Penyatuan kembali Jerman

advertisement
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Penyatuan_kembali_Jerman
Sejarah 1
Penyatuan kembali Jerman
Penyatuan kembali Jerman (Jerman Deutsche Wiedervereinigung)
berlangsung pada tanggal 3 Oktober 1990, ketika mantan daerah Republik
Demokratis Jerman ("Jerman Timur") digabungkan ke dalam Republik
Federal Jerman ("Jerman Barat").
Selepas pemilihan umum bebas pertama Jerman Timur pada tanggal 18
Maret 1990, rundingan di antara Jerman Timur dan Jerman Barat selesai
dalam satu kesatuan perjanjian, manakala rundingan di antara Jerman Timur
dan Jerman Barat serta empat kuasa pendudukan menghasilkan kononnya
"Perjanjian dua tambah empat" yang menegaskan kedaulatan penuh kepada
negara kesatuan Jerman.
Negara Jerman yang telah bersatu menjadi anggota Komunitas Eropa
(kemudian Uni Eropa) dan NATO. Istilah "Penyatuan kembali" digunakan
berbeda dengan persatuan awal negara Jerman pada tahun 1871. Walaupun
biasanya disebut dengan istilah "Penyatuan kembali", ia sebenarnya suatu
"penyatuan" bagi negeri Jerman kepada satu entitas yang lebih besar, yang
tidak pernah ada sebelum ini (lihat Sejarah Jerman). Para politisi Jerman
sendiri menghindari pemakaian istilah seperti ini dan lebih suka
menyebutnya sebagai die Wende.

1
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Latar belakang
Pemisahan Jerman Barat dan Jerman Timur
Selepas habisnya Perang Dunia II di Eropa, Negara Jerman telah dibagi-bagi
menjadi empat zona pendudukan. Ibu kota lama Berlin, sebagai pusat Dewan
Kontrol Tentara Sekutu sendiri dibagi menjadi empat zona. Meskipun niat
kuasa pendudukan adalah untuk mengawal Jerman bersama-sama dari tahun
1947, kedatangan Perang Dingin menyebabkan Perancis, Britania Raya dan
Amerika Serikat menggabungkan zona-zona mereka ke dalam Republik
Federal Jerman (dan Berlin Barat) pada 1949, tidak termasuk zona Uni Soviet
yang kemudian menjadi Republik Demokratik Jerman (termasuk Berlin Timur)
pada tahun yang sama. Selain itu, sejajar dengan syarat-syarat Konferensi
Yalta pada Februari 1945, wilayah-wilayah timur Pomerania dan Silesia, serta
separuh daripada selatan Prusia Timur, diberikan kepada Polandia dan separuh
daripada utara Prusia Timur (kini dikenal sebagai Kaliningrad Oblast) diberikan kepada
Uni Soviet.
Jerman Barat dan Jerman Timur kedua-dua mengklain sebagai pengganti sah bagi penduduk Kerajaan
Jerman yang Lama (Deutsches Reich). Bagaimanapun jua, Jerman Timur mengubah pendapatnya selepas
itu, dan menyatakan bahwa Negara Jerman telah berhenti ada pada tahun 1945 dan bahwa kedua-dua
Jerman Barat dan Jerman Timur adalah negara baru.
Rencana pertama untuk menyatukan bagi-bagian wilayah Jerman diajukan oleh Josef Stalin pada 1952 di
bawah syarat-syarat sebagaimana yang kemudian diambil untuk Austria (lihat Perjanjian Negeri Austria).
Ia memerlukan penciptaan satu Negara Jerman yang netral dengan sebuah perbatasan timur yang disebut
sebagai Perbatasan Oder-Neisse dan semua pasukan bersekutu dipindahkan pada tahun yang sama.
Pemerintahan Jerman Barat di bawah Kanselir Konrad Adenauer lebih menyukai integrasi lebih dekat
dengan Eropa Barat dan meminta Penyatuan kembali dirundingkan dengan syarat pemilihan umum
seluruh Jerman dan dipantau Dunia Internasional. Syarat ini ditolak oleh Uni Soviet. Satu lagi rencana
Stalin ialah melibatkan Penyatuan kembali Negara Jerman dengan mengikuti perbatasan sesuai tanggal
31 Desember 1937 di bawah syarat bahwa Negara Jerman bergabung dengan Pakta Warsawa (Blok
Timur).
Mulai 1949 dan seterusnya, Republik Federal Jerman dibangun menjadi suatu negara barat kapitalis
dengan sebuah "ekonomi pasar sosial" dan pemerintahan demokratis berparlemen. Pertumbuhan ekonomi
berpanjangan bermula dalam 1950 dan menghasilkan satu "keajaiban ekonomi" 30-tahun
(Wirtschaftswunder). Manakala di Republik Demokratis Jerman menubuhkan suatu pemerintahan
otoriter dengan suatu gaya meniru ekonomi Uni Soviet. Walaupun Jerman Timur menjadi terkaya dan
negara paling maju di Blok Timur, banyak dari warganya yang masih melihat ke Barat untuk kebebasan
politik dan kemakmuran ekonomi. Pelarian orang Jerman Timur ke negara non-komunis melalui Berlin
Barat menyebabkan Jerman Timur menegakkan satu sistem penjagaan perbatasan ketat (yang mana
Tembok Berlin adalah bagian darinya) pada 1961 untuk mencegah pelarian massal ini.
Pemerintahan Jerman Barat dan sekutu NATO-nya pada mulanya tidak mengakui Republik Demokratis
Jerman (Jerman Timur) atau Republik Rakyat Polandia, mengikut Doktrin Hallstein. Hubungan antara
Jerman Timur dan Jerman Barat senantiasa dingin sehingga Kanselir Barat Willy Brandt melancarkan
pemulihan hubungan baik yang kontroversial dengan Jerman Timur (Ostpolitik) pada tahun 1970-an.
2
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Berakhirnya pemisahan (die Wende)
Pada pertengahan tahun 1980-an Penyatuan kembali Jerman oleh rakyat Jerman Barat dan Timur secara
luas dianggap sebagai suatu cita-cita atau harapan tinggi tak terhingga yang sulit dicapai. Namun harapan
untuk Penyatuan kembali Jerman tiba-tiba muncul kembali dengan reformasi politik yang digelindingkan
oleh pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev di tahun 1985. Setelah ini angin perubahan mulai berhembus
di Blok Timur, dan memunculkan harapan baru di dalam Jerman Timur.
Pada bulan Agustus 1989, pemerintahan reformis Hongaria menghilangkan peraturan ketat di
perbatasannya dengan Austria dan pada September lebih dari 13.000 warga Jerman Timur bisa melarikan
diri ke Barat melalui Hongaria. Ribuan warga Jerman Timur berusaha mencapai Jerman Barat dengan
mengadakan aksi pendudukan kantor-kantor perwakilan diplomatik Jerman Barat di ibu kota-ibu kota
negara-negara Eropa Timur, terutama di Praha, Cekoslowakia. Pemerintahan Republik Demokratis
Jerman (Jerman Timur) lalu mengumumkan akan memberikan fasilitas dengan mengoperasikan keretakereta api ekstra yang membawa mereka ke Jerman Barat dan menyatakan bahwa mereka mengusir "para
pengkhianat antisosial yang tak bertanggung jawab dan kaum kriminal"[1]. Sementara itu demonstrasi
menentang rezim Jerman Timur berawal di tanah air sendiri, terutama yang paling penting adalah
demonstrasi-demonstrasi Senin di Leipzig.
Pada tanggal 6–7 Oktober 1989, Gorbachev melawat Jerman Timur untuk memperingati hari ulang tahun
Jerman Timur yang ke-40 dan mendorong para pemimpin Jerman Timur untuk menerima perubahan.
Berhadapan dengan huru-hara, pemimpin Jerman Timur Erich Honecker telah dipaksa untuk meletakkan
jabatan pada 18 Oktober 1989 oleh anggota Politburonya sendiri dan digantikan oleh Egon Krenz. Hal ini
diikuti dengan pengunduran diri besar-besaran anggota kabinet Jerman Timur yang akhirnya jatuh pada
tanggal 7 November. Lalu Gunther Schwabowski sebagai juru bicara pemerintahan Jerman Timur pada
tanggal 9 November malam mengumumkan di televisi bahwa semua restriksi perjalanan ke Jerman Barat
dihilangkan. Semula warga Jerman Timur kurang mengerti maksud pernyataannya. Setelah itu jutaan
warga Jerman Timur berbondong-bondong pergi ke pos-pos perbatasan yang kemudian dibuka oleh para
penjaga perbatasan. Setelah itu banyak warga Jerman baik Barat dan Timur memberanikan diri merusak
Tembok Berlin. Peristiwa ini menjadi salah satu peristiwa berita mengesankan pada abad ke-20.
Pada tanggal 18 Maret 1990 pemilihan umum bebas pertama dan satu-satunya dalam sejarah Jerman
Timur telah dilaksanakan. Pemerintahan yang dipilih diberi mandat utama untuk berunding dengan
Jerman Barat masalah persatuan dan membubarkan dirinya sendiri. Seorang ahli ideologi ternama Jerman
Timur dalam 1989, menyatakan "Polandia akan tetap menjadi Polandia meskipun komunisme runtuh,
tetapi tanpa komunisme negara Jerman Timur tidak mempunyai alasan untuk tetap berdiri."[2]
Di bawah Perdana Menteri Lothar de Maizière, Jerman Timur berunding dengan Jerman Barat, Britania
Raya, Perancis, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengenai syarat-syarat untuk Penyatuan kembali
Jerman. Karena keberatan Uni Soviet bahwa Jerman Timur ditarik menjadi anggota NATO, maka sebuah
perjanjian dibuat bahwa Jerman yang bersatu boleh tetap menjadi anggota NATO, namun tentara NATO
tidak boleh ditaruh di Jerman Timur. Selain itu Kanselir Helmut Kohl meyakinkan para pemimpin
Perancis dan Britania Raya bahwa mereka tidak perlu khawatir bahwa sebuah Jerman yang bersatu akan
mengancam mereka dengan berjanji bahwa sebuah Negara Jerman bersatu akan lebih berusaha
berintegrasi dengan Uni Eropa.
Paralel dengan perundingan multilateral, rundingan bilateral antara pemerintahan Timur dan Barat
berlangsung dan menuju pada penanda tangan perjanjian pada tanggal 18 Mei 1990 untuk Uni Ekonomi,
Sosial dan Moneter yang berlaku mulai tanggal 1 Juli 1990. Pada tanggal 23 Agustus, Volkskammer
(Parlemen Jerman Timur) mengesahkan tanggal 3 Oktober 1990 sebagai tanggal bergabungnya Jerman
Timur dengan Jerman Barat.
3
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Penyatuan kembali
Negara Jerman secara resmi dipersatukan kembali pada tanggal 3 Oktober 1990 ketika enam negara
bagian Jerman Timur (Bundesländer); Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern, Sachsen, SachsenAnhalt, Thüringen, dan Berlin bersatu secara resmi bergabung dengan Republik Federal Jerman (Jerman
Barat), memilih salah satu dari dua opsi yang diterapkan dalam Konstitusi Jerman Barat (Grundgesetz).
Maka dengan masuknya secara resmi lima negara bagian Jerman yang kembali didirikan ke Jerman Barat
sesuai Pasal 23, lalu wilayah di mana Grundgesetz (Undang-Undang Dasar) berlaku diperluas untuk
memuat mereka. Alternatifnya ialah bahwa Jerman Timur bergabung secara keseluruhan dalam rangka
persatuan resmi antara dua negara Jerman, yang lalu antara lain harus membuat Konstitusi baru bagi
negara yang baru saja didirikan. Meski opsi yang dipilih lebih sederhana, hal ini telah menjadi alasan
adanya sentimen-sentimen tertentu di Timur bahwa mereka telah "diduduki" atau "dianeksasi" oleh
Republik Federal Jerman yang lama (Jerman Barat).
Untuk memudahkan proses ini dan untuk meyakinkan negara-negara lain, Jerman Barat membuat
beberapa perubahan kepada "Undang-undang Dasar". Pasal 146 diubah sehingga Pasal 23 dari konstitusi
yang berlaku bisa dipakai untuk Penyatuan kembali. Lalu, jika lima "negara bagian yang telah didirikan
ulang" di Jerman Timur sudah bergabung, maka Undang-Undang Dasar bisa diubah lagi untuk
menyatakan bahwa tidak ada daerah Jerman lainnya yang ada di luar wilayah negara kesatuan yang
belum bergabung. Namun konstitusi ini bisa diubah lagi pada masa depan dan hal ini masih
memungkinkan diambilnya sebuah konstitusi lain pada masa depan oleh bangsa Jerman.
Pada tanggal 14 November 1990 pemerintah Jerman menanda tangani sebuah perjanjian dengan Polandia
yang menyangkut perbatasan mereka yang dikenal sebagai Perbatasan Oder-Neisse, dan demikian,
melepaskan tuntutan mereka untuk Silesia, Pomerania, Danzig (Gdańsk), dan Prusia Timur. Bulan
berikut, pemilihan umum bebas pertama bagi seluruh rakyat Jerman semenjak tahun 1932, diadakan.
Hasil pemilu ialah mayoritas yang bertambah besar bagi pemerintahan koalisi Helmut Kohl.
Efek persatuan ulang
Di seantero mantan wilayah Jerman Timur ditemukan banyak fasilitas-fasilitas militer yang telah
ditinggalkan. Barak Nedlitz dekat Potsdam, seperti dilihat pada bulan Agustus 2002, sedang
dikembangkan kembali.
Biaya persatuan ulang telah menimbul suatu beban yang berat kepada ekonomi Jerman dan telah
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Jerman menjadi tersendat-sendat dalam tahun-tahun
terakhir ini. Biaya persatuan ulang diperkirakan berjumlah lebih dari € 15 trilyun (pernyataan
Freie Universität Berlin) . Jumlah ini lebih besar daripada hutang negara Jerman.
Sebab utama untuk biaya yang sangat besar ini adalah lemahnya ekonomi Jerman Timur,
khususnya jika diperbandingkan dengan Jerman Barat; lalu nilai tukar di antara mata uang
Jerman Timur dan Jerman Barat yang secara artifisial ditinggikan demi alasan politik, dengan
hasil Jerman Barat harus melunasi rekening ini.
Walaupun dilakukan investasi besar-besaran oleh Jerman Barat, banyak perusahaan Jerman
Timur hancur ketika harus bersaing dengan Jerman Barat. Malah sampai sekarang, pemerintah
Jerman memberikan lebih dari € 10 milyar demi perkembangan negara-negara bagian yang
terletak di mantan Jerman Timur.
Selama tahun 1980-an, ekonomi kapitalis Jerman Barat menjadi makmur, sedangkan ekonomi
komunis Jerman Timur merosot; sesudah itu, suplai barang-barang dan jasa ke Jerman Timur
menegangkan sumber penghasilan Barat.
Industri yang dulu tidak perlu bersaing karena didukung oleh pemerintah Jerman Timur harus
diswastanisasikan, seringkali hal ini menghasilkan kebangkrutan mereka.
4
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Sebagai akibat daripada persatuan ulang, kebanyakan mantan daerah Jerman Timur telah
kehilangan industrinya, menyebabkan suatu pengangguran yang bisa sebesar kira-kira 25 % di
beberapa bagian daerah. Semenjak itu, ratusan ribu warga mantan Jerman Timur secara
berkesinambung berhijrah ke wilayah barat untuk mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan
wilayah timur kehilangan tenaga-tenaga kerja profesional.
Menurut Bank Sentral Jerman (Bundesbank) sebab dari banyak masalah di ekonomi Jerman
sejatinya berakar pada persatuan ulang ini dan bukannya introduksi mata uang Euro pada tahun
2002 seperti dinyatakan oleh banyak ekonom[3].
5
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Surakarta_Hadiningrat
Sejarah 2
Keraton Surakarta Hadiningrat
Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa
disebut Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana
Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan
Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai
pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat
Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram
didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi
barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana
Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah
menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi
bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB
II kepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti
tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi
Kasunanan Surakarta. Kompleks bangunan keraton ini masih
berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga
istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini. Keraton ini kini juga
merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo. Sebagian kompleks keraton merupakan
museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk berbagai pemberian dari
raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini
merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik.
Keraton Surakarta
6
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :

Arsitektur
Pendopo Keraton pada zaman pemerintahan Susuhunan Pakubuwono
X, foto diambil tahun 1910. Koleksi Tropenmuseum, Belanda.
Keraton (Istana) Surakarta merupakan salah satu bangunan yang
eksotis di zamannya. Salah satu arsitek istana ini adalah Pangeran
Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I) yang
juga menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu
tidaklah mengherankan jika pola dasar tata ruang kedua keraton
tersebut (Yogyakarta dan Surakarta) banyak memiliki persamaan
umum. Keraton Surakarta sebagaimana yang dapat disaksikan sekarang ini tidaklah dibangun
serentak pada 1744-45, namun dibangun secara bertahap dengan mempertahankan pola dasar
tata ruang yang tetap sama dengan awalnya. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran
terakhir dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X (Sunan PB X) yang bertahta 1893-1939.
Sebagian besar keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran
Jawa-Eropa.
Salah satu ruangan Keraton pada zaman Pakubuwono X, gaya arsitektur jawa dipertahankan dalam
bentuk bangunan namun di dalamnya diisi dengan berbagai macam perabotan Eropa, foto diambil
tahun 1910. Koleksi Tropenmuseum, Belanda.
Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks Alun-alun Lor/Utara, Kompleks Sasana
Sumewa, Kompleks Sitihinggil Lor/Utara, Kompleks Kamandungan Lor/Utara, Kompleks Sri
Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Srimanganti Kidul/Selatan
(?) dan Kemandungan Kidul/Selatan, serta Kompleks Sitihinggil Kidul dan Alun-alun Kidul.
Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan
tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini
melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang. Daerah itu berukuran lebar sekitar
lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam
dinding adalah dari Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan. Kedua
kompleks Sitihinggil dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok pertahanan ini.
Kompleks Alun-alun Lor/Utara
Kompleks ini meliputi Gladhag, Pangurakan, Alun-alun utara, dan Masjid Agung Surakarta.
Gladhag yang sekarang dikenal dengan perempatan Gladhag di Jalan Slamet Riyadi Surakarta,
pada zaman dulu digunakan sebagai tempat mengikat binatang buruan yang ditangkap dari
hutan. Alun-alun merupakan tempat diselenggarakannya upacara-upacara kerajaan yang
melibatkan rakyat. Selain itu alun-alunmenjadi tempat bertemunya raja dan rakyatnya. Di
pinggir alun-alun ditanami sejumlah pohon beringin. Di tengah-tengah alun alun terdapat dua
batang pohon beringin (Ficus benjamina; Famili Moraceae) yang diberi pagar. Kedua batang
pohon ini disebut Waringin Sengkeran (harifah: beringin yang dikurung) yang diberi nama
Dewodaru dan Joyodaru. Di sebelah barat alun-alun utara berdiri Mesjid Ageng (Masjid Raya)
Surakarta. Masjid raya ini merupakan masjid resmi kerajaan dan didirikan oleh Susuhunan
Pakubuwono III (Sunan PB III) pada tahun 1750 (Kasunanan Surakarta merupakan kerajaan
Islam). Bangunan utamanya terdiri dari atas serambi dan masjid induk.
7
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
Tata surya 1
Sejarah penemuan
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus,
Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena
mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di
dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada
lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda
langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642)
dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih
tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui
mata telanjang.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk
penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi
Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori
heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya
digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi
oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695)
yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak bendabenda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan
Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi.
Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan bendabenda langit selanjutnya
Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit
Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada
Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus.
Pluto kemudian ditemukan pada 1930.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada
setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan,
sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh
dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya
melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana
mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk
Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam
Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret
2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61
(1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga
memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya
adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya.
8
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Struktur
Komponen utama sistem Tata Surya adalah
matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2
yang mengandung 99,86 persen massa dari
sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya
gravitasinya.[5] Yupiter dan Saturnus, dua
komponen terbesar yang mengedari Matahari,
mencakup kira-kira 90 persen massa
selebihnya.[c]
Hampir semua objek-objek besar yang
mengorbit Matahari terletak pada bidang
edaran bumi, yang umumnya dinamai
ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat
pada ekliptika, sementara komet dan objekobjek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.
Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi Matahari berlawanan
dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara Matahari, terkecuali Komet Halley.
Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling
Matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan Matahari sebagai salah satu titik fokusnya.
Objek yang berjarak lebih dekat dari Matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki
tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan Matahari bervariasi
sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan Matahari dinamai perihelion, sedangkan
jarak terjauh dari Matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik
perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir berbentuk
lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk
elips.
Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara
orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian,
semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari Matahari, semakin besar jarak antara objek itu
dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan
astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan
Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi
jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.
Hampir semua planet-planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah
benda pengorbit alami yang disebut satelit. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari
planet. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi
satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memliki
cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.
Terminologi
Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam
mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata
Surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa.[6] Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper,
9
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
bagian terluar Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek
melampaui Neptunus.[7]
Secara dinamis dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga
golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang
mengedari Matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah
membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di sekitarnya.
Dengan definisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat
membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper.[8]
Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi Matahari, mempunyai massa
yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah
sekitarnya.[8] Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto,
Haumea, Makemake, dan Eris.[9] Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet
kerdil adalah: Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah transNeptunus biasanya disebut "plutoid".[10] Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari
Matahari adalah benda kecil Tata Surya.[8]
Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang
terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih
besar dari 500 K), sebagai contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya
bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan
asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas
mulia, bahan-bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter
dan Saturnus. Sedangkan es, seperti air, metana, amonia dan karbon dioksida,[11] memiliki titik
lebur sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar
satelit planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang sering
disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus.[12]
Istilah volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang
termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan,
atau gas di berbagai bagian Tata Surya.
10
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Planet
Tata surya 2
Planet
Planet-planet dalam Tata Surya:
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:





mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi
tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body
sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk
kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi
termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
telah "membersihkan lingkungan" (clearing the
neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati
benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya
selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
Berdiameter lebih dari 800 km
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya
terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum
Persatuan Astronomi Internasional (International
Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada
definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas,
terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit
yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai
planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB
313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya
menjadi "planet kerdil/katai."
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana.
Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat
berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan
ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun
pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai
representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda
11
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern
menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang.
Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para
ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah planet di tata
surya menjadi hanya 8.
Sejarah
Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian istilah “planet” berubah dari
“sesuatu” yang bergerak melintasi langit (relatif terhadap latar belakang bintang-bintang yang
“tetap”), menjadi benda yang bergerak mengelilingi Bumi. Ketika model heliosentrik mulai
mendominasi pada abad ke-16, planet mulai diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit
Matahari, dan Bumi hanyalah sebuah planet. Hingga pertengahan abad ke-19, semua obyek apa
pun yang ditemukan mengitari Matahari didaftarkan sebagai planet, dan jumlah “planet”
menjadi bertambah dengan cepat di penghujung abad itu.
Selama 1800-an, astronom mulai menyadari bahwa banyak penemuan terbaru tidak mirip
dengan planet-planet tradisional. Obyek-obyek seperti Ceres, Pallas dan Vesta, yang telah
diklasifikasikan sebagai planet hingga hampir setengah abad, kemudian diklasifikan dengan
nama baru "asteroid". Pada titik ini, ketiadaan definisi formal membuat "planet" dipahami
sebagai benda 'besar' yang mengorbit Matahari. Tidak ada keperluan untuk menetapkan batasbatas definisi karena ukuran antara asteroid dan planet begitu jauh berbeda, dan banjir penemuan
baru tampaknya telah berakhir.
Namun pada abad ke-20, Pluto ditemukan. Setelah pengamatan-pengamatan awal mengarahkan
pada dugaan bahwa Pluto berukuran lebih besar dari Bumi, IAU (yang baru saja dibentuk)
menerima obyek tersebut sebagai planet. Pemantauan lebih jauh menemukan bahwa obyek
tersebut ternyata jauh lebih kecil dari dugaan semula, tetapi karena masih lebih besar daripada
semua asteroid yang diketahui, dan tampaknya tidak eksis dalam populasi yang besar, IAU tetap
mempertahankan statusnya selama kira-kira 70 tahun.
Pada 1990-an dan awal 2000-an, terjadi banjir penemuan obyek-obyek sejenis Pluto di daerah
yang relatif sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid pada masa sebelumnya, Pluto ditemukan
hanya sebagai benda kecil dalam sebuah populasi yang berjumlah ribuan. Semakin banyak
astronom yang meminta agar Pluto didefinisi ulang dari sebuah planet seiring bertambahnya
penemuan obyek-obyek sejenis. Penemuan Eris, sebuah obyek yang lebih masif daripada Pluto,
dipublikasikan secara luas sebagai planet kesepuluh, membuat hal ini semakin mengemuka.
Akhirnya pada 24 Agustus 2006, berdasarkan pemungutan suara, IAU membuat definisi planet
yang baru. Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang menjadi 8 benda besar yang berhasil
“membersihkan lingkungannya” (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan
Neptunus), dan sebuah kelas baru diciptakan, yaitu planet katai, yang pada awalnya terdiri dari
tiga obyek, Ceres, Pluto dan Eris.
Sejarah nama-nama planet
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus)
telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang.
Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet (lihat tabel nama
planet di bawah). Pada abad ke-6 SM, bangsa Yunani memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk
Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi) untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter, Phainon
(Bersinar) untuk Saturnus. Khusus planet Venus memiliki dua nama yaitu Hesperos (bintang
sore) dan Phosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi karena dahulu planet Venus yang
muncul di pagi dan di sore hari dianggap sebagai dua objek yang berbeda.
12
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam mitologi untuk
planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk Mars, Zeus untuk Jupiter,
Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus.
Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya dibanding Yunani,
semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka. Kebetulan dewa-dewa dalam
mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi Romawi sehingga planet-planet tersebut
dinamai dengan nama yang kita kenal sekarang.
Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa dalam mitologi
Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7 ditemukan, planet ini diberi nama
Uranus yang merupakan nama dewa Yunani. Dinamakan Uranus karena Uranus adalah ayah
dari |Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus.
Planet ke-8 diberi nama Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.
Nama planet dalam bahasa lain
Arab
Syams
Utaared
Zuhra
Ard
Qamar
Marrikh Mushtarie Zuhal
Maan
Mars
Belanda Zon
Mercurius Venus
Aarde
Bengali Surya
Budh
Prithivi Chand
Canton Taiyeung Suising
Shukra
Gumsing Deiqao Yueqao
Filipina Araw
Merkuryo Beno
Daigdig Buwan
Gujarati Surya
Budh
Jawa
Saturnus Uranus
Mangal Brihaspati Shani
Neptunus
-
-
Fuosing Moqsing Tousing Tinwongsing Huoiwongsin
Neptuno
Prathivi Chandra Mangal Guru
Shani
Varun
Bumi
Bulan
Mars
Yupiter
Saturnus Uranus
Neptunus
Earth
Moon
Mars
Jupiter
Saturn
Uranus
Neptune
Kejora
Jagad
Rembulan Anggara Respati
Sani
-
-
Shukra
Mercury Venus
Srengenge Buda
Niftuun
Saturno Urano
Indonesia Matahari Merkurius Venus
Inggris Sun
Jupiter
Uraanus
Marte
Hupiter
Prajapathie
Jepang Taiyou
Suisei
Kinsei
Chikyuu Tsuki
Kasei
Mokusei Dosei
Ten'ousei
Kaiousei
Jerman Sonne
Merkur
Venus
Erde
Mond
Mars
Jupiter
Saturn
Uranus
Neptun
Terra
Luna
Mars
Jupiter
Saturnus Uranus
Zuhrah
Bumi
Bulan
Marikh Musytari Zuhal
Uranus
Tianwangxing Haiwangxing
Latin
Sol
Mercurius Venus
Melayu Matahari Utarid
Neptunus
Neptun
Mandarin Taiyang
Shuixing
Jinxing
Diqiu
Yueqiu
Huoxing Muxing
Tuxing
Perancis Soleil
Mercure Vénus
Terre
Lune
Mars
Jupiter
Saturne Uranus
Neptune
Portugis Sol
Mercúrio Vênus
Terra
Lua
Marte
Júpiter
Saturno Urano
Neptuno
Merkurij Venera
Zemlja Luna
Mars
Yupiter
Saturn
Neptun
Russia Solnce
Uran
13
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Sanskerta Surya
Budha
Sukra
Dhara
Chandra Mangala Brhaspati Sani
-
-
Thailand Surya
Budha
Sukra
Lok
Chandra Angkarn Prhasbadi Sao
Uranus
Neptune
Yunani Helios
Hermes
Aphrodite Gaia
Selene
Uranos
Poseidon
Ares
Zeus
Kronos
14
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Sumber : http://www.ceritakecil.com/tokoh-ilmuwan-dan-penemu/Thomas-Alva-Edison-6
Sejarah di temukannya lampu
ilmuwan dan Penemu
Thomas Alva Edison 11 February 1847 - 18 Oktober 1931
Bola Lampu
Thomas Alva Edison adalah penemu dari Amerika dan merupakan satu dari
penemu terbesar sepanjang sejarah. Edison mulai bekerja pada usia yang
sangat muda dan terus bekerja hingga akhir hayatnya. Selama karirnya,
Thomas Alva Edison telah mempatentkan sekitar dari 1.093 hasil
penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera
film. Ketiga penemuannya membangkitkan industri-industri besar
bagi industri listrik, rekaman dan film yang akhirnya mempengaruhi
kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dia juga dikenal sebagai penemu
yang menerapkan prinsip 'produksi massal' bagi penemuan-penemuannya.
Bola lampu pertama
Edison sendiri memperoleh keahliannya dalam bidang kelistrikan dan
telegraphy (telegraph untuk komunikasi) pada usia belasan tahun. Pada tahun
1868, di usia 21 tahun, dia telah mengembangkan dan mempatentkan
penemuannya yang berupa sebuah mesin yang merekam telegraph.
Dimasa kecilnya, Edison hanya bersekolah di sekolah yang resmi selama tiga
bulan, selanjutnya semua pendidikannya diperoleh dari ibunya yang mengajar
Edison di rumah. Ibu Edison mengajarkan Edison cara membaca, menulis, dan
matematika. Dia juga sering memberi dan membacakan buku-buku bagi
Edison, antara lain buku-buku yang berasal dari penulis seperti Edward Gibbon, William
Shakespeare dan Charles Dickens.
Edison di usia 12 tahun, memperoleh penghasilan dengan cara bekerja menjual koran dan surat
kabar, buah apel, serta gula-gula di sebuah jalur kereta api. Di usia itu pula, Edison hampir
mengalami kehilangan seluruh pendengaran karena penyakit yang dideritanya, penyakit itu
membuatnya menjadi setengah tuli. Edison pernah menulis dalam diarinya: "Saya tidak pernah
mendengar burung bernyanyi sejak saya berusia 12 tahun."
Pada usia 15 tahun, Edison, sambil tetap berjualan, membeli sebuah mesin cetak kecil bekas yang
selanjutnya dipasang pada sebuah bagasi mobil. Kemudian dia mencetak korannya sendiri,
WEEKLY HERALD, yang di cetak, diedit dan dijualnya di tempat dia berjualan.
Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia tiga tahun yang hampir di
tabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah kepala stasiun kereta api di tempatnya
berjualan. Dan sebagai rasa terima kasih, kepala stasiun tersebut mengajari Edison cara
menggunakan telegraph. Setelah 5 bulan mempelajari telegraph, Edison bekerja sebagai ahli
15
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
telegraph selama 4 tahun. Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan dengan membangun
berbagai macam laboratorium dan peralatan listrik.
Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang ada. Dari semua yang
dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan cara bereksperimen di laboratorium
kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya, hanya tidur 4 jam sehari, dan makan dari makanan yang
dibawa oleh asistennya ke laboratoriumnya. Edison melakukan percobaan dan eksperimen terus
menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Mungkin kata yang cocok untuk
menggambarkan kepandaian Edison adalah: "Genius adalah 99% kerja keras"
16
Nama : Rio trisno w
Kelas : xi ips 1
No :
Sumber : http://www.ceritakecil.com/tokoh-ilmuwan-dan-penemu/Alexander-Graham-Bell-4
Sejarah di temukannya telepon
ilmuwan dan Penemu
Alexander Graham Bell 3 Maret 1847 - 1922
Telepon (Telephone)
Alexander Graham Bell (1847-1922) adalah penemu dari Amerika
dan pengajar bagi orang tuli, dan dia dikenal sebagai penemu
telepon (telephone).
Lahir pada 3 Maret 1847, di Edinburgh, Skotlandia, dan mendapat
pendidikan di Universitas Edinburgh dan London. Kemudian tahun
1870 dia pindah ke Canada dan kemudian pindah lagi ke Amerika
pada tahun 1871. Di Amerika dia mulai mengajar orang yang bisu
dan tuli, mempopulerkan system yang disebut 'bahasa visual'. System yang dikembangkan oleh
ayahnya, Alexander Melville Bell, yang menunjukkan bagaimana bibir, lidah, dan tenggorokan
digunakan dalam menggambarkan suara.
Pada masa kanak-kanaknya, dia telah memperlihatkan rasa ingin tahu yang sangat besar pada dunia
ini, yang menyebabkan dia sering mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan. Bersama teman baiknya
yang memiliki penggilingan gandum yang juga merupakan tetangganya, dia sering membuat
keributan, dan suatu hari ayah temannya berkata, "Mengapa kalian tidak membuat sesuatu yang
lebih berguna?" Saat itu Alexander Graham Bell bertanya, apa yang perlu di kerjakan. Dan ayah
teman baiknya memberi tahu bahwa gandum harus di pisahkan dengan kulitnya. Pada umur 12
tahun, Alexander membuat peralatan sederhana yang mengkombinasikan dayung yang berputar
dengan serangkaian sikat dari paku untuk memisahkan gandum dengan kulitnya. Peralatan tersebut
dapat beroperasi dengan baik selama bertahun-tahun, dan sebagai 'hadiahnya', ayah temannya
memberikan mereka kesempatan untuk bermain di sebuah bengkel (workshop) kecil untuk membuat
'penemuan baru'.
Sejak usia 18 tahun, Bell telah meneliti gagasan bagaimana mengirimkan dan mentransfer perkataan.
Tahun 1874 saat dia mengerjakan telegraph, dia mengembangkan gagasan dasar yang baru bagi
telephone. Percobaan yang dilakukannya bersama asistennya Thomas Watson akhirnya terbukti
berhasil pada tanggal 10 Maret 1876, saat itu kata yang ditransmit adalah: "Watson, come here; I
want you." (Watson, datanglah kemari, saya membutuhkanmu). Serangkaian demonstrasi
penggunaan telephone, telah memperkenalkan telephone ke seluruh dunia dan dipimpin oleh
perusahaannya, Bell Telephone Company pada tahun 1877.
17
Download