Tegakkan Diagnosis Infertilitas, Ubah Lifestyle

advertisement
I N F O K E S E H ATA N
Tegakkan
Diagnosis Infertilitas,
Gaya Hidup Pengaruhi
Ketidasuburan dan
Kesehatan Janin
Segera
Ubah Lifestyle
Kebiasaan jelek lifestyle
modern ternyata tidak saja
berdampak buruk bagi
kesehatan seseorang. Namun,
hal itu juga bisa memengaruhi
kemampuan memiliki
momongan. Bahkan, saat istri
sudah positif hamil, lifestyle
jelek masih bisa memengaruhi
tumbuh kembang janin di
dalam kandungan.
MEMILIKI buah hati merupakan impian
setiap pasangan. Namun, saat ini banyak
ditemui pasangan suami istri yang
mengalami masalah infertilitas, terutama
di perkotaan. Yang dimaksud dengan
infertilitas adalah suatu kondisi saat pa­
sangan suami istri belum memiliki anak
meski sudah melakukan hubungan intim
secara reguler lebih dari setahun.
Banyak hal yang ditengarai sebagai penyebab
ketidaksuburan pasangan suami istri tersebut.
Antara lain, merokok, kurang tidur, free sex,
mengonsumsi minuman beralkohol, stres,
polusi, ataupun faktor usia.
Spesialis Kebidanan dan Kedokteran
dr Batara Sirait SpOG KFER FMAS
menjelaskan, gaya hidup buruk bisa
menyebabkan infeksi kelamin pada pria
maupun perempuan. Pada pria, gaya
hidup modern tersebut akan memengaruhi
kinerja organ testis, pabrik sperma.
Sementara itu, pada perempuan, gaya
hidup buruk bisa merusak saluran telur
sehingga tidak menjalankan fungsinya
dengan baik untuk bertemu sperma.
Karena itu, dia menyarankan pasangan
yang memiliki gaya hidup tidak sehat
untuk melakukan diagnosis infertilitas.
’’Perlu memeriksakan diri jika setelah
setahun pasangan suami istri berhubungan
seks secara reguler, minimal dua kali
seminggu, dan tidak diproteksi, namun
tidak hamil,’’ kata dia.
Usia juga menjadi salah satu penyebab
infertilitas. Saat ini banyak perempuan yang
berkonsentrasi untuk bekerja dan mengejar
karir sehingga memutuskan mempunyai
momongan saat sudah menjelang usia 30.
Padahal, semakin bertambah usia, sel telur
terus berkurang bersamaan dengan siklus
haid setiap bulan.
Dari sisi laki-laki, pemeriksaan infertilitas
bisa dilakukan dengan memeriksa kualitas
sperma. Pada istri, pemeriksaannya dila­
kukan dengan ultrasonografi (USG) untuk
mengetahui rahim normal atau tidak,
ovulasi atau tidak pada hari tertentu,
hingga saluran telurnya berfungsi dengan
baik atau tidak.
Saat sudah hamil pun, ternyata gaya
hidup modern berpengaruh terhadap
tumbuh kembang si kecil di dalam
kandungan. Obstetrician-Gynaecologist
Dr Budijanto Chandra SpOG mengungkap­
kan, kebutuhan nutrisi ibu hamil sangat
berpengaruh pada kesehatan bayi dalam
kandungan. Namun, ibu hamil yang juga
bekerja sering kali melupakan nutrisi
penting tersebut dalam menu harian.
Pada umumnya ibu hamil yang bekerja
Pusat Pelayanan Ambulans 24 jam: 1 – 500 – 911
di luar rumah kesulitan untuk
mendapatkan makronutrien
secara lengkap. Makronutrien
yang lengkap terdiri atas karbohi­
drat, protein, dan lemak. Tidak
hanya itu, makanan yang dikonsumsi
pun cenderung kurang sehat. ’’Karena
kesibukan, mereka memilih mengonsumsi
makanan cepat saji. Padahal, makanan
itu tidak mengandung makro­nutrien
lengkap,” paparnya.
Kondisi makin diperburuk saat ibu hamil
mengonsumsi minuman dan susu instan
yang mengandung sukrosa. ’’Biasanya sukrosa
berada dalam minuman instan. Jika
dikonsumsi berlebihan, sukrosa berbahaya
bagi kesehatan janin,” terang­nya.
Sukrosa merupakan senyawa padat kris­
tal manis yang umumnya dikenal sebagai
gula meja. Sukrosa menyediakan energi
yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi
fisik dan mental. Namun, sukrosa
berimplikasi buruk bagi kesehatan bayi
dalam kandungan. Konsumsi sukrosa yang
tidak terkontrol membuat bayi hiperaktif.
’’Meski belum ada penelitian yang menyebut
jumlah batas normal konsumsi sukrosa,
sebaiknya ibu hamil menghindari yang
instan-instan,” ungkap­nya.
Selain mengurangi sukrosa, ibu hamil
harus memperhatikan denyut nadi dan
kebutuhan darah normal dalam tubuh.
Sebab, sebagian besar kematian ibu saat
melahirkan disebabkan anemia. Karena
itu, zat besi sangat dibutuhkan ibu hamil
untuk mencegah terjadinya anemia dan
menjaga pertumbuhan janin secara
optimal. (nuq/tih/c7/aan)
Dr Budijanto Chandra SpOG
Obstetri­ci­an-Gynaecologist
Mulai Gaya Hidup Sehat
PROGRAM untuk memiliki
momongan sebaiknya diper­
siap­kan dengan matang.
Spesialis Kebidanan dan
Kedokteran MRCCC Siloam
Semanggi dr Batara Sirait
SpOG KFER FMAS mengata­
kan, infertilitas bisa dihin­
dari dengan hidup sehat.
Caranya, penuhi asupan
tubuh dengan makanan
dan minuman sehat, ber­
olahraga teratur, tidur cu­
kup, dan menghindari stres.
’’Jangan lupa untuk mence­
gah hadirnya infeksi dengan
menjaga kebersihan pada
organ reproduksi,’’ tuturnya.
Selain mengubah lifestyle,
Batara menyarankan pasa­
ngan suami istri agar meng­
hindari paparan listrik te­
gangan tinggi, zat radio­aktif,
maupun zat lain yang bisa
saja berbahaya terhadap
organ reproduksi.
saat itu sehingga kesempatan
kehamilan jauh lebih tinggi,”
kata dia.
Lalu, istri yang positif
hamil disarankan untuk
meme­riksa­kan kandungan
secara teratur ke dokter.
Salah satu hal yang perlu
diperhatikan bagi ibu hamil
adalah ke­cuku­pan asupan
makanan bagi dirinya dan
janin.
dr Batara Sirait
Karena itu, ObstetricianSp.OG K.FER F.MAS
Gynaecologist dari Siloam
Spes. Kebidanan dan Kedok­teran Hospitals Lippo Village Dr
Budijanto Chandra SpOG
Barata mengatakan, untuk menyarankan bagi ibu hamil
meminimalkan infertilitas, yang bekerja untuk mem­
bisa dilakukan program bawa masakan dari rumah
hubungan suami istri sebagai bekal di tempat
terencana. Caranya dengan kerja. ’’Makanan yang di­
memperhatikan masa subur masak sendiri lebih higienis.
istri yang bisa dibantu lewat Dimasak dengan air yang
tes urine saat pagi. ’’Jika jelas sehat dan bahan-bahan
hasilnya akurat, itu masa sudah dicuci bersih,” jelas
subur. Lakukan hubungan dia. (tih/nuq/c7/aan)
Pusat Pendaftaran Rawat Jalan: 1 – 500 – 181
Download