.200
Jumlah Brg. Persediaan Jumlah yang
Tersedia
Awal
Diproduksi
3.440
3.640
3.720
3.760
3.400
3.700
16.500
1.060
1.040
1.040
1.120
960
1.000
1.060
2.380
2.600
2.680
2.640
2.440
2.700
15.440
Persediaan akhir bln Januari renc. Bln Feb X 40 % --- 2.600 X 40 % = 1.040 unit
`“Pola Produksi Tetap (Stabil)”
Bulan/
Smt. I
Rencana
Penjualan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Smt. I
2.400
2.600
2.600
2.800
2.400
2.500
15.300
Rencana
Pers Akhir
1.233
1.206
1.179
954
1.127
1.200
1.200
Jumlah Brg. Persediaan Jumlah yang
Tersedia
Awal
Diproduksi
3.633
3.806
3.779
3.754
3.527
3.700
16.500
1.060
1.233
1.206
1.179
954
1.127
1.060
2.573
2.573
2.573
2.575
2.573
2.573
15.440
Produksi setiap bulan : 15.440 unit : 6 = 2.573
Keterangan :
1. Persediaan
: Persediaan akhir bulan yang lalu, menjadi persediaan awal pada bulan
berikutnya, sehingga persediaan akhir Januari menjadi persediaan awal bulan
Febuari (misalnya)
2. Jumlah
: Rencana jumlah penjualan selama semester I, merupakan jumlah penjualan
bulan-bulan Januari sampai dengan Juni, demikian untuk jumlah produksi.
Tetapi untuk kolom persediaan awal dan persediaan akhir, tentu tidak mungkin
persediaan bulan yang satu di jumlahkan dengan persediaan bulan lainnya,
karena menjadi ober lapping. persediaan akhir semester akhir semester I,
merupakan persediaan akhir bulan Juni, dan persediaan awal semester adalah
persediaan awal Januari
Laboratorium
Anggaran Penjualan & anggaran Produksi
Kasus Nomor 6 :
PT Prabu, pada saat ini sedang menyusun anggaran penjualan dan anggaran produksi untuk
tahun 200X yang akan datang, berdasarkan data dan kebijaksanaan perusahaan yang telah
ditetapkan sebagai beirikut :
1. Rencana penjualan :
a.
jumlah unit yang akan dijual sebanyak 10.780 unit
b.
indek distribusi penjualan per bulan dan triwulannya adalah sbb :
januari ………………….. 10%
Triwulan ke II …………………… 20%
Febuari …………………. 10%
Triwulan ke III ………………….. 20%
Maret …………………… 10%
Triwulan ke IV ………………….. 30%
2. Rencana Produksi :
a.
pola produksi, ditetapkan dengan pola “Tetap/Stabil”, sedangkan tingkat persediaan
dibiarkan mengambang (fluktuatif)
b.
Rencana persediaan barang jadi yang dikehendaki :
per tgl 31 Desember 200X sebanyak ……… 1.060 unit
per 1 Januari 200X sebanyak …………………. 1.040 unit
Perintah :
a) Menyusun anggaran penjualan untuk tahun 200X yang akan datang
b) membuat anggaran jumlah unit yang harus diproduksi tahun 200X tersebut
c) menyusun skedul produksi tahun 200X yang akan datang perbulan/triwulan
Formulir Jawaban
Anggaran Penjualan & anggaran Produksi
PT PRABU tahun 200X
Anggaran Penjualan Th 200X
Bulan / Triwulan
Indeks (%)
Jumlah ……….
100%
Rencana Penjualan (Unit)
Anggaran Jumlah Yang Harus Diproduksi Tahun 200X
KETERANGAN
Rencana penjualan ……
Rencana persd akhir ….
Jumlah YH tersedia …..
Persediaan awal……….
Rencana jml Produksi …
Jumlah Unit
Karena Pola Produksi “Tetap”, Berarti :
Keterangan :
Jumlah Yg harus diproduksi 1th :
Jumlah produksi per bulan (1/12)
Jumlah produksi per triwl (1/4nya)
Jumlah Unit
Form Skedul Produksi PT Prabu Tahun 200X
“Pola Tetap”
bulan
Rencana
/Triwulan
Penjualan
Januari
Febuari
Maret
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Jml 1 thn
Rencana
Pers Akhir
Jumlah YH Persediaan Jumlah Yh
Tersedia
Awal
Diproduksi
Laboratorium anggaran
kasus anggaran bahan baku
kasus nomor 7 :
lihat kasus nomor 5, PT Hardi selanjutnya harus menyusun anggaran bahan baku, meliputi :
a) Anggaran kebutuhan baku dan b) Anggaran pembelian bahan baku untuk tahun 2007
tersebut. Data-data tersedia dalam menyusun anggaran bahan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. data mengenai standar pemakaian bahan (standar Usage Rate/SUR) untuk setiap unit barang
jadi “A” adalah sebagai berikut :
baran jadi
A
bahan baku yang dibutuhkan per unit barang jadi
X
Y
Z
5 buah
3 buah
4 buah
b. Persediaan bahan baku yang ada per 1 Januari 2007
bahan baku
X = 61.000 buah
Y = 70.000 buah
Z = 77.000 buah
c. persediaan akhir untuk tiap akhir bulan setiap bahan baku (dalam buah)
sebagai berikut :
Bulan
Januari
Febuari
Maret
April
Mei
Juni
X
60000
60000
62000
65000
64000
63000
Y
75000
69000
74000
77000
70000
71000
Z
95000
100000
96000
95000
90000
90000
Diminta :
1) saudara menyusun anggaran kebutuhan bahan baku X,Y,Z semester I/2007
2) saudara menyusun anggaran pembelian bahan baku X (saja) semester I/2007
Formulir Jawaban
Anggaran Bahan Baku Th 2007
PT HARDI
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU
SEMESTER I TH 2007
Bahan X
Bahan Y
Bulan
Rencana
Produksi Produksi X SUR
Jumlah Sur
Jumlah
Jan
Feb
Mart
April
Mei
Juni
Juml
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU X
Bahan Z
Sur
Jumlah
SEMESTER TH 2007
Bulan
Kebutuhan
Pembelian Bahan X
Rencana Pers Jumlah
Akhir
Tersedia
YH Rencana
Pers
Juml YH
Dibeli
Awal
Jan
Feb
Mart
April
Mei
Juni
Juml
KETERANGAN :
1. Jumlah kebutuhan, adalah rencana produksi x standar pemakaian bahan
2. persediaan awal suatu bulan, merupakan akhir bulan yang lalu
3. persediaan akhir semester I merupakan persediaan akhir juni, sedangkan persediaan awal
semester I merupakan persediaan awal januari
Laboratorium Anggaran
Kasus Anggaran Tenaga Kerja
Kasus nomor 8 :
PT Kondang pada saat ini sedang mempersiapkan anggaran tenaga kerja langsung, meliputi
anggaran jam tenaga kerja langsung (Direct Labour Hour) dan anggaran Upah Tenaga Kerja
Langsung (Direct Labour Cost) untuk tahun 2007 yang akan datang. Data dan asumsi yang
tersedia sebagai berikut
1. PT ini memproduksi 3 macam produk, yaitu X,Y, dan Z. Rencana penjualan Tahun 2007
ini adalah sebagai berikut :
produk X ……… 30.000 unit
produk Y………. 50.000 unit
produk Z………. 20.000 unit
2. persediaan barang jadi yang dikehendaki (dalam unit) sbb:
Produk
produk X
produk Y
AWAL
TAHUN
6000
15000
akhir tahun
6000
15000
produk Z
8000
10000
3. Standar Pengerjaan produk
Produk
X
Y
Z
Departemen A
2 DLH
1 DLH
2 DLH
Departemen B
1 DLH
2 DLH
1 DLH
Departemen C
4 DLH
3 DLH
2 DLH
4. Tarif upah per jam tenaga kerja langsung (per DLH) per departemen sebagai berikut:
Departemen A @Rp. 3.000 / perjam
Departemen B @Rp.5.000 / perjam
Departemen C @Rp.1.000 / perjam
diminta :
1) saudara menyusun anggaran jumlah barang yang harus diproduksi tahun 2007 yang akan
datang
2) saudara menyusun anggaran jumlah jam tenaga kerja langsung
3) saudara menyusun anggaran biaya upah tenaga kerja langsung
Formulir Lembar Jawaban
(Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung)
PT Kondang Th 2007
Anggaran jumlah Barang Diproduksi TH 2007
Produk
(X,Y,Z)
X
Y
Z
Rencana
Penjualan
30.000 unit
50.000 unit
20.000 unit
Rencana
Pers Akhir
6.000 unit
15.000 unit
10.000 unit
Jumlah YH Persediaan
ada
Awal
36.000 unit
6.000 unit
65.000 unit 15.000 unit
30.000 unit
8.000 unit
Rencana
Produksi
30.000 unit
50.000 unit
22.000 unit
Anggaran Jumlah Jam tenaga Kerja Langsung Th 2007 (DLH)
Depart.
A,B,C
Renc. Penjualan Rencana
(X,Y,Z)
Produksi
Jumlah Jam TKL
SUR
A
X = 30.000
30.000
2
Y = 50.000
50.000
1
Z = 20.000
22.000
2
B
X = 30.000
30.000
1
Y = 50.000
50.000
2
Z = 20.000
22.000
1
X = 30.000
C
30.000
4
Y = 50.000
50.000
3
Z = 20.000
22.000
2
jumlah jam tenaga kerja langsung yang dianggarkan …….
Anggaran Biaya Upah Tenaga Kerja Langsung Per Dept Th 2007
jml jam
60.000
50.000
44.000
30.000
100.000
22.000
120.000
150.000
44.000
Jml Jam
Per Dept
154.000
152.000
314.000
620.000
Departemen
Rencana Jumlah Tarip Upah Per Anggaran Upah
Jam T.K. Lgsg
Jam TKL
T.Kerja Lagsg
A
154.000
Rp. 3.000
B
152.000
Rp. 5.000
C
314.000
Rp. 1.000
Anggaran jumlah biaya upah tenaga kerja langsung :
Rp. 462.000
Rp. 760.000
Rp. 314.000
Rp. 1.536.000
Laboratorium
Anggaran biaya Overhead Pabrik
Keterangan Singkat :
biaya overhead merupakan biaya-biaya umum (selain biaya bahan baku dan tenaga kerja
langsung) yang dibebankan kebiaya produksi. Cara pembebanan biaya umum ke Harga pokok
Produksi (overhead) dapat dilakukan dengan cara, antara lain : a) melalui pendekatan proporsi
penggunaan bahan b) Melalui pendekatan proporsi jam kerja langsung produk.
Contoh kasus nomor
PT Bayu untuk tahun 2007 merencanakan produksi 2 macam barang sebagai berikut :
-
Barang A sebanyak 10.000 unit
-
Barang B sebanyak 5.000 unit
Standar pemakaian bahan baku utama untuk tiap unit produknya adalah sebagai berikut :
-
Barang A memerlukan 2 (dua) buah bahan baku X
-
Barang B memerlukan 1 (satu) buah bahan baku X
Kedua barang A dan B tersebut diolah melalui 2 departemen produksi, yaitu departemen I dan
departemen II dengan standar jam pengerjaan produk sebagai berikut :
Barang
Departemen I
Departemen II
A
0,5
0,3
B
0,4
0,2
Pada tahun 2007 tersebut PT Bayu menganggarkan biaya-biaya umum antara lain sebagai berikut
:
Biaya adminstrasi kantor……………………………….....Rp. 48.000.000
Biaya penyusutan bangunan kantor ……………................Rp. 32.000.000
Biaya kepegawaian ……………………………………….Rp. 40.000.000
Jumlah biaya umum………………………………………Rp.120.000.000
Diminta :
1) Saudara membuat anggaran pembebanan biaya overhead, biaya umum kepada biaya
Harga pokok produksi A dan B berdasarkan proporsi biaya bahan baku utama
2) Saudara membuat anggaran pembebanan biaya umum ke biaya Harga Pokok Produksi A
dan B berdasarkan proporsi Pembebanan Jam kerja tenaga kerja langsung
Formulir Jawaban :
kasus anggaran biaya overhead PT Bayu tahun 2007
pembebanan biaya umum pabrik berdasarkan proporsi penggunaan bahan :
Produk
Produk Rencana
Produksi
Penggunaan
Bhn
Sur
jmlh
Bahan
Uraian
Pembebanan
Biaya Umum
BOP Per BOP Per
Produk
Unit
A
10.000
2
B
XX
XX
5.000
XXXXXX
XXXXXX
1
XXX
XXX
20.000
96.000.000
9.600
4.800
5.000
24.000.000
4.800
4.800
25.000
120.000.000
14.400
9.600
Pembebanan biaya umum pabrik berdasarkan proporsi jam kerja langsung :
Rencana Departemen I
Produksi
Jml
SUR
Jam
Departemen II
Jml
SUR Jam
A
10.000
5.000
0,3
3.000
8.000
7.680
1.920
B
XXX
XXX
5.000
0,4
XXXXX XXX
XXXXX XXX
2.000
0,2
XXX
XXX
1.000
3.000
2.880
2.880
XXXXX
XXXXX
Produk
0,5
7.000
4.000
Total
Jam
Kerja
Beban Bop
Per Prod
11.000 10 .560
Per Unit
Laboratorium Anggaran
(Anggaran Biaya Overhead Dep Jasa & Produksi)
Kasus nomor 10 PT Sumber Makmur :
PT Sumber Makmur, saat ini sedang menyusun anggaran biaya umum pabriknya untuk tahun
yang akan datang. Pabrik ini meliputi 2 departemen produksi dan 2 departemen jasa. Untuk
masing-masing departemen tersebut anggaran biaya umumnya meliputi sebagai berikut :
Anggaran biaya umum pabrik untuk tahun 2007 :
Departemen
Produksi I
Produksi II
Jasa I
Jasa II
Kegiatan dept
Cetak rangka dasar
Finishing
diesel - pbgkit listrik
maint - perbengkelan
anggaran BOP
Rp.
250,000,000
Rp.
100,000,000
Rp.
30,000,000
Rp.
15,000,000
Output
30000 unit produk
30000 unit produk
5000 kwh listrik
3000 drh mekanik
Sedangkan rencana penggunaan jasa departemen jasa tahun 2007 tersebut adalah sebagai berikut
departemen penerima
Jasa
Dep. Produksi I
Dep. Produksi II
Dep Jasa I
Dep Jasa II
Departemen Pemberi jasa
Dep. Diesel
Dep Bengkel
50%
40%
30%
50%
10%
20%
-
Rencana lainnya :
Anggaran biaya bahan baku langsung untuk tahun 2007 ……..…… RP 450.000.000
Anggaran biaya upah tenaga kerja langsung ………………………. Rp 180.000.000
Harga jual barang jadi per unit produk …………………………….. @ RP 50.000
Biaya penjualan…………………………………………………..… RP 60.000.000
Anggaran biaya umum dan adminitrasi…………...……………….. RP 90.000.000
Tingkat pendapatan ditaksir sebesar ………………………..
20%
Diminta :
1) Saudara membuat persamaan yang berlaku bagi biaya overhead kedua departeen jasa PT
Sumber Makmur tahun 2007.
2) Mencari biaya overhead departemen jasa bersih setelah menerima dan memberi jasa
masing-masing.
3) menghitung tarip biaya overhead departemen jasa masing-masing.
4) Menghitung pembebanan biaya departemen jasa ke departemen produksi.
5) Menghitung Harga Pokok Produksi, bila diasumsikan tidak ada persediaan awal maupun
persediaan akhir bahan baku.
6) Menyusun anggaran rugi/laba PT Sumber Makmur tahun 2007 dengan asumsi tidak ada
persediaan awal maupun akhir barang jadi dan barang setengah jadi.
Formulir Jawaban Kasus Nomor 10 PT Sumber Makmur :
Anggaran Biaya Overhead, Harga Pokok dan Rugi/Laba Pt Sumber Makmur
1) persamaan yang berlaku bagi BOP Departemen Jasa Netto :
X = a1 + b1 Y
Y= a2 + b2 X
X = 30.000.000 + 15.000.000Y
Y = 15.000.000 + 30.000.000X
Maka Persamaannya Menjadi :
X = 30 + 15 (15 + 30X)
X = 45 (15 + 30X)
X = 675 + 1350X
X – 1350X = 675 1349X = 675
X = - 0,5
Brarti : Y = 15 + 30(-0,5)
Y = 15 - 15
Y=0
2) Biaya oberhead Netto Departemen Jasa Setelah Saling Memberi dan Menerima Jasa
Masing-Masing :
URAIAN
B. Umum Yg Dianggarkan
Memberi Jasa
Menerima Jasa
B. Umum Netto
Out Put Jasa :
Tarip Per Kwh/Drh
3) Tarip Per Kwh/Drh :
DEP JASA I
30.000.000
( 3.000.000 )
3.000.000 +
30.000.000
5.000 kwh (:)
6.000
DEP JASA II
15.000.000
( 3.000.000)
3.000.000 +
15.000.000 =
3.000 drh (:)
5.000
…………..
………………
4) pembebanan biaya umum departemen jasa ke departemen produksi :
a) BOP Dep Jasa I Netto
30.000.000
Dipindahkan ke :
Departemen Produksi I (50 %)
= 15.000.000
Departemen Produksi II (30 %) =
BOP Netto
b) BOP Dep Jasa II Netto
9.000.000
= 24.000.000
15.000.000
Dipindahkan ke :
Departemen Produksi I (40 %)
= 6.000.000
Departemen Produksi II (50 %)
= 7.500.000
BOP Netto
= 13.500.000
Tarip BOP Departemen Produksi I
Biaya Umum Yang Dianggarkan
250.000.000
Pembebanan Dari Dep Jasa :
Dari Dep Jasa I
Dari Dep Jasa II
15.000.000
6.000.000 +
Jumlah BOP Produksi I
…21.000.000 +
= 271.000.000
Barang Yang Dihasilkan Oleh Dep Prod I
30.000 (:)
Tarip BOP Per Unit Dep Produksi I
9.033
Tarip BOP Departemen Produksi II
Biaya Umum Yang Dianggarkan
100.000.000
Pembebanan Dari Dep Jasa :
Dari Dep Jasa I
9.000.000
Dari Dep Jasa II
7.500.000 +
Jumlah BOP Produksi II
16.500.000 +
116.500.000
Barang Yang Dihasilkan Oleh Dep Prod II
30.000 (:)
Tarip BOP per unit Departemen Produksi II
3.883,3
4) Harga Pokok Produksi Per Unit :
Anggaran Biaya Bahan Per Unit :
450.000.000 : 30.000 unit
=
15.000
180.000.000 : 30.000 unit
=
6.000
Tarip BOP Dep Produksi I (Lihat Diatas)
=
9.033
Tarip BOP Dep Produksi II (Lihat Diatas)
=
3.883
Harga Pokok Per Unit
=… 33.916
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Per Unit :
5) Anggaran Rugi/Laba Tahun 200X
Penjual
, Rp 50.000 X 30.000 unit
= 1.500.000.000
Harga Pokok Penjualan, Rp 33.916 X 30.000 unit…
= 1.017.480.000
LabaKotor……………………………………………… =
482.520.000
Biaya Penjualan, Administrasi & Umum :
Biaya Penjualan
= Rp 60.000.000
Biaya Administrasi Umum = Rp 90.000.000
150.000.000
Laba Sebelum Pajak
332.520.000
================
Kasus nomor 11 : PT Bella :
Soal : Anggaran Biaya Variable ( Variable Budget)
PT BELLA yang usahanya memproduksi dan menjual suatu macam barang, untuk tahun depan
telah menyusun perencanaan biaya produksinya. Kapasitas produksi berkisar antara 70.000 unit
sampai dengan 100.000 unit. Taksiran biaya produksi tahun depan tersebut antara lain tertera
sebagai berikut :
Jenis Biaya
Biaya
Bahan
Mentah
…………………….
Biaya Tenaga Kerja Langsung
………
Biaya
Gaji
staff……………………………..
Biaya
Pemeliharaan……………………..
Jumlah
Pemeliharaan………………….
Volume
Kegiatan
70.000 Unit
Rp.
140,000,000
Rp.
52,500,000
Rp.
110,000,000
Rp.
90,000,000
Rp.
392,500,000
(Unit
Produksi)
100.000 Unit
Rp.
200,000,000
Rp.
75,000,000
Rp.
110,000,000
Rp.
120,000,000
Rp.
505,000,000
Diminta :
1. klasifikasikan jenis-jenis biaya tersebut menjadi biaya tetap, biaya variable, dan biaya
semi variable.
2. buatlah persamaan (Formula) yang berlaku bagi biaya-biaya yang tergolong biaya semi
variable
3. buatlah anggaran biaya variable untuk biaya produksi pada kapasitas produksi antara
70.000 unit sampai 100.000 unit PT BELLA untuk tahun depan tersebut (dalam kelipatan
10.000 unit)
Formulior jawaban kasus nomor 11 :
Jawaban PT Bella :
Identifikasi biaya :
biaya bahan mentah, merupakan biaya variable……………… RP
/ per unit
Biaya T. kerja Langsung, biaya variable…………………………….. RP
/ per unit
Biaya Gaji, Merupakan biaya tetap………………………………….. RP
/ per unit
Biaya Pemeliharaan : Biaya Semi Variable :
High/Low
Unit
Biaya
H
…….. ………
L
…….. ………
Variance
……. ………
VC/per unit = Rp ……………
Total unit ………. biaya Pemeliharaan …………… Rp ………………
VC, ……….. unit @ Rp ………………….
Rp ………………
FC Biaya pemeliharaan ………………………………….
Rp ……………… /th
Jadi persamaan biaya pemeliharaan Y = a + bx
Y = …………… + ………….. (X)
PT BELLA :
Anggaran Biaya Produksi (dalam berbagai tingkat produksi)
KETERANGAN
SKALA PRODUKSI
70000
80000
90000
100000
Kasus nomor 12 : PT Gelang Permata
SOAL ANGGARAN VARIABLE (VARIABLE BUDGET)
PT GELANG PERMATA, DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN DAN
BIAYA PENJUALAN UNTUK TAHUN DEPAN (THN 2007) ,BERDASARKAN PADA
DATA PENJUALAN DAN BIAYA PENJUALAN TAHUN LALU (TH 2006) SEPERTI
BERIKUT DIBAWAH
BULAN
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
UNIT
PENJUALAN
(UNIT)
23 500
22 500
25 800
22 400
27 500
NILAI
PENJUALAN
(RP)
117 500 000
112 500 000
129 000 000
112 000 000
139 000 000
610.000.000
BIAYA
PENJUALAN
(RP)
29 100 000
27 825 000
30 738 000
28 440 000
31 680 000
147.783.000
UNTUK TAHUN DEPAN (TH 2007) P
T GELANG
PERMATA INI MERENCANAKAN
PENJUALAN SBB.:
BULAN
JANUARI
FEBUARI
MARET
APRIL
UNIT
PENJUALAN
29 600
30 000
31 000
32 000
122.600
BILA HARGA JUAL PER UNIT TAHUN DEPAN DIRENCANAKAN RP 6.000/UNIT,
DAN BIAYA TETAP TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN DEMIKIAN JUGA BY.
VARIABLE PER UNITNYA JUGA TIDAK BERUBAH SEPERTI TAHUN 2006 LALU
MAKA DIMINTA
1. SAUDARA MENYUSUN ANGGARAN BIAYA VARIABLE DALAM BENTUK
PERSAMAAN (FORMULA BIAYA PENJUALAN > Y = a + bx )
2. SAUDARA MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN DAN BY PENJUALAN
UNTUK KWARTAL KESATU TAHUN 2007
NOTE
DALAM IDENTIFIKASI BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABLE, GUNAKAN
METODE HIGHT & LOW METHODE (MAXIMUM & MINIMUM METHODE)
Biaya Tetap tahun 2007
Y = a + b (x)
610.000.000 = a + 147.783.000/121.700 (122.600)
610.000.000 = a + 148.875.890
a = 610.000.000 – 148.875.890
a = 461.124.110
Bulan Januari
Y = a + b (x)
Y = a + b (29.600)
Y = 461.124.110 + b(29.600)
Y = 461.124.110 + 756 (29.600)
Y = 461.124.110 + 22.377.600
Y = 483.501.710
Nilai Penjualan = 483.501.710
Bulan Pebruari
Biaya Penjualan = 22.377.600
FORMULIR JAWABAN
KASUS NOMOR 12 : PT. GELANG PERMATA:
IDENTIFIKASI BIAYA VARIABLE :
HIGHT
UNIT
LOW
PENJUALAN
H
27.500
L
22.400
VARIANCE
5.100
JADI VC UNIT :
BIAYA
PENJUALAN
31.680.000
27.825.000
3.855.000
3.855.000 (:) 5.100
BIAYA PENJUALAN Rp 756 X 122.600 unit
= Rp 756
= Rp 92.685.600
VARIABLE COST PER UNIT Rp……………(:)………..... unit = Rp …………..
FC PER BULAN = Rp………………(-) Rp……………………... = Rp…………..
PERSAMAAN YANG BERLAKU ATAS BIAYA PENJUALAN PER BULAN :
Y = a + bx -------------- Y = a + 756 (122.600)
Y(JANUARI) X = …………………. = …………………………………………….
Y(FEBUARI) X = …………………. = …………………………………………….
Y(MARET)
X = …………………. = …………………………………………….
Y(APRIL)
X=…………………... = …………………………………………….
JADI ANGGARAN PENJUALAN DAN BIAYA PENJUALAN SBB :
PT XYZ TAHUN 2007 SBB.:
Periode Penjualan / Semester I/ 2007
Januari Febuari Maret
April
Uraian
Penjualan :
Unit Penjualan
Harta Jual Per Unit (Rp)
Nilai Penjualan (Rp)
_______ _______
Biaya Penjualan :
Biaya Penjualan (Rp)
Biaya Tetap / Bulan (Rp)
_______ _______
Total By Penjualan (Rp)
Kasus nomor 13 : Anggaran Variable PT PQRS
Total
_______
_______
_______
_______
_______
_______
Soal : Anggaran Variable PT PQRS
Diketahui, biaya produksi pada tingkat volume produksi tertinggi dan terendah untuk tahun yang
lalu sebagai berikut :
Maacm biaya
Biaya tenaga kerja lgsg
Biaya bahan mentah
Biaya Penyusutan
Biaya Listrik
Biaya gaji pegawai
Biaya Pemeliharaan
Biaya bahan tdk langsg
Jumlah Biaya Produksi
Volume Kegiatan Produksi
(Unit)
12.500
22.500
Rp
Rp
37.500.000
67.500.000
Rp
Rp
34.375.000
67.875.000
Rp
Rp
10.000.000
10.000.000
Rp
Rp
25.000.000
45.000.000
Rp
Rp
37.500.000
37.500.000
Rp
Rp
20.000.000
30.000.000
Rp
Rp
22.500.000
27.500.000
Rp
Rp
186.875.000
279.375.000
Bila Diasumsikan bahwa :
1. Biaya-biaya tersebut tahun depan tidak mengalami perubahan yang signifikan
2. Range dan kapasitas tahun depan sama dengan tahun lalu, yaitu antara 12.500 unit
sampai 22.500 unit
Diminta :
1) Saudara mengidentifikasi biaya-biaya tersebut, apakah biaya fixed, variable atau semi
variable
2) Saudara menyusun anggaran biaya produksi dalam skedule produksi dalam kelipatan
2.500 unit antara kapasitas minimal dan maksimal tersebut diatas untuk tahun depan
3) buatlah anggaran biaya produksi tersebut dalam formula
Formulir Jawaban PT PQRS
Jawaban soal PT PQRS :
Anggaran biaya produksi PT PQRS Tahun 200X (Schedule Biaya)
Jenis
dan
macam
biaya
Biaya tenaga kerja lgsg
Biaya bahan mentah
Biaya Penyusutan
Biaya Listrik
Biaya gaji pegawai
Biaya Pemeliharaan
Biaya bahan tdk langsg
Jumlah Biaya Produksi
Skedul produksi
12.500
37.500.000
34.375.000
10.000.000
25.000.000
37.500.000
20.000.000
22.500.000
186.875.000
15.000
Anggaran biaya produksi dalam formula PT PQRS
Macam Biaya
Biaya tenaga kerja lgsg
Biaya bahan mentah
Biaya Penyusutan
Formula Biaya
Fixed Cost
Variable Cost
17.500
20.000
22.500
67.500.000
67.875.000
10.000.000
45.000.000
37.500.000
30.000.000
27.500.000
279.375.000
Biaya Listrik
Biaya gaji pegawai
Biaya Pemeliharaan
Biaya bahan tdk langsg
Jumlah Biaya Produksi
Kasus NO. 14 : Anggaran Piutang dan Anggaran Kas CV Murni
CV Murni, untuk triwulan pertama tahun depan (tahun 2007), telah merencanakan antara lain
hal-hal sebagai berikut :
a. Penjualan
b. Penerimaan lainnya diperkirakan RP 20.000.000 tiap bulannya
c. Pengeluaran kas tiap bulannya meliputi hal-hal seperti berikut :
d. Relisasi penjualan bilan nopember dan desember tahun 2006 adalah sebesar masingmasing sebesar Rpp 100.000.000
e. Bila akan terjadi deficit, akan dipinjam dari Bank dengan perkira bunga sebesar 2% tiap
bulannya dihitung dari sebesar pinjaman. Pinjaman dianggap dilakukan pada awal bulan,
sedangkan pembayaran bunga dilakukan pada akhir bulan. Bila pada akhir bulan jumlah
kas dianggap mencukupi, pada awal bulan berikutnya diusahakan untuk membayar
pinjaman
f. Saldo kas minimal ditetapkan sebesar Rp 15.000.000, dan diketahui saldo kas akhir
desember 2006 sebesar Rp 16.000.000, dan saldo piutan dengan akhir desember 2006
diketahui Rp 110.000.000
Diminta :
1. Saudara menyusun anggaran penagihan piutang dagang triwulan I tahun 2007 (Januari,
Febuari dan Maret 2007)
2. Saudara menyusun anggaran kas transaksionil, anggaran kas finasiil, dan anggaran kas
gabungan transaksionil dan finansiil untuk triwulan I tahun 2007 yang akan dating
tersebut.
Formulir jawaban : Anggaran CV Murni
Formulir : Anggaran penagihan piutang
Bulan
Rencana
Penjualan
Syarat Penjualan
Tunai
Kredit
(Rp 000.000)
Pengumpulan Piutang
Januari
Febuari
Maret
Nop '06
Des '06
Jan '07
Feb '07
Mart
'07
Jumlah kas masuk hasil penagihan……………..
Formulir : Anggaran kas transaksionil (Triwulan I Th 2007)
(Rp 000.000)
Keteranga
Maret
Taksiran Penerimaan
-
Penjualan tunai
-
Penagihan piutang
Januari
Febuari
-
Penerimaan lain-lain
Jumlah
………..
penerimaan
Taksiran Pengeluaran :
-
Pembelian
dagangan
-
Pembayaran gaji/upah
-
Pengeluaran pajak
Jumlah
………….
barang
pengeluaran
Surplus (Defisit) transaksi kas
……
Formulir Anggaran Kas Finasiil
Keteranga
Januari
Saldo
kas
awal
Bulan
…………………………..
Surplus
(Defisit)
kas
transaksionil………
Meminjam
ke
Bank…………………………….
Membayar
pinjaman
Bank………………..
Membayar
bunga
pinjaman……………..
Saldo
kas
akhir
bulan……………………….
Besarnya
pinjaman
kumulatif…………
(Rp 000.000)
Febuari
Maret
Besarnya pinjaman ; X -> X Defisit + Saldo kas minimal + BUnga – Saldo Awal kas
Formulir : Anggaran kas (gabungan anggaran kas trasaksionil dan anggaran kas
finnansiil)
Anggaran Kas (Gabungan
Keterangan
Saldo Kas (Awal Bulan)
PENERIMAAN :
-
Penjualan tunai …………….
-
Penagihan Piutang dagang ,,,,,,,,,,,,,
-
Penerimaan lain-lainnya
-
Penerimaan pinjaman
Jumlah penerimaan :
PENGELUARAN :
(Rp 000.000)
Januari
Febuari
Maret
-
Pembelian barang dagangan
-
Pembayaran gaji/upah
-
Pembayaran lain-lain
-
Pembayaran pinjaman
-
Pembayaran bunga pinjaman
-
Pembayaran pajak
-
Jumlah Pengeluaran (Akhir Bulan)
PINJAMAN KUMULATIF :
Forulir : Anggaran piutang dagang
Keterangan
Saldo piutang (Awal Bulan)
Penjualan kredit - Bulan ini
Piutang yg bisa ditagih - Bln ini
Penerimaan penagihan - Bln ini
Saldo piutang (Akhir Bulan)
(Rp 000.000)
Januari
Febuari
Maret
Laboratorium Anggaran Perusahaan
Kasus No. 15 :
Lembar Petunjuk Kerja
ANGGARAN PT NASIR
1. Materi ANggaran Perusahan
Materi laboratorium anggaran perusahaan ini, dirancang sesuai dengan materi kuliah
anggaran perusahaan. Untuk mempermudah penyerapan materi, makam belum seluruh
materi terdapat dalam tiap modul anggaran ini, tetapi akan tersebut dalam modul berikutnya
dan seterusnya.
2. Ruang Lingkup Laboratorium Anggaran PT Nasir :
a.
Anggaran Produksi
b.
Anggaran Pemakaian Bahan
c.
Anggaran Pembelian Bahan
d.
Anggaran BIaya Tenaga Kerja Langsung
e.
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
f.
Anggaran Persediaan Bahan
g.
Anggaran Persediaan Barang Jadi
h.
Perhitungan BIaya Produksi Per Unit
i.
Anggaran Harga Pokok Penjualan
3. Lembar Informasi & Data Dan Lembar Formulir Pengerjaan
Sebelum memulai menyusun anggaran tersebut pada poin 2 diatas, bacalah terlebih dahulu
informasi dan data yang terdapat dalam lembar informasi dan data, baru perhatikan perintah
kerja laboratorium anggaran ini. Menyusun sebagaimana pada poin 2 hanya di formulir yang
telah tersediah, yaitu masing-masing sebagai mana berikutnya :
Formulir anggaran yang tersedia :
Formulir I ( F – I )
: Anggaran PRoduksi
Formulir II ( F – II )
: Anggaran Pemakaian Bahan
Formulir III ( F - III )
: ANggaran Pembelian BAhan
Formulir IV ( F – IV )
: Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Formulir V ( F – V )
: ANggaran BIaya Overhead Pabrik
Formulir VI ( F – VI )
: ANggaran Persediaan AKhir
Formulir VII ( F – VII )
: ANggaran Persediaan Barang Jadi
Formulir VIII ( F – VIII )
: Anggaran Harga POkok Penjualan
4. Petunjuk Kerja Laboratorium Anggaran
a.
Langkah Kerja
Anggaran perusahaan, seperti diketahui merupakan rencana bisnis yang harus disusun
secara sistimatis, artinya antara lain langkah-langkah penyusunannya secara berurutan
dari rencana yang satu kemudian rencana yang berikutnya atau yang lain. Bila
penyusunan anggaran pada urutan terdahulu salah, bisa mengakibatkan kesalahan dalam
penyusunan anggaran berikutnya, misalnya salah menyusun anggaran produksi bisa
mengakibatkan kesalahan pada penyusunan anggaran baan dan seterusnya.
b.
Menggunakan Pensil
Untuk menghindari banyak coretan atau tip ex, gunakan pensil yang bila ada
kesalahan, mudah dihapus atau dibetulkan.
c.
Perhatikan ANgka-Angka Satuan
Untuk mempermudah penulisan, maka dapat digunakan angka-angka satuan (sebagai
singkatan angka sebenarnya), misalnya
Satuan
Rp 000.000
Jam
Rp
Angka Sebenarnya
Rp
40.000.000,00
9000 jam
Rp
15.000,00
Penulisan
40
9.000
15.000
LEMBAR KASUS
PT Nasir
Menjelang akhir tahun 2004 manajemen PT Nasir telah mempersiapkan anggaran penjualan
untuk tahun 2005, yang sebagian datanya adala sebagai berikut :
Dalam bidang produksi telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut :
1. Besarnya persediaan akhir produk jadi setiap akhir kuartal minimal ¼ dari rencana
penjualan pada kuartal berikutnya
2. Dalam, pemakaian bahan untuk produksi, dipergunakan standar pemakaian bahan sebagai
berikut

Untuk membuat 1 unit produk X, dipergunakan 2 unit bahan A dan 1 unit bahan C

Untuk membuat 1 unit produk Y, dipergunakan 2 unit bahan A, dan 2 unit bahan B
dan 3 unit bahan C.
3. Dalam merencanakan pembelian, diputuskan bahwa unit persediaan akhir untuk setiap
bahan pada akhir setiap kuartal, banyaknya adalah ⅕ dari rencana pemakaian bahan
kuartal berikutnya.
4. Harga Per Unit : Bahan A @ Rp
Bahan B @ RP
250,- per unit
500,- per unit
Bahan C @ RP 1.000,- per unit
5. Jam kerja produksi untuk tiap unit :
Departemen press
: Produk X = 0,1jam
Produk Y = 0,2jam
Departemen perakitan : Produk X = 0,4jam
Produk Y = 0,5jam
Dengan tiap upa perjam semua departemen @ Rp 1.000,- perjam
6. Tariff biaya umum pabrik ditentukan berdasarkan atas jam tenaga kerja langsung
7. Macam dan jumlah biaya umum pabrik, yang diperkirakan tidak akan berubah sepanjang
tahun, perkuartalnya adalah sebagai berikut :
Gaji Rp 1.000.000 ; Suplai pabrik rp 45.000 ; Penerangan dan pembangkitan tenaga RP
250.000 ; Supervisi Rp 625.000 ; pemeliharaan RP 400.000 ; Suku Cadang Rp 288.750
Asuransi Rp 20.000 ; dan Penyusutan RP 625.000 ;
Berikut ini adalah beberapa data lain :
1. Taksiran penjualan kuartal I tahun 2006
Produk X = 4.200 unit
Produk Y = 1.800 unit
2. Persediaan awal Kuartal I tahun 2005
- Barang Jadi
Produk X = 1.000 unit
Produk Y = 750 unit
Dengan nilai (untuk produk X dan Y) RP 6.925.000,- Bahan Baku
Bahan A = 2.180 unit
Bahan B = 480 unit
Bahan C = 1.570 unit
3. Rencana pemakaian bahan kuartal I tahun 2006
Bahan A = 12.000 unit
Bahan B = 3.600 unit
Bahan C = 9.600 unit
4. Persediaan akhir kuartal IV Tahun 2005
Barang jadi Rp 5.280.000,Berdasarkan rencana penjualan, serta kebijakan manajemen serta data-data tersebut diatas
saudara diminta menyusun untuk tahun 2005 :
A. Anggaran Kuartalan (Triwulan = 3 bulanan)
I.
Anggaran Produksi
II.
Anggaran Pemakaian Bahan
III.
Anggaran Pembelian BAhan
IV.
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
V.
Anggaran Biaya Umum Pabrik
B. Anggaran Satu Tahun :
VI.
Anggaran Persediaan Bahan
VII.
Anggaran Harga Pokok Penjualan
Dengan menggunakan formulir-formulir yang tersedia
Formulir I :
PT NASIR
ANGGARAN PRODUKSI TH 2005
(Dalam Satuan Unit)
Keterangan
A.
Produk
X
:
Penjualan
Psediaan
akhir Harus tersedia
Persediaan
awal
Rencana produksi :
B. Produk Y :Penjualan
Psediaan akhir Harus
tersedia
Persediaan
awal Rencana produksi
:
Kwartal (Triwulan)
I
II
III
IV
TH 2005
FOrmulir
PT
ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN TH 205
II
:
NASIR
(Dalam Satuan Unit)
Keterangan
Rencana produksi ;
(lihat formulir I)
Produk X : Produk Y
:
A. Bahan B (dalam
unit): Produk X (@ 2
unit) Produk Y (@ 2
unit) Jumlah bahan A
:
B. Bahan B (dalam
unit) Produk Y (@ 2
unit) : Jumlah bahan
B:
C. Bahan C (dalam
unit) Produk X (@ 1
unit) Produk Y (@ 3
unit) Jumlah bahan C
:
Kwartal (Triwulan)
I
II
III
IV
Total
tahun
1
Formulir III
PT
ANGGARAN
TAHUN 2005
Keterangan
A. Bahan A (Unit) :
Pemakaian (F. II)
Persediaan
akhir
Harus tersedia :
Persediaan
awal
Rencana pembelian
Harga Per Unit
(Rp)
Rencana
Pembelian (Rp)
B. Bahan B (Unit) :
Pemakaian (F.II)
Persediaan
akhir
Harus
tersedia
Persediaan
awal
Rencana pembelian
NASIR
BAHAN
PEMBELIAN
Kwartal
I
1 Th
II
III
IV
Harga Per Unit
(Rp)
Rencana
Pembelian (Rp)
C. Bahan C (Unit) :
Pemakaian (F. II)
Persediaan
akhir
Harus
tersedia
Persediaan
awal
Rencana Pembelian
Harga Perunit (Rp)
Re3ncana
Pembelian (Rp)
Pembelian Bahan
(Bahan A, B, &C)
Formulir IV
PT
ANGGARAN
TAHUN 2005
TENAGA
Kwartal
I
Keterangan
A. Rencana
(Lihat From I)
Produk X (Unit)
Produk Y (Unit)
B. Jam Produksi :
Dep. Press :
Produk X (@ 0,1 jam)
Produk Y (@ 0,5 jam)
Juml jan Dep Press :
Dep. Perakitan :
Produk X (@ 0,4 jam)
Produksi
NASIR
LANGAUNG
KERJA
1 Th
II
III
IV
Produk Y (@ 0,5 jam)
Juml jam D. Perakitan
C. By Tenaga Kerja Lgsg
Dwep Press : Jumlah jam
produksi
Upah per jam (Rp)
B TKL Dep Press (Rp)
Dep Perakitan :
Jml jam produksi
Upa per jam (Rp)
B.TKL Dpt Prktn (Rp)
Juml Biaya TKL (Rp)
Formulir V :
PT
ANGGARAN
TAHUN 2005
BIAYA
NASIR
PABRIK
OVERHEAD
(Dalam Rupiah)
Kwartal
I
Keterangan
II
Gaji
Suplai pabrik
Pnrg & Pembgk tenaga
Sepervisi
Pemeliharaan
Suku Cadang
Asuransi
Penyusuntan
Jumlah Biaya Umum :
Pembebanan Biaya Umum Pabrik
:
Dep. Press
1 Th
III
Dep Perakitan
IV
Jumlah
Juml Tenaga Kerja Lgs (lihat
formulir IV)
b. Umum Pabrik @ Rp
Rp.
Formulir VI :
PT
NASIR
TAHUN 2005
Keterangan
A. Unit
Persediaan Awal
Pembelian (lihat F II)
Tersedia
Pemakaian (lihat F II)
Rp.
ANGGARAN
Kwartal
I
Rp
PERSEDIAAN
BAHAN
1 Th
II
III
IV
Persediaan Akhir
B. Harga Per Unit : Rp
C. Nilai Persediaan :
Persediaan Awal (RP)
Persediaan Akhir (Rp)
Formulir VII
PT
NASIR
TAHUN 2005
ANGGARAN
Produk
X
Keterangan
A. Unit
Persediaan Awal
Produksi (Formulir I)
+
Tersedia Untuk Dijual
=
Penjualan
Persediaan Akhir
=
B. Harga Per Unit (ihat biaya
produksi) berikut ini :
C. Persediaan Awal : (Rp)
D. Persediaan Akhir : (Rp)
Keterangan :
PERSEDIAAN
Y
BARANG
Jumlah
+
=
=
BIAYA PRODUKSI PER UNIT
JADI
PRODUK X
PRODUK Y
BiAYA Bahan :
Bahan
A
………………………..
Bahan
B
………………………..
Bahan
C
………………………..
Biaya Bahan :
B. Tenaga Kerja Langsung
Dep. Press
Dep. Perakitan
Biaya Tenaga Kerja Lgsg
Rp
Rp
Rp
x
x
x
=Rp
=Rp
=Rp
Rp
Rp
Rp
x
x
x
=Rp
=Rp
=Rp
RP
Rp
Rp
x
x
=Rp
=Rp
RP
Rp
Rp
x
x
=Rp
=Rp
RP
B. Umum Pabrik :
Dep pres
Dep Perakitan
B.Umum Pabrik
Jumlah Biaya Produksi
Per Unit
Rp
Rp
x
x
=Rp
=Rp
RP
Rp
Rp
x
x
=Rp
=Rp
RP
RP
RP
Rp
Formulir VIII :
PT
ANGGAERAN
DAN
TAHUN 2005
HARGA
Keterangan :
Persediaan Awal Bahan
Pembelian Bahan (Formulir III)
Bahan Tersedia Untuk Produksi
Persediaan Akhir Bahan (Formulir VI)
Pemakaian Bahan
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Formulir IV)
BIAYA
POKOK
Rupiah :
NASIR
PRODUKSI
PENJUALAN
Biaya Umum Pabrik (Formulir V)
Jumlah Biaya Produksi
Persediaan Awal Barang Jadi
Barang Jadi Yang Siap Dijual
Perdiaan Akhir Barang Jadi (FOrmulir VII)
Harga Poko,k Penjualan
Laboratorium Penganggaran Perusahaan
PT Sawo Manila
Lembar Petunjuk Kerja
PT Sawo Manila
1. Materi Anggaran
Materi laboratorium anggaran perusahaan ini dirancang sesuai dengan materi kulia
peganggaran perusahaan. Tidak semua cakupan materi kulia dijumpai dalam
laboratorium ini, karena mangigat waktu yang tersedia.
2. Ruang Lingkup & Perintah Kerja Penyusunan Anggaran
Penganggaran perusahaan melputi seluruh rencana kegiatan perusahaan untuk periode
yang akan dating, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Namun sekali
lagi bahwa dalam laboratorium ini mengingat keterbatasan waktu, hanya meliputi
perencanaan jangka pendek (tahunan dan bulanan) meliputi ( Saudara Diminta
Menyusun Anggaran Berikut) :
A. Anggaran Penjualan
B. Anggaran Produksi
C. Anggaran Pemakaian Bahan Dasar
D. Anggaran Pembelian Bahan Dasar
E. Anggaran Biaya Produksi
F. Anggaran Harga Pokok Penjualan
G. AnggaranBiaya Penjualan
H. Anggaran Biaya adminstrasi & umum
I. Anggaran Penerimaan Kas dan Anggaran Piutang
J. Anggaran Pengeluaran Kas dan Anggaran Utang Dagang
K. Anggaran Kas
L. Anggaran Rugi/LAba
M. AnggaranNeraca
3. Buku Data Dan Buku FOrmulir Kerja
Kepada setiap peserta laboratorium anggaran, disamping dibagikan lembar petunjuk
kerja, akan diberikan buku data dan informasi dan kebijaksanaan manajemen
perusahaan dalam rangka penyusunan anggaran, juga diberikan buku atau lembar
kerja untuk penyusunan anggaran. Buku data perusahaan, berisi data dan
kebijaksanaan pimpinan perusahaan sebagai dasar penyusunan perencanaan anggaran.
Sedangkan buku formulir kerja, adalah buku yang berisi lembar kerja untuk
menyusun anggaran perusahaan. Dengan demikian peserta lab hanya dibenarkan
mengerjakan lab anggara ini dalam buku formulir kerja yang telah tersedia. Untuk
membantu mempermudah perhitungan gunakan kalkulator, alat tulis, dan kertas
buram.
4. Cara Kerja LAboratorium Anggaran
Bacalah lembar petunjuk secara cermat setiap data perusahaan yang terdapat dalam
buku data dan informasi perusahaan. Bila sekali membaca belum paham, bacalah
kembali secara cermat. Setiap data dan informasi serta kebijaksanaan pimpinan
perusahaan akan sangat berguna dalam rangka penyusunan anggaran perusahaan
tersebut. Mulailah dari formulir pertama, kedua dan seterusna secara berturutan,
karena formulir yang satu akan terkait dengan formulir berikutnya dan seterusnya.
Setiap formulir dan data dalam buku data terdapat nomor-nomor yang berguna yang
akan digunakan sebagai rujukan (referensi) dalam lembar kerja anggaran ini.
Perhatikan, bahwa dalam formulir kerja telah diberikan petunjuk dan referensinya dan
bagaimana menghitungnya.
Angkah rupiah dan angka satuan penulisan anggaran :
Untuk mempermudah penulisan angka, terutama angka yang besar dan banyak seperti
angka jutaan atau angka ribuan sekalipun, harap diperhatikan angka satuannya dalam
formulir atau kolom masing-masingnya. Lihat contoh berikut : Contoh cara
penulisan angka dalam anggaran
Angka sebenarnya Satuan Penulisan
Rp280.000.000,00 Rp 000.000
Rp167.000.000,00 Rp 000.000
150000 unit
000 unit
250000 set
Satuan Set
Penulisan dengan pensil atau pulpen ?
Penulisan
Anggaran
280
167.000
150
250.000
Bila Saudara yakin dengan angka-angka yang hendak Saudara akan tulis, dan yakin
benar dan tidak salah, silahkan dengan pulpen/tinta, akan tetapi bila Saudara tidak
yakin kebenarannya sebaiknya tulis dengan pensil lebih dulu yang mudah dihapus
dan mudah dikoreksi nantinya. Setelahy yakin angka-angka anggaran Saudara
silahkan gunakan pulpen/tinta.
5. Lain-lain
Nomor dan nama mahasiswa (nama Saudara) sebagai peserta laboratorium anggaran
ini, jangan lupa untuk ditulis karena setiap tugas laboratorium ini nantinya akan
dinilai atau diberikan evaluasinya. Tulis dengan jelas nomor dan nama saudara
dalam lembar kerja.
Tidak ada perhitungan yang sulit, karena sudah ada petunjuk cara menghitung sesuai
rujukan dan referensi masing-masingnya asalkan Saudara memahami dasar-dasar
penyusunan anggaran. Saudara cukup menambah, mengurangi, mengalikan, membagi
dan memindahkan kertas kerja dari yang satu ke yang lain.
Perlu refreshing ?
Bila Saudara lelah, pusing dan kurang refreshing, lakukan refreshing lebih dulu agar
kerja laboratorium Saudara tidak sala atau keliru. Bila saudara fresh, teruskan kerja
laboratorium Saudara, demikian seterusnya.
Leboratorium Anggaran Perusahaan
PT Sawo Manila
Lembar Kasus
Kegiatan operasi perusahaan
PT Sawo Manila merupakan sebuah perusahaan nasional yang memproduksi dan menjual
sendiri produk tertentu, dan berkedudukan di Jakarta Selatan. Perusahaan ini didirikan pada
pertengahan dua tahun yang lalu, tetapi secara aktif baru beroperasi satu setengah tahun yang
lalu.
Dalam berproduksi, perusahaan ini tidak mengalami kesulitan, karena bahan-bahan dasar tidak
perlu datangkan dari luar negeri. Dengan demikian perusahaan ini lebih memusatkan
perhatiannya dalam perjualan.
Kegiatan penjualan :
Berkat kegiatan manager penjualan, telah dibina sekelompok selesman yang lincah, dinamis dan
trampil dalam nmengenbangkan usaha penjualannya yang dapat terlihat setiap bulannya
meningkat bahwa seluruh penjualan dilakukan melalui salesman.
Rugi/laba perusahaan
Sebagai perusahaan baru, manajemen PT SAWO MANILA menyadari bahwa untuk memasuki
pasaran dalam keadaan persaingan yang cukup tajam dan dapat menarik pelanggan, lebih lebih
lagi karena mereka yang telah biasa memakai barang jadi produksi perusahaan lain. Oleh
karenanya perusahaan secara kumulatif masih menderita kerugian. Walaupun demikian
perhitungan rugi/laba setiap bulannya menunjukkan kemajuan yang semakin baik, sehingga
kerugian semakin menurun, dan terlebih-lebih dua bulan terakhir ini sudah menunjukkan sekedar
laba.
Pola penerimaan penjualan
Manajemen PT Sawo Manila optimis bahwa mulai bulan ini (Juli) tahun ini perusahaan dapat
meningkat penjualannya yang cukup besar karena tempo kredit penjualannya diperlunak. Kalau
waktu-waktu yang lalu PT Sawo Manila memperihitungkan penerimaan penjualannya sebesar
60% nya pada waktu bulan perjualan, sedangkan sisanya diterima satu bulan berikutnya, maka
bulan juli ini, penerimaan penjualannya ditentukan sebagai berikut
a. 50% dari penjualan diterima pada bulan penjualan
b. 40% lagi diterima pada satu (1) bulan berikutnya
c. 10% nya lagi diterima pada dua (2) bulan berikutnya
Pola pembayaran kepada pemasok (supplier)
Dari pihak supplier (pemasok) bahan baku, PT Sawo Manila mendapatkan keringanan
pembayaran atas pembelian bahan dasar. Kalau sebelumnya pembayaran harus tunai, maka
mulai bulan juli ini pembayaran dapat dilakukan dengan cara sebesar 80% nya dibayar tunai dan
sisanya dibayar satu (1) bulan berikutnya.
Untuk lebih menyesuaikan keadaan yang semakin berkembang, maka menajemen PT Sawo
Manila memutuskan untuk membuat anggaran per bulan, mulai bulan juli tahun ini agar
fungsi perencanaan, kordinasi maupun pengawasannya dapat dilakukan dengan lebih baik.
Untuk menyusun anggaran perbulan, Juli s/d Desember tahun ini, agar diperiksa juga lampiranlampiran data berikut :
Lampiran -1
PT Sawo Manila
Neraca Per 30 Juni tahun ini
Kas ……………………………………….….Rp 600.00
Kredis-jangka pendek
Piutang Dagang…………………………Rp.700.000
Bulan)…….………...Rp 3.000.000
(Bunga
2%
Per
Persediaan :
Bahan Dasar 1.00 set
50.000.000
Dana sendiri :
Rp 1.300.000
Barang Jadi 1.500 unit
ini………………(Rp 7.040.000)
Harga Tetap (Nilai Buku)
TOTAL HARTA
Rp 45.960.000
Rp 2.450.000
Modal Disetor.……………….…………Rp
Rugi
s/d
Juni
tahun
Rp 35.850.000
Rp 45.960.000
HUTANG & MODAL…………..
PT Sawo Manila
Perhitungan Rugi/Laba
1 Jan S/D 30 Juni Tahun Ini
Hasil Penjualan………………………………………………….
Rp 129.330
Harga Pokok Penjualan……………………………………..Rp 83.220
Laba Atas Penjualan………………………………………….Rp 46.100
Biaya Operasi………………………………………………......
Rp 53.140
Rugi s/d Juni Tahun ini………………………………………
Rp
7.040
Lampiran II
PT Sawo Manila
Informasi Untuk Bagian Penjualan
1. Jumlah unit barang jadi yang dijual :
Jumlah unit barang jadi yang dijual pada bulan Juni yang lalu dalam tahun ini, sebanyak
4.800 unit
2. Juimlah unit barang jadi yang direncanakan untuk dijual :
Jumlah unit barang jadi yang direncanakan akan dijual ialah sebagai berikut :
Juli
Agustus
= 5.000 unit
= 110% dari rencana penjualan bulan juli = 5.500 unit
September
= 90% dari rencana penjualan bulan juli = 4.500 unit
Oktober
= 100% dari rencana penjualan bulan juli = 5.000 unit
Nopember
= 120% dari rencana penjualan bulan juli = 6.000 unit
Desember
= 140% dari rencana penjualan bulan juli = 7.000 unit
Januari th depan
= 130% dari rencana penjualan bulan juli = 6.500 unit
Febuari th depan
= 140% dari rencana penjualan bulan juli = 7.000 unit
3. Harga penjualan
Harga penjualan barang jadi per unit-nya direncanakan sama sepanjang 8 bulan kedepan
yaitu Rp 3.000 per unit
4. Biaya penjualan
Biaya perbulannya diperhitungkan sebagai berikut :
a. Untuk advertensi dan promosi sebesar 5% dari hasil penjualan bulang bersangkutan
b. Untuk komisi salesman sebesar 2% dari hasil penjualan bulan bersangkutan
c. Untuk gaji bagian penjualan sebesar Rp 900.000 per bulannya
d. Untuk perawatan dan perbaikan sebesar Rp 20,- per unit barang jadi yang dijual
e. Untuk perawatan dan perbaikan alat-alat bagian penjualan sebesar RP 20.000/bln
f. Untuk keperluan alat tulis maupun hubungan dengan luar sebesar Rp 50.000/bln
g. Untuk air, listrik, dan telepon, lihat informasi untuk bagian administrasi & umum
h. Untuk intertaiment dan semacamnya sebesar 1% dari hasil penjualan bulan itu
i. Untuk penyusutan harta tetap, dilihar informasi untuk bagian administrasi dan umum
j. Untuk keperluan macam-macam biaya bagian penjualan sebesar Rp 10.000/bln
Catatan penting :
4a s/d 4j kecuali 4I, dibayar tunai perbulannya.
Lampiran III
Informasi Untuk Bagian Produksi PT Sawo Manila
1. Persediaan akhir bulan Juni
Persediaan akhir Juni Tahun ini (Lihat LAmpiran Neraca per 30 Juni tahun ini) sebagai
berikut :
a. Bahan baku (bahan dasar) : 1.000 set nilainya Rp 1.300.000,b. Barang jadi
: 1.500 unit nilainya Rp 2450.000,-
2. Kebijaksanaan persediaan akhir juli dan seterusnya :
a. Untuk persediaan akhir bahan dsar ditetapkan minimal sebesar 25% dari rencana
pemakaian bahan dasar tersebut untk produksi bulan berikutnya (hasil
perhitungannya dibulatkan keatas menjadi kelipatan seratus set)
b. Untuk persediaan akhir barang jadi ditetapkan sebesar 25% dari rencana penjualan
bulan berikutnya (hasil perhitungannya dibulatkan keatas menjadi kelipatan seratus
unit)
3. Pemakaian bahan
Untuk memprodksi satu unit barang jadi diperlukan 1 set bahan dasar, harga persetnya
adalah Rp 1.300,-per set
4. Biaya produksi
Disamping bahan dasarnya, maka untuk keperluan produksi diperhitungkan biaya
perbulannya sebagai berikut :
a. Unit upah sebesar Rp `00,- per unit barang jadi yang diproduksi
b. Untuk gaji bagian produksi sebesar :
c. Untuk bahan dasar dan pemakaian listrik khusus mesin sebesar Rp 10,- per unit
barang jadi yang diproduksi
d. Untuk perawatan dan perbaikan bagian produksi sebesar :
e. Untuk keperluan alat-alat kecil bagian produksi sebesar Rp 15.000,f. Untuk air, listrik danm teleponm, lihat informasi untuk bagian administrasi dan
umum
g. Untuk penyusutan harta tetap, lihat informasi untuk bagian administrasi & umum
h. Untuk macam-macam biaya produksi sebesar Rp 10.00,Catatan : 4a s/d 4h kecuali 4g, dibayar tunai per bulannya.
5. Perhitungan Harga Pokok
Untuk perhitungan harga pokok, nilai persediaan akhir barang jadi dihitung menurut
perbandingannya dengan nilai barang jadi yang dapat dijual (hasil perhitungannya
dibulatkan keatas menjadi kelipatan seribu rupiah, atau memakai Metode Biaya RataRata/ average Cost), sehingga harga pokok dapat dihitung dari nilai barang jadi yang
dapat dijual dengan nilai persediaan akhir barang jadi dengan contoh sebagai berikut :
PT Sawo Manila – Anggaran Harga Pokok Barang Jadi Yang Dijual
Nomor keterangan
Persediaan awal barang jadi
……….
Barang
jadi
yang
diproduksi……
jmkl Barang Jadi Yg Dapat
Dijual ..
Persediaan akhir barang jadi
Harga pokok barang jadi yg
dijual
1
2
3
4
5
Juli
Unit
Rp. 000
1.500
2.450
4.900
8.404
6.400
1.400
10.854
…………. A
5.000
…………. B
A = 1.400 x 10.854 = 2.374,3 = 2.375 (dibulatkan keatas )
6.400
B = 10.854 – 2.375 = 8.479
LAMPIRAN IV
Pt Sawo Manila
Informasi Untuk BAgian Produksi
1. Biaya untuk bagian Administrasi dan Umum
Biaya untuk bagian Administrasi dan Umum dipergitungkan perbulannya sebagai berikut
:
a. Untuk gaji bagian Administrasi dan Umum diperhitungkan sebesar Rp 1.600.000,b. Untuk perawatan dan perbaikan bagian Administrasi dan Umum sebesar Rp 24.000,-
c. Untuk keperluan tulis menulis (kantor) bagian Administrasi Umum sebesar Rp
60.000,d. Untuk bunga kredit jangka pendek sebesar 2% per bulan
e. Untuk macam-macam biaya administrasi sebesar Rp 10.000,2. Biaya untuk bagian Administrasi dan Umum yang menyangkut juga biaya untuk bagian
lain :
a. Biaya air, listrik dan telepon semuanya diperhitungkan dan dibayar perbulannya
sebesar Rp 200.000,- di alokasika sebagai berikut :
b. Biaya penyusutan harta tetap semuanya diperhitungkan perbulannya sebesar Rp
350.000,- dialokasikan sebagai berikut :
- Rp 150.000,- sebagai biaya bagian produksi
- RP 80.000,- sebagai biaya bagian penjualan
- Rp 120.000,- sebagai biaya bagian Administrasi dan Umum
Catatan : 1a s/d 1e dan 2a dibayar tunai tiap bulannya
Formulir Jawaban PT Sawo Manila
Formulir A : Anggaran Penjualan PT Sawo Manila
NO. KETERANGAN
1
Brg jadi yg dijual
2
Hasil penj brg jadi
SATUAN
Unit
Rp. 000
DARI
II.2
II.3
JULI
AGUS
SEP
OKT
NO. KETERANGAN
1
Brg jadi yg dijual
2
Hasil penj brg jadi
SATUAN
Unit
Rp. 000
DARI
II.2
II.3
NOP
DES
JAN
FEB
Formulir B : Anggaran Produksi PT Sawo Manila
NO KETERANGAN
1
Brg jadi yg dijual
2
Perd akhir brg jadi
SATUAN
Unit
Unit
3
4
Brg jadi yg hrs ada
Perd awal brg jadi
Unit
Unit
5
Brg jadi YH diprod
Unit
NO KETERANGAN
1
Brg jadi yg dijual
2
Perd akhir brg jadi
SATUAN
Unit
Unit
3
4
Brg jadi yg hrs ada
Perd awal brg jadi
Unit
Unit
5
Brg jadi YH diprod
Unit
DARI
JULI
A1
III. 2b
B1 +
B2
B 2 yl
B3
B4
AGUS
SEP
OKT
DARI
NOP
A1
III. 2b
B1 +
B2
B 2 yl
B3
B4
DES
JAN
FEB
Formulir C : Anggaran Pemakaian Bahan Dasar PT Sawo Manila
NO
1
2
3
KETERANGAN
Brg jadi yg diprod
Bhn dsr yg dipakai
By bh dsr yg dipakai
SATUAN
Unit
Set
Rp. 000
DARI
B5
C1 x 1
III 3
JULI
AGUS
SEP
OKT
NO
1
2
3
KETERANGAN
Brg jadi yg diprod
Bhn dsr yg dipakai
By bh dsr yg dipakai
SATUAN
Unit
Set
Rp. 000
DARI
B5
C1 x 1
III 3
NOP
DES
JAN
FEB
DARI
C 2
III
JULI
AGUS
SEPT
Formulir D :
Anggaran Pembelian Bahan Dasar PT Sawo Manila
NO KETERANGAN
1
Bahan dsr yg dipakai
2
Persh akhir bahan dsr
SATUAN
Set
Set
3
4
5
6
Bhan dasar yg hrs tersedia
Perd awal bhs dasar
Bhan dsr yang dibeli
Harga bhn dsr yg dibeli
Set
set
Set
Rp 000
NO KETERANGAN
SATUAN
1
2
Bahan dsr yg dipakai
Persh akhir bahan dsr
Set
Set
3
4
5
6
Bhan dasar yg hrs tersedia
Perd awal bhs dasar
Bhan dsr yang dibeli
Harga bhn dsr yg dibeli
Set
set
Set
Rp 000
2.a
D1
D1
D2
+
yl
D3-D4
III 3
DARI
OKT
C 2
III
2.a
D1 +
D1
D2 yl
NOP
DES
AGUS
SEPT
D3-D4
III 3
Formulir E :
Anggaran Biaya Produksi PT Sawo Manila
NO KETERANGAN :
1
Brg jadi yg diproduksi
Biaya produksi :
2
Biaya bhn dsr
3
Upa
4
Gaji bagian produksi
5
Bhn bakar & listrik khs msn
6
Prwtn & Perb bag prdks
SATUAN
set
DARI
1
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
C3
III 4a
III 4b
III 4c
III 4d
JULI
7
8
9
10
11
12
Alat-alat kecil
Air, listrik, telp bag produksi
Penyusutan bag produksi
Macan 2 by bg produksi
Jumla biaya produksi/Nilai
Barang jadi yg diproduksi
Biaya produksi diluarbahan
Yg dibayar per kas
NO KETERANGAN :
1
Brg jadi yg diproduksi
Biaya produksi :
2
Biaya bhn dsr
3
Upa
4
Gaji bagian produksi
5
Bhn bakar & listrik khs msn
6
Prwtn & Perb bag prdks
7
Alat-alat kecil
8
Air, listrik, telp bag produksi
9
Penyusutan bag produksi
10
Macan 2 by bg produksi
Jumla biaya produksi/Nilai
11 Barang jadi yg diproduksi
Biaya produksi diluarbahan
12 Yg dibayar per kas
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
III 4e
III 4f
III 4g
III 4h
E 2 s/d
E 10
E 11 – E
2–E9
SATUAN
set
DARI
1
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
C3
III 4a
III 4b
III 4c
III 4d
III 4e
III 4f
III 4g
III 4h
E 2 s/d
E 10
E 11 – E
2–E9
Rp 000
Rp 000
Rp 000
OKT
NOP
DES
Formulir F :
Anggaran Harga Pokok Penjualan PT Sawo Manila
no KETERANGAN
DARI
1
2
3
4
5
F4 yl
E1 & E11
F1 & F2
B2 &III 5
F3 – F4
Perd awal br jadi
Brg jadi yg diprod
Jml brg jadi yg dapta dijual
Pers akhr br jadi
Harga Pokok Penj
JULI
Unit
AGUSTUS
Unit
SEPT
Unit
no KETERANGAN
DARI
1
2
3
4
5
F4 yl
E1 & E11
F1 & F2
B2 &III 5
F3 – F4
Perd awal br jadi
Brg jadi yg diprod
Jml brg jadi yg dapta dijual
Pers akhr br jadi
Harga Pokok Penj
OKT
Unit
NOP
Unit
DES
Unit
Formulir G : Anggaran Biaya Penjualan PT Sawo Manila
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
KETERANGAN
Brg jadi yg dijual
Hasil penjualan br jadi
Biaya penjualan :
Advertensi & Promosi
Komisi selesman
Gaji bagian penjualan
Biaya pengiriman
Prwt & perbk bag penj
Keprl tulis bag pnjl
Air, listrik, telp bag pnjl
Intertaiment
Penyusutan bag penjl
Macam2 by bag penjl
SATUAN
Unit
Rp 000
DARI
A1
A2
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
II 4. A
II 4. B
II 4. C
II 4. D
II 4. E
II 4. F
II 4. G
II 4. H
II 4. I
II 4. J
G
3
s/d G
12
G 13 –
G11
SATUAN
Unit
Rp 000
DARI
A1
A2
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
II 4. A
II 4. B
II 4. C
II 4. D
II 4. E
Jml Biaya Bag Penjl
13
14
NO
1
2
3
4
5
6
7
Rp 000
Biaya penjualan yg
Dibayar per kas
KETERANGAN
Brg jadi yg dijual
Hasil penjualan br jadi
Biaya penjualan :
Advertensi & Promosi
Komisi selesman
Gaji bagian penjualan
Biaya pengiriman
Prwt & perbk bag penj
JULI
AGUS
SEPT
OKT
NOP
DES
8
9
10
11
12
Keprl tulis bag pnjl
Air, listrik, telp bag pnjl
Intertaiment
Penyusutan bag penjl
Macam2 by bag penjl
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Jml Biaya Bag Penjl
13
14
Rp 000
Biaya penjualan yg
Dibayar per kas
Rp 000
II 4. F
II 4. G
II 4. H
II 4. I
II 4. J
G
3
s/d G
12
G 13 –
G11
Formulir H :
Anggaran Biaya Administrasi & Umum PT SAWO Manila
NO KETERANGAN
BiayaAdministrasi :
1
Gaji bagian adm & umum
2
Prwt * prbk bg adm/um
3
Kpl tulis bg adm & umum
4
Bunga kredit jk pendek
5
Macam2 by bg adm/umm
6
Air, listrik, telp adm/umm
7
Penystv bg adm & umum
SATUAN
DARI
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
8
9
Rp 000
IV I a
IV I b
IV I c
IV I d
IV I e
IV 2 a
IV 2 b
H 1 s/d H
7
Rp 000
H8 – H7
NO KETERANGAN
BiayaAdministrasi :
1
Gaji bagian adm & umum
2
Prwt * prbk bg adm/um
3
Kpl tulis bg adm & umum
4
Bunga kredit jk pendek
5
Macam2 by bg adm/umm
6
Air, listrik, telp adm/umm
7
Penystv bg adm & umum
SATUAN
DARI
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
8
Rp 000
IV I a
IV I b
IV I c
IV I d
IV I e
IV 2 a
IV 2 b
H 1 s/d H
7
Juml biaya adm & umum
Biaya adm & umum yg
Dibayar per kas
Juml biaya adm & umum
JULI AGUS
SEPT
OKT NOP
DES
9
Biaya adm & umum yg
Dibayar per kas
Rp 000
H8 – H7
Formulir I :
Anggaran Penerimaan Kas & Anggaran Piutang
PT Sawo Manila
NO KETERANGAN
1
HASIL Penjl brg jadi
Penerimaan kas :
2
Atas penjl bulan ini
3
Atas penjl 1 bulan lalu
4
Atas penjl 2 bln lalu
5
Jml penerimaan kas
Atas penjuala
SATUAN
Rp 000
DARI
A2
Rp 000
Rp 000
Rp 000
6
Rp 000
Inf penjl
Inf penjl
Inf penjl
1 2 s/d
14
1 6 yl +
11–15
NO KETERANGAN
1
HASIL Penjl brg jadi
Penerimaan kas :
2
Atas penjl bulan ini
3
Atas penjl 1 bulan lalu
4
Atas penjl 2 bln lalu
5
Jml penerimaan kas
Atas penjuala
SATUAN
Rp 000
DARI
A2
Rp 000
Rp 000
Rp 000
6
Rp 000
Inf penjl
Inf penjl
Inf penjl
1 2 s/d
14
1 6 yl +
11–15
Puitang atas penjl
Puitang atas penjl
Rp 000
Rp 000
JULI
AGUS SEPT
OKT
NOP
DES
AGUS
SEPT
Formulir J :
Anggaran Pengeluaran Kas & Anggaran Utang Dagang
PT Sawo Manila
NO KETERANGAN
1
Harga bhn yg dibeli
Pengeluaran kas :
2
Harga pembelian bln ini
3
Harga pembelian 1 bln lalu yl
4
Pengeluaran
kas
atas
SATUAN
Rp 000
DARI
D6
Rp 000
Rp 000
Inf pbl
Inf bbl
J2+J
JULI
pembelian bahan dasar
5
Rp 000
Utang atas pembelian bhn
dasar :
Rp 000
NO KETERANGAN
1
Harga bhn yg dibeli
Pengeluaran kas :
2
Harga pembelian bln ini
3
Harga pembelian 1 bln lalu yl
4
Pengeluaran
kas
atas
pembelian bahan dasar
5
3
J 5 yl
+
J 1 – J
4
SATUAN
Rp 000
DARI
D6
Rp 000
Rp 000
Inf pbl
Inf bbl
J2+J
3
J 5 yl
+
J 1 – J
4
Rp 000
Utang atas pembelian bhn
dasar :
Rp 000
OKT
NOP
DES
JULI
AGUS
SEPT
Formulir K :
Anggaran Kas PT Sawo Manila
NO KETERANGAN
Penerimaan kas :
1
Penerimaan dari penjl
2
3
Pengeluaran
kas
pembelian bhn dasar
Biaya produksi
:
SATUAN
DARI
Rp 000
15
Rp 000
Rp 000
Rp 000
J4
E 12
G 14
4
5
6
Biaya penjualan
By adm & umum
Jumlh pengeluaran :
Rp 000
H9
Rp 000
7
8
Penerimaan - pengeluaran
Saldo Awal Kas
Rp 000
Rp 000
9
Saldo Kas Akhir :
Rp 000
K
2
s/d K 5
K 1 –
K6
K 9 yl
K 7 +
K8
SATUAN
DARI
Rp 000
15
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
J4
E 12
G 14
H9
K
2
s/d K 5
K 1 –
K6
K 9 yl
K 7 +
K8
NO KETERANGAN
Penerimaan kas :
1
Penerimaan dari penjl
2
3
4
5
6
Pengeluaran
kas
pembelian bhn dasar
Biaya produksi
Biaya penjualan
By adm & umum
Jumlh pengeluaran :
7
8
Penerimaan - pengeluaran
Saldo Awal Kas
Rp 000
Rp 000
9
Saldo Kas Akhir :
Rp 000
OKT
NOP
DES
:
Formulir L :
Anggaran Rugi/Laba PT Sawo Manila
NO KETERANGAN
SATUAN
1
2
Penjualan brg jadi
Harga pokok penjualan
Rp 000
Rp 000
3
4
Laba kantor :
Biaya Penjualan
Rp 000
Rp 000
DARI
A2
F5
L 1 – L
2
G 13
JULI
AGUS
SEPT
5
6
Biaya Administrasi
Juml Biaya Operasi :
Rp 000
Rp 000
7
Laba Operasi
Rp 000
8
Laba Operasi Kumulatif
Rp 000
NO KETERANGAN
SATUAN
1
2
Rp 000
Rp 000
Penjualan brg jadi
Harga pokok penjualan
3
4
5
6
Laba kantor :
Biaya Penjualan
Biaya Administrasi
Juml Biaya Operasi :
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
7
Laba Operasi
Rp 000
8
Laba Operasi Kumulatif
Rp 000
H8
L4+L5
L 3 + L
6
L 8 yl +
L 7 bl ini
DARI
A2
F5
OKT
NOP
DES
L 1 – L
2
G 13
H8
L4+L5
L 3 + L
6
L 8 yl +
L 7 bl ini
Formulir M : Anggaran Neraca PT Sawo Manila
NO KETERANGAN
HARTA :
1
Kas
2
…………………………………
3
.
4
Piutang atas penjualan ..
5
Persediaan bahan dasar
6
Persediaan brg jadi
Jumlah Harta Lancar :
SATUA
N
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
DARI
K9
16
D2 x III3
F4
M1 s/d M 4
M5
YL
PENYST
31
JULI
–
31
AGS
30Sep
7
8
9
10
11
12
13
Harta tetap (Nilai Buku)
JUMLAH HARTA :
KEWAJIBAN & MODAL
Utang atas pembelian
Kredit jk pendek
Jumlah Hutang Lancar
Modal & Rugi/Laba
s/d Juni
Rugi/Laba Kumulatif
(Juli s/d December
KEWAJIBAN & MODAL
NO KETERANGAN
HARTA :
Kas
…………………………………
1
.
2
Piutang atas penjualan ..
3
Persediaan bahan dasar
4
Persediaan brg jadi
5
Jumlah Harta Lancar :
6
Harta tetap (Nilai Buku)
7
JUMLAH HARTA :
KEWAJIBAN & MODAL
8
Utang atas pembelian
9
Kredit jk pendek
10 Jumlah Hutang Lancar
11 Modal & Rugi/Laba
s/d Juni
12
Rugi/Laba Kumulatif
(Juli s/d December
13
KEWAJIBAN & MODAL
Daftar pustaka
Rp 000
M5 + M6
Rp 000
Rp 000
Rp 000
J5
Lamp 1
M8 + M9
Rp 000
Lamp 1
Rp 000
Rp 000
L8
M 10 s/d M 12
SATUA
N
DARI
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
Rp 000
K9
16
D2 x III3
F4
M1 s/d M 4
M5
YL
PENYST
Rp 000
M5 + M6
Rp 000
Rp 000
Rp 000
J5
Lamp 1
M8 + M9
Rp 000
Lamp 1
Rp 000
Rp 000
L8
M 10 s/d M 12
31
JULI
31
AGS
–
Agus Ahyari,
Anggaran Perusahaan, Penerbit BPFE Yogyakarta
Any Agus Kana,
Anggaran Perusahaan, Penerbit YKPN, Yogyakarta
Gunawan Adisaputro, Anggaran Perusahaan, Badan Penerbit BPFE Yogyakarta
Naparin M,
Anggaran Perusahaan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
LPPM, Jakarta,
Anggaran Perusahaan
30Sep
Welch Hilton,
Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba,
Penerbit Salemba Empat,Jakarta.
Riwayat Singkat Penulis
H.A. Markam, SE., MM
Adalah Lektor Kepala dalam ilmu ekonomi manajemen di Falkutas Ekonomi Universitas
Nasional dan Akademi Akutansi Nasional di Jakart. Disamping mengajar di kedua perguruan
tinggi tersebut, juga mengajar dibeberapa perguruan tinggi lainnya Akutansi YAI, di Falkutas
Ekonomi UIA Jakarta, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, terutama untuk mata kuliah keuangan
dan akutansi.
Mulai mangajar di Perguruan Tinggi di Jakarta sejak tahun 1987, setelah sebelum
berpengalaman di beberapa perusahaan antara lain di PT PP Berdikari. PT Tri Daya Dharma
(Berdikari Group), PT Singer Industries Indonesia, Fredrich Ebert Stiftung (FES) COMAP,
Koperasi Jasa Audit NAsional (KJAN) dan PT Ranti Mukti Kencana dengan latar belakang
pekerjaan bidang keuangan dan akutansi serta audit.
Disamping tugas fungsional sebagai dosen dengan pangkat lector kepala di wilayah kopertis
wilayah III DKI Jakarta, penulis juga berpengalaman menjabat structural sebagai PUDIR II
bidang administrasi keuangan, PUDIR I bidang akademik dan sampai sekarang sebagai Direktur
Akademi Akuntasi Nasional, dilingkungan Universitas Nasional Jalarta.
Download