Luruskan Pemahaman Radikalisme

advertisement
Meluruskan Pemahaman
Radikalisme
Oleh: Drs. H. Mughni Labib, MSI
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Cilacap
Disampaikan pada acara Workshop Resolusi
Konflik Berbasis Agama
Patra Graha, 1 Maret 2016
VISI KEMENAG
KABUPATEN CILACAP
TERWUJUDNYA MASYARAKAT CILACAP
YANG
TAAT
BERAGAMA,
RUKUN,
CERDAS, DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN
DALAM
RANGKA
MEWUJUDKAN
INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI
DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG
MISI KEMENAG
KABUPATEN CILACAP
1. MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AJARAN
AGAMA;
2. MEMANTAPKAN KERUKUNAN INTRA DAN ANTAR UMAT
BERAGAMA;
3. MENYEDIAKAN PELAYANAN KEHIDUPAN BERAGAMA YANG
MERATA DAN BERKUALITAS;
4. MENINGKATKAN
PEMANFAATAN
DAN
KUALITAS
PENGELOLAAN POTENSI EKONOMI KEAGAMAAN;
5. MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN
UMRAH YANG BERKUALITAS DAN AKUNTABEL;
6. MENINGKATKAN AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN UMUM
BERCIRI AGAMA, PENDIDIKAN AGAMA PADA SATUAN
PENDIDIKAN UMUM, DAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN;
7. MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG
BERSIH, AKUNTABEL DAN TERPERCAYA.
DATA ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
1. Wilayah Administrasi
No
Kab/Kota
Region/
Kecamatan Sub
District
City
1
Kab. Cilacap
Kelurahan
Village
24
Desa
Village
Luas Wilayah
Area (KM2)
284
2.254
15
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No
Agama / Religion
Kab/Kota
Region/ City
1 Kab. Cilacap
Islam
2.174.384
Kristen
Katolik
Hindu
Buddha
19.783
9.924
162
2.554
Jumlah
Total
Khong
Hucu
30
2.206.837
3. Jumlah Tempat Ibadah
No
Kab/Kota
Region/ City
1 Kab. Cilacap
Masjid/ Mosque*
Masjid Masjid Masjid
Raya Agung Besar
-
1
24
Masjid
Jami'
Musholla
1.839
5.588
Gereja Gereja
Kristen Katholik
114
41
Pura
4
Sanggah Vihara
-
26
Cetya
Klenteng
-
3
Radikalisme, tak sekedar pemahaman keagamaan,
tapi sebuah masalah kompleks.
Dalam perspektif Kementerian Agama, ini
berkaitan
dengan
pemahaman
keagamaan.
Orang bertindak radikal dengan macammacam alasan, bisa karena diperlakukan
tidak adil, kemudian dia tidak lagi percaya
dengan sistem yang ada, dan melakukan
perlawanan dengan tindakan ekstrem
Bisa juga karena alasan politik,
ketimpangan
ekonomi,
dan
seterusnya. Hal-hal tersebut yang
akan didekati oleh aparat penegak
hukum
di
indonesia.
Yang
ditangani oleh Kementerian
Agama adalah perilaku ekstrem
yang muncul dari pemahaman
keagamaan
Batasan Radikal
1. Paham takfiri, yaitu paham yang mengkafirkan
orang lain. Jadi, (jika ada) orang yang berbeda
dengan dirinya, maka orang yang berbeda itu
dikategorikan sebagai kafir
Konsekuensi dari pengkafiran itu maka boleh
diperangi, bahkan boleh dibunuh, boleh
ditumpahkan darahnya. Paham seperti itu yang
tidak boleh hidup di Indonesia ini
2. Pemaknaan yang keliru akan kata ‘jihad’.
Pemahaman ekstremis telah mereduksi
makna
jihad
menjadi
qital,
atau
pengorbanan nyawa baik milik sendiri
maupun
orang
lain.
Jihad
yang
sesungguhnya
maknanya
adalah
bersungguh-sungguh
membela
ajaran
agama. Jadi, dalam pengertian jihad dalam
Islam itu luas sekali spektrumnya. Kita
menempuh pendidikan, membantu orang
banyak, itu jihad
Jihad menurut Syeikh al - Maraghi adalah : ‫ال ْال َمشَقُـ َ ُِة َُو‬
ُ ‫ِإ ْحتِ َم‬
‫”م َكافَـ َحةُ الشـَدَا ِئـ ُِد‬Menanggung sesuatu yang berat dan
mengurus perkara yang sulit”. Hal ini meliputi :
.
َ
.‫ب لِل ّدِ فَا ِع َع ِن ال ّدِ يح ِن َو أ حَهـلِ ِه َو إِ حعالَِء َكلِ ََـِِ ِه‬
‫ر‬
‫ْل‬
‫أ‬
‫ح‬
ُ ‫ َح‬1
1. Berperang untuk menegakkan agama Islam dan melindungi
orang-orang Islam.
2
ِ
ِ
ِ
ِ‫ش حهوتِه‬
ِ
ِ
ِ
ِ
َّ
ِ
ِ ‫اد النّـَحف‬
َّ ُ‫س الذي ََسّاَه‬
ُ َ‫السل‬
َ ‫اد احألَ حكبَـ َر ﴾ َوم حن ذل‬
َ ‫ف ﴿ أ حْل َه‬
ُ ‫ج َه‬
َ َ‫ك ُُم‬
َ َ ‫سان ل‬
َ ‫اه َدةُ احإلنح‬
ِ َ‫الشب‬
َّ ِ‫صا ىف ِس ّـن‬
.‫اب‬
ً ‫ص حو‬
ُ ‫ُخ‬
.
2. Memerangi hawa nafsu yang menurut Ulama Salaf dikatakan sebagai :
”Perjuangan yang besar”. Termasuk di dalamnya adalah mengekang
syahwat, khususnya ketika muda.
.
ِ َ‫ـال ِألَ حع‬
ِ َ‫اهـ َدةُ ِِبلح‬
ِ‫اْلَ ح‬
‫ال ح‬
.‫ـْي النَّـافِ َـع ِة لِألُ َّم ِـة َوال ّدِ يح ِن‬
‫ج‬
َ‫ح‬
‫ل‬
‫ا‬
َ
ََُ 3
َ
َ
3. Mendermakan harta benda untuk kebaikan agama Islam dan umat
Islam.
.
4
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
. ِ‫ص َـرة ا حْلَـ ّق‬
‫ن‬
‫و‬
‫ـل‬
‫اط‬
‫حب‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ة‬
‫ـع‬
‫ف‬
‫ا‬
‫د‬
‫ِب‬
‫ة‬
‫د‬
‫ـاه‬
‫ج‬
َ‫ح‬
‫ل‬
‫ا‬
َ
ُ
َ
ُ
ُ
‫ُ َ ََ َ َ َ َ ح‬
4. Memberantas kebatilan dan menegakkan kebenaran.
Peran Kementerian Agama
Jika
institusi
penegak
hukum
bergerak di bidang penindakan dan
penguatan hukum, Kementerian
Agama memilih untuk melakukan
pendekatan yang lebih halus dan
mendasar melalui pendidikan untuk
meluruskan kembali pemahaman
yang salah di masyarakat.
Bagian inilah yang diisi oleh oleh
Kementerian
agama.
Bagaimana
menumbuhkembangkan paham agama
yang baik, Islam yang bisa berdiri dan
duduk bersama-sama dengan yang lain
di tengah kemajemukan, yang bisa
compatible dengan demokrasi, yang
menjunjung tinggi HAM yang penuh
dengan
toleransi,
menyebarkan
kedamaian bagi seluruh alam semesta.
Islam yang seperti itulah yang
menjadi ciri Islam di Nusantara
Langkah awal telah dilakukan
melalui
kerja
sama
dengan
Mahkamah
Konstitusi
untuk
menyamakan
persepsi
dengan
pesantren-pesantren
mengenai
konstitusi. Upaya yang sama juga
dilakukan dengan ormas-ormas
Islam
Kemenag
mengupayakan
agar
radikalisme yang masuk melalui
ajaran agama bisa diberantas.
Kemenag melakukan komunikasi
intensif dengan para pendidik
pesantren, para tokoh agama,
guru agama untuk memberikan
pelajaran agama sesuai ajaran
sesungguhnya
Guru
pendidikan
agama
harus
mengajarkan ajaran agama yang sesuai
nilai
sesungguhnya.
Menekankan
bahwa radikalisme tidak sesuai ajaran
agama,
Penyuluh harus secara giat dan aktif menjadi
corong Kemenag dalam memberikan pencerahan
bagi masyarakat luas
Tidak ada agama, apalagi Islam yang menolerir
kekerasan. Ajaran itu (ISIS) tidak sesuai dengan
nilai-nilai Islam dan budaya Indonesia
Dalam menekan paham radikalisme diperlukan
peran dari para tokoh agama yang berhubungan
langsung ke masyarakat. Tetapi, seringkali orang
tidak begitu memperhatikan suara tokoh agama
Ada tiga hal yang membuat seseorang
terjerumus ke dalam radikalisme agama.
Pertama, masyarakat lebih percaya berita
atau tulisan isntan di internet tanpa sumber
yang jelas. Kedua, paham radikal rentan
merasuki anak-anak muda yang tengah
mencari jati diri.
Anak-anak muda tengah mencari pegangan, dan
kurang mendapat bimbingan yang benar. Maka
dari itu pendampingan dari orangtua atau tokoh
agama sangat perlu.
Ketiga paham radikal juga dapat terjadi
karena peran tokoh agama yang diikutinya,
atau dari buku yang dibaca. Saat ini
nampaknya memang ada usaha untuk
menyebarkan paham radikal.
Ditjen Bimas Islam juga terus berupaya memberikan
bimbingan melalui sebaran para penyuluh agama
di seluruh daerah di Indonesia, yang secara rutin
memberikan bimbingan keagamaan di tengahtengah masyarakat. Pemerintah, dalam hal ini
Kementerian Agama juga secara intensif
menjalin kemitraan dengan ormas-ormas Islam,
publikasi
dakwah
dengan
muatan
yang
menyejukan, pelestarian kesenian dan budaya
keagamaan yang menghargai kearifan lokal,
bimbingan syariah, pembinaan manajemen
masjid, keluarga sakinah, dan seterusnya,
sebagai upaya melahirkan kehidupan beragama
yang rukun dan harmonis
Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin
meminta
masyarakat,
terutama kaum muda, memahami
secara benar konsep radikal dalam
pemahaman agama. Karena selama
ini, menurut dia, ada pemaknaan
yang keliru atas konsep tersebut,
bersikap radikal, lantas diartikan
sama dengan terorisme.
Pengertian radikal dalam pengamalan
agama,
menurutnya,
adalah
melaksanakan ajaran agama secara
mendalam. “Dalam memeluk agama
memang harus radikal, yaitu mempunyai
keyakinan yang mengakar,” kata Menag
dalam dialog pencegahan paham radikal
terorisme dan ISIS di Yogyakarta
Karena itu, dalam memahami ajaran
agama, kaum muda harus melakukannya
secara radikal. Hal itu berlaku untuk
semua agama. Konsep radikal harus
dipahami dalam perspektif agama yang
toleran.
Menjadi radikal dalam konteks agama, tidak
harus disertai dengan perang fisik dan aksi
teror. Yang harus diperangi adalah efek
negatif dari ekstremisme yang memaksakan
kehendak kepada orang lain.
Beberapa
faktor
yang
mendorong
seseorang
bersikap
ekstrem
dan
melakukan aksi terorisme.
Yang terutama adalah perlakuan tidak
adil. Kondisi ketidakadilan itu kemudian
akan dilawan dengan aksi kekerasan.
Ketidakadilan,
bisa
muncul
dalam
berbagai aspek kehidupan, baik sosial,
politik, hukum, maupun ekonomi
Faktor
lain
yang
menyebabkan
seseorang bersikap ekstrem adalah
karena pemahaman agama yang
sangat sempit. Banyak paham agama
secara salah dijadikan dasar untuk
melakukan
tindak
kekerasan
oleh
sekelompok
orang.
“Jihad
sering
dijadikan dasar aksi teror, padahal jihad
tidak selalu berarti perang fisik,
**
Kepala BNPT Saud Usman Nasution
dan Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin menandatangani nota kerja
sama di Yogyakarta tepat saat
peringatan Hari Sumpah Pemuda,
(28/10) 2015. ** Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Saud mengatakan pencegahan aksi terorisme harus
melibatkan Kementerian Agama. Sebab, kata dia,
paham agama sering digunakan sebagai dasar untuk
melakukan tindak kekerasan dan teror. “Kementerian
Agama diharapkan bisa meluruskan paham agama
yang tidak benar,” kata dia
‫والسالم عليكم‬
Download