Perhitungan Pembebanan Lantai Data P dan Q

advertisement
PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN
GEDUNG RUMAH SAKIT BAQA DI SAMARINDA
DENGAN METODE TAKABEYA DAN SAP 2000
SKRIPSI
Oleh :
Fahrul Rizal
NPM. 10.11.1001.7311.087
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
2014
PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN
GEDUNG RUMAH SAKIT BAQA DI SAMARINDA
DENGAN METODE TAKABEYA DAN SAP 2000
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Oleh :
Fahrul Rizal
NPM. 10.11.1001.7311.087
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
2014
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang ditinjau pada
pekerjaan Pembangunan Gedung Rumah Sakit Baqa di Samarinda Seberang, sesuai
dengan yang telah direncanakan.
Pekerjaan Laporan Tugas Akhir ini merupakan tahapan study untuk
menyelesaikan pendidikan sarjana S-1 Teknik Sipil pada Jurusan Teknik Sipil
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Dan pada kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih atas bantuan, saran dan kerja
sama nya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Hendrik Sulistio, M.T. Selaku Dekan Fakultas / Jurusan Teknik
Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
2. Bapak Hence Michael Wuaten, S.T., M.Eng. Selaku Ketua Jurusan Fakultas /
Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
3. Ibu Megawaty, S.T.,M.T. Selaku Dosen Pembimbing 1yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan laporan ini.
4. Bapak
Purwanto, S.T.,M.T., Selaku Dosen Pembimbing 2yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan laporan ini.
5. Bapak / ibu Dosen yang telah memberikan ilmu-ilmunya selama duduk dibangku
perkuliahan.
6. Reka-rakan se-Teknik yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir
ini, baik saran serta keritikannya.
7. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyeleesaian Laporan Tugas Akhir ini.
Saya menyadari Lapooran ini masih perlu penyempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan dan perbaikan
laporan ini.
Semoga Laporann ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Samarinda,
Juli 2014
Penyusun
PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN
GEDUNG RUMAH SAKIT BAQA DI SAMARINDA
DENGAN METODE TAKABEYA DAN SAP 2000
ABSTRAK
Samarinda Seberang adalah sebuah Kecamatan yang terdapat di kota Samarinda,
Kalimantan Timur. Dengan luas daerahnya yang hanya 12,49 km2 kecamatan ini
merupakan kecamatan yang terkecil di Samarinda, tetapi mempunyai jumlah kepadatan
yang paling tinggi hingga mencapai 66.108 jiwa. Walaupun kecamatan ini terletak
berdekatan dengan pusat pemerintahan namun pembangunan yang berada di kecamatan
Samarinda Sebrang ini masih belum memenuhi kebutuhan daerah tersebut. Mengingat
padatnya jumlah penduduk yang berada di daerah tersebut, kebutuhan akan fasilitas
umum sangatlah diperlukan terutama fasilitas di bidang kesehatan. Karena dengan luas
yang hanya 12,49 km2dan jumlah penduduk yang mencapai 66.108 jiwa, yang dimana
hanya mempunyai satu rumah sakit di kecamatan Samarinda Seberang dan itupun terletak
jauh dari pusat kecamatan Samarinda Seberang. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kebutuhan tersebut maka dibuatlah rancangan bangunan satu gedung Rumah Sakit di
Samarinda Seberang yang bertujuan untuk dapat melayani masyarakat di dearah
Kecamatan Samarinda Seberang terutama di bidang kesehatan. Struktur gedung rumah
sakit bisa dibilang memiliki angka kepentingan yang lebih tinggi dibanding gedunggedung lainnya. Hal ini dikarenakan gedung rumah sakit harus tetap kokoh setelah
mengalami kondisi extreme,gedung rumah sakit hanya boleh mengalami kerusakan tanpa
mengalami keruntuhan.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui gaya - gaya yang bekerja
pada struktur bangunan lima lantai,dan untuk mengetahui pemakaian tulangan yang
baik,aman dan ekonomis pada struktur tersebut. Dalam perhitungan struktur ini
digunakan dua metode yaitu Metode TAKABEYA dan Metode SAP 2000.
Kata Kunci : Perencanaan,Perhitungan Beban, Perhitungan Tulangan.
CALCULATION OF STRUCTURAL BUILDING PLANNING
BAQA HOSPITAL BUILDING IN SAMARINDA
TAKABEYA METHOD AND SAP 2000
ABSTRACT
Samarinda Seberang is a sub-district located in Samarinda, East Kalimantan. With width
area only 12,49 km2, this is the smallest sub-district in Samarinda, but with the highest
number density and reaches 66.108 inhabitants. Although this sub-district is located
adjacent to the central government, but establishment in Samarinda Seberang is still not
necessity fulfill for the region. Considering amount human population in this area,
public facilities is be needed, especially in health facilities. Due to the broad 12,49
km2and total population is 66.108 inhabitants, which there is only one hospital in
Samarinda Seberang and located far from the center of Samarinda Seberang Subdistrict.
Therefore, to fulfill these needs there was planning for a planning building Hospital in
Samarinda Seberang which aims to serve the community intervene in Samarinda
Seberang especially in health question. Structure of the building may have higher number
than the interest other buildings. This because the hospital building should sturdy after
experiencing extreme conditions, building hospitals should only be damaged without fall
out.
The purpose of this thesis is to determine the forces that work on the structure of the fivestory building, and to determine the use of reinforcement of good, safe and economical in
these structure. In this structure calculations used two methods, these two methods are
TAKABEYA Methods and SAP 2000 Methods.
Keywords: Planning, Load Calculation, Calculation of Reinforcement.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Samarinda Seberang adalah sebuah Kecamatan yang terdapat di kota Samarinda,
Kalimantan Timur. Dengan luasnya yang hanya 12,49 Km2 Kecamatan ini merupakan
Kecamatan yang terkecil di Samarinda, tetapi dengan jumlah kepadatan yang paling
tinggi mencapai 66,108 jiwa. Walaupun Kecamatan ini terletak berdekatan dengan pusat
pemerintahan namun pembangunan yang berada di Kecamatan Samarinda Sebrang ini
masih dibilang belum memenuhi kebutuhan daerah tersebut.
Mengingat padatnya jumlahh penduduk yang berada di daerah tersebut, kebutuhan
akan fasilitas umum sangatlah di perlukan terutama fasilitas di bidang kesehatan. Karena
dengan luas yang hanya 12,49 Km2 ditambah jumlah penduduk yang mencapai 66,108
Jiwa, hanya ada satu Rumah Sakit di Kecamatan Samarinda Seberang itupun terletak jauh
dari pusat Kecamatan Samarinda Seberang. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan
tersebut maka dibangunlah satu bangunan/gedung Rumah Sakit di Samarinda Seberang
yang bertujuan untuk dapat melayani penduduk/masyarakat di dearah Kecamatan
Samarinda Seberang terutama di bidang kesehatan.
Struktur gedung rumah sakit bisa dibilang memiliki angka kepentingan yang lebih
tinggi dibanding gedung-gedung lainnya. Hal ini dikarenakan gedung rumah sakit harus
tetap berdiri setelah mengalami kondisi extreme,gedung rumah sakit hanya boleh
mengalami kerusakan tanpa mengalami keruntuhan.
Dengan demikian sistem struktur gedung rumah sakit haruslah dirancang mampu
menahan beban-beban yang diterimanya. Sehingga gedung rumah sakit yang dibangun
memiliki struktur yang kuat terhadap semua kemungkinan kombinasi beban yang akan
terjadi.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimana menghitung beban-beban yang bekerja pada struktur dengan
menggunakan metode TAKABEYA dan SAP 2000 ?
2.
Bagaimana perhitungan penulangan struktur gedung 5 lantai Rumah Sakit BAQA
dengan menggunakan metode TAKABEYA dan SAP 2000 ?
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka pembatasan dalam Tugas Akhir
ini adalah :
1.
Hanya merencanakan dan menganalisa perhitungan struktur bangunan Gedung.
2.
Tidak akan membahas perhitungan Rencana Anggaran Biayanya (RAB).
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusuan Tugas Akhir ini adalah untuk menjawab permasalahan yang
ada, antara lain :
1.
Untuk mengetahui perhitungan beban-beban yang bekrja pada struktur gedung
Rumah Sakit BAQA dengan menggunakan metode TAKABEYA dan SAP 2000.
Untuk mengetahui jumlah penulangan yang baik,kuat dan ekonomis pada gedung 5
lantai Rumah Sakit BAQA dengan menggunakan metode TAKABEYA dan SAP 2000.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Uraian Umum
Pada tahap perencanaan Struktur Gedung Rumah Sakit BAQA ini perlu di
lakukan setudy litelatur untuk menghubungkan satuan fungsional gedung dengan
sistem struktur yang akan digunakan, disamping untuk mengetahui dasr-dasar
teorinya. Pada jenis gedung tertentu, perencanaan sering kali diharuskan
menggunakan pola akibat syarat-syarat fungsional maupun strukturnya. Hal ini
merupakan salah satu faktor yang menentukan, misal pada situasi yang mengharuskan
bentang ruang yang besar serta harus bebas kolom, sehingga akan menghasilkan
beban besar dan berdampak pada balok..
setudy litelatur dimaksudkan untuk dapat memperoleh hasil perencanaan yang
optimal dan aktul. Dalam bab ini akan dibahas tentang metode perhitungan struktur
dan konsep perencanaan struktur bangunannya, pembebanan struktur atas dan struktur
bawah serta dasar- dasar perhitungan, dalam hal perhitungan ini metode yang di
gunakan adalah metode takabeya dan SAP 2000 di tambah dengan ketentuan
perencanaan pembangunan gedung yakni SNI-02-1726.
2.2 METODA TAKABEYA
Salah satu metoda yang sering digunakan dalam perhitungan konstruksi statis
tak tentu, khususnya pada konstruksi portal yang cukup dikenal adalah perhitungan
konstruksi dengan metode TAKABEYA. Dibandingkan dengan metoda yang lain,
seperti metoda Cross dan metoda Kani, untuk penggunaan metoda ini terutama pada
struktur portal bertingkat banyak merupakan perhitungan yang paling sederhana dan
lebih cepat serta lebih mudah untuk dipelajari dan dimengerti dalam waktu yang
relatif singkat.
Metoda perhitungan dengan cara Takabeya yang disajikan dalam bagian ini
adalah menyangkut materi perhitungan untuk portal dengan titik hubung yang tetap
dan portal dengan titik hubung yang bergerak (pergoyangan). Mengenai hal tersebut,
teks ini hanya memberikan dasar-dasar pemahaman tentang metoda Takabeya yang
berhubungan dengan portal-portal yang sederhana dengan atau tanpa mengalami
suatu pergoyangan. Diharapkan dari dasar-dasar ini, kita sudah dapat menghitung
besarnya gaya-gaya dalam berupa momen-momen ujung (momen akhir) dari suatu
batang yang menyusun konstruksi portal yang bentuknya sederhana.
Persamaan - persamaan yang digunakan dalam metoda perhitungan ini hanya
merupakan persamaan dasar dari Takabeya sendiri, dimana persamaan-persamaan
tersebut hanya dapat digunakan khusus untuk portal yang sederhana dan hal-hal yang
berhubungan dengan pergoyangan dalam satu arah saja yaitu pergoyangan dalam arah
horizontal. Mengenai pergoyangan dalam dua arah ( harizontal dan vertikal)
persamaan-persamaan dasar yang digunakan dalam teks ini masih perlu diturunkan
lebih lanjut.
Untuk menganalisa struktur portal yang sederhana, bab ini memberikan contohcontoh perhitungan yang sudah disesuaikan dengan langkah-langkah perhitungan
yang sesuai dengan prosedur perhitungan dalam metoda Takabeya. Perhitunganperhitungan yang dimaksudkan di sini adalah hanya sampai pada bagaimana
menentukan momen-momen ujung ( momen akhir ) dari suatu konstruksi. Mengenai
reaksi perletakan tumpuan dan atau gaya-gaya lintang dan normal yang terjadi dalam
suatu penampang batang serta penggambaran diagram dari gaya-gaya dalam tersebut,
sudah dibahas dalam materi perkuliahan pada Mekanika Rekayasa I dan Mekanika
Rekayasa II semester sebelumnya.
2.3 SAP 2000
2.3.1
Merancang Menggunakan SAP 2000
Salah satu program aplikasi yang paling populer dalam dunia desain
struktur konstruksi adalah SAP 2000. Hal ini tidak lepas dari kemudahan yang di
tawarkan program ini yang antara lain menyediakan modus grafis dan sepenuhnya
bekerja dalam lingkup operasi Windows. (Wigroho, 2001).
SAP 2000 benar – benar mampu menganalisis struktur karena jika kita
sudah melakukan input data dengan benar maka proses analisis akan langsung di
ambil alih oleh SAP 2000 dan prosesnya pun sangat cepat.
( Wigroho, 2001
).
Fasilitas yang di sediakan oleh SAP 2000 antara lain dengan
kemampuannya untuk merancang model struktur dari yang sederhana, hinggan
yang rumit, beban bergerak dan sebagainya. Khusus untuk struktur baja, Sap 2000
menyediakan Auto Select yang mampu mendesain profil baja yang paling
optimal. ( Wigroho, 2001 ).
Secara garis besar perancangan model struktur rangka pada SAP 2000 ini
akan melalui tujuh tahapan, yaitu :
1. Menentukan geometri atau bentuk dan ukuran model struktur.
2. Mendifinisan data – data.
 Jenis dan kekuatan beban.
 Di mensi penampang elemen struktur.
 Macam – macam beban.
 Kombinasi pembebanan.
3. menetapkan data – data yang telah di definisikan ke model struktur.
 Data penampang.
 Data beban.
4. Memeriksa input.
5. Analisis mekanika teknik oleh Sap 2000.
6. Desaign struktur beton / baja sesuai aturan yang ada.
7. Memodifikasi struktur jika di perlukan adanya perubahan.
Salah satu kelebihan ini adalah kita tidak hanya bias menganilis
strukturnya ( untuk mengetahui gaya yang timbul ), tetapi juga bias melanjutkan
ke bagian desaign struktur untuk mngetahui jumlah tulangan pada beton atau
tegangan yang timbul pada profil baja.
( Wigroho, 2001 ).
BAB III
METODOLOGI PERENCANAAN
3.1 PENGUMPULAN DATA
Untuk membuat perencanaan struktur gedung Rumah Sakit BAQA yang terletak
di daerah Samarinda Sebrang ini diperlukan data-data sebagai bahan acuan. Dat-data
tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua jenis data, yaitu :
 Data Primer
 Data Sekunder
3.1.1 Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari lokasi rencana pembangunan
maupun hasil survey yang dapat langsung dipergunakan sebagai sumber dalam
perancangan struktur.
a. Data Proyek
Data Proyek adalah data-data mengenai proyek yang bersangkutan seperti
nama proyek, Fungsi Bangunan, Jumlah Lantai, Lokasi, Jenis Struktur
Bangunan, Struktur Atap, dan Bahan Bangunan, dan lain-lain.
b. Struktur Utama
Struktur Utama sendiri meliputi data Pelat, Balok, kolom, Pondasi, Tulangan,
dan lain-lain.
3.1.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berasal dari peratuaran-peraturan atau
ketentuaan-ketentuan yang berlaku yang digunakan dalam perencanaan struktur
gedung. Data sekunder merupakan data penunjang yang diperlukan dalam
perencanaan struktur bangunan. Yang termasuk dalam klasifikasi data sekunder
ini antara lain adalah literatur-literatur penunjang, grafik, tabel dan peta/tanah
yang berkaitan erat dengan proses perancangan struktur gedung.
a. Data Teknis
Data teknis merupakan data yang berhubungan langsung dengan
perencanaan struktur gedung seperti data tanah, bahan bangunan yang
digunakan, data beban rencana yang bekerja, dan sebagainya.
b. Data Non Teknis
Adalah data yang berfungsi sebagai penunjang dan perencanaan, seperti
kondisi dan letak lokasi proyek. Data yang harus dilengkapi baik berupa data
berdasarkan jenisnya (primer dan sekunder) dalam perencanaan struktur
antara lain terdiri dari :
 Lokasi/letak bangunan
 Kondisi/sistem struktur bangunan sekitar
 Data pembebanan
 Mutu bahan yang digunakan
 Metode analisis yang digunakan
 Standar dan referensi yang digunakan dalam perencanaan.
Langkah yang dilakukan setelah mengetahui data-data yang diperlukan
adalah menentukan metode pengumpulan datanya. Adapun metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah :
o Observasi
Adalah pengumpulan data melalui peninjauan dan pengamatan
langsung dilapangan.
o Studi Pustaka
Adalah
pengumpulan
data
dengan
data-data
dari
hasil
penyelidikan, penelitian, tes atau uji laboratorium, pedoman, bahan acuan,
maupun standar yang diperlukan dalam perencanan bangunan melalui
perpustakaan ataupun instansi-instansi pemerintah yang terkait. Setelah
diperoleh data yang diperlukan, maka selanjutnya dapat dilakukan proses
perhitungan.
3.2
SURVEY
A. Survey Topografi
Survei topografi adalah suatu metode untuk menentukan posisi tandatanda (features) buatan manusia maupun alamiah diatas permukaan tanah. Survei
topografi juga digunakan untuk menentukan konfigurasi medan (terrain).
Kegunaan survei topografi adalah untuk mengumpulkan data yang diperlukan
untuk gambar peta topografi. Gambar peta dari gabungan data akan membentuk
suatu peta topografi. Sebuah topografi memperlihatkan karakter vegetasi dengan
memakai tanda-tanda yang sama seperti halnya jarak horizontal diantara beberapa
features dan elevasinya masing-masing diatas datum tertentu.
Metode-metode yang umum digunakan untuk pemetaan topografi antara
lain adalah :
1. Metode tachymetri
2. Metode offset
3. Fotogrametri
4. Pengukuran meja lapangan
Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan yang
pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan survei
teristris.
Teknik
pemetaan
mengalami
perkembangan
sesuai
dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralaatan ukur tanah
secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat
ketelitian yang tinggi, dan dengan dukungan teknologi GIS maka langkah dan
proses perhitungan menjadi semakin mudah dan cepat serta penggambarannya
dapat dilakukan secara otomatis.
Demikian pula wahana pemetaan tidak hanya dapat dilakukan secara
teristris, namun dapat pula secara fotogrametris radargrametris, videografis,
bahkan sudah merambah pada wahana ruang angkasa dengan teknologi satelit
dengan berbagai kelebihannya.
Setiap wahana mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing,
sehingga pemilihannya sangat tergantung dari tujuan pemetaan, tingkat kerinciaan
obyek yang harus disajikan, serta cakupan wilayah yang akan dipetakan.
Secara garis besar langkah-langkah pemetaan secara teristris adalah
sebagai berikut :
a. Persiapan
Dalam proses pemetaan teristris, banyak hal yang harus dipersiapkan agar
pemetaan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Persiapan dalam hal ini
adalah persiapan peralatan, perlengkapan dan personil.
b. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan maksudnya adalah peninjauan lapangan lebih dahulu
untuk melihat kondisi medan secara menyeluruh, sehingga dari hasil survey ini
akan dapat ditentukan:
1. Teknik pelaksanaan pengukurannya
Penentuan posisi titik-titik kerangka peta yang representative dalam arti
distribusinya merata, intervalnya seragam, aman dari gangguan, mudah untuk
mendirikan alat ukur, mempunyai kapabilitas yang baik untuk pengukuran
detil, saling terlihat dengan titik sebelum dan sesudahnya, dan lain-lain.
2. Pengolahan data (perhitungan)
Setelah dilakukannya pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah
pengolahan data yang sudah di dapat dari lapangan. Beberapa hal yang
dilakukan dalam pengolahan data adalah:
o Perhitungan kerangka peta (X, Y, Z)
o Perhitungan detil (X, Y, Z) atau cukup sudut arah / azimuthnya, jarak
datar, dan beda tinggi dari titik ikat.
o Ploing atau penggambaran
3.3
LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian ini ber ada di Jalan Sutra Kembang, Kecamatan
Samarinda Seberang
Gambar 3.1 Peta sebagian daerah samarinda seberang
Gambar 3.2 Peta titik lokasi penelitian
3.5
Flowchart
Mulai
Permasalahan
Pengumpulan Data
Data Sekunder
Data Primer
Analisa Perhitungan
Hasil dan
Kesimpulan
Finish
Studi Literatur
BAB IV
PERHIITUNGAN STRUKTUR
Data pada Struktur







Beton Bertulang
Dinding pasangan Bata Merah Tebal 0,5 Bata
Tebal Adukan semen per 1 cm
Beban Hidup Rumah Sakit/Puskesmas
Data air hujan pada plat atap
Berat plafond dan penggantung
Berta keramik + lantai
Dimensi
 Balok 1
 Balok 2
 Balok 3
 Kolom 1
 Kolom 2
 Kolom 3
 Kolom 4
 Tebal plat
 Tinggi dinding
 Tinggi kolom
Dimesi Balok ( Tinggi )
=
=
( Lebar )
=
=
Dimensi Kolom
=
=
1
10
1
10
2
3
2
3
1
=
=
=
=
=
=
=
2400 kg/m3
250 kg/m2
21 kg/m2
250 kg/m2
100 kg/m2
18 kg/m2
24 kg/m2
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
0,40 x 0,30 m
0,35 x 0,25 m
0,30 x 0,20 m
0,50 x 0,50 m
0,45 x 0,45 m
0,40 x 0,40 m
0,35 x 0,35 m
0,12
m
3,5
m
3,5
m
x Jarak bentang balok
x 400 cm = 40 cm
x Tinggi balok
x 40 cm = 26,7 cm di bulatkan menjadi 30 cm
12
1
12
x Jarak antar kolom
x 400 cm = 33,3 cm
Karena ukuran dimensi balok adalah 30 x 40 cm dan agar kolom dapat memopong balok
dengan kuat serta dengan kondisi bangunan yang berjumlah 5 lantai maka di gunakan
kolom dengan ukuran 50 x 50 cm.
Perhitungan Pembebanan Lantai
Data P dan Q
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
3.214
3.214
3.214
Q21
Q22
Q23
Q24
Q25
Q26
Q27
Q28
Q29
Q30
Q31
Q32
Q33
Q34
Q35
Q36
Q37
3.214
3.214
3.214
3.214
3.214
3.214
3.214
3.214
1.509
3.214
3.214
3.214
3.214
3.214
3.214
3.214
3.214
Q41
Q42
Q43
Q44
Q45
Q46
Q47
Q48
Q49
Q50
Q51
Q52
Q53
Q54
Q55
Q56
Q57
3.214
3.214
3.214
1.509
1.509
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
Q61
Q62
Q63
Q64
Q65
Q66
Q67
Q68
Q69
Q70
Q71
Q72
Q73
Q74
Q75
Q76
Q77
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
3.277
Q18
Q19
Q20
3.214
3.214
3.214
Q38
Q39
Q40
3.214
3.214
3.214
Q58
Q59
Q60
3.277
3.277
3.277
Q78 3.277
Q79 3.277
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
P19
P20
P21
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
1.509
5.752
5.752
5.752
5.752
5.752
5.752
P22
P23
P24
P25
P26
P27
P28
P29
P30
P31
P32
P33
P34
P35
P36
P37
P38
P39
P40
P41
P42
5.752
5.752
5.752
5.752
5.752
5.752
5.752
5.752
5.752
1.509
10.310
10.310
10.310
10.310
10.310
10.310
10.310
10.310
10.310
10.310
10.310
P43
P44
P45
P46
P47
P48
P49
P50
P51
P52
P53
P54
P55
P56
P57
P58
P59
P60
P61
P62
P63
10.310
10.310
10.310
10.310
1.509
1.509
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
15.288
P64
P65
P66
P67
P68
P69
P70
P71
P72
P73
P74
P75
P76
P77
P78
P79
P80
P81
P82
P83
P84
15.288
15.288
15.288
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
20.965
BAB V
Kesimpulan dan Saran
 Kesimpuulan
Dari hasil perhitungan Struktur bangunan gedung 5 lantai rumah sakit baqa dapat
kita ambil kesimpulan yaitu :

Pada bangunan tersebut terdapat gaya maksimail,gaya lintang dan gaya
normal,gaya-gaya tersebut di dapat melalui perhitungan dengan menggunakan
metode takabeya

Untuk mengetahui penulangannya dapat dihitung dengan menggunakan nilai
gaya-gaya dari perhitungan takabeya.

Nilai gaya-gaya yang diambil untuk perhitungan penulangan adalah nilai yang
terbesar.

Pada perhitungan penulangan ini di dapat data sebagai berikut
 Pelat,yaitu dengan tulangan ∅ 12 mm – 10 cm dengan tebal pelat 12 cm
 Balok I dimensi 30x40 cm dengan tulangan utama D 16 dan tulangan
sengkang ∅ 10,pada Tulangan Tumpuan di dapat 2 batang pada tulangan tarik
dan 2 batang pada tulangan tekan,sedangkan pada Tulangan Lapangan di
dapat 2 batang pada tulangan tekan dan 3 batang pada tulangan tarik.
 Balok II dimensi 25x35 cm dengan tulangan utama D 16 dan tulangan
sengkang ∅ 10,pada Tulangan Tumpuan di dapat 2 batang pada tulangan tarik
dan 2 batang pada tulangan tekan,sedangkan pada Tulangan Lapangan di
dapat 2 batang pada tulangan tekan dan 2 batang pada tulangan tarik.
 Balok III dimensi 20x30 cm dengan tulangan utama D 16 dan tulangan
sengkang
∅ 10,pada Tulangan Tumpuan di dapat 2 batang pada tulangan
tarik dan 2 batang pada tulangan tekan,sedangkan pada Tulangan Lapangan di
dapat 2 batang pada tulangan tekan dan 2 batang pada tulangan tarik.
 Kolom I dimensi 50x50 cm dengan tulangan utama D 25 dan tulangan
sengkang ∅ 10 dengan jumlah tulangan 14 batang.
 Kolom II dimensi 45x45 cm dengan tulangan utama D 25 dan tulangan
sengkang ∅ 10 dengan jumlah tulangan 12 batang.
 Kolom III dimensi 40x40 cm dengan tulangan utama D 25 dan tulaangan
sengkang ∅ 10 dengan jumlah tuulangan 10 batang.
 Kolom IV dimensi 35x35 cm dengan tulangan utama D 25 dan tulangan
sengkang ∅ 10 dengan jumlah tulangan 8 batang.
 Saran
Mengingat perhitungan takabeya sangatlah panjang dan rumit sebaiknya untuk
memper mudah pelaksanakan perhitungan dapat menggunakan bantuan program
computer seperti excel. Dan dalam perhitungan penulangan sebaiknya digunakan
tulangan yang dianggap aman untuk menahan gaya-gaya pada struktur tersebut meski
berdiameter kecil.
DAFTAR PUSTAKA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM,1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
Gedung
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM,1971. Peraturan Beton Bertulang N.I-2
Ir. Soetomo HM. 1981. Perhitungan Portal Bertingkat Dengan Cara Takabeya Bagian
Satu. Jakarta: Departemen Sipil FTSP ITB
Ir. Soetomo HM. 1981. Perhitungan Portal Bertingkat Dengan Cara Takabeya Bagian
Dua. Jakarta: Departemen Sipil FTSP ITB
Cahya Indra. 1997. Beton Bertulang Lanjutan. Malang: Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya
Download