Materi Sejarah XI IPA

advertisement
PERKEMBANGAN DAN PENGARUH HINDU - BUDHA DI INDONESIA
A. Teori Masuknya Hindu Budha
1. Teori pasif
Hindu Budha masuk ke Indonesia di bawa oleh orang-orang India.
a. HIPOTESIS KSATRIA (BOSCH)
Agama Hindu Budha masuk ke Indonesia di bawa oleh para ksatria/prajurit mungkin melalui
kolonisasi atau pelarian prajurit yang minta perlindungan kepada raja-raja Indonesia.
b. HIPOTESIS WAISYA (KROOM)
Hindu Budha masuk ke Indonesia dibawa oleh para redagang India,ditambah adanya perkawinan
antara pedagang Hindia dengan wanita Indonesia.
c. HIPOTESIS BRAHMANA (VAN LEUR)
Golongan Brahmana diundang oleh penguasa (raja) Indonesia untuk menyebarkan Hindu
Budha,termasuk bahasa Sanksekerta dan huruf Pallawa.
d. HIPOTESIS SUDRA
Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh golongan Sudra yang di buang ke Indonesia.
Anda mendukung yang mana?
Konsep kunci alternatif :
- Yang punya ...menyebarkan adalah Brahmana.
- Huruf pallawa dan bahasa Sanksekerta adalah bahasa agama bukan bahasa pergaulan.
B. Pengaruh Hindu di Indonesia
Menurut BOSCH pengaruh Hindu – Budha di Indonesia lebih bersifat PENYUBURAN seujukah anda?
Fakta : Hindu – Budha yang berkembang di Indonesia berbeda dengan di India, mungkinkah
AKULTURASI atau ASIMILASI .
1. Bidang Kepercayaan
Animisme dan Dinamisme dengan Hindu Budha.
Contoh : Candi yang India berfungsi sebagai tempat pemujaan,di Indonesia ternyata sebagai
tempat bertemunya rakyat dengan roh nenek moyangnya.
2. Bidang pemerintahan
Pemerintahan tradisional (kepala suku/kampung) bersifat demokratis dengan pemerintahan
kerajaan (india) yang turun temurun .
 Masa Kerajaan Majapahit pemerintahan lebih demokratis ,yakni raja memerintah di
bantu “Dewan Sapta Prabu”.
3. Seni Rupa/Pahat/Relief
Gambaran alam dan kehidupan rakyat Indonesia dengan dewa-dewa India.
 Pada relief Borobudur ,disamping lukisan kehidupan dewa-dewa india juga terdapat
gambaran alam Indonesia,seperti lukisan rumah panggung dengan burung merpati
berlengger di bubungan ,perahu bercadik,dll
4. Seni Bangunan
Bentuk punden berundak dan menhir dengan candi Budha di India yang berbentuk setengah
bola tertelungkup.
 Candi Budha (Borobudur) berbentuk piramida bertingkat dengan stupa yang
berbentuk menhir.
Carilah contoh aklturasi lain.
Bahan Pengayaan :
Pengelompokan Candi di Indonesia
a. Jawa Tengah
Utara : Candi –candi Hindu,yaitu :
 Candi Dieng : Gatotkaca, Arjuna, Pandawa
 Candi Gedong Songo
 Candi Prambanan (Roro Jonggrang)
 Candi Sewu
 Candi Baka (Kraton Boko)
Selatan : Candi-candi Budha,yaitu :
 Candi Borobudur
 Candi Mendut
 Candi Pawon
 Candi Kalasan
 Candi Sari
b. Jawa Timur : Candi Hindu (Syiwa)
 Candi Singosari
: makam Kertanegara
 Candi Kidal
: makam Anuspati
 Candi Jago
: makam Wisnuwardana
 Candi Penataran
: dekat Blitar
 Candi Surawana
: dekat Pase,Kediri
 Candi Tikus
: Triwulan,Mojokerto
 Candi Jabung
: dekat Kraksaan - Situbondo
 Candi Sawentar
: dekat Blitar
 Candi Sumberjati
: Blitar
 Beda Candi Hindu dengan Candi Budha
Pada Candi Hindu ada Lingga dan Yoni, sedang pada Candi Budha ada Stupa
C. Tumbuh dan Perkembangan Kerajaan – kerajaan Hindu Budha
1. Kerajaan KUTAI
Letak
: Daerah Kutai,dahulu Sungai Mahakam,Kalimantan Timur
Tahun
: Kurang lebih Abad 4-5 M.
Bahan Sumber
:
 Prasasti YUPA = Tiang batu untuk mengikat hewan kurban. Tidak berangka tahun.
Berbahasa Sanksekerta dan huruf pallawa. Dari penggunaan huruf pallawa dapat
diperkirakan, prasasti ini berasal dari abad ke 4 atau ke 5 M.
Isi :
Raja-raja kutai
Keterangan upacara Asmaweda yang dilakukan oleh raja Mulawarman dengan
menyembelih 1000 ekor lembu.
 Arca Budha di Sempaga (Sul-Sel) dan di Kota Bangun (Kutai)
 Berita Cina dari Dinasti Tang (618-906 M)
K ehidupan politik :
Kutai berbentuk kerajaan (Hindu) dengan raja-rajanya sebagai berikut :
Kudunga
Asmawarman (pendiri keluarga kerajaan)
?
Mulawarman
?
Yang dianggap sebagai pendiri kerajaan adalah Asmawarman, mengapa?
Kehidupan Agama :
Masyarakat kutai menganut agama Hindu (Syiwa),dengan bukti : Adanya sebutan
“VAPRAKECVARA”DALAM PRAS,yuda,yang berarti tempat pemujaan ntuk dewa Syiwa.
Kehidupan Ekonomi :
Dari keadaan Geografisnya,yakni dilembah Sungai Mahakam yang bermuara ke laut Jawa dan
adanya aktifitas pelayaran yang melewati selat makasar,memungkinkan Kutai untuk
mengembangkan perdagangan dan pelayaran.
Kehidupan Budaya :
Peninggalan budaya hampir tidak ada, kecuali Yupa.Bentuk Yupa mengingatkan kita pada
menhir.
2. Kerajaan TARUMANEGARA
Letak
: Daerah Bogor, Jawa Barat
Tahun
: Kurang lebih Abad 5 M
Bahan Sumber
:
 Prasasti Ciaruteun (di Ciampea Bogor)
Huruf pallawa dan bahasa Sansekerta
Isi : Keterangan raja Tarumanegara Purnawarman dan telapak kaki dewa
Wisnu.
 Prasasti Kebon Kopi (di Muara Hilir, Cibungbulang)
Isi : Pahatan 2 tapak gajah (gajah Airawata, kendaraan Wisnu)
 Prasasti Jambu / Bukit Pasir Koleangkak (di Barat Bogor)
Isi : Keterangan bahwa Punawarman raja yang gagah dan ditakuti musuhMusuhnya.
 Prasasti Muara Cianten (Bogor)
Isi : Gambar telapak kaki
 Prasasti Tugu(Cilincing, Jakarta)
Isi : Keterangan penggalian kali Candrabaga/Bekasi dan kali Gomati (sepanjang
6.122 tombak = 12 km)oleh Raja Purnawarman.
Keterangan penanggalan.
 Prasasti Pasir Awi (Bogor)
Isi : gambar telapak kaki
 Prasasti Lebak/Cidanghiang/munjul(Lebak,Munjul,Pandeglang,Banten)
Isi : Keterangan bahwa Purnawarman raja yang agung,banyak menakhlukkan
raja-raja/penguasa sekitar.
 Berita cina dari dinasti Tang, bahwa ker.Tolomo sering mengirim utusan ke cina.
 Berita Fa-Hsien : bahwa selain Brahmana terdapat penganut Budha.
Kehidupan politik :
Dari Sumber yang ada hanya menyebut 1 raja : Purnawarman,yang kekuasaannya meliputi
daerah Banten sampai Cirebon.
Prasasti Ciaruteun
Prasasti Muara Cianten
Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Jambu
Prasasti Cidonghiang
Prasasti Tugu
Buatlah perkiraan batas wilayah Kerajaan Tarumanegara !!
Kehidupan Agama :
Adanya gambar telapak kaki wisnu meunjukkan bahwa Purnawaraman pengikut Hindu
Aliran Waisnawa. Masyarakatnya juga sebagian besar Hindu,tapi ada juga yang menganut
Budha.
Kehidupan Ekonomi :
Dari keterangan Fa.Husein dan keterangan tentang penggalian sungai untuk iriasi,berarti
masyarakatnya bertani. Tapi perdagangan dan pelayaran mngkin pula berkembang.
Penggalian sungai di tunjukkan ntu irigasi pertanian dan mencegah banjir .
Kehidupan Budaya :
Dari tenik penulisan huruf-huruf pada prasasti dapat ditafsirkan bahwa kebudayaan cukup
berkembang baik.
3. Kerajaan SRIWIJAYA
Letak
: Sumatra selatan dengan ibukota ( mungkin) Muara takus jambi, namun dalam
perkembangan selanjutnya Palembang lebih berkembang sehingga ibukota
kerajaan dipindahkan kesini .
Tahun
: abad 7-13M
Bahan sumber :
Prasasti yang diperoleh di dalam negeri, terutama Sumatera, yaitu :
 Prasasti Kedukan Bukit 605 c / 683 M (dekat Palembang )
Huruf Pallawa dan bahasa Melayu kuno
Isi : keterangtan bahwa Sriwijaya Dapunta Hyang berangkat dari Minanga Tamwan dengan
pasukannya (20.000 orang) menyerang daerah sekitar kemudian mendirikan Sriwijaya.
 Prasasti Telaga Batu 605 c / 683 M ( Palembang )
Isi ; kutukan – kutukan, susunan petugas kerajaan dan ketentuan hukum
 Prasasti Talang Tuwo 606 c / 686 M ( Pulau Palembang )
Isi : keterangan pembuatan Taman Sri Ksetra oleh Punta Hyang Sriwijaya
 Prasasti Kota Kapur 608 c / 686 M ( Pulau Bangka )
 Isi :
₋ perintah pemberian hukuman bagi penghianat sriwijaya dan menjamin orang yang setya
₋ Penyerangan terhadap Bumi Jawa karena tidak mau tunduk dengan Sriwijaya
 Prasasti Karang birahi 608 c/ 686 M ( Jambi )
Isi : amanat agar rakyat mematuhi raja
 Prasasti Palas Pasemah ( Lampung Selatan )
Isi : amanat agar rakyat mematuhi rakyat
 Prasasti Ligor 679 c / 757 M ( Tanah Genting Kra, Malaysia )
Isi : Pendirian ibukota baru di Ligor untuk mengawasi perdagangan
Adapun prasasti yang ditemukan di luar negeri adalah sebagai berikut.
 Prasasti Ligor (Malaysia). Tempat ditemukan prasasti ini adalah di daerah Ligor Semenanjung
Malaya. Berangka tahun 679 c / 757 Masehi. Isinya menerangkan bahwa Kerajaan Sriwijaya
(Sumatera) mendirikan sebuah pangkalan di Semenanjung Malaya, daerah Ligor untuk
mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka.
 Prasasti Nalanda (India). Prasasti Nalanda ditemukan di Nalanda, India berasal dari abad ke-9
Masehi. Prasasti ini menceritakan tentang pembangunan wihara di India oleh Raja
Balaputradewa (Raja Sriwijaya) untuk kepentingan para peziarah dari Sriwijaya.
Berita Asing. Berita asing yang menjadi sumber sejarah mengenai keberadaan Kerajaan Sriwijaya
adalah sebagai berikut.
 Berita Arab. Berita Arab diperoleh dari Ibn Hordadzbeh (844-848 M), Sulayman (851 M), Ibn
Al-Fakih (902 M), Ibn Rosteh (903 M), dan Abu Zayd (916 M). Mereka adalah para pedagang
Arab yang menceritakan pengalamannya masing-masing mengenai keberadaan Sriwijaya beserta
barang dagangan yang diperjualbelikan pada masanya.
 Berita Cina. Berita Cina yang menerangkan keberadaan Sriwijaya, terutama berasal dari kitab
sejarah Dinasti Sung dan Ming. Dalam kitab tersebut disebutkan nama-nama Raja Sriwijaya
dalam lafal Cina serta menerangkan hubungan yang erat antara kedua kerajaan. Hubungan itu
ditandai dengan saling mengirimkan utusan satu sama lain serta adanya hubungan dagang dan
keagamaan.
 Berita India. Prasasti Nalanda adalah sumber utama yang menjadi rujukan tentang adanya
Kerajaan Sriwijaya yang diperoleh dari India. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Kerajaan
Sriwijaya menjalin hubungan dengan raja-raja di India, seperti raja dari Kerajaan Nalanda dan
Cholamandala. Kerajaan Cholamandala kemudian memerangi Sriwijaya karena hendak
menguasai Selat Malaka.
Kehidupan politik
Raja – raja Sriwijaya
Dapunta Hyang/ Punta Hyang Sriyanaga
…………....
Balaputradewa
……………
Tribunaraja Mauliwarmadewa
Raja-raja Sriwijaya yang disebut dalam beberapa sumber:
 Dapunta Hyan Srijayanasa (terdapat dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 Masehi dan
Prasasti Talang Tuwo tahun 684 Masehi)
 Sri Indrawarman (terdapat dalam Berita Cina tahun 724 Masehi
 Rudrawikrama (terdapat dalam Berita Cina tahun 728 Masehi)
 Maharaja Wishnu Dharmatunggadewa (terdapat dalam Prasasti Ligor tahun 775 Masehi
 Maharaja (terdapat dalam Berita Arab tahun 851 Masehi)
 Balaputera Dewa (terdapat dalam Prasasti Nalanda tahun 860 Masehi)
 Sri Udayadityawarman (terdapat dalam Berita Cina tahun 960 Masehi)
 Sri Udayaditya (terdapat dalam Berita Cina tahun 962 Masehi)
 Sri Sudamaniwarmadewa (terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044 Masehi)
 Marawijayatunggawarman (terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044 Masehi)
 Sri Sanggaramawijayatunggawarman (terdapat dalam Prasasti Chola tahun 1044 Masehi)
 Rajendra Dewa Kulottungga
 Rajendra II
 Rajendra III
 Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
 Srimat Tribuwanaraja Mauli Warmadewa
 Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa
Perkembangan Sriwijaya
Akhir abad 5 kerajaaan laut FUNAH/PNOM PENH runtuh diserang Kamboja memungkinkan
Sriwijaya tumbuh. Dari berita I-Tsing pada 690 M Sriwijaya mengembangkan sayap menakhlukkan
Melayu, Tulang Bawang dll. Dalam waktu singkat Sriwijaya dapat berkembang pesat. Hal ini
didukung oleh :
1. Letaknya yang strategis yaitu jalur lalu lintas hubungan dagang India-cina serta pelabuhannya
tenang karena terlinding pulau Bangka .
2. Runtuhnya Kerajaan Funan ( Vietnam ) sebagai Negara Maritim di Asia tenggara
3. Memiliki angkatan laut yang kuat untuk mengamankan lalu lintas perdagangan .
Bahan Pengayaan :
 Tujuan Sriwijaya menguasai Selat Malaka dan tanah genting Kra :
₋ Semenanjung Malaya kaya lada dan timah
₋ Menguasai pintu gerbang pelayran internasional
 Hubungan Sriwijaya dengan kerajaan lain
₋ Dengan Mataram
Akhir abad 8 Sriwijaya dan Mataram sama-sama sedang mencapai kebesaran kedua
sepakat untuk bersatu yaitu mengadakan tali perkawinan dewi Tara Puteri
Darmasetu(Sriwijaya) dengan Samarotungga putera raja Indra (Mataram) yang nanti
melahirkan Pramodarwani Sri Kahulunan dan Balaputradewa.
₋ Bagaimana dengan Cina, kerajaan Cola (lihat prasasti Nalanda) dan Kerajaan
Colamanda (Th 1023 Raja Rajendra Choladewa menyerang Sriwijaya, tapi baru tahun
1030 Cola Mandala berhasil menawan raja Sriwijaya : Sri Sanggramani Jaya
Tunggawarman.
Raja terbesar Sriwijaya : Balaputeradewa, kebesaran Balaputera a. 1 :
1. Sriwijaya menjadi pusat kajian agama Budha (Mahayana) di wilayah Asia Tenggara. Agama ini
mula-mula dikembangkan oleh Dharmapala (bekas maha guru di Nalanda) bersama muridnya
(dari Sriwijaya) yaitu Sakyakirti (seorang Budhis yang mengarang Kitab Hatstadandasastra).
Kemudian oleh Dharmakirti dan muridnya yaitu Atika.
2. Wilayah kekuasaan luas sehingga disebut kerajaan Nasional 1. Dalam buku Chou-You-Kwa
karangan Chou-Lan-Chi 1220 M,disebutkan wilayah Sriwijaya meliputi :
Pahang, Trengganu, Kelantan, Batak, Muang-Thai, Langkasuka, Jelutung, Sunda, Kampar,
Trambalingga, Palembang, Tanah Genting Kra, dan Lamuri.
Setelah Balaputradewa, Sriwijaya mengalami kemunduran, karena :
1. Para pengganti tidak sekuat Balaputradewa,bahkan kurang bijak.
2. Diserang kerajaan Colamandala dari India Selatan (1023-1024) dibawa raja Rajendra yang
ingin menguasai ajlur perdagangan selat malaka.
3. Adanya serangan Singosari (ekspedisi Pamalayu tahun 1275 M dibawah raja Kertanegara).
4. Dari utara terdesak kerajaan Siam yang ingin menguasai Tanah Genting Kra.
5. Banyak daerah Vasal meleaskan diri seperti : Ligor, Thai dll.
6. Serangan Majapahit dalam penyatuan Nusantaranya dibawah Patih Gajah Mada tahun 1377.
7. Faktor geografis ,yakni pendangkalan muara sungai dan pelebaran daratan sehingga ibukota
kerajaan makin jauh dari laut.
 Kehidupan Ekonomi
Sriwijaya mengembangkan pelayaran dan perdagangan, bahkan menjadi Negara Maritime Nasional.
Apa factor pendukungnya ??
 Kehidupan Agama :
Agama yang berkenbang yaitu Budha aliran Mahayana, bahkan Sriwijaya menjadi pusat perkembangan
Budha terpenting di Asia Tenggara.
 Kehidupan Budaya
Dibidang budaya, Sriwijaya lebih memusatkan energinya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
yakni studi agama dan bahasa sansekerta (Bhiksu Cina yang akan belajar Budha harus belajar bahasa
Sansekerta dulu di Sriwijaya)
Mengapa hasil budaya Sriwijaya kurang berkembang ?
4. Kerajaan MATARAM HINDU (Jawa Tengah)
Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu)
adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa
Timur pada abad ke-10. Pada umumnya, istilah Kerajaan Medang hanya lazim dipakai untuk menyebut
periode Jawa Timur saja, padahal berdasarkan prasasti-prasasti yang telah ditemukan, nama Medang
sudah dikenal sejak periode sebelumnya, yaitu periode Jawa Tengah. Sementara itu, nama yang lazim
dipakai untuk menyebut Kerajaan Medang periode Jawa Tengah adalah Kerajaan Mataram, yaitu
merujuk kepada salah daerah ibu kota kerajaan ini. Kadang untuk membedakannya dengan Kerajaan
Mataram Islam yang berdiri pada abad ke-16, Kerajaan Medang periode Jawa Tengah biasa pula disebut
dengan nama Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu
Letak :
Bhumi Mataram adalah sebutan lama untuk Yogyakarta dan sekitarnya. Di daerah inilah untuk
pertama kalinya istana Kerajaan Medang diperkirakan berdiri (Rajya Medang i Bhumi Mataram).
Nama ini ditemukan dalam beberapa prasasti, misalnya prasasti Minto dan prasasti Anjuk ladang.
Istilah Mataram kemudian lazim dipakai untuk menyebut nama kerajaan secara keseluruhan,
meskipun tidak selamanya kerajaan ini berpusat di sana.
Sesungguhnya, pusat Kerajaan Medang pernah mengalami beberapa kali perpindahan, bahkan
sampai ke daerah Jawa Timur sekarang. Beberapa daerah yang pernah menjadi lokasi istana
Medang berdasarkan prasasti-prasasti yang sudah ditemukan antara lain :
Mataram Jawa Tengah :
 Medang i Bhumi Mataram (zaman Sanjaya)
 Medang i Mamrati (zaman Rakai Pikatan)
 Medang i Poh Pitu (zaman Dyah Balitung)
 Medang i Bhumi Mataram (zaman Dyah Wawa)
Mataram Jawa Timur :
 Medang i Tamwlang (zaman Mpu Sindok)
 Medang i Watugaluh (zaman Mpu Sindok)
 Medang i Wwatan (zaman Dharmawangsa Teguh)
Menurut perkiraan, Mataram terletak di daerah Yogyakarta sekarang. Mamrati dan Poh Pitu
diperkirakan terletak di daerah Kedu. Sementara itu, Tamwlang sekarang disebut dengan nama
Tembelang, sedangkan Watugaluh sekarang disebut Megaluh. Keduanya terletak di daerah
Jombang. Istana terakhir, yaitu Wwatan, sekarang disebut dengan nama Wotan, yang terletak di
daerah Madiun.
Tahun
: abad 8-10 M
Bahan sumber :
 Prasasti Canggal (juga disebut Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya) adalah prasasti
berangka tahun 654 Saka atau 732 Masehi yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di
desa Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah
 Prasasti Kelurak berangka tahun 782 M dan ditemukan di dekat Candi Lumbung, Desa
Kelurak, di sebelah utara Kompleks Percandian Prambanan, Jawa Tengah
 Prasasti Mantyasih, ditemukan di kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah dan memuat
daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja Balitung.
 Prasasti Sojomerto merupakan peninggalan Wangsa Sailendra yang ditemukan di Desa
Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah
 Prasasti Tri Tepusan menyebutkan bahwa Sri Kahulunnan pada tahun 842 M menganugerahkan
tanahnya di desa Tri Tepusan untuk pembuatan dan pemeliharaan tempat suci Kamulan I
Bhumisambhara (Borobudur)
 Prasasti Wanua Tengah III Prasasti ini ditemukan November 1983. Prasasti ini di sebuah
ladang di Dukuh Kedunglo, Desa Gandulan, Kaloran, sekitar 4 km arah timur laut Kota
Temanggung. Di dalam prasasti ini dicantumkan daftar lengkap dari raja-raja yang memerintah
bumi Mataram pada masa sebelum pemerintahan raja Rake Watukara Dyah Balitung. Prasasti ini
dianggap penting karena menyebutkan 12 nama raja Mataram, sehingga melengkapi penyebutan
dalam Prasasti Mantyasih (atau nama lainnya Prasasti Tembaga Kedu) yang hanya menyebut 9
nama raja saja.
 Prasasti Rukam, Prasasti ini berangka tahun 829 Saka atau 907 Masehi, ditemukan pada 1975
di desa Petarongan, kecamatan Parakan, Temanggung, Jawa Tengah
 Prasasti Plumpungan, Prasasti ini ditemukan di Dukuh Plumpungan dan berangka tahun 750
Masehi. Prasasti ini dipercaya sebagai asal mula kota Salatiga
 Prasasti Siwargrha. Dalam prasasti ini tertulis chandrasengkala ”Wwalung gunung sang
wiku” yang bermakna angka tahun 778 Saka (856 Masehi). Prasasti ini dikeluarkan oleh Dyah
Lokapala (Rakai Kayuwangi) segera setelah berakhirnya pemerintahan Rakai Pikatan. Prasasti
ini menyebutkan deskripsi kelompok candi agung yang dipersembahkan untuk dewa Siwa
disebut Shivagrha (Sanskerta: rumah Siwa) yang cirinya sangat cocok dengan kelompok candi
Prambanan
 Prasasti Gondosuli. Prasasti ini ditemukan di reruntuhan Candi Gondosuli, di Desa Gondosuli,
Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah. Yang mengeluarkan adalah anak raja (pangeran)
bernama Rakai Rakarayan Patapan Pu Palar, yang juga adik ipar raja Mataram, Rakai Garung
 Prasasti Kayumwungan adalah sebuah prasasti pada lima buah penggalan batu yang ditemukan
di Dusun Karangtengah, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sehingga lebih dikenal juga
dengan nama prasasti Karangtengah. Isi tulisan pada bagian berbahasa Sanskerta adalah tentang
seorang raja bernama Samaratungga. Anaknya bernama Pramodawardhani mendirikan bangunan
suci Jinalaya serta bangunan bernama Wenuwana
 Prasasti Raja Sankhara adalah prasasti yang berasal dari abad ke-8 masehi yang ditemukan di
Sragen, Jawa Tengah
 Prasasti Ngadoman ditemukan di desa Ngadoman, dekat Salatiga, Jawa Tengah. Prasasti ini
penting karena kemungkinan besar merupakan perantara antara aksara Kawi dengan aksara
Buda.
 Prasasti Kalasan adalah prasasti peninggalan Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno
yang berangka tahun 700 Saka atau 778M. Prasasti yang ditemukan di kecamatan Kalasan,
Sleman, Yogyakarta, ini ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa
Sanskerta. Prasasti ini menyebutkan, bahwa Guru Sang Raja berhasil membujuk Maharaja
Tejahpura Panangkarana (Kariyana Panangkara) yang merupakan mustika keluarga Sailendra
(Sailendra Wamsatilaka) atas permintaan keluarga Syailendra, untuk membangun bangunan suci
bagi Dewi Tara dan sebuah biara bagi para pendeta, serta penghadiahan desa Kalasan untuk para
sanggha (umat Buddha). Bangunan suci yang dimaksud adalah Candi Kalasan
Saudara
Bhanu

Sanna
Sannaha

Sanjaya
anak

Whisnu/SriDharmatungga 
Sri Maharaja Rakai Panangkaran 746

Indra/Sri Sanggrama
Dhananjaya
Sri Maharaja Pandraton 784

Sri Maharaja Warak Dyah Manara 803
Samarotungga/Samarogra
wira
Sri Maharaja Dyah Gula 827
Pramodarwani
+
Balaputradewa
x
x
+
Keterangan :
 Yang berkuasa
Perang
Kawin
Anak
Sri Maharaja Rakai Garung 828

Sri Maharaja Rakai Pikatan Dyah Saladu 846

Sri Maharaja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala 855

Sri Maharaja Dyah Tagwas 884

Sri Maharaja Rakai Panumbangan Dyah Dawendra 885

Sri Maharaja Rakai Gurunwangi Dyah Bhadra 886

Sri Maharaja Rakai Wungkalhumalang Dyah Jbang 894

Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung 898

Daksa 910-911

Tulodong 919-924

Wawa 924-929
Sana tidak disebut sebagai pendiri wangsa tapi sanjaya, mengapa??
Pertama mataram diperintah wangsa sanjaya ,sedang wangsa cailendra hidup di daerah bagelen
sssebagai bawahan sanjaya .masa mataram di bawah panangkaran wangsa cailendra memberontak dan
berhasil ,maka sejak itu mataram diperintah wangsa cailendra.
Ketika samaratungga memerintah diadakan perkawinan wardani (anak samarutungga ) dengan rakai
pitakan .apa tujuannya??
Tapi rakai pitakan malah merebut tahta mataram .balaputradewa cadik pramoda wardani kalah dan lari
ke Sumatra menjadi raja sriwijaya.




Raja wawa digantikan oleh mpu sindok yang waktu itu menjadi mahamantri 1 hino mpu sindok dari
wangsa iqana bukan keturunan wangsa sanjaya dan sejak mpu sindok mataram pindah ke jawa timur.
- Karena adanya bencana gunung melati meletus
- Karena jawa timur lebih terbuka untuk pedagangan, karena adanya sungai besar yaitu
Brantas
- Karena jawa timur tanahnya subur
- Menjauhi Sriwijaya
Apa alasan Mpu Sindok memindah ibukota ke jawa Timur?
Mataram mencapai kajayaan pada waktu raja Indra. Masa ini Mataram mengembangkan diri menjadi
menjadi Negara maritim, disamping agraris. yakni mengincar selat malaka dengan cara mengadakan
perkawinan politik dengan sriwijya.
Puncak kejayaan kedua masa Mataram diperintah Belitung, wilayah mataram luas meliputi Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
Kehidupan Agama
Wangsa Sanjaya menganut Hindu, sedangkan Wangsa Syaillendra menganut Budha aliran Mahayana
dan Tantrisme
Kehidupan Budaya
Hasil peninggalan budaya mataram cukup banyak, terutama candi.
 Candi-candi Hindu didirika oleh Wangsa Sanjaya
1. Candi-candi Dieng didirikan antara 778-850, candi Plaosa oleh Pramodawardani dll.
2. Candi-candi Gedong Songo
3. Candi Sambisari
4. Candi Ratu Baka
5. Candi Prambanan/Roro Jongrang, dimulai pembangunannya oleh Raden Pikatan dan di
lanjutkan oleh pengganti-penggarntinya
 Candi-candi Budha didirikan oleh Wangsa Syailendra.
1. Candi Sari dan Kalasan dibangun 778 M oleh Raja Wisnu
2. Candi Borobudur, Pawon, dan mendut dibangun oleh Samaratungga
Borobudur berasal dari kata Bhumisambarabudha : Bhumisambhara : bukit, Budhara : raja, jadi
sama dengan arti Cailendra : Caila : gunung Indra : Raja
Kehidupan ekonomi
Masa pemerintahan pertama Wangsa Sanjaya masyarakatnya agraris sehingga Mataram terkenal kaya
akan padi, disamping emas.
Ketika dibawah pemerintahan raja Whisnu, perdagangan dikembangkan dengan menguasai sebagian
semenanjung Melayu.
Masa Belitung perekonomian berkembang pesat.
 Dikembangkan pusat-pusat perdagangan (Prasasti Purworejo 900 M)
 Pembebasan pajak bagi desa-desa di Bengawan Solo asal penduduk menjamin kelancaran hub
lalu lintas.
6. MATARAM JAWA TIMUR
 Letak : Daerah antara Gunung Willis dan Semeru. Ibukota Watugaluh
 Tahun : Abad ke 10 – 11 M
 Bahan dan Sumber :
 Prasasti Raja Mpu Sindok = Candi lor
 Prasasti Calcuta dari Raja Airlangga
Isi : Silsilah raja-raja Mataram Jawa Timur
 Berita Cina dari dinasti Sun 992.
 Kehidupan Politik :
Masa raja Mataram terakhir yaitu Wawa, empu sendok Menjabat Mahamantri I Hino. Ia bukan
keturunan Sanjaya, Tahun 929 Mpu Sendok memindahkan pemerintahan ke Jawa Timur dan
mendirikan Wangsa Baru yaitu ICANA. Setelah menjadi raja bergelar Pu Sindok Sri
Icanatunggadewawijaya. Adapun sislsilah raja Mataram jawa timur adalah:
Wangsa Isna
o Mpu sindok 929-947
Isyanatunggawijaya
o Lokapala
o Sri Makutawangsawardhana
? + o Tguh Dharmawangsa 991 – 1016
Gunapriyadarmapadmi - + - Airlangga – 1042
Keterangan :
o yang memerintah / raja
+ kawin
Pengayaan :
 Kerajaan Bali
Letak : Bali
Tahun : 10-11 M
Bahan Sumber :
₋ Prasasti Sanur
Isi : Silsilah Raja-raja Bali
Kehidupan Politik
Wangsa Warmadewa
Khesari Warmadewa 910
Ugrasena 915-942
Jayasingha Warmadewa 960-975
Jayasadhu Warmadewa 975-983
Sri Maharaja Sriwijaya Maha Dewi 983 – 989
Dharmodayana / Udayana 989 – 1011
Airlangga
® Marakarta
(menjadi Raja Mataram Jatim)
1011-1022
® Anak Wungsu
1049-1077
Masa Dharmawangsa mataram menyerang Sriwijaya semula kalah tapi sriwijaya kemudian bangkit
melakukan pembalasan yaitu dengan memperalat kerajaan Wurawari untuk menyerang Mataram,
Dharmawangsa kalah karena sedang menikahkan putrinya dengan Airlangga dari Bali. Dharmawangsa
gugur tapi Airlangga beserta permasuri dan patih Narotama berhasil lolos ke wonogiri. Setelah
digembleng selama 3 tahun kemudian tahun 1019 Airlangga dapat merebut kembali tahta Mataram dan
berhasil wilayah mataram dan meliputi Pasuruan, Surabaya, Ponorogo hingga madiun. Tahun 1037 M ia
memindahkan Ibukota ke Kahuripan Tahun 1042 Airlangga mengundurkan diri (ingin) menjadi petapa
(dengan gelar Jatiindra)tahta diserahkan pada Putrinya Sanggramawijayatunggadewi, tapi karena ia juga
petapa dengan gelar Ratu Giriputri
Yaitu :
- JENGGALA untuk Jayengrana,ibukota : Kahuripan
- PANJALU atau KEDIRI untuk Samarawijaya dengan ibukota : Daha Batasnya Gunung Kawi dan
Sungai Brantas.
Coba gambarlah peta kekuasaan dua kerajaan tersebut.
- Kehidupan Agama
Masyarakat Medang/Mataram Jatim memeluk Hindu aliran Waisnawa dan Syiwa, tapi juga ada
yang Budha →TOLERANSI
- Kehidupan Budaya :
Peninggalan terutama dapat dilihat dibidang seni sastra,antara lain :

Masa teguh Dharmawangsa kitab

Masa Airlangga : Mpu Kanwa menulis kitab Arjunawiwaha.
Pembsngunan pertapaan Pucangan,Penanggungan.
-
Kehidupan Ekonomi :
Mataram mengorbankan pertanian (agraris) dan perdagangan (maritim) masa Airlangga dibangun
tanggul dan waduk (=Waringin Saplo) untuk menghindari luapan sungai Brantas sekaligus untuk
irigasi pertanian.
7. KEDIRI
- Letak : sekitar Kediri sekarang
- Tahun : Abad 12-13 (1042-1222M)
- Bahan sumber :
 Prasasti Ngantang 1057 C/1135 M
 Prasasti Malenga
 Kitab-kitab sastra,seperti dibawah nanti.
 Kronik-kronik Cina,seperti : kitab Ling-way-tai-ta disusun Chou – ku – tei 1178.
Kitab Chu – tan chi tulisan chou – Ju Kua 1225
- Kehidupan Politik :
Setelah Airlangga membagi Medang /Mataram Jatim,ternyata kedua kerajaan tersebut saling
berperang merebutkan wilayah.Pertama, Kerajaan Janggala lebih unggul, Panjalu/Kediri
terdesak, maka yang disebut dalam prasasti adalah raja-raja Jenggala.
 Prasasti Malenga,menyebut raja-raja Jenggala masa ini :
Mapanji Garasakan /Jayanegara 1042 – 1092
Kurang dapat dibaca 1052 – 1052
Sri Maharaja Samarotsaha 1059 -……………………………..
Masa Samarotsaha terus terjadi perlawanan dari Panjalu,dan akhirnya Jenggala dapat dikalahkan
Panjalu.
Raja-raja Panjalu (Prasasti Pandlegan)
1. Sri Jayawarsa Digjaya Sasraprabu 1104 – 1115/Samarowijaya
2. Sri Barneswara ± 1116 – 1135 Lencana : Candra kapala <tengkorang bertaring.
3. Jayabhaya 1135 – 1157 lencana : Narasingha
Masa ini Kediri mencapai puncak kejayaan,Seni sastra berkembang baik.
a. Mpu Sedah dan Panuluh 1157 menggubah kitab Bharatayuda yang mengisahkan perang
Kurawa dengan Pandawa,yang sebenarnya mengisahkan perang Jenggala melawan Kediri
dan akhirnya di menangkan “Pandawa” (Kediri) Dalam prasasti Ngantang “Pinjalu Jayati”
artinya Panjalu / Kediri menang.Isi prasasti Ngantang adalah pemberian hadiah kepada
rakyat,Ngantang karena telah membantu raja mengatasi perang tersebut.
b. Mpu Panuluh menulis Kitab Hariwangsa dan kitab Gatockacasraya. Dalam kitab
Gatockacasraya dicantumkan tokoh Punakawan (unsur asli jiwa)
4. Sarmeswara 1159 – 1169 : Lencana : Ganesa
5. Sri Aryeswara 1169 – 117 : Lencana : Ganesa
6. Sri Gandra 117 – 1182.
Masa ini mulai muncul / dipakai :
a. Jabatan “Senopati Sarwajala” : Laksana angkatan laut
b. Nama orang dengan memakai sebutan binatang : Gajah Kuning,Macan Putih,Kebo
Salawah,Lembu Agro dan sebagainya.
7. Karneswara/Sarweswara 1182 – 1185 lencana : cengkha kerang bersayap atas bulan sabit.
Masa ini banyak sastra :
a. Kitab Samradhahana karya Mpu Darmaja
Isinya : kisah cinta Kama Jaya Dengan Dewi Ratih yang sebenarnya menceritakan Kameswara
dengan isttinya Galuh Candra Kirana.
b. Kitab Westasana dan kitab Lubdaka Karya Mpu Tanakung
c. Kitab Krisnayana karya Mpu Triguna
8. Kertajaya 1185 – 1222 Lencana Sangkha dan Garuda Mukha (seperti mata Airlangga)
Dalam kitab pararaton Kertajaya disebut Dandang Gendis yang dibunuh oleh Ken Arok dalam
peristiwa Ganter.
 Kehidupan Agama
Masyarakat Kediri penganut Hindu
 Kehidupan Ekonomi
Kediri mengembangkan diri menjadi Negara agraris sekaligus maritime
 Kehidupan Budaya
Yang terutama berkembang adalah sastra.sudah dituangkan di atas.
8. KERAJAAN SINGASARI
-Letak : sekitar Malang Jawa Timur
-Tahun : Abad 13
-Bahan Sumber :
 Kitab pararaton
- Kehidupan Politik
Raja Kediri yang terakhir yaitu Kertajaya terkenal angkuh dan menganggap dirinya Dewa
sehingga dibenci para Brahmana.Ketika terjadi perselisihan antara Kertajaya dan
Brahmana,Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya.Kemudian Ken Arok mengangkat dirinya
menjadi raja .Bekas Kerajaan Kediri dipersatukan ,kemudian didirikan kerajaan singasari
dengan ibukota.
Ken Arok berasal dari rakyat jelata,anak petani yang bernama Gajah Para dengan istreinya
Ken Endong di desa Pangkur.Ken Arok bercita-cita menjadi raja.Karirnya dimulai dengan
merebut kekuasaan akuwu Tumapel yang bernama Tunggal Ametung dan mengawini istrinya
: Ken Dedes.
Carilah cerita Empu Gandring
Ken Arok nanti mengambil istri lagi yaitu : Ken Umang. Akibat laknat Mpu Gandring antara
keturunan tunggal Ametung, Ken Dedes dan Ken arok , Ken Umang nanti terus berselisih
merebutkan tahta, sehingga kemakmuran Singosari tidak terpirkikan ken Arok sendiri mati di
tangan Anusapati.
Setelah menjadi raja Ken Arok bergekar Sri Rangga Bharata Sang Amurwabhumi dan
mendirikan wangsa Giruidrawansa (keturunan siwa) silsilah raja-raja singosari :
Tunggul Ametung
+
Ken Dedes
Anusapati
(1227-1248)
+
Ken Arok
+
Mahisa Wong Ateleng
Ken Umang
Tohjaya
(1248)
Wisnu Wardhana/Ranggawuni Mahisa Cempaka/Narasimhamurti
(1248-1268)
Kartanegara
Ardaraja + Putri
1.
2.
3.
4.
Lembu Tal
Gayatri
+ Raden Wijaya
(Pendiri Majapahit)
+
Dara Petak
(Putri Melayu)
Keterangan :
+ Kawin
Keturunan
Membunuh
Ken Arok 1222-1227
Anusapati 1227 – 1248
Walapun cukup lama memerintah, namun tidak ada pembaharuan-pembeharuan, karena Anusapati
gemar menyambung ayam, ketika diundang menyambung ayam di Gedong Jiwa ( Kediaman Tohjaya =
anak ken Arok + ken Dedes) . Anusapati dibunuh oleh Thojaya dengan keris Mpu Gandring yang
dibawanya dan dimakamkan di candi Kendal
Tohaja memerintah hanya beberapa bulan saja, karena datangnya pembalasan dari anak anusapati yaitu
Ranggawuni yang dibantu Mahisa Cempaka dan Lembu Tal/Lembu Ampal.
Wisnuwardana 1248 – 1268
Ranggawuni naik tahta bergelar bergelar Wisnuwardana dibantu Mhaisa Cempaka yang bergelar
Narashimhamurti. Pemerintah “2 raja” ini disebut disebut pemerintah Ratu Anggoboyo yang membawa
kesejahteraan rakyat singosari. Tahun 1254 Wisnudharma mengangkat vKartanegara (Putranya) sebagai
Yuwraja (raja Muda) sebagai persiapan bila Wisnuwardhana wafat wisnuwardhana wafat tahun 1268
dan dimakamkan di Wateri sebagai syiwa dan di Candi Jayaghayu atau jaga sebagai Budha
5. Kartanegara 1268 – 1292
Kartanegara adalah raja terbesar singosari. Ia bercita-cita menyatukan Nusantara dengan langkahlangkah :
a. Dalam negeri
Pejabat yang tidak sesuai digeser, RIGHT MAN IN THE RIGHT PLACE
- Patih Raganeta dianggap kurang cakap diganti Arogani
- Banyak wide yang besar jasanya diangkat sebagai Bupati Madura dengan gear Arya Wiraja
- Mahesa Cempaka dan Jayaketwang diajak bekerjasdama dengan mengambil anak-anak mereka
sebagai menantu
- Memperkuat angkatan laut dan prajurit darat
b. Luar negeri
- Ekspedisi Pamalayu 1275 (Pol : Persahabatan dengan melayu ) untuk menghadapi sriwijaya dan
Kubhilai Khan
- Ekspedisi ke Bali berhasil memasukkan bali menjadi wilayah Singosari
- Aliansi/persekutuan dengan Canpa untuk menghadapi Kubhilai Khan
Kekuasaan Kartanegara meliputi se;uruh wilayah jawa, melayu, phang (mlaka) Bakulapura
(Kalimantan) bali sampai Garun (maluku0
Masa pemerinthannya dating utusan dari khubhailia Khan agar kartanegara tunduk tapi uyusan tersebut
malah dipotong telinganya/ditolak sehingga Khubgilai Khan marah dan menyerang jawa tapi ketika
serangan Khubhilai khan dating Singosari terlebihdahulu hancur akibat serangan Jayakatawang
(keturunan Kediri) kartanegara wafat tetapi menantunya yaitu Raden Wijaya berhasil meloloskan diri
dan atas bantuannya Arya Wirarajja dari Madura, jaya katwang mengampuni Raden wijaya diberikan
tempat di tanah Tarik.
- Kehidupan agama
Terdapat dua agama yaitu budha aliran Tatrayana/Tantrisme dan Hindu
- Kehidupan ekonomi
Terutama masa kartanegara, singosari berhasil mengembangkan diri menjadi Negara maritime dan
agraris
- Kehidupan budaya
Seni banguna dan patung termasuk yang lain berkembang baik,
Berdirei : Candi Jago, Candi Kidal, Candi Singosari dan lain-lain
Dibuat : patung ken Dedes sebagai Prajanaparamita, patung kartanegarea sebagai Joko Dolok dan
sebagai Amoghapasa dan lain-lain
9. KERAJAAN MAJAPAHIT
- Letak : di Jawa Timur dengan ibukota Trowulan, Mojokerto
- Tahun : 1293 -1528
- Bahan sumber :
 Kitap Pararaton
 Kitab Nagarakertanegara
 Prasasti-prasasti Kudadu, Penangungan, dan lain-lain
- Kehidupan Politik
Berlangfsungnya Kerajaan Majapait, pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 periode.
A. Preiode Pembangunan
1. Raden Wijaya 1293-1309
Seterlah diberi tempat ditarik oleh Jayakatwang Raden Wijaya mengembangkanb bersama
pasukan Kubhili Khan dari Mongol dibawea pimpinan Shih-Pi, Ike-Mine dan Khu-Hsing
dating ke jawa untuk menghukum kartanegara Raden Wijaya mengunakan kesempatan ini
untuk menyerang Jayakatwang Pasukan Mongol hingga melarikan diri kembali ke Cina
2.
3.
-
kemudian Raden Wijaya naik tahta sebagai raja Majapahit pertama dengan ibukota Trowulan
dengan gelar Sri Kertajasa Jayawardhana setelah naik tahta para pengukut yang setia diberi
kedudukan (Prasasti Kedudadu, 1294, Prasasti Penagunguan 1296 dan kidung-kidung seperti :
- Nambi sebagai patih
- Sora sebagai Parih Dara
- Rongolawe sebagai bupati tuban
- Wiraraja sebagai Rakyan Mentri
Masa pemerintahan Rden Wijaya sering terjadi pemberiontakan karena merkan tidak puas
terhadap jabatan yang diterima . seperti : Pemberontakan Rongolawe 1295 untuk memperkuat
kedudukan Raden Wijaya memperisri 4 putri Kartanegara Yaitu Tribuana, Naredraduhita,
Prajanaparamita, dan Giarti juga memperistri darapetak pitri melayu
Raden wijaya wafat tahun 1309 dan dimakamkan di Antrapura sebagai jina (Budha) dan di
Candi Simping (dekat Blitar) sebagai Wisnu-Syiwa
Sri Jayanegara
Raden Wijaya digantikan putranya Kalagemet yang bergelar Sri Jayanegara pemerintahan
banyak terjadi pemberontakan:
a. Pemberontakan Rongolawe 1309
b. Pemberontakan Wiraraja/juru demung 1313
c. Pemberontakan sora/gajah biru 1314
d. Pemberontakan Nambi 1325
e. Pemberontakan kuti dan semi (Peristiwa Bedander 1319)
Pemberontakan kuti merupakan pemberrontakan paling banyak karena hamper
menghancurkan kerajan Majapahit pada peristiwa ini jayanegara terpaksa mengungsi ke desa
Bendender diikuti pasukan Bhayangkara (Pengawal pribadi raja) bdipimpin Gajah Mada)
setelah beberapa waktu Gajah mada diangkat menjadi patih di Khauripan( 1319-1321)
kemudian tahun 1322-1322 sebagai patih Kediri atau mungkin manjapahit menggantikan
Halayuda yang sudah tua tahun 1328 jayanegara meninggal dibunuh oleh Tnca Tabib Raja
dan dimakamkan di antah wulan (mungkin Trowulan) Tanca dibung oleh Gajah mada. Karena
Jayanegara tidak punya putra, tahta dipegang oleh adiknya yaitu Tribuana Tunggaldewi (jaka
Menggala = wakil pejabat Negara) yang kawin dengan Cakradara ( yang bergelar
Kartawardhana) melahirkan Hayam Wuruk.
Tribuanatunggadewi ( 1328-1350)
Pengganti Jayanegara sebenarnya adalah Rajapatni/Putri Gayatri (istrei Wijaya) tapi
pemerintah diwakilkan pada anaknya yaitu Tribhuanatunggadewi ia menjadi bhiksu masa
tribhuanatunggadewi terjadi pemberontakan Sadiong 1331 yang berhasil dipadamkan oleh
Gajah Mada hingga Gajah Mada diangkat sebagai Patih Mangkubumi Majapahit
menggantikan Arya Tadah pada pelantikan gajah mada berucap “sumpah Palapa” lengkapnya
Tan Amukti Palapa) yang artinya Gajah Mada tidak akan istirahat/hidup enak sebelum
Nusantara dipersatukan dengan wafatnya Rajapatni Gajatri tahun 1350 makan
Tribhuakatuunggadewi turun dan digantikan oleh Hayam wuruk.
Agama : adanya toleransi dalam beragama terbukti dari beberapa yang meninggal maka
mereka dimakamkan sebagai Budha juga sebagai Syiwa, Wisnu (Hindu)
Kebudayaan :
Keberhasilan Majapahit dalam bidang politik dfan kemiliteran serta ekonomi menciptakan
keadaan Mayarakat yang teratur dan hanya mnasyarakat yang teraturlah karya-karya budaya
bermutu dan dapat dihasiolkan bukti perkembangan budaya di kerajaan Majapait.
1. Candi
Misalnya : Candi Prambanan (Blitar) Tegalwangi, dan Surawan (Kediri), Sawentara
(Blitar) Sumberjati (Blitar) Tikus (Trowulen) dan bangunan-banguan lain seperti terlihat
di btrowulwn.
2. Kesusastraaan
Hasil; sastra dapat dibedakan menjadi dua :
a. Zaman Majapahit awal (ditulis dalam huruf jawa kuno)
b. Sastra zaman akhir Majapahit ditulis dalam bahasa Jawa tengahan dalam bentuk
tembang (kidung) dan atau Gacaran (Prosa) :
- Kitab tantu Panggelaran, tentang pemindahan gunung
- Kitab Tatri kamandaka, tentang binatang sebagai jelmaan dewa
- Kitab Pararaton, tentang riwayatraja-raja singosari dan majapahit
- Kitab Sundayana tentang perang Bubat
- Kitab Sorandaka tentang pemberontakan Rongolawe
- Kitab Usam Jawa tentang penaklukan Pulau Bali
- Kitap Panji Wijayakarma tentang riwayat Raden Wijaya
- Kitab Calon Arang dll
Bandingkan system birokrasi singgsari dengan Majapahit dibawah ini :
A. Birokrasi Singosari
1. Raja sebagai penguasa tertinggi dibantu Rakyan Kartini/dewan penasehat yang terdiri :
Mahamantri I Hino, I Sirikan dan I Hulu
2. Dewan Eklusif yang terdiri Rakyan Demung, Rakyan Mahapatih, rakyan Kemurahan
3. Dewan Pratanda Rakyan
4. Dharmadyaksa (pejabat urusan agama) yang terdiri :
- Dharma Ring Kasyaiwan – Untuk orang syiwa
- Dharmadyaksa Ring Kasogatan _ Untuk Orang Bhuda
5. Pmegatan
B. Birokrasi Majapahit
1. Raja sebagai penguasa tertinggi dibantu Bhatera Saptaprabu atau Pahoen Mahendra
(dewan mahkota/dawn penasehat) ada 7 orang
2. Patih Mangkubumi
3. Mentri kartini terdiri 3 orang : Hino, Hulu dan Seirikan biasanya anggotanya keluarga
dekat raja
4. Panca ring wilwatikta/ mahametri amancanegra terdiri dari pejabat-pejabat : rakyan
Mahapatih Mangkubhumi, Rakyan Demung, Rakyan Kenuruhan dan Rakyan Rangga.
5. Dharmadyaksa yang terdiri :
- Pejabat Pengugurus Syiwa ada 5 oleh Pmegat : iwan, manghuri, Kamadarmudhi,
Damwatan dan Jamba
- Pejabat pengurus budha ada 2 orang pemegat : Kandangan Tua dan Kandangan Muda
6. Pengadilan dengan hakim yang diberi gelare Dyaksa
7. Raja-raja Daerah yang terdiri dari keluarga raja.
Masa Majapahie ada 7 kerajaan daerah, Singhasari, Daha, Lasem, Kahuripan, Matahun,
Wengker dan p[Pajang.
4. Hayam Wuruk ( 1350 – 1389)
Pada masa pemerintahan Hayam Wurug Majapahir mencapai puncak kejayaan, Hayam
Wurug bergelar Sri Rajanegaramenurut kekawinan Negara kertagama daeah pengaruh mejapit
meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia sekarang dengan Negara-negara diu Asia tenggara,
Majapahit majapahit melakukan “Miteraka Setala” (persahabatan yang kental ) kekuasan ini
tidak lepas usaha keras Gajah Mada dengan semboyannya sumpah palapa karena terlalui tegas
dalam mernjalankan cita-citanya itu, timbul peristiwa pahit yaitru peristiwa yaitu peristiwa
sunda/bubat tahun 1357 hayam wuruk bermaksud mengambil putrid sunda untuk dijadikan
permasyuri setelah puti sunda (Diah Pitaloka) serta ayahnya Sri Baduga maharaja bersama
para pembesarnya di bubat Gajah Mada melakukan tipu muslihat Gajah Mada menghendaki
agar putrid sunda dipersembahkan kepada majapahit (sebagai Upeti) sehingga terjadilah
pereselisihan pahm dan terjadilah perang bubat banyak korban n di kedua belah pihak Srik
Baduga gugur putrid Diah Pitaloka bunuh diri.
Tahun 1364 Gajah Mada meninggal dan bearti majapahit kehilangan pemimpin yang
sangat besar. Hayam Wurug kemudian mengundang “Dewan SSapta Prabu) untuk
merundingkan masal;ah penganti Gajah mada tapi tidak ada satu pun yang sangup kemudian
diangkatlah 4 orang metri yang dipimpin Punala tanding. Mpu Tanding sebagai Wridhamatri,
Mpu Nala sebagai Materi Amancenagara dan Patih Dani sebagai Yuametri namun tidak
5.
6.
7.
8.
9.
langsung lama lalu digantikan oleh dua metri yaitu gajah Enggon yang kemudian sebagai
Patih Makhubumi karena sudah 3 tahun Majapahit tanpa Patih Manghubumi dsan Gajah
Mangun sebagai pemimpin tunggal badan eklusif kerajaan
Wikrama wardhana ( 1389 – 1429)
Hayam Wurug wafat tahun 1389 digantikan oleh purtinya Kusumawarhani yang kawin
dengan Wikramawardhana ( kemenangan Hayam Wurug) Wirakrama Wardhana kemudiaan
menduduki tahta atas hak istrinya. Tetapi Hayam wuruk juga punya putra (dari selir) bernama
Wirabumi yang diberi kekuasaan di Blambangan.
Ketika Kusumawrdhani wafat 1400, wirabumi merebut kekuasaan yang dikenal dengan
perang Paregreg 1401 – 1406. Tetapi wirakramawadhana berhasil membunuh Wirabhumi.
Namun setelah akhir perang paregreg keadaan Majapahit makin suran dan lemah satu persatu
wilayah kekuasaan Majapahit melepaskan diri seiring dengan kemunculan kekuasaan kerajaan
Islam di Persia
Suhita 1429-1447
Wikramawardhana meninggal tahun 1429 digantikan put riya yang kedua dari istri selir yaitu
Dewi Suhita.
Kertawijaya 1447 – 1451 atau Bhre Tumapel
Rajasa Waradhena 1451-1453 atau Bhereanak Kertawijaya
Brawijaya v atau Simbawirawardhan ( 1466-1478)
Brawijaya merupakan raja terakhir kedati ada sumbver yang menyatakan Girindhawardhana
yang memerinatah sampai tahun 1528 merupakan raja terakhir penganti Brawijaya V
kehancuran pasukan-pasukan demikianlah yang menghancurkan Majapahit
A. Sebab-sebab keruntuhan Majapahit
- Bidang Politik : - setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk tidak ada
pengganti yang kuat akibantnya banyak daerah
yang melepaskan diri dari kekuasaan pusat.
- Perang saudara merebutkan tahta
- Serangan Demak
- Kerajan Tiongkok (Cina) yang berambisi melebarkan syapnya.
- Bidang Ekonomi : Wilayah Bander/ pelabuhan berusan melepaskan diri sehingga
perekonomian Majapahit mundur
- Bidang Idiologi : Memasuknya agama Islam yang meyebaabkan
berdirinya kekusaan-kekuasaan islam dan cenderung
melepaskan diri dari Majapahit yang beragama
Budha
B. Kehidupan Sosial
Birokrasi Majapahit merupakan berita yang paling jelas (pahami birokrasi majapahit
dibwah ini)
Hampir semua aspek tidak diatur dan ditangani oleh pejabat-pejabat dari pusat sampai
lingkungan desa. Sehingga tahta hubungan social telah tertatamenurut hokum dan berjalan
dibawah pembinaan para petugas tersebut.
C. Kehidupan Ekonomi
Majapahit merupakan Negara maritime dan agraris sehingga mempererat Majapahit
sebagai Negara :
1. Produsen
Tanah pertanian (agraris) yang subur dan luas serta dianggap dengan baik
menghasilkan beras, kelapa, lada, cengkeh, dan lain-lain dalm sekala besar sebagai
modal utama perdagangan.
2. Perantaraan (perdagangan)
Karena kedudukan politiknya yang kuat Majapahit memegang pimpinan dalam bidang
perdagangan dan pelayaran (maritime) yang bertindak juga sebagai perdagangan
perantara yaitu membawa hasil bumi dari satu daerah ke daerah lain juga dengan dunia
luar.
Download