INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013 1 I

advertisement
I.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013
1.1 UMUM
Wilayah Kabupaten Tegal mempunyai topografi yang lengkap
dari pegunungan, dataran sampai daerah pantai dengan dukungan
sumber daya alam yang beragam dan sumber daya manusia yang baik
maka sangat memungkinkan dikembangkan sistem industri hulu dan
indutri hilir. Dengan demikian akan ada sinergi pembangunan daerah
di seluruh wilayah kecamatan se-Kabupaten Tegal yang bermuara
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal.
Produk yang dihasilkan dari wilayah kecamatan potensi
pertanian akan lebih berkembang bila dapat diserap di sektor industri
manufaktur yang ada, atau sebaliknya hasil produksi kecamatan
potensi industri manufaktur mampu memenuhi kebutuhan akan
sarana prasarana yang dibutuhkan wilayah kecamatan potensi
pertanian.
Kondisi
Pemerintah
ini
perlu
Kabupaten
mendapat
Tegal
dalam
perhatian
khusus
menggariskan
dari
kebijakan
pembangunan di wilayahnya. Dengan demikian akan tercipta suatu
sinergi pembangunan yang baik untuk masing-masing wilayah
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
1
kecamatan, sehingga pembangunan yang dilakukan dapat terencana
dengan baik, terarah dan merata serta tepat sasaran, dan pada
akhirnya mewujudkan hasil yang optimal, efisien dan efektif. Keadaan
sosial dan politik yang kondusif serta berbagai kebijakan pemerintah
yang terarah juga akan sangat berpengaruh terhadap jalannya roda
perekonomian baik secara regional maupun nasional.
Dengan semangat otonomi daerah, pembangunan Kabupaten
Tegal mengemban salah satu misi “ Memperkokoh ekonomi kerakyatan
dengan prinsip kemitraan yang sinergis antara masyarakat swasta dan
pemerintah
yang
didukung
pengelolaan
berkelanjutan
seluruh
sumberdaya alam.” sehingga dapat mewujudkan visi : Terwujudnya
Tegal Gotong Royong yang dilandasi ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Mulai bangkitnya
perekonomian di kabupaten Tegal yang
ditengarai oleh pertumbuhan perekonomian yang positif, bukan
merupakan
satu-satunya
indikator
keberhasilan
pembangunan
ekonomi, akan tetapi juga harus dilihat sebaran pemerataan hasil dari
pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Kabupaten Tegal.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi apabila tidak merata justru
menimbulkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Oleh
karena itu kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
perekonomian ini
harus mengarah pada upaya peningkatan
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
2
pertumbuhan ekonomi yang baik dan distribusi pendapatan yang
lebih merata.
Pada tahun 2013 ini laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Tegal lebih bergairah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada
tahun 2013 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,81 persen sedangkan
tahun 2012 adalah mencapai 5,25 persen.
Sebagai bagian integral dari sistem pembangunan nasional,
maka kebijakan-kebijakan pemerintah pusat masih berkait erat
terhadap sistem pembangunan Kabupaten Tegal. Keadaan ini
membuat pelaksana pembangunan harus bekerja keras untuk dapat
mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang stabil, tidak
fluktuatif, dan sesuai dengan target yaitu 5,2 persen per tahun. Dalam
era otonomi ini, Pemerintah Kabupaten Tegal diharapkan dapat
mengakomodasi dan memacu seluruh kegiatan sektor ekonomi serta
memanfaatkan segala sumber daya yang ada dengan menjaga
kesinambungannya.
Seiring
dengan
berjalannya
otonomi
daerah,
maka
Pemerintah Kabupaten Tegal dituntut semakin matang dan mandiri
dalam menyusun perencanaan program
pembangunan dengan
melihat kemampuan sumber daya alam maupun sumber daya
manusia yang ada serta dituntut semakin terarah dalam menggali dan
mengembangkan potensi yang ada sehingga semakin berdayaguna,
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
3
kompetitif, dan tepat sasaran dalam pembangunan bidang ekonomi di
daerah . Perencanaan pembangunan yang baik, tentunya harus
didukung dengan data yang baik dan benar. Sebagaimana PDRB
Kabupaten, dengan adanya data PDRB Kecamatan di samping dapat
digunakan untuk perencanaan, juga dapat dipakai untuk menilai
seberapa jauh tingkat kesejahteraan suatu daerah. Pendapatan
regional adalah suatu penyajian berupa deretan angka yang sampai
saat ini masih dapat digunakan sebagai indikator dalam mengukur
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Tujuan utama penyusunan “INDIKATOR MAKRO EKONOMI
KABUPATEN TEGAL 2013 “, adalah tersedianya data sebagai bahan
untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan di daerah secara lebih
rinci sampai tingkat kecamatan. Sebagai sarana teknis, data ini masih
dibutuhkan untuk mengenal lebih dekat dan tepat akan kondisi dan
potensi wilayah yang dibangun, sehingga perencanaan pembangunan
lebih terkoordinasi, berdaya guna, bersaing guna, dan berhasil guna.
1.2 PENGGUNAAN TAHUN DASAR
Penyajian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun
2013, juga menggunakan tahun dasar 2000 sebagai dasar perhitungan
PDRB atas dasar harga konstan dan atas dasar harga berlaku.
Penggantian tahun dasar ini bertujuan untuk lebih mendekatkan
kondisi ekonomi yang selaras, karena tahun dasar 1993 sudah terlalu
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
4
lama dan struktur kegiatan usaha telah bergerak seiring dengan
kemajuan teknologi dan situasi ekonomi global yng terjadi saat ini.
Tahun 2000 digunakan sebagai tahun dasar karena situasi yang
terjadi sudah relatif stabil. Tahun 2000 juga dikenal sebagai tahun
millennium yang dijadikan tonggak berbagai macam kebangkitan
teknologi
1.3 KONSEP DAN DEFINISI
Angka-angka yang disajikan dalam publikasi ini selalu
mengikuti konsep dan definisi Pendapatan Regional yang telah ada, di
mana konsep tersebut dijadikan patokan dalam menyusun angkaangka pendapatan regional Kecamatan di Kabupaten Tegal.
Sedangkan penyajian diwujudkan dalam bentuk agregat dan sektoral.
Untuk mencukupi berbagai kebutuhan konsumen, data agregatagregat pendapatan regional seperti tersebut disajikan dalam bentuk
seri data tahun-tahun sebelumnya baik penilaian atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Masing-masing dapat dibedakan sebagai berikut :
1.3.1. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua angka-angka
pendapatan regional dinilai atas dasar harga berlaku pada
masing-masing tahun, baik untuk output biaya antara maupun
komponen nilai tambah dan komponen pengeluaran produk
domestik regional bruto.
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
5
1.3.2. Pada penyajian atas dasar harga konstan (menggunakan tahun
dasar) semua angka-angka pendapatan regional dinilai atas
dasar harga tetap yang terjadi pada tahun dasar tertentu yakni
tahun 2000. Dengan demikian maka perkembangan angkaangka pendapatan regional dari tahun ke tahun merupakan
perkembangan riil, tidak dipengaruhi oleh kenaikan harga.
1.3.3. Agregat-agregat pendapatan regional juga disajikan dalam
bentuk indeks perkembangan, indeks berantai, dan indeks
implisit, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.3.3.1.
Indeks
perkembangan
diperoleh
dengan
cara
membandingkan nilai-nilai pada masing-masing tahun
dengan nilai tahun dasar. Indeks ini menunjukkan
tingkat perkembangan agregat pendapatan regional
pada masing-masing tahun terhadap tahun dasarnya.
1.3.3.2. Indeks berantai diperoleh dengan membandingkan nilai
pada suatu tahun dengan tahun sebelumnya. Jadi di
sini tahun sebelumnya dianggap = 100. Indeks ini
menunjukkan perkembangan agregat dari tahun ke
tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
1.3.3.3. Indeks Implisit diperoleh dengan membandingkan nilai
atas harga berlaku dengan nilai atas dasar harga
konstan untuk masing-masing tahun. Indeks
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
ini
6
menunjukkan
tingkat
perkembangan
harga
dari
agregat pendapatan regional terhadap harga pada
tahun dasar. Dari indeks implisit ini menunjukkan
tingkat perkembangan harga dari tahun ke tahun.
1.3.4. Cara Penilaian Harga Konstan
Seperti
telah
diuraikan
sebelumnya,
penghitungan
pendapatan regional atas harga konstan yaitu tahun 2000
sebagai tahun dasar merupakan nilai yang sangat penting
untuk mengetahui perkembangan riil dari tahun ke tahun
setiap agregat ekonomi yang diamati. Agregat yang
dimaksud dapat berupa Produk Domestik Regional Bruto
secara
keseluruhan,
nilai
tambah
sektoral
maupun
komponen penggunaan Produk Domestik Regional Bruto.
Dalam menghitung nilai tambah atas dasar harga konstan
kita kenal empat macam cara sebagai berikut :
1.3.4.1. Revaluasi
Metode ini dilakukan dengan cara menilai produksi dan
biaya antara pada masing-masing tahun dengan harga
tahun dasar 2000. Sedang selisih nilai produksi dan biaya
antara atas dasar harga konstan 2000, adalah merupakan
nilai tambah atas dasar harga konstan tahun 2000.
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
7
1.3.4.2. Ekstrapolasi
Nilai tambah atas dasar harga konstan tahun 2000 untuk
masing-masing tahun diperoleh dengan cara nilai tambah
pada tahun dasar diekstrapolir dengan indeks produksi.
Indeks produksi ini merupakan indeks dari masingmasing atau sekelompok komoditas hasil produksi
(output), atau bisa juga indeks dari berbagai indicator
produksi seperti tenaga kerja, jumlah aktivitas dan lainlain sesui dengan jenis kegiatan ekonomi yang ada.
Ekstrapolasi
dapat
pula
dilakukan
terhadap
penghitungan nilai produksi atas dasar harga konstan.
1.3.4.3. Deflasi
Penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000
dapat pula dicari dengan cara deflasi, yaitu dengan cara
membagi nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
pada masing-masing tahun dengan indeks harga yang
sesuai dengan kegiatannya. Indeks harga yang digunakan
sebagai deflator antara lain indeks harga konsumen,
indeks harga perdagangan besar dan lain sebagainya.
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
8
1.3.4.4. Deflasi Berganda
Di dalam deflasi berganda ini yang dideflasikan adalah
nilai produksi dan biaya antara pada masing-masing
tahun, sedangkan nilai tambahnya diperoleh dari selisih
keduanya dari hasil tersebut. Indeks harga yang
digunakan sebagai deflatornya dalam penghitungan nilai
produksi atas dasar harga konstan biasanya adalah
indeks harga produsen atau indeks harga perdagangan
besar sesuai dengan cakupan komoditinya. Sedangkan
indeks harga yang dipakai untuk memperoleh biaya
antara atas dasar harga konstan adalah indeks harga dari
komponen biaya yang terbesar komoditinya.
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
9
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL 2013
10
Download