peran dokter umum dalam menurunkan angka kematian ibu

advertisement
Tanggal : 2013-02-27
Penulis : Sekar RSUA
Kategori : Berita
PERAN DOKTER UMUM DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
IBU
Berita :
Pada 21 Februari 2012, Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengadakan acara berjudul “Pertemuan
Peningkatan Mutu Pelayanan Puskesmas” di lobby utama RSUA yang diikuti kurang lebih 250
dokter umum puskesmas se-Surabaya.
Kegiatan ini bertujuan menjalin aliansi strategis antara puskesmas-puskesmas di wilayah Surabaya
dengan RSUA dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Direktur Utama RSUA Prof. Muh. Dikman Angsar, dr., Sp.OG(K) dalam sambutannya menyatakan bahwa
Angka Kematian Ibu (AKI) hingga saat ini masih tetap tinggi. “Harapannya sebagai Rumah Sakit
Pendidikan dengan bekerjasama dengan dokter umum puskesmas Surabaya, RSUA bisa menjadi model
dengan menjadi rumah sakit yang proaktif dengan perangkat teknologi dan tenaga ahli guna tercapanyai
tujuan bersama yaitu meningkatkan safe motherhood initiative dalam menurunkan angka kematian
ibu.”
Prof. Dikman menambahkan, nantinya RSUA dan Puskesmas akan bersama mengadakan pembinaan bagi
para calon ibu sebelum menikah dengan premariage konseling, prekonsepsional konseling, antenatal care,
persalinan aman, dan KB. Tanggung jawab seorang dokter dalam hal ini adalah memberi arahan kepada
calon ibu mengenai indikasi penyakit yang membahayakan sewaktu melahirkan semisal TBC dan jantung.
Dengan aliansi strategis ini RSUA diharapkan dapat menjadi contoh bagi rumah-rumah sakit baik di
Surabaya maupun luar Surabaya dalam hal pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi tenaga ahli di
bidang kedokteran.Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Surabaya dr. Esty Martiana. dr. Esty
menyatakan, “Walau RSUA masih tergolong rumah sakit umum kelas C, kami yakin kualitasnya
mumpuni sebagai tempat pembinaan dokter-dokter puskesmas di Surabaya, dan kami sangat gembira
mendapat kesempatan terlibat langsung dengan RSUA.”
dr. Esty menyatakan, “Mengingat lambatnya turunnya AKI maka harus dibuat kebijakan
penanggungjawab di puskesmas adalah dokter umum, karena selama ini didominasi bidan. “Ini
menjadi permasalahan karena bidan perlu mengikuti pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal), seolah
para bidan itu belum mahir dengan profesinya.” “Maka dari itu, dokter umum harus lebih
care dalam membina keselamatan ibu yang berpotensi kehilangan nyawa saat melahirkan.”
lanjutnya.
Setelah disambut oleh Direktur Umum RSUA dan Kepala Dinkes Kota Surabaya, acara dilanjutkan dengan
penyampaian Universitas Airlangga dan peringatan 1 abad pendidikan dokter di Surabaya pada
Oktober-November oleh dr. Bayu Santoso.
Kesehatan ibu menjadi topik pembahasan utama pada pertemuan ini sebab kematian ibu karena
melahirkan di Surabaya hampir terjadi setiap minggunya, setidaknya satu kasus. Dalam seminarnya Dr.
Agus Sulistiyono, dr., Sp.OG(K) menjelaskan dari 180-200 juta kehamilan di dunia, 600 ribu ibu
meninggal. Dari angka tersebut, 125.000 meninggal karena perdarahan ketika persalinan dan 99% terjadi
di negara berkembang.
Ruma Sakit Universitas Airlangga :
http://rumahsakit.unair.ac.id
Email : [email protected]
Kampus C Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Surabaya, Jawa Timur, Indonesia - Kodepos : 60115
Phone Help Desk : 031. 81153153, 031.5916291, Fax : 031.5916291
Page 1
Download