Dampak Konstruksi - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Psikologi Kepribadian
Kontemporer
Teori Psikologi Kepribadian dari
Beragam Ilmuwan Terkemuka di
Bidang Psikologi
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
MK61098
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Abstract
Kompetensi
Bidang Psikologi yang perlu dikuasai
oleh mahasiswa Psikologi tingkat S1
sebagai bekal untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
dalam bidang Psikologi
Mahasiswa memahami teori dan konsep
utama dalam bidang Psikologi,
memahami dinamika psikologis di
dalam diri setiap individu, memahami
pertumbuhan dan perkembangan
psikologis individu serta konsep
psikopatologi maupun psikoterapi
Personal Construct Theory (George Kelly)
George Kelly
Biografi George Kelly
George Kelly lahir pada tanggal 28 April 1905 di kawasan pertanian bernama Perth
dekat Kansas. Dia anak tunggal dari Theodore dan Elfeida Kelly. Ayahnya semula adalah
seorang pendeta Presbiterian yang beralih menjadi seorang petani atas saran dokternya.
Sementara ibunya pernah menjadi guru sekolah dasar. Usia sekolah dilalui Kelly dengan
berpindah-pindah. Keluarganya pindah menggunakan kereta karavan ke Colorado ketika
Kelly masih kecil, tapi kembali lagi ke Kansas karena daerah Colorado dilanda kekeringan.
Barulah Kelly menetap di satu sekolah. Untungnya, kedua orangtuanya terlibat aktif dalam
proses pendidikannya. Ketika berusia 13 tahun, dia dimasukkan ke sekolah asrama di
Wichita.
Setelah lulus SLTA, Kelly adalah contoh siswa yang tertarik dengan apa saja,
hampir-hampir tidak terarah. Dia meraih gelar sarjana muda tahun 1926 di bidang fisika dan
matematika dari Park College dan meraih gelar master di bidang sosiologi dari University of
Kansas. Ketika pindah ke Minnesota, dia mengajar pidato kepada pimpinan-pimpinan
organisasi buruh dan banker serta pendidikan kewarganegaraan kepada para imigran.
Kemudian dia pindah ke Sheldon, lowa. Di sini, Kelly mengajar dan melatih drama di
sekolah menengah. Dalam kesempatan inilah dia bertemu Gladys Thompson yang
kemudian menjadi istrinya. Setelah bekerja di berbagai bidang, dia menerima beasiswa di
University of Edinburgh dan meraih gelar sarjana muda di bidang psikologi. Tahun 1931,
Kelly menerima gelar doktor bidang psikologi dari State University of lowa.
George Kelly mengajar psikologi fisiologis di Fort Hays Kansas State College tahun
1931. Era 30-an adalah masa-masa panceklik dan depresi. Karena prihatin dengan nasib
buruk para petani di bagian timur Kansas ini, dia memutuskan harus berbuat sesuatu untuk
kemanusiaan dalam hidupnya. Dia kemudian membangun sebuah klinik psikologi pedesaan.
Usaha ini tidak banyak menghasillkan uang. Sebagian besar kliennya tidak memiliki uang,
bahkan ada yang tidak mampu mendatangi kliniknya. Oleh karena itu, Kelly dan
mahasiswanyalah yang harus mengunjungi mereka.
Awalnya Kelly menggunakan standar-standar terapi Freudian yang diterima setiap
doktor psikologi kala itu. Namun, yang dihadapi di daerah ini adalah penduduk desa dengan
berbagai penyakit fisik, tidak punya organisasi dan memiliki khayalan yang bukan-bukan.
Saat dia menghadapi sikap bertahan mereka atau simbol-simbol seksual serta tuntutantuntutan agresif, dia dengan sabar memberi perhatian pada mereka. Dia pun heran
bagaimana
2016
2
orang-orang
kampung
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
yang
dianggap
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tidak
berpengetahuan
mampu
menjelaskan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Berdasarkan budaya mereka, tentu
tafsiran-tafsiran Freudian akan kelihatan aneh. Sementara sebagai seorang professional, dia
diberi kepercayaan menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.
Kelly sendiri juga tidak yakin dengan standar-standar penjelasan Freudian. Saat itu
dia merasa penjelasan Freudian terlalu melangit, tidak cocok dengan penduduk yang
mendiami daerah pertanian di Kansas. Perlahan-lahan dia pun menyadari bahwa tafsir
mimpi yang dia lakukan semakin lama semakin jauh dari tafsiran ortodoks. Dia mulai
“membuat”
penjelasannya
sendiri.
Klien-klien
Kelly
tetap
mendengarkan
dan
mempercayainya seperti sebelumnya dan lambat laun mulai menyadari apa yang menjadi
masalah mereka dan bagaimana jalan keluarnya. Kelly pun kemudian mengetahui bahwa
orang-orang ini punya penjelasan tentang kesulitan yang mereka hadapi, mereka punya
cara untuk memahaminya. Persoalan yang terjadi sebenarnya adalah kehidupan mereka
yang “kacau” telah melahirkan sebuah tatanan tersendiri. Kelly juga menemukan bahwa
tatanan tersendiri. Dia juga menemukan bahwa tatanan yang lahir dari kekacauan tersebut
dan pemahaman tentangnya datang dari sebuah otoritas yang mereka terima dengan
senang hati, tatanan dan pemahaman yang lahir dari kehidupan dan kebudayaan mereka
sendiri yang agaknya jauh lebih baik.
Berdasarkan hal inilah Kelly mengembangkan teori dan filsafatnya. Filsafat yang
dibangun oleh Kelly disebut dengan alternativisme konstruktif. Alternativisme konstruktif
adalah ide yang mengatakan walaupun hanya ada satu kenyataan yang sesungguhnya,
namun kenyataan tersebut akan selalu dialami dan diserap dari berbagai perspektif atau
berbagai konstruksi alternative. “Saya punya konstruksi, Anda juga punya, orang lain di
tempat lain juga memilikinya, orang yang hidup di masa lalu pun punya konstruksinya
sendiri, orang primitive dan ilmuwan modern juga punya konstruksinya masing-masing,
anak-anak juga begitu, bahkan orang yang benar-benar sakit jiwa tetap memiliki sebuah
konstruksi dan sudut pandang sendiri dalam melihat kenyataan”.
Konstruksi seseorang tentang kenyataan tidak akan pernah sempurna dan lengkap –
dunia ini terlalu kompleks dan terlalu besar bagi seseorang yang ingin memililki perspektif
sempurna. Sebaliknya, tidak satu pun perspektif yang dapat diabaikan seratus persen.
Perspektif setiap orang sebenarnya adalah perspektif tentang kenyataan sesungguhnya dan
punya nilai di waktu dan tempat di mana orang yang memilikinya hidup. Oleh karena itu,
menurut Kelly, ada alternatif konstruksi tak terhingga yang dapat dipakai seseorang dalam
memandang dunia, dan seandainya perspektif kita gagal memberikan pemahaman dunia
yang lebih baik, kita dapat beralih pada perspektif lain. Sewaktu Amerika dilanda depresi,
dia bekerja di Fort Hays Kansas State College. Di sini dia mengembangkan teori dan teknikteknik terapinya. Selama perang Dunia II, dia bekerja sebagai Psikolog di Angkatan Laut
Amerika, kemudian mengajar di University of Maryland. Tahun 1946, dia pindah ke Ohio
2016
3
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
State University dan menjadi direktur program psikologi klinisnya. Di sinilah dia berusaha
lebih mengembangkan teorinya dan menulis buku: The Psychology of Personal Construct.
Tahun 1965, dia menjadi anggota peneliti di Brandels University bersama-sama dengan
Maslow. Sayangnya, dia meninggal tidak lama sesudah itu, yaitu pada tanggal 6 maret
1967.
Konstruk Dasar dalam Personal Construct Theory George Kelly
Teori Kelly dimulai dengan apa yang dia sebut “metafor yang subur”. Sejak lama dia
sudah merasa bahwa para ilmuwan dan para terapis sering memasang sikap tertentu
terhadap orang lain. Sementara mereka menganggap diri mereka baik-baik saja, mereka
cenderung memandang subjek penelitian atau klien dengan sebelah mata. Ketika mereka
melihat diri mereka memiliki seni rasio dan empirisme yang bagus, mereka cenderung
melihat orang awam sebagai korban energi-energi seksual atau tuntutan sejarah yang
mereka rasakan. Tapi Kelly, dengan pengalamannya yang hidup bersama mahasiswa dan
petani-petani Kansas, memandang orang-orang awam ini juga memiliki “sains” mereka
sendiri. Mereka juga berusaha sekuat tenaga untuk memahami apa yang sesungguhnya
terjadi.
Jadi, orang awam sebenarnya ilmuwan juga. Mereka memiliki konstruksi sendiri
tentang realitas yang dihadapi, seperti seorang ilmuwan yang memiliki teori-teori. Mereka
juga punya sikap antisipasi atau ekspektasi, seperti halnya ilmuwan yang memiliki hipotesishipotesis. Orang-orang awam hidup dengan kebiasaan yang bisa menguji ekspektasiekspektasi mereka, sama seperti ilmuwan ketika melakukan eksperimen. Mereka akan
memperbaiki pemahaman tentang realitas berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
mereka miliki, sama seperti ilmuwan yang mencocokkan teori dengan fakta. Berdasarkan
metafor inilah teori Kelly muncul.
Postulat-Postulat Utama
Kelly menyusun teorinya berdasarkan satu postulat utama dan 11 dampak. Postulat
utama tersebut berbunyi: “Secara psikologis, proses kepribadian seseorang bercabangcabang sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang dia antisipasi”. (Kutipan ini dan kutipankutipan selanjutnya berasal dari buku Kelly The Psychology of Personal Construct, 1955).
Postulat ini adalah gerak maju dalam proses ilmiah, dari hipotesis ke eksperimen atau
observasi, artinya dari antisipasi ke pengalaman atau perilaku. Kelly menjelaskan bahwa
proses adalah segenap pengalaman, pikiran, perasaan, perilaku, dan lain sebagainya, yang
dimiliki seseorang. Semua ini bukan hanya ditentukan oleh kenyataan di luar diri Anda, tapi
juga oleh upaya untuk mengantisipasi dan memperkirakan dunia, orang lain dan diri Anda
sendiri setiap saat, hari demi hari, tahun demi tahun.
2016
4
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagai contoh, ketika saya memandang keluar jendela untuk mengetahui sumber
suara bising yang saya dengar, saya tidak memperhatikan apa yang terjadi di luar sana.
Saya hanya akan memperhatikan sumber suara yang kira-kira sama dengan apa yang jadi
ekspektasi saya. Saya mungkin sudah memperkirakan suara burung atau suara anak kecil
yang sedang bermain. Saya tidak akan memperkirakan suara itu berasal dari traktor besar
yang sedang bertabrakan dengan kereta api atau suara piring terbang yang sedang
mendarat. Kalaupun memang benar sebuah piring terbang dari luar angkasa yang jadi
sumber suara bising tadi, saya pasti agak terlambat menyadarinya. Awalnya hanya tahu itu
sebuah benda besar, lalu saya bingung dan ketakutan. Kemudian saya akan berusaha
mencari tahu apa yang sedang saya lihat. Saya akan mengira-ngira apa sesungguhnya
yang sedang mendarat itu atau saya akan berusaha lari sejauh mungkin karena takut. Baru
setelah itu saya akan menemukan antisipasi apa yang tepat untuk menghadapi kejadian ini,
artinya hipotesis yang tepat, misalnya “Oh Tuhan, itu pesawat makhluk ruang angkasa.”
Kalau makhluk ruang angkasa sudah menjadi hal yang biasa di dunia saya, maka setelah
mendengar suara bising tadi, saya akan mengira suara tersebut berasal dari burung, anak
kecil dan makhluk ruang angkasa. Mana yang benar dari antisipasi ini akan dibuktikan
setelah sumber suara di luar jendela itu saya ketahui dengan pasti.
Dampak Konstruksi
Kita mengonstruksi antisipasi-antisipasi dengan menggunakan pengalaman masa
lalu kita. Setiap orang pada dasarnya selalu bersifat konservatif; kita cenderung berharap
segala sesuatu terjadi sebagaimana yang sudah-sudah. Kita akan mencari semacam pola
atau konsistensi di dalam pengalaman kita. Kalau saya mengatur jam weker pada jam
tertentu, itu karena saya berharap dia akan berdering pada jam tersebut. Kalau saya berlaku
baik kepada orang lain, saya berharap dia juga akan berlaku baik pada saya. Dampak
konstruksi-konstruksi ini adalah langkah dari teori menuju hipotesis, artinya dari sistem
konstruksi (pengetahuan dan pemahaman) menuju antisipasi.
Dampak Pengalaman
“Sistem konstruksi pada diri seseorang akan bervariasi karena dia terus-menerus
mengonstruksi replika peristiwa-peristiwa”. Ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang telah
direncanakan, kita cenderung melakukan adaptasi dengan melakukan rekonstruksi.
Pengalaman baru ini mengubah cara kita mengantisipasi apa yang akan terjadi, kita belajar.
Dampak pengalaman adalah langkah dari eksperimen – perilaku yang biasa kita lakukan –
atau berdasarkan observasi kita – pengalaman yang kita miliki –, maka teori tentang realitas
yang kita miliki dapat terus dipertahankan dan diubah.
2016
5
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dampak Dikotomi
“Sistem konstruksi seseorang terdiri dari konstruksi dikotomis yang jumlahnya tak
terbatas”. Kita mengumpulkan pengalaman-pengalaman dalam bentuk konstruk-konstruk,
yang juga disebut Kelly sebagai “konsep-konsep yang bermanfaat”, “fiksi-fiksi yang masuk
akal”, dan “pola-pola transparan”. Anda kemudian “memasangkan” pola-pola itu kepada
dunia sekitar. Pola ini juga akan menuntun persepsi dan perilaku Anda di dalamnya. Kelly
sering menyebut akibat dikotomis ini dengan konstruk pribadi. Penekanannya di sini adalah
hanya Andalah yang memiliki konstruks-konstruks tersebut, tidak ada orang lain yang
memilikinya. Sebuah konstruk bukanlah semacam label, tanda atau salah satu dimensi dari
“aku”, seperti yang dilekatkan oleh para psikolog kepada orang awam. Konstruks-konstruks
tersebut adalah bagian dari cara Anda memandang dunia. Kelly juga menyebutnya dengan
konstruks-konstruks bipolar, untuk menegaskan sifatnya yang dikotomis. Konstrukskonstruks ini mesti terdiri dari dua kutub yang berlawanan; kalau ada kurus, mesti ada
gemuk; kalau ada tinggi, mesti ada pendek; kalau ada atas, mesti ada bawah; dan
seterusnya. Kalau setiap orang berbadan gemuk, maka kegemukan menjadi tidak akan
bermakna karena sudah tercakup dan identik dengan pengertian “setiap orang” itu sendiri.
Oleh karena itu, harus ada sebagian orang yang kurus agar gemuk jadi bermakna, begitu
pula sebaliknya.
Sejumlah psikolog, khususnya psikolog Gestalt, menyatakan bahwa kita sebenarnya
tidak memandang dua hal yang bertentangan sebagai dua hal yang berbeda dan terpisah
dari keseluruhan. Awalnya Anda hanya melihat begitu banyak “bahan” yang tidak bisa
dibeda-bedakan (“semarak kebingungan dan keraguan” dalam istilah William James). Lalu
dari situ Anda belajar memilah dan memilih mana yang penting buat Anda, mana yang
berbeda dan memiliki arti tersendiri bagi Anda. Seorang balita tidak akan peduli apakah
Anda gemuk atau kurus, berkulit hitam atau putih, kaya atau miskin. Baru ketika orang yang
ada di sekelilingnya menularkan prasangka-prasangka mereka, anak tadi mulai memahami
dan memakai pembedaan-pembedaan ini.
Sebagian besar konstruks tadi memiliki nama atau dengan mudah dapat dinamai,
misalnya baik-buruk, gembira-sedih, introvert-ekstrovert, pijar-tidak pijar, dan lain-lain.
Namun konstruks-konstruks ini sesungguhnya tidak mesti punya nama. Bayi, bahkan
hewan, tetap memiliki konstruks-konstruks, walaupun mereka tidak kenal nama untuk
menyebutnya. Misalnya, makanan yang saya suka vs makanan yang tidak saya sukai, ibu
vs orang lain dan sebagainya. Barangkali sebagian besar konstruks yang kita miliki bersifat
non-verbal. Seperti kebiasaan-kebiasaan Anda yang tidak ada namanya, seperti gerak-gerik
kepala Anda ketika menulis atau mendengarkan kuliah. Atau seperti hal-hal yang Anda
ketahui dengan jelas, tapi Anda tidak punya namanya, semisal lekukan yang ada di bawah
2016
6
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
hidung Anda (lekukan itu disebut philtrum) atau perasaan-perasaan nyata dan rumit semisal
“jatuh cinta”.
Keterangan tadi akan membawa kita pada pembedaan yang dibuat Kelly antara
pikiran sadar dengan pikiran alam bawah sadar. Konstruks-konstruks yang memiliki nama
dapat diingat dengan mudah, lebih mudah diceritakan kepada orang lain. Sementara
konstruks-konstruks yang walaupun tanpa nama, namun tetap ada “di suatu tempat” dan
dapat berpengaruh besar dalam hidup Anda Walaupun sebuah konstruk tidak punya nama,
namun kita kadang berusaha meyakinkan diri bahwa satu kutub tidak merujuk pada satu hal
atau seseorang, misalnya, orang yang berkata bahwa tidak ada manusia yang benar-benar
jahat di dunia ini. Menurut Kelly, orang seperti ini berusaha menyingkirkan kutub yang tidak
diinginkannya – mirip dengan orang yang mengalami represi. Pembedaan lain yang dibuat
Kelly menyangkut konstruks ini adalah antara konstruk pinggiran dengan konstruk pusat.
Konstruks pinggiran umumnya adalah konstruks tentang dunia, orang lain dan diri sendiri.
Sementara konstruks pusat adalah konstruks yang sangat penting bagi seseorang,
konstruks yang menentukan dan mendefinisikan “siapa” dia. Anda dapat mengujinya dengan
menuliskan 10 sampai 20 sifat utama yang melekat pada diri anda. Konstruksi pusat adalah
langkah terakhir Kelly sebelum masuk pada pembicaraan jati diri.
Dampak Pengorganisasian
“Karena dituntut untuk selalu mengantisipasi peristiwa-peristiwa yang akan terjadi,
karakteristik setiap orang terdiri dari sebuah sistem konstruksi yang melahirkan hubunganhubungan umum diantara konstruks-konstruks.” Konstruks-konstruks yang ada pada diri
manusia bukan dalam keadaan mengambang dan tidak saling terkait satu sama lain. Jika
konstruk-konstruks seperti itu, maka anda tidak akan mampu menggunakan satu konstruks
untuk berpindah ke konstruks lain kalau setiap konstruks tidak saling terkait – anda tidak
akan mampu mengantisipasi. Seperti konstruk tersubordinasi oleh konstruks lain. Bentuk
subordinasi ini ada dua, pertama, subordinasi taksonomik, sepertii ‘pohon; binatang atau
tanaman kehidupan yang anda pelajari di sekolah. Ada makhluk hidup vs makhluk tidak
hidup, misalnya, subordinasi hal-hal yang hidup, katakanlah, tanaman vs hewan; dibawah
tanaman, mungkin ada pohon vs bunga; dibawah pohon mungkin ada pohon berbiji tunggal
vs berbiji ganda, dan seterusnya. Konstruk-kostruk kepribadian memang bukan konstruk
saintifik, namun tetap saja merupakan taksonomi kepribadian. Taksonomi kepribadian
mungkin bisa anda samakan dengan taksonomi saintifik seperti dalam biologi dan juga bisa
tidak. Contoh :
2016
7
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Binatang --- tumbuhan
Bunga --pohon
Berbiji dua – berbiji tunggal
Pohon Natal – dan yang lain
Jenis subordinasi selanjutnya adalah berdasarkan definisi yang disebut dengan
konstelasi (constellation). Konstelasi ini mencakup keseluruhan konstruks, baik yang
berlawanan maupun tidak. Misalnya, di bawah konstruks pohon berbiji tunggal vs berbiji
ganda, kita menemukan kayu lunak vs kayu keras, berduri vs berdaun, berbuah vs berbunga
dan lain sebagainya.
Berbiji tunggal
-
berbiji dua
Berkayu lunak
-
berkayu keras
Berduri
-
berdaun
Berbuah
-
berbunga
Prinsip semacam inilah yang menjadi dasar stereotip. “KITA” adalah orang baik-baik,
pintar, bermioral, dan seterusnya. Sedangkan “mereka” adalah orang jahat, kotor, bodoh,
tidak bermoral dan seterusnya. Sebagian konstruks tentu saja tidak terkait dengan konstruks
lain. Seperti konstruks tanaman-binatang yang tidak terkait dengan konstruks pijar-tidak
pijar. Namun, kadang-kadang hubungan antara dua konstruks juga sangat kuat. Jika satu
konstruks secara konsisten dipergunakan untuk memperkirakan konstruks lain, berarti anda
memiliki konstruks yang ketat. Prasangka mungkin adalah contoh terbaik dari hal ini. Ketika
anda mencap seseorang dengan satu label, dengan serta-merta anda telah memasukkan
sisi lain dari orang ini dalam label tersebut. Dengan kata lain. Anda langsung “melompat
kepada kesimpulan”. Saat kita menerapkan pengetahuan ilmiah, kita memang perlu
menggunakan konstruks yang ketat. Individu yang menganggap dirinya realistis adalah
orang yang sering memiliki konstruksi ketat ini.
Garis pemisah antara sifat ketat dan realistis dengan kaku sangat tipis. Kekakuan ini
akan menjadi patologis. Individu akan menjadi obsesif dan meledak-ledak ketika ingin
mewujudkan sesuatu. Sebaliknya, ada juga yang jatuh pada kecemasan berlarut-larut.
Hubungan antara berbagai konstruks adakalanya sangat longgar. Memang ada hubungan
diantara dua konstruks tetapi tidak mutlak. Konstruks yang longgar adalah cara memakai
konstruksi yang lebih fleksibel. Saat kita berkunjung ke negara lain, umpamanya, kita tentu
memiliki anggapan tertentu tentang penduduk aslinya. Anggapan anggapan ini akan menjadi
stereotype yang akan kita jadikan prasangka kalau kita mengonstruksi secara kaku. Tetapi
2016
8
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
jika kita mengonstruksi dengan longgar, anggapan-anggapan tersebut akan membantu kita
agar berprilaku sesuai dengan kebudayaan mereka didaerah mereka. Kita menggunakan
konstruksi secara longgar ketika berfantasi atau mimpi, ketika antisipasi dibiarkan bebas dan
kombinasi-kombinasi janggal dibiarkan dengan leluasa. Namun demikian jika kita terlalu
sering menggunakan konstruks longgar atau memakainya di waktu yang tidak tepat, kita
bukannya tampil fleksibel akan tetapi konyol dan linglung. Konstruksi longgar pada akhirnya
akan membawa kepada pelembagaan.
Gagasan tentang konstruksi longgar digunakan dalam lingkaran kreativitas. Kalau
kita ingin kreatif, pertama- tama kita harus melonggarkan konstruksi kita—berfantasi dan
berupaya menemukan konstruksi alternatif. Saat menemukan konstruksi baru yang
tampaknya lebih bermanfaat, kita akan lebih mengutamakannya ketimbang konstruksi lain.
Kita umumnya menggunakan lingkaran kreativitas dalam seni. Awalnya kita akan berusaha
selonggar mungkin lalu mencoba memahami kreativitas sesederhana mungkin, baru setelah
itu kita akan fokus pada apa yang kita bayangkan dan memberi bentuk padanya. Disinilah
kita menyusun gagasan, lalu memberi wujud pada gagaasan tersebut.
Dampak ruang lingkup
“Sebuah konstruks hanya dipakai ketika mengantisipasi peristiwa-peristiwa terbatas”
Tidaklah semua kontruks dapat diterapkan pada setiap hal, konstruks tentang jenis kelamin
(laki-laki dan perempuan) hanya penting ketika diberlakukan pada manusia dan beberapa
jenis hewan. Kita mungkin akan sangat memperhatikan apakah hewan pemeliharaan kita
jantan atau betina. Namun, saya kira tidak seorang pun yang menerapkan konstruks jenis
kelamin ini pada benda–benda geologis atau partai politik. Hal-hal semacam ini berada
diluar ruang lingkup konstruks jenis kelamin. Namun, ada juga konstruks yang sangat
komprehensif atau sangat luas cakupannya. Baik buruk mungkin adalah konstruksi yang
paling komprehensif, nyaris bisa diterapkan incidental atau dengan cakupan yang sangat
sempit. Pijar–tidak pijar adalah contoh dari konstruks yang sempit ini.
Dampak Modulasi
“Variasi sistem konstruksi seseorang dibatasi oleh ruang lingkup konstruksikonstruksi itu sendiri. Sebagai konstruks dapat “subur”, “berkembang”. Konstruks-konstruks
tersebut dapat mengalir dan cakupannya dapat bertambah luas. Ada pula konstruks yang
relative tetap, contohnya baik dan buruk. Baik dan buruk umumnya dapat berkembang. Kita
selalu menambahkan elemen baru ke dalam konstruks. Sebaliknya, pijar-tidak pijar adalah
konstruksi yang relative tetap. Konstruks ini dapat diterapkan pada lampu, tetapi tidak untuk
yang lainnya. Tampaknya ini adalah cara lain membicarakan konstruks incidental vs
2016
9
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
konstruks komprehensif, mengingat bisa saja memiliki konstruks komprehensif sekaligus
kontruks tetap, misalnya ketika ada orang yang mengatakan apa yang telah terjadi di dunia
yang sudah tua ini ? Tidak ada lagi orang jujur yang bisa ditemui. Dengan kata lain,
kejujuran, walaupun pengertiannya sangat luas, sudah tidak ada lagi. Ada juga konstrukkonstruks incidental yang digunakan secara lebih leluasa, seperti saat anda mengatakan,
”Anda kelihatan bercahaya sekali hari ini”.
Ketika cakupan konstruks-konstruks yang anda gunakan tidak bisa lagi diperluas,
mungkin anda akan beralih pada ukuran-ukuran yang sangat drastis. Pembesaran (dilation)
terjadi saat anda memberl cakupan konstruks anda. Misalnya anda tidak percaya ESP
(terapi psikologi menggunakan bahan kimia yang menghasilkan halusinasi), lalu anda
mengunjungi sebuah pesta dan disitu anda mendengar suara bising dan merasa orang
disekeliling anda sedang tersenyum pada anda. Dengan serta merta anda kemudian
memperluas cakupan konstruks yang melibatkan ESP dengan mengatakan bahwa peristiwa
itu hanya halusinasi anda saja.
Kadang-kadang, ada juga peristiwa yang memaksa anda mempersempit cakupan
konstruks-konstruks anda. Ini disebut dengan Penyempitan (constriction). Misalnya, setelah
sekian lama percaya bahwa manusia adalah makhluk bermoral, maka anda kemudian
mengalami suasana perang. Maka konstruks yang mendukung “moral” perlahan lahan
menjauh dari anda. Pembesaran dan penyempitan lebih merupakan bentuk emosi. Dengan
cara ini anda akan lebih mudah memahami kondisi ‘depresi dan maniak’. Orang maniak
adalah orang yang membesar-besarkan konstruksnya tentang kegembiraan yang sedang
dia rasakan seraya berkata “Saya tidak pernah membayangkan hidup bisa sesenang ini
sebelumnya”. Orang yang depresi, sebaliknya, adalah orang yang memiliki konstrukskonstruks tertentu untuk menjalani kehidupan dengan baik, namun berbalik arah dengan
memilih tinggal dalam kegelapan dan menyendiri.
Dampak Pilihan
“Individu akan memilih salah satu dari dua konstruks berlawanan yang dia perkirakan
memiliki kemungkinan lebih besar untuk perluasan dan pendefinisian sistem konstruksinya”.
Segala macam konstruksi yang ada dan dengan segala kutubnya yang saling berlawanan,
bagaimana kita memilikih perilaku yang sesuai? Kelly mengatakan bahwa kita akan memilih
melakukan apa yang kita perkirakan dapat mengelaborasi sistem konstruksi kita, yaitu dapat
memperdalam pemahaman dan kemampuan kita untuk mengantisipasi. Realitas akan
membatasi apa yang bisa kita alami atau lakukan, tetapi kita berusaha memilih cara untuk
mengonstruksi atau menafsirkan realitas tersebut. Oleh sebab itu, kita memilih menafsirkan
realitas dengan cara apapun yang kita yakini paling bisa membantu kita. Biasanya pilihan
2016
10
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kita itu terdiri dari pilihan yang berisiko dan pilihan yang aman. Misalnya, kita akan berusaha
memperdalam pemahaman kita tentang interaksi heteroseksual manusia (pesta) dengan
cara memilih cara yang berisiko yaitu mengunjungi berbagai peserta, kenal dengan berbagai
macam orang, menjalin persahabatan dengan mereka, dan sebagainya. Di lain pihak, kita
mungkin memilih untuk menegaskan pemahaman kita dengan mengambil pilihan yang
aman, tetap tinggal dirumah, merenung kembali apa yang salah dalam hubungan kita yang
terakhir dengan orang lain, atau mencoba mengenali satu orang saja dengan lebih baik.
Jalan apa yang anda pilih akan bergantung pada apa yang anda cari. Berdasarkan
penjelasan tersebut, Kelly melihat kebebasan sebagai konsep yang relatif. Kita ini “bebas”
sekaligus “tidak bebas”. Sebagian kita lebih bebas dari yang lain; kita lebih bebas di satu
keadaan ketimbang keadaan yang lain; kita lebih bebas dari satu hal ketimbang hal lain; dan
kita lebih bebas dengan konstruks tertentu ketimbang konstruks lain.
Dampak individualitas
”Seseorang berbeda dari orang lain karena konstruksi mereka yang berbeda-beda
tentang berbagai peristiwa”. Karena setiap orang memiliki pengalaman berbeda, maka
konstruksi mereka tentang realitas pun juga berbeda-beda. Ingat, Kelly menyebut teorinya
dengan konstruks personal. Kelly tidak sepakat dengan sistem klasifikasi, tipe-tipe
kepribadian atau tes kepribadian. “Rep Test”–nya yang terkenal itu bukanlah tes dalam
pengertian tradisional, sebagaimana yang akan kita lihat nanti.
Dampak Komunalitas
“Seseorang yang memakai konstruksi pengalaman yang sama dengan yang dipakai
orang lain, proses psikologis keduanya dapat dikatakan mirip”. Perbedaan di antara kita
tidak menghalangi terjadi kemiripan sesama kita. Jika sistem konstruksi kita –pemahaman
kita tentang realitas– mirip, maka pengalaman, perilaku dan perasaan kita pun juga bisa
begitu. Misalnya, jika kita berada dalam kebudayaan yang sama, kita akan memandang halihwal dengan cara yang mirip. Semakin dekat di antara kita, maka semakin mirip pula
pemahaman yang kita miliki. Bahkan Kelly juga mengatakan bahwa sebagian besar waktu
kita habiskan untuk mencari validasi dari orang lain. Kita mencari dukungan orang lain yang
pandangannya mirip dengan pandangan kita. Hanya merekalah yang tahu apa
sesungguhnya yang sedang rasakan.
Dampak Fragmentasi
“Seseorang bisa saja memakai turunan-turunan konstruksi yang tidak sebanding
satu sama lain”. Dampak fragmentasi membuat kita bisa saja tidak konsisten. Pada
2016
11
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kenyataannya, sangat jarang orang yang “memiliki semuanya secara sekaligus” dan juga
memiliki berbagai fungsi, tanpa ada batasan waktu dan tempat, sebagai satu kepribadian
yang tersatukan. Biasanya, setiap indivdiu memiliki peran berbeda-beda yang harus
dimainkan dalam kehidupan. Saya, misalnya, adalah seorang pria, seorang suami, seorang
ayah, seorang professor; saya berasal dari suku tertentu, memiliki pandangan religious,
politis, dan filosofis tertentu; suatu kali saya adalah seorang pasien, seorang tamu, atau
seorang pelanggan. Saya tidak bisa dikatakan sama dalam setiap peran ini.
Peran-peran tadi sering dipisahkan oleh keadaan. Seorang pria mungkin saja adalah
seorang polisi di malam hari yang bertindak tegas, efektif, dan cekatan. Tapi di siang hari, ia
adalah seorang ayah yang bersifat lembut, sabar, dan penuh perhatian. Karena berbagai
keadaan tidaklah sama, maka peran-peran pun tidak akan saling bertentangan. Karena
kenyataan telah menghalangi pria tadi berada dalam situasi yang mengharuskan dia
menahan anaknya sendiri. Atau seorang ayah yang memperlakukan anaknya seperti orang
dewasa di suatu saat, lalu memeluknya seperti seorang bayi di saat berikutnya. Orang lain
mungkin akan melihat ini sebagai sesuatu yang tidak konsekuen, tetapi bagi kebanyakan
orang hal ini disatukan pada level yang lebih tinggi.
Dampak Kemasyarakatan
“Ketika seseorang melakukan proses konstruksi tentang orang lain, berarti dia telah
berperan dalam proses sosial yang melibatkan orang lain.” Walaupun Anda tidak begitu
mirip dengan orang lain, Anda tetap bisa berhubungan dengannya. Anda bisa
memperkirakan konstruks apa yang dia miliki. Anda pun bisa membaca pikirannya, mencari
tahu dari mana dia berasal, atau berusaha mengerti apa yang dia maksud. Dengan kata
lain, saya bisa keluar dari diri saya (ini dimungkinkan karena adanya fragmentasi) untuk
menjadi orang lain. Ini merupakan bagian terpenting dari permainan peran, karena, kapan
pun Anda memainkan sebuah peran, Anda memainkannya kepada atau bersama orang lain,
yaitu orang yang ingin Anda pahami agar bisa berhubungan dengannya. Kelly menamakan
hal ini dengan teori peran. Gagasan ini muncul karena terinspirasi oleh salah satu pemikiran
dalam sosiologi yang dicetuskan oleh George Herbert Mead.
Perasaan-Perasaan
Sejauh ini, teori-teori Kelly terkesan terlalu bersifat kognitif yang menekankan pada
konstruks dan konstruksi. Aspek inilah yang menjadi sasaran kritik banyak orang. Kelly
sendiri sebenarnya tidak ingin disebut teoretikus kognitif. Dia merasa bahwa “konstruks
2016
12
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
profesionalnya” yang mencakup gagasan-gagasan tentang persepsi, perilaku, emosi, dan
kognisi yang lebih tradisional. Jadi, kelirulah orang yang menganggap dia tidak berbicara
tentang emosi. Menurut Kelly, emosi (afeksi atau perasaan) disebut konstruks transisi,
karena konstruks-konstruks ini merujuk pada pengalaman yang kita peroleh ketika
berpindah dari satu cara pandang terhadap dunia ke cara pandang yang lain.
Saat Anda tiba-tiba menyadari kalau konstruks Anda tidak bekerja dengan baik,
Anda akan merasa cemas. Anda (menurut Kelly) “dijebak konstruks Anda sendiri”. Saat
kecemasan membutuhkan antisipasi-antisipasi terhadap perubahan yang berlebihan
terhadap perubahan besar yang akan dialami konstruksi inti Anda – konstruks yang sangat
penting dalam diri Anda– maka kecemasan tadi berubah menjadi ancaman. Ketika Anda
melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan konstruks ini Anda – dengan gagasan tentang
siapa dan bagaiman Anda seharusnya – maka Anda akan merasa bersalah. Ini adalah
pengertian bersalah yang baru dan sangat bermanfaat, karena mencakup situasi yang
diketahui seseorang tapi tidak memandangnya hanya terbatas pada persoalan moral.
Kita sudah membicarakan berbagai cara beradaptasi dengan dunia ketika konstruks
yang kita miliki tidak sesuai dengan realitas, tapi masih ada cara lain, yakni Anda dapat
mencoba mengubah realitas agar sesuai dengan konstruks Anda. Kelly menyebut hal ini
dengan agresi. Namun, ketika kontruks-kontruks kita berjalan dengan baik, agresi dapat
berubah menjadi sikap keras kepala (assertiveness). Sikap keras kepala adalah penegasan
bahwa konstruks Anda-lah yang paling benar, tidak peduli bukti-bukti yang membuktikan
sebaliknya.
2016
13
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Alwisol. 2008. Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. Malang: UPT Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang
Boeree, C.George. 2006. Personality Theories -
George Kelly. Psychology Department
Shippensburg University
Butt, Trevor. 2008. George Kelly – The Psychology of Personal Constructs. Centre for
Personal Construct Psychology, University of Hertfordschire, UK
Fransella, Fay and Neimeyer, Robert A. 2005. George Alexander Kelly: The Man and his
Theory. The Essential Practitioner’s Handbook of Personal Construct Psychology
2016
14
Teori Kepribadian Kontemporer
Hanifah, M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download