Etika dan Filsafat Komunikasi [TM15]

advertisement
MODUL ETIKA DAN FILSAFAT
KOMUNIKASI
ETIKA KOMUNIKASI DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ORGANISASI
Fakultas
Ilmu Komunikasi
Program
Studi
Public
Relations
Tatap
Muka
14
Kode MK
Disusun Oleh
Muhamad Camdan
Abstract
Kompetensi
Membahas mengenai etika
komunikasi organisasi
Diharapkan setelah pembahasan,
mahasiswa memahami etika
komunikasi komunikasi organisasi
ETIKA KOMUNIKASI DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ORGANISASI
Pendahuluan
Setiap organisasi bertanggungjawab untuk mengembangkan suatu perilaku organisasi yang
mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan secara tertulis dan dapat dijadikan
pegangan oleh seluruh pegawai. Budaya tersebut harus memiliki akar dan memiliki nilai-nilai
luhur yang menjadi dasar bagi etika pengelolaan suatu organisasi yang mencakup
Profesionalisme, Kerjasama, Keserasian, Keselarasan, Keseimbangan, dan Kesejahteraan.
Implementasi nilai-nilai yang terdapat dalam budaya Kerja tersebut dalam suatu organisasi
sangat erat hubungannya dengan kemauan manajemen untuk membangun etika perilaku
dan budaya organisasi yang anti kecurangan, sehingga dapat mengurangi atau menghindari
terjadinya 3 (tiga) kecurangan pokok seperti:
§ Kecurangan dalam laporan keuangan,
§ Kecurangan penggelapan asset, dan
§ Kecurangan tindak pidana korupsi.Faktor-faktor penentu keberhasilan
Keberhasilan pembangunan suatu etika perilaku dan budaya organisasi yang anti
kecurangan yang akan mendukung secara efektif penerapan nilai-nilai budaya kerja, sangat
erat hubungan dengan hal-hal atau faktor-faktor penentu keberhasilannya yang saling terkait
satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Komitmen dari Top Manajemen Dalam Organisasi. Manajemen harus memberikan
tauladan dan kemauan yang kuat untuk membangun suatu budaya yang kuat dalam
organisasi yang dipimpinnya. Peranan moral/kepribadian yang baik dari seorang
pimpinan dan komitmennya yang kuat sangat mendorong tegaknya suatu etika prilaku
dalam suatu organisasi dan dapat dijadikan dasar bertindak dan suri tauladan bagi
seluruh pegawai.
2. Membangun Lingkungan Organisasi Yang Kondusif. Kepedulian positif dari lingkungan
kerja sangat diperlukan dalam membangun suatu etika perilaku dan budaya oganisasi
yang kuat. Rendahnya kepedulian dan moral akan menyuburkan tindakan kecurangan
yang pada akhirnya akan merusak bahkan dapat menghancurkan organisasi.
Faktor-faktor ketidakpedulian tersebut antara lain disebabkan oleh :

‘13
Top manajemen kurang peduli tentang hukuman dan penghargaan
2
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Umpan balik yang negatif yang dirasakan oleh pegawai yang bermoral atau
bermental baik dan penempatan kerja yang tidak adil atau tidak berbasis kinerja dan
tidak sesuai dengan kemampuan pegawai.

Berkembangnya rasa ketidak pedulian akan organisasi

Pimpinan lebih bersifat otoriter dan kurang menghargai partisipasi karyawan §
Rendahnya loyalitas dan rasa memiliki organisasi

Anggaran yang tidak rasional dan adanya pemaksaan pencapaian terget yang tidak
rasional tersebut.

Kurangnya pelatihan pegawai dan kurangnya kesempatan promosi

Tidak jelasnya pertanggungjawaban organisasi

Kurangnya komunikasi dan metode kerja organisasi yang tidak jelas
Sedangkan hal-hal yang dapat membantu terwujudnya lingkungan kerja yang kondusif
dalam mengurangi resiko kecurangan yaitu :

Memperkenalkan reward system yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dan hasil

Memiliki kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan

Adanya tim orientik untuk menjalin kerjasama dalam mengambil suatu keputusan

Program kompensasi administarasi yang profesional

Program pelatihan yang profesional dan proritas dalam pembinaan karir.
Masalah etika selalu muncul dalam situasi yang melibatkan orang lain, tetapi seringkali
organisasi lebih banyak menyoroti masalh etika ini daripada pihak – pihak lainnya.
Pelanggaran terhadap etika yang telah diterima secara umum merupakan masalah yang
harus diwaspadai dalam organisasi. Bagi sebagian orang perilaku etis dalam organisasi
tidak selalu penting. Charles Saxon, kartunis majalah The New Yorker, menerbitkan serial
kartun bisnis berjudul “ kejujuran adalah salah satu kebijakan yang lebih baik”, Tampaknya
Saxon berpendapat bahwa dikusi etika dalam organisasi bisnis diperlukan, dan mungkin
bermanfaat bagi kita untuk mempelajari beberapa masalah etika dalam konteks pembuatan
keputusan mengenai pekerjaan dalam organisasi. Bidang karier apapun yang anda
putuskan untuk anda tekuni, pasti mencakup sejumlah dilemma dan paradoks mengenai
etika kehidupan yang sesunguhnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan etika ?
Sekelompok teoritis (Solomon & Hanson, 1985) mengemukan bahwa etika berkaitan dengan
pemikiran dan cara bersikap, pemikiran mengenai etika terdiri dari evaluasi masalah dan
keputusan dalam arti bagaimana kedua hal ini memberi andil pada kemungkinan penigkatan
seseorang seraya menghindari akibat yang merugikan orang lain dan diri sendiri. Perilaku
etis berhubungan dengan tindakan yang sesuai dengan keputusan yang relevan, yang
‘13
3
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sejalan dengan seperangkat pedoman yang menyangkut perolehan yang mungkin dan
akibat yang merugikan orang lain.
Masalah etika dalam organisasi dapat dibagi dalam dua kategori :
1. yang menyangkut praktik – praktik organisasi di tempat kerja, dan
2. yang menyangkut keputusan perorangan
Praktik – praktik Organisasi
1. Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan. Masalah ini berhubungan
dengan cara organisasi memperlakukan anggotanya. Dari sudut pandang sebagian
besar anggota oraganisasi, kepentingan organisasi didahulukan dan kepentingan
anggota dijadikan yang paling akhir.
2. Kebijakan dan praktik personel. Masalah ini berkenaan dengan etika kepegawaian,
pemberian gaji, kenaikan pangkat, pendisiplinan, pemberhinetian dan masalah
pension anggota organisasi. Kewajiban umum organisasi adalah berlaku adil pada
anggota organisasi yang prospektif disetiap jenjang karirnya.
3. Keleluasaan (privacy) dan pengaruh terhadap keputusan pribadi. Perjanjian eksplisit
dan implicit antara pegawai dengan organisasi yang memperkerjakan mereka,
memberi peluang kepada organisasi untuk memperhatikan faktor – faktor yang
secara jelas mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Namun masalah etika muncul
bila organisasi menaruh perhatian khusus pada masalah kehidupan pribadi
anggotanya yang tidak secara langsung mempengaruhi prestasi kerja mereka dalam
organisasi, misalnya segala sesuatu yang terjadi selama cuti yang mungkin
mempengaruhi citra organisasi, keikutsertaan dalam masalah – masalah public
seperti kegiatan masyarakat dan organisasi pelayanan, kontribusi pada badan –
badan amal, dan keterlibatan dalam kelompok kegiatan politik.
‘13
4
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Memahami Etika Di Kantor
Etika merupakan dasar yang penting didalam
pergaulan serta menjadi landasan penting bagi
sebuah peradaban yang akan menjadi kesan
mendalam dan terpatri terus di benak seseorang.
Etika bukan hanya sekedar penampilan fisik, tetapi
masih banyak faktor lain yang dapat mendukung
seseorang untuk menampilkan sosoknya yang
memiliki etika yang tinggi.
Ada perbedaan di dalam etika setiap pergaulan, seperti etika di rumah akan pasti berbeda
dengan etika dengan para pedagang kaki lima, serta berbeda pula dengan etika di kantor.
Untuk etika di kantor memiliki perbedaan yang lebih rumit dari pada etika di rumah maupun
etika pedagang kaki lima. Dimana etika kantor ini erat kaitannya dengan hubungan antara
atasan dan bawahan. Mungkin ada sebuah kantor dimana atasan yang semaunya saja
memperlakukan bawahannya, sebaliknya di kantor lainnya, ada bawahan yang masih belum
memahami posisinya di mata atasan.Adapula di sisi lain sebuah kantor yang
memperlakukan bawahan seperti budak, dan pasti adapula bawahan yang selalu sukanya
membuat malu atasan, tetapi kita tidak perlu pusing dengan hal tersebut, karena
kebanyakan perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan. Sekarang
bagaimana agar karyawan perusahaan dapat membudayakan atau lebih memahami etika
pergaulan di kantor, dengan menampilkan diri sebagai pribadi yang memiliki etika.
Kalau Anda adalah orang yang bekerja kantoran, saya yakin sudah paham sekali mengenai
etika, tetapi yang lebih penting adalah kita bisa tetap konsisten menjaga kredibilitasnya dan
saling menghargai satu sama lain antar karyawan. Semakin nyaman suasana bekerja di
kantor, maka akan tercipta perasaan yang enjoy dalam bekerja, tidak ada tekanan dan lain
sebagainya.
Kalau diartikan etika adalah suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap
perbuatan-perbuatan manusia, bagaimana etika dapat dipahami dengan ukuran-ukuran
tentang bergaul, bagaimana menyapa, bagaimana berpakaian, bertutur kata, makan
bersama, menerima telepon dan lain sebagainya.
Seperti yang dikatakan Dr.Norman Vincent Peale, jadilah manusia yang percaya diri sendiri
dan galakan sifat dinamis yang menaruh keyakinan bahwa Anda memilih pengetahuan dan
‘13
5
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kemampuan untuk melakukan apa saja yang diperlukan, dan mengerjakan dengan penuh
tanggung jawab.
Dengan
memiliki
kepercayaan
diri
yang
kuat
merupakan
faktor
dominan
yang
mempengaruhi dengan rekan kerja..Rasa puas dengan kepercayan diri yang kuat berarti
memiliki keyakinan diri dan siap untuk segala tugas yang ada, sudah berani memberikan
pandangan demi kebenaran dan selalu tegas dalam membuat keputusan.
ETIKA MASUK KANTOR
Seperti biasa yang terjadi setiap hari kerja pada sebuah kantor bank selalu membuka kantor
sebelum jam kerja sekitar jam tujuh pagi dibuka oleh Kepala Operasi yang biasanya datang
lebih awal, selanjutnya petugas cleaning service datang untuk membersihkan bagian dalam
kantor dan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
Selang beberapa saat kemudian seorang karyawan bernama Anna datang, kemudian
seperti biasa pula setiap karyawan yang datang harus melakukan absensi dengan
menggunakan finger scan, begitu juga Anna melakukan absensi dan selalu memberikan
ucapan selamat pagi, dengan ceria dan ini terjadi secara rutin dan konsisten.
Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa ada sejumlah aturan salam telah dikenal dan
sudah melekat menjadi kebiasaan sehari-hari, semua ini untuk memudahkan kita dalam
menjalin pergaulan atau hubungan dalam semangat perdamaian di kantor.
Dengan mengucapkan salam yang dilakukan yang memang kelihatan sederhana ini akan
menjadi pintu pembuka dalam mengawali interaksi dan komunikasi dengan rekan sekantor,
hal ini lebih mudah membuka komunikasi apabila lawan bicara kita menunjukan wajah
penuh ceria.
pada saat kegiatan rutin kerja dimulai, masing-masing karyawan sudah sibuk dengan
pekerjaannya sesuai bidangnya, akan tetapi dengan keadaan situasi tersebut, berilah
senyum yang tulus kepada orang yang Anda jumpai, baik kepada rekan kerja, satpam,
driver dan atasan Anda. Hal ini akan menciptakan suasana yang nyaman.
MEMAHAMI DASAR ETIKA PERGAULAN
Setiap hari dalam pergaulan di kantor sudah tak terelakan, karena satu sama lain saling
membutuhkan ber interaksi yang didalamnya mencakup komunikasi.Interaksi dan
komunikasi akan berjalan dengan baik apabila kedua belah pihak saling menghormati dan
mengerti akan hak dan kewajibannya masing-masing, karena etika itu menyangkut
moralitas,
susila,
sosial,
agama
dan
lain
Bagaimana memahami etika pergaulan adalah seperti berikut ini diantaranya :
‘13
6
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebagainya.
1.
2.
3.
4.
5.
Bersikap sopan santun dan ramah
Penuh perhatian terhadap orang lain (empaty)
Mampu menjaga perasaan orang lain
Berusaha untuk saling membantu bila melihat teman kerja membutuhkan bantuan
Mampu mengendalikan emosi
ETIKA BERPAKAIAN
Setiap orang selalu menginginkan penampilan yang menarik dan ingin merasa menarik di
lihat orang lain, karena penampilan itu merupakan daya tarik setiap orang.Penampilan yang
baik tercipta dari pakaian yang dipakai sehari-hari, walaupun didalam kantor hampir semua
karyawan perusahaan memakai seragam masing-masing yang telah ditentukan dan sebagai
karyawan di kantor tetap harus menjaga citra diri dan wibawa perusahaan sebagai image
terhadap orang lain, apalagi kalau perusahaan bergerak di bidang jasa tentu salah satu
menjadi hal pokok. Pakaian yang baik dan pas digunakan memberikan kesan anggun dan
lebih profesional dan yang perlu kita laksanakan dalan berpakaian kantor adalah
disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan harinya dalam menggunakan seragam,
kalau mungkin warna atau model menurut selera Anda tidak sesuai, karyawan meski tetap
harus
menggunakannya
dan
tidak
menolak.
Bagaimana cara etika berpakaian di kantor yang perlu diperhatikan adalah :
1.
Gunakan pakaian dengan ukuran yang pas
2.
Biasakan berpakaian rapi dan tidak kedodoran
3.
Jangan merubah model pakaian
ETIKA BERBICARA
Dalam berbicara gunakan bahasa dengan ucapan yang jelas dan gampang dimengerti serta
tetap mwenjaga batasan-batasan yang mencerminkan etika dan tidak menimbulkan
pembicaraan yang asal saja.Sebagai orang timur sangat menghormati nilai kesopanan.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui ketika berbicara dengan orang lain.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pada saat berbicara harus menatap lawan bicara
Pada saat berbicara suara harus jelas terdengar
Gunakan bahasa yang baik dan benar
Hindari menggunakan nada suara yang tinggi
Aturlah pembicaraan agar gampang dimengerti
Belajar untuk bisa mengimbangi lawan bicara
Berusaha untuk menyenangkan lawan bicara
Ciptakan selang sekali waktu rasa humor
Mampu untuk memuji lawan bicara Selau berusaha untuk menjadi pendengar yang
baik
Sedangkan hal-hal yang harus dihindari ketika berbicara dengan teman kerja
1.
2.
‘13
Jangan membicarakan kejelekan orang lain/teman kerja
Pada saat berbicara hindari pembicaraan hal yang sensitif
7
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3.
4.
5.
Jangan memotong pembicaraan orang lain
Jangan monopoli pembicaraan
Hindari untuk membicarakan diri sendiri
MENJAGA HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEKERJA
Dalam lingkungan kerja, faktor kerja sama merupakan landasan utama agar pekerjaan bisa
berhasil dengan baik dan minimal bisa mencapai sesuai yang diinginkan.Sering kita tidak
menyadari keberhasilan karir kita sebenarnya akibat dorongan dan peran dari teman kerja,
oleh karena itu binalah hubungan dengan kebersamaan dan ciptakan citra yang baik kepada
sesama rekan kerja dan tunjukan diri kita adalah bagian tak terpisahkan dari mereka.
Dengan memperlakukan kawan sebaik mungkin dengan kesan bahwa dirinya sangat berarti
bagi kita akan membawa hasil yang lebih baik dalam membina kelanjutan hubunga teman
sekerja.
Kalau kita secara konsisten bisa membangun saluran komunikasi yang efektif dan efisien
yang dapat menjadi wadah bagi semua karyawan untuk mencurahkan aspirasi dan keluh
kesahnya, ini akan membawa suatu keberhasilan team kerja semakin lebih berkembang
dalam hubungan kerja dan meciptakan iklim kerja yang nyaman dan damai.
Berikut ini kiat yang sederhana agar kita dihormati oleh teman sekerja :
1. Jadikanlah teman sekerja sebagai mitra kerja, tetapi jangan mengangap teman kerja
sebagai pesaing
2. Tumbuhkan rasa saling membantu satu sama lain
3. Ingatkanlah teman sekerja ketika ada sedikit menyimpang
4. Jaga agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan
5. Biasakan untuk berdiskusi yang bermanfaat
6. Jangan menjelekan atau menjatuhkan teman sekerja dihadapan atasan
7. Hargai setiap teman sekerja sebagai manusia yang bermartabat.
Etika komunikasi dengan atasan
Hanya Berdua. Anda hanya berdua di dalam lift dengan pimpinan perusahaan dan dia
menyapa terlebih dahulu, “Selamat Pagi”.
Tips :
1) Don’t : Hanya tersenyum atau membalas“Selamat Pagi”. Lalu membiarkan
pembicaraan tergantung sampai lift terbuka dan memisahkan Anda.
2) Do : Cari tahu informasi tentang atasan Anda, misalnya hobi atau keluarganya. Jadi
ketika Anda kebetulan terjebak dalam lift hanya dengan atasa, Anda bisa
bilang, “Selamat Pagi Pak/Bu. Masih sering main tenis kalau hari minggu?”. Ini bisa
menjadi pembuka jalan untuk menjalin hubungan yang akrab dengannya (walau 90%
kemungkinan dia tidak tahu siapa Anda).
Bos Di Depan Pintu Saat Anda Terlambat. Lagi-lagi Anda terlambat masuk kantor.
Biasanya sih, Anda ‘selamat’. Tapi hari ini bos berdiri tepat di pintu saat Anda berjalan santai
ke kantor.
‘13
8
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tips :
1)Don’t : Berinisiatif ekstra dan melapor. ” Maaf Pak, saya terlambat. tadi jalanan macet”.
Padahal dia tidak bertanya alasan Anda terlambat. Yan dia pedulikan hanyalah para
karyawannya berprestasi bagus dan menguntungkan perusahaan.
2) Do : Cukup tersenyum padanya dan tidak perlu mempermasalahkan keterlambatan Anda.
Kalau dia menanyakan alasan Anda terlambat, baru Anda menjawabnya. Sebagai
kompensasinya, Anda harus tahu diri dengan pulang lebih larut. Jadikan ini pelajaran
untuk tidak terlambat di lain waktu. Karena hari ini mungkin Anda bisa menghindari
omelan atasan, tapi besok-besok belum tentu.
Duh, Bosku Menyebalkan!
Foto: Getty Images
“Begini salah, begitu salah. Maunya Si Bos apa, sih?” Nah, daripada menggerutu apalagi
buru-buru resign, intip celahnya!
Menghadapi Bos yang yang menyebalkan memang makan hati. Tak heran bila niat untuk
pindah kerja seringkali muncul karenanya. Eits, sebelum memutuskan hengkang, lebih baik
ikuti dulu beberapa tips Jessica Jillian Widjaja, S.Psi,. dari Experd Consultant .
Kenali Kebutuhannya
Ada dua cara memahami kebutuhan atasan, yakni secara individual atau melalui rekan
kerja/senior Anda. Secara individual, Anda dapat bertanya secara langsung atau
mengobservasi secara cermat kebiasaannya, gayanya bekerja, penekanan hal tertentu yang
dianggap penting, sampai tutur kata yang biasa dilontarkan. Atau, bisa juga melalui rekan
kerja/senior, lakukan sambil mengobrol santai di luar jam kantor dengan komunikasi positif
‘13

Gunakan kata-kata positif, yaitu dengan menghindari kata-kata negatif seperti kata
“tidak“. Misalnya, “Saya tidak tahu bagaimana mengerjakannya,” atau “Saya tidak
mengerti apa yang Anda inginkan.” Akan terasa positif apabila kalimat di atas
menjadi, “Saya akan mencari tahu bagaimana cara mengerjakannya” dan “ Bisa
jelaskan maksud Bapak/Ibu supaya saya mengerti?”

Gunakan bahasa tubuh (ekspresi) yang positif. Pada umumnya, atasan menyukai
jika Anda menunjukkan atensi dengan menjaga kontak mata. Bahasa tubuh juga
menunjukkan sikap menerima, mendukung, dan menghargai.

Berikan energi positif saat berkomunikasi. Apabila komunikasi terjalin positif, maka
energi positif dengan sendirinya akan terbentuk. Apabila hal ini belum terbentuk
maka anda harus memperhatikan nomor 1 dan 2.
9
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika komunikasi verbal tak mungkin dilakukan karena kondisi lelah, emosi sedang tinggi,
atau atasan tak berada di tempat, sampaikan pesan dalam bentuk komunikasi nonverbal (email atau memo).
Kelola Emosi
Dalam situasi tertekan dan rentan konflik terhadap atasan, tetaplah tenang. Sikap tenang
akan membantu Anda menemukan solusi dan menanggapi sesuatu secara rasional. Alihkan
pikiran Anda dengansharing bersama teman atau melakukan kegiatan menyenangkan yang
dapat mengembalikan stabilitas emosi.
Tetap Profesional
Apapun masalahnya, tunjukkan Anda tetap bertanggung jawab terhadap tugas dan mampu
mempertahankan kualitas kerja. Etika dan etiket dalam bekerja juga mencakup bagian dari
diri profesional yang harus diperhatikan. Bekerja profesional akan memperkecil
kemungkinan atasan mencari-cari kesalahan.
Berdebat Dengan Bos
Perdebatan merupakan sesuatu yang sehat dalam suatu hubungan, termasuk hubungan
atasan-anak buah. Pengertian perdebatan yang diperbolehkan, yakni lebih ke arah
menyatakan pendapat yang diyakini benar disertai dengan bukti-bukti yang mendukung.
Sebagai anak buah yang baik, Anda harus berupaya tetap menjaga imej atasan, sehingga
perdebatan yang terjadi jangan sampai bersifat menjatuhkan atau mempermalukan.
Perhatikan sikap dan tutur kata saat berdebat dengan atasan, agar apa yang kita
perdebatkan memberikan win-win solution dan bersifat membangun (konstruktif).
Bos Anda yang Mana?
Cari tahu tipe apa atasan Anda dan ubah kekesalan menjadi solusi!
Tipe Dominan
1. Suka mengontrol orang lain.
2. Meminta segala sesuatunya selesai sesegera mungkin.
3. To the point saat berbicara.
4. Fokus pada pencapaian keberhasilan target.
5. Hampir selalu berpikir logis.
6. Hebat mengatur anak buah.
7. Cepat menentukan keputusan.
8. Berani menghadapi tantangan, bertanggung jawab dan dapat diandalkan.
Anda harus. Karena akan kewalahan bekerja bersamanya (deadline ketat, memberikan
tugas-tugas yang banyak, ambisius, workacholic, bossy, dan selalu ingin menang), Anda
harus pintar-pintar mengatur jadwal agar tepat waktu. Juga, jangan ragu mengajukan ide,
tawarkan bantuan selama Anda masih bisa.
Tipe Persuasif
1. Optimis.
2. Senang bersosialisasi.
3. Pandai mengemas kata-kata untuk memengaruhi orang lain.
4. Cenderung bersikap subjektif.
5. Mementingkan suasana yang menyenangkan dalam bekerja
6. Suka bercerita/berbicara panjang lebar.
7. Senang jika ada orang yang memberikan penghargaan/pujian atas apa yang
dilakukannya, mendengar ucapannya, dan membantu mengubah ide-ide dalam bentuk
rencana tindakan.
8. Cenderung cerewet, gila pujian, kadang manipulatif, suka pamer, dan kurang dewasa.
‘13
10
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Anda harus...Bagi bos macam ini, hubungan pribadi dengannya sangatlah penting. Mau tak
mau, Anda memang harus mendekatkan diri dengannya. Untungnya tipe atasan ini tidak
alergi dengan kritik, asal disampaikan dengan halus. Baginya yang terpenting adalah tim
yang solid.
Tipe Pendukung
1. Kerap konsisten dengan kebijakan yang sudah diambil (suportif).
2. Memiliki emosi yang stabil (sabar, toleran).
3. Memiliki empati yang tinggi sehingga tak segan mendukung.
4. Senang dengan hal-hal yang familiar.
5. Suka menjadi bagian dari suatu hal/keikutsertaan.
6. Sulit menerima perubahan dan kurang inisiatif.
Anda harus...Tak perlu takut bernegoisasi dan berdebat, asalkan alasan yang diajukan
masuk akal, atasan macam ini pasti tak keberatan.
Tipe Disiplin
1. Suka mengikuti aturan dan prosedur yang berlaku dan detail.
2. Penuh pertimbangan/kehati-hatian dan menyukai membuat perencanaan/strategi
Anda harus...Berhati-hati dalam beberapa hal, kadang mereka sangat kaku, suka
mengkritik, terlalu perfeksionis, dan monoton.
Dunia Kerja: Etika Sopan Dalam Bekerja
Etika kesopanan dalam dunia kerjasangatlah penting. Walau beberapa orang menganggap
hal ini tidaklah terlalu penting, mengutamakan hasil daripada sekedar basa-basi. Namun
‘13
11
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akan lebih baik apabila kita tetap menjaga etika dalam lingkungan kerja. Seperti apakah
etika sopan yang dimaksud itu ... ?
1) Menghargai Pimpinan
Selama anda melakukan aktifitas bekerja, anda harus bisa menghormati bos
dan staff yang berada dibawah posisi anda.
2) Tutur Kata
Meskipun anda berada diposisi tangan kanan pimpinan, bukan berarti bisa
memperlakukan
pegawai
dibawah
anda
secara
semena-mena.
Tetaplah menjaga tutur kata pada siapapun saat berada dilingkungan kantor.
3) Perhatikan dan Dengarkan
Saat seorang atau beberapa pimpinan menugaskan anda, perhatikan dan
segera kerjakan tugas dari atasan. Jangan sampai penilaian pimpinan
terhadap anda menjadi buruk.
4) Komunikasi Baik
Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan seluruh karyawan dan atasan
Anda. Yang mana tujuannya adalah agar meminimalisir adanya misscommunication antara pimpinan dengan anda dan kepada pegawai lainnya.
5) Saling Membantu
Cobalah
untuk membantu apabila
terdapat
pegawai
yang
mengalami
kesulitan dalam bekerja. Yang tujuannya adalah menjaga performance
pegawai agar tetap prima.
Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering
menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk
kelancaran dalam pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.
"A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time.
It
makes
no
difference
how
wealthy
or
how
poor
a
person
is,
as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect".
(Lady Troubridge, "The Book of Etiquette")
‘13
12
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk lebih berhasil dalam kehidupan kita perlu memiliki :
1. Self Confidence
2. Self Control
3. Body Language
4. First Impression
Cara Memupuk Kepercayaan Pada Diri Sendiri :
1. Banyak membaca pengetahuan umum.
2. Mengikuti berita-berita yang aktual.
3. Memperdalam pengetahuan dibidang kita.
4. Tidak segan bertanya apabila tidak atau kurang mengerti.
5. Terbuka untuk menerima kritik membangun.
6. Memperhatikan saran-saran penampilan.
7. Berani berdiskusi untuk menguji apakah pendapat kita dapat diterima atau tidak.
8. Banyak bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat.
9. Melatih diri dalam beberapa macam ketrampilan.
10. Mempelajari bahasa lain (asing, daerah) untuk dipergunakan
secara aktif atau pasif apabila diperlukan.
Ciri Orang-Orang Yang Menghayati Tata Krama Yang Baik :
- Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun.
- Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain.
- Sopan, ramah selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan dan bersahabat kepada
siapa saja.
- Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti
atau mengganggu pikiran orang lain.
- Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun
diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh.
Perbedaan etiket timur dan barat
Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu,
yang kadang-kadang berbeda dan bertentangan. Seperti misalnya :
- Cara bersalaman.
- Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan.
- Saat memberi sambutan.
- Saat menerima sesuatu (tangan kiri).
Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket
bangsa-bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita
untuk menyesuaikan diri kepada lingkungan tempat kita berada.
TATA CARA BERKENALAN
1. Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas.
2. Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan
(tipe manusia: introvert dan extrovert).
3. Personal contact:
- Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik
- Melihat mata yang bersangkutan
- Senyum
‘13
13
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Apabila
- Tubuh sedikit ke depan
tidak dapat terdengar
nama
dengan
jelas,
boleh
bertanya
lagi.
Perkenalan :
· Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua.
· Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita.
· Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu
dihormati, seperti: Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing,
Ulama/Tokoh agama, atau pria jauh lebih tua dari wanita (+ 20 tahun).
Berdiri Dari Tempat Duduk:
· Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan,
kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas dihormati.
· Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamu-tamu.
· Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri
dan mengantar tamu sampai di pintu.
Khusus Pria :
Harus berdiri dari tempat duduk:
- Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita).
- Bila seorang wanita masuk dalam ruangan.
- Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk.
- Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat.
ETIKET DALAM PERCAKAPAN (CONVERSATION)
Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan
sesuatu yang tidak boleh dikatakan.
Communication Field :
1. Facial Expression.
2. Body Position.
3. Good (Clear) Voice.
4. Choise of Words.
5. Ways of using the eyes.
Hal yang diperlukan untuk dapat berbicara secara efektif:
· Rasa percaya diri yang kuat.
· Keluwesan dalam pergaulan.
· Mempunyai persepsi yang tepat terhadap keadaan lingkungan dan individu yang terlibat
dalam interaksi tersebut.
· Dapat menguasai situasi.
· Mengetahui hasil yang diharapkan dari interaksi.
Hal-hal yang dihindarkan dalam percakapan:
· Memotong pembicaraan orang lain.
· Memonopoli pembicaraan atau percakapan.
· Membual tentang diri sendiri.
· Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan.
‘13
14
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
· Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dll.
· Menanyakan harga barang orang lain.
· Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi.
· Gosip/berita yang belum tentu kebenarannya.
Topik pembicaraan yang baik:
Kebudayaan, adat istiadat, olah raga, sejarah, dan hal-hal yang aktual.
ETIKET DALAM DUNIA BISNIS
Setiap pria atau wanita, karyawan dan karyawati harus menyadari bahwa penghayatan tata
krama dalam lingkungan kantor atau tempat usaha adalah amat penting, karena bertujuan:
· Memelihara suasana yang menyenangkan.
· Menimbulkan rasa saling menghargai.
· Meningkatkan efisiensi kerja.
· Meningkatkan citra pribadi dan citra perusahaan.
Etiket atau tata cara pergaulan merupakan salah satu sarana penting untuk memperoleh
kemajuan dan sukses dalam dunia bisnis. Etiket berguna untuk mempermudah kelancaran
pelaksanaan kegiatan bisnis. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di
lingkungan kerja, dan membantu berhasilnya urusan bisnis agar lancar dan efisien.
Menjadi pemimpin yang baik :
· Tidak minta orang lain untuk mengikuti peraturan-peraturan yang
ia sendiri tidak mentaatinya.
· Selalu menyediakan waktu untuk mendengarkan bawahan.
· Menghargai pemikiran dan ide orang lain.
· Menepati janji (besar atau kecil).
· Memperjuangkan dan membela staf (bawahan). Memuji apabila staf berbuat
sesuatu kebaikan bagi perusahaan.
· Mengkritik kalau perlu, tetapi tidak di depan staf lain.
· Tidak menonjolkan diri sendiri.
· Berusaha membantu staf yang sedang mengalami musibah.
· Tidak terpengaruh pada gosip yang dapat merugikan reputasi seseorang.
Karyawan dan karyawati yang profesional perlu memperhatikan :
1. Penampilan pribadi yang rapi dan bersih (busana, sepatu, wajah, rambut, kuku).
2. Pengendalian sikap tubuh.
3. Pengendalian suara.
4. Menggunakan bahasa yang baik (lisan maupun tertulis).
5. Memelihara suasana yang formal.
6. Menepati janji.
7. Menepati waktu.
Menghadap atasan atau pejabat :
· Berpakaian rapi.
· Ketuk pintu sebelum masuk.
‘13
15
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
· Ucapkan salam.
· Tunggu atasan atau pejabat mengulurkan tangan.
· Tunggu dipersilahkan duduk.
· Bicara dengan suara yang jelas, tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu lembut.
· Bicara seperlunya saja.
· Pamit dengan mengucapkan terima kasih.
· Jika atasan atau pejabat tidak mengulurkan tangan, kita cukup membungkukkan badan
sedikit.
Cara menerima tamu di kantor :
· Apabila dengan perjanjian, tepat waktu dan apabila keluar kantor harus
memberitahukan dan minta maaf apabila akan terlambat.
· Apabila tamu masuk Anda hendaknya berdiri, senyum dan bersalaman.
Bila ada pegawai lain di kantor, Anda perkenalkan
(tunjukkan pada tamu tersebut : "Welcome").
· Kadang-kadang perlu kontak pribadi (small talk) sebelum berbicara bisnis.
Perlu atau tidak Anda yang menentukan berdasarkan intuisi.
· Usahakanlah untuk tidak menerima telepon apabila sedang menerima tamu,
kecuali terlalu penting dan minta maaf.
· Layani dengan sopan, ramah dan bersikap membantu.
· Sabar dan jangan terpancing apabila tamu kurang menyenangkan.
· Antar tamu sampai pintu, apabila penting untuk bisnis sampai lift.
(Diambil dari makalah : John Robert Powers )
‘13
16
Etika dan Filsafat Komunikasi
E. Muhamad Camdan, Drs. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download