DownloadHadiri APEC MRT ke-23, Mendag: Inovasi UMKM dan

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Hadiri APEC MRT ke-23,
Mendag: Inovasi UMKM dan Pemerataan Ekonomi Menjadi Prioritas
Hanoi, 21 Mei 2017 – Inovasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era ekonomi digital
menjadi salah satu perhatian utama pada Pertemuan Menteri Perdagangan ekonomi APEC ke-23
atau The 23rd APEC Ministers Responsible for Trade (APEC MRT) di National Convention Center,
Hanoi, Vietnam. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menghadiri
APEC MRT hari ini, Minggu, (21/5).
“Kami menyadari bahwa mempromosikan UMKM agar dapat terlibat dalam mata rantai produksi
global memiliki peran yang penting dalam mempertahankan lapangan pekerjaan dan
pertumbuhan ekonomi. Di era perdagangan digital ini, tantangannya bagaimana UMKM dapat
dibekali dengan berbagai inovasi dan teknologi sehingga dapat lebih menjangkau pasar global dan
memenangkan persaingan,” jelas Mendag.
Pada pertemuan yang berlangsung pada 20-21 Mei 2017, sebanyak 21 Menteri Perdagangan di
kawasan Asia Pasifik yang menjadi anggota Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) ini juga
membahas upaya memacu pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan investasi regional maupun
global yang berkesinambungan, inklusif dan inovatif. Untuk itu, Para Menteri menekankan
kelanjutan upaya anggota APEC dalam mencapai Cita-cita Bogor (Bogor Goals) berupa
perdagangan dan investasi bebas dan terbuka tahun 2020.
Isi-isu lain yang dibahas termasuk bagaimana mengatasi kecenderungan proteksionisme dan di
lain pihak mendorong fasilitasi perdagangan, konektivitas kawasan, inovasi, pemanfaatan
teknologi digital, dan inklusivitas.
Para Menteri Perdagangan ekonomi APEC menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus bisa
dirasakan oleh semua lapisan, sehingga penting bagi APEC untuk dapat membuat berbagai inisiatif
baru untuk mengurangi rentang kesejahteraan. Indonesia pun kembali menekankan pentingnya
upaya membangun wilayah pedesaan dan mengentaskan kemiskinan menjadi pembahasan di
APEC.
Mendag mengatakan bahwa sejak tahun 2013 Indonesia telah memulai prakarsa untuk
mempromosikan perdagangan produk-produk yang berkontribusi terhadap pertumbuhan yang
berkelanjutan dan inklusif melalui pembangunan wilayah pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
“Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk menjalani amanat para pemimpin anggota APEC terkait
prakarsa tersebut sebagai upaya untuk memastikan bahwa elemen masyarakat miskin yang
tinggal di wilayah pedesaan ikut menikmati manfaat kerja sama perdagangan dan investasi di
kawasan Asia Pasifik,” jelas Mendag.
Selain itu, para Menteri Perdagangan ekonomi APEC juga membahas APEC pasca 2020, percepatan
pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan inovatif dan kerja sama ekonomi kawasan.
Disela-sela pertemuan APEC MRT, Mendag juga mengadakan pertemuan bilateral dengan
beberapa Menteri Perdagangan negara sahabat, antara lain Australia, Hong Kong, Rusia, Kanada
Peru, RRT dan Jepang.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Luther Palimbong
Kepala Biro Humas
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Deny W. Kurnia
Direktur Perundingan APEC dan Organisasi
Internasional Lainnya
Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3442576/021-38582061
Email: [email protected]
Download