BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini dalam

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dewasa ini dalam menghadapi krisis global yang melanda hampir semua
negara di dunia, dunia usaha sangat perlu memikirkan bagaimana cara keluar dari
kesulitan keuangan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian,
banyak hambatan yang dialami oleh dunia usaha tersebut termasuk masalah
pendanaan. Banyak perusahaan yang jatuh dalam kebangkrutan yang antara lain
dikarenakan kekurangmampuan memprediksi berapa batas maksimum jumlah
hutang yang memberikan manfaat bagi perusahaan dan tidak memicu timbulnya
biaya Financial Distress. Kemungkinan kebangkrutan dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan kebangkrutan menghasilkan efek negatif terhadap nilai suatu
perusahaan (Ross et al, 2008). Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur pendanaan perusahaan. Pada
akhirnya, setelah mengetahui faktor-faktor ini, maka diharapkan manajemen
perusahaan mendapat dasar pertimbangan untuk menentukan tingkat pendanaan
yang paling optimal bagi perusahaan tersebut agar mampu menaikkan nilai
perusahaan dan memperoleh keunggulan daya saing di industrinya.
Masing-masing sumber pendanaan mempunyai konsekuensi pendanaan
finansial yang berbeda-beda sehingga perusahaan harus berhati-hati dalam
mengambil keputusan pendanaan. Struktur modal, yang berarti proporsi
penggunaan sumber dana internal dan eksternal dalam memenuhi kebutuhan dana
perusahaan, menjadi sangat penting dalam mengelola keuangan perusahaan. Oleh
karena itu, penelitian mengenai struktur modal dalam manajemen keuangan terus
dilakukan untuk menentukan struktur modal yang paling optimal. Menurut Ross
et al, (2008) jumlah hutang yang optimal adalah jumlah hutang di mana nilai
sekarang (Present Value) dari keuntungan pajak akibat biaya bunga pinjaman
tersebut sama dengan nilai sekarang dari biaya financial distress. Jumlah hutang
yang optimal tersebut akan menghasilkan biaya modal rata-rata tertimbang
(weighted average cost of capital) yang paling rendah, sehingga nilai perusahaan
dapat dimaksimalkan.
1 Universitas Indonesia
Pengaruh aktiva..., Susan Veronica Lim, FE UI, 2010.
2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam pengambilan
keputusan mengenai struktur modal telah diperdebatkan selama beberapa dekade
secara akademik. Beberapa teori telah dikemukakan mengenai struktur modal ini
untuk mencari teori struktur modal terbaik yang dapat menjelaskan perilaku
pengambilan keputusan pendanaan perusahaan. Myers (1984) membagi dua cara
pemikiran mengenai struktur modal ke dalam teori struktur modal yang penting
dan yang memiliki pandangan yang berbeda, yaitu Trade-off Theory dan Pecking
Order Theory.
Trade-off Theory memprediksi bahwa perusahaan-perusahaan menentukan
suatu tingkat struktur modal tertentu dan menyesuaikan struktur modalnya ke
target tingkat struktur modal yang ingin dicapai tersebut dari waktu ke waktu.
Teori lain yaitu Pecking Order Theory (POT) menyatakan bahwa struktur modal
suatu perusahaan ditentukan oleh perbedaan antara arus kas yang diperoleh secara
internal dengan defisit keuangan. Teori ini menyarankan bahwa keputusan
pendanaan mengikuti suatu hirarki di mana sumber pendanaan dari dalam
perusahaan lebih didahulukan daripada sumber pendanaan dari luar perusahan.
Pendanaan internal bersumber pada profit dan dalam hal perusahaan
menggunakan pendanaan dari luar, pinjaman (debt) lebih diutamakan daripada
pendanaan dengan tambahan modal dari pemegang saham.
Berdasarkan teori-teori struktur modal dan banyak penelitian-penelitian
yang dilakukan, penelitian ini menggunakan dasar teori Pecking Order sebagai
dasar utama penelitian dan kemudian dapat disimpulkan beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan, khususnya yang
mempengaruhi jumlah hutang yang paling optimal bagi perusahaan. Faktor-faktor
tersebut adalah Fixed Tangible assets, non-debt tax shield expense yaitu besarnya
biaya yang mendatangkan keuntungan pajak bagi perusahaan selain biaya bunga,
besarnya peluang investasi atau tingkat pertumbuhan perusahaan, besarnya ukuran
(size) perusahaan, tingkat profitabilitas, volatilitas dari pendapatan dan jumlah
pembayaran dividen. Faktor-faktor yang diangkat dalam penelitian ini adalah
tingkat Fixed Tangible Assets, ukuran perusahaan (size), tingkat profitabilitas
(profitability), dan tingkat pertumbuhan perusahaan (growth).
Universitas Indonesia
Pengaruh aktiva..., Susan Veronica Lim, FE UI, 2010.
3 Menurut Pecking Order Theory (POT), seperti apa yang diargumentasikan
oleh Harris dan Raviv (1991), perusahaan dengan tingkat fixed assets yang rendah
akan mempunyai masalah asymmetric information. Asymmetric information
adalah informasi mengenai nilai intrinsik perusahaan yang diketahui oleh manager
perusahaan tersebut yang tidak diketahui oleh investor di pasar modal (Myers,
1984). Investor, dengan kesadaran kekurangan informasi, akan berpikir bahwa
manajemen hanya akan menerbitkan saham jika harga sahamnya sedang
overpriced. Pasar akan memberi discount harga pada saham tersebut sehingga
saham tersebut menjadi underpriced (Medeiros dan Daher, 2004). Sebaliknya jika
perusahaan menerbitkan hutang, maka pasar atau investor akan berpikir bahwa
harga saham atau ekuitasnya saat itu sedang underpriced sehingga pasar atau
investor lebih menyukai membeli hutang perusahan. Keadaan inilah yang
menyebabkan perusahaan harus mengandalkan hutang yang lebih banyak, karena
pendanaan dari menerbitkan ekuitas hanya dimungkinkan dengan cara penerbitan
ekuitas dengan nilai yang underpriced yang akan menggerus nilai kekayaan
pemegang saham lama. Di lain pihak, perusahaan dengan tingkat tangible assets
yang tinggi cenderung tidak mempunyai masalah asymmetric information,
sehingga dapat menerbitkan saham pada harga wajar dan mereka tidak perlu
meminjam untuk pendanaan investasi baru. Tangible Assets yang tinggi tidak
menimbulkan masalah asymmetric information karena nilai tangible assets relatif
mempunyai nilai pasar atau nilai jual kembali yang jelas. Argumentasi di atas
menjelaskan bahwa hubungan antara tangible assets dan hutang seharusnya
negatif.
Menurut POT, laba ditahan adalah pilihan pendanaan terbaik bagi
perusahaan. Jenis pendanaan ini tidak menyebabkan adanya asymmetric
information dan dapat digunakan segera untuk suatu proyek baru. Keadaan inilah
yang mendasari adanya hubungan negatif antara tingkat profitabilitas dan hutang.
Perusahaan yang sedang bertumbuh pesat membutuhkan investasi besar
yang menunjang pertumbuhannya tersebut. Perusahaan yang sedang bertumbuh
yang membutuhkan dana besar tidak dapat sepenuhnya mengandalkan dana
internal saja. Kekurangan dana tersebut dipenuhi dengan mengeluarkan hutang
Universitas Indonesia
Pengaruh aktiva..., Susan Veronica Lim, FE UI, 2010.
4 baru. Hubungan positif antara pertumbuhan perusahaan dengan hutang ini bisa
disebut juga versi sederhana dari POT (Fama dan French, 2002).
Hubungan antara ukuran perusahan dengan tingkat hutang adalah positif
jika dilihat dari sudut pandang POT. Perusahaan besar, terutama yang memiliki
diversifikasi usaha, akan relatif lebih jauh dari kebangkrutan usaha. Perusahaan
besar ini juga mempunyai reputasi yang lebih baik dan menghadapi biaya
informasi yang lebih rendah ketika meminjam (Frank dan Goyal, 2002).
Perusahaan besar pada umumnya juga lebih transparan dalam pengelolaan
perusahaannya. Keadaan inilah yang membuat perusahaan tersebut mempunyai
nilai tambah di mata kreditur sehingga mempunyai kemungkinan lebih besar
untuk mendapat hutang atau pinjaman dibandingan dengan perusahaan kecil.
Argumentasi tersebut yang mendasari mengapa ukuran perusahaan mempunyai
hubungan yang bersifat positif terhadap jumlah hutang.
1.2.
Perumusan Masalah
Pokok permasalahan struktur modal yang akan diangkat dalam penelitian
ini adalah masalah mengenai apakah faktor-faktor berikut yaitu tingkat fixed
tangible assets, ukuran perusahaan (size), tingkat profitabilitas, dan tingkat
pertumbuhan
perusahaan
(growth)
mempengaruhi
tingkat
hutang
bagi
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
tahun 2003-2007. Data panel yang terdiri dari data cross section dan time series
ini dari segi reliabilitas sudah mencukupi sebagai data sampel.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
penelitian yang penulis lakukan ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan
bagaimana pengaruh faktor-faktor yaitu tingkat fixed tangible assets, ukuran
perusahaan (size), tingkat profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan perusahaan
(growth) terhadap struktur hutang pada perusahaan di dalam industri manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2003 sampai 2007.
Pada akhirnya, penulis mempunyai harapan agar hasil penelitian dalam
karya akhir ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi manajemen
Universitas Indonesia
Pengaruh aktiva..., Susan Veronica Lim, FE UI, 2010.
5 perusahaan-perusahaan di Indonesia agar mendapat gambaran yang jelas
mengenai faktor-faktor determinan terhadap struktur permodalan perusahaan
sehingga pengambilan keputusan mengenai tingkat jumlah hutang yang paling
optimal dapat diambil secara tepat.
1.4.
Lingkup penelitian
Faktor-faktor yang akan diteliti dalam karya akhir ini dibatasi hanya empat
faktor saja yang diduga mempengaruhi jumlah hutang suatu perusahaan yaitu
tingkat fixed tangible assets, ukuran perusahaan (size), tingkat profitabilitas, dan
tingkat pertumbuhan perusahaan (growth). Penelitian akan dilakukan terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan meliputi
keadaan keuangan di tahun 2003 sampai tahun 2007 saja.
1.5.
Metodologi Penelitian
Dalam karya akhir ini, akan dilakukan Empirical Research dan studi
kepustakaan. Metode analisis yang akan digunakan lebih lanjut adalah analisa
kuantitatif atas faktor-faktor determinan di atas terhadap perusahaan-perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di tahun 2003-2007 dengan
menganalisis
laporan
keuangan
perusahaan-perusahaan
tersebut
untuk
menentukan proxy yang dapat mewakili faktor-faktor determinan yang
mempengaruhi struktur hutang. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh dari OSIRIS dan website www.bei.co.id berdasarkan kategori
perusahaan manufaktur menurut Indonesian Capital Market Directory 2008.
Hipotesis dari empat faktor-faktor bebas di atas akan dilakukan regresi data panel
dan pengolahan data menggunakan program Eviews untuk mendapatkan hasil
analisa yang diharapkan dapat menjelaskan pola pendanaan untuk perusahaanperusahaan di Indonesia. Untuk mendukung analisa, dilakukan juga telaah pustaka
dalam rangka memperoleh landasan teori sebagai alat analisis.
1.6.
Sistematika Pembahasan
Karya akhir ini terdiri dari 5 bab yang saling berkaitan satu sama lain dan
mempunyai alur pembahasan yang berkesinambungan. Setiap bab diarahkan
Universitas Indonesia
Pengaruh aktiva..., Susan Veronica Lim, FE UI, 2010.
6 untuk mendukung topik utama penulisan karya akhir ini. Sistematika pembahasan
dalam 5 bab tersebut secara garis besar berisi hal-hal sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Bab 1 ini bermaksud menjelaskan konsep penulisan karya akhir yang
terdiri dari latar belakang penulisan, pokok permasalahan yang akan
dijawab, tujuan apa yang ingin dicapai dan manfaat (kontribusi) penelitian
terhadap dunia usaha. Selain itu, akan diuraikan mengenai batasan-batasan
lingkup penelitian serta metolodogi penelitian yang dilakukan guna
mencapai tujuan penelitian.
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Untuk dasar pembahasan penelitian, akan digunakan banyak landasan teori
yang akan dijabarkan dalam bab 2 ini. Teori yang diuraikan antara lain
mengenai teori struktur modal yaitu Pecking Order Theory yang
merupakan teori yang paling banyak digunakan di hampir seluruh sekolah
bisnis di dunia. Selain itu, juga akan diuraikan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi hutang suatu perusahaan dan bagaimana faktor-faktor
tersebut mempengaruhi hutang perusahaan.
Bab 3 : Metodologi Penelitian
Bab ini khusus membahas mengenai metodologi penelitian yang
digunakan untuk penulisan karya akhir ini, model, hipotesa, metode
penelitiannya, pengumpulan data dan pengolahan datanya. Selain itu, juga
dilakukan
analisis
laporan
keuangan
dari
perusahaan-perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel penelitian untuk mendapatkan proxy
yang tepat dari masing-masing faktor yang mempengaruhi struktur hutang
perusahaan. Pengolahan data menggunakan software statistik Eviews
dengan regresi data panel yang menggunakan Model Efek Tetap untuk
melihat hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan tingkat jumlah
hutang yang merupakan bagian dari struktur modal perusahaan.
Universitas Indonesia
Pengaruh aktiva..., Susan Veronica Lim, FE UI, 2010.
7 Bab 4 : Analisis dan Pembahasan
Bab ini ditujukan untuk menganalisis laporan keuangan sampel untuk
mendapatkan proxy yang tepat yang akan digunakan dalam persamaan
yang akan diregresi. Data-data keuangan berupa proxy tersebut akan diolah
dengan program SPSS 17.0 dan Eviews 5.0. Pengolahan data tersebut akan
menghasilkan output regresi yang akan diintepretasikan dan dianalisis
lebih lanjut.
Bab 5 : Penutup
Bab terakhir ini akan memuat kesimpulan yang diperoleh dari hasil
analisis dan pembahasan di bab 4 dan saran yang diusulkan.
Universitas Indonesia
Pengaruh aktiva..., Susan Veronica Lim, FE UI, 2010.
Download