dampak interaksi sosial antara pengunjung dengan masyarakat

advertisement
DAMPAK INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGUNJUNG
DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DI LINGKUNGAN
LEMBANNA,
KELURAHAN PATTAPANG, KECAMATAN TINGGIMONCONG,
KABUPATEN GOWA
The Impacts Of Social Interaction Between The Visitors With Local
People at The Neightbourhood Lembanna, Village Pattapang,
Subdistrict of Tinggimoncong, Gowa District
SKRIPSI
MOCHAMAD SYAHIR
E41108269
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
DAMPAK INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGUNJUNG
DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DI LINGKUNGAN
LEMBANNA,
KELURAHAN PATTAPANG, KECAMATAN TINGGIMONCONG,
KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
MOCHAMAD SYAHIR
E41108269
SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT GUNA
MEMPEROLEH DERAJAT KESARJANAAN PADA
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA
: MOCHAMAD SYAHIR
NIM
: E411 08 269
JUDUL
: DAMPAK INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGUNJUNG DENGAN
MASYARAKAT SETEMPAT DI LINGKUNGAN LEMBANNA,
KELURAHAN PATTAPANG, KECAMATAN TINGGIMONCONG,
KABUPATEN GOWA.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa
sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.
Makassar, 20 Agustus 2015
Yang Menyatakan
Mochamad Syahir
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tulisan ini didedikasikan untuk seluruh insan yang ada di penjuru dunia.
Teruntuk kepada kedua orangtua penulis yang telah sabar, tabah serta
kepercayaannya kepada penulis yang sangat luar biasa Alm.
Fachruddin Sakerang dan Atirah.
Dengan ini kusampaikan kepada dunia bahwa telah lahir sosok manusia
yang telah belajar tentang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Berani
mengadakan perubahan untuk kehidupan bersama yang lebih baik.
Dan kepada guru-guruku, kawanku, orang yang mencintaiku dan orang yang
belum sempat mencintaiku selama dibelantara kampus merah.
“My life never grow without you all”
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan atas berkat rahmat dan ridho Allah SWT yang
telah memberikan inspirasi yang tiada batas sehingga Penulis dapat menyusun sebuah
karya ilmiah, sungguh maha besar karunia yang telah Engkau berikan dan karena
dengan izin-Mu lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak
Interaksi Sosial Antara Pengunjung dan Masyarakat Setempat di Lingkungan
Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa”
karya ini ku persembahkan untuk mu “Ayahanda Almarhum FACHRUDDIN
SAKERANG dan Ibunda tercinta ATIRAH yang telah memberikan penulis do’a
restu serta pengorbanannya selama ini hingga penulis dapat menyelesaikan studi
dari awal hingga akhir.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Namun keberhasilan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
semua pihak yang senantiasa ikhlas untuk membantu memberikan bimbingan,
dukungan, dorongan yang tak pernah henti.
Harapan dari penulis agar kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikan andil guna pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut. Atas petunjuk Nya, skripsi ini dapat selesai, oleh karena itu dengan segala hormat penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
vi
1. Bapak Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah
memberikan tuntunan dan nasehat demi kesempurnaan skripsi ini.
2. Bapak Sultan, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina NK. M.A, selaku Rektor Universitas Hasanuddin
Makassar.
4. Bapak Prof. Dr. A. Alimuddin Unde, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar.
5. Bapak Dr. H. M. Darwis, M.A, DPS, selaku Ketua Jurusan Sosiologi serta Bapak
Dr. H. Rahmat Muhammad, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar.
6. Bapak Sultan, S.Sos, M.Si selaku Penasehat Akademik yang selalu sabar untuk
mencurahkan perhatian terhadap penulis selama dalam proses kuliah hingga
mendapatkan gelar sarjana.
7. Segenap Dosen Jurusan Sosiologi dan Staf Jurusan Sosiologi (Pak Yan, Pak
Pasmudir, Pak Haliq dg. Tutu, Ibu Rosnaini, dan Dg. Rahman) FISIP UNHAS
yang telah memberi bantuan dan arah tentang hasanah ilmu yang bermanfaat untuk
sarana berpijak guna kelancaran skripsi.
8. Untuk adikku Ahmad Suhandina beserta istri yang telah memberikan dorongan
serta bantuan secara moral maupun materil.
vii
9. Terima kasih untuk Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin beserta Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KEMASOS)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin atas segala
kepercayaan dan kesempatan untuk berproses secara keorganisasian.
10. Seluruh senior dan junior di Almamater merah ini (Universitas, Fakultas, dan
Jurusan) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, adalah sebuah
kebanggaan tersendiri dapat bertemu dan mengenal kalian.
11. Terima kasih untuk keluarga bahagia UKM. P.A KOMPAS FISIP UNHAS
beserta seluruh anggota atas segala pembelajaran dan petualangan untuk lebih
memaknai kehidupan ini. Terkhusus untuk Bunda Hasrawati, S.Ip (Acha), Bang
Irvan Muh. Tahir, S.Sos (Ivan Batara), kak Alfan & kak Asri yang memotivasi
(plus marah-marah) penulis pada saat-saat kritis menjelang evaluasi akhir
akademik.
12. Forum Kriyaw Pencinta Alam yang telah menjadi tempat bagi penulis diberi
kesempatan belajar untuk memberi manfaat dan telah menjadi tempat bagi
penulis bertemu dengan saudara-saudara yang juga terhebat.
13. Special Thanks untuk Abang Nevy Jamest Tonggiroh yang penulis anggap telah
menjadi Guru, Bapak serta Teman sehingga diri yang sombong lagi bodoh ini
sirna berganti menjadi sesuatu yang sangat berharga, doa dan rasa hormatku
selalu tercurahkan untuk beliau.
viii
14. Terima kasih untuk teman-teman Laskar Biru Kuning 2008 atas segala
pengalaman liar, lucu dan agak sedikit serius selama berada di FISIP UNHAS.
15. Kepada kawan-kawan yang bersama-sama melakukan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) gelombang 85 di Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu, terkhusus
kawan-kawan di posko Desa Komba (Amri, Diaz, Ria dan Yayan).
16. Terima kasih untuk NJT Foundation, Civic Institute, Lembaga Survei Indonesia,
SMRC, Indikator Politik Indonesia, Survey Script Indonesia, & Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) atas segala pengalaman serta segala bantuan moral
maupun materil yang telah diberikan selama ini.
17. Terima kasih kepada mace-mace di lingkungan FISIP & FEB Unhas (mace sany,
mace mala, mace mia, mace indah, mace halisa, istrinya dg.rahman)
ix
ABSTRAK
MOCHAMAD SYAHIR (E41108269). Dampak Interaksi Sosial Antara
Pengunjung Dengan Masyarakat Setempat Di Lingkungan Lembanna,
Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Dibawah
bimbingan Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si sebagai pembimbing I, dan Sultan,
S.Sos, M.Si sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan dampak interaksi sosial
antara pengunjung dengan masyarakat setempat di lingkungan Lembanna, Kelurahan
Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan adapun lokasi penelitian
yaitu di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong,
Kabupaten Gowa. Teknik pengambilan sampling yaitu dengan cara menentukan
karakteristik sendiri (purposive sampling) dan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini yaitu pengunjung cenderung untuk melakukan interaksi
dengan masyarakat setempat yang lebih mengarah ke bentuk kerja sama dan adanya
proses peniruan dari aspek sikap serta prilaku yang dilakukan pengunjung terhadap
masyarakat setempat sehingga memunculkan dampak yaitu perubahan sikap dan
prilaku yang cenderung beretika dari pengunjung yang kemudian dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari ketika sudah berada di lingkungan perkotaan. Dalam hal
dampak, terjadi perubahan penampilan karena seiring perkembangan zaman dan
perubahan mode, munculnya dampak pada aspek ekonomi bagi masyarakat setempat
yaitu lahirnya suatu kesadaran dan kemauan untuk menciptakan nilai tambah
ekonomi dengan cara memasarkan segala potensi dan kemampuan diri yang dimiliki
berdasarkan pembacaan sebuah peluang dan masyarakat mendapatkan berbagai
macam informasi terkini dan pengetahuan-pengetahuan baru yang dianggap dapat
bermanfaat bagi kelangsungan hidup mereka.
x
ABSTRACT
MOCHAMAD SYAHIR (E41108269). the impact of social interaction
between the visitor with local people in the neighborhood Lembanna, Village
Pattapang, District Tinggimoncong, Gowa. Under the guidance of Dr. H.
Suparman Abdullah, M.Si as supervisor I, and Sultan, S. Sos, M.Si as supervisor II.
This study aims to determine the shape and impacts of social interaction
between the visitors with local people, and the neighborhood at Lembanna.
This study uses qualitative methods and location is at the neighborhood of
Lembanna, Pattapang Village, District of Tinggimoncong, Gowa. The subjects are
collected and determined that based on specific criterium (purposive). Data is
collected by using primary data and secondary data that conducted trough
observation, interviews and documentation.
The results show that the visitors tend to interact with the local community
that lead to forms of cooperation and a process of imitation in terms of attitudes and
behaviors of the visitors towards local community. Therefore the impacts emerge
such as behavior and attitude changing from the visitors which are more respectfull
then applying in their daily life at urban neighborhood. This means there is a
significant changing in terms of personal appearance along with times and fashion.
Meanwhile, in economic aspecs of the local people, there is developing of
conclousness and willingness to create value-added economy by marketing all potent
natural and human resources of habitants after interpreting opportunities. Society
obtains a wide variety of the latest information and new knowledge that are usefull
for their survival life.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
……………………………..………………...………
HALAMAN JUDUL
…...……………………....………………………..
HALAMAN PENGESAHAN
…………......………………………….
HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI
………………………
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
……………………….
HALAMAN PERSEMBAHAN
………………….……………………..
KATA PENGANTAR
…………………………….…………………….
ABSTRAK
……………………………………….……………………
ABSTRACT
…..………………………………….……………………...
DAFTAR ISI
…..………………………………….……………………...
DAFTAR TABEL
…...……………………….………………..................
DAFTAR GAMBAR
………...…………….…………..........................
DAFTAR LAMPIRAN
……………….…….……...............................
BAB I PENDAHULUAN
.........................................................................
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah.
........................................................
1
.................................................................
7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Interaksi Sosial
2. Perubahan Sosial
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
xi
xii
xiii
xv
xvi
xvii
1
..........................................
7
...............................................................
9
.....................................................................
9
.................................................................
9
..............................................................
16
...........................................................................
21
….....................................
25
B. Kerangka Konseptual
............................................................
30
C. Definisi Operasional
..............................................................
31
BAB III METODE PENELITIAN
..........................................................
33
3. Kelurahan
4. Kebudayaan dan Masyarakat
A. Pendekatan dan Strategi Penelitian
.........................................
33
xii
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
..................................................
33
......................................................
34
1. Tipe Penelitian
..................................................................
34
2. Dasar Penelitian
................................................................
34
C. Tipe dan Dasar Penelitian
D. Teknik Pemilihan Informan
.................................................
34
.....................................................
35
......................................................................
35
.................................................................
37
………..............................................................
37
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
F. Analisis Data
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
.....................
A. Ulasan Singkat Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa
39
.....
39
.....................................
40
........................................
41
...............................
42
E. Kondisi Demografi Kelurahan Pattapang
.........................
44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
..........................
52
...............................................................................
75
……………………………………................
75
..................................................................................
76
….……………………………………………….
78
….…………………........…………………
80
…….…….…………………...……….
86
B. Ulasan Singkat Kelurahan Pattapang
C. Asal Usul Lingkungan Lembanna
D. Letak Geografis Lingkungan Lembanna
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keadaan penduduk Kelurahan Pattapang tahun 2013 ...............................
44
Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Status Pekerjaan, dan Status
Perkawinan di Kelurahan Pattapang tahun 2013 ……......................
44
Tabel 3. Keadaan Penduduk Lingkungan Lembanna tahun 2010 .……....................45
Tabel 4. Distribusi Rumah Tangga Lingkungan Lembanna tahun 2010 …................45
Tabel 5. Pentahapan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Pattapang tahun 2013 ….......45
Tabel 6. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Pattapang tahun 2013 …............47
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konseptual ……………………………………………….... 30
Gambar 2. Lingkungan Lembanna diambil dari citra satelit tahun 2013 ………….. 43
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara …………………………………………….... 80
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian ………………………………………….... 82
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa
berinteraksi dengan manusia lain dalam mewujudkan kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan,
minum, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan
akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk
pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu
partai politik tertentu dan sebagainya. Penelahan masyarakat, akan banyak
berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial, baik yang berskala kecil seperti
keluarga, ataupun yang berskala besar seperti masyarakat desa, masyarakat kota,
bangsa dan lain-lain.
Setiap individu pada awalnya merupakan anggota keluarga, walaupun
anggota-anggota keluarga tadi selalu menyebar dan waktu-waktu tertentu mereka
berkumpul seperti misalnya pada makan pagi, siang, dan malam. Setiap anggota
keluarga
mempunyai
pengalaman-pengalaman
masing-masing
dalam
hubungannya dengan kelompok-kelompok sosial lainnya di luar rumah. Bila
mereka berkumpul, terjadilah tukar-menukar pengalaman diantara mereka. Pada
saat-saat demikian, yang terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, tetapi
1
para anggota keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan-perubahan,
walaupun sama sekali tidak disadari. Bogardus (dalam Soekanto, 2007) saling
tukar-menukar
pengalaman
(social
experiences)
di
dalam
kehidupan
berkelompok mempunyai pengaruh yang besar di dalam pembentukan
kepribadian orang-orang yang bersangkutan.
Istilah community dapat diterjemahkan sebagai ”masyarakat setempat”
yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku, atau bangsa. Apabila
anggota – anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup
bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat
memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, kelompok tadi disebut
masyarakat setempat. Sebagai suatu perumpamaan, kebutuhan seseorang tidak
mungkin secara keseluruhan terpenuhi apabila dia hidup bersama-sama rekan
lainnya yang sesuku. Dengan demikian, kriteria yang utama bagi adanya suatu
masyarakat setempat adalah adanya social relationships antara suatu anggota
kelompok, yang kemudian dapat dikatakan bahwa masyarakat setempat
menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah
(dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu di mana faktor utama yang
menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara para anggotanya,
dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya. Menurut Selo
Soemardjan (dalam Soekanto, 2007) secara singkat dapat disimpulkan bahwa
2
masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh
suatu derajat sosial yang tertentu.
Masyarakat-masyarakat setempat yang mempunyai tempat tinggal tetap
dan permanen biasanya mempunyai solidaritas yang kuat sebagai pengaruh
kesatuan tempat tinggalnya. Memang dalam masyarakat modern, karena
perkembangan teknologi alat-alat perhubungan, ikatan pada tempat tinggal agak
berkurang, tetapi sebaliknya hal itu bahkan memperluas wilayah pengaruh
masyarakat setempat yang bersangkutan. Secara garis besar, masyarakat
setempat berfungsi sebagai ukuran untuk menggarisbawahi hubungan antara
hubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis tertentu. Sebagai
contoh, betapa kuatnya pengaruh luar, misalnya dibidang pertanian mengenai
soal cara-cara penanaman yang lebih efisien, penggunaan pupuk dan sebagainya,
masyarakat desa masih tetap mempertahankan tradisi, yaitu ada hubungan yang
erat dengan tanah karena tanah itulah yang memberikan kehidupan kepadanya.
Akan tetapi, tempat tinggal tertentu saja, walaupun merupakan suatu dasar
pokok, tidak cukup untuk membentuk masyarakat setempat.
Masyarakat moderen, seringkali dibedakan antara masyarakat pedesaan
dengan masyarakat perkotaan (rural community dan urban community).
Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian
masyarakat sederhana karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya
suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota, sebaliknya pada masyarakat
3
bersahaja pengaruh dari kota secara relatif tidak ada. Pembedaan antara
masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, pada hakikatnya bersifat
gradual. Agak sulit untuk memberikan batasan apa yang dimaksudkan dengan
perkotaan karena adanya hubungan antara konsentrasi penduduk dengan gejalagejala sosial yang dinamakan urbanisme. Seseorang boleh saja berpendapat
bahwa semua tempat dengan kepadatan penduduk yang tinggi merupakan
masyarakat perkotaan, hal itu kurang tepat karena banyak pula daerah yang
berpenduduk padat yang tidak dapat digolongkan ke dalam masyarakat
perkotaan. Begitu pula dengan masyarakat pedesaan yang warganya mempunyai
hubungan yang lebih erat dan lebih dalam ketimbang hubungan mereka dengan
warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok
atas dasar sistem kekeluargaan, dan pada umumnya hidup dari pertanian.
Walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, pembuat gula,
pemilik warung sembako, namun inti dari pekerjaan penduduk adalah pertanian.
Kelompok sosial bukan merupakan kelompok yang statis, setiap
kelompok sosial pasti mengalami perubahan. Gejala-gejala tersebut perlu
ditelaah lebih lanjut dalam perihal dinamika kelompok sosial tersebut. Beberapa
kelompok sosial sifatnya lebih stabil daripada kelompok-kelompok sosial
lainnya, atau dengan kata lain, struktur tidak mengalami perubahan-perubahan
yang mencolok. Ada pula kelompok-kelompok sosial yang mengalami
perubahan-perubahan cepat, walaupun tidak ada pengaruh-pengaruh dari luar.
4
Akan tetapi, pada umumnya kelompok sosial mengalami perubahan sebagai
akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola di dalam kelompok
tersebut karena pengaruh dari luar.
Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk
memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak
masyarakat. Terdapat aspek-aspek struktural dan sebuah proses, yang memang
tidak
dapat
disangkal
bahwa
masyarakat
mempunyai
bentuk-bentuk
strukturalnya seperti, kelompok-kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial,
stratifikasi, dan kekuasaan, tetapi semua itu mempunyai suatu derajat dinamika
tertentu yang menyebabkan pola-pola prilaku yang berbeda, tergantung dari
masing-masing situasi yang dihadapi. Perubahan dan perkembangan masyarakat
yang mewujudkan segi dinamisnya disebabkan karena para warganya
mengadakan hubungan satu dengan lainnya baik dalam bentuk orang-perorangan
maupun kelompok sosial.
Menurut Wibert E. Moore (dalam Soekanto, 2007) setiap masyarakat
selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat yang
bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa
perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula
perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada
pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan
cepat. Perubahan bisa berkaitan dengan nilai-nilai sosial, pola-pola prilaku,
5
organisasi, lembaga kemasyrakatan, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang.
Bercermin dari begitu dinamisnya proses-proses sosial yang terjadi dalam
sebuah masyarakat yang memungkinkan lahirnya beberapa dampak yang
bermuara kepada fenomena perubahan dalam sebuah tatanan struktural,
kebudayaan maupun prilaku individual anggota masyarakat tersebut.
Asumsi awal penulis untuk menggambarkan dan berupaya menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang muncul akibat adanya beberapa dampak yang lahir
dari proses interaksi dengan individu atau kelompok dari luar masyarakat
tersebut. Sebagai lokasi awal untuk memulai pendakian gunung Bawakaraeng
(2830 mdpl), Lingkungan Lembanna hampir setiap hari begitu ramai dikunjungi
oleh orang luar (pendatang) dengan berbagai macam karakter dan budaya. Salah
satu konsekuensi logis, yakni tumbuhnya geliat ekonomi di lingkungan tersebut.
Geliat ekonomi tersebut tidak hanya nampak dari perubahan struktur rumah,
beragamnya mata pencaharian masyarakat bahkan terbangun kepentingan
komersil untuk melakukan interaksi dengan pendatang.
Dengan dasar bahwa munculnya fenomena perubahan sosial terutama
dalam penanggapan hasil interaksi sosial dengan individu/kelompok dari luar
merupakan bagian proses sosial bersifat anomali yang terjadi dalam sebuah
masyarakat pedesaan yang bermukim di sebuah kaki gunung pada umumnya.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dalam penulisan karya ilmiah ini penulis merumuskan masalah yaitu :
1.
Bagaimana interaksi sosial antara pengunjung dengan masyarakat setempat
di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi
Moncong, Kabupaten Gowa?
2.
Apa dampak interaksi sosial antara pengunjung dengan masyarakat setempat
di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi
Moncong, Kabupaten Gowa?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Pada hakekatnya penelitian merupakan usaha yang dilakukan secara
sistematis,
diteliti secara mendalam untuk menganalisa serta memecahkan
masalah yang akan dirumuskan dengan cara menyimpulkan dan mencari
pengertian terhadap fenomena sosial. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial antara pengunjung dengan
masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang,
Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa.
2.
Untuk menemukan dampak dari proses interaksi sosial antara pengunjug
dengan masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan
Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa.
7
Sedangkan kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan
penulis adalah sebagai berikut :
a) Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, terkhusus Jurusan Sosiologi dalam menambah
bahan kajian perbandingan bagi yang menggunakan.
b) Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi
masyarakat masyarakat Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang,
Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa tentang fenomena perubahan
yang terjadi pada mereka secara khusus dan para pendatang terutama
pendaki gunung Bawakaraeng yang sering melalui Lingkungan Lembanna
sebagai titik awal pendakian.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Strategi Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan
untuk memahami prinsip-prinsip umum yang mendasari gejala-gejala yang
menjadi pusat perhatian penelitian dan hakekat hubungan antar gejala-gejala
tersebut dengan aspek kehidupan warga atau masyarakat yang diteliti. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif penulis berharap untuk mengungkap dan
memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikit pun belum diketahui (Strauss
dan Corbin, 2007 : 5)
Untuk penelitian kualitatif, sasaran atau masalah penelitian merupakan
suatu satuan yang bulat atau menyeluruh yang dikaji dengan cara memahami dan
bukan mengukur. Sasaran kajian yang dipandang sebagai satuan yang bulat
menyeluruh (whole a system) tersebut merupakan corak pandang yang
dinamakan pula sebagai penelitian yang bersifat holistik.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 hingga bulan
Februari 2015 dan berlokasi di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang,
Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
33
C. Tipe dan Dasar Penelitian
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
yakni sebuah penelitian yang berusaha memberikan gambaran atau uraian
yang bersifat deskriptif mengenai suatu kolektifitas objek yang diteliti secara
sistematis dan aktual mengenai fakta-fakta yang ada.
2. Dasar Penelitian
Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
yaitu dengan mengambil 10 informan yang dilakukan secara intensif
mendalam, mendetail dan komperehensif terhadap objek penelitian, guna
menjawab permasalahan yang diteliti.
D. Teknik Pemilihan Informan
Informan adalah orang yang memiliki kemampuan atau kesanggupan
dalam mengunggkap kebiasaan yang dimilikinya secara lisan dan/atau tulisan
dengan bahasa yang dimilikinya dan merupakan sumber informasi bagi peneliti.
Adapun jumlah informan dalam penelitian ini adalah 5 orang anggota masyarakat
yang bermukim di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan
Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa dan 5 orang pengunjung yang kemudian
akan dilakukan wawancara mendalam (indeph interview) sebagai informan.
Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling
yang dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu yaitu masyarakat atau
34
tokoh-tokoh masyarakat setempat, yang dianggap mampu memberikan data
tentang apa yang akan dicapai dalam penelitian serta pengunjung yang datang ke
lokasi tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan tipe
dasar dari data yang dibutuhkan yaitu data primer dan data sekunder. Kedua
klasifikasi ini ditempuh dengan teknik pengumpulan data yang berbeda. Berikut
teknik pengumpulan dari masing-masing data tersebut.
1. Data Primer
 Observasi (Observation)
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat kondisi dan
melihat secara reallitas secara langsung di lapangan. Dengan teknik ini,
peneliti dapat memperoleh gambaran tentang gejala-gejala (tindakan, benda
dan peristiwa) serta kaitan antara satu gejala dan gejala lain yang bermakna
bagi objek penelitian. Dalam hal ini, observasi dilakukan oleh peneliti secara
langsung
mengamati
berbagai
aspek
kehidupan
masyarakat
dan
lingkungannya diantaranya kondisi lokasi penelitian secara umum, kondisi
lingkungan serta berbagai peristiwa yang berkaitan dengan permasalahan.
 Wawancara Mendalam (Indeph Interview)
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan secara lisan dan langsung (bertatap muka) dengan informan yang
35
telah ditetapkan dengan tujuan mendapatkan informasi secara lengkap,
mendalam dan komperehensif sesuai dengan tujuan penelitian, serta mencari
tahu tentang permasalahannya dengan lingkungan dilokasi penelitian.
Pertanyaan yang diajukan peneliti berupa pertanyaan lisan dengan tetap
merujuk pada pedoman wawancara yang ada, dan jawaban dari informan
akan direspon secara lisan.
Wawancara mendalam akan dilakukan oleh peneliti kepada informan
yang terpilih sebagai sebuah teknik untuk mengumpulkan data primer. Hal
ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait dengan masalah yang
diangkat oleh peneliti, agar peneliti dapat memperoleh data yang mendukung
validitas hasil penelitian yang dilaksanakan.
 Dokumentasi
Merupakan salah satu cara memperoleh data dengan sejumlah
dokumentasi yang berasal dari dinas, instansi terkait, atau orang lain berupa
foto, arsip kegiatan serta berkas lainnya yang mengabadikan sebuah moment
yang terkait dengan objek penelitian. Selain itu menghimpun dan merekam
data yang bersifat dokumentatif.
36
2. Data Sekunder
 Kantor atau instansi
Pengambilan data sekunder yang didapatkan dari kantor atau
instansi yang terkait dengan objek penelitian guna mendukung data primer
yang telah diambil di lokasi penelitian seperti peta wilayah dan data
monografi.
 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah suatu teknik pengumpulan data melalui
bantuan media kepustakaan berupa buku-buku, artikel, majalah, koran,
jurnal maupun refrensi lain yang terkait dengan masalah yang diangkat
peneliti.
F. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif.
Data yang diperoleh di lapangan, diolah kemudian disajikan dalam bentuk
deskripif naratift. Menyangkut analisis data kualitatif, menganjurkan tahapantahapan dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut :
1. Reduksi data, yaitu menyaring data yang diperoleh di lapangan kemudian
dituliskan ke dalam bentuk uraian atau laporan terperinci, laporan tersebut
direduksi, dirangkum, dipilih, difokuskan pada bantuan sebuah program,
kemudian disusun lebih sistematis sehingga mudah dipahami.
37
2. Penyajian data, yaitu usaha untuk menunjukkan sekumpulan data atau
informasi, untuk melihat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari
penelitian tersebut.
3. Kesimpulan, merupakan proses untuk menjawab permasalahan dan tujuan
sehingga ditentukan saran dan masukan untuk pemecahan masalah.
38
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan berupa hasil dari
pembahasan data dan informasi yang telah diperoleh di lokasi penelitian, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengunjung mendapatkan informasi serta ajakan untuk datang dari temantemannya, dan ini menjadi indikator bahwa Lingkungan Lembanna
tersosialisasi dengan luas serta efektif walaupun sebatas informasi yang
beredar dari mulut ke mulut saja.
2. Pengunjung cenderung untuk melakukan interaksi dengan masyarakat setempat
yang lebih mengarah ke bentuk kerja sama, sehingga menyadarkan masyarakat
setempat bahwa proses berinteraksi tersebut dapat memenuhi kepentingannya.
3. Adanya proses peniruan dari aspek sikap dan prilaku yang dilakukan
pengunjung terhadap masyarakat setempat sehingga memunculkan dampak
yaitu perubahan sikap dan prilaku yang cenderung beretika dari pengunjung
yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika sudah
berada di lingkungan perkotaan.
4. Ada dampak yang kemudian menghasilkan sebuah perubahan penampilan
karena seiring perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang
52
mereka kenakan mengalami perubahan semisalkan anak-anak maupun remaja
sekarang yang tinggal di Lingkungan Lembanna yang cara berpakaiannya
sudah mulai mengikuti trend atau gaya berbusana pengunjung yang datang dari
luar daerah terutama yang berasal dari lingkungan perkotaan.
5. Munculnya dampak pada aspek ekonomi bagi masyarakat setempat yaitu
lahirnya suatu kesadaran dan kemauan untuk menciptakan nilai tambah
ekonomi dengan cara memasarkan segala potensi dan kemampuan diri yang
dimiliki berdasarkan pembacaan sebuah peluang. Kemudian secara umum
tergambarkan melalui tiga fase kepentingan yang menggambarkan suatu
kesadaran ekonomi dari masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, yaitu
kepentingan kekeluargaan, kepentingan agrobisnis, serta kepentingan penyedia
jasa dan fasilitas.
6. Lahirnya dampak yang dirasakan oleh masyarakat setempat di Lingkungan
Lembanna yaitu mereka dapat mendapatkan berbagai macam informasi terkini
dan pengetahuan-pengetahuan baru yang dianggap dapat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup mereka.
B. Saran.
Berdasarkan temuan dari penelitian ini mengenai Dampak interaksi
sosial antara pengunjung dan masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna,
Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa maka
disarankan sebagai berikut :
53
1. Agar masyarakat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan
Tinggimoncong, Kabupaten Gowa dan pengunjung saling berinteraksi dengan
baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka. Karena diketahui
dalam masyarakat yang heterogen kita mempunyai latar belakang budaya, ras
yang berbeda dan akan mudah terjadi pertentangan.
2. Kepada masyarakat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang,
Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa agar tidak terlalu mengikuti
atau meniru apa yang dilakukan pengunjung yang datang tetap menjaga adat
istiadat masyarakat, karena hal tersebut yang menjadi pembeda antara
masyarakat dengan pengunjung dari luar.
3. Kepada para pengunjung agar menghormati segala sesuatu yang sudah tertata
rapi dikalangan masyarakat Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang,
Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa seperti sistem adat istiadat,
etika dan perilaku luhur.
4. Kepada aparat setempat kiranya dapat memperbaiki sistem pelaporan
pengunjung, karena hal itu dapat bermanfaat apabila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan.
54
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa (2014). Kecamatan Tinggimoncong Dalam
Angka Tahun 2014. Gowa
Bungin, Burhan (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. (Edisi Pertama). Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Martono, Nanang (2012). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Moleong, Lexy J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
Sajogyo, Pudjiwati (penyunting) (2005). Sosiologi Pedesaan: kumpulaan bacaan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Salam, Muslim (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif: Menggugat Doktrin
Kuantitatif. Makassar: Masagena Press
Soekanto, Soerjono (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Strauss, Anseln dan Juliet Corbin (2007). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sztompka, Piotr (2010). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Pernada Media Group
Sumber Lain :
Fajar Alam Pawaka, E et. All (2006). “Pasarean Gunung Kawi: Perubahan Sosial dan
Dinamika Ekonomi”. Surabaya
Ina Astari Utaminingsih (2006). Pengaruh Penggunaan Ponsel Pada Remaja Terhadap
Interaksi Sosial Remaja (Kasus SMUN 68, Salemba Jakarta Pusat, DKI
Jakarta). Bogor: Program Studi Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Christin Natalia Sattu (2012). Situs Facebook Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus
Perubahan Pola Interaksi Mahasiswa Fisip Unhas). Makassar: Antropologi
FISIP UNHAS.
Sri Rahayu Rahmah Nasir (2014). Perubahan Sosial Masyarakat Lokal Akibat
Perkembangan Pariwisata Dusun Wakka Kab. Pinrang (Interaksi Antara
Wisatawan dan Masyarakat lokal). Makassar: Sosiologi FISIP UNHAS.
55
Academia, makalah interaksi sosial, diakses 29 Oktober 2014.
https://www.academia.edu/makalah interaksi sosial.
Carapedia, Definisi interaksi sosial menurut para ahli, diakses 29 Oktober 2014.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_interaksi_sosial_menurut_para_a
hli_infi965.html
Pengertian Ahli, Pengertian interaksi sosial menurut ahli,diakses 29 Oktober 2014.
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-interaksi-sosialmenurut-ahli.html
Totosimandja, Makalah Filsafat Umum, diakses 29 Oktober 2014.
http://www.totosimandja.com/2013/12/makalah-filsafat-umumtentang.html
Wikipedia, Kelurahan, diakses 29 Oktober 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelurahan
Febryaristian, Perbedaan desa dengan kelurahan, diakses 29 Oktober 2014.
http://febryaristian.blogspot.com/2012/12/perbedaan-desa-dengankelurahan_29.html
Historycal Education, Sejarah desa dan kelurahan, diakses 29 Oktober 2014.
http://historycal-education.blogspot.com/2013/01/sejarah-desa-dankelurahan.html
Dian Husada Nurul Eka, Konsep perilaku manusia, diakses 31 Oktober 2014.
http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html
Agroteknologi Umpar, Sosiologi Pedesaan (Laporan Hasil Praktek Lapang), diakses
12 Mei 2015.
http://agrotekumpar.blogspot.com
Winaa Kurniaa, Only Lembanna, diakses 12 Mei 2015.
http://winaa-kurniaa.blogspot.com
Dialektika Manusia, Lembanna, desa diatas awan, diakses 12 Mei 2015.
http://dialektikamanusia.blogspot.com
Area Freandana, Pengaruh Pendatang Terhadap Interaksi Sosial Masyarakat Pribumi,
diakses 12 Mei 2015.
http://freandana.blogspot.com
56
LAMPIRAN 1
Pedoman Wawancara
A. IDENTITAS INFORMAN
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
:
Pekerjaan
:
Status
:
Pendidikan
:
Agama
:
Suku
:
Alamat
:
B. PERTANYAAN WAWANCARA
 Masyarakat Lembanna.
1. Sejak kapan anda tinggal di Lembanna?
2. Apa yang anda ketahui tentang Lembanna?
3. Selama anda tinggal di Lembanna, berapa jumlah pengunjung yang anda
ketahui?
4. Sejauh yang anda perhatikan,apa-apa saja yang pengunjung lakukan disini?
5. Biasanya sampai berapa lama pengunjung berada di sini?
57
6. Pernah
anda
melakukan
interaksi
dengan
pengunjung-pengunjung
tersebut?seperti apa bentuk interaksi tersebut?
7. Pada situasi seperti apa anda melakukan interaksi dengan pengunjungpengunjung tersebut?
8. Apakah anda merasa akrab dengan pengunjung-pengunjung tersebut?
9. Apakah ada dampak yang terjadi setelah anda melakukan proses interaksi
tersebut?
10. Apa pendapat anda tentang Lembanna ditahun 2010 hingga 2015 dari
aspek Sosial dan Ekonomi?
 Pengunjung.
1. Dari mana anda mengetahui informasi tentang Lembanna?
2. Sudah berapa kali anda datang ke Lembanna? Tahun berapa anda datang
pertama kali ke Lembanna?
3. Apa tujuan anda datang ke Lembanna?
4. Pernah anda melakukan interaksi dengan masyarakat Lembanna?seperti
apa bentuk interaksi tersebut?
5. Pada situasi seperti apa anda melakukan interaksi dengan masyarakat
Lembanna?
6. Apakah anda merasa akrab dengan masyarakat Lembanna?
7. Apakah ada dampak yang terjadi setelah anda melakukan proses interaksi
tersebut?
8. Apa pendapat anda tentang Lembanna ditahun 2010 hingga 2015 dari
aspek Sosial dan Ekonomi?
58
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI PENELITIAN
Suasana Lingkungan Lembanna.
Kelompok Pengunjung yang baru tiba di rumah salah satu warga.
59
Kendaraan yang dimiliki oleh salah satu pengunjung
Portal di pintu masuk Lingkungan Lembanna, pengunjung akan dikenakan
sumbangan sukarela oleh masyarakat untuk perbaikan jalan di Lembanna.
60
Papan nama masjid yang berada di Lingkungan
Lembanna.
Air terjun Lembanna tampak dari kejauhan.
Salah satu pintu untuk jalur pendakian menuju gunung Bawakaraeng.
61
Wawancara dengan salah satu informan (masyarakat setempat).
Papan tanda biaya parker di halaman rumah salah satu warga.
Salah satu informan (masyarakat setempat).
62
Kantor Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
Tempat & Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Riwayat Pendidikan
1) SD
2) SLTP
3) SMA
4) Perguruan Tinggi
Riwayat Organisasi
: Mochamad Syahir
: Jakarta, 09 Desember 1989
: Laki – laki
: Islam
: BTP Blok. AA No.117 Makassar
: SDN Mangun Jaya I, Kec. Tambun, Kab. Bekasi, Jawa Barat
: SLTP Negeri 1 Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan
: SMA Negeri 2 Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan
: Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Hasanuddin
1) Anggota Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Hasanuddin tahun 2008-2015.
2) Anggota Lingkar Pengkajian Sosial Politik (LIPSTIK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Hasanuddin tahun 2008-2011.
3) Anggota Divisi Kesekretariatan dan Perlengkapan pada Badan Pengurus Keluarga
Mahasiswa Sosiologi (KEMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Hasanuddin periode 2010-2011.
4) Penanggung Jawab Urusan Rumah Tangga pada Badan Pengurus Komunitas
Mahasiswa Pencinta Alam Sosial Politik (KOMPAS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Hasanuddin periode 2010-2011.
5) Ketua I pada Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KEMASOS) Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode 2011-2012.
6) Ketua Umum Komunitas Mahasiswa Pencinta Alam Sosial Politik (KOMPAS)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode 2011-2012.
7) Koordinator Tim Perumus Konstitusi Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Hasanuddin tahun 2012.
8) Koordinator Badan Pertimbangan Organisasi Keluarga Mahasiswa Sosiologi
(KEMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode
2012-2013.
9) Koordinator Pusat Pendidikan dan Latihan pada Badan Pengurus Komunitas
Mahasiswa Pencinta Alam Sosial Politik (KOMPAS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Hasanuddin periode 2013-2014.
10) Sekretaris Dewan Musyawarah Kriyaw Pencinta Alam periode 2014-2016.
63
Download