tugas akhir - 201531136 – Erni Pujiastuti

advertisement
TUGAS AKHIR
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
Disusun Oleh :
Erni Pujiastuti (201531136)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
2015
ADAKAH HUBUNGAN INTENSITAS CAHAYA DENGAN LAJU
FOTOSINTESIS ?
A. Masalah
Adakah hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis ?
B. Kerangka Teori
1. Pengertian Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya matahari adalah kualitas cahaya matahari untuk membantu tanaman untuk
tumbuh dan berfotosintesis. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan
seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah
penerang dunia ini. Tanaman memerlukan cahaya matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa
cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan
kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat basah. Selain itu, bagi tumbuhan
khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
2. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengaruh unsur cahaya menjadi perhatian serius. Hal tersebut dikarenakan hampir semua
objek agronomi berupa tanaman hijau yang memiliki kegiatan fotosintesa. Penerapan energi
pelengkap dalam bentuk kerja manusia dan hewan, bahan bakar, mesin, alat-alat pertanian,
pupuk, dan, obat-obatan tidak lain adalah sebagai usaha untuk meningkatkan proses konversi
energi matahari ke dalam bentuk produk tanaman. Tidak semua energi cahaya matahari dapat
diabsorpsi oleh tanaman. Hanya cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman
dalam kegiatan fotosintesisnya (Mulyono,Bambang.2000).
Radiasi matahari berupa cahaya tampak ditangkap oleh klorofil pada tanaman dalam
proses yang disebut proses fotosintesis. Hasil fotosintesis menjadikan bahan utama untuk proses
pertumbuhan dan cadangan makanan tanaman.Proses fotosintesis pada tanaman dilakukan di
siang hari dikala matahari menyinari bumi. Dengan menggunakan cahaya matahari tumbuhan
mengubah gas karbondioksida dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk
menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini dilakukan oleh zat hijau daun bernama
klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin untuk mencegah penguapan. Gula
hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai cadangan energi, dan oksigen sebagai hasil
sampingannya (Rajesh, Harjadi.1973).
3. Laju Fotosintesis
Fotosintesis berasal dari foton yang mana artinya adalah cahaya dan sintesis yang artinya adalah
menyusun. Fotosintesis adalah proses tumbuhan untuk menghasilkan karbohidrat dengan
bantuan cahaya, karbon dioksida, air, dan zat hara. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida,
air, dan zat hara untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan tumbuhan sebagai
makanannya. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Energi berguna untuk menjalankan proses
fotosintesis. Inilah proses fotosintesis yang menghasilkan glukosa:
6H2O + 6CO2 + chaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Faktor utama dalam fotosintesis adalah karbondioksida, air dan cahaya. Cahaya matahari
berperan penting dalam fotosintesis karena cahaya berpengaruh dalam proses fotosintesis.
Fotosintesis merupakan kunci proses metabolisme di dalam tumbuhan. Cahaya matahari
memiliki beberapa warna spektrum dengan panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang
yang dapat diterima pada tumbuhan yang memiliki panjang gelombang 360 nm – 720 nm. Setiap
tanaman memiliki sifat berbeda dalam merespon penyinaran dalam satu hari. Perbedaan respon
tersebut dinamakan dengan fotoperiodisme.
Pigmen klorofil akan menangkap cahaya. Klorofil terdapat pada organel kloroplas. Di dalam
kloroplas terdapat setengah juta setiap mililiter perseginya. Kloroplas terdapat pada jaringan
mesofil, mesofil terdapat dua jaringan, yaitu jaringan plastida mesofil dan spons mesofil.
Klorofil ada dua, yaitu klorofil-a dan klorofil-b. Tumbuhan yang berfotosintesis pada jaringan
mesofil disebut tumbuhan C3, sedangkan pada tumbuhan C4 fotosintesis berlangsung pada
jaringan mesofil dan bundle sheat cells. Sebagian besar energi dihasilkan di daun.
Pada fotosintesis terdapat dua reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Dimana reaksi terang
adalah reaksi yang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis, sedangkan
pada reaksi gelap cahaya matahari tidak berpengaruh pada proses fotosintesis.
Banyak faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis, diantaranya suhu, intensitas cahaya, dan
karbondioksida. Faktor terpenting dalam fotosintesis adalah cahaya. Cahaya matahari memiliki
beberapa spekturum cahaya dan setiap spektrum dapat mempengaruhi proses fotosintesis.
Kekurangan cahaya akan mengganggu gejala etiolasi dan proses foto sintesis pada tumbuhan.
C. Hipotesis
Adakah hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Yaitu laju fotosintesis ditentukan
oleh beberapa faktor yaitu intensitas cahaya, konsentrasi karbondioksida, suhu, kadar air, kadar
fotosintat, tahap pertumbuhan, dan umur daun. Tetapi faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis
agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball 1992).
Percobaan laju fotosintesis dibuktikan dengan pengamatan jumlah gelembung O2 hasil fotosintesis
tumbuhan Hidrilla sp. Berdasarkan percobaan, tumbuhan Hidrilla sp. dimasukkan ke dalam gelas ukur
yang berisi air destilata dan larutan natrium bikarbonat (NaHCO3) dalam keadaan sudah terikat dengan
pengaduk gelas dengan diberi pencahayaan lampu sorot selama 15 menit pada jarak 100 cm hingga 10
cm. Pada percobaan awal dengan jarak 100 cm, tumbuhan Hidrilla sp. dalam gelas ukur yang berisi air
destilata belum menghasilkan gelembung. Sedangkan dalam gelas ukur yang berisi larutan natrium
bikarbonat (NaHCO3) terdapat satu gelembung. Dan pada jarak 10 cm dari lampu sorot, gelembung yang
dikeluarkan tumbuhan Hidrilla sp. dalam air destilata sebanyak dua gelembung dan dalam larutan
natrium bikarbonat sebanyak empat gelembung.bikarbonat (NaHCO3) terdapat satu gelembung. Dan
pada jarak 10 cm dari lampu sorot, gelembung yang dikeluarkan tumbuhan Hidrilla sp. dalam air
destilata sebanyak dua gelembung dan dalam larutan natrium bikarbonat sebanyak empat gelembung.
D. Kesimpulan
Fotosintesis merupakan proses pembentukan senyawa organik (C6H12O6) dari senyawa anorganik (CO2
dan H2O) oleh klorofil dengan bantuan cahaya. Fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaiut
intensitas cahaya, konsentrasi CO2, suhu, kadar air, kadar fotosintant, tahap pertumbuhan, dan umur
daun. Semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah laju fotosintesis. Begitu pula jika intensitas
cahaya tinggi, maka semakin tinggi laju fotosintesis.
E. Daftar Pustaka
Ai, N.S. 2012. Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1): 28-34
Ai, N.S dan Yunia, B.2011. Konsesntrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada
Tanaman. Jurnal Ilmiah sains, 11(2): 166-173.
Arisworo, D, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Grafindo
Astuti, T dan Sri, D. 2010. Produksi Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) yang Diperlakukan
dengan Naungan Volume Penyiraman Air yang Berbeda. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi,
11(1): 19-28
Cahyono, B. 2002. Wortel Teknik BUdodaya dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.
Pertamawati. 2010. Fotoautrotof secara In Vitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 12(1):
31-37
Rasyid, A. 2009. Distribusi Klorofil-a pada Musim Peralihan Barat-Timur di Perairan
Spermonde Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Sains & Teknologi, 9(2): 125-132
Samadi, B. 2007. Kentang dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius
Surtinah. 2012. Korelasi Antara Waktu Panen dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays
saccharata Sturt). Jurnal Ilmiah Pertanian, 9(1): 1-6
Wijaya, A, dkk. 2008. Ipa Terpadu VIIIA. Jakarta: Grafindo
Download