Keanekaragaman Pada Tumbuhan

advertisement
KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
I. Tujuan
1. Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang berbagai variasi pada hewan
atau tumbuhan.
2. Membuat dendogram berdasarkan Indeks Kesamaan Sorensen.
3. Menentukan sejauh mana persamaan dan perbedaan pada individu-individu
yang diamati.
4. menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
II. Landasan Teori
a. Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang
menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu
daerah. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan
faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya
terhadap morfologi organisme.Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya
terhadap morfologi organisme.
“ Tidak ada dua individu yang sama persis”. Hal
ini disebabkan oleh adanya variasi organism dari spesies yang sama atau
keanekaragaman spesies. Lingkungan atau faktor eksterna; seperti makanan, suhu,
cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama
faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh
terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu
merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya. Baik hewan
maupun tumbuhan juga mempunyai variasi yang tampak antara lain dalam bentuk,
ukuran tubuh, warna dan ciri khan lainnya.
Keanekaragaman hayati secara luas telah digunakan konsepnya di alam tetapi
dalam penggunaannya tidak terlalu baik. Beberapa negara menginterpretasikan
konservasi dari keanekaragaman hayati sangat kaku, Negara-negara tersebut
berpendapat bahwa semua pengembangan dapat dihalangi oleh prospek hilangnya
tempat kediaman makhluk hidup.
Keanekaragaman hayati telah muncul sebagai topik ilmiah dengan tingkat sosial
yang tinggi menonjol dan akibatnya kepentingan politik. Sampai-sampai para
ilmuwan ingin melihat program-program untuk melestarikan keanekaragaman
hayati dilaksanakan, mereka harus sadar akan aspek politik dari masalah dan
bersiaplah untuk membuat kompromi yang diperlukan ketika seseorang masuk ke
dalam arena politik. Konservasionis menghadapi masalah serupa seperti
kampanye melawan kekejaman terhadap binatang jauh lebih baik dengan daya
tarik manusia terhadap hewan dibandingkan dengan penderitaan yang sebenarnya,
sehingga hilangnya spesies sering terlihat lebih dalam hal daya tarik spesies ke
manusia daripada faktor-faktor biologis.
b. Macam-macam Keanekaragaman Hayati
Terdapat bermacam-macam definisi tentang keanekaragaman hayati, tetapi
hanya tiga kategori utama yang akan dijelaskan di sini. Pertama adalah keaneka
ragaman azas keturunan, yang dapat menimbulkan keaneka ragaman gen dalam
jenis yang sama seperti halnya antar jenis. Kedua adalah keaneka ragaman yang
taxonomic, didasarkan pada taxa yang berbeda dimasukkan ke dalam suatu
ekosistem. Ketiga adalah keaneka ragaman fungsional, mengenali variasi dari
peran organisme yang berbeda- termasuk memisahkan langkah-langkah hidup dari
jenis individu di dalam ekosistem.
c. Teori Generalis
Teori generalis secara sederhana dihubungkan dengan populasi yang ada
( Hutchinson 1957) dan Hutchinsonians secara tegas menolak konsep dari suatu
relung yang kosong. Relung yang potensial dari suatu populasi adalah cakupan
dari kondisi-kondisi inveronmental di mana itu dapat tetap berlaku. Tetapi ini
adalah konsep yang berharga bagi pemahaman keanekaragaman hayati, sehingga
layak mengeksplorasi. populasi adalah kisaran kondisi lingkungan di mana ia
dapat bertahan, yang sebenarnya relung adalah rentang di mana saat ini ditemukan
dan relung kosong merupakan suatu lingkungan yang dapat secara prinsip
mendukung penduduk dari beberapa macam tapi saat ini tidak. Sebuah ekosistem
yang beragam biasanya satu di mana relung pasar yang erat dikemas, di setiap
kamar ditempati oleh sebuah keluarga yang berbeda untuk meregangkan analogi
(Christiansen dan Fenchel 1977). Invasi oleh super pesaing yang dapat mengusir
banyak dari spesies asli dari relung pasar mereka, pada dasarnya mengambil alih
seluruh apartemen, sangat mengurangi keragaman masyarakat.
d. Menetapkan nilai pada spesies
Kepunahan adalah faktor yang mengganggu keduanya ilmuwan dan orang
awam, dan untuk ilmiah. komunitas prospek kehilangan suatu spesies sebelum
kita belajar tentang itu adalah ganda. Meskipun demikian, kita harus
menyeimbangkan prioritas kami dengan hati-hati untuk membuat pilihan yang
bijak. Di atas semua itu, jika kita ingin secara politis efektif dan mendapatkan
dukungan publik untuk keanekaragaman hayati, kita harus mengenali faktorfaktor sosial yang dapat menghasilkan. memperoleh dukungan dan perhatian
politik. Ini mungkin tidak selalu cocok dengan ilmiah, tetapi dalam arena politik
kita harus belajar untuk berkompromi.
Pada bagian atas daftar setiap faktor yang membuat suatu spesies kandidat
yang baik untuk publik Dukungan karisma. Beberapa binatang menangkap
perhatian publik dan akan selalu memimpin kampanye untuk konservasi, terlepas
dari masalah biologis Sebagai contoh, panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) yg
makan bambu yang jarang ditemukan, hanya di dalam barat daya Negeri China,
namun juga adalah sudah menangkap imajinasi dunia dan mempunyai yang
diadopsi sebagai simbol dari WWF (mula-mula World Wildlife Fund).
e. Keanekaragamn Tumbuhan Mirabilis jalapa
Seperti pemaparan mengenai pengertian keanekaragaman hayati diatas,
bahwasannya setiap makhluk hidup itu beranekaragaman jenisnya hal tersebut
menunjukan adanya variasi gen yang diturunkan oleh induknya. Keanekaragaman
yang akan dipaparkan lebih di spesifikasi, karena pemaparan ini mengenai
keanekaragaman tumbuhan Mirabilis jalapa (bunga pukul empat).
Tumbuhan bunga pukul empat mempunyai variasi yang beragaman,
diantaranya terlihat pada morfologi luar tubuhnya yakni perbedaan warnanya,
terdapat bunga pukul empat berwarna putih, putih ungu, kuning, merah dan masih
banyak lagi jenisnya.
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class:
Magnoliopsida
Order:
Caryophyllales
Family:
Nyctaginaceae
Genus:
Mirabilis
Species:
M. jalapa
1. Deskripsi Mirabilis jalapa (bunga pukul empat)
Bunga pukul empat merupakan tanaman hias, pada umur 3 bulan tanaman ini
baru mulai berbunga. Bunganya seperti terompet kecil, warna bunga tergantung
jenisnya, ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadang-kadang dalam satu pohon
terdapat warna campuran. Batangnya tebal dan tegak tidak berbulu dan banyak
bercabang-cabang. Daunnya berbentuk seperti gambar hati berujung runcing dan
panjangnya 3 - 15 cm. lebarnya 2 - 9 cm. Bijinya bulat berkerut, jika sudah masak
berukuran 8 mm. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah
menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya.
Tanaman ini biasanya tumbuh liar tidak terpelihara.
2. Distribusi penyebaran Mirabilis jalapa
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan. Di Indonesia hampir ditanam
dimana-mana sehingga mudah dijumpai karena tanaman ini mudah beradaptasi
dengan iklim tropik, dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.
3. Habitat
Bunga Pukul empat merupakan tanaman tropis, dapat tumbuh sampai
ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Suhu yang dikehendaki berkisar antara
26 - 30° C, meskipun suhu lingkungan sejuk, namun demikian juga membutuhkan
sinar matahari yang cukup. Tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan Bunga
Pukul Empat adalah tanah yang gembur, subur, dengan pH tanah 6 - 7.
4.
Manfaat Tumbuhan
Biji bunga pukul empat dapat dijadikan bedak bila dicampur dengan bahan
lainnya atau dipakai juga sebagai krem untuk kulit yang terbakar. (sumber :
http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=109)
f. Indeks Kesamaan
Untuk membandingkan antara indovidu dalam spesies yang sama atau spesies
yang berbeda dapat dilakukan analisa kesamaan dan keberagaman menggunakan
indeks kesamaan. Penggunaaan indeks kesamaan tersebut kami pergunakan dalam
mengidentifikasi tingkat kekerabatan pada tumbuhan bunga pukul empat.
Berbagai indeks kesamaan dapat digunakan. Salah satunya misalnya dengan
menggunakan Indeks Kesamaan dari Sorensen. Dengan menggunakan Indeks
Kesamaan kita dapat menentukan sejauh mana persamaan dan perbedaan berbagai
jenis bunga pukul empat yang diamati.
Indeks Kesamaan Sorensen
Dengan metode ini dapat ditentukan berapa banyak kesamaan atau
perbedaan antara komunitas yang satu dengan komunitas yang lainnya. “ Index of
similiry” atau rumus indeks kesamaan:
S
Indeks keanekaragaman = 100 %-
Indeks
Kesamaan
Nilai S berkisar antara 0 % - 100%. Nilai S mendekati 100% menunjukkan
individu atau bahan yang diamati tingkat kesamaannya atau kemiripannya
semakin tinggi, sedangkan nilai indeks kesamaan mendekati 0% menunjukkan
tingkat kesamaannya semakin rendah.
Dengan:
S= Indeks Kesamaan
A= jumlah karakter yang di spesies A atau individu A
B= Jumlah karakter yang di spesies B atau Individu B
C = Jumlah karakter yang ada di A dan juga ada di B
III. Alat dan Bahan
-
Alat tulis untuk mencatat
-
Tumbuhan Mirabilis jalappa (Bunga pukul empat) dengan 5 variasi yang
berbeda
Cara Kerja
Menentukan sifat-sifat yang akan diamati.
↓
Mengamati sifat-sifat yang telah ditentukan pada setiap variasi tumbuhan
Mirabilis jalappa.
↓
Mencatat hasil pengamatan.
↓
Menganalisis kesamaan dan keberagaman dengan menggunakan Indeks
Kesamaan Sorensen.
↓
Membuat dendogram dari hasil perhitungan menggunakan Indeks
Kesamaan Sorensen.
IV. Hasil Pengamatan
Tumbuhan yang diamati: Mirabilis jalappa
Table hasil pengamatan karakter tumbuhan Mirabilis jalappa
no
Sifat / krakter yang
Variasi sifat
diamati
(dalam species Mirabilis jalappa)
Individu /varietas/ kultivar/ strain
Bunga
Bunga
Bunga
Bunga Bunga
putih
putih-
kuning
merah Merah-
ungu
ungu
1
Corolla 1 warna
1
0
1
1
1
2
Bentuk daun muda seperti
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
jantung
3
Warna daun tua hijau
muda
4
Batang memiliki variasi
merah
5
Warna calyx hijau tua
0
0
0
1
0
6
Warna kepala putik merah
0
0
0
1
1
7
Warna corolla kuning
0
0
1
0
0
8
Batang hijau muda
0
0
1
0
0
9
Warna kepala sari merah
0
0
0
1
1
10
Tangkai putik kuning
0
0
1
0
0
jumlah
2
1
5
6
4
V. Pembahasan dan Diskusi
a.
Pembahasan
Pada kegiatan praktikum mengenai keanekaragaman pada hewan dan
tumbuhan, kami melakukan identifikasi pada tanaman yang telah ditentukan.
Hewan atau tumbuhan yang kami identifikasi merupakan satu jenis tanaman
dengan variasi yang berbeda-beda (intraspesies). Jenis tanaman yang kelompok
kami amati adalah tanaman Mirabilis jalappa (Bunga pukul empat). Terdapat 5
macam (varietas) bunga pukul empat dengan beberapa sifat (karakter) yang kami
amati, antara lain: bentuk daun muda seperti jantung, warna corola kuning, corolla
satu warna, tangkai sari merah, kepala putik berwarna merah, calyx berwarna
hijau tua, pada batang terdapat kombinasi merah, warna daun hijau muda, warna
batang hijau muda, dan tangkai putik warna kuning. Setiap individu diberi nama
SP1, SP2, SP3, SP4, dan SP5.
Setiap tumbuhan memiliki karakteristik yang berbeda-beda hal ini
menunjukkan adanya variasi sifat dari masing-masing individu dalam satu spesies.
Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan dari setiap individu yang diamati.
Perbedaan setiap macam individu terdapat pada warna corola kuning, corolla satu
warna, calyx berwarna hijau tua, pada batang terdapat kombinasi merah, warna
daun hijau muda, warna batang hijau muda, dan tangkai putik warna kuning.
Persamaan masing-masing individu terdapat pada bentuk daun muda seperti
jantung, tangkai sari merah dan kepala putik berwarna merah.
Untuk mendapatkan perbandingan antara setiap individu tersebut, dapat
dilakukan dengan analisa kesamaan dan keberagaman dengan menggunakan
Indeks Kesamaan, salah satunya adalah indeks kesamaan Sorensen.
Dari hasil penghitungan indeks kesamaan antara kelima jenis bunga pukul
empat di atas, dapat diketahui bahwa SP4 berkerabat dekat dengan SP5. Hal
tersebut ditunjukkan dengan adanya kesamaan pada kedua varietas tersebut
sebanyak 5 karakter sama, antara lain bentuk daun muda seperti jantung, corolla
satu warna, tangkai sari merah, kepala putik berwarna merah dan pada batang
terdapat kombinasi merah. Indeks kesamaan antara SP4 dan SP5 adalah 90,9.
Nilai tersebut merupakan nilai indeks yang paling tinggi, artinya individu-individu
tersebut memiliki taraf kesamaan paling tinggi/banyak. Sementara SP1 berkerabat
dengan SP2 dengan indeks kesamaan sebesar 66,6. SP(1,2) berkerabat dengan
SP(4,5) dengan indeks kesamaan sebesar 42,25. SP(1,2,4,5) berkerabat dengan
SP3 dengan indeks kesamaan 16,7. Hal tersebut menunjukan bahwa taraf
kesamaannya paling sedikit/rendah.
Perbedaan terdapat pada individu-individu tersebut walaupun berada dalam
satu spesies. Variasi organisme ini terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berupa sinar matahari,
cahaya, makanan, kelembaban, dsb. Faktor tersebut akan mempengaruhi faktor
internal (faktor menurun yang diwariskan) yaitu adanya pengaruh lingkungan
terhadap fenotip suatu individu. Hal tersebut pada akhirnya menyebabkan
perbedaan genotip pada sifat tertentu yang dimiliki setiap individu sehingga
memiliki fenotip (penampakan) yang berbeda-beda.
b. Diskusi
1. Adakah variasi sifat dari objek yang saudara amati ?
Ya, variasinya terlihat pada ukuran bunga, warna bunga, warna daun tua, warna
batang dan bentuk daun.
2. Adakah persamaan dan perbedaannya ?
Ya, tentu saja ada perbedaan dan persamaan
3. Variasi sifat apakah yang paling banyak dijumpai pada objek pengamatan?
Variasi sifat yang paling banyak dijumpai adalah warna bunga, batang dan daun.
4. Hitunglah Indeks Kesamaan dari objek yang anda amati ?
Perhitungan pada bagian pembahasan
5. Buatlah dendogram dari hasil perhitungan indeks kesamaan?
Dendogram pada bagian pembahasan
VI. Kesimpulan
Dalam satu spesies, Mirabilis jalappa, terdapat banyak variasi yang
beragam. Bedasarkan dendogram diketahui bahwa Indeks kesamaan antara SP4
dan SP5 adalah 90,9. Nilai tersebut merupakan nilai indeks yang paling tinggi,
artinya individu-individu tersebut memiliki taraf kesamaan paling tinggi/banyak.
Sementara SP1 berkerabat dengan SP2 dengan indeks kesamaan sebesar 66,6.
SP(1,2) berkerabat dengan SP(4,5) dengan indeks kesamaan sebesar 42,25.
SP(1,2,4,5) berkerabat dengan SP3 dengan indeks kesamaan 16,7. Hal tersebut
menunjukan bahwa taraf kesamaannya paling sedikit/rendah.
VII. Daftar Pustaka
Henuhili, Victoria dan Suratsih. 2003. Genetika. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Yatim, Wildan. 1991. Genetika. Bandung: Tarsito.
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN
Kelompok 1
Anggota:
Adriana (0706685)
Eva Hafida (0704558)
Jeina Kranimulia (0608383)
Noviyanti Fatimah (0704401)
Ratnasari Murti (0700733)
Ridwan Maulana Yusuf (0704739)
Zea Zetina (0704479)
BIOLOGI B 2007
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2010
Download