BAB IV SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( Dinasti Abbasiyah dan

advertisement
BAB IV
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
( Dinasti Abbasiyah dan Dinasti Ayyubiyah)
A. DINASTI ABBASIYAH
a. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Masa kejayaan Dinasti Umayyah tercapai pada masa khalifah al-walid bin Abdul
Malik. Setelah itu, Dinasti Umayyah mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh, sebab
– sebab yang menyebabkan keruntuhan yaitu :
a) Figur Khalifah yang lemah
b) Hak istimewa bangsa Arab Syuriah
c) Pemerintahan yang tidak demokratis dan Korup
d) Persaingan antar Suku
Selain itu, terdapat pula kelompok – kelompok yang tidak puas terhadap
pemerintahan dinasti Umayyah adalah :
a) Kelompok Muslim Non-arab ( mawali )
b) Kelompok Khawarij dan syi’ah
c) Kelompok muslim Arab di Mekkah, Madinah, dan Irak
d) Kelompok Muslim yang saleh, baik Arab maupun Non Arab.
Karena carut marut pemerintahan Dinasti Umayyah yang seperti itu, maka
Dinasti Abbasiyah menggunakan Propaganda Dakwah untuk mencari dukungan
perlawanan yang dilakukan secara terang – terangan, setelah mengangkat Abu Muslim
al- Khurasani sebagai panglima perang. Basis perlawanan Dinasti Abbasiyah waktu itu
ada di 3 Kota yaitu: al-Humayyah, kufah dan Khurasan.
Perpindahan kekhalifahan dari Dinasti Umayyah kepada Dinasti Abbasiyah
merupakan sebuah revolusi dalam sejarah Islam.
b. Kebudayaan Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Masyarakat pada masa dinasti abbasiyah terbagi dalam beberapa kelas :
a) Kaum muslim arab
b) Kaum muslim non arab ( mawali )
c) Kaum zimmi
1|HMPSPAI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Pada masa dinasti Abbasiyah hak – hak warga disamakan, bahkan masyarakat
muslim non arab memegang jabatan penting dalam pemerintahan
• Perkembangan kebudayaan Islam berjalan seiring dengan penyebaran islam, wilayah
pememrintahan islam meluas sampai ke spanyol di barat dan india di timur.
• Bagdad dan andalusia menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan, terdapat banyak
raja spanyol non muslim yang belajar di universitas yang ada di daerah tersebut.
• Pada masa dinasti Abbasiyah juga terdapat banyak ilmuwan dan juga penyair terkenal.
Banyak pula didirikan Masjid pada masa dinasti Abbasiyah ini.
Selanjutnya, Perkembangan politik dan militer Dinasti Abbasiyah terbagi dalam 5
periode, dalam setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan, sistem
pemerintahan,dan kebijakan militer.
1. Perode Pertama Menjadi masa keemasan pada dinasti Abbasiyah, tapi dalam periode
ini sudah muncul bibit kemunduran dikarenakan terjadi perang saudara antara al-amin
dan al-ma’mun.
2. Periode kedua adalah periode pengaruh turki pertama, karena tentara turki yang
menjadi tentara dinasti Abbasiyah sangat mendomisili pemerintahan.Khalifah pada
dinasti Abbasiyah pada periode kedua adalah:
Al-Mutawakkil, Al-Mu’taz, Almuntasir, Al-Muhtadi, Al-Mustain, Al- Mu’tamid.
3. Periode ketiga adalah Periode ketiga juga periode pengaruh persia kedua, karena pada
waktu itu sebuah golongan dari bangsa persia berperan penting dalam pemerintahan
dinasti abbasiyah, yaitu dinasti Buwaihiyah
Khalifah pada perode ketiga : Al-Muktafi, Al-Qadir, Al- Muti, Al-Qaim, At-Ta’i.
4. Periode keempat adalah juga periode pengaruh turki kedua, karena waktu itu sebuah
golongan dari bangsa turki berperan penting dalam pemerintahan dinasti Abbasiyah,
yakni Dinasti Seljuk.
Khalifah keempat yaitu: Al-qa’im, Al-Mustarsid, Al-Muqtadi , Ar-rasyid, Al-Mustazir,
Al-Muqtafi.
5. Periode kelima adalah Pada periode ini, pemerintahan dinasti Abbasiyah tidak lagi
dipengaruhi oleh pihak manapun. Akan tetapi, kekuatan politik dan militer dinasti
Abbasiyah sudah lemah sehingga kekuasaan mereka tinggal meliputi wilayah irak dan
2|HMPSPAI (Sejarah Kebudayaan Islam)
sekitarnya saja. Dinasti Abbasiyah runtuh pada tahun 1258 M karena serangan tentara
mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
Khalifah pada periode ini adalah : An-nasir, Az-zahir, Al-mstansir, Al-musta’sim.
c. Ilmu Pengetahuan Masa Dinasti Abbasiyah
Masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah merupakan masa keemasan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Pemikiran filsafat masuk ke dalam Islam melalui
filsafat yunani yang dijumpai kaum muslimin pada abad ke – 8 M di Suriah,
Mesopotamia, Persia, dan Mesir. Penerjemahan buku pada masa khalifah harun ArRasyid dan Khalifah al-ma’mun menjadi pendorong utama perkembangan ilmu
pengetahuan, begitu juga dengan ilmu kedokteran islam yang ada itu hasil dari
pembaharuan ilmu kedokteran Yunani, Persia dan India. Dari keadaan diatas, maka
rumah sakit menjadi pusat pengajaran ilmu Kedokteran serta mempunyai
perpustakaan, kemajuan ilmu kedokteran ini ditunjukkkan dengan adanya 800 orang
dokter pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid yang merupakan masa keemasan
kedokteran Islam.
Selain itu Ilmu Astronomi juga dikembangkan oleh ilmuwan Muslim karena
erat kaitannya dengan penentuan arah kiblat dan penetuan awal bulan.Pusat Ilmu
pengetahuan pada dinasti ini semakin terkenal dengan adanya Baitul Hikmah yaitu
sebuah lembaga yang didirikan di bagdad oleh khalifah al-makmun.
Selain perkembangan Ilmu pengetahuan umum, Dinasti Abbasiyah juga
terkenal dengan perkembangan ilmu agama yaitu pada perkembangan ilmu hadisrt,
yang selanjutnya bermunculan ulama-ulama ahli hadist yang terkenal seperti imam
Bukhori, Imam Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dll, tidak hanya itu, setelah
munculnya ulama- ulama ahli hadist terdapat juga periode pemeliharaan Hadist
dengan cara menghafal hadist, mengumpulkan hadist – hadist yang belum tersusun
rapi, membuat kitab syarah dll, yang hasilnya banyak dihasilkan beberpa kitab
seperti:al-mu’jamal al-kabir, sunan ad-daruqutni,as-sunan al-kubra.
Ilmu tafsir, ilmu fiqih dan ilmu tasawuf juga berkembang pesat pada dinasti
Abbasiyah ini. Tokoh – tokoh terkenal seperti,at-tabari, ar-razi, az-zamakhsyari, tokoh
figh yang terkenal seperti imam hanafi, maliki,syafi’i hanbali.
3|HMPSPAI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Pada masa Dinasti Abbasiyah, peradaban Islam mencapai masa keemasannya.
Akademi-akademi yang mirip Universitas modern didirikan di Baghdad, Mosul,
Basrah, Nishapur, dan Khurasan. Pusat-pusat pendidikan lainnya berkembang dari
semenanjung Iberia sampai India barat laut.
Pendidikan pada masa Dinasti Abbasiyah kebanyakan masih menfokuskan diri
terhadap kajian keagamaan, seperti hokum Islam dan tafsir. Sebagian besar bukubuku Yunani diterjemahkan ke bahasa Arab melalui bahasa Syiria atau Aramaik.
Penerjemahan berlangsung dengan sangat lancer karena kosa kata bahasa Arab yang
sangat fleksibel mempermudah para penerjemah untuk mencatat padanan kata yang
sesuai dengan maksud sang penulis.
Periode terbesar kemajuan ilmu pengetahuan islam terjadi pada abad ke-10
dan ke-11 M. meskipun demikian dasar-dasar ilmu pengetahuan sesungguhnya telah
diletakkan oleh generasi-generasi sebelumnya, yaitu pada periode awal dinasti
Abbasiyah saat penguasa-penguasa Bani Abbas masih memiliki kekuasaan yang
melimpah.
Salah satu factor yang mendorong cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan
di dunia islam adalah ditemukannya teknologi pembuatan kertas. Penemuan ini
memberikan dampat yang sangat besar pada penyebaran ilmu pengetahuan. Teknologi
ini kemudian segera diikuti oleh munculnya percetakan.
Perkembangan pengetahuan kimia menyebabkan ditemukannya bahan celup
tekstil, tinta pada keramik, dan campuran logam dekoratif yang digunakan dalam
pembuatan barang-barang logam. Sementara itu, dalam bidang matematika, orang
islam berhasil menenukan angka nol.
Aljabar atau yang dalam bahasa Arab disebut al-jabr (perbaikan terhadap ilmu
ukur geometri), trigonometri analitis, dan trigonometri bola adalah penemuan baru
oleh ilmuan-ilmuan islam.
Karya terlengkap yang membahas tentang aljabar adalah kita al- jabr wa almuqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi. Karya ini ditulis pada seperempat
pertama abad ke-9 M dan dianggap sebagai karya paling terkemuka dalam sejarah
perkembangan ilmu matematika.
Pada paruh abad kedua ke-9 M, Ilmuwan arab Qusta bin Luqa al-Ba’labakki
menerjemahkan tujuh buku aritmatika karya Diophantus untuk kali pertama ke dalam
bahasa arab.
4|HMPSPAI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Selain itu, ketertarikan yang mendalam terhadap cahaya dan ilmu optic
membawa para ilmuwan islam untuk menghitung ketebalan atmosfer bumi dengan
ketepatan yang sangat menakjubkan. Pada ilmuwan islam telah menginterpretasikan
bahwa system tata surya berpusat pada matahari, bukan pada bumi,. Pendapat ini
bahkan telah dinyatakan oleh beberapa ilmuwan islam jauh sebelum itu.
Perkembangan teknologi pada masa Abbasiyah memberikan kontribusi
signifikan pada kesejahteraan masyarakat islam pada abad pertengahan. Mesin dan
teknologi yang ditemukan berhasil meningkatkan produksi barang jadi sperti tekstil
dn lain sebagainya.
Pada abad ke-9 dan Ibnu ar-Razzaz al-jazari sekitar tahun 1200 M. Karyakarya ini menjelaskan beberapa bentuk mekanik dan masih otomatis serta memuat
diagram-diagram
yang
mengilustrasikan
bagaimana
bagian-bagian
tersebut
beroperasi. Sebagian mesin-mesin yang dibuat memiliki fungsi yang jelas dan
didesain untuk kebutuhan social dan umum, seperti mesin penimba air.
Karya al-Jazari tentang automata merupakan buku pegangan mesin mekanis
pertama yang menyediakan informasi lengkap tentang konstruksi mesin. Dalam buku
ini juga dibuat ilustrasi secara artistic bagaimana mesin-mesin tersebut bekerja.
Dalam bidang kedokteran, aktivitas penelitian meningkat secara dramatis di
masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Para khalifah memperkerjakan dokter-dokter
Nestorian dari Gandishapur. Salah satunya adalah keluarga Baktishu, yang merupakan
dokter terkenal hingga abad ke-11 M. selain itu, penerjemahan teks medis pun telah
muncul sejak abad ke-9 M.
B. DINASTI AYYUBIYAH
a. Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiyah
Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Yusuf al-ayyubi di Mesir pada
masa khalifah al-Mustadi dan berkuasa selama kurang lebih 75 tahun. Ekspedisi
militer pertama yang dilakukan Salahuddin adalah mengikuti pamannya ( Asadudin )
untuk menyelesaikan persoalan perebutan kekuasaan di istana Bani Fatimiah di Mesir,
kemudian Salahudin mulai mendapat kekuasaan di Mesir ketika membantu Bani
Fatimiah mengusir Amauri yang memimpin tentara salib untuk menguasai mesir,
yang pada akhirnya dia juga menjadi penguasa mesir ketika Khalifah Al-adid
meninggal dunia, dan Salahudin diberi gelar al-mu’izz li amiril Mu’minin.
5|HMPSPAI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Berbagai usaha yang dilakukan Salahudin dalam masa pemerintahannya adalah:
1. Menggembalikan madzhab suni di mesir
2. Membangun Madrasah – madrasah
3. Mengganti kadi – kadi syiah dengan kadi – kadi Suni
4. Mengganti pegawai – pegawai yang korupsi.
Dalam perjalanan pemerintahannya, ada berbagai pihak yang memusuhinya
antara lain:Hajib ( kepala rumah tangga khalifah al-adid , Syekh sinan dan
kelompok assasin, Kelompok zanki. Ada juga beberapa raja Eropa yang terlibat
perang Salib melawan Salahudin yaitu: Philip II ( Raja Prancis ), Richard I ( Raja
Inggris ), William ( Raja Sisilia ), Frederick Barbarosa ( kaisar Jerman ).
Al-adil memiliki nama lengkap al-malik al-adil Saifudin Abu Bakar bin
Ayyub. Setelah kematian Nuruddin Zanki pada tahun 1174, ia memerintah di Mesir
atas nama Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi. Ia berhasil membantu Salahuddindalam
mempersiapkan
angkatan
perangnya
hingga
Salahudin
mencapai
tingkat
keberhasilan, oleh karena itu ia mempunyai peranan yang sangat besar bagi Dinasti
Ayyubiyah dalam mempertahankan eksistensinya.
Selanjutnya adalah al-kamil yang memiliki nama lengkap al-malik al-kamil
Nasiruddin Abu al-Ma’ali Muhammad,ia terlibat beberapa peperangan melawan
tentara salib,hal itu membuatnya banyak mendapat pujian, akan tetapi pada
akhirnya ia menyerahkan Yerussalem pada pasukan Salib, hal inilah yang
membuatnya menerima hujatan dari rakyat.
Kekuasaan dinasti Ayyubiyah berakhir setelah qutuz dari dinasti Mamluk
berhasil mengalahkan tentara mongol dalam pertempuraan di Ain Jalut, setelah itu
mereka memerintah di bekas wilayah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah, Tapi pada
masa pemerintahan dinasti ini juga ada perkembangan ilmu pengetahuan yang
ditandai dengan masuknya ilmuwan-ilmuwanmasyhur ke Al-Azhar diantaranya
adalah Abdul latif al-bagdadi, Syamsuddin Khallikan,Syekh Abdul Qasim almanfalubi dll.
6|HMPSPAI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Download